Anda di halaman 1dari 73

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Akademi Komunitas Negeri Bengkalis merupakan suatu lembaga
perguruan tinggi yang berada dibawah naungan Bengkalis, yang telah
mengadakan kerja sama dengan Politeknik Negeri Bengkalis. Dalam
mencapai Visi dan Misi Politeknik Negeri Bengkalis menjalankan program-
program pendidikan yang mendukung dalam menciptakan lulusan yang siap
pakai didunia kerja, salah satu program tersebut adalah On The Job
Training (OJT).
Adapun Visi Akademi Komunitas Negeri Bengkalis menghasilkan
tenaga kerja terampil dan berakhlak berdasarkan kompetensi di dunia
Industry baik nasional maupun Internasional. Selain Visi tersebut Akademi
Komunitas Negeri Bengkalis juga memiliki Misi yaitu, menghasilkan lulusan
yang berakhlak mulia dan memiliki keahlian dalam bermasyarakat dan
kehidupannya, serta dapat melayani kebutuhan Industry dari segi sumber
daya manusia, penelitian maupun konsultasi teknis.
On The Job Training (OJT) merupakan kegiatan Intra Kurikuler,
pada semua jurusan di Akademi Komunitas Negeri Bengkalis. Kegiatan ini
sangat diperlukan dan dilaksanakan mengingat pendidikan dan pengetahuan
tidak hanya diperoleh dalam bentuk teoritas yang berbasis metode ceramah
tatap muka, namun juga di tunjang oleh pangalaman kerja lapangan.
Mahasiswa Akademi Komunitas Negeri Bengkalis yang telah
menerima materi perkuliahan, diharapkan untuk menerapkan ilmu yang telah
didapatkan, baik dalam konteks dunia kerja perusahaan industry maupun
instansi perkantoran. Perbedaan-perbedaan yang ditemukan selama
melaksanakan On The Job Training (OJT), yang berlangsung diharapkan
dapat menjadi bahan perbandingan serta menjadi masukan dalam rangka
menyempurnakan ilmu yang didapatkan. Kita semua berharap On The Job
Training (OJT), mampu memberikan konstribusi yang besar bagi
perkembangan pengusahaan keterampilan mahasiswa pada gilirannya mampu

1
membentuk insase Akademis yang Professional serta budaya guna yang
sesuai dengan Visi dan Misi Akademi Komunitas Negeri Bengkalis.
Atas dasar pemikiran ini penulis melakukan On The Job Training
(OJT) pada PT. Pacific Indopalm Industries, selama 6 (enam) bulan.

1.2. Tujuan Dan Manfaat


1.2.1.Tujuan
Secara umum pelaksanaan On The Job Training (OJT) ini ditujukan
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dibidang
teknologi melalui keterampilan langsung dalam berbagai kegiatan dunia
Usaha / Industri. Pelaksanaan On The Job Training (OJT) ini secara khusus
mahasiswa diharapkan memperoleh pengalaman yang bertujuan untuk
meningkatkan Profesionalisme di bidang teknik, dan keterampilan yang
dimilikinya menjadi modal untuk tujuan kedunia kerja, seperti :
1. Mengetahui secara langsung bagaimana dunia kerja sebenarnya.
2. Mahasiswa dapat membandingkan antara teori yang didapatkan dibangku
kuliah dengan yang ada diperusahaan.
3. Meningkat keterampilan dibidang keahlian yang di milikinya.
4. Dapat menyentuh perkembangan mental dari mahasiswa secara positif
mengarah pada peningkatan kualitas diri, seperti cara berpikir,
berketerampilan, bersikap dan bertingkah laku.

1.2.2.Manfaat
Untuk meningkatkan sumber daya manusia yang siap pakai didunia
kerja / industri diperlukan pengenalan langsung terhadap teknologi - teknologi
yang digunakan didunia industri. Manfaat On The Job Training (OJT)
adalah :
1. Menumbuhkan kesadaran pada mahasiswa bahwa semakin hari
persaingan didunia kerja semakin tajam, baik itu peluang, tantangan
pengembangan karier.

2
2. Melihat dan memahami dunia kerja, pengoprasian, perawatan dan
perbaikan peralatan yang ada di industri yang telah kita datangi untuk
melakukan On The Job Training (OJT).
3. Mengetahui berbagai macam permasalahan yang sering terjadi pada
dunia kerja dan solusinya serta dalam hal melatih diri agar dapat
menganalisis keadaan sehingga dapat mengambil keputusan secara
positif.
4. Kegiatan On The Job Training (OJT) diharapkan dapat menumbuhkan
kesadaran kepada mahasiswa bahwa kita jangan merasa puas dengan
ilmu yang telah kita dapat.
5. Dapat menerapkan atau membandingkan ilmu yang telah didapatkan di
bangku kuliah ke dalam dunia kerja / industry
.

1.3. Lokasi, Waktu, dan Tempat On Job Training (OJT)


1.3.1.Lokasi
Lokasi On The Job Training (OJT) PT. Pacific Indopalm Industries
terletak di Jln Raya Dumai - Basilam Km 14 Kel lubuk gaung Kec sungai
Sembilan Dumai. 28882 Riau Indonesia. No. Telf:0765-438615

1.3.2.Waktu On Job Training (OJT)


Waktu pelaksanaan On The Job Training (OJT) mulai tanggal 01
February 2019 s/d 31 July 2019.

1.3.2.Tempat On Job Training (OJT)


Tempat pelaksanaan On The Job Training (OJT) di PT. Pacific
Indopalm Industries khususnya pada bagian Utility Boiler.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1. Sejarah Organisasi / Perusahan

PT. Pacific Indopalm Industries adalah perusahaan yang di dirikan


dalam rangka penanaman modal asing sebagaimana dimaksud dalam UU
No. 1 Tahun 1967 Juneto UU No. 11 Tahun 1970 tentang penanaman
modal asing. Persetujuan atas berdirinya perusahaan dari pemerintah republic
Indonesia diperoleh berdasarkan surat menteri Negara penggerak dana
investasi. Perusahaan ini di dirikan atas kerja sama antara commoditas
hause investment limited dari inggris dengan tuan fuad hayel saeed anaam
dari republik Yaman. Investasi antara Indonesia dan Inggris telah terjalin
sejak 30 tahun yang lalu. Investasi Inggris mulai masuk ke Sumatra pada
tahun 1970 bergerak di bidang usaha perkebunan karet dan coklat, berlokasi
di kabupaten Langkat.

Demikian juga dengan republic Yaman sejak tahun 1997 telah


memulai menanam modal di Sumatra utara dengan berdirinya PT. Pacific
Medan Industries. Perusahaan ini bergerak dibidanang usaha pengalengan
minyak yang telah berproduksi komersial sejak November 1998 lalu. Pada
mulanya perusahaan ini mendapatkan bahan bakunya dengan membeli dari
perusahaan lain. Atas dasar inilah, maka Haye Saeed Anaam (HAS) group
merasa perlu untuk membangun pabrik pengolahan crude palm oil (CPO).
Tujuannya untuk memenuhi permintaan dari PT. Pacific Medan Industries.

Seiring dengan meningkatnya kebutuhan maka Haye Saeed Anaam


(HAS) membangun pabrik pengolahan minyak kelapa sawit yang telah
terletak di dumai. Kegiatan produksi pertama kali yaitu pada bulan
November 2009 departemen di PT. Pacific Indopalm Industries terdiri dari
dua proses yaitu proses refinery dengan kapasitas 1500 MT (Metric Ton)
CPO perhari dan proses fraksinasi dengan kapasitas 1200 MT (Metric Ton)
Refined Blached And Deodorized Palm Oil perhari.

4
Produk akhir dari PT. Pasific Indopalm Industries sebagian besar di
ekspor keluar negeri seperti Pakistan, Yaman, India dan Negara lain,
sedangkan sebagian kecil dikirim kedalam negeri sesuai dengan permintaan
pasar dalam negeri.

Untuk mengoprasikan pabrik secara optimal perusahaan ini juga


menerapkan Quality Management System yaitu ISO 9001 : 2008 dan
HACCP dan telah mendapat sertifikat. Untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan perusahaan ini juga memilki sertifikat halal dan juga menjadi
member RSPO.

Perusahaan juga memililiki fasilitas penyimpanan (bulking) dengan


kapasitas 41.000 MT untuk memastikan operasi logistik yang efisien yang
akan memenuhi kebutuhan operasional pabrik dan juga memiliki armada
tanker untuk menjamin kelancaran pengambilan CPO dari perkebunan
kepabrik.

PT. Pacific Indoplam Industries terletak ditepi laut memiliki dermaga


sendiri. Investasi ini telah memberikan perusahaan keunggulan kompetitif di
karenakan kapal berkapasitas hingga 50.000 MT dapat sandar langsung di
dermaga ini. Perusahaan juga memiliki fasilitas pumping yang berkapasitas
tinggi untuk memuat ke kapal dengan maksimum pumping rate 1800
MT/Jam dan dapat menjamin waktu loading yang minimal sehingga
mengurangi biaya pemuatan pelanggan.

PT. Pacific Indoplam Industries juga menghasilkan listrik sendiri


dengan memiliki boiler bertekanan tinggi dan turbin uap. Investasi ini
membantu perusahaan dalam memasok kebutuhan steam dan listrik secara
konsisten dengan biaya kompetitif. Untuk mengerakan boiler, perusahaan ini
menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan non BBM yaitu
cangkang sawit (Palm Kernel Shell) untuk menghasilkan power.

Untuk keberhasilan perusahaan tidak terlepas dari komitmen


management perusahaan yang perofesional dan memiliki karyawan yang

5
terlatih dibidang masing - masing dan bertanggung jawab dalam
melaksanakan tugasnya dengan menggunakan metode yang paling efisien.

2.2. Struktur Organisasi Dan Bidang Usaha

Pada PT. Pacific Indoplam Industries memperkerjakan 182 orang


tenaga kerja, yang termasuk 5 (lima) orang tenaga kerja asing. Tenaga
kerja ini memiliki tingkat pendidikan yang berbeda - beda mulai dari
tinggkat SD, SLTP, SLTA, D3 Dan S1. Dimana masing - masing tenaga
kerja ditempatkan sesuai dengan keterampilan dan tingkat pendidikan yang
dimiliki.

Tenaga kerja pada PT. Pacific Indoplam Industries ada 3 angkatan :

1. PBT : karyawan bulanan tetap


2. KHT : karyawan harian tetap
3. KHL : karyawan harian lepas

Adapun fasilitas penunjang yang telah disediakan oleh PT. Pacific


Indoplam Industries adalah sebagai berikut :

1. Mess Karyawan
2. Jaminan Kesehatan
3. Bus
4. Listrik
5. Air Bersih
6. Mushola
7. Kantin
8. Sarana Olahraga

6
ACOUNTING
DEPARTMEN

GENERAL
AUDITOR TAXATION
ACOUNTING

HRD
DEPARTMEN

PUBLIC
CANTEEN GARDENER DRIVER SECURITY SAFETY PAYROLL PERSONEL
RELATION

STRUKTUR ORGANISASI PT. PACIFIC INDOPALM INDUSTRIES


LOGISTIC
DEPARTMEN

TANK FARM L
TRUCK WARE HOUSE
WHIGHBRIDGE PURCHASING
SHIIPPING

GENERAL MANAGER

MAINTENANCE
DEPARTMEN

TECHINICIAN
IT WELDIMGMECHANICAL
ELECTRCIAN

UTILITY
DEPARTMEN

WWTPWHEEL LOADER
WTP & RO TURBIN BOILER

DC DEPARTMEN

SKILLED CHEMIST
WORKER
(SAMPLE BOY)

PRODUCTION
DEPARTMEN

FRACTINATIOM
REFENERY
7
BAB III

DESKRIPSI KEGIATAN SELAMA ON THE JOB


TRAINING

3.1. Spesikasi Tugas Yang Dilaksanakan


3.1.1. Landasi Teori

Boiler adalah suatu alat berbentuk bejana tertutup yang terbuat dari
baja dan digunakan untuk menghasilkan uap (Steam). Steam diperoleh
dengan memanaskan bejana yang berisi air dengan bahan bakar cair (residu,
solar), padat (Batu bara), atau gas. Air di dalam boiler di panaskan oleh
panas hasil pembakaran bahan bakar (sumber panas lainnya) sehingga
terjadi perpindahan panas dari sumber panas tersebut menjadi panas atau
berubah wujud menjadi uap.

Steam yang dari boiler digunakan untuk berbagi proses dalam


aplikasi industry, seperti untuk penggerak, pemanas, dan lain – lain.
Pengoprasian Boiler harus sesuai dengan standar operasi yang telah
ditentukan oleh pengguna boiler maupun standar pabrikan pembuatan boiler
itu sendiri. Standar yang dibuat akan menjamin keamanan dan kehandalan
operasi boiler pada saat dioperasikan, sehingga akan meningkatkan efisiensi
sekaligus menekan biaya operasional.

Pemeliharaan boiler juga harus dilakukan sesuai dengan jadwal yang


telah dibuat oleh perusahaan pengguna, yang meliputi pemeliharaan harian,
mingguan, bulanan sampai dengan tahunan (Mayor overhaul). Perawatan
yang baik pada boiler dapat menjamin umur teknis dan umur ekonomis
yang relative panjang.

Proses pemanasan katel uap terbagi menjadi dua tahap, ialah sebagai
berikut:

1. Proses pemanasan air jenuh menjadi uap jenuh (saturated steam)


2. Proses pemanasan uap jenuh menjadi uap panas lanjut (superhated steam)

8
3.1.2. Boiler Pipa Air

Boiler pipa air adalah boiler yang secara konsertuksi terdiri dari
drum, pipa furnace, pipa generating dan pipa - pipa lain yang di isi oleh
air. Air dipanaskan melalui panas yang dihasilkan dari pembakaran
cangkang/shell di ruang dapur. Panas yang dihasikan dari ruang dapur ini
dihisap oleh IDF (Induced Draft Fan). Gas panas merambat menuju pusat
hisapan (IDF) dalam perjalanannya gas panas memanasi pipa - pipa yang
dilalui. Kemudian akibat rambatan panas di pipa ini, pipa menjadi panas
dan air yang ada didalam pipa menjadi mendidih.

Gambar 3.1
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

Boiler pipa air memiliki beberapa karakteristik yaitu :

1. Dapat digunakan untuk kapasitas besar.


2. Pada boiler pipa air, air berada didalam pipa - pipa yang dikelilingi oleh
api dan gas - gas panas yang berada diluar pipa, sehingga pembentukan
uap terjadi didalam pipa – pipa.
3. Kualitas air masuk (feed water) harus benar - benar bersih selama
pengoperasian.

3.1.3. Prinsip Kerja Boiler Pipa Air (Water Tube Boiler)

Proses pengapian terjadi diluar pipa. Panas yang dihasilkan


digunakan untuk memanaskan pipa yang berisi air. Air umpan itu

9
sebelumnya dipanaskan terlebih dahulu melalui economizer. Kemudian air
dikirim ke steam drum untuk pemanasan lanjut dan mengubah air menjadi
uap basah. Uap basah yang dihasilkan kemudian dikumpulkan terlebih
dahulu didalam steam drum. Setelah itu uap tersebut masuk ke superheater
untuk dijadikan uap kering melalui tahap primary super heater dan
secondary superheater, baru steam dilepaskan kepipa utama distribusi.

Boiler yang digunakan di PT. Pacific Indopalm Industries memiliki 3


(tiga) unit boiler yaitu :

1. 2 (dua) unit Mackenzie Water Tube Boiler dengan kapaistas 20 Ton


dan pressure 65 barg
2. 1 (satu) unit Thermax Water Tube Boiler dengan kapasitas 6 Ton
dan pressure 15 barg.

3.1.4. Komponen – komponen boiler di PT. PACIFIC INDOPALM


INDUSTRIES
1. Daerator
Berfungsi untuk menghilangkan kandungan oksigen dan gas pada air
umpan boiler melalui pemanasan steam yang dapat mengurangi terjadi
korosi pada bagian dalam pipa boiler dan sebagai pemanas awal sekaligus
mengurangi pemakaian bahan bakar.

Gambar 3.1
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

Hal – hal yang perlu di perhatikan dalam proses dearator, yaitu :

10
1. Jumlah aliran air condensate
2. Jumlah aliran bahan air ketel
3. Tekanan dalam deaerator
4. Level air dalam deaerator
Jika deaerator tidak dapat bekerja dengan baik dapat berpengaruh
buruk terhadap sistem air umpan, sistem condensate dan juga menaikkan
pemakaian bahan kimia yang lebih tinggi.
Untuk mencapai efisiensi deaerator yang baik ada beberapa hal yang
harus di perhatikan :
1. Pertahankan suhu dan tekanan yang setinggi mungkin sesuai dengan
rancangaannya
2. Pastikan steam atau uap keluar / venting dari deaerator membawa
oksigen dan gas - gas yang tidak terkondensasi ikut keluar
3. Lakukan insfeksi bagian dalam dearator untuk memastikan semua
komponen tidak mengalami kerusakan.

Prinsip kerja dearator :


Alat dearator terdiri dari dua drum dimana drum yang lebih kecil
merupakan tempat pemanas air umpan boiler malalui steam dari Low Press
Turbin Back Press dengan temperature 240 0C dan pressure 7 barg, dengan
pemakaian steam mencapai 1.1 – 1.3 per jam. Didalam drum kecil terdapat
nozel (spray) yang berfungsi untuk menyemprotkan air ketel menjadi
butiran - butiran halus agar proses pemanasan dan pembuangan gas - gas dari
bahan air ketel lebih sempurna dan terdapat juga tray (sekat - sekat)
berfungsi untuk menyaring air, dan drum yang besar sebagai tempat
penampungan air yang telah dipanasi melalui steam Low Press Back
Pressure hingga mencapai temperature 110 oC.

2. Chemical

11
Chamical yang digunakan pada PT. Pacific Indopalm Industries ada tiga
yaitu:
1. Nalco 1700 : berfungsi untuk menghilangkan kadar oksigen atau zat
yang terlarut di dalam proses pemanasan.
2. Nalco 2556 : berfungsi untuk mengikat kotoran di dalam air selain
itu juga berfungsi untuk menaikan PH air.
3. Nalco 7208 : berfungsi untuk melapisi material didalam pipa agar
tidak mengalami korosi.

Gambar 3.2
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

Prinsip kerja chemical


Nalco 7208, 1700 dan 2556 dimasukan kedalam drum dengan
kapasitas 100 L dengan takaran yang berbeda – beda sesuai dengan
kebutuhan dan dicampurkan air. Air yang berada didalam deaerator
dipompa menggunakan feed water pump, sebelum melewati feed water
pump line pipa kecil yang terhubung dengan line pipa chemical dengan line
pipa daerator dimasukkan chemical kedalam line pipa deaerator untuk
menghilangkan oksigen yang terlewat didalam daerator dan menaikan PH
serta melapisi pipa dari korosi.

3. Economizer

12
Berfungsi untuk pemanasan awal air umpan boiler melalui gas buang
dengan temperature inlet 430 oC outlet 300 oC dengan maksud mengurangi
pemakaian bahan bakar dan mempercepat proses terjadinya steam.

Gambar 3.3
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

Prinsip kerja
Air yang dipompa melalui feed water pump dengan tekanan 75 barg
dengan kapasitas 28 Ton menuju economizer akan mengalami pemanasan
melalui gas buang dengan temperature inlet 430 oC dan outlet 300 oC.
Selanjutnya air yang masuk kedalam pipa – pipa economizer secara terus –
menerus akan mengalami pemanasan sehingga temperature dari 110oC
menjadi 171 0C melalui pemanasan gas buang.

4. Steam Drum
Merupakan tempat penampungan air panas. Selain itu steam drum
juga berfungsi untuk memisahkan uap dan air, dimana uap ringan akan
terbawa menuju superheater dan uap yang masih berat akan kembali
kebawah melelaui pipa downcomer dan mengalami pemanasan melalui gas
buang. Apabila telah mengalami perubahan fase menjadi uap, uap tersebut
akan kembali ke steam drum melalui Radiant Riser Tubes.

13
Gambar 3.4
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

5. Tube Superheater
Berfungsi untuk mengubah uap basah (saturated) menjadi uap kering
(superhate) melalaui pemanasan diruang bakar. Uap basah yang berasal dari
steam drum akan masuk ke superheater hingga terjadi pemanasan uap
didalam pipa dengan memanfaatkan flue gass yang mencapai temperature
450 oC sehingga menjadi uap kering.

Gambar 3.5
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

Perinsip kerja superheater

14
Uap basah dari steam drum dengan temperature 270 – 282 oC akan
menuju superheater dan masuk kedalam pipa superheater, selanjutnya akan
mengalami pemanasan didalam ruang bakar hingga mencapai temperature
450 oC dan menjadi uap kering.

6. Air Preheater

Air preheater adalah ruang panas yang digunakan untuk memanaskan


udara luar melalui gas buang hisapan dari ID FAN dengan temperature 225
o
C serta menimalisir udara lembab yang akan masuk kedalam furnace.

Gambar 3.6
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

Manfaat Air Preheater

1. Memanfaatkan panas gas buang (daur ulang panas)


2. Untuk mempercepat penguapan air yang terkandung dalam bahan bakar
3. Mempercepat proses peningkatan temperature
4. Mengurangi penurunan temperature api dalam dapur sehingga mencegah
api padam
5. Mengurangi kebutuhan panas untuk menaikkan temperature udara didalam
dapur

7. Air Heater

15
Air heater adalah tempat pendistribusian udara pembakaran melalui
FD FAN yang telah dipanasakan dengan temperature 160 0C melalui gas
buang hisapan ID FAN didalam air prehater.

Gambar 3.7
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

8. Dust Cyclone

Dust Cyclone berfungsi untuk memisahkan antara debu dan udara.


Didalam cyclone terdapat pipa yang berdiameter sama dengan leher dan
panjang pipa hampir sama dengan panjang atau tinggi dinding cyclone.
Dengan adanya pipa dalam tersebut menyebabkan aliran udara yang masuk
cyclone menjadi aliran turbulence sehingga partikel yang memiliki berat
jenis lebih tinggi akan terlempar kebawah dan udara yang memiliki berat
jenis ringan akan keluar diatas cyclone. Selain untuk memisahkan debu dari
proses produksi, cyclone juga dapat sebagai antara pemisah asap dan abu
pembakaran.

16
Gambar 3.8
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

9. Soot Blower
Soot blower adalah suatu alat yang berfungsi untuk membersihkan
permukaan pipa - pipa pemanas pada boiler dari kotoran atau debu yang
menempel pada permukaan pipa - pipa pemanas tersebut. Alat ini terletak di
samping kanan kiri ketel.

Gambar 3.9
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

10. Blow down

17
Blow down adalah pembuangan sebagian dari air dalam boiler yang
telah tinggi konsentrasinya, dan menggantikannya dengan air umpan boiler
yang baru sehingga akan menurunkan konstrentrasai suspended atau
dissolved solid air dalam boiler.

Gambar 3.10
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

11. Man Hole (Lubang Lalu Orang)


Man hole berfungsi untuk keluar masuknya orang pada saat katel
uap mengalami perbaikkan, pembersihan dan pemeriksaan.

Gambar 3.11
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries

12. Name Plate (Plat Nama)


Name plate berfungsi untuk mengetahui sebagai berikut :
a. Nama pabrik pembuatan ketel

18
b. Tahun pembuatan
c. Tekanan kerja yang di izinkan
d. Seri nomor
e. Negara tempat pabrik pembuat katel

Gambar 3.12
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

13. Alarm (Peluit Bahaya)


Alaram berfungsi untuk memberi tanda apabila ketel kekurangan air
(level atau permukaan air pada batas minimum yang telah ditentukan dan
lainnya).

Gambar 3.13
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

14. Chimney (Cerobong Asap)


Chimney adalah pembuangan asap gas buang yang telah bebas debu
dan sulfur.

19
Gambar 3.14
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

15. Safety Valve


Safety valve pada boiler berfungsi untuk membuang tekanan uap
berlebih pada komponen boiler (superheater dan steam drum) guna
mencegah kerusakan pada komponen boiler. Jumlah safety valve pada boiler
berjumlah 3 buah, 1 buah terletak pada header superheater dan 2 buah
terpasang pada steam drum. Ke 3 safety valve tersebut sudah di setting
sebelumnya sehingga pada saat boiler beroprasi dan mengalami tekanan yang
berebih maka secara otomatis akan terbuang dari safety valve.

Gambar 3.15
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

16. Gelas Penduga

20
Gelas penduga merupakan alat yang berfungsi untuk melihat
ketingian air dalam drum atas serta memudahkan pengontrolan air dalam
ketel selama operasi berlangsung.

Gambar 3.16
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

17. Pressure Gauge


Pressure gauge adalah sebuah alat ukur yang berfungsi membeikan
informasi mengenai besarnya tekanan udara atau benda gas atau benda cair
yang terdapat disuatu media tampung. Media tampung bisa berupa tabung
gas, tangki dan lain - lain. Biasanya satuan tekanan pada pressure gauge
adalah barg, Psi dan lain - lain.

Gambar 3.17
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

18. Daerator Pump


Berfungsi untuk menyuplai air kedalam tank daerator dengan
pressure keluaran pompa 6 barg.

21
Gambar 3.18
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

19. Cooling Grate Pump


Berfungsi untuk pendingin lantai ruang bakar agar tidak terjadi
kerusakan pressure 4 barg, temperature inlet 63 oC dan outlet 65 oC.

Gambar 3.19
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

20. Control Valve


Suatu alat yang berfungsi untuk mengontrol ketinggian air yang telah
di setting sesuai yang di butuhkan sehingga control valve akan membuka
dan menutup untuk mecapai set point tersebut.

22
Gambar 3.20
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

21. Feed Water Pump


Berfungsi untuk memompa atau mensuplay air masuk ke boiler
dengan pressure 75 barg dan kapasitas 28 ton.

Gambar 3.21
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

22. Furnace
Furnace  adalah suatu ruangan dapur sebagai penerima bahan bakar
untuk pembakaran, yang dilengkapi dengan fire grate pada bagian bawah
diletakkan rangka bakar sebagai alas bahan bakar, dan pada sekelilingnya
adalah pipa - pipa air ketel yang menempel pada dinding tembok dapur
yang mendapat atau menerima panas dari bahan bakar.

23
Gambar 3.22
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

23. ID Fan (Induced Draft Fan)

ID Fan (Induced Draft Fan) adalah alat bantu ketel yang berfungsi
sebagai penghisap gas buang sisa pembakaran yang akan keluar melalui
chimney dan berfungsi sebagai alat untuk mengimbangi hembusan dari FD
Fan sehingga tidak akan terjadi hembusan kembali pada dapur ketel. Pada
saat operasional normal bukaan ID FAN dibuka pada 78 %.

Gambar 3.23
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

24. FD Fan (Force Draft Fan )


FD Fan (Force Draft Fan) adalah alat bantu ketel yang berfungsi
sebagai pemasuk udara pembakaran dan FD Fan ini boleh dijalankan
apabila ID Fan sudah dijalankan terlebih dahulu. Pada saat operasional
normal bukaan FD FAN dibuka pada 95 %.

24
Gambar 3.24
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

25. SA Fan (Secondary Air Fan)


SA Fan (Secondary Air Fan) berfungsi penghembus bahan bakar
agar terjadi pemerataan bahan bakar. Pada saat operasionl normal SA FAN
dibuka pada bukaan 100 %.

Gambar 3.25
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

26. Ash Hopper Conveyor


Ash hopper conveyor berfungsi untuk menampung abu dari dalam
superheater dan dibuang ke ash common conveyor.

25
Gambar 3.26
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

27. Ash Common Conveyor


Ash common conveyor berfungsi sebagai penampungan dari ash
hopper conveyor dan fine ash conveyor dan dibawa ke main ash conveyor.

Gambar 3.27
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

28. Fine Ash Conveyor


Fine ash conveyor berfungsi menampung abu dari air lock 1 dan
air lock 2 dan abu tersebut dibawa ke ash common conveyor.

Gambar 3.28

26
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

29. Main Ash Conveyor


Main ash conveyor berfungsi menampung abu dari ash common
conveyor dan dibuang ke tempat penampungan abu.

Gambar 3.29
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

3.1.6. System Bahan Bakar, Udara, Air Umpan Dan Uap


PT. PACIFIC INDOPALM INDUSTRIES

A. Gambar Skema Bahan Bakar

27
Fungsi Gambar

1. Full Yard
Berfungsi sebagai tempat penampungan pertama bahan bakar
cangkang dari truk yang telah ditimbang terlebih dahulu.

Gambar full yard


(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

2. Loeder
Berfungsi sebagai alat transfortasi untuk pengangkatan bahan
bakar cangkang boiler dan untuk keperluan lainnya.

28
Gambar loeder
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

3. Bunker
Berfungsi sebagai tempat penampungan kedua yang disupplay
dengan menggunakan alat transfortasi loeder yang diambil dari
full yard bertujuan sebagai tempat pengeringan bahan bakar
cangkang, serta mudah perhitungannya. Terdapat 4 bunker yang
memiliki kafasitas yang berbeda yaitu :
I. Bunker 1 kapasitas 120 bucket
II. Bunker 2 kapasitas 120 bucket
III. Bunker 3 kapasitas 50 bucket
IV. Bunker 4 kapasitas 35 bucket

Gambar bunker
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

4. Timbangan/Silo
Adalah alat timbang otomatis yang menggunakan sensor yang
berfungsi untuk mendeteksi berat bahan bakar cangkang yang akan
disupplay ke boiler sebagai bahan bakar. Kapasitas timbangan
tersebut mencapai 6000 kg tetapi hanya >4500 kg saja bahan
bakar yang dapat ditimbang.

29
Gambar timbangan
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

5. Moving Floor
Berfungsi menarik bahan bakar yang telah ditimbang umtuk
dimasukan ke conveyor vertical, moving floor bergerak dengan
menggunakan pompa hidrolik.

Gambar moving floor


(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

6. Conveyor Vertical
Berfungsi mendistribusikan bahan bakar cangkang dari moving
floor untuk dipindahkan ke conveyor horizontal.

Gambar conveyor vertical


(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

30
7. Conveyor Horizontal
Berfungsi menerima bahan bakar cangkang dari conveyor
vertical untuk didistribusikan kedalam auger.

Gambar conveyor horizontal


(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)
8. Auger
Berfungsi untuk mengatur bahan bakar masuk ke screew,
kecepatan Putarannya dapat diatur dengan inverter. Cepat
lambatnya screew tergantung terhadap keinginan press boiler, jika
press naik maka screew putarannya turun sehingga bahan bakar
berkurang keruang bakar. Dan sebaliknya jika press turun maka
screew putarannya naik sehingga bahan bakar bertambah keruang
bakar. Dan jika auger telah terisi penuh maka sisa bahan bakar
akan mengalami over flow dengan menggunakan return conveyor.

Gambar auger
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

31
9. Chute Fider
Berfungsi untuk mendistribusikan bahan bakar kedapur
furnace.

Gambar chute fider


(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)
10. Return Conveyor
Berfungsi mendistribusikan bahan bakar sisa dari conveyor
horizontal ke moving floor jika auger telah terisi penuh atau
yang disebut dengan istilah over flow.

Gambar return conveyor


(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

Uraian Skema Sistem Bahan Bakar

Proses pertama:

32
Fuel Yard Loader bunker

Cangkang dari truk di bongkar masuk ke Fuel yard sebagai tempat


penyimpanan pertama. Dari fuel year cangkang di ambil menggunakan loader Bunker
dimasukkan ke bunker supaya bahan bakar di fuel yard tidak basah terkena hujan,
bunker juga sebagai tempat penyimpanan stock bahan bakar supaya lebih
gampang cara menghitungnya.

Proses kedua

Silo Moving floor Conveyor vertical


Dari bunker cangkang di ambil lagi menggunakan loader untuk
dimasukkan ketimbangan atau silo, lalu timbangan tersebut di get dan
masuk ke moving floor. Bahan bakar yang masuk ke moving floor bergerak
mendistribusikan bahan bakar tersebut ke conveyor vertical dengan
menggunakan pompa hidrolik. Conveyor vertikal

Proses ketiga

33
Conveyor vertical Conveyor horizontal auger

Auger

Return conveyor Furnace Chute feeder

Setelah bahan bakar atau cangkang masuk ke conveyor vertical dan


bergerak mendistribusikan bahan bakar ketahap selanjutnya yaitu masuk ke
conveyor horizontal, dari conveyor horizontal bahan bakar didistribusikan
lagi masuk ke auger, di dalam auger ada namanya screw feeder yang
kecepatan putarnya dapat diatur dengan inverter. Cepat lambatnya screew
tergantung terhadap keinginan press boiler, jika press naik maka screew
putarannya turun sehisngga bahan bakar berkurang keruang bakar. Dan
sebaliknya jika press turun maka screew putarannya naik sehingga bahan
bakar bertambah keruang bakar. Dari auger bahan bakar masuk ke chute
feeder, dari chute feeder ini bahan bakar masuk ke furnace dengan diberi
angin S.A Fan. Fungsi S.A fan ini sebagai pemasuk udara dalam boiler,
udara ini gunanya agar bahan bakar yang masuk ke furnace menyebar
secara merata agar bisa terjadi pembakaran sempurna.

B. Gambar Skema Udara

34
Fungsi Gambar
1. Induced Draft Fan (ID FAN)
Induce draft fan berfungsi menghisap udara panas (flue gass)
yang melewati superheater, steam drum, economizer, dust cyclone,
dan air preheater dan kemudian dibuang ke atmosfer melalui
chimney.

Gambar ID FAN
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

2. Force Draft Fan (FD FAN)


Force draft fan berfungsi menghembuskan udara panas dari
bawah lantai furnace.

35
Gambar FD FAN
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

3. Secondary Air Fan (SA FAN)


Secondary air fan berfungsi menghembuskan udara dari sisi
depan dan belakang furnace agar bahan bakar menjadi merata.

Gambar SA FAN
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

Uraian Skema Sistem Udara


Pada saat pembakaran awal, udara belum memakai dari ID fan dan
FD fan tetapi hanya mengandalkan udara dari luar boiler dengan membuka
pintu furnace. Dan bahan bakar belum menggunakan cangkang tetapi
dengan menggunakan kayu – kayu yang tidak terpakai. Alasan memakai
kayu karena agar mudah terjadinya bara api. Setelah kayu yang terbakar
menjadi bara, barulah bahan bakar cangkang di supply secara bertahap
dengan setingan auger yang kecil dan mendapatkan dorongan udara SA FAN
agar bahan bakar merata. SA FAN ini menghembuskan udara dari depan

36
dan belakang dinding furnace yang berfungsi untuk meratakan bahan bakar
yang terjatuh dari auger. Untuk mempercepat pembakaran sempurna maka
ID FAN dan FD FAN dihidupkan dengan setingan tertentu sesuai yang
dibutuhkan dan akan dinaikan setingan saat pembakaran diruang bakar telah
mencapai temperature tertentu.
FD Fan (Force Draft Fan) menghembuskan udara dari bawah lantai
pembakaran melalui kotak udara (wind box). Udara FD Fan dipanaskan
didalam air preheater melalui flue gas yang dihisap oleh ID FAN dengan
temperature 225 0C.
Setelah FD FAN menghembuskan udara melalui Wind Box yang
terletak dibawah lantai furnace agar bahan bakar terbakar sempurna.
Kemudian flue gass di tarik dengan ID Fan dan masuk melewati
superheater, flue gas yang melewati Superheater fungsinya untuk
memanaskan Steam Saturated menjadi steam superheat.. Kemudian dari
Superheater, flue gas masuk ke Steam Drum gunanya untuk memanaskan
air dalam pipa - pipa Steam Drum, dimana steam yang ringan akan masuk
ke Superheater dan yang berat akan bersirkulasi lagi sehingga menghasil
steam ringan melalui pemanasan flue gas.
Kemudian dari Steam Drum flue gass masuk ke Economizer dengan
temperature flue gas 430 oC. Gunanya untuk pemanasan awal air di dalam
Economizer, setelah itu flue gass masuk ke Dust Cyclone dengan
temperature flue gas 300 0C. Fungsi Dust Cyclone ini sendiri yaitu
memisahkan antara abu berat dan abu ringan, dimana abu yang berat akan
jatuh ke Air Lock dan yang ringan akan di hisap oleh ID Fan dan masuk
ke Air Preheater dengan temperatur flue gas 225 0C. Fungsi air preheater
ini untuk memanaskan udara melalui flue gass dengan temperatur udara
awal 31 – 32 oC dan akan mencapai temperature udara akhir yaitu 160 oC.
Selanjutnya udara flue gass akan terbuang melewati Chimney.

37
C. Gambar Skema Pengolahan Air RO

Fungsi Gambar

1) Sea Water
Sea water adalah air laut yang digunakan sebagai bahan baku
pengolahan air, air laut dihisap dengan menggunakan water intake
pump. Air laut mengandung Total Disolvid Solid mencapai 34000.
Sedangkan Turbidity mencapai 40 dan Total Sisolvid Solid mencapai
35.

2) Lamella
Lamella berfungsi untuk menghilangkan flok-flok yang ada pada
air serta sebagai tempat pemisahan lumpur dengan proses
pengendapan.

38
Gambar lamella
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

3) Dual Media Filter


Berfungsi untuk mengurangi Tubidity mencapai 18 dan TSS 11
dengan menggunakan pasir sililca dan antrasit. Sebelum air masuk
ke DMF air diberi chemical barupa SHC untuk menghilangkan
bakteri.

Gambar DMF
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

4) Multi Media Filter


Berfungsi untuk mengurangi Turbidity dan TSS hingga mencapai
8 dan 5. MMF meliputi pasir putih ( silica ), semmfilter, dan pasir
hitam ( attrasite ).

39
Gambar MMF
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

5) Ultra Filtration
Berfungsi untuk mengurangi Turbidity dan TSS hingga mencaapai
3 dan 1 dengan penyaringan 0,1 micron.

Gambar UF
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

6) Tank UF
Berfungsi sebagai tempat penampungan produck Ultra Filtration
sebelum masuk ke Micron Filter.

Gambar Tank Produck UF


(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

40
7) Micron Filter
Berfungsi untuk mengurangi Tubidity dan TSS mencapai 0 ( Nol )
dengan penyaringan 5 micron. Sebelum air masuk ke micron filter
air diberi chemical berupa M50 yang berfungsi anti scaling dan
SMBS yang berfungsi untuk menetralisir zat clorine.

Gambar Micron Filter


(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

8) Sea Water Reverse Osmosis


Berfungsi untuk mengubah air laut menjadi air tawar dengan
penyaringan 0,0001 micron. Dengan TDS mencapai 200 – 400 ppm.

Gambar SWRO
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

9) SWRO Tank
Berfungsi sebagai tempat penampungan air dari SWRO sebelum
masuk ke BWRO.

41
Gambar SWRO Tank
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

10) Brekcish Water Reverse Osmosis


Berfungsi untuk mengurangi TDS hingga mencapai 4 – 12 ppm
dengan penyaringan 0,0001 micron.

Gambar BWRO
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

11) BWRO Tank


Berfungsi sebagai tempat penampungan produck BWRO sebelum
masuk ke Mixbed.

Gambar BWRO Tank


(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

12) Mixbed

42
Berfungsi untuk mengurangi Turbidity dan TSS hingga mencapai
0,00.

Gambar Mixbed
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

13) Tank 05
Berfungsi sebagai penampungan air olahan RO sebelum dikirim
ke Boiler.

Gambar Tank 05
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

Uraian Keterangan Gambar

Air laut adalah sumber bahan baku utama untuk boiler, tetapi air
tersebut harus diolah terlebih dahulu untuk dapat dipakai oleh boiler.
Air laut dihisap dengan menggunakan water intake pump dengan
kapasitas barr. Air tersebut dialirkan ke lamella untuk penyaringan
awal yang berfungsi untuk menghilangkan flok-flok yang ada pada
air serta sebagai tempat pemisahan lumpur dengan proses
pengendapan. Sebelum itu air terlebih dahulu diberi chemical berupa

43
PAC yang berfungsi untuk membentuk flok – flok pada air.
Kemudian diberi Polymer yang berfungsi untuk mengikat flok – flok
tersebut.

Setelah itu air dialirkan ke Dual Media Filter yang berfungsi


untuk mengurangi Turbity dan TSS hingga mencapai 18 dan 11
dengan menggunakan pasir sililca dan antrasit. Sebelum air masuk
ke DMF air diberi chemical barupa SHC untuk menghilangkan
bakteri. Setelah melalui DMF maka air masuk ke Multi Media Filter
yang berfungsi untuk mengurangi Turbidity dan TSS hingga mencapai
8 dan 5. MMF meliputi pasir putih ( silica ), semmfilter, dan pasir
hitam ( attrasite ).

Kemudian air masuk ke Ultra Filtration yang Berfungsi untuk


mengurangi Turbidity dan TSS hingga mencaapai 3 dan 1 dengan
penyaringan 0,1 micron.Setelah itu air masuk kedalam tangki UF
yang berfungsi untuk menampung produck UF.

Kemudian air masuk ke Micron Filter yang berfungsi untuk


mengurangi Tubidity dan TSS mencapai 0 ( Nol ) dengan penyaringan
5 micron. Sebelum air masuk ke micron filter air diberi chemical
berupa M50 yang berfungsi anti scaling dan SMBS yang berfungsi
untuk menetralisir zat clorine. Kemudian air masuk ke Sea Water
Reverse Osmosis berfungsi untuk mengubah air laut menjadi air
tawar dengan penyaringan 0,0001 micron. Dengan TDS mencapai
200 – 400 ppm. Dan selanjutnya air masuk ke SWRO Tank yang
berfungsi sebagai tempat penampungan air dari SWRO sebelum
masuk ke BWRO.

Brekcish Water Reverse Osmosis berfungsi untuk mengurangi TDS


hingga mencapai 4 – 12 ppm dengan penyaringan 0,0001 micron.
Kemudian air masuk ke BWRO Tank yang berfungsi sebagai tempat
penampungan produck BWRO sebelum masuk ke Mixbed. Mixbed
berfungsi untuk mengurangi Turbidity dan TSS hingga mencapai
0,00. Terakhir air masuk ke Tank 05 yang berfungsi sebagai
penampungan air olahan RO sebelum dikirim ke Boiler.

D. Gambar Skema Air Umpan Boiler

44
Fungsi Gambar
a) Tank 201
Berfungsi sebagai penampungan air dari tangki 05 yang telah
diolah di RO, juga air sirkulasi dari cooling great pump.

Gambar Tank 201


(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

b) Daerator Pump
Berfungsi untuk menyalurkan air dari tangki 201 ke daerator
dengan control valve. Daerator berkapasitas 30 ton dengan kerja
pompa mencapai 6 barg.

45
Gambar Daerator Pump
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

c) Daerator
Berfungsi sebagai tempat pemanasan awal untuk air umpan boiler
yang disalurkan melalui daerator pump. Pemanasan tersebut
dengan menggunakan steam dari BVP yang berfungsi untuk
menghilangkan oksigen pada air dengan temperature mencapai
1100 Celcius.

Gambar Daerator
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

d) Chemical
Berfungsi untuk menambahkan zat kimia pada air dari daerator
sebelum disalurkan ke Economizer dengan menggunakan Feed
Water Pump.

46
Gambar Chemical
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

e) Cooling Great Pump


Berfungsi untuk mengirim air dari tangki 201 ke pipa – pipa
yang ada dibawah lantai Furnace . Air tersebut berfungsi untuk
mendinginkan plat agar tidak pecah karena temperature furnace
yang tinggi.

Gambar Cooling Great Pump


(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

f) Feed Water Pump


Berfungsi untuk mengirim air dari daerator yang telah diberi
chemical ke economizer. Kapasitas pompa adalah 80 barg tetapi
hanya di setting mencapai 75 barg saja.

47
Gambar Feed Water Pump
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

g) Economizer
Berfungsi untuk pemanasan lanjut dari daerator dengan
memanfaatkan Flue gass dengan temperature mencapai 1800 –
2000 Celcius.

Gambar Economizer
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

h) Steam drum
Berfungsi untuk tempat penampungan air dan uap, pada tahap ini
uap hanya akan menjadi steam saturated ( uap basah ). Dan uap
basah tersebut akan dikirim ke Superheater.

48
Gambar Steam Drum
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

i) Superheater
Berfungsi untuk mengubah uap basah ( saturated ) menjadi uap
kering melalaui pemanasan diruang bakar .uap basah yang berasal
dari steam drum akan masuk ke superheater hingga terjadi
pemanasan uap didalalam pipa mencapai temperature 450oC
barulah menjadi uap kering.

Gambar Superheater
(Sumber PT. Pacific Indopalm Industries)

Uraian Keterangan Gambar

1. Dari tangki 05 air dikirim ke tangki 201 untuk dijadikan air umpan
boiler dengan temperature mencapai 50 – 600 C.
2. Air dari tangki 201 dikirim ke daerator pump dengan menggunakan
system gravitasi dan kemudian menyalurkan air ke daerator yang
berkapasitas 30 ton dengan kerja pompa mencapai 6 barg. Air
melewati control valve yang berfungsi untuk menjaga ketinggian air

49
di daerator agar tetap di level yang di setting 56 %, dan control
valve bekerja membuka dan menutup untuk menjaga sett pointnya.
Air tangki 201 ini juga digunakan untuk pendingin lantai furnace
dengan menggunakan cooling great pump dengan press 4 barg. Air
tersebut berfungsi untuk mendinginkan plat agar tidak pecah karena
temperature furnace yang tinggi.
3. Dari deaerator air di suplay masuk ke economizer melalui feed
water pump ( Tekanan 75 barg dan kapasitas 28 Ton/Jam )
sebelumnya air di injeksi dengan chemical sebagai berikut :
4. Nalco 1700 : berfungsi untuk menghilangkan kadar oksigen atau zat
yang terlarut di dalam proses pemanasan.
5. Nalco 2556 : berfungsi untuk mengikat kotoran di dalam air selain
itu juga berfungsi untuk menaikan PH air.
6. Nalco 7208 : berfungsi untuk melapisi material didalam pipa agar
tidak mengalami korosi.
7. Didalam economizer air dipanaskan dengan memanfaatkan flue gass
sehingga temperature air naik menjadi 180 – 2000 C.
8. Dari economizer air dikirim ke upper drum dengan menggunakan
control valve lalu air akan bersikulasi melalui pipa downcomer
selanjutnya air masuk ke lower drum, level air upper drum di
control oleh control valve dengan settingan 55 - 59%, kemudian dari
lower drum air masuk ke pipa furnace melewati header bawah dan
selanjutnya dari header bawah air di alirkan ke masing - masing wall
tube yang akan di panasi melalui pemanasan pembakaran furnace
hingga mencapai temperature 270o C, dan air di dalam wall tube
yang telah di panasi menjadi steam saturated. selanjutnya steam
saturated akan masuk ke header atas , dari header atas steam
saturated mengalir ke upper drum, sehingga di dalam upper drum
bercampur antara air dan steam saturated. Steam yang ringan akan
mengalir ke superheater dengan temperature 282o C dan yang berat
akan bersikulasi kembali ke lower drum ( yang masih mengandung
air ) melalui pipa downcomer.
9. Air yang keluar dari steam drum yang masih berupa saturated steam
kemudian masuk ke pipa superheater dipanaskan sehingga menjadi

50
superheated steam ( steam kering dengan temperature 450o C tekanan
65 barg.
10. Bila temperature yang keluar dari superheater melebihi yang di
butuhkan maka Attemperature akan bekerja. Attemperature berfungsi
untuk menurunkan temperature steam high press dengan cara air di
spray kedalam pipa steam high press. Setelah temperature yang di
inginkan di dapat maka steam di alirkan melalui main valve steam
lalu menuju ke high press header, steam di distribusikan sesuai
masing - masing kebutuhan.

E. Gambar Skema Steam

Pada saat boiler 1 dan 2 telah mendapatkan pressure yang di


inginkan maka main steam valve (valve induk) di buka dan steam siap
disuplay ke Header. Header adalah tempat pembagi steam dan tempat
masuknya steam dari boiler 1 dan 2. Header ini memiliki beberapa tempat
penyaluran beban dan tempat masuknya steam dari boiler 1 dan 2 di
antaranya adalah :

1. To Turbin Condensing
Turbin condensing adalah turbin yang menggunakna steam kering
untuk mengoprasikannya dan sebagai pemutar generator, generator itu
sendiri berfungsi sebagai penghasil daya listrik dengan kapasitas turbin
adalah 2 MEGA, sisa steam condensing diubah menjadi air dengan
melalui condensate, air yang telah diproses di condensate akan di
supply ke cooling tower.

2. Inlet Steam From Boiler 2


Steam masuk dari boiler 2.

3. To Turbin BPV (Back Pressure Vessel)


Turbin BPV (Back Pressure Vessel) adalah turbin yang
menggunakan steam kering untuk mengoprasikanya dan sebagai
pemutar generator, generator itu sendiri berfungsi penghasil listrik

51
dengan kapasitas 2 MEGA, sisa steam atau exhaust steam digunakan
untuk keperluan seperti low press to refinery, to daerator dan yang
lainnya.

4. Inlet Steam From Boiler 1


Steam masuk dari boiler 1.

5. High Press To Low Press


Steam tekanan tinggi yang diubah menjadi low press menggunakan
control valve sesuai set poin yang diingginkan yang akan masuk ke
Header Bpv (Back Pressure Vessel)

6. Hi gh Press To Refinery 1
Steam tekanan tinggi yang di supply untuk ke refinery

Setelah header telah membagi steam ke keperluan masing - masing


maka dari High Press To Low press akan masuk ke Header Bpv (Back
Pressure Vessel) dengan keperluan yang berbeda - beda, Header Bpv (Back
Pressure Vessel) memiliki tempat tujuan yang berbeda - beda diantaranya
adalah :
1. Inlet Steam High Press
Inlet (masuk) steam dari header
2. Low Press To Refinery
Steam low press untuk refenery
3. Low Press To Deaerator
Steam yang bertekanan rendah untuk memanakan air didalam daerator
juga berfungsi untuk menghilangkan oxygen yang terkandung didalam air.
4. Inlet Exhaust Turbin Bpv (Back Pressure Vessel)
Inlet (masuk) steam exhaust dari Turbin Bpv (Back Pressure Vessel)
5. Exhaust
Tempat membuang steam yang berlebih.

52
Pada jalur steam dari boiler 1 dan 2 memiliki header baru yang
berfungsi sebagai tempat supply steam high press keberbagai kebutuhan dan
tempat inlet steam dari boiler 1 dan 2, header baru memiliki beberapa
tempat supply diantaranya sebagai berikut :

1. Inlet From Boiler 1


Steam inlet dari boiler 1
2. Inlet From Boiler 2
Steam inlet dari boiler 2
3. High Pess To Low Press
Steam tekanan tinggi yang diubah menjadi low press menggunakan
control valve sesuai set poin yang diinginkan yang akan masuk ke
header baru Bpv (Back Pressure Vessel)
4. High Press To Refinery

Dari header baru high press to low press akan masuk ke header
baru bpv yang memiliki tempat supply steam dan berbagi kebutuhan.
Header baru Bpv (Back Pressure Vessel) memiliki berbagai tempat
supply diantaranya adalah :

1. Inlet Steam Low Press


2. From Boiler Thermax
3. Steam Low Press To Refinery
4. From Exhaust Turbin Bpv

Dari setiap header memilki fungsi yang berbeda dari high press dan
low press, steam dari boiler 1 dan 2 bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi kebutuhan turbin condensing
2. Untuk memenuhi kebutuhan turbin bpv (Back Pressure Vessel)
3. Untuk memenuhi kebutuhan refinery 1 dan 2
4. Untuk memenuhi kebutuhan tank fram

53
3.2. Target Yang Diharapkan

Target yang diharapkan kepada mahasiswa pada saat melakukan On


Job Training diantaranya adalah :
a) Dapat melihat, mengetahui dan memahami secara langsung dan dapat
mempraktekkan setiap pekerjaan yang dilakukan di perusahaan
dengan teori yang telah dipelajari diperkuliahan.
b) Mengetahui permasalahan - permasalahan yang terjadi pada boiler dan
mencari solusi penyelesaiannya.
c) Dapat mengetahui start awal pengoprasian boiler, serta stop
pengoprasian boiler.
d) Belajar disiplin sesuai dengan tuntutan dunia industry.
e) untuk menjalin kerjasama yang baik antara Akademi Komunitas
Negeri Bengkalis dengan dunia industry yang bersangkutan.
f) Belajar membiaskan diri terhadap suasana disuatu perusahaan agar
bisa bekerja dengan professional.

3.3. Perangkat Keras / Lunak Yang Digunakan

Perangkat keras dan lunak yang digunakan adalah sebagai berikut :


a. Hand Talk (radio seluler)
Hand talk adalah alat komunikasi yang digunakan oleh para
operator untuk berbicara memberikan informasi atau lainnya. Dengan
menggunakan pancaran gelombang radio yang bias juga menjadi
bentuk komunikasi dua arah.

b. Kunci F

54
Kunci F merupakan kunci yang digunakan untuk membuka atau
menutup valve – valve pada boiler yang memiliki berbagai ukuran
seperti ukuran valvenya.

c. Gerobak Sorong
Gerobak sorong berfungsi untuk alat transfortsi membuang
sampah – sampah yang ada disekitar lingkungan boiler.

d. Alat Pelindung Diri (APD)


Alat pelindung diri merupakan kelengkapan yang wajib dipakai
pada saat berada dilingkungan industry guna untuk keselamatan diri
sendiri ataupun keselamatan orang lain sesuai dengan bahaya dan
resiko yang ditimbulkan. Alat pelindung diri diantaranya adalah :
1) Sepatu Pelindung (safety shoes)
Berfungsi sebagai pelindung kaki dari tertimpa benda
berat, benda tajam, bahan kimia berbahaya dan lainnya.
2) Safety Helmet
Berfungsi melindugi kepala dari benda – benda yang jatuh
dan dapat mengenai kepala secara langsung.

3) Masker

55
Berfungsi untuk melindungi saluran pernafasan dengan
menyaring udara dari debu dan zat – zat beracun.

4) Penutup Telinga (Ear Muff)


Berfungsi untuk melindungi telinga dari kebisingan yang
ditimbulkan oleh mesin – mesin atau lainnya.

5) Sarung Tangan
Berfungsi melindungi tangan pada saat melakukan
pekerjaan atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera.

e. Oli
Oli berfungsi sebagi pelumas untuk rantai conveyor dan lainnya.

f. Monitor PLC
Monitor PLC adalah layar LCD yang di setting secara automatis
system kerja boiler.

56
g. Log Sheet
Merupakan lembaran kegiatan pencatatan tentang keadaan mesin
yang sedang beroperasi seperti boiler, turbin, refenery dan gensest.

3.4. Data – Data Yang Diperlukan


Adapun data – data yang diperlukan penulis untuk menyelesaikan
laporan ini adalah :
1. Data sejarah singkat perusahan
2. Data struktur organisasi perusahaan
3. Data kegiatan harian
4. Data gambar yang digunakan dilapangan.

Untuk mendapatkan data yang akurat dan benar maka penulis


menggunakan beberapa cara untuk mendapatkan data tersebut, diantaranya
adalah :
1. Observasi
Pengumpulan data dengan melihat secara langsung para operator atau
pekerja melakukan pekerjaannya.

2. Interview

57
Pengumpulan data dengan cara tanya jawab dengan super visor
ataupun dengan para operator.

3. Studi perusahaan
Pengumpulan data dengan cara mempelajari dan membaca hal – hal
yang berhubungan dengan cara kerja perusahaan.

3.5. Kendala – Kendala Yang Dihadapi Dalam Menyelesaikan OJT


1. Kurang menguasai penggunaan computer khususnya Microsoft excel.
2. Banyaknya debu diarea boiler sehingga mengganggu penglihatan dan
pernafasan.
3. Banyaknya pipa – pipa yang tidak dilapisi isolasi sehingga melakukan
pekerjaan harus lebih hati – hati.

3.6. Dokumen – Dokumen Yang Dihasilkan


Ada beberapa dokumen yang dihasilkan pada saat melakukan
kegiatan On Job Training, diantaranya :
1. Dokumen tentang sejarah singkat perusahaan dan struktur organisasi.
2. Dokumen panduan untuk menyusun laporan.
3. Contoh laporan dari perusahaan dan dari media lain seperti internet.

BAB IV

TINJAUAN KHUSUS

4.1. Pendahuluan

Katel uap atau boiler merupakan suatu alat yang digunakan untuk
menghasilkan uap (steam) untuk keperluan pembangkit tenaga (power)

58
proses dan juga pemanas dalam industry. boiler terdiri dari beberapa system
diantaranya adalah Boiler water level dan blowdown.
Boiler water level atau level air boiler adalah suatu system untuk
mengatur/menjaga level air didalam steam drum agar tetap berada pada
range yang aman/normal.
System ini menggunakan control valve yang berfungsi untuk mengatur
pemompaan air dari feed water pump (FWP) kedalam steam drum agar
level air didalam steam drum dapat dijaga konstan pada posisi normal.
Air yang disuplai ke dalam boiler dari feed water (pengisi air katel) masih
mengandung kotoran-kotoran yang berupa garam-garam, lumpur-lumpur,
maupun padatan-padatan. Kotoran tersebut dapat mengendap dan terkumulasi
didalam boiler apa bila boiler berjalan terus menerus. Peningkatan konsentrat
kotoran berupa padatan-padatan yang terlarut dalam air boiler dapat
tercampur dengan uap (steam) sehingga menyebabkan kerusakan pada pipa,
steam traps, maupun oprasi alat-alat lain khususnya pada turbin.
Untuk mengatasi permasalahan diatas maka air dalam boiler perlu dilakukan
pembersihan atau blowdown secara berkala untuk mengontrol tingkat
konsentrat kotoran tersebut didalam boiler. Blowdown pada permukaan air
boiler biasanya dilakukan secara berkala untuk mengurangi jumlah padatan
terlarut pada air katel. adapun blowdown pada bagian dasar boiler
(blowdown pijak/button blowdown) berfungsi untuk membuang kotoran
berupa lumpur yang mengendap didasar boiler.
Boiler blowdown yang dilakukan secara priodik sangat penting. Namun
blowdown yang tidak benar dapat menyebabkan peningkatan konsumsi
bahan bakar , kimiawi lain (chemical treatment) dan loss

4.1.1 Rumusan Masalah


Bagaiman cara mengontrol water level dan mengontrol blowdown
yang tepat di PT. PACIFIC INDOPALM INDUSTRIES

4.1.2 Tujuan Penelitian

59
Untuk menjaga kualitas steam agar tidak merusak turbine dan alat-
alat lain Boiler di PT. PACIFIC INDOPALM INDUSTRIES

4.1.3 Manfaaat Penelitian


Menambah wawasan dan pengetahuan bagaimana cara mengontrol
level air dan blowdown dengan benar

4.2. Landasan Teori


Boiler merupakan salah satu peralatan proses yang berfungsi
memproduksi steam/uap. Steam yang dihasilkan tersebut akan digunakan
untuk berbagai macam keperluan, antara lain sebagai penggerak turbine dan
sebagai media pemanas dalam unit proses.

60
Air akan dimasukan ke boiler dan dipanaskan, dalam hal ini oleh
panas yang hasil pembakaran fuel sehingga menghasilkan steam. Fuel yang
digunakan bisa fuel gas atau fuel oil atau keduanya ( selain dari hasil
pembakaran fuel, panas yang dihasilkan juga bisa berasal dari sumber
lainnya, seperti pembakaran batu bara, kayu/ampas, atau media pemanas
lainnya).
Secara umum, tujuan system control pada boiler adalah agar produk
steam yang dihasilkan sesuai spesifikasi yang dikhendaki sambil tetap
menjaga agar boiler tetap dapat beroprasi dengan efisien dan aman.
Secara garis besar, system control yang ingin saya bahas terdiri dari:
1. Water level control
2. Blowdown control

4.2.1 Water level control


Tujuannya adalah menjaga agar level air tetap pada setpoint-nya
walaupun terjadi perubahan beban ataupun gangguan/disturbance lainnya.
Level drum yang terlalu rendah bisa menyebabkan panas berlebih (overhead)
pada boiler tubes bisa menjadi rusak/bengkok/bocor.
Sebaliknya level air yang terlalu tinggi akan menyebabkan sebagian air
masuk kedalam super heater sehingga menghasilkan uap basah yang dapat
merusak turbine dan alat - alat lainnya.
Alat yang megatur masuknya air kedalam drum boiler dari feed water
pump adalah control valve. Control valve akan membuka sesuai kebutuhan
air yang ada didrum boiler, jika water level tinggi maka control valve akan
menutup begitu sebaliknya apabila level air rendah maka control valve akan
membuka besar untuk mengejar setpoint-nya. Kita bisa melihat level air
boiler dari gelas penduga yang terletak pada drum boile
4.2.2 Blowdown control
Blowdown system dalam boiler berguna untuk mengontrol kandungan
solid dalam feedwater agar tidak berlebih. Kandungan feedwater akan
terikut ke steam yang diproduksi, sehingga apabila kandungan solid dalam
feedwater tinggi, maka kandungan solid disteam juga tinggi, sehingga bisa

61
menurunkan kualitas steam yang dihasilkan. Selain itu, kandungan solid
dalam feed water yang berlebih juga akan menyebabkan terjadinya
kerak/scale pada pipa/tube sehingga peralatan tersebut cepat rusak, juga
efisiensi boiler menurun karena kehadiran kerak tersebut akan mengurangi
area perpindahan panas (heat transfer area).
(https://www.google.com/amp/s/asro.worldpress.com/2009/01/30/process-
equipment-control-4-boiler-control/amp/)

4.3. Sistem control boiler water level dan blowdown PT. PACIFIC
INDOPALM INDUSTRIES

4.3.1 boiler water level

Boiler yang digunakan PT. PACIFIC INDOPALM INDUSTRIES


adalah MACKENZIE water tube boiler berkapasitas 20 Ton dan bertekanan
65 barg, Dalam system oprasional boiler Mackenzie mempunyai standar
level air normal 55 – 63% yang dikontrol oleh control valve, Control valve
akan membuka dan menutup valve untuk mengatur air masuk harus sama
dengan steam flow yang keluar. Apabila steam flow boiler 20 ton/jam maka
air masuk juga harus 20 ton/jam untuk menjaga level air tetap derange
normal. Air masuk keboiler menggunakan pompa feed water pump (FWP)

62
yang bertekanan 75 barg dan putaran 100 % , press pompa dijaga lebih
tinngi dari pada press boiler untuk menjaga agar tidak terjadinya tekanan
balik yang mengakibatkan terjadinya pipa air pecah.

Boiler Mackenzie memiliki system alarm sebagai berikut:

4.3.1.1 Level high

Level air tidak boleh mencapai level high karena air akan ikut
masuk kedalam superheater, apabila air masuk kedalam superheater akan
menyebabkan steam basah yang berbahaya untuk turbine karena dapat
merusak sudu-sudu turbine, steam trabs dan alat-alat boiler lainnya. Alarm
berbunyi apabila level air mencapai diatas 64% dan pada saat level ini
control valve akan menutup penuh
.

4.3.1.2 Level normal

63
Settingan level air normal boiler Mackenzie adalah 59% agar tetap
dirange normal oprator dapat menyeting bukaan control valve. Apabila
beban boiler tinggi maka control valve harus dibuka besar agar air yang
masuk sama dengan steam yang keluar. Seperti jika steam flow 20 ton/jam
oprator bisa mencoba settingan control valve low nya 16% dan hight 100%
apabila disetingan ini level air masih tinggi 60-61% maka setingan low nya
dinaikan menjadi 18%

4.3.1.3 Level low


Level air tidak boleh mencapai level low karena akan mengakibatkan
pompa feed water pump tidak sanggup mengejar kekosongan air walapun
control valve membuka penuh. Alaram berbunyi apabila level air telah
mencapai 54%.

4.3.1.4 level extra low


Ketika level air telah mencapai extra low maka boiler akan
mengakibatkan api padam. Boiler padam pada level air 20% untuk menjaga
pipa-pipa boiler masih terisi dengan air agar pipa tidak bengkok, pecah atau
lainnya yang menyebabkan terjadinya peledakan pada boiler.

Namun walaupun sudah memiliki control valve bukan berarti masalah tidak
akan terjadi, penyebab naik/turunnya level air boiler adalah sebagai berikut:

64
penyebab air naik terus

adalah terjadinya rusak/passing pada alat by pass control valve


yang menyebabkan air tetap masuk walaupun control valve menutup
100%, tindakan yang dapat dilakukan adalah menutup valve induk
ekonomizer secara perlahan sampai level air kembali normal

penyebab terjadinya air turun terus

 angin kompresor untuk control valve tidak memadai


sehingga control valve tidak bekerja dan akan menutup
100%.
tindakan yang dapat dilakukan adalah menggunakan
valve by pass economizer untuk sementara sampai
supply angin untuk control valve memadai

 pompa FWT rusak sehinnga supply air keboiler tidak


ada sedangkan steam keluar terus menerus.

65
tindakan yang dilakukan adalah mengganti pompa dari
pompa 1 ke pompa 2
 line pipa dari pompa FWT menuju ke boiler terjadi
kebocoran yang menyebabkan press pompa turun
sehingga supply air tidak cukup

4.3.2 blowdown control


Fungsi blowdown control adalah untuk membuang sebagian air yang
telah tinggi konsentrasinya dan menggantikannya dengan air umpan boiler
yang baru sehingga menurunkun konsentrasi suspended atau dissolved solid
air dalam boiler.

Standar oprasional procedur air boiler Mackenzie dibawah sbb :

Parameter Contor Limit

PH 9,0 – 10,2
TDS, ppm 500 Max
Conductivity ( us / cm 2 ) 800 Max
T. Hardness. as ppmCaCo3 Trace
Chloride NaCl ppm Trace
Silica as SiO2 8 Max
Phosphate (PO4) ppm 5.0 – 10.0
Caustic Alkalinity as ppm Ca Co3 60 Max
M. Alkalinity as ppm CaCo3 100 Max

1. Parameter PH
Batas kontrol pH untuk air boiler (tekanan operasi sampai 65
barg) : 9,0 – 10,2
Jika pH kurang dari 9,0 maka perlu ditambahkan chemical
yang mampu menaikan pH yaitu Nalco 2556.

66
Jika pH lebih dari 10,2 maka dapat menyebabkan terjadinya
sifat basa yang dapat mengakibatkan terjadinya pengerakan pada
pipa – pipa boiler. Maka perlu dilakukan bluwdown.

2. Parameter Total Dissolved Solid


TDS bila terlarut didalam air akan terurai menjadi ion
bermuatan positf/+ (kation) dan anion yang bermuatan negatif/-
. Batas kontrol tds maximal 500 ppm.
Jika TDS <500 ppm maka tidak perlu ada treatment tambahan,
jika TDS >500 ppm maka diperlukan proses pengurangan.
Pengurangan TDS dapat dilakukan dengan cara bluwdown.

3. Parameter Conductivity
Batas kontrol conductivity untuk air boiler (tekanan operasi 65
barg : 800 ppm max )

4. Parameter Hardness
Merupakan jumlah ion calcium dan magnesium dalam air.
batas kontrol T. Hardness untuk air boiler adalah = Trace.

5. Parameter Chloride
Batas control chloride untuk air boiler adalah = Trace.

6. Parameter Silica
Batas control air boiler tekanan operasi 65 barg : 8 ppm SiO 2
Max. Agar :
- Menghindari terjadinya silica selektif carry over, sehingga
terjadinya deposit silica pada sudu – sudu turbin dapat
dihindari.
- Menghindari terjadinya kerak silica pada sistem boiler.

67
7. Parameter Phospate
Phosphate dapat digunakan sebagai pelunakan pada hardness
hingga mencapai nol. Phosphate Batas control phospate pada
air boiler 5.0 – 10.0 ppm.

.
Boiler Mackenzie memiliki dua blowdown yaitu blowdown auto dan
blowdown manual dan memiliki satu drine

4.3.2.1 automatic blowdown

blowdown automatis terletak pada steam drum atau upper drum


(drum atas). Blowdown automatis digunakan setelah labor memberikan
catatan kualitas air seperti ph, tds dll lebih tinggi dari SOP maka blowdown
automatis dibuka dengan set tertentu tergantung seberapa tingginya kualitas
air tersebut.
Ketika ph air diatas 11 maka blowdown automatis dapat digunakan
dengan settingan bukaan valve 4:2 ( 4 detik buka dan 2 menit nutup)

68
Dua jam sekali labor akan memberikan catatan kualitas air, namun apabila
ph air tetap tinggi dengan settingan diatas maka settingan bukaan valve
ditambah menjadi 6 detik buka dan 1 menit nutup (sudah maximal) apabila
ph air masih tinggi juga penggunaan chemical harus dikurangi

4.3.2.2 blowdown manual

Blowdown manual atau blowdown pijak terletak pada water drum


atau lower drum (drum bawah). Blowdown pijak digunakan saat boiler
sudah off lama bertujuan untuk membersihkan air dari chemical-chemical
yang telah menjadi flog-flog dan blowdown pijak berfungsi untuk mem
back up blowdown automatis apabila level air terlalu tinggi.
Cara menggunakannya adalah dengan memijak tungkai pada blowdown
pijak dan tahan beberapa detik lalu lepaskan agar level air tidak turun
terlalu jauh.

69
4.3.2.3 Drinase

Drinase terletak pada header yang berfungsi untuk pembuangan air


dengan penggunaan secara manual seperti blowdown pijak. Namun drinase
berkapasitas lebih kecil.
PT. PACIFIC INDOPALM INDUSTRIES memiliki dua boiler namun hanya
memiliki satu line pipa air yang berakibat jika salah satu boiler off ( tidak
beroprasi) maka air tetap mengisi sedikit demi sedikit dikarenakan valve
economizer passing. Maka drinase digunakan untuk mengurangi level air
secara perlahan.

BAB V
PENUTUP

70
1.1. KESIMPULAN
Selama penulis melaksanakan On The Job Training dan menyusun
laporan penulis membuat kesimpulan sebagai berikut :
1. PT. Pacific Indopalm Industries adalah perusahaan yang di dirikan
dalam rangka penanaman modal asing sebagaimana dimaksud
dalam UU No. 1 Tahun 1967 Juneto UU No. 11 Tahun 1970
tentang penanaman modal asing. Persetujuan atas berdirinya
perusahaan dari pemerintah Repulik Indonesia diperoleh
berdasarkan surat menteri Negara penggerak dana investasi.
2. PT. Pacific Indopalm Industries terdiri dari dua proses yaitu
proses refinery dengan kapasitas 1500 MT (Metric Ton) CPO
perhari dan proses fraksinasi dengan kapasitas 1200 MT (Metric
Ton) Refined Blached And Deodorized Palm Oil perhari.
3. Boiler adalah suatu alat berbentuk bejana tertutup yang terbuat
dari baja dan digunakan untuk menghasilkan uap (Steam). Steam
diperoleh dengan memanaskan bejana yang berisi air dengan
bahan bakar cair (residu, solar), padat (Batu bara), atau gas. Air
di dalam boiler di panaskan oleh panas hasil pembakaran bahan
bakar (sumber panas lainnya) sehingga terjadi perpindahan panas
dari sumber panas tersebut menjadi panas atau berubah wujud
menjadi uap.
4. Boiler yang digunakan di PT. Pacific Indopalm Industries
memiliki 3 (tiga) unit boiler yaitu :
 2 (dua) unit Mackenzie Water Tube Boiler dengan
kapaistas 20 Ton dan pressure 65 barg
 1 (satu) unit Thermax Water Tube Boiler dengan
kapasitas 6 Ton dan pressure 15 barg.

5. Turbin uap merupakan suatu pengerak mula yang mengubah


energi potensial uap menjadi energi kinetic dan selanjutnya diubah
menjadi energi mekanis dalam bentuk putaran poros turbin. Poros

71
turbin, langsung atau dengan roda gigi reduksi, dihubungkan
dengan mekanisme yang akan digerakan.
6. Adapun jenis pembangkit (power plant) yang ada di PT. PACIFIC
INDOPALM INDUSTRIES diantaranya adalah Genset Khan
berkapasitas 160 KW, Genset Caterpilar berkapasitas 1825 KVA
dan 1460 KW, Turbin BPV berkapasitas 2 MW dan Turbin
condensing berkapasitas 2 MW.
7. Adapun untuk pengolahan air umpan boiler PT. PACIFIC
INDOPALM INDUSTRIES menggunakan jenis reverses osmosis
Asian tech dan Metito.
8. PT. PACIFIC INDOPALM INDUSTRIES sangat mengedepankan
kedisiplinan serta sistem keselamatan (safety), pada setiap tenaga
kerja dan juga sekalipun terhadap mahasiswa atau siswa yang
melakukan OJT.
9. Dengan pelaksanaan On The Job Training di PT. PACIFIC
INDOPALM INDUSTRIES, penulis mendapatkan pengetahuan lain
tentang sistem operasi dan perawatan boiler khususnya tipe water
tube boiler yang merupakan implementasi dari mata kuliah Teknik
Sistem Pembangkit.
10. Dan selama melakukan On The Job Training penulis juga dapat
mengetahui tentang kualiatas air umpan boiler di PT. PACIFIC
INDOPALM INDUSTRIES.

1.2. SARAN

Selama penulis melakukan On The Job Training penulis memberi


saran, diantaranya :

72
1. Utamakan keselamatan diri sendiri dan juga keselamatan
lingkungan dalam melakukan pekerjaan
2. Melatih diri untuk bersikap sabar, disiplin dan uji dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan.
3. Gunakan perlengkapan keselamatan kerja (safety) dengan baik
untuk menjaga keselamatan.
4. Memberikan pengenalan lebih dalam lagi dengan dunia kerja.
5. Membina hubungan dengan perusahaan atau instansi agar dapat
menempatkan kerja setiap mahasiswa/I yang berprestasi.
6. Menjaga fasilitas yang ada diperusahaan, karena jika kita merusak
fasilitas yang ada, maka kita diharuskan untuk menggantinya, jika
tidak maka akan diberi sanksi.

73

Anda mungkin juga menyukai