Anda di halaman 1dari 5

1

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Tapioka atau pati singkong adalah pati yang diperoleh dari akar yang

menggelembung (umbi) dari tanaman singkong. Tepung tapioka mempunyai

komposisi yang berbeda dengan singkong sebagai bahan bakunya. Secara umum,

kandungan senyawa dalam tepung tapioka lebih tinggi daripada singkong.

Tapioka dikonsumsi sebagai makanan pokok di beberapa daerah, dan digunakan

secara luas sebagai bahan pengental, terutama pada makanan. Permintaan tapioka

di Indonesia cenderung meningkat karena peningkatan jumlah industri makanan

yang menggunakan bahan baku tapioka. Industri pangan yang membutuhkan

tepung tapioka misalnya bakery, kembang gula, MSG, karamel dan jeli. Tepung

tapioka yang dimanfaatkan dalam industri ini berupa tepung tapioka dan tepung

tapioka yang termodifikasi. Tepung tapioka yang teroksidasi digunakan pada

industri kertas kualitas tinggi. Tepung tapioka termodifikasi dengan cara

pemanasan dapat digunakan dalam pembuatan gypsum wallboard dan sizing

tekstil (Prihatinningtyas dan Effendi, 2018).

Teknologi yang digunakan pada industri tapioka dapat dikelompokkan menjadi

tiga yaitu: pertama; tradisional yaitu industri pengolahan tapioka yang proses

pengeringannya masih mengandalkan sinar matahari dan produksinya sangat


2

tergantung pada musim, kedua; semi modern yaitu industri pengolahan tapioka

yang menggunakan mesin pengering (flash dryer) dalam melakukan proses

pengeringan dan yang ketiga; full otomate yaitu industri pengolahan tapioka yang

menggunakan mesin dari proses awal sampai produk jadi. Industri tapioka yang

menggunakan peralatan full otomate ini memiliki efisiensi tinggi, karena dalam

proses produksinya hanya memerlukan tenaga kerja yang sedikit, waktu lebih

pendek dan menghasilkan tapioka berkualitas (Direktorat Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Pertanian, 2004). Salah satu industri yang mengolah ubi kayu

menjadi tapioka dengan teknologi semi modern dan full otomate adalah PT. Bumi

Saktiperdana Laujaya, Tulang Bawang Barat, Lampung.

Proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah

kegunaan suatu barang atau jasa denganmenggunakan faktor-faktor yang ada

seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi

kebutuhan manusia (Ahyari ,2002) . Pada proses produksi di PT Bumisakti

Perdana Laujaya dalam menghasilkan tapioka melalui beberapa tahapan .

Tahapan- tahapan yang ada yaitu penyortiran, pengupasan, pencucian,

pencacahan, pemarutan, ekstraksi, pemurnian, pemisahan, pengeringan, serta

pengemasan dan penggudangan. Pada proses tersebut diperlukannya pengendalian

terhadap kualitas tapioka yang akan dihasilkan .Pengendalian terhadap kualitas

produk bertujuan untuk memperoleh produk dengan kualitas baik yang dilakukan

pada setiap proses mulai dari penerimaan bahan baku, poduksi hingga

penggudangan sebelum siap dipasarkan. Proses produksi sangat penting untuk


3

dipelajari karena memiliki peran penting dalam terciptanya suatu produk (Ricky ,

2004).

Ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan juga turut ambil bagian dalam

mendorong dan membantu dalam perkembangan teknologi modern. Jurusan

Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung sebagai salah

satu lembaga pendidikan merupakan salah satu jurusan yang mempelajari tentang

pengolahan proses bahan-bahan tertentu terutama hasil pertanian agar dapat

dihidangkan dan dikonsumsi oleh konsumen. Dalam ilmu pengetahuan, teori dan

praktik merupakan dua hal yang tak dapat dipisahkan, teori membutuhkan

pengetahuan sedangkan praktik membutuhkan keterampilan yang dimana

keduanya ini harus bersinergi dalam rangka mewujudkan sesuatu yang diinginkan.

Inilah salah satu hal yang mendorong diadakannya Praktikum Umum (PU) bagi

mahasiswa Fakultas Pertanian khusus Jurusan Teknologi Hasil Pertanian di

Universitas Lampung. Praktik Umum merupakan kegiatan kurikuler perguruan

tinggi dan bersifat monodisipliner ilmu pengetahuan yang mengandung unsur

pendidikan dan penelitian. Dengan adanya praktik umum ini, diharapkan

mahasiswa dapat memperluas wawasan keilmuannya di lapang. Melihat

kesinambungan antara perkembangan zaman dan teknologi dengan luasnya ilmu

pengetahuan, oleh karena itu dilakukanlah Praktikum Umum (PU) pada PT.Bumi

Saktiperdana Laujaya, produsen tepung tapioka.


4

1.2. Tujuan Praktik Umum

Praktikum Umum ini bertujuan untuk

1. Mendapatkan masukan untuk menyeimbangkan arah pendidikan di jurusan

Teknologi Hasil Pertanian Universitas Lampung dengan kebutuhan industri.

2. Memperluas wawasan mahasiswa dan mengembangkan ilmu yang telah

diperoleh selama kuliah sesuai dengan bidang keahliannya.

3. Mengetahui dan mempelajari sistem produksi dan cara pemasaran pada

PT. Bumi Saktiperdana Laujaya dalam menghasilkan Air Minum Dalam

Kemasan (AMDK), serta melaksanakan salah satu mata kuliah wajib sebagai

syarat untuk menjadi Sarjana Teknologi Pertanian.

1.3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktik Umum

Praktik umum ini dilaksanakan selama 4 minggu, ± 30 hari kerja efektif dari

tanggal 1 Juli – 29 Juli 2020 di PT. Bumi Saktiperdana Laujaya, Tulang Bawang

Barat, Lampung.

1.4 Metode Praktik Umum

Metode yang digunakan antara lain

1. Wawancara

Dilakukan terhadap pihak yang berwenang sesuai dengan petunjuk lapangan

atau berupa penjelasan langsung dari pembimbing lapang. Wawancara

tersebut diharapkan dapat mengetahui lebih dalam mengenai proses produksi

yang diterapkan oleh PT. Bumi Saktiperdana Laujaya.

2. Pengamatan Langsung
5

Mengamati secara langsung penerimaan bahan baku, proses produksi hingga

pengujian kualitas di PT. Bumi Saktiperdana Laujaya. Hal tersebut dilakukan

agar dapat mengetahui tahapan-tahapan dan kriteria penting dalam proses

produksi dan pengendalian mutu dari produk

3. Praktik Langsung

Ikut serta dalam penerimaan bahan baku, proses produksi hingga pengujian

kualitas di PT. Bumi Saktiperdana Laujaya

4. Pembahasan dan Pelaporan

Menginterpretasikan data yang diperoleh dari praktik umum sehingga didapat

gambaran dan keterangan sekaligus laporan pada instansi/perusahaan.

Pembahasan dilakukan dengan cara membandingkan hasil yang diperoleh di

lapang dengan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber literatur.

Anda mungkin juga menyukai