Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL

PRAKTIK KERJA LAPANG

SISTEM MANAJEMEN PRODUKSI PADA INDUSTRI CPO


DI PT. XYZ

Oleh :
MUHAMMAD DEO PRATAMA
1610516310014

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2019
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Praktik kerja lapang dalam industri sangat diperlukan mahasiswa untuk


memberi pengetahuan nyata tentang proses utama, proses pendukung, utilitas
suatu pabrik, penanganan bahan baku dan produk, manajemen perusahaan serta
dapat memberikan gambaran yang jelas berkaitan dengan berbagai masalah,
khususnya mengenai pengaturan sistem di tempat kerja praktik tersebut. Secara
umum, pelaksanaan praktik kerja lapang ini merupakan modal awal dari
mahasiswa untuk mengenal serta mendapatkan pengalaman kerja pada perusahaan
yang terkait dan juga dapat memberikan sedikit masukan untuk kemajuan
perusahaan. Sehingga diharapkan setelah kerja praktik mahasiswa memperoleh
pengalaman di dunia kerja serta dapat melatih skill atau keterampilan yang
nantinya akan banyak digunakan pada dunia kerja.
Crude Palm Oil (CPO) atau dalam bahasa Indonesia berarti Minyak
Kelapa Sawit adalah suatu komoditas yang unik di Indonesia, unik karena kelapa
sawit saat ini merupakan komoditas andalan dimana Indonesia menjadi produsen
terbesar kelapa sawit. Tetapi ironisnya justru Indonesia bukan dalam posisi
mengendalikan harga sawit dunia melainkan harga sawit naik turun mengikuti
harga dunia yang memakai harga Ringgit Malaysia atau bahkan harga di
Rotterdam, Belanda.
Menurut Nurcahyani et al(2018) yang diacu dalam Sulistyanto dan
Akyuwen(2011) bahwa Sejak 2006, Produksi minyak kelapa sawit tertinggi
(CPO) di dunia adalah Indonesia yang diikuti oleh Malaysia. Sedangkan negara
lain seperti seperti Thailand, Nigeria dan Kolombia memiliki sedikit kontribusi
dari total. Pertumbuhan ekspor CPO didorong oleh persaingan permintaan dan
harga oleh minyak nabati yang paling banyak dikonsumsi, seperti kedelai, bunga
matahari, rapeseed, dan Minyak kelapa.
Perkembangan perkebunan kelapa sawit di Indonesia sangat pesat
dikarenakan beberapa hal. Pertama adalah kebutuhan minyak nabati dunia
cukup besar dan terus meningkat sebagai akibat penambahan jumlah penduduk
maupuntingkat konsumsi per kapita. Kedua, diantara berbagai jenis tanaman
penghasilminyak nabati, kelapa sawit merupakan tanaman dengan potensi
produksi minyaktertinggi. Ketiga, semakin berkembangnya jenis-jenis industri
berbas is kelapasawit baik oleokimia dan biodiesel (Taufik 2004).
Beragam industri hilir membutuhkan minyak sawit kasar (crude palm
oil ,CPO) sebagai bahan baku. Mutu produk menjadi sangat penting terlebih
bagiindustri bahan pangan yang menggunakannya sebagai bahan baku utama.
Selain itu, karakteristik produk pertanian yang mudah rusak, kamba dan
dipengaruhimusim menjadi kendala tersendiri yang membutuhkan perhatian dan
penangananyang tepat. Tentunya setiap industri selalu menginginkan proses
bisnisnya mampumemenuhi elemen-elemen kepuasan pelanggan, yaitu mutu
sesuai pasar, biayayang minimum dan pengiriman sesuai jadwal. Masalah pasokan
dan ketersediaanmenjadi isu penting dalam peningkatan produktivitas. Dalam
kaitan
ini, penjaminan pasokan bahan baku dari kebun ke pabrik dan pasokan produk dar
i pabrik ke pelabuhan menjadi aspek penting yang patut diperhatikan (Hadiguna
2010).
Dengan melihat berbagai penjelasan yang telah disampaikan di atas,
penulis memilih judul praktik kerja lapangan “Sistem Manajemen Produksi
pada industri CPO di PT.XYZ”.Oleh karena itu, penulis memilih PG.
Kedawoeng sebagai tempat pelaksanaan magang kerja untuk pemenuhan
kebutuhan proses belajar di lapangan.
Tujuan
Tujuan dari praktik kerja lapang ini adalah sebagai berikut :
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari praktik kerja lapang ini adalah mempelajari keadaan
perusahaan secara umum yang mencakup sejarah dan perkembangan, lokasi dan
tata letak pabrik, struktur organisasi dan ketenagakerjaan, proses produksi, serta
distribusi dan pemasaran.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari praktik kerja lapang ini adalah menganalisis sistem
manajemen produksi pada industri CPO di PT.XYZ.
Manfaat
Manfaat dari pelaksanaan praktik kerja lapang ini adalah :
1. Mahasiswa mampu beradaptasi, mengenal, mendalami, dan memahami penerapan
teori ilmiah serta proses aplikasinya di industri, sehingga dapat menjadi bekal
pengalaman kerja sesuai profesi yang ditekuni, serta memahami dan menghayati
proses kerja secara nyata.
2. Mahasiswa mempelajari secara langsung cara menganalisis sistem manajemen
produksi pada Industri CPO di PT.XYZ.
3. Menjalin hubungan/kemitraan yang baik antara perguruan tinggi dengan industri
dan masyarakat.

TINJAUAN PUSTAKA
Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan tanaman multigunayang
dapat memberikan banyak manfaat. Tanaman ini dapat mengahasilkanminyak
sawit dan minyak inti sawit. Selain itu, tanaman kelapa sawit dapatmenghasilkan
bahan biodiesel, lumpur sawit dapat digunakan sebagai bahan
baku pakan ternak, tandan kosongnya dapat digunakan sebagai pupuk organik, ser
ta pulp kayunya digunakan untuk bahan baku pembuatan kertas. Oleh karena itu,t
anaman kelapa sawit banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia,
perkebunan besar negara maupun perkebunan besar swasta. Sehingga produksi
kelapa sawit diIndonesia dapat berpengaruh terhadap melambungnya nilai devisa
negara(Sukamto 2008).
Industri kelapa sawit merupakan salah satu sektor unggulan bagi
negaraIndonesia. Kondisi geografis yang mendukung karena sangat cocok
untuk perkebunan kelapa sawit. Prospek komoditi kelapa sawit dalam perdaganga
nminyak nabati dunia juga telah mendorong pemerintah Indonesia untuk
semakinmeningkatkan kemampuan daya saing yang berkelanjutan terhadap
pembangunan perkebunan kelapa sawit. Peningkatan ini telah memberikan manfa
at karenakebutuhan terhadap bahan baku berbasis kelapa sawit oleh berbagai
industrimengalami peningkatan. Dampak positif lainnya adalah menyediakan
kesempatankerja bagi rakyat secara luas. Selain itu, tanaman kelapa sawit juga
menjadisumber bahan pangan dan energi sehingga kelangkaannya di pasar
domestikberpengaruh sangat nyata terhadap perekonomian dan kesejahteraan mas
yarakat(ITPC Hamburg 2013).
Bisnis dan investasi pada bidang Kelapa Sawit dalam beberapa tahunterakhir
mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Permintaan atas minyaknabati dan
penyediaan biofuel telah mendorong peningkatan permintaan minyaknabati yang
bersumber dari CPO (Crude Palm Oil ) yang berasal dari Kelapa Sawit. Hal ini
disebabkan tanaman kelapa sawit memiliki potensi menghasilkan minyak sekitar 7
ton/hektar, lebih tinggi dibandingkan dengan kedelai yang hanya3 ton/hektar.
Kelapa sawit dan CPO merupakan salah satu komoditas eksporan dalan Indonesia.
Dengan usaha-usaha yang dilakukan baik
pemerintahmaupun perusahaan swasta yang melakukan ekstensifikasi dan pengem
bangan pertanian serta pemanfaatan teknologi dalam proses pembibitan dan
pengolahan sawit, saatini Indonesia menjadi Negara penghasil CPO (Crude Palm
Oil ) terbesar di dunia(ITPC Hamburg 2013).
Perkembangan perkebunan kelapa sawit di Indonesia sangat
pesatdikarenakan beberapa hal. Pertama adalah kebutuhan minyak nabati dunia
cukup besar dan terus meningkat sebagai akibat penambahan jumlah penduduk
maupuntingkat konsumsi per kapita. Kedua, diantara berbagai jenis tanaman
penghasilminyak nabati, kelapa sawit merupakan tanaman dengan potensi
produksi minyaktertinggi. Ketiga, semakin berkembangnya jenis-jenis industri
berbas is kelapasawit baik oleokimia dan biodiesel (Taufik 2004).
Beragam industri hilir membutuhkan minyak sawit kasar (crude palm oil 
,CPO) sebagai bahan baku. Mutu produk menjadi sangat penting terlebih
bagiindustri bahan pangan yang menggunakannya sebagai bahan baku utama.
Selain 3 itu, karakteristik produk pertanian yang mudah rusak, kamba dan
dipengaruhimusim menjadi kendala tersendiri yang membutuhkan perhatian dan
penangananyang tepat. Tentunya setiap industri selalu menginginkan proses
bisnisnya mampumemenuhi elemen-elemen kepuasan pelanggan, yaitu mutu
sesuai pasar, biayayang minimum dan pengiriman sesuai jadwal. Masalah pasokan
dan ketersediaanmenjadi isu penting dalam peningkatan produktivitas. Dalam
kaitan
ini, penjaminan pasokan bahan baku dari kebun ke pabrik dan pasokan produk dar
i pabrik ke pelabuhan menjadi aspek penting yang patut diperhatikan (Hadiguna
2010).

DAFTAR PUSTAKA
Hadiguna RA. 2010. Perancangan Sistem Pengambilan Keputusan Rantai Pasok
dan Penilaian Risiko Mutu Pada Agroindustri Minyak Sawit Kasar. Disertasi
Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. 2013. Market Brief Kelapa Sawit
dan Olahannya. ITPC. Hamburg.
Marizha Nurcahyani, Masyhuri, dan Slamet Hartono. 2018. THE EXPORT
SUPPLY OF INDONESIAN CRUDE PALM OIL (CPO) TO INDIA .
Universitas
Gadjah Mada. Yogyakarta.
Sukamto. 2008. Lima Puluh Delapan Kiat Meningkatkan Produktivitas Dan Mutu
Kelapa Sawit. Penebar Swadaya. Jakarta.
Taufik Harahap I.Y. B. Bangun. 2004. Tanaman Pangan Sebagai Cover Crop
pada Pertanaman Kelapa Sawit Belum Menghasilkan (TBM). Pusat Penelitian
Kelapa Sawit. Buletin Kelapa Sawit, 1(8). Justika.
Sulistyanto A I ,Akyuwen R. (2011).Factors Affecting the Performance of
Indonesia ’ s Crude Palm Oil Export,4, 281–289.

Anda mungkin juga menyukai