Oleh :
MUHAMMAD DEO PRATAMA
1610516310014
Latar Belakang
TINJAUAN PUSTAKA
Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan tanaman multigunayang
dapat memberikan banyak manfaat. Tanaman ini dapat mengahasilkanminyak
sawit dan minyak inti sawit. Selain itu, tanaman kelapa sawit dapatmenghasilkan
bahan biodiesel, lumpur sawit dapat digunakan sebagai bahan
baku pakan ternak, tandan kosongnya dapat digunakan sebagai pupuk organik, ser
ta pulp kayunya digunakan untuk bahan baku pembuatan kertas. Oleh karena itu,t
anaman kelapa sawit banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia,
perkebunan besar negara maupun perkebunan besar swasta. Sehingga produksi
kelapa sawit diIndonesia dapat berpengaruh terhadap melambungnya nilai devisa
negara(Sukamto 2008).
Industri kelapa sawit merupakan salah satu sektor unggulan bagi
negaraIndonesia. Kondisi geografis yang mendukung karena sangat cocok
untuk perkebunan kelapa sawit. Prospek komoditi kelapa sawit dalam perdaganga
nminyak nabati dunia juga telah mendorong pemerintah Indonesia untuk
semakinmeningkatkan kemampuan daya saing yang berkelanjutan terhadap
pembangunan perkebunan kelapa sawit. Peningkatan ini telah memberikan manfa
at karenakebutuhan terhadap bahan baku berbasis kelapa sawit oleh berbagai
industrimengalami peningkatan. Dampak positif lainnya adalah menyediakan
kesempatankerja bagi rakyat secara luas. Selain itu, tanaman kelapa sawit juga
menjadisumber bahan pangan dan energi sehingga kelangkaannya di pasar
domestikberpengaruh sangat nyata terhadap perekonomian dan kesejahteraan mas
yarakat(ITPC Hamburg 2013).
Bisnis dan investasi pada bidang Kelapa Sawit dalam beberapa tahunterakhir
mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Permintaan atas minyaknabati dan
penyediaan biofuel telah mendorong peningkatan permintaan minyaknabati yang
bersumber dari CPO (Crude Palm Oil ) yang berasal dari Kelapa Sawit. Hal ini
disebabkan tanaman kelapa sawit memiliki potensi menghasilkan minyak sekitar 7
ton/hektar, lebih tinggi dibandingkan dengan kedelai yang hanya3 ton/hektar.
Kelapa sawit dan CPO merupakan salah satu komoditas eksporan dalan Indonesia.
Dengan usaha-usaha yang dilakukan baik
pemerintahmaupun perusahaan swasta yang melakukan ekstensifikasi dan pengem
bangan pertanian serta pemanfaatan teknologi dalam proses pembibitan dan
pengolahan sawit, saatini Indonesia menjadi Negara penghasil CPO (Crude Palm
Oil ) terbesar di dunia(ITPC Hamburg 2013).
Perkembangan perkebunan kelapa sawit di Indonesia sangat
pesatdikarenakan beberapa hal. Pertama adalah kebutuhan minyak nabati dunia
cukup besar dan terus meningkat sebagai akibat penambahan jumlah penduduk
maupuntingkat konsumsi per kapita. Kedua, diantara berbagai jenis tanaman
penghasilminyak nabati, kelapa sawit merupakan tanaman dengan potensi
produksi minyaktertinggi. Ketiga, semakin berkembangnya jenis-jenis industri
berbas is kelapasawit baik oleokimia dan biodiesel (Taufik 2004).
Beragam industri hilir membutuhkan minyak sawit kasar (crude palm oil
,CPO) sebagai bahan baku. Mutu produk menjadi sangat penting terlebih
bagiindustri bahan pangan yang menggunakannya sebagai bahan baku utama.
Selain 3 itu, karakteristik produk pertanian yang mudah rusak, kamba dan
dipengaruhimusim menjadi kendala tersendiri yang membutuhkan perhatian dan
penangananyang tepat. Tentunya setiap industri selalu menginginkan proses
bisnisnya mampumemenuhi elemen-elemen kepuasan pelanggan, yaitu mutu
sesuai pasar, biayayang minimum dan pengiriman sesuai jadwal. Masalah pasokan
dan ketersediaanmenjadi isu penting dalam peningkatan produktivitas. Dalam
kaitan
ini, penjaminan pasokan bahan baku dari kebun ke pabrik dan pasokan produk dar
i pabrik ke pelabuhan menjadi aspek penting yang patut diperhatikan (Hadiguna
2010).
DAFTAR PUSTAKA
Hadiguna RA. 2010. Perancangan Sistem Pengambilan Keputusan Rantai Pasok
dan Penilaian Risiko Mutu Pada Agroindustri Minyak Sawit Kasar. Disertasi
Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. 2013. Market Brief Kelapa Sawit
dan Olahannya. ITPC. Hamburg.
Marizha Nurcahyani, Masyhuri, dan Slamet Hartono. 2018. THE EXPORT
SUPPLY OF INDONESIAN CRUDE PALM OIL (CPO) TO INDIA .
Universitas
Gadjah Mada. Yogyakarta.
Sukamto. 2008. Lima Puluh Delapan Kiat Meningkatkan Produktivitas Dan Mutu
Kelapa Sawit. Penebar Swadaya. Jakarta.
Taufik Harahap I.Y. B. Bangun. 2004. Tanaman Pangan Sebagai Cover Crop
pada Pertanaman Kelapa Sawit Belum Menghasilkan (TBM). Pusat Penelitian
Kelapa Sawit. Buletin Kelapa Sawit, 1(8). Justika.
Sulistyanto A I ,Akyuwen R. (2011).Factors Affecting the Performance of
Indonesia ’ s Crude Palm Oil Export,4, 281–289.