Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki peran
strategis dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Sebagai penghasil kelapa sawit
terbesar di dunia, industri kelapa sawit telah menyediakan lapangan pekerjaan sebesar
16 juta tenaga kerja baik secara langsung maupun tidak langsung. Produksi minyak
sawit dan inti sawit pada tahun 2018 tercatat sebesar 48,68 juta ton, yang terdiri dari
40,57 juta ton crude palm oil (CPO) dan 8,11 juta ton palm kernel oil (PKO). Jumlah
produksi tersebut berasal dari Perkebunan Rakyat sebesar 16,8 juta ton (35%),
Perkebunan Besar Negara sebesar 2,49 juta ton (5%,) dan Perkebunan Besar Swasta
sebesar 29,39 juta ton (60%).

Industi kelapa sawit di indonesia mengalami kemajuan yang pesat, terutama


peningkatan luas lahan perkebunan dan produksi kelapa sawit. Perkembangan luas
perkebunan kelapa sawit di Indonesia selama sepuluh tahun terakhir meningkat dari
2.2 juta Ha pada tahun 1997 menjadi 4.1 juta Ha pada tahun 2007 atau meningkat
7.5% pertahun (Sunarko 2009). Produksi CPO kelapa sawit meningkat dari 3.52
ton/Ha pada tahun 2011 menjadi 3.57 ton/ha pada tahun 2012 dengan luasan 9 juta ha
(Deptan 2012). Industri sawit Indonesia berperan penting untuk perekonomian
Indonesia dengan kinerja perdagangan kelapa sawit yang terus meningkat, dan
industri ini juga melibatkan banyak pelaku usaha dari berbagai kelompok ekonomi.
Dalam hal ini, perkebunan kelapa sawit nasional terus berkembang signifikan dengan
luas 16,38 juta hektare dan menyerap tenaga kerja lebih dari 17 juta kepala keluarga,
petani, dan karyawan yang bekerja di sektor on farm maupun off farm.

PT. Sinar Dinamika Kapuas 1 merupakan salah satu dari pabrik yang bergerak di
bidang industri pengolah minyak kelapa sawit. Proses produksi di pabrik kelapa sawit
(PKS) dimulai dari mengelola bahan baku sampai menjadi produk yaitu minyak
kelapa sawit Crude Palm Oil (CPO) dan Kernel (inti sawit), dimana bahan bakunya
adalah Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit yang berasal dari kebun yang dikelola
oleh perusahaan ini sendiri. Proses pengolahan Tandan Buah Sawit berlangsung
cukup panjang dan memerlukan kontrol yang cermat. Saat proses pengolahan ada
empat proses utama yaitu Pemisahan brondolan dari janjangan, Pencacahan dan
pelumatan daging, Pengepresan, dan Pemurnian minyak.

Oleh karena itu didunia pendidikan hubungan antara teori dan praktek merupakan
hal yang penting untuk membandingkan serta membuktikan sesuatu yang telah
dipelajari dalam teori dengan keadaan sebenarnya di lapangan. Mahasiswa harus
mampu untuk beradaptasi dalam dunia kerja nanti.

Untuk dapat mempersiapkan mahasiswa dalam menghadapi lapangan kerja dan


beradaptasi maka sebagai mahasiswa Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik,
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang, salah satu program yang dilaksanakan
adalah Magang Industri. Program ini dilaksanakan agar dapat membantu mahasiswa
dalam menyesuaikan teori atau pembelajaran yang diterapkan pada proses
perkuliahan dengan keadaan yang sebenarnya pada dunia kerja. Dengan adanya
pelaksanaan Magang Industriini, mahasiswa mendapatkan pengalaman dan
pembelajaran secara langsung dari dunia industri berkaitan dengan bidang ilmu yang
ditempuhnya. Jadi, mahasiswa tidak hanya mengetahui tentang teorinya saja,
melainkan memahami praktiknya.

Dengan mengikuti Magang Industri ini, mahasiswa juga diharapkan dapat


mengembangkan potensi diri yang dimiliki serta keterampilan, keahlian, tambahan
wawasan, pengetahuan mencakup pengendalian, permasalahan dan penyelesaian
masalah dan disiplin kerja yang tinggi sehingga menjadi tenaga kerja yang terampil.

Dengan memperoleh izin dari pihak penanggung jawab PT. SDK-PMKS Batu Buil
untuk mempelajari proses pengolahan kelapa sawit menjadi minyak CPO yang
dilakukan di PT. SDK-PMKS Batu Buil, Melawi, Kalimantan Barat yang merupakan
salah satu materi perkuliahan yang telah di pelajari di perguruan tinggi. Ini juga
merupakan salah satu alasan dan tujuan untuk melaksanakan Magang Industri.

1.2 Tujuan Magang Industri

Adapun tujuan – tujuannya ialah :

1. Tujuan Umum

a. Untuk mengetahui Proses Produksi Minyak Kelapa Sawit, mulai dari diolahnya
buah higga menjadi Produk jadi (CPO).

b. Untuk dapat mengetahui cara kerja, kemampuan, dan fungsi Alat Pada Stasiun
Produksi.

2. Tujuan Khusus

a. Mengenal lebih jauh tentang teknologi yang lebih sesuai dengan bidang yang
dipelajari di program studi Teknik Kimia Universitas Tribhuwana
Tunggadewi.
b. Mahasiswa dapat memahami, mendeskripsikan, dan menjelaskan diagram alir
proses dan sistem pemprosesan yang ada dalam pabrik tempat pelaksanaan
kerja praktek.

c. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi


industri secara aplikatif dalam pemecahan masalah yang ada dimasyarakat.

1.3 Manfaat Magang Industri

1. Bagi Mahasiswa

a. Mahasiswa memperoleh pengalaman dan bekal serta pengetahuan untuk


mempersiapkan diri terjun di dunia kerja.

b. Mahasiswa memperoleh ilmu dan keterampilan dalam bekerja.

c. Mahasiswa mengetahui proses pengolahan minyak kelapa sawit.

2. Bagi Program Studi

a. Sebagai masukan untuk pengevaluasian sampai sejauh mana kurikulum yang


di buat sesuai dengan perkembangan kebutuhan di bidang Teknik Kimia.

b. Sebagai masukan untuk penyempurnaan kurikulum di masa mendatang


supaya menghasilkan lulusan yang berkualitas yang dibutuhkan oleh dunia
kerja.

c. mengetahui sejauh mana ilmu yang diserap oleh mahasiswa selama kuliah.

3. Bagi Perusahaan

Sebagai sarana untuk memberikan pertimbangan dalam menentukan kriteria


tenaga kerja yang dibutuhkan oleh instansi atau perusahaan yang bersangkutan.

a. Membantu tugas dari karyawan instansi atau perusahaan dalam bidang yang
berhubungan dengan pekerjaan.

b. Sebagai sarana peningkatan dan pengembangan kualitas sumber daya manusia


terutama calon tenaga kerja sehingga memudahkan dalam pencarian tenaga
kerja yang profesional.

c. Mewakili wujud nyata tentang perusahaan dalam mengembangkan bidang


pendidikan.

1.4 Metode Magang Industri


Adapun metode yang digunakan dakam mencari dan memperoleh data yang
diperlukan dalam penyusunan laporan yaitu pengamatan lapangan dimaksudkan
untuk memperoleh data-data yang merupakan gambaran kenyataan yang terjadi di
PT. SDK-PMKS Batu Buil dengan cara :

1. Observasi

Yaitu dengan metode penulis terlibat langsung dengan kegiatan dilingkungan


kerja tersebut. Metode ini dilakukan dengan alasan dapat memahami langsung
permasalahan yang nampak dilapangan sehingga memudahkan dalam penulisan
laporan.

2. Wawancara

Yaitu dengan metode bertanya. Wawancara dilakukan terhadap pimpinan dan


karyawan yang ada di lingkungan kerja dimana penulis melakukan Magang Industri.
Metode ini dilakukan dengan alasan karena tidak semua apa yang dilakukan dalam
Magang Industridapat dikuasai oleh penulis. Maka sebagai tambahan informasi
didalam melakukan Magang Industri tersebut penulis perlu bertanya dan
mendapatkan penjelasan dari pihak-pihak yang mengetahui permasalahan tersebut.
Penulis dapat mengajukan pertanyaan secara terperinci serta meminta penjelasan
mengenai apa saja yang berhubungan dengan bahan untuk menyusun laporan ini.

3. Studi Kepustakaan

Yaitu metode yang digunakan dengan cara mencari dan membaca literatur yang
ada kaitannya dengan pokok bahasan. Metode ini dilakukan dengan alasan untuk
memperjelas metode pertama dan kedua.
BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Deskripsi Perusahaan

PT. Sinar Dinamika Kapuas 1 merupakan salah satu pabrik industri pengololah
minyak kelapa sawit yang ada di Desa Batu Buil, Kec. Belimbing, Kab. Melawi
Kalimantan Barat. Pabrik kelapa sawit PT. Sinar Dinamika Kapuas 1 termasuk dalam
pabrik tertua di kabupaten Melawi yang telah lama berdiri sejak 1999 dan mulai
beroprasi pada tahun 2000. Pabrik ini mampu mengolah sekitar 30 ton/jam minyak
kelapa sawit. Setiap hari pabrik akan menerima tandan buah segar (TBS) dari kebun
inti milik pabrik itu sendiri, buah pribadi milik warga sekitar, dan buah plasma.
Dimana pabrik PT. Sinar Dinamika Kapuas 1 mengolah Crude Palm Oil (CPO) dan
kernel untuk dijual.

2.2 Geografis Daerah Perusahaan

PT. SDK-PMKS berada di desa Batu Buil, Kecamatan Belimbing, Kabupaten


Melawi Provinsi Kalimantan Barat yang berada di Kawasan Budidaya Non
Kehutanan (KBNK). Secara geografis terletak antara dengan koordinat 0000’10’’
LS - 0017’16’’ dan antara 11115’00’’ BT – 11131’52’’ BT. Lokasi perkebunan
dapat dicapai melalui jalan darat beraspal dan tergolong kelas II dengan jarak sejauh
=/- 400 KM (Pontianak-Melawi).

Berikut adalah batas-batas wilayah administrasi dari lokasi kegiatan:

1. Utara : Berbatasan dengan PT. Rafi Ramajaya Abadi (PT. Rafi)

2. Selatan: Berbatasan dengan PT. Samboja Inti Prakasa (PT. SIP)

3. Barat : Berbatasan dengan Perumahan Karyawan PT. SDK 1

4. Timur : Berbatasan dengan kebun PT. SDK 1

Pada pabrik kelapa sawit SDK 1 memiliki luas kebun sekitar 2.800 hektar dengan
luas perusahaan ± 11,299,09 m2.
Gambar 2.1 Wilayah SDK-PMKS Batu Buil

(Sumber Google Map 2023)

Gambar 2.2 Pintu Masuk Perusahaan

(sumber: Dokumentasi PT. PMKS-SDK 1)


Gambar 2.3 Denah Perusahaan

(sumber: Dokumentasi PT. PMKS-SDK 1)

2.3 Visi Dan Misi Perusahaan

Ada pun visi dari perusahaan yaitu “Menjadi perusahaan AGRO bisnis terkemuka
berwawasan lingkungan berkelanjutan dan bermanfaat bagi pemangku kepentingan”

Dengan misi “mengembangkan sumber daya manusia sehingga memiliki


kepotensi handal meningkatkan kualitas kerja secara berkesinambungan dan
menerapkan teknologi tepat guna”

Gambar 2.4 Logo perusahaan

(Sumber: Tata Usaha PT. PT. PMKS-SDK 1)

2.4 Struktur Organisasi Perusahaan


Dalam suatu perusahaan memiliki struktur organisasi formal yaitu suatu Lembaga
fungsional yang merupakan wadah kegiatan bagi para anggota organisasi di
perushaan. Pada perusahaan kelapa sawit sinar dinamika Kapuas 1 memiliki jumlah
karyawan sebanyak 135 orang dimana dibagi menjadi 3 waktu oprasional yaitu
pagi,siang, dan malam, dimana setiap shift berisikan 45 orang karyawan. Dalam
perusahaan diperlukan bagan yang menggambarkan hubungan, fungsi dan tanggung
jawab masing-masing. Adapun struktur organisasi yang utama di pabrik PT. PMKS-
SDK 1 dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 2.5 Struktur Organisasi PT. PMKS-SDK 1

(Sumber: Tata Usaha PT. PMKS-SDK 1)

Pembagian penempatan mahasiswa yang sedang mengadakan magang industri


dibuat berdasarkan jurusan masing-masing mahasiswa, oleh karena itu mahasiswa
yang berasal dari Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas
Tribhuwana Tunggadewi Malang diarahkan ke bagian Laboratorium.
BAB III

TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Proses Pengolahan Kelapa Sawit

Pengolahan minyak kelapa sawit dimaksudkan untuk memperoleh minyak


kelapa sawit yang berasal dari daging buah (pericarp), Stasiun proses pengolahan
TBS menjadi minyak kelapa sawit umumnya berbeda beda tergantung dari
manajemen perusahaan yang bersangkutan (Tri hidayat, 2015).

Menurut DITJEN PPHP, secara garis besar diagram alir dari proses pengolahan
kelapa sawit adalah sebagai berikut: (Departemen pertanian, 2006)

1. Perebusan

Tandan buah segar setelah ditimbang kemudian dimasukkan ke


dalam lori rebusan yang terbuat dari plat baja berlubang lubang dan
langsung dimasukkan ke dalam sterilizer yaitu bejana perebusan yang
menggunakan uap yang dikirim oleh BPV, uap yang bertekanan antara
2.2 – 3 Bar. Perebusan ini dimasukan agar biji mudah lepas dari tandannya
dan memudahkam cangkang dan inti dengan keluarnya air dari biji.

2. Perontokan buah dari tandan

Pada tahapan ini, buah yang masih melekat pada tandannya akan
dipisahkan dengan menggunakan prinsip putaran pada stasiun treasher
sehingga buah tersebut lepas kemudian ditampung dan dibawa oleh fit
conveyor ke digester yang bertujuan untuk menghasilkan minyak kasar,
fiber, dan kernel.

3. Pengolahan minyak dari daging buah

Pada tandan buah dilakukan pengadukan di dalam digester


menggunakan uap air yang temperaturnya dijaga 90 – 95° C. dan
kemudian dimasukkan ke dalam alat pengepresan (screw press) agar
minyak keluar dari biji dan fibre. Pada proses ini didapat minyak kasar
yang disimpan di dalam crude oil tank yang selanjutnya akan dimurnikan.
Produk samping dari proses ini didapatkan cangkang/tempurung sawit,
wet decanter solid.

4. Proses pemurnian minyak

Minyak dari crude oil tank kemudian dialirkan ke dalam oil Purifer
untuk memisahkan kotoran/solid yang mengandung banyak air.
Selanjutnya dialirkan ke vacum drier untuk mmemisahkan air sampai pada
batas standar. Kemudian melalui sarvo balance maka minyak sawit
dipompakan ke dalam tangki timbun.

Berikut ini adalah alat dan bagan pengolahan kelapa sawit di PT. PMKS-SDK 1.

Gambar 3.1 Proses dan Alat Pengoperasian Minyak Kelapa Sawit

(Sumber: Laboratorium PT. PMKS-SDK 1)


Gambar 3.1 Flow Proses Pengoprasian Minyak Kelapa Sawit

(Sumber: Tata Usaha PT. PMKS-SDK 1)

Berikut adalah stasiun-stasiun pengolahan kelapa sawit yang ada pada PT.
PMKS-SDK 1 dengan kapasitas 30 ton:

1. Stasiun Timbangan adalah stasiun yang menimbang dan mendata secara


detail tandan buah segar yg masuk kedalam pabrik, maupun CPO.

2. Stasiun Penerimaan Buah (Grading) adalah stasiun yang mensortir serta


menimbang TBS yang akan di olah oleh pabrik.

3. Loading Ramp Stasiun adalah tempat pengiriman menuju ke stasiun


berikutnya menggunakan lori.

4. Sterillizer Stasiun adalah stasiun yang berfungsi sebgai tempat perebusan


TBS dengan tiga peak setiap peak memiliki temperature yang berbeda-beda.
Peak 1 memiliki temperatur 1,5 bar, pada peak 2 bertemperatur 2,5 bar, dan
sedangkan peak 3 memiliki temperatur 3 bar.

tujuan dalam stasiun sterillizer:


a) Me-non-aktif-kan enzyme lipase yang dapat menaikkan FFA. Enzyme
lipase non aktif pada temperatur 45 C.

b) Melunakan daging Buah pada temperatur 132 C

c) Memudahkan pelepasan berondolan (fruit let) dari janjangan saat


proses di Station Thresing.

d) Melunakkan berondolan (fruit let) sehingga memudahkan


pemisahan/pelepasan antara daging buah dan nut.

e) Mengkondisikan daging buah sehingga sel minyak dapat mudah untuk


di extraksi dan dimurnikan.

f) Mengurangi kadar air pada nut sehingga memudahkan pemecahan dan


dan pemisahan.

5. Thresher Stasiun adalah stasiun yang berfungi untuk memisahkan brondolan


dan tandan yang telah direbus di stasiun sebelumnya, brondolan dan tandan
dipisahkan dengan cara di putar pada thresher drum dengan rpm 25.

6. Press dan Digester Stasiun adalah suatu bejana yang berfungsi sebagai
pencacah dan menekan brondolan untuk menghasilkan minyak.

Sasaran yang harus dicapai:

a) Kehilangan minyak dalam fiber seminimal mungkin.

b) Persentase pecahmya nut serendah mungkin.

c) Kapasitas yang optimal.

d) Fiber press cake yang kering.

7. Clarifikasi Stasiun adalah tempat untuk memurnikan minyak kasar yang telah
di press. Berikut adalah flow chart pada stasiun clarifikasi.
Gambar 3.4 Flow Chart Stasiun Clarifikasi

(Sumber: Laboratorium PT. PMKS-SDK 1)

8. Nut dan Kernel Stasiun adalah stasiun yang berfungsi untuk tempat
melakukan proses recovery kernel yang maksimal dengan kualitas produksi
yang optimal dan losses yang minimal.

FREE
SHELL

NUT CRACKED
MIXTURE

DRY
KERNEL

Gambar 3.4 Material Stasiun Nut dan Kernel


(Sumber: Laboratorium PT. PMKS-SDK 1)

9. Boiler Stasiun merupakan stasiun yang memiliki peran sangat penting dalam
pengolahan minyak kelapa sawit, boiler stasiun atau biasa juga disebut ketel
uap yang berfungsi untuk menghasilkan uap panas yang akan digunakan oleh
stasiun-stasiun yang membutuhkan uap.

Tujuan:

a) Menjamin performance dan efisiensi boiler tetap baik dan boiler dapat
beroperasi dengan maximal.

b) Menyediakan kebutuhan uap untuk pengoperasian turbin pembangkit


tenaga.

c) Menyediakan kebutuhan uap untuk keperluan proses produksi.

10. Power House Stasiun adalah stasiun yang berfungsi sebagai pembangkit
energi listik untuk oprasional pabrik. Didalam stasiun ini terdapat 3
komponen penting yaitu turbine uap RB4, Back Presure vessel (BPV), dan
juga genset.

11. Water Treatmen Stasiun adalah stasiun yang mensuplai air kepada stasiun
yang membutuhkan dan menjernihkan air.

Berikut adalah flow proses penjernihan air pada water treatment

Gambar 3.4 Flow Proses Penjernihan Air

(Sumber: Laboratorium PT. PMKS-SDK 1)

12. Laboratorium adalah untuk melakukan pengendalian terhadap mutu dari input
awal berupa penyelesaian bahan baku, proses produksi, sampai kepada proses
output barang jadi.
BAB V

PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Berdasarkan apa yang telah dikemukakan dalam laporan kerja praktek ini,
maka dapat disimpulkan bahwa:

Proses pengolahan kelapa sawit pada PT. PMKS-SDK 1 memulai proses


pengolahan di stasiun grading dimana memiliki tujuan untuk memastikan
bahwa tandan buah sawit yang akan diolah memiliki kualitas yang baik
kemudian buah yang telah di sortir akan dikirim oleh stasiun loading ramp
menggunakan lori. Buah yang telah di kirim oleh satsiun loading ramp akan
direbus di dalam sterilizer untuk mempermudah perontokan berondolan dari
tandan, sawit yang telah direbus akan diputar di thereser agar berondolan
lepas dari tandan. Tandan kosong akan jatuh ke TPS dan brondolan akan
dikirim oleh fruit elevator ke stasiun press dan digester untuk mencincang
dan menekan buah agar mengahasilkan minyak sawit, serat, dan nut. Minyak
sawit akan masuk kedalam stasiun klarifikasi untuk memurnikan minyak
kasar dari stasiun press, sedangkan nut akan masuk kedalam stasiun nut dan
kernel dimana memiliki fungsi untuk mengolah inti yang terdapat di dalam
nut dan juga untuk menghasilkan bahan bakar untuk boiler yaitu fiber dan
cangkang. Dan untuk proses terakhir yaitu pengendalian terhadap mutu
produk yang di laksanakan oleh tim laboratorium.

5.2 Saran

Berdasarkan observasi dan uraian di atas maka saran kepada pabrik


pengolahan kelapa sawit PT. PMKS-SDK 1 adalah:

1. Sebaiknya lebih ditingkatkan lagi tentang penerapan Keselamatan dan


Kesehatan Kerja untuk stasiun power house.

2. Sebaiknya dilakukannya komunikasi rutin antara oprator boiler dan


power house untuk mencegah steam drop pada saat pabrik beroprasi.

Anda mungkin juga menyukai