DISUSUN OLEH:
Weni Hariani NPM. E1G019014
Dibawah Bimbingan :
Dr. Ir. Budiyanto, M. Sc NIP. 19590208198603 1 002
OLEH:
WENI HARIANI
E1G019014
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknologi Pertanian
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT. atas berkat dan rahmat-Nya yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis dan Tim sehingga penulis dapat menyelesaikan
praktek kerja lapangan (PKL) dibulan Juni-Juli 2022 dengan baik di di PT. Agro Muko
Bunga Tanjung Palm Oil Mill (BTPOM) ini.serta memberikan kesempatan untuk
menyelesaikan Laporan Akhir PKL.
Laporan ini disusun untuk melengkapi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
PKL (Praktek Kerja Lapangan) bagi mahasiswa Fakultas Pertanian, Program Studi Teknologi
Industri Pertanian, mempelajari dan memahami proses dalam industri pengolahan kelapa
sawit secara umum dan meningkatkan peran serta mahasiswa. Penulis menyadari bahwa
selesainya laporan PKL ini tidak terlepas dari kesalahan dan dukungan serta bimbingan dari
berbagai pihak bersifat moril maupun material. Oleh sebab itu, penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada:
1 Bapak Drs. Syafnil, M.Si selaku kepala jurusan Teknologi Pertanian Fakultas
Pertanian Universitas Bengkulu.
2 Bapak Dr. Ir. Budiyanto, M.Sc selaku koordinator kegiatan PKL sekaligus
pembimbing PKL yang telah memberikan pembekalan sebelum pelaksanaan kegiatan
PKL hingga laporan akhir PKL ini selesai.
3 Bapak Harmijon selaku Mill Manager Pabrik PT.Agro Muko Bunga Tanjung.
4 Bapak Hertias Widi Umboro selaku Mill Head Assistant, ibu Fitri Handayani selaku
Kepala Tata Usaha (KTU),
bapak Boni Ramadhan dan Joni Alfirman selaku Mill Assistant, bapak Arifin Hutasoit
selaku Safety Officer, dan bapak Yusuf Aziz selaku Workshop Assistant yang telah
membimbing dan memberikan arahan yang bersifat mendukung proses pembelajaran
selama pelaksanaan PKL.
5 Seluruh karyawan dan operator pabrik PT. Agro Muko BTPOM yang telah
memberikan informasi berdasarkan fakta yang ada di lingkungan pabrik.
6 Seluruh karyawan Lab. Independent BTPOM yang telah memberikan illmu dan
informasi selama kegiatan PKL berlangsung.
7 Seluruh masyarakat perumahan BTPOM dan BTE yang telah menerima dengan baik
atas kedatangan kami guna melaksanakan PKL.
8 Kepada teman teman satu kelompk Aris Wibisono, Lilis Hutapea, Raju Dwi Putra
Ap., Nova Sari Saragih, dan Putri Dearest yang telah menjadi teman seperjuangan,
memberikan dukungan moril dan material selama PKL.
Penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini disusun dengan sebaik-
baiknya, namun masih terdapat kekurangan didalam penyusunan laporan PKL ini, oleh
karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat diharapkan,
tidak lupa harapan kami semua laporan Praktek Kerja Lapangan ini dapat bermanfaat bagi
pembaca serta dapat menambah ilmu pengetahuan bagi kami.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1. Dari segi operator: keterampilan dan keahlian dari manusia yang menangani produk.
2. Dari segi bahan baku: bahan baku yang dipasok oleh penjual.
3. Dari segi mesin: jenis mesin dan elemen-elemen mesin yang digunakan dalam proses
produksi.
Tujuan dari pengendalian kualitas adalah menyelidiki dengan cepat sebab-sebab
terduga atau pergeseran proses sedemikian hingga penyelidikan terhadap proses itu dan
tindakan pembetulan dapat dilakukan sebelum terlalu banyak unit yang tidak sesuai
diproduksi. Pengendalian kualitas dilaksanakan dengan baik maka, setiap terjadi
penyimpangan dapat langsung diperbaiki dan dapat digunakan untuk perbaikan proses
produksi dimasa yang akan datang. Proses produksi yang memperhatikan kualitas produk
akan menghasilkan produk yang berkualitas bebas dari kerusakan dan kecacatan, sehingga
membuat harga lebih kompetitif.
Pabrik Kelapa Sawit (PKS) menghasilkan 2 produk utama, yaitu minyak kelapa sawit
Pengolahan dan inti sawit. Pengendalian yang baik adalah pengolahan yang dapat
menghasilkan minyak CPO (Crude Palm Oil) dan inti sawit dalam jumlah yang besar dan
mutu yang optimum. Aspek sistem pengendalian kualitas menguraikan tentang hasil
pengolahan pada pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (PKS) PT.Agro Muko Bunga Tanjung
Palm Oil Mill (BTPOM), yaitu berupa organisasi pengujian dan pengendalian kualitas,
pelaksanaan pengawasan mutu, pengendalian kualitas bahan baku, cara pengujian kualitas
produk akhir, kiat bila target tidak tercapai, pengendalian spesifikasi bahan baku dan produk,
hasil pengujian kualitas, analisa data kualitas CPO dan kernel, dan evaluasi umum
pengendalian kualitas (mutu) selama periode Juni-Juli 2022.
Berikut ini Tabel yang menunjukkan parameter kualitas CPO dan Kernel:
Standar mutu adalah tolak ukur kinerja yang mencakup masukkan, proses, hasil,
keluaran serta manfaat yang harus dipenuhi oleh unit-unit kerja. Minyak kelapa sawit (CPO)
yang dihasilkan oleh pabrik harus memenuhi spesifikasi mutu yang telah ditentukan. Standar
mutu Crude Palm Oil (CPO) dalam SNI 01-2901-2006 adalah kadar asam lemak bebas
(ALB), air dan kotoran masing-masing maksimum 5%, 0,25% dan 0,25%. Dapat dilihat
bahwa standar mutu yang ditentukan oleh BTPOM telah sesuai dengan Standar Nasional
Indonesia (SNI), bahkan standar BTPOM dibawah standar maksimal yang ditetapkan oleh
SNI.
Sebagai tempat pengendalian kualitas (Mutu) CPO dan kernel, berikut ini adalah peranan
laboratorium pabrik PT. Agro Muko BTPOM:
1. Sebagai fasilitas pengujian mutu dan parameter control proses untuk mengetahui
efisiensi operasional mesin
2. Untuk pengendalian proses guna perbaikan atas gejala penyimpanan terhadap standar
2. Pengawasan terhadap produk hasil (CPO dan Inti Sawit) sebelum dipasarkan.
Cara yang dilakukan untuk mengendalikan kualitas CPO sehingga menghasilkan SOP
perusahaan yaitu
A. Proses Pemanenan
Proses pemanenan merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas CPO
ataupun kernel. Pemanenan sawit yang sesuai standar adalah buah sawit yang Normal Ripe
atau normal matang. Sawit yang belum matang atau Unripe mengandung banyak air dan
sedkit minyak, buah yang belum masak juga menyebabkan peningkatan kadar kotoran CPO.
Buah mentah ketika diolah menyebabkan pemisahan kotoran sulit dilakukan, sehingga
kotoran masih terikat CPO. Buah yang terlampau masak menyebabkan terjadinya
peningkatan kadar ALB (Asam Lemak Bebas), serta terjadi pula peningkatan kadar air pada
CPO.
Asam lemak bebas dalam konsentrasi tinggi yang terikut dalam minyak sawit sangat
merugikan. Tingginya asam lemak bebas ini mengakibatkan rendemen minyak turun. Untuk
itulah perlu dilakukan usaha pencegahan terbentuknya asam lemak bebas dalam minyak
sawit. Kenaikan kadar ALB ditentukan mulai saat TBS dipanen sampai TBS diolah di pabrik.
Kenaikan ALB ini disebabkan adanya reaksi hidrolisa pada minyak. Hasil reaksi hidrolisa
minyak sawit adalah gliserol dan ALB. Reaksi ini akan dipercepat dengan adanya faktor-
fakror panas, air, keasaman dan katalis (enzim). Hal ini sesuai dengan kondisi di lapangan
bahwa buah yang berada di Loading Ramp tidak langsung diolah sehingga buah terkena
matahari dan waktu pengolahan berikutnya sangat lama sehingga meningkatkan ALB (Asam
Lemak Bebas). Hal inilah yang menyebabkan FFB harus langsung diolah agar kadar ALB
tidak meningkat terlalu banyak.
C. Sterillizer
Sterilizer merupakan tempat pemasakan buah sawit akan mempengaruhi hasil
dari minyak sawit itu sendiri. Semakin tinggi temperatur Sterilizer, pemasakan akan
semakin cepat dan minyak yang dihasilkan lebih banyak. Ini dikarenakan viskositas
minyak di dalam buah sawit turun jadi saat dipress mudah terpisah dari dari buah.
Semakin tinggi temperatur uap maka pemasakan dari buah sawit semakin cepat. Suhu
yang terlalu rendah membuat buah menjadi tidak matang menyebabkan peningkatan
losses dan kandungan air menjadi lebih banyak.
D. Vacum Drier
Parameter penentu CPO berkualitas baik salah satunya adalah kadar air minyak
maksimal 0,20%. Vacuum drier berfungsi untuk menurunkan kadar air dalam minyak
produksi dengan cara penguapan sehingga alat ini harus beroperasi secara optimal
agar penurunan kadar air yang diharapkan dapat terwujud. Vacuum drier beroperasi
mencapai suhu 75-80oC, sedangkan tekanannya mencapai -25 s/d -27 inHg (-63,5 s/d
-70 cmHg). Suhu Vacuum drier tidak mencapai range tersebut, maka kadar minyak
produksi akan tinggi dan sebaliknya apabila melebihi range tersebut, maka minyak
produksi akan ikut berkurang.
E. Oil Purifier/Clean Oil Tank
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standardisasi Nasional. (2006). SNI-01- 2901-2006 - Minyak Kelapa Sawit Mentah
(Crude Palm Oil). Jakarta: BSN
Haryono, Jericho Medion. "Pengendalian Kualitas CPO dengan Metode Six Sigma di PT.
XYZ." (2018).
Hudori, M. "Analisis Akar Penyebab Masalah Variabilitas Free Fatty Acid (FFA) pada Crude
Palm Oil (CPO) di Pabrik Kelapa Sawit." Proceeding Operational Excellence
Conference–2nd. 2015.
Islamiah, Saubatul, Sri Rezeki, and Wivina Diah Ivontianti. "Studi Pengaruh Tingkat
Kematangan Buah Kelapa Sawit Terhadap Kandungan Asam Lemak Melalui Metode
Maserasi." RAFFLESIA JOURNAL OF NATURAL AND APPLIED SCIENCES 1.1
(2021): 40-49.
Kashi, Rahma Yuliati, and Edy Widodo. "Pengendalian Kualitas Crude Palm Oil (CPO)
Dengan Diagram Kontrol Multivariat Exponatially Weighted Moving Avarage
(MEWMA)." PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika. Vol. 2. 2019.
Nasution, Emma Zaidar. "Pengaruh Waktu, Temperatur dan Tekanan terhadap Kehilangan
Minyak pada Air Kondensat dengan Perebusan Sistem Tiga Puncak di Pabrik Kelapa
Sawit PTPN III Aek Nabara Selatan Labuhan Batu." (2017).
Nurhidayati, Ririn. analisa mutu kernel palm dengan parameter kadar alb (asam lemak
bebas), kadar air dan kadar zat pengotor di pabrik kelapa sawit pt. perkebunan
nusantara-v tandun kabupaten Kampar. Diss. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
Kasim Riau, 2010.
Nur, Muhammad, Yolanda Eka Putri Dasneri, and Ahmad Masari. "Pengendalian Kualitas
Crude Palm Oil (CPO) di PT. Sebanga Multi Sawit." Jurnal Teknik Industri: Jurnal
Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah dalam Bidang Teknik Industri 5.2 (2019): 148-
155.
Tagoe, S.M.A., Dickinson, M. J., & Apetorgbor, M.M. (2012). Factors Influencing Quality of
Palm Oil Produced at the Cottage Industry Level in Ghana. International Food
Research Journal, 19(1), 271-278.