Anda di halaman 1dari 86

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
PUTUSAN
Nomor 24/Pdt.G/2017/PN Tbh.

ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

do
gu Pengadilan Negeri Tembilahan yang mengadili perkara perdata pada
tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut :

In
A
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Indragiri
Hilir, diwakili oleh Ir. H. Illyanto, MT.
ah

lik
selaku Kepala Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang
am

ub
Kabupaten Indragiri Hilir, beralamat di
Jalan Diponegoro No. 743
Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir,
ep
k

Provinsi Riau, dalam hal ini


memberikan kuasa kepada 1. H.
ah

R
Rusmaidi, SH. MH., 2. Hj. Salawati,

si
SH. MH., 3. Budi Suprianto, SH., 4.

ne
ng

Zia Rachmad Edjis, SH. MH., 5.


Aditya Taufan Nugraha, SH. 6. Moh.
Arsyad, SH. MH. Advokat pada

do
gu

Kantor Hukum Moh. Arsyad, SH. MH.


& Rekan beralamat di Jalan Trimas
In
A

Tembilahan berdasarkan Surat Kuasa


Khusus tertanggal 17 November
ah

2017 No. 106/SK/2017/PN Tbh yang


lik

didaftakan di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Tembilahan
m

ub

tanggal 27 November 2017, untuk


selanjutanya disebut sebagai
ka

ep

PENGGUGAT ;
ah

Melawan ;
R

1. Bangun Cipta-Multi, KSO, beralamat di Office Tower Gandaria 8 –


es
M

Lantai 27 Unit A & B, Jalan Sultan


ng

on

1
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Iskandar Muda No. 8, Jakarta
Selatan 12240, untuk selanjutnya

ne
ng
disebut sebagai TERGUGAT I ;
2. Badan Arbritase Nasional Indonesia (BANI), beralamat di Gedung

do
gu Wahana Graha Lt. 1 & 2, Jalan
Mampang Prapatan No. 2, Jakarta
12760, untuk selanjutnya disebut

In
A
sebagai TERGUGAT II ;
ah

lik
Pengadilan Negeri tersebut ;
Setelah membaca berkas perkara beserta surat-surat yang
am

ub
bersangkutan ;
Setelah mendengar kedua belah pihak yang berperkara ;
Setelah melihat bukti-bukti surat ;
ep
k

Setelah mendengar keterangan ahli ;


ah

Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatan tanggal 24


R

si
November 2017 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Tembilahan pada tanggal 24 November 2017 dalam Register Nomor

ne
ng

24/Pdt.G/2017/PN Tbh, telah mengajukan gugatan sebagai berikut :


Adapun yang menjadi dasar diajukan gugatan pembatalan putusan BANI

do
gu

Perkara Nomor : 925/II/ARB-BANI/2017 ini adalah sebagai berikut :


I. Alasan Hukum Pembatalan Putusan BANI
1. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 70 Undang Undang Nomor 30
In
A

Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa


menyatakan bahwa:
ah

lik

"Terhadap putusan arbitrase para pihak dapat mengajukan


permohonan pembatalan apabila putusan tersebut diduga
mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
m

ub

1. surat atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan, setelah


putusan dijatuhkan, diakui palsu atau dinyatakan palsu;
ka

2. setelah putusan diambil ditemukan dokumen yang bersifat


ep

menentukan yang disembunyikan oleh pihak lawan; atau


ah

3. putusan diambil dari hasil tipu muslihat yang dilakukan oleh salah
R

satu pihak dalam pemeriksaan sengketa”.


es

2. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 70 Undang Undang Nomor 30


M

Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa


ng

on

2
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
diketahui bahwa putusan arbitrase, termasuk Putusan BANI
925/II/ARB-BANI/2017 tanggal 13 Oktober 2017, dapat dimintakan

ne
ng
pembatalan melalui upaya permohonan pembatalan putusan arbitrase.
Oleh karena itu, permohonan atas gugatan pembatalan putusan

do
gu arbitrase in casu memiliki dasar hukum yang kuat sehingga wajib
diterima untuk seluruhnya. Hal itu juga dipertegas dengan adanya
alinea pertama Penjelasan Pasal 72 ayat (2) Undang-Undang Nomor

In
A
30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa
yang berbunyi sebagai berikut:
ah

lik
“Ketua Pengadilan Negeri diberi wewenang untuk memeriksa
tuntutan pembatalan jika diminta oleh para pihak, dan mengatur
am

ub
akibat dari pembatalan seluruhnya atau sebagian dari putusan
arbitrase bersangkutan”.
3. Bahwa alasan lain yang dapat menyebabkan putusan arbitrase
ep
k

dibatalkan antara lain adalah karena putusan arbitrase melanggar


ketentuan hukum, keadilan dan kepatutan. Hal itu merujuk pada
ah

R
ketentuan Pasal 56 ayat (1) UU Arbitrase yang menyatakan sebagai

si
berikut:

ne
ng

“Arbiter atau majelis arbitrase mengambil putusan berdasarkan


ketentuan hukum, atau berdasarkan keadilan dan kepatutan”.
Pasal 56 ayat (1) tersebut memberi amanah kepada arbiter atau

do
gu

majelis arbitrase untuk mengambil putusan berdasarkan ketentuan


hukum, keadilan dan kepatutan. Jika hal itu dilanggar atau diabaikan
In
A

oleh arbiter atau majelis arbitrase, maka putusan yang diambil oleh
arbiter atau majelis arbitrase dapat dibatalkan.
ah

lik

II. Jangka Waktu Pengajuan Pembatalan Putusan BANI


1. Bahwa di dalam Pasal 71 UU Arbitrase telah dinyatakan “Permohonan
m

ub

pembatalan putusan arbitrase harus diajukan secara tertulis dalam


waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak hari
ka

penyerahan dan pendaftaran putusan arbitrase kepada Panitera


ep

Pengadilan Negeri”.
2. Bahwa Putusan BANI Nomor : 925/II/ARB-BANI/2017 diucapkan pada
ah

tanggal 13 Oktober 2017. Selanjutnya, putusan BANI tersebut telah


es

diserahkan dan didaftarkan ke Panitera Pengadilan Negeri Tembilahan


M

pada tanggal 30 Oktober 2017. Oleh karena itu, dengan merujuk pada
ng

on

3
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ketentuan Pasal 71 UU Arbitrase tersebut di atas, maka permohonan
pembatalan atas Putusan BANI 925/II/ARB-BANI/2017 harus diajukan

ne
ng
paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak hari penyerahan dan
pendaftaran putusan arbitrase kepada Panitera Pengadilan Negeri.

do
gu Gugatan pembatalan yang diajukan PENGGUGAT in casu diajukan
pada tanggal 24 November 2017 sehingga pengajuan permohonan
pembatalan in casu masih dalam jangka waktu sebagaimana

In
A
ditentukan dalan Pasal 71 UU Arbitrase.
3. Bahwa gugatan pembatalan Putusan BANI Nomor : 925/II/ARB-
ah

BANI/2017 ini diajukan kepada Ketua Pengadilan Negeri Tembilahan.

lik
Oleh karena itu, gugatan pembatalan in casu juga telah sesuai dengan
ketentuan Pasal 72 ayat (1) UU Arbitrase yang menyatakan
am

ub
“Permohonan pembatalan putusan arbitrase harus diajukan kepada
Ketua Pengadilan Negeri”. Dalam hal ini Pasal 1 angka 4, 5 dan 6
ep
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif
k

Penyelesaian Sengketa telah menentukan yang dimaksud dengan


ah

pengertian “Pengadilan Negeri”, “Pemohon” dan “Termohon”, yaitu :


R

si
- Pasal 1 Angka 4 menyatakan : Pengadilan Negeri adalah
Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat

ne
ng

tinggal Termohon
- Pasal 1 angka 5 menyatakan : Pemohon adalah pihak yang
mengajukan permohonan penyelesaian sengketa melalui

do
gu

arbitrase.
- Pasal 1 angka 6 menyatakan : Termohon adalah pihak lawan dari
pemohon dalam penyelesaian sengketa melalui arbitrase.
In
A

III. Alasan Pembatalan Putusan BANI Nomor : 925/II/ARB-BANI/2017 :


1. Bahwa antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT I telah mengadakan
ah

Perjanjian Kerja Konstruksi Harga Satuan Nomor : 620/PKKHS-


lik

KA/DPU-PJL/I/2011/380.03.01 tanggal 4 Januari 2011, dan


TERGUGAT I berdasarkan perjanjian tersebut telah ditunjuk sebagai
m

ub

Penyedia Jasa Pekerjaan Pembangunan Jalan Bandara Tempuling-


Mandah Dengan Sistem Tahun Jamak Paket III (Pembangunan Jalan
ka

ep

Tokolan Mandah) berdasarkan perjanjian tersebut.


2. Bahwa Perjanjian Kerja Konstruksi Harga Satuan Nomor :
ah

620/PKKHS-KA/DPU-PJL/I/2011/380.03.01 tanggal 4 Januari 2011


R

tersebut mengalami 4 (empat) kali addendum yaitu :


es

a. Perjanjian Kerja Konstruksi Harga Satuan Addendum 01 Nomor :


M

ng

620/PKKHS/DPUPJL/ADD0I/VII/2011/380.03.01 tanggal 18 Juli


on

4
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
2011 Kegiatan Pembangunan Jalan Pekerjaan Pembangunan
Jalan Bandara Tempuling-Mandah Dengan Sistem Tahun Jamak

ne
ng
Paket III (Pembangunan Jalan Tokolan Mandah.
b. Perjanjian Kerja Konstruksi Harga Satuan Addendum 02 Nomor :
620/PKKHS/DPU-PJL/ADD02/IX/2013/380.03.01 tanggal 09

do
gu September 2013 Kegiatan Pembangunan Jalan Pekerjaan
Pembangunan Jalan Bandara Tempuling-Mandah Dengan Sistem

In
A
Tahun Jamak Paket III (Pembangunan Jalan Tokolan Mandah.
c. Perjanjian Kerja Konstruksi Harga Satuan Addendum 03 Nomor :
620/PKKHS/DPU-PJL/ADD03/XII/2013/380.03.01 tanggal 17
ah

lik
Desember 2013 Kegiatan Pembangunan Jalan Pekerjaan
Pembangunan Jalan Bandara Tempuling-Mandah Dengan Sistem
am

ub
Tahun Jamak Paket III (Pembangunan Jalan Tokolan Mandah.
d. Perjanjian Kerja Konstruksi Harga Satuan Addendum 04 Nomor :
620/PKKHS/DPU-PJL/ADD04/VI/2014/380.03.01 tanggal 16 Juni
ep
k

2014 Kegiatan Pembangunan Jalan Pekerjaan Pembangunan


ah

Jalan Bandara Tempuling-Mandah Dengan Sistem Tahun Jamak


R
Paket III (Pembangunan Jalan Tokolan Mandah).

si
3. Bahwa PENGGUGAT menolak putusan TERGUGAT II dalam perkara
nomor : 925/II/ARB-BANI/2017 karena ditemukan dokumen yang

ne
ng

bersifat menentukan yang disembunyikan oleh Pihak TERGUGAT I


yaitu Perjanjian Kerja Konstruksi Harga Nomor 620/PKKHS-KA/DPU-

do
gu

PJL/I/2011/380.03.01 tanggal 4 Januari 2011 pada Perjanjian Kerja


Konstruksi Harga Satuan Addendum 04 Nomor : 620/PKKHS/DPU-
PJL/ADD04/VI/2014/380.03.01 tanggal 16 Juni 2014 Kegiatan
In
A

Pembangunan Jalan Pekerjaan Pembangunan Jalan Bandara


Tempuling-Mandah Dengan Sistem Tahun Jamak Paket III
ah

lik

(Pembangunan Jalan Tokolan Mandah), dengan uraian sebagai berikut


:
m

3.1. Pasal 5 ayat 5 yang menyatakan sebagai berikut :


ub

1. Kedua belah pihak sepakat menyetujui harga borongan


untuk pelaksanaan pekerjaan sebesar Rp.
ka

ep

118.902.005.000,00 (seratus delapan belas milyar sembilan


ratus dua juta lima ribu rupiah), sudah termasuk semua
ah

jenis pajak sesuai Peraturan Perundang Undangan yang


R

berlaku dengan rincian sebagai berikut :


es
M

ng

on

5
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
a. Nilai Konrak fisik Rp. 110.075.534.000,00 (seratus
sepuluh milyar tujuh puluh lima juta lima ratus tiga puluh

ne
ng
empat ribu).
b. Nilai eskalasi periode Januari 2011 s/d Desember 2013
sesuai dengan hasil evaluasi Tim Peneliti Penyesuaian

do
gu Harga (Eskalasi) untuk Kegiatan Pembangunan dengan
Sistem Tahun Jamak di Lingkungan Dinas Pekerjaan

In
A
Umum Kabupaten Indragiri Hilir yaitu senilai Rp.
8.826.471.000,00 (Delapan milyar delapan ratus dua
ah

puluh enam juta empat ratus tujuh puluh satu ribu rupiah)

lik
2. Tetap dan cukup jelas
3. Tetap dan cukup jelas
4. Tetap dan cukup jelas
am

ub
5. Nilai eskalasi yang akan dibayarkan kepada PIHAK KEDUA
sebagaimana disebutkan pada ayat (1.b) akan disesuaikan
dengan hasil evaluasi Tim BPKP Provinsi Riau, dan
ep
k

dituangkan dalam amandemen V.


ah

Perlu dipahami sebagai berikut :


R

si
1. Pasal 5 Perjanjian Kerja Konstrukasi Harga Satuan
Addendum 04 Nomor : 620/PKKHS/DPU-

ne
ng

PJL/ADD04/VI/2014/380.03.01 tanggal 16 Juni 2014 :


- Ayat 1 “Kedua belah pihak sepakat menyetujui harga
borongan untuk pelaksanaan pekerjaan sebesar Rp.

do
gu

118.902.005.000,00 (seratus delapan belas milyar


sembilan ratus dua juta lima ribu rupiah), sudah termasuk
In
A

semua jenis pajak sesuai Peraturan Perundang Undangan


yang berlaku dengan rincian sebagai berikut :
a. Nilai Konrak fisik Rp. 110.075.534.000,00 (seratus
ah

lik

sepuluh milyar tujuh puluh lima juta lima ratus tiga puluh
empat ribu).
m

b. Nilai eskalasi periode Januari 2011 s/d Desember 2013


ub

sesuai dengan hasil evaluasi Tim Peneliti Penyesuaian


ka

Harga (Eskalasi) untuk Kegiatan Pembangunan dengan


ep

Sistem Tahun Jamak di Lingkungan Dinas Pekerjaan


Umum Kabupaten Indragiri Hilir yaitu senilai Rp.
ah

8.826.471.000,00 (Delapan milyar delapan ratus dua


es

puluh enam juta empat ratus tujuh puluh satu ribu


M

ng

rupiah).
on

6
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
(kesimpulan dari ayat ini adalah eskalasi periode Januari
2011 s/d Desember 2013 sesuai dengan hasil evaluasi Tim

ne
ng
Peneliti Penyesuaian Harga (Eskalasi) sudah dituangkan
dalam perjanjian, dan kami nilai MEMENUHI.

do
gu - Ayat 2 “Tetap dan cukup jelas….(kesimpulan dari ayat ini
adalah masih berlaku dan kami nilai MEMENUHI)
- Ayat 3 “Tetap dan cukup jelas…..….(kesimpulan dari ayat

In
A
ini adalah masih berlaku dan kami nilai MEMENUHI)
- Ayat 4 “Tetap dan cukup jelas….….(kesimpulan dari ayat
ini adalah masih berlaku dan kami nilai MEMENUHI)
ah

lik
- Ayat 5 “Nilai eskalasi yang akan dibayarkan kepada PIHAK
KEDUA sebagaimana disebutkan pada ayat (1.b) akan
am

ub
disesuaikan dengan hasil evaluasi Tim BPKP Provinsi
Riau, dan dituangkan dalam amandemen V.
(Kesimpulan ayat ini adalah tidak ada hasil evaluasi Tim
ep
k

BPKP Propinsi Riau dan tidak ada amandemen V terhadap


ah

Pekerjaan Pembangunan Jalan Bandara Tempuling –


R
Mandah Dengan Sistem Tahun Jamak Paket III

si
(Pembangunan Jalan Tokolan-Mandah) dan kami beri nilai

ne
ng

TIDAK MEMENUHI.
Dapat PENGGUGAT tambahkan bahwa bahwa tidak
semua perikatan yang timbul karena perjanjian ditutup dan

do
gu

segera berakhir sebagaimana diharapkan oleh para pihak.


Ada kalanya perjanjian dilakukan dengan dikaitkan pada
In
A

syarat yang dapat berupa syarat menangguhkan atau


syarat membatalkan.
ah

3.2. Pasal 7 ayat 8 dan 10 yang menyatakan sebagai berikut :


lik

Ayat 8 : Serah Terima Akhir Pekerjaan (FHO) dapat


dilakukan sesuai dengan masa berlaku kontrak atau
m

ub

sampai dengan pelunasan pembayaran kontrak dan


penyesuaian harga satuan kontrak (eskalasi). Jika
ka

ep

pembayaran penyesuaian harga (eskalasi)


diperkirakan akan melebihi masa berlakunya
ah

kontrak maka akan dilakukan penambahan masa


R

berlaku kontrak.
es
M

ng

on

7
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Ayat 10 : Pihak Kedua diwajibkan memperpanjang masa
berlaku Jaminan Pemeliharaan terhitung

ne
ng
berakhirnya masa pemeliharaan sesuai Berita Acara
Serah Terima Pertama (PHO) Nomor 620/ BA.2/

do
gu DPU.BM/ PJL/ XII/ 2013/ 03 tanggal 20 Desember
2013, selama jangka waktu 365 (tiga ratus enam
puluh lima) hari kalender terhitung mulai tanggal 21

In
A
Desember 2013 sampai dengan tanggal 21
Desember 2014.
ah

lik
Perlu dipahami sebagai berikut :
1. bahwa dengan ditandatanganinya Perjanjian Kerja
am

ub
Konstrukasi Harga Satuan Addendum 04 Nomor :
620/PKKHS/DPU-PJL/ADD04/VI/2014/380.03.01 tanggal 16
Juni 2014, Kedua Belah Pihak sepakat dan dilakukan
ep
k

sesuai dengan pasal 1320 KUHPerdata dan Pasal 1338


KUHPerdata, tetapi perlu dipahami bahwa terdapat klausul
ah

R
Pasal dalam addendum 04, yakni Pasal 5 ayat 5 yang

si
menyatakan “Nilai eskalasi yang akan dibayarkan

ne
ng

kepada PIHAK KEDUA sebagaimana disebutkan pada


ayat (1.b) akan disesuaikan dengan hasil evaluasi Tim
BPKP Provinsi Riau, dan dituangkan dalam amandemen

do
gu

V” dan Faktanya, tidak adanya hasil evaluasi Tim BPKP


Propinsi Riau dan tidak ada amandemen V terhadap
In
A

Pekerjaan Pembangunan Jalan Bandara Tempuling –


Mandah Dengan Sistem Tahun Jamak Paket III
ah

(Pembangunan Jalan Tokolan-Mandah); dan hal ini tidak


lik

memenuhi maksud Pasal 7 ayat 8 Perjanjian Kerja


Konstrukasi Harga Satuan Addendum 04 Nomor :
m

ub

620/PKKHS/DPU-PJL/ADD04/VI/2014/380.03.01 tanggal 16
Juni 2014.
ka

ep

Makna Pasal di atas dalam pembuatan kontrak atau


eskalasi, perjanjian (hubungan hukum) antara kedua belah
ah

pihak tidak boleh berakhir (masa lau kontrak habis


R

diperpanjang kembali). Faktanya tidak dilakukan.


es
M

ng

on

8
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
2. masa laku kontrak (sebagaimana disebut pada pasal 7 ayat
10 “......Jaminan Pemeliharaan terhitung berakhirnya masa

ne
ng
pemeliharaan sesuai Berita Acara Serah Terima Pertama
(PHO) Nomor 620/ BA.2/ DPU.BM/ PJL/ XII/ 2013/ 03

do
gu tanggal 20 Desember 2013, selama jangka waktu 365 (tiga
ratus enam puluh lima) hari kalender terhitung mulai tanggal
21 Desember 2013 sampai dengan tanggal 21 Desember

In
A
2014), artinya masa laku kontrak berakhir sejak tanggal
21 Desember 2014 dan tidak ada amandemen kontrak
ah

lik
yang menegaskan adanya hubungan hukum yang
timbul bagi kedua belah pihak terhitung sejak tanggal
am

ub
22 Desember 2014, atau dengan kata lain perjanjian
sudah selesai/berakhir).
3. tegasnya, pembayaran penyesuaian harga (eskalasi) tidak
ep
memenuhi klausul Pasal 5 dan 7 Perjanjian Kerja
k

Konstrukasi Harga Satuan Addendum 04 Nomor :


ah

620/PKKHS/DPU-PJL/ADD04/VI/2014/380.03.01 tanggal 16
R

si
Juni 2014 sehingga pembayaran eskalasi tidak dibayarkan.
3.3. bahwa memahami substansi “analisis dan kesimpulan” putusan

ne
ng

Bani pada halaman 21 yang intinya menyatakan “Termohon


telah wanprestasi patut dikabulkan”, Majelis Arbitrasi BANI

do
hanya mengulas keabsahan perjanjian dalam perkara quo
gu

(formil) sebagaimana termaksud pada Pasal 1320 KUHPerdata


dan Pasal 1338 KUHPerdata, tetapi saat mengurai “penyebab
In
A

terjadinya sengketa”, Majelis Arbitrasi BANI menjelaskan


kesepakatan para pihak (sebagaimana termaktub pada pasal 5
ah

lik

ayat 1 huruf a dan b Perjanjian Kerja Konstruksi Harga Nomor


620/PKKHS-KA/DPU-PJL/I/2011/380.03.01 tanggal 4 Januari
2011 pada Satuan Addendum 04 Nomor : 620/PKKHS/DPU-
m

ub

PJL/ADD04/VI/2014/380.03.01 tanggal 16 Juni 2014) tetapi


ka

tidak menjelaskan secara keseluruhan Pasal 5 dan Pasal 7


ep

dimaksud (sebagaimana tersebut pada angka 3.1. dan 3.2. di


atas), sehingga secara materil (termaktub pada Pasal 5 dan 7
ah

dimaksud) tidak dijabarkan (dapat dikatakan bahwa pemenuhan


es

pembayaran eskalasi tersebut ada syarat yang harus dipenuhi


M

ng

on

9
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
para pihak sebagaimana tersebut pada Pasal 1253
KUHPerdata).

ne
ng
Perlu dipahami : Bahwa berdasarkan Pasal 1253 KUHPerdata
disebutkan “suatu perikatan adalah bersyarat manakala ia

do
gu digantungkan pada suatu peristiwa yang masih akan datang
dan yang masih belum tentu akan terjadi, baik secara
menangguhkan perikatan hingga terjadinya peristiwa semacam

In
A
itu, maupun secara membatalkan perikatan menurut terjadi atau
tidak terjadinya peristiwa itu”. Dengan mencantumkan syarat di
ah

lik
dalam perikatan, baik syarat membatalkan ataupun syarat
menangguhkan akan membawa akibat hukum yang berbeda
am

ub
terhadap perkara tersebut.
Sehingga, jika melihat pasal 5 Ayat 5 Perjanjian Kerja
Konstruksi Harga Satuan Addendum 04 Nomor : 620/ PKKHS/
ep
k

DPU-PJL/ ADD04/ VI/ 2014/ 380.03.01 tanggal 16 Juni 2014


Kegiatan Pembangunan Jalan Pekerjaan Pembangunan Jalan
ah

R
Bandara Tempuling-Mandah Dengan Sistem Tahun Jamak

si
Paket III (Pembangunan Jalan Tokolan Mandah), dapat

ne
ng

dikatakan sebagai perjanjian bersyarat dimana


menggantungkan pada suatu peristiwa; peristiwa yang
dimaksud adalah nilai eskalasi yang tertuang dalam perjanjian

do
gu

“harus disesuaikan dengan hasil evaluasi Tim BPKP Provinsi


Riau, dan dituangkan dalam amandemen V, dan faktanya hal ini
In
A

saat diajukan sebagai gugatan oleh TERGUGAT I ke BANI


Jakarta, belum pernah dilakukan oleh Tim BPKP Provinsi Riau
ah

dan tidak ada dituangkan dalam Addendum 05 Perjanjian Kerja


lik

Konstrukasi Harga Satuan Pekerjaan Pembangunan Jalan


Bandara Tempuling – Mandah Dengan Sistem Tahun Jamak
m

ub

Paket III (Pembangunan Jalan Tokolan-Mandah).


Dengan demikian, PENGGUGAT belum bisa dikatakan
ka

ep

“Wanprestasi” (ingkar janji) terhadap perjanjian tersebut.


3.4. bahwa memahami substansi “analisis dan kesimpulan” putusan
ah

Bani pada halaman 23 yang intinya menyatakan “…tidak ada


R

bukti baik dari PENGGUGAT maupun Termohon yang


es
M

menunjukkan bahwa BPKP telah melakukan audit atas eskalasi


ng

on

10
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
periode Januari 2011 s/d Desember 2013 dst…. Dengan
demikian, tuntutan PENGGUGAT kepada Termohon atas nilai

ne
ng
eskalasi…..patut dikabulkan”, dan “Menimbang bahwa BPKP
belum melakukan audit atas eskalasi periode Januari 2011 s/d

do
gu Desember 2013 dst…”, perlu dicermati dan difahami sebagai
berikut :
1. PENGGUGAT yang sebelumnya adalah “TERMOHON

In
A
ARBITRASE” pada perkara nomor : 925/II/ARB-BANI/2017
dalam Jawaban dan Kesimpulan menyatakan bahwa
ah

Berdasarkan Laporan Hasil Audit BPKP Perwakilan Provinsi

lik
Riau Penyesuaian Harga atas Pembayaran Jalan Bandara
Tempuling – Mandah dengan Sistem Tahun Jamak, Paket II
am

ub
(Pembangunan Jalan Belantaraya-Tokolan) periode Januari
2011 sampai dengan Desember 2013 No. LHA-
ep
854/PW04/05/2014 tanggal 30 Desember 2014, Point 6.2
k

kesimpulan hasil audit dinyatakan bahwa sebagaimana point


ah

6.1. tersebut maka disimpulkan bahwa tidak dapat


R

si
diberikan karena tidak adanya kebijakan pemerintah
atau keadaan kahar yang mendukung untuk pemberian

ne
ng

eskalasi dimaksud;
2. PENGGUGAT yang sebelumnya adalah “TERMOHON

do
ARBITRASE” pada perkara nomor : 925/II/ARB-BANI/2017,
gu

berdasarkan point 1 di atas menjelaskan bahwa terhadap


paket pekerjaan multiyears dimaksud dilaksanakan dengan
In
A

jenis kontrak yang sama dengan paket pekerjaan lainnya,


sehingga esensi PENGGUGAT yang sebelumnya adalah
ah

lik

“TERMOHON ARBITRASE” pada perkara nomor :


925/II/ARB-BANI/2017 menyatakan bahwa untuk setiap
paket pekerjaan yang dilaksanakan saat itu untuk
m

ub

pelaksanaan multiyears, penyesuaian harga tidak dapat


ka

diberikan karena tidak adanya kebijakan pemerintah atau


ep

keadaan kahar yang mendukung untuk pemberian eskalasi


dimaksud;
ah

3. Bahwa, walaupun audit laporan hasil audit Badan Pengawas


R

Keuangan dan Pembangunan Provinsi Riau Nomor : LHAI-


es
M

854/PW04/5/2014 tanggal 30 Desember 2014 adalah untuk


ng

on

11
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Paket II (Pembangunan Jalan Belantaraya-Tokolan), namun
substansi laporannya sesuai/sinkron dengan makna BAB IV

ne
ng
Syarat-syarat Umum Kontrak huruf A Ketentuan Umum
angka 9 huruf c “Penyesuaian Harga (pada angka 1)…

do
gu Harga perhitungan penyesuaian harga sesuai Pasal 64,
dituangkan dalam amandeman kontrak apabila terjadi
kebijakan pemerintah atau kahar” dalam perjanjian Kerja

In
A
Konstruksi Harga Satuan Nomor : 620/PKKHS-KA/DPU-
PJL/I/2011/380.03.01 tanggal 4 Januari 2011 Pekerjaan
ah

lik
Pembangunan Jalan Bandara Tempuling-Mandah Dengan
Sistem Tahun Jamak Paket III (Pembangunan Jalan Tokolan
am

ub
Mandah).
4. bahwa analis dan kesimpulan sebagaimana maksud point
3.4. di atas sangat bertentangan dengan pemahaman
ep
pasal 5 Ayat 5 Perjanjian Kerja Konstruksi Harga Satuan
k

Addendum 04 Nomor : 620/ PKKHS/ DPU-PJL/ ADD04/ VI/


ah

2014/ 380.03.01 tanggal 16 Juni 2014 Kegiatan


R

si
Pembangunan Jalan Pekerjaan Pembangunan Jalan
Bandara Tempuling-Mandah Dengan Sistem Tahun Jamak

ne
ng

Paket III (Pembangunan Jalan Tokolan Mandah), yang


menyatakan “ Nilai eskalasi yang akan dibayarkan

do
gu

kepada PIHAK KEDUA sebagaimana disebutkan pada


ayat (1.b) akan disesuaikan dengan hasil evaluasi Tim
BPKP Provinsi Riau, dan dituangkan dalam amandemen
In
A

V”.
3.5. Bahwa terkait keadaan kahar telah dinyatakan dalam Pasal 91
ah

lik

Ayat 1 dan Ayat 3 Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015


tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor
54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
m

ub

menyatakan sebagai berikut :


- Ayat (1) Keadaan kahar adalah suatu keadaan yang terjadi
ka

ep

diluar kehendak para pihak dan tidak dapat diperkirakan


sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam
ah

Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.


R

- Ayat (3) dalam hal terjadi terjadi keadaan kahar, Penyedia


es

Barang/Jasa memberitahukan tentang terjadinya keadaan


M

ng

Kahar kepada PPK secara tertulis dalam waktu paling


on

12
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
lambat 14 (empat belas) hari kalender sejak terjadinya
Keadaan Kahar, dengan menyertakan salinan pernyataan

ne
ng
Keadaan Kahar yang dikeluarkan oleh pihak/instansi yang
berwenang sesuai ketentuan peraturan Perundang-

do
gu -
undangan.
Selanjutnya di dalam Lampiran I Keputusan Presiden
Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan

In
A
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah huruf c “Penyusunan
Kontrak” point 2 di dalam Syarat-syarat Umum Kontrak
ah

angka 15 menyatakan “yang dimaksud keadaan kahar

lik
adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para
pihak sehingga kewajiban yang ditentukan dalam kontrak
am

ub
menjadi tidak dapat dipenuhi.
3.6. Bahwa TERGUGAT I tidak seimbang dan tidak transparan
dalam mencantumkan Pasal 5 Perjanjian Kerja Konstruksi
ep
k

Harga Satuan Addendum 04 Nomor : 620/PKKHS/DPU-


ah

PJL/ADD04/VI/2014/380.03.01 tanggal 16 Juni 2014 Kegiatan


R

si
Pembangunan Jalan Pekerjaan Pembangunan Jalan Bandara
Tempuling-Mandah Dengan Sistem Tahun Jamak Paket III

ne
ng

(Pembangunan Jalan Tokolan Mandah)dalam mengajukan


permohonan arbitrase atas Gugatan Wanprestasi ke Badan

do
Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) yang terdaftar di bawah
gu

register perkara nomor : 925/II/ARB-BANI/2017, seharusnya


ayat-ayat nya harus dipahami keseluruhannya dan tidak
In
A

terputus pada Pasal 5 ayat 1 huruf a dan b saja tetapi harus


dipahami juga Pasal 5 ayat 5 dimana disebutkan “Nilai
ah

lik

ekskalasi yang akan dibayarkan kepada PIHAK KEDUA


sebagaimana disebutkan pada ayat (1.b) akan disesuaikan
dengan hasil evaluasi Tim BPKP Provinsi Riau, dan
m

ub

dituangkan dalam amandemen V “.


ka

Sehingga bila dipahami dan dicermati hasil laporan audit Badan


ep

Pengawas Keuangan dan Pembangunan Provinsi Riau Nomor :


LHA-854/PW04/5/2014 tanggal 30 Desember 2014
ah

menyimpulkan eskalasi tidak dapat dibayarkan karena tidak ada


es

Kebijakan Pemerintah yang mendukung dalam memenuhi


M

ng

pembayaran eskalasi tersebut, dalam hal ini difahami bahwa


on

13
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
terhadap pekerjaan yang bersangkutan berakibat pada
perubahan/penyesuaian anggaran dan masa laku kontrak harus

ne
ng
terlebih dahulu dilakukan evaluasi atau audit, hal ini tertuang di
dalam Pasal 5 ayat 5 Perjanjian KerjaKonstruksi Harga Satuan

do
gu Addendum 04 Nomor
PJL/ADD04/VI/2014/380.03.01 tanggal 16 Juni 2014 terhadap
: 620/PKKHS/DPU-

pekerjaan dimaksud.

In
A
3.7. Bahwa atas perkara nomor : 925/II/ARB-BANI/2017,
PENGGUGAT telah mendapatkan masukan dari BPKP Provinsi
ah

lik
Riau melalui surat Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Riau
Nomor : S-402/PW04/5/2017 tanggal 7 April 2017 Hal
am

ub
Masukan Penyelesaian Perkara Badan Arbitrase Nasional
Indonesia (BANI), yang intinya adalah menyimpulkan bahwa
dasar hukum penilaian penyesuaian harga berdasarkan
ep
k

ketentuan BAB IV Syarat-syarat Umum Kontrak point 9.1.C,


yang menyatakan bahwa hasil perhitungan penyesuaian harga
ah

R
sesuai Pasal 46, dituangkan dalam amandemen kontrak apabila

si
terjadi kebijakan pemerintah atau kahar, menunjukan bahwa

ne
ng

selama pelaksanaan kontrak tidak ditemukan adanya kebijakan


pemerintah atau kahar, sehingga penyesuian harga/eskalasinya
tidak dapat diberikan.

do
gu

3.8. Bahwa TERGUGAT I pada perkara nomor : 925/II/ARB-


BANI/2017 di dalam Permohonan pada perkara nomor :
925/II/ARB-BANI/2017 hanya mengedepankan Perjanjian Kerja
In
A

Nomor : 620/PKKHS/DPU-PJL/I/2011/380.03.01 tanggal 04


Januari 2011yang telah beberapa kali dilakukan perubahan
ah

lik

(Addendum); terakhir diubah dengan Perjanjian Kerja


Konstruksi Harga Satuan Addendum 04 Nomor :
m

ub

620/PKKHS/DPU-PJL/ADD04/VI/2014/380.03.01 tanggal 16
Juni 2014 sebagai syarat formil dan materil sebagaimana
ka

ketentuan Pasal 1320 KUHPerdata semata, tetapi apakah


ep

TERGUGAT I telah memenuhinya secara hakiki; yakni apakah


ah

TERGUGAT I telah menerima hasil evaluasi Tim BPKP Propinsi


R

Riau dan menandatangani amandemen Vterhadap Pekerjaan


es

Pembangunan Jalan Bandara Tempuling – Mandah Dengan


M

ng

Sistem Tahun Jamak Paket III (Pembangunan Jalan Tokolan-


on

14
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Mandah)sebagaimana tersebut Pada Pasal 5 ayat 5 Perjanjian
Kerja Konstrukasi Harga Satuan Addendum 04Nomor :

ne
ng
620/PKKHS/DPU-PJL/ADD04/VI/2014/380.03.01 tanggal 16
Juni 2014.Faktanya tidak ada.
3.9. Bahwa TERGUGAT II di dalam pertimbangan putusan nomor :

do
gu 925/II/ARB-BANI/2017 diucapkan pada tanggal 13 Oktober
2017, tidak ada mempertimbangkan secara seksama Pasal 5

In
A
dan Pasal 7 Perjanjian Kerja Konstruksi Harga Satuan
Addendum 04 Nomor : 620/PKKHS/DPU-
ah

PJL/ADD04/VI/2014/380.03.01 tanggal 16 Juni 2014 Kegiatan

lik
Pembangunan Jalan Pekerjaan Pembangunan Jalan Bandara
Tempuling-Mandah Dengan Sistem Tahun Jamak Paket III
am

ub
(Pembangunan Jalan Tokolan Mandah) dan surat Kepala
Perwakilan BPKP Provinsi Riau Nomor : S-402/PW04/5/2017
ep
tanggal 7 April 2017 Hal Masukan Penyelesaian Perkara Badan
k

Arbitrase Nasional Indonesia (BANI), dengan demikian Majelis


ah

Arbitrase telah melakukan suatu kelalaian yang penting dalam


R

si
melaksanakan tugas atau wewenangnya.
3.10. Bahwa dengan demikian, putusan dari TERGUGAT II dalam

ne
ng

perkara nomor : 925/II/ARB-BANI/2017 tanggal 13 Oktober


2017 yang antara lain menghukum PENGGUGAT untuk

do
membayar kewajiban kepada TERGUGAT I sebesar sebesar
gu

Rp. 8.826.471.000,00 (delapan milyar delapan ratus dua puluh


enam juta empat ratus tujuh puluh satu ribu rupiah) sudah tidak
In
A

dapat dilakukan karena pembayaran eskalasi yang tidak


dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku (tidak
ah

lik

memenuhi syarat dan atau cacat hukum dan atau tidak sesuai
prosedur) sebagaimana tersebut pada Pasal 5 dan Pasal 7
Perjanjian Kerja Konstrukasi Harga Satuan Addendum 04
m

ub

Nomor : 620/PKKHS/DPU-PJL/ADD.04/VI/2014/380.03.01
ka

tanggal 16 Juni 2014 berpotensi merugikan Keuangan


ep

Negara sebagaimana dimaksud dalam rumusan Pasal 2


Ayat (1) dan Pasal 3 UU RI No. 31 Tahun 1999 sebagaimana
ah

telah diubah dengan UU RI No. 20 tahun 2001 tentang


es

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsiyang menyatakan


M

sebagai berikut :
ng

on

15
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
- Pasal 2 ayat 1 dimana disebut “Setiap orang yang secara
melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri

ne
ng
sendiri atau orang lain yang suatu korporasi yang dapat
merugikan keuangan negara atau perekonomian

do
gu negara, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup
atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan
paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling

In
A
sedikit Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan
paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).
ah

- Pasal 3 dimana disebut “Setiap orang yang dengan

lik
tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau
suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan,
am

ub
kesempatan, atau sarana yang ada padanya karena
jabatan atau kedudukan atau sarana yang ada padanya
ep
karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan
k

keuangan negara atau perekonomian negara, dipidana


ah

dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana


R

si
penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 20
(dua puluh) tahun dan atau denda paling sedikit Rp.

ne
ng

50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak


Rp. 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).”

do
3.11. Bahwa seharusnya TERGUGAT I dan TERGUGAT II menyadari
gu

bahwa pembayaran eskalasi yang dilakukan tanpa didasari oleh


sebab yang sah (halal) sebagaimana angka 3.10 di atas, adalah
In
A

pembayaran yang illegal dan berpotensi menyebabkan kerugian


Negara, karena perlu difahami adanya unsur-unsur sebuah
ah

lik

kontrak pengadaan barang dan jasa Pemerintah, yaitu


a. kesepakatan;
b. pertimbangan;
c. kapasitas mengadakan kontrak;
m

ub

d. obyek yang sah;


e. pelayanan publik;
ka

f. prinsip kehati-hatian.
ep

3.12. Bahwa berdasarkan Pasal 5 Ayat 5 dan Pasal 7 ayat 8 dan 10


Perjanjian Kerja Konstruksi Harga Satuan Addendum 04
ah

Nomor : 620/PKKHS/DPU-PJL/ADD04/VI/2014/380.03.01
R

tanggal 16 Juni 2014 Kegiatan Pembangunan Jalan Pekerjaan


es
M

Pembangunan Jalan Bandara Tempuling-Mandah Dengan


ng

on

16
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Sistem Tahun Jamak Paket III (Pembangunan Jalan Tokolan
Mandah) dimaksud yang bersifat menentukan dan yang

ne
ng
disembunyikan oleh TERGUGAT I maka Putusan Badan
Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) dalam perkara Nomor :

do
gu 925/II/ARB-BANI/2017 tanggal 13 Oktober 2017 sudah tidak
relevan untuk dilaksanakan, sehingga untuk itu harus
dinyatakan tidak mengikat dan tidak mempunyai kekuatan

In
A
hukum;
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PENGGUGAT memohon kepada
ah

lik
Ketua Pengadilan Negeri Tembilahan c.q Majelis Hakim yang memeriksa,
mengadili dan memutuskan perkara ini untuk memberikan putusan
am

ub
sebagai berikut :
1. Mengabulkan Gugatan Pembatalan Putusan Badan Arbitrase
Nasional Indonesia Nomor : 925/II/ARB-BANI/2017 tanggal 13
ep
k

Oktober 2017 untuk seluruhnya.


2. Menyatakan Putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia Nomor :
ah

R
Nomor : 925/II/ARB-BANI/2017 tanggal 13 Oktober 2017 tidak

si
memiliki kekuatan hukum mengikat.

ne
ng

3. Membatalkan Putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia Nomor :


Nomor : 925/II/ARB-BANI/2017 tanggal 13 Oktober 2017 berikut
segala akibat hukumnya.

do
gu

4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Negeri Tembilahan untuk


mencoret Putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia Nomor :
In
A

Nomor : 925/II/ARB-BANI/2017 tanggal 13 Oktober 2017 dari


Register Pendaftaran Putusan Arbitrase di Pengadilan Negeri
ah

Tembilahan.
lik

5. Menghukum TERGUGAT I & TERGUGAT II untuk membayar seluruh


biaya perkara ini.
m

ub

Atau Jika Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-
ka

ep

adilnya (ex aequo et bono);


ah

Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan,


R

untuk Penggugat hadir kuasanya yaitu : 1. H. Rusmaidi, SH. MH., 2. Hj.


es
M

Salawati, SH. MH., 3. Budi Suprianto, SH., 4. Zia Rachmad Edjis, SH. MH., 5.
ng

on

17
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Aditya Taufan Nugraha, SH. 6. Moh. Arsyad, SH. MH. Advokat pada Kantor
Hukum Moh. Arsyad, SH. MH. & Rekan beralamat di Jalan Trimas

ne
ng
Tembilahan, untuk Tergugat I hadir kuasanya yaitu 1. Akhmad Jazuli, SH.,
MH., 2. Janu Wiyanto, SH., 3. Joko Suwito, SH., dan 4. Taufik Hidayat, SH.,

do
gu Advokat pada Kantor Hukum Bertiga Law Firm beralamat di Estubizi
Business Centre, Setiabudi Building II Lantai 2 Suite 207 B-C Jl. Rasuna Said
Kav 62, Kuningan Jakarta berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 19

In
A
Desember 2017 No. 118/SK/2017/PN Tbh yang didaftarkan di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Tembilahan, untuk Tergugat II hadir kuasanya yaitu : 1.
ah

lik
Adhitya Yulwansyah, SH. MH., 2. Rahayu Indrastuti, SH. MH., 3. Kamil Zacky
Permandha, SH. MH., 4. Ariadipura, SH., 5. Meilvin Kusnanda, SH., 6. Arie
am

ub
Wirahadikusuma, SH., LL.M., dan 7. Leonive Simamora, SH., MH., Advokat
pada Kantor Hukum Yulwansyah, Balfast & Partners beralamat di Office 8,
Level 18-A, Sudirman Central Business District (SCBD) Jl. Jendral Sudirman
ep
k

Kav. 52-53, Jakarta Selatan, berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 18


Januari 2018 No. 11/SK/2018/PN Tbh yang didaftarkan di Kepaniteraan
ah

R
Pengadilan Negeri Tembilahan ;

si
Menimbang, bahwa meskipun dalam perkara ini tidak ada Mediasi,

ne
ng

namun Majelis Hakim memberikan kesempatan kepada para pihak untuk


melakukan perdamaian ;
Menimbang, bahwa oleh karena itu pemeriksaan perkara dilanjutkan

do
gu

dengan pembacaan surat gugatan yang isinya tetap dipertahankan oleh


Penggugat;
In
A

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut para


Tergugat memberikan jawaban pada pokoknya sebagai berikut :
ah

JAWABAN TERGUGAT I
lik

DALAM EKSEPSI
A. Exceptie Van Onbevoeheid (Eksepsi Tidak Berwenang Mengadili)
m

ub

Bahwa terhadap Surat Gugatan Penggugat tertanggal 24 November


2017 yang diregister di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tembilahan
ka

ep

tanggal 24 November 2017 dengan PerkaraNomor


24/Pdt.G/2017/PN.Tbh., menurut kami Pengadilan Negeri Tembilahan
ah

sebenarnya sudah tidak berwenang lagi untuk mengadili perkara a


R

quo. Hal tersebut berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia


es
M

Nomor 30 tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian


ng

on

18
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Sengketa (“UU Arbitrase”) Pasal 72 ayat (1) dan (3) berbunyi sebagai
berikut:

ne
ng
Ayat (1)
Permohonan pembatalan putusan arbitrase harus diajukan kepada

do
gu Ketua Pengadilan Negeri.
Ayat (3)
Putusan atas permohonan pembatalan ditetapkan oleh Ketua

In
A
Pengadilan Negeri dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak
permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diterima.
ah

lik
Berdasarkan ketentuan UU Arbitrase Pasal 72 ayat (1) dan (3) di atas,
maka 30 (tiga puluh) hari sejak Surat Gugatan diajukan oleh
am

ub
Penggugat, Ketua Pengadilan Negeri harus menetapkan putusan atas
permohonan atau gugatan Penggugat. Maka, dalam perkara in casu,
Jika Penggugat mendaftarkan gugatannya pada tanggal 24 November
ep
k

2017, maka putusan sebagaimana dimaksud UU Arbitrase Pasal 72


ayat (1) dan (3) harus sudah ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Negeri
ah

R
selambat-lambatnya tanggal 24 Desember 2017. Sehingga menurut

si
kami,berdasarkan ketentuan UU Arbitrase Pasal 72 ayat (1) dan (3),

ne
ng

setelah tanggal 24 Desember 2017, Pengadilan Negeri Tembilahan


sudah tidak lagi berwenang memeriksa, mengadili dan memutus
perkara in casu.

do
gu

Berdasarkan uraian di atas, kiranya patut dan adil apabila Majelis


Hakim Yang Mulia menyatakan dirinya tidak berwenang memeriksa
In
A

dan mengadili perkara in casu.

B. Exceptio In Persona (Eksepsi Error In Persona)


ah

lik

Bahwa pada Surat Gugatan halaman 1 paragraf 3 Penggugat


menyatakan sebagai berikut:
m

ub

“Penggugat dengan ini mengajukan gugatan pembatalan putusan


BANI Perkara Nomor: 925/II/ARB-BANI/2017 melalui Pengadilan
ka

ep

Negeri Tembilahan melawan:..”


(kursif dan penebalan huruf oleh Tergugat I)
ah

Berdasarkan pernyataan Penggugat tersebut maka dapat diketahui


R

bahwa yang menjadi obyek gugatan adalah putusan BANI Perkara


es
M

Nomor: 925/II/ARB-BANI/2017 (untuk selanjutnya apabila diperlukan


ng

on

19
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
cukup disebut “Putusan BANI”). Lebih lanjut Penggugat menyatakan
dalam Surat Gugatan dalam posita romawi III angka 3 (halaman 3

ne
ng
paragraf terakhir sebagai berikut):
“Bahwa Penggugat menolak putusan Tergugat II dalam perkara

do
gu 925/II/ARB-BANI/2017...”
(kursif dan penebalan huruf oleh Tergugat I)
Pada dalilnya tersebut, menurut kami klausul “putusan Tergugat II”

In
A
dapat ditafsirkan bahwa Putusan BANI adalah hasil keputusan atau
tindakan hukum dari Tergugat II dan bukan dari keputusan atau
ah

lik
tindakan dari Tergugat I. Sehingga identifikasi Penggugat terhadap
Tergugat I sebagai Tergugat I adalah tidak tepat atau salah alamat.
am

ub
Dalam hal ini, Tergugat I sebenarnya hanyalah berkedudukan atau
berposisi pihak yang menerima atau menanggung saja atas Putusan
BANI. Bahwa seharusnya Penggugat dalam gugatannya
ep
k

mengidentifikasikan atau memposisikan Tergugat I sebagai Turut


Tergugat, bukan sebagai Tergugat I. Sehingga seharusnya yang
ah

R
diposisikan oleh Penggugat sebagai pihak Tergugat adalah Tergugat II.

si
Atau secara lengkapnya yang benar adalah Tergugat II menjadi

ne
ng

Tergugat dan Tergugat I menjadi Turut Tergugat.

Berdasarkan uraian di atas, kiranya patut dan adil apabila Majelis

do
gu

Hakim Yang Mulia menyatakan Surat Gugatan mengandung Error In


Persona atau salah identifikasi pihak. dandengan kondisi yang
demikianmaka gugatan Penggugat tidak memenuhi syarat
In
A

formil,dankarenanya Tergugat I bermohon agar Majelis Hakim Yang


Mulia menyatakan Surat Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet
ah

lik

ontvankelijke verklaard).

C. ExceptioRes Judicata atau Ne bis in idem


m

ub

Bahwa PENGGUGAT (vide Surat Gugatan Butir II halaman 1 paragraf


terakhir) mendasarkan gugatannya pada ketentuan UU Arbitrase
ka

ep

Pasal 70 yang berbunyi sebagai berikut :


“Terhadap putusan arbitrase para pihak dapat mengajukan
ah

permohonan pembatalan apabila putusan tersebut diduga


R

mengandung unsur-unsur sebagai berikut:


es
M

ng

on

20
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
1. Surat atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan, setelah
putusan dijatuhkan, diakui palsu atau dinyatakan palsu;

ne
ng
2. Setelah putusan diambil ditemukan dokumen yang bersifat
menentukan, yang disembunyikan oleh pihak lawan; atau

do
gu 3. Putusan diambil dari hasil tipu muslihat yang dilakukan oleh salah
satu pihak dalam pemeriksaan sengketa.”
(kursif dan penebalan huruf oleh Tergugat I)

In
A
Lebih lanjut dinyatakan oleh PENGGUGAT pada Surat Gugatan dalam
posita romawi III angka 3 (halaman 3 paragraf terakhir) sebagai
ah

lik
berikut:
“Bahwa Penggugat menolak putusan Tergugat II dalam perkara
am

ub
925/II/ARB-BANI/2017 karena ditemukan dokumen yang bersifat
menentukan yang disembunyikan oleh Tergugat I yaitu Perjanjian
Konstruksi Harga Satuan nomor 620/PKKHS-KA/DPU-
ep
k

PJL/I/2011/380.03.01 Tanggal 4 Januari 2011 pada Perjanjian Kerja


Konstruksi Harga Satuan Addendum 04 Nomor: 620/PKKHS/DPU-
ah

R
PJL/ADD04/VI/2014/380.03.01 tanggal 16 Juni 2014 Kegiatan

si
Pembangunan Jalan Pekerjaan Pembangunan Jalan Bandara

ne
ng

Tempuling-Mandah Dengan SistemTahun Paket III (Pembangunan)


Jalan Tokolan Mandah) dengan uraian sebagai berikut:...”
(kursif, garis bawah dan penebalan huruf oleh Tergugat I)

do
gu

Bahwa Vide Surat Gugatan Romawi III angka 3 butir 3.1, 3.2, 3.3, 3.4
3.5 dan 3.6 PENGGUGAT justru mempersoalkan penafsiran dan
In
A

pelaksanan Perjanjian Konstruksi Harga Satuan nomor 620/PKKHS-


KA/DPU-PJL/I/2011/380.03.01 Tanggal 4 Januari 2011 (“Perjanjian
ah

Konstruksi”) serta Perjanjian Kerja Konstruksi Harga Satuan


lik

Addendum 04 Nomor: 620/PKKHS/DPU-


PJL/ADD04/VI/2014/380.03.01 tanggal 16 Juni 2014 Kegiatan
m

ub

Pembangunan Jalan Pekerjaan Pembangunan Jalan Bandara


Tempuling-Mandah Dengan Sistem Tahun Paket III (Pembangunan)
ka

ep

Jalan Tokolan Mandah) (“Perjanjian Konstruksi Addendum 04”).


Secara terang benderang terlihat di Surat Gugatan, PENGGUGAT
ah

hendak melakukan pengujian atau peradilan atas penafsiran dan


R

pelaksanaan Perjanjian Konstruksisebagaimana telah dirubah/di


es
M

addendum dengan Perjanjian Konstruksi Addendum 04, yang


ng

on

21
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
mana hal tersebut telah dilakukan pengujian materiilnya dalam
pemeriksaan perkara di BANI (oleh Tergugat II) dan terhadapnya

ne
ng
telah ada putusannya.Sehingga apabila kehendak Penggugat
tersebut diakomodir oleh Pengadilan Negeri Tembilahan, maka akan

do
gu terjadi pemeriksaan dan peradilan atas perkara yang sama sebanyak
dua kali atau secara berulang, di BANI dan di Pengadilan Negeri
Tembilahan.

In
A
Bahwa ketentuan UU Arbitrase Pasal 60 berbunyi sebagai berikut:
”Putusan arbitrase bersifat final dan mempunyai kekuatan hukum
ah

lik
tetap dan mengikat para pihak”,
Maka terhadap putusan BANI yang bersifat final dan mempunyai
am

ub
kekuatan hukum tetap dan mengikat para pihak seharusnya secara
materiil tidak dapat diajukan dan dilakukan pemeriksaan kembali
melalui badan peradilan lain dalam perkara yang sama.
ep
k

Hal tersebut sesuai dengan doktrin hukum yang ada. Di dalam


bukunya yang berjudul Hukum Acara Perdata tentang Gugatan,
ah

R
Persidangan, Penyitaan, Pembuktian dan Putusan Pengadilan,

si
halaman 439 angka 3 tentang Exceptio Res Judicata atau Ne bis in

ne
ng

idem, Yahya Harahap menyatakan bahwa apabila suatu kasus


perkara telah pernah diajukan kepada pengadilan, dan terhadapnya
telah dijatuhkan putusan, serta putusan tersebut telah memperoleh

do
gu

kekuatan hukum tetap maka terhadap kasus perkara itu, tidak boleh
lagi diajukan gugatan baru untuk memperkarakannya kembali.
In
A

Berdasarkan uraian di atas, kiranya patut dan adil apabila Majelis


Hakim Yang Mulia menyatakan Surat Gugatan yang diajukan oleh
ah

Penggugat adalah Ne bis in idem karena perkara a quo telah


lik

berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde). Dan karenanya


Tergugat I bermohon agar Majelis Hakim Yang Mulia menyatakan
m

ub

Surat Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijke


verklaard).
ka

ep

D. Eksepsi Obscuur Libel


ah

Sejalan dengan uraian eksepsi butir c di atas, bahwa selain surat


R

Gugatan mengandung unsur nebis in idem, surat gugatan Penggugat


es

juga mengandung dan memenuhi unsur obscuur libel, karena


M

ng

Penggugat dalam permohonan surat gugatannya menyebutkan


on

22
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
permohonan pembatalan putusan Arbitrase (BANI), namun dalam
positanya Penggugat justru mendalilkan hal tentang penafsiran dan

ne
ng
pelaksanaan atas Perjanjian Konstruksi sebagaimana telah dirubah/di
addendum terakhir dengan Perjanjian Konstruksi Addendum 04.

do
gu Sehingga akibatnya, Surat
membingungkan, tidak jelas atau tidak terang (obscuur libel), karena
Gugatan Penggugat menjadi

dalil yang satu tidak sejalan dengan dalil yang lainnya (tidak

In
A
berkesesuaian). Oleh karena itu patut dan adil kiranya, apabila
Majelis Hakim Yang Mulia menyatakan Surat Gugatan Penggugat
ah

lik
tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard).
am

ub
II. DALAM POKOK PERKARA / KONVENSI
1. Segala hal yang termuat di dalam eksepsi secara proporsional,
ep
k

mutatis-mutandis, mohon dianggap termuat pula di dalam Pokok


Perkara ini;
ah

R
2. Tergugat I menyangkal setiap dan seluruh pernyataan, dalil, klaim,

si
maupun petitum yang disampaikan oleh Penggugat dalam Surat

ne
ng

Gugatan, kecuali yang diakui kebenarannya oleh Tergugat I secara


tegas dan tertulis;
3. Bahwa Penggugat (vide Surat Gugatan Butir II halaman 1 paragraf

do
gu

terakhir) mendasarkan gugatannya pada ketentuan UU Arbitrase


Pasal 70 yang berbunyi sebagai berikut :
In
A

“Terhadap putusan arbitrase para pihak dapat mengajukan


permohonan pembatalan apabila putusan tersebut diduga
ah

mengandung unsur-unsur sebagai berikut:


lik

1. Surat atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan,


setelah putusan dijatuhkan, diakui palsu atau dinyatakan
m

ub

palsu;
2. Setelah putusan diambil ditemukan dokumen yang bersifat
ka

ep

menentukan, yang disembunyikan oleh pihak lawan;


atau
ah

3. Putusan diambil dari hasil tipu muslihat yang dilakukan oleh


R

salah satu pihak dalam pemeriksaan sengketa.”


es
M

(kursif dan penebalan huruf oleh Tergugat I)


ng

on

23
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
4. Pada Surat Gugatan halaman 3 Romawi III angka 3, Penggugat
menyatakan sebagai berikut:

ne
ng
“Bahwa Penggugat menolak putusan Tergugat II dalam perkara
nomor : 925/II/ARB-BANI/2017 karena ditemukan dokumen

do
gu yang bersifat menentukan yang disembunyikan oleh Pihak
Tergugat I yaitu Perjanjian Kerja Konstruksi Harga Nomor
620/PKKHS-KA/DPU-PJL/I/2011/380.03.01 tanggal 4 Januari

In
A
2011 pada Perjanjian Kerja Konstruksi Harga Satuan
Addendum 04 Nomor : 620/PKKHS/DPU-
ah

lik
PJL/ADD04/VI/2014/380.03.01 tanggal 16 Juni 2014 Kegiatan
Pembangunan Jalan Pekerjaan Pembangunan Jalan Bandara
am

ub
Tempuling-Mandah dengan sistem tahun Jamak Paket III
(Pembangunan Jalan Tokolan Mandah)..”.
Bahwa atas dalil Penggugat ini Tergugat I ingin menyampaikan
ep
k

jawaban dan bantahan sebagai berikut:


a. Bahwa sungguh mengada-ada dan sangat dipaksakan tatkala
ah

R
Penggugat menyampaikan telah ditemukan dokumen yang

si
bersifat menentukan yang disembunyikan oleh pihak Tergugat I.

ne
ng

Apalagi sebagaimana disebutkan secara eksplisit oleh


Penggugat pada dalilnya di atas bahwa dokumen yang
menentukan yang disembunyikan tersebut adalah:

do
gu

1) Perjanjian Konstruksi Harga Satuan Nomor 620/PKKHS-


KA/DPU-PJL/I/2011/380.03.01 Tanggal 4 Januari 2011
In
A

(“Perjanjian Konstruksi”)
2) Perjanjian Kerja Konstruksi Harga Satuan Addendum 04
ah

Nomor: 620/PKKHS/DPU-PJL/ADD04/VI/2014/380.03.01
lik

tanggal 16 Juni 2014 Kegiatan Pembangunan Jalan


Pekerjaan Pembangunan Jalan Bandara Tempuling-
m

ub

Mandah Dengan SistemTahun Paket III (Pembangunan)


Jalan Tokolan Mandah) (“Perjanjian Konstruksi
ka

ep

Addendum 04”)
Penggugat hanya mengarang cerita yang mengada-ada dan
ah

sangat dipaksakan, karena kedua dokumen tersebut telah


R

menjadi alat bukti yang disampaikan dalam persidangan BANI


es
M

perkara a quo sebagaimana diidentifikasikan oleh Tergugat I,


ng

on

24
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
yakni (“Perjanjian Konstruksi”) sebagai Bukti P-19 dan
(“Perjanjian Konstruksi Addendum 04”) sebagai buktiP-24.

ne
ng
Bahwa jika benar kedua dokumen hukum tersebut
disembunyikan, bagaimana mungkin keduanya bisa termuat di

do
gu dalam Putusan BANI. Oleh karena itu menjadi terbantahkan
secara telak dalil Penggugat bahwa ditemukan dokumen
yang bersifat menentukan yang disembunyikan oleh Pihak

In
A
TERGUGAT I.
Apabila Penggugat menyatakan ditemukan dokumen yang
ah

lik
bersifat menentukan yang disembunyikan oleh Tergugat I
sebagai lawan Penggugat di BANI, atau dengan kalimat aktif
am

ub
Terggugat I menyembunyikan dokumen tersebut, maka hal
tersebut tidaklah benar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
kata “menyembunyikan”memiliki arti sebagai berikut:
ep
k

“Menyimpan (menutup dsb) supaya jangan (tidak) terlihat..”


ah

Maka, bagaimana mungkin Tergugat I menyembunyikan, yakni


R

si
menyimpan (menutup dsb) supaya jangan (tidak) terlihat,
sedangkan Tergugat Imenyampaikan dokumen sebagaimana

ne
ng

dimaksud yakni Perjanjian Konstruksi dan Perjanjian


Konstruksi Addendum 04 sebagai alat bukti di dalam

do
gu

persidangan BANI yang dapat dilihat secara jelas dan utuh oleh
Tergugat II selaku Majelis Hakim pemeriksa perkara. Sehingga
dengan demikian sangat menjadi tidak masuk akal dalil tuduhan
In
A

menyembunyikan Oleh penggugat yang dialamatkan kepada


Tergugat I.
ah

lik

Namun, apabila yang dimaksud oleh Penggugat dokumen yang


bersifat menentukan yang disembunyikan tersebut adalah
m

ub

ketentuan Pasal 5 ayat 5 Perjanjian Konstruksi Addendum 04


(bukan dokumennya) yang berbunyi sebagai berikut :
ka

“Nilai Eskalasi yang akan dibayarkan kepada PIHAK


ep

KEDUA sebagaimana disebutkan pada ayat (1.b) akan


ah

disesuaikan dengan hasil evaluasi Tim BPKP Provinsi


R

Riau dan dituangkan dalam Amandemen V”


es
M

ng

on

25
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Maka hal tersebut juga tidaklah benar, karena “dokumen” dan
“ketentuan”adalah dua hal yang berbeda. Berdasarkan kamus

ne
ng
Besar Bahasa Indonesia, dokumen adalah:
“Surat yang tertulis atau tercetak yang dipakai sebagai

do
gu bukti keterangan (seperti akta kelahiran, surat nikah,
surat perjanjian)”

In
Sedangkan makna ketentuanadalah sebagai berikut:
A
“Sesuatu yang sudah tentu atau yang telah ditentukan”
ah

lik
Dari definisi tersebut nampak jelas, bahwa kata “Dokumen”
berbeda atau tidak identik dengan kata “Ketentuan”.
am

ub
Dan sekalipun ketentuan Pasal 5 ayat 5 yang dianggap telah
disembunyikan, hal tersebut juga tidak benar. Karena ketentuan
tersebuttermuat dan menjadi bagian dalam dokumen Perjanjian
ep
k

Konstruksi Addendum 04 yang dijadikan Tergugat I sebagai


ah

alat bukti di persidangan di BANI.


R

si
Bahwa secara fakta adalah tidak benar telah ditemukan
dokumen yang bersifat menentukan yang disembunyikan oleh

ne
ng

Pihak Tergugat I, maka dasar hukum Surat Gugatan Penggugat


yakni UU Arbitrase Pasal 70 menjadi gugur atau setidak-

do
gu

tidaknya tidak relevan lagi untuk didalilkan Penggugat dalam


gugatannya.
5. Bahwa didalam Surat Gugatan, khususnya posita Romawi III
In
A

angka 3 butir 3.1 sd. 3.12 halaman 3 sampai dengan 10 justru


Penggugat mempersoalkan kembali penafsiran dan pelaksanaan
ah

lik

dari Perjanjian Konstruksi yang telah dirubah/diaddendumterakhir


denganPerjanjian Konstruksi Addendum 04. Hal tersebut tentunya
m

ub

tidak berkaitan atau tidak relevan dengan dasar hukum ketentuan


UU ArbitrasePasal 70 yang dijadikan Penggugat sebagai dasar
ka

hukum gugatannya. Oleh karena itu sudah sepatutnya Majelis


ep

Hakim Yang Mulia, mengabaikan, tidak memeriksa dan tidak perlu


dibuktikan lebih lanjut dalam persidangan seluruh dalil-dalil posita
ah

Penggugat tersebut. Karena selain tidak relevan, apabila dalil-dalil


es

posita Penggugat tersebut diperiksa dan diadili maka akan terjadi


M

ng

peradilan ulang (nebis in idem) atas apa yang pernah diperiksa


on

26
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
dan diadili oleh Tergugat II sebagai pemegang kewenangan
absolut sebagai pemeriksa dan pengadil perkara a quo.

ne
ng
6. Bahwa terhadap dalil Penggugat yang kembali mempersoalkan
penafsiran dan pelaksanaan dari Perjanjian Konstruksi yang

do
gu mana telah dirubah/diaddendum terakhir dengan Perjanjian
Konstruksi Addendum 04 sebagaimana dimaksud di dalam
posita 5, maka Tergugat I ingin menyampaikan kembali

In
A
pertimbangan-pertimbangan hukum dari Tergugat II (Majelis Hakim
Arbitrase) di dalam putusan BANI Nomor : 925/II/ARB-BANI/2017
ah

lik
halaman 20, 21 dan 23, yakni sebagai berikut:
- Menimbang bahwa dalam permohonannya Pemohon
am

ub
menyatakan bahwa Termohon telah wanprestasi karena
sampai dengan diajukannya Permohonan Arbitrase ke
BANI, Termohon belum menyelesaikan pembayaran
ep
k

eskalasi periode Januari 2011 s/d Desember 2013 sebesar


Rp. 8.826.471.000,00 (delapan milyar deapan ratus dua
ah

R
puluh enam juta empat ratus tujuh puluh satu ribu rupiah)

si
untuk pekerjaan pembangunan Jalan Bandara Tokolan -

ne
ng

Mandah, dimana nilai eskalasi tersebut tercantum dan


sudah disepakati oleh kedua belah pihak dalam perjanjian.
- Menimbang, bahwa untuk mengklasifikasikan seseorang

do
gu

dikatakan ingkar janji atau wanprestasi, salah satu syarat


berikut haruslah terpenuhi:
In
A

i. tidak melaksanakan prestasi sama sekali;


ii. melaksanakan tetapi tidak tepat waktu (terlambat);
ah

iii. Melaksanakan tetapi tidak seperti yang diperjanjikan; dan


lik

iv. Debitur melaksanakan yang menurut perjanjian tidak


boleh dilakukan.
m

ub

- Menimbang bahwa untuk menjawab ada tidaknya salah


satu syarat tersebut, Majelis Arbitrase berpendapat bahwa
ka

ep

masalah utama dari berbagai permasalahan yang timbul


dalam sengketa a quo dan pelaksanaan perjanjian antara
ah

Pemohon dan Termohon adalah terkait dengan tuntutan


R

Pemohon mengenai tidak dilaksanakannya kewajiban


es
M

(prestasi) Termohon untuk membayar sejumlah uang atas


ng

on

27
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
eskalasi periode Januari 2011 s/d Desember 2013 untuk
pekerjaan pembangunan Jalan Bandara Tempuling -

ne
ng
Mandah.
- Menimbang terhadap bukti-bukti yang diajukan oleh

do
gu Pemohon dan Termohon tidak ada satu pihak pun yang
menyangkal kebenarannya dengan belum dilakukannya
pembayaran eskalasi oleh Termohon kepada Pemohon,

In
A
sehingga Majelis Arbitrase berpendapat bahwa terkait
permohonan Pemohon yang menyatakan Termohon telah
ah

lik
wanprestasi patut dikabulkan.
- Menimbang bahwa antara Pemohon dan Termohon terdapat
am

ub
perbedaan penafsiran mengenai eskalasi harga, dimana
Termohon berpendapat bahwa permohonan eskalasi harga
hanya dapat dikabulkan berdasarkan hasil laporan audit
ep
k

Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP)


Provinsi Riau.
ah

R
- Menimbang bahwa atas pertimbangan-pertimbangan

si
tersebut diatas Majelis berpendapat bahwa dalam

ne
ng

Perjanjian telah disepakati untuk harga borongan yang


mengakomodasikan adanya kenaikan harga selama
pelaksanaan Perjanjian dan tidak ada bukti baik dari

do
gu

Pemohon maupun Termohon yang menunjukan bahwa


BPKP telah melakukan audit atas eskalasi periode Januari
In
A

2011 s/d Desember 2013 Pembangunan Jalan Bandara


Tempuling - Mandah dengan sistim tahun jamak Paket III
ah

(Pembangunan Jalan Tokolan - Mandah). Dengan demikian,


lik

tuntutan Pemohon kepada Termohon atas nilai eskalasi


periode Januari 2011 s/d Desember 2013 Pembangunan
m

ub

Jalan Bandara Tempuling - Mandah dengan sistem Tahun


Jamak Paket III (Pembangunan Jalan Tokolan - Mandah)
ka

ep

sebesar Rp. 8.826.471.000,00 (delapan milyar deapan


ratus dua puluh enam juta empat ratus tujuh puluh satu ribu
ah

rupiah) patut dikabulkan.


R

Sehingga berdasarkan pertimbangan hukum Majelis Arbitrase


es
M

dalam putusan BANI Nomor : 925/II/ARB-BANI/2017 yang telah


ng

on

28
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
kami uraikan tersebut maka segala dalil-dalil PENGGUGAT yang
termaktub di dalam surat gugatannya, Romawi III tentang Alasan

ne
ng
Pembatalan Putusan BANI Nomor : 925/II/ARB-BANI/2017,
khususnya angka 3 butir 3.1 sd. 3.12 halaman 3 sampai dengan

do
gu 10, tentang Penggugat yang kembali mempersoalkan penafsiran
dan pelaksanaan dari Perjanjian Konstruksi yang mana telah
dirubah/diaddendum terakhir dengan Perjanjian Konstruksi

In
A
Addendum 04 menjadi terbantahkan, menyatakan Penggugat
telah wansprestasi (ingkar janji).
ah

lik
7. Bahwa ketentuan UU Arbitrase Pasal 60 menyatakan sebagai
berikut:
am

ub
“Putusan arbitrase bersifat final dan mempunyai kekuatan
hukum tetap dan mengikat para pihak.”
Oleh karena itu menurut Tergugat I, gugatan yang diajukan oleh
ep
k

Penggugat di Pengadilan Negeri Tembilahan ini adalah gugatan


yang didasarkan atas niat itikad buruk (goede thruu)sebagaiupaya
ah

R
Penggugat untuk mengulur-ulur waktu atau untuk menghindari

si
kewajiban hukumnya kepada Tergugat I, sebagaimana dimaksud

ne
ng

dalam isi Putusan BANI yang pada pokoknya menyatakan


Penggugat (Dahulu sebagai Termohon Arbitrase) wansprestasi dan
mewajibkannya melakukan pembayaran eskalasi sebesar Rp.

do
gu

8.826.471.000,00 (delapan milyar delapan ratus dua puluh enam


juta empat ratus tujuh puluh satu ribu rupiah) kepada Tergugat I
In
A

(dahulu sebagai Pemohon Arbitrase).


Bahwa gugatan Penggugat mengandung itikad buruk(vexatious
ah

litigation) ini nyata-nyata terbukti karena Penggugat menuduh


lik

Tergugat I menyembunyikan dokumen yang menentukan dalam


persidangan di BANI, padahal nyata-nyata dokumen–dokumen itu
m

ub

diajukan sebagai bukti oleh Tergugat Idi dalam persidangan pada


BANI, dan telah diperiksa oleh Tergugat II.
ka

ep

Bahwa dengan segala hormat, besar harapan Tergugat I kepada


Majelis Hakim Yang Mulia agar berkenan menggunakan
ah

kekuasaan untuk memeriksa dan mengadili yang dimiliki


R

melindungi Tergugat I dari upaya itikad tidak baik dari Penggugat


es
M

demi keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.


ng

on

29
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
8. Bahwa berdasarkan seluruh uraian di atas sebagaimana butir 1
sampai dengan 7 di atas, kiranya patut dan adil apabila Majelis

ne
ng
Hakim Yang Mulia menyatakan Surat Gugatan yang diajukan oleh
Penggugat tidak memiliki dasar hukum dan didukung oleh fakta-

do
gu fakta. Dan karenanya Tergugat I bermohon agar Majelis Hakim
Yang Mulia menyatakan Surat Gugatan Penggugat tidak dapat
dikabulkan untuk seluruhnya dan/atau menolak gugatan untuk

In
A
seluruhnya.
ah

lik
Berdasarkan segala hal di atas, dengan segala hormat, Tergugat I bermohon
untuk sudi kiranya Majelis Hakim Yang Mulia memeriksa, mengadili, dan
am

ub
menjatuhkan putusan dengan amar putusan sebagai berikut sebagaimana
permohonan di bawah ini :
PRIMAIR :
ep
k

I. DALAM EKSEPSI :
Menyatakan bahwa gugatan Penggugat tidak dapat diterima.
ah

si
II. DALAM POKOK PERKARA / KONVENSI :
1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

ne
ng

2. Membebankan biaya perkara menurut hukumseluruhnya kepada pihak


Penggugat.

do
gu

SUBSIDIAIR :
Mohon Putusan seadil-adilnya (ex aequo et bono)
In
A

JAWABAN TERGUGAT II
1. Bahwa Tergugat II menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil Penggugat
di dalam Gugatan Pembatalan Putusan Arbitrase BANI No.
ah

lik

925/II/ARB-BANI/2017 tertanggal 13 Oktober 2017, kecuali mengenai


dalil-dalil yang oleh Tergugat II akui secara tegas akan kebenarannya
m

ub

dalam Jawaban ini.


LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
ka

ep

2. Pada awalnya, Penggugat dan Tergugat I telah menandatangani suatu


Perjanjian No. 620/PKKHS/DPU-PJI/I/2011/380.03.01 tertanggal 4
ah

Januari 2011 (“Perjanjian”) untuk pekerjaan pembangunan jalan


R

Bandara Tempuling Mandah dengan Sistem Tahun Jamak Paket III


es
M

(Pembangunan Jalan Tokolan – Mandah) dimana Tergugat I bertindak


ng

on

30
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
selaku penerima pekerjaan dan Penggugat selaku pemberi pekerjaan
(“Pekerjaan”).

ne
ng
3. Di dalam Pasal 26 ayat (2) Perjanjian tersebut dapat diketahui bahwa
Penggugat dan Tergugat I telah memberikan kewenangan absolut

do
gu kepada BANI untuk memeriksa dan mengadili sengketa di antara
keduanya yang timbul dari pelaksanaan Perjanjian.
4. Selanjutnya, telah terjadi perselisihan di antara keduanya, khususnya

In
A
mengenai pembayaran eskalasi periode Januari 2011 s/d Desember
2013 dari Pekerjaan, yang berujung pada diajukannya permohonan
ah

lik
arbitrase oleh Tergugat I kepada Penggugat dan terdaftar pada
perkara No. 925/II/ARB-BANI/2017.
am

ub
5. Terhadap permohonan arbitrase yang diajukan oleh Tergugat I di atas, Majelis
Arbitrase BANI dalam perkara No. 925/II/ARB-BANI/2017 telah menjatuhkan
putusan pada tanggal 13 Oktober 2017 dengan amar sebagai berikut :
ep
k

AMAR PUTUSAN ARBITRASE BANI NO. 925/II/ARB-BANI/2017


TERTANGGAL 13 OKTOBER 2017
ah

si
MEMUTUSKAN

ne
ng

Dalam Eksepsi

Menolak Eksepsi Termohon untuk seluruhnya.

do
gu

Dalam Pokok Perkara

1. Menerima dan mengabulkan permohonan Pemohon untuk


In
A

sebagian;
2. Menyatakan Termohon telah wanprestasi (ingkar janji);
ah

lik

3. Menghukum dan memerintahkan Termohon untuk melakukan


pembayaran eskalasi periode Januari 2011 s/d Desember 2013
m

Pembangunan Jalan Bandara Tempuling – Mandah Dengan


ub

Sistem Tahun Jamak Paket III (Pembangunan Jalan Tokolan –


ka

Mandah) sebesar Rp. 8.826.471.000,- (delapan milyar delapan


ep

ratus dua puluh enam juta empat ratus tujuh puluh satu ribu
rupiah) kepada Pemohon;
ah

4. Menolak permohonan Pemohon untuk selebihnya;


es

5. Menghukum Pemohon dan Termohon untuk membayar biaya


M

ng

administrasi, biaya pemeriksaan dan biaya arbiter masing-


on

31
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
masing ½ (seperdua) bagian;
6. Mewajibkan Termohon I untuk mengembalikan biaya

ne
ng
administrasi, biaya pemeriksaan dan biaya arbiter sebesar Rp.
197.245.500,- (seratus sembilan puluh tujuh juta dua ratus

do
gu empat puluh lima ribu lima ratus rupiah) kepada Pemohon;
7. Menghukum Termohon untuk melaksanakan Putusan Arbitrase
ini selambat-lambatnya 30 hari sejak setelah Putusan Arbitrase

In
A
ini diucapkan;
8. Menyatakan Putusan Arbitrase ini adalah putusan dalam tingkat
ah

lik
pertama dan terakhir serta mengikat Pemohon dan Termohon;
9. Memerintahkan kepada Sekretaris Majelis Sidang BANI untuk
am

ub
mendaftarkan turunan resmi Putusan Arbitrase ini di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tembilahan atas biaya
Pemohon dan Termohon dalam tenggang waktu sebagaimana
ep
k

ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 30 tahun 1999


tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa.
ah

6. Selanjutnya, Sekretariat BANI telah mendaftarkan P Putusan Arbitrase


R

si
BANI No. 925/II/ARB-BANI/2017 tertanggal 13 Oktober 2017 tersebut
di Pengadilan Negeri Tembilahan pada tanggal 30 Oktober 2017 dan

ne
ng

terdaftar dalam registrasi No. 01/Arb/Pdt/ 2017/PN.Tbh


7. Namun demikian, Penggugat yang tidak terima atas pertimbangan

do
gu

hukum dan isi amar Putusan Arbitrase BANI No. 925/II/ARB-


BANI/2017 tertanggal 13 Oktober 2017 tersebut kemudian menempuh
upaya pembatalan di Pengadilan Negeri Tembilahan dalam perkara a
In
A

quo.
Terkait hal tersebut, merujuk kepada fakta bahwa Penggugat dan Tergugat telah
ah

lik

menunjuk BANI sebagai forum penyelesaian sengketa dalam Perjanjian yang


ditandatanganinya maka demi hukum keduanya telah terikat bahwa penyelesaian
m

ub

sengketa diantara mereka dilakukan menurut peraturan dan acara dari lembaga
arbitrase yang disepakati, in casu BANI (vide Pasal 34 ayat (2) Undang-undang No. 30
ka

tahun 1999 (“UUAAPS”), sehingga demi hukum Penggugat dan Tergugat seharusnya
ep

tunduk pula pada aturan-aturan sebagaimana tertuang dalam Peraturan dan


ah

Prosedur BANI. Dalam hal ini sikap Penggugat yang mengajukan gugatan pembatalan
R

atas putusan arbitrase jelas-jelas melanggar Pasal 2 serta Pasal 32 Peraturan


es

Prosedural BANI mengenai janji para pihak untuk melaksanakan setiap putusan yang
M

ng

diambil oleh Majelis Arbitrase dengan itikad baik:


on

32
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Pasal 34 ayat (2) UUAAPS

ne
ng
Penyelesaian sengketa melalui lembaga arbitrase sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) dilakukan menurut peraturan dan acara
lembaga yang dipilih……..

do
gu
Pasal 2 Peraturan Prosedural BANI

In
A
Peraturan Prosedur ini berlaku terhadap arbitrase yang
ah

diselenggarakan oleh BANI. Dengan menunjuk BANI dan/atau memilih

lik
Peraturan Prosedur BANI untuk penyelesaian sengketa, para pihak
dalam perjanjian atau sengketa tersebut dianggap sepakat untuk
am

ub
meniadakan proses pemeriksaan perkara melalui Pengadilan Negeri
sehubungan dengan perjanjian atau sengketa tersebut, dan akan
ep
melaksanakan setiap putusan yang diambil oleh Majelis Arbitrase
k

berdasarkan Peraturan Prosedur BANI.


ah

si
Pasal 32 Peraturan Prosedural BANI

Putusan bersifat final dan mengikat para pihak. Para pihak menjamin

ne
ng

akan langsung melaksanakan Putusan tersebut.

do
gu

MENGENAI DASAR HUKUM DIAJUKANNYA PERMOHONAN


PEMBATALAN PUTUSAN ARBITRASE DALAM PERKARA A QUO
In
A

8. Setelah meneliti dalil-dalil yang disampaikan Penggugat dalam perkara


a quo, dapat diketahui bahwa Penggugat menggunakan alasan
ah

lik

sebagai berikut untuk membatalkan Putusan Arbitrase BANI No.


925/II/ARB-BANI/2017 tertanggal 13 Oktober 2017 :
Ditemukannya dokumen yang bersifat menentukan yang
m

ub

disembunyikan oleh Tergugat I pada persidangan arbitrase


ka

dahulu, yaitu Addendum ke-4 atas Perjanjian tertanggal 16 Juni


ep

2014 (vide poin 3 halaman 3 Gugatan);


ah

9. Tergugat II menolak dengan tegas dalil Penggugat yang menyatakan


R

bahwa terdapat dokumen yang menentukan, yang tidak ada dalam


es

persidangan arbitrase dahulu, sehingga dengan demikian Putusan


M

ng

Arbitrase BANI No. 925/II/ARB-BANI/2017 tertanggal 13 Oktober 2017


on

33
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
dapat dibatalkan. Hal ini disebabkan “alasan” yang digunakan
Penggugat dalam perkara a quo tidak memenuhi esensi serta hakekat

ne
ng
dari ketentuan Pasal 70 UUAAPS yang mengatur mengenai
persyaratan pembatalan putusan arbitrase.

do
gu Berikut Tergugat II kutip ketentuan Pasal 70 UUAAPS tersebut :

In
A
Pasal 70 UUAAPS

Terhadap putusan arbitrase para pihak dapat mengajukan


ah

lik
Permohonan Pembatalan apabila putusan tersebut diduga
mengandung unsur-unsur sebagai berikut :
am

ub
a. surat atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan,
setelah putusan dijatuhkan, diakui palsu atau dinyatakan
palsu;
ep
k

b. setelah putusan diambil ditemukan dokumen yang bersifat


ah

menentukan, yang disembunyikan pihak lawan; atau


R

si
c. putusan diambil dari tipu muslihat yang dilakukan oleh salah
satu pihak dalam pemeriksaan sengketa

ne
ng

Penjelasan Pasal 70 UUAAPS

do
gu

Permohonan pembatalan hanya dapat diajukan terhadap putusan


arbitrase yang sudah didaftarkan di pengadilan. Alasan-alasan
In
A

permohonan pembatalan yang disebut dalam pasal ini harus


dibuktikan dengan putusan pengadilan. Apabila pengadilan
menyatakan bahwa alasan-alasan tersebut terbukti atau tidak
ah

lik

terbukti, maka putusan pengadilan ini dapat digunakan sebagai


dasar pertimbangan bagi hakim untuk mengabulkan atau menolak
m

ub

permohonan.
ka

ep

Berdasarkan kutipan ketentuan di atas, maka tanpa


ah

mengesampingkan rasa hormat terhadap Putusan Mahkamah


R

Konstitusi RI No. 15/PUU-XII/2014 tertanggal 23 Oktober 2014 (yang


es

menyatakan penjelasan Pasal 70 tidak mengikat secara hukum namun


M

ng

tidak mencabut atau membatalkan penjelasan Pasal 70), apabila kita


on

34
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
melihat unsur-unsur yang menyebabkan suatu putusan arbitrase dapat
dibatalkan di muka pengadilan negeri sebagaimana tertuang dalam

ne
ng
Pasal 70 UUAAPS, demi hukum dapat jelas diketahui bahwa unsur-
unsur tersebut merupakan tindakan yang merupakan delik pidana,

do
gu termasuk upaya penyembunyian dokumen dari salah satu pihak
seperti halnya yang didalilkan Penggugat dalam perkara a quo,
dimana atas delik tersebut demi hukum yang hanya peradilan pidana

In
A
lah yang berwenang memeriksa dan mengadilinya sehingga untuk
membuktikan unsur-unsur Pasal 70 tersebut tidak bisa ditentukan oleh
ah

lik
salah satu pihak secara subyektif, hipotesis. dugaan atau apriori.

Dengan kata lain, kebenaran dari alasan-alasan Pasal 70 UUAAPS


am

ub
(termasuk alasan disembunyikannya dokumen yang menentukan)
demi hukum harus dibuktikan oleh pihak yang mendalilkan
ep
berdasarkan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap
k

yang menghukum pihak yang disangkakan telah melakukan delik


ah

penipuan (bedrog) atau kecurangan berdasar Pasal 378 Kitab


R

si
Undang-Undang Hukum Pidana (selanjutnya disebut “KUHP”) dan
bukan didasarkan pada penilaian subjektif secara sepihak atas

ne
ng

pemeriksaan pada perkara a quo.


Di sisi lain, penjelasan di atas sesuai dengan ketentuan Pasal 1918

do
gu

KUHPerdata yang menegaskan bahwa suatu putusan hakim yang


bernilai sebagai alat bukti (bewijsniddelen) adalah putusan yang telah
berkekuatan hukum tetap dengan mana seseorang telah dijatuhi hukuman karena
In
A

kejahatan dan pelanggaran. Dengan kata lain, hanya putusan pengadilan pidana
yang demikian lah yang dapat dijadikan bukti dalam suatu perkara perdata !!
ah

lik

Pasal 1918 KUHPerdata


m

Suatu putusan Hakim yang telah mempunyai kekuatan hukum yang


ub

pasti, yang menyatakan hukuman kepada seseorang yang karena


ka

suatu kejahatan atau pelanggaran dalam suatu perkara perdata,


ep

dapat diterima sebagai suatu bukti tentang perbuatan yang telah


dilakukan, kecuali jika dapat dibuktikan sebaliknya.
ah

Kekuatan bukti putusan peradilan pidana dalam proses perkara


es

perdata juga ditegaskan dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No.


M

ng

199 K/Sip/1973 tanggal 27 November 1975 yang menyatakan “Suatu


on

35
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
putusan dari Peradilan Pidana memiliki kekuatan bukti yang sempurna
di dalam proses perkara perdata, baik terhadap terpidana itu sendiri

ne
ng
maupun terhadap pihak ketiga, dengan tidak menutup diajukannya
bukti lawan”.

do
gu Selain itu, pendapat Tergugat II tersebut selaras dengan pertimbangan
hukum para Hakim Agung Mahkamah Agung Republik Indonesia
dalam menafsirkan Pasal 70 UUAAPS sebelum diterbitkannya

In
A
Putusan Mahkamah Konstitusi RI No. 15/PUU-XII/2014 tertanggal 23
Oktober 2014 tersebut, antara lain :
ah

lik
- Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 30 Maret 2009, No.
729 K/PDT.SUS/2008, yang dengan susunan Majelis H. Abdul
am

ub
Kadir Mappong, S.H., sebagai Ketua Majelis, Dirwoto, H.,
S.H., dan Prof. Dr. Mieke Komar, SH., MCL,, masing-masing
sebagai anggota Majelis; kaidah hukumnya menyatakan :
ep
k

Bahwa alasan-alasan permohonan pembatalan yang


disebut dalam Pasal 70 tersebut harus dibuktikan
ah

R
dengan putusan pengadilan (dalam perkara pidana),

si
dan di luar alasan tersebut, permohonan pembatalan

ne
ng

harus dinyatakan tidak dapat diterima

- Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 25 Mei 2010, No. 16

do
gu

PK/Pdt .Sus/2010, yang dengan susunan Majelis Dr. H.


Mohammad Saleh, SH., MH., sebagai Ketua Majelis, H. Mahdi
Soroinda Nasution, SH.M.Hum, dan Djafni Djamal , SH,
In
A

masing-masing sebagai anggota Majelis; kaidah hukumnya


menyatakan :
ah

lik

Bahwa alasan-alasan peninjauan kembali tidak dapat


dibenarkan, karena putusan Judex Juris yang
m

ub

menguatkan Judex Facti sudah tepat dan benar dengan


pertimbangan sebagai berikut :
ka

ep

Pembatalan putusan Arbitrase adalah berdasarkan


ketentuan Pasal 70 Undang-Undang No.30 Tahun 1999
ah

yaitu antara lain: dokumen yang diajukan dalam


R

pemeriksaan setelah putusan dijatuhkan dinyatakan


es
M

palsu atau ditemukan dokumen yang bersifat


ng

on

36
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
menentukan atau putusan diambil dari hasil tipu
muslihat.

ne
ng
Untuk membukti kan hal - hal tersebut tentunya pihak
lawan yang bersengketa /pihak lain yang berhubungan

do
gu dengan surat yang dianggap palsu tersebut, harus
dikutkan dengan perkara tersebut.

In
- Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 24 Februari 2010, No.
A
109 K/PDT.SUS/2010, yang dengan susunan Majelis DR.
Harifin A. Tumpa, SH.MH.., sebagai Ketua Majelis, Prof.
ah

lik
Rehngena Purba, SH.MS dan DR. H. Muchsin, SH.,masing-
masing sebagai anggota Majelis; kaidah hukumnya
am

ub
menyatakan :
Bahwa alasan-alasan tersebut tidak dapat dibenarkan
ep
oleh karena judex facti tidak salah menerapkan hukum
k

dengan pertimbangan sebagai berikut :


ah

Bahwa permohonan pembatalan yang diajukan oleh


R

si
Pemohon Banding didasarkan pada adanya tipu
muslihat yang dilakukan oleh Termohon Banding, akan

ne
ng

tetapi ternyata Pemohon Banding tidak dapat


membuktikan adanya tipu muslihat tersebut dan

do
gu

tidak pula disertai dengan bukti berupa putusan


pidana yang menyatakan telah terjadi tipu muslihat
yang dilakukan oleh Termohon Banding sebagaimana
In
A

ditentukan dalam Pasal 70 Undang-undang No. 30


Tahun 1999.
ah

lik

- Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 29 November 2010,


No. 126PK/Pdt .Sus /2010, yang dengan susunan Majelis Prof .
m

ub

Dr . Muchsin , SH, sebagai Ketua Majelis, Prof . Rehngena


Purba, SH. ,MS., dan H. Muhammad Taufik, SH., MH.,
ka

ep

masing-masing sebagai anggota Majelis; kaidah hukumnya


menyatakan :
ah

Bahwa alasan dan pertimbangan Judex Juris dalam


R

membatalkan putusan Judex Facti dengan dasar tidak


es
M

dipenuhinya ketentuan pasal 70 Undang- Undang


ng

on

37
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
tentang Arbitrase sebagai syarat secara limitatif secara
rinci adalah sudah benar dalam penerapan hukum,

ne
ng
dimana Permohon Peninjauan Kembali sebagai
pemohon pengajuan permohonan pembatalan tidak

do
gu dapat membuktikan bahwa putusan BANI telah
melanggar salah satu ketentuan pasal 70 Undang-
Undang tentang Arbitrase yang dibuktikan oleh

In
A
adanya putusan pengadilan.

- Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 21 Desember 2011,


ah

lik
No. 641 K/Pdt.Sus/2011, yang dengan susunan Majelis Prof.
Dr. Mieke Komar, SH., MCL, sebagai Ketua Majelis, Prof.
am

ub
Rehngena Purba, SH., MS., dan H. Syamsul Ma’arif, SH.,
LL.M., Ph.D., masing-masing sebagai anggota Majelis; kaidah
ep
hukumnya menyatakan :
k

Bahwa alasan pembatalan putusan Badan Arbitrase


ah

Nasional Indonesia (BANI), No. 345/IV/ ARB-BANI/2010,


R

si
tanggal 14 Oktober 2010 yang diajukan Terbanding tidak
memenuhi ketentuan Pasal 70 Undang-Undang No. 30

ne
ng

Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif


Penyelesaian Sengketa, dimana didalam Penjelasannya

do
gu

dengan tegas disebutkan bahwa alasan harus


dikuatkan dengan adanya putusan Pengadilan.
In
A

- Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 12 Januari 2012, No.


231 K/Pdt.Sus/2011, yang dengan susunan Majelis Prof. Dr.
ah

Mieke Komar, SH., MCL, sebagai Ketua Majelis, Prof.


lik

Rehngena Purba, SH., MS., dan Dr. H. Abdurrahman, SH.,


MH., masing-masing sebagai anggota Majelis; kaidah
m

ub

hukumnya menyatakan :
Bahwa berdasarkan penjelasan Pasal 70 Undang-
ka

ep

Undang No. 30 Tahun 1999 ditegaskan bahwa


ketentuan a s/d c harus dibuktikan dengan putusan
ah

Pengadilan; Oleh karena alasan pembatalan Pasal 70


R

Undang-Undang No. 30 Tahun 1999 tidak dibuktikan


es
M

ng

on

38
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
dengan putusan Pengadilan, maka permohonan
pembatalan/gugatan tidak terbukti.

ne
ng
- Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 21 Maret 2012, No. 39
K/Pdt.Sus/2011, yang dengan susunan Majelis Prof. Dr. Mieke

do
gu Komar, SH., MCL, sebagai Ketua Majelis, H. Mahdi Soroinda
Nasution, SH., MHum. dan H. Syamsul Ma’arif, SH., LLM.,
Ph.D masing-masing sebagai anggota Majelis; kaidah

In
A
hukumnya menyatakan:
Bahwa alasan banding dapat dibenarkan karena
ah

lik
Judex Facti/Pengadilan Negeri yang mengabulkan
gugatan Penggugat dan membatalkan putusan BANI
am

ub
telah salah dalam menerapkan hukum karena telah
memeriksa alasan atau pertimbangan BAN I,
sedangkan hal tersebut bukanlah kewenangan Judex
ep
k

Facti/ Pengadilan Negeri sebagaimana dimaksud


dalam ketentuan Pasal 62 ayat (4) Undang-Undang
ah

R
tentang Arbitrase.

si
Lagi pula, Judex Facti/Pengadilan Negeri kurang dalam

ne
ng

pertimbangannya terhadap alat bukti karena


berdasarkan hasil pemeriksaan Penggugat tidak
berhasil membuktikan alasan gugatan dengan bukti

do
gu

yang sah berupa putusan pengadilan sebagaimana


dimaksud dalam penjelasan ketentuan Pasal 70
In
A

Undang-undang tentang Artbitrase.

- Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 21 Februari 2013, No.


ah

lik

307 K/Pdt.Sus/2012, yang dengan susunan Majelis Prof. Dr.


Valerine J.L. Kriefkhoff, SH., MA., sebagai Ketua Majelis, H.
m

ub

Mahdi Soroinda Nasution, SH.,M.Hum. dan H. Djafni Djamal,


SH.,MH., masing-masing sebagai anggota Majelis; kaidah
ka

hukumnya menyatakan:
ep

Bahwa terkait dengan ketentuan penjelasan Pasal 70


ah

Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 maka


R

putusan BANI bersifat final dan untuk membuktikan


es

adanya tipu muslihat harus dengan putusan


M

ng

Pengadilan. Lagi pula alasan-alasan tersebut mengenai


on

39
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
penilaian hasil pembuktian yang bersifat penghargaan
tentang suatu kenyataan, hal tersebut tidak dapat

ne
ng
dipertimbang-kan dalam pemeriksaan pada tingkat
kasasi, karena pemeriksaan dalam tingkat kasasi hanya

do
gu berkenaan dengan adanya kesalahan penerapan hukum,
adanya pelanggaran hukum yang berlaku, adanya
kelalaian dalam memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan

In
A
oleh peraturan perundangundangan yang mengancam
kelalaian itu dengan batalnya putusan yang
ah

lik
bersangkutan, atau apabila pengadilan tidak berwenang
atau melampaui batas wewenangnya, sebagaimana
am

ub
yang dimaksud dalam Pasal 30 Undang-Undang Nomor
14 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan
ep
k

kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009.


- Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 16 April 2013, No. 893
ah

R
K/Pdt.Sus/2012, yang dengan susunan Majelis Dr. H.

si
Muhammad Saleh, SH.,MH, sebagai Ketua Majelis, H. Mahdi

ne
ng

Soroinda Nasution, SH.,M.Hum., dan Dr. Nurul Elmiyah,


SH.,MH., masing-masing sebagai anggota Majelis; kaidah
hukumnya menyatakan :

do
gu

Bahwa alasan tersebut (Pemohon Banding) tidak dapat


dibenarkan, oleh karena Judex Facti/Pengadilan Negeri
In
A

Jakarta Selatan tidak salah menerapkan hukum dengan


pertimbangan bahwa alasan kasasi bukan alasan
ah

sebagaimana disebutkan dalam Pasal 70 huruf a, b, c


lik

Undang-Undang Arbitrase dan juga tidak ada alat bukti


putusan Pengadilan sebagaimana disebutkan dalam
m

ub

penjelasan Pasal 70 Undang-Undang Arbitrase, dan


Alternatif Penyelesaian Sengketa yang dapat
ka

ep

membatalkan putusan [Lembaga Arbitrase/BANI];


Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut
ah

di atas, Mahkamah Agung berpendapat bahwa putusan


R

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor


es
M

424/PDT.G/2012/PN. JAK.SEL. tanggal 04 Oktober 2012


ng

on

40
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
telah tepat dan benar, sehingga beralasan untuk
dikuatkan.

ne
ng
- Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 3 Mei 2013, No. 159
K/Pdt.Sus.Arbitrase/2013, yang dengan susunan Majelis Dr. H.

do
gu Muhammad Saleh, SH.,MH, sebagai Ketua Majelis, I. Made
Tara,SH., dan Prof. Dr. Valerine J.L. Kriefkhoff, SH., MA.,
masing-masing sebagai anggota Majelis; kaidah hukumnya

In
A
menyatakan :
Berdasarkan Undang-Undang No.30 Tahun 1999
ah

lik
tentang Arbitrase dan alternatif Penyelesaian Sengketa
bahwa pembatalan putusan Arbitrase apabila
am

ub
mengandung unsur-unsur sebagaimana disebut
dalam Pasal 70 dan berdasarkan penjelasan Pasal 70
tersebut alasan pembatalan harus dibuktikan dengan
ep
k

putusan Pengadilan. Ternyata Pemohon Kasasi tidak


dapat membuktikan adanya putusan Pengadilan
ah

R
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 tersebut,

si
bahkan Termohon Kasasi dapat membuktikan bahwa

ne
ng

pemohon Kasasi telah melakukan wanprestasi yaitu


tidak melaksanakan isi perjanjian No.34, lagi pula
alasan-alasan tersebut mengenai penilaian hasil

do
gu

pembuktian yang bersifat penghargaan tentang suatu


kenyataan, hal mana tidak dapat dipertimbangkan dalam
In
A

pemeriksaan pada tingkat kasasi, karena pemeriksaan


dalam tingkat kasasi hanya berkenaan dengan adanya
ah

kelalaian dalam memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan


lik

oleh peraturan perundang-undangan yang mengancam


kelalaian itu dengan batalnya putusan yang
m

ub

bersangkutan atau bila Pengadilan tidak berwenang atau


melampaui batas wewenangnya, sebagaimana yang
ka

ep

dimaksud dalam Pasal 30 Undang-Undang No. 14 Tahun


1985 sebagaimana telah diubah dan ditambah dalam
ah

Undang-Undang No.5 Tahun 2004 dan perubahan kedua


R

dengan Undang-Undang No.3 Tahun 2009.


es
M

ng

on

41
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas,
Mahkamah Agung berpendapat bahwa putusan

ne
ng
Pengadilan Negeri Surabaya Nomor
659/Pdt.G/2012/PN.SBY. tanggal 17 Oktober 2012 telah

do
gu -
tepat dan benar, sehingga beralasan untuk dikuatkan.
Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 18 Juli 2013, No. 182
K/Pdt.Sus-Arbt/2013, yang dengan susunan Majelis H. Djafni

In
A
Djamal, SH., MH., sebagai Ketua Majelis, H. Mahdi Soroinda
Nasution, SH., M.Hum., dan Dr. Nurul Elmiyah, SH., MH.,
ah

lik
masing-masing sebagai anggota Majelis; kaidah hukumnya
menyatakan :
am

ub
Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 70 Undang-Undang
Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase ditentukan
bahwa alasan-alasan pembatalan putusan Arbitrase
ep
k

harus dibuktikan dengan putusan pengadilan.


- Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 21 Januari 2008, No.
ah

R
855 K/PDT.SUS/2008, yang dengan susunan Majelis DR.

si
Harifin A. Tumpa, SH.MH., sebagai Ketua Majelis, Prof.

ne
ng

Rehngena Purba, SH.MS dan DR. H. Muchsin, SH, masing-


masing sebagai anggota Majelis; kaidah hukumnya
menyatakan :

do
gu

Bahwa alasan-alasan tersebut tidak dapat dibenarkan,


oleh karena pertimbangan Pengadilan Negeri telah tepat
In
A

dan benar;
Bahwa Permohonan ini Prematur sebab harus
ah

dibuktikan lewat putusan pengadilan terlebih dulu


lik

adanya tipu muslihat / kebohongan (bukan hanya


tafsir dari salah satu pihak) vide bukti Pasal 70
m

ub

Undang-Undang No.30 Tahun 1999.


ka

Terlebih lagi, walaupun telah diterbitkan Putusan Mahkamah Konstitusi


ep

No. 15/PUU-XII/2014 tertanggal 11 November 2014 tersebut, pada


ah

faktanya putusan-putusan Mahkamah Agung RI tetap berpedoman


R

pada prinsip pembuktian berdasarkan putusan pengadilan pada


es

perkara-perkara pembatalan putusan arbitrase pasca Putusan


M

ng

on

42
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Mahkamah Konstitusi. Hal ini dapat terlihat pada putusan-putusan
sebagai berikut :

ne
ng
• Putusan Mahkamah Agung RI No. 663 B/Pdt.Sus-Arbt/2014
tertanggal 23 Desember 2014 dalam perkara antara PT Karya

do
gu Bersama Takarob vs Badan Arbitrase Nasional Indonesia dan
PT Adhi Karya (Persero) Tbk halaman 34 dengan pertimbangan
sebagai berikut :

In
A
Halaman 34 Putusan Mahkamah Agung RI No. 663
B/Pdt.Sus-Arbt/2014 tertanggal 23 Desember 2014
ah

lik
Bahwa keberatan dari Pemohon tersebut tidak dapat
dibenarkan, oleh karena setelah meneliti secara
am

ub
saksama Memori Banding tanggal 7 Juli 2014 dan
Kontra Memori Banding tanggal 1 September 2014 dan
tanggal 5 September 2014 dihubungkan dengan
ep
k

pertimbangan Judex Facti, maka Pengadilan Negeri


Jakarta Selatan tidak salah menerapkan hukum,
ah

R
meskipun harus diperbaiki, dengan pertimbangan

si
sebagai berikut:

ne
ng

Bahwa alasan banding permohonan banding yang


diajukan Pemohon, tidak dapat dibenarkan, karena
Judex Facti (Pengadilan Negeri) tidak salah dalam

do
gu

menerapkan hukum, meskipun harus dilakukan


perbaikan;
In
A

Bahwa Majelis Hakim a quo telah tidak cermat


memperhatikan ketentuan Pasal 70 Undang Undang
ah

Nomor 30 Tahun 1999, demikianpun tentang


lik

“penjelasan” yang sangat imperative sifatnya


sebagaimana diatur dalam Pasal 70 sebagai syarat
m

ub

untuk dapat memeriksa “substansi putusan Arbitrase”


yang mohon dibatalkan; Bahwa tidak ditemukan/tidak
ka

ep

ada “fakta” Putusan Pengadilan “terdahulu” yang telah


mengakomodir syarat Pasal 70 baik dalam angka a, b
ah

atau c yang menjadi lampiran ataupun diajukan


R

Penggugat dalam perkara ini;


es
M

ng

on

43
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Bahwa dengan demikian “syarat formil” dalam
mengajukan permohonan pembatalan putusan arbitrase

ne
ng
belum terpenuhi;

• Putusan Mahkamah Agung RI No. 529 B/Pdt.Sus-Arbt/2014

do
gu tertanggal 18 November 2014 dalam perkara antara PT Lotte
Logistics Indonesia vs Majelis Arbitrase Perkara No. 505/II/ARB-

In
BANI/2013 qq Badan Arbitrase Nasional Indonesia dan PT DHL
A
EXEL Supply Chain Indonesia halaman 18-19 dengan
pertimbangan sebagai berikut:
ah

lik
Halaman 18-19 Putusan Mahkamah Agung RI No. 529
B/Pdt.Sus-Arbt/2014 tertanggal 18 November 2014
am

ub
Bahwa alasan permohonan banding yang diajukan
Pemohon, tidak dapat dibenarkan, karena Judex Facti
ep
k

(Pengadilan Negeri) tidak salah dalam menerapkan


hukum, meskipun harus dilakukan perbaikan;
ah

R
Bahwa Majelis Hakim a quo telah tidak cermat

si
memperhatikan ketentuan Pasal 70 Undang Undang

ne
ng

Nomor 30 Tahun 1999, demikianpun tentang


“penjelasan” yang sangat imperative sifatnya
sebagaimana diatur dalam Pasal 70 sebagai syarat

do
gu

untuk dapat memeriksa “substansi putusan Arbitrase”


yang mohon dibatalkan;
In
A

Bahwa tidak ditemukan/tidak ada “fakta” Putusan


Pengadilan “terdahulu” yang telah mengakomodir syarat
Pasal 70 baik dalam angka a, b atau c yang menjadi
ah

lik

lampiran ataupun diajukan Penggugat dalam perkara ini;


Bahwa dengan demikian “syarat formil” dalam
m

ub

mengajukan permohonan pembatalan putusan arbitrase


belum terpenuhi;
ka

ep

Bahwa dengan tidak terpenuhinya syarat formil dalam


mengajukan suatu permohonan, maka menurut hukum
ah

acara perdata permohonan a quo harus dinyatakan tidak


R

dapat diterima;
es
M

ng

on

44
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 663
B/PDT.SUS-ARBT/2014 tertanggal 23 Desember 2014 dalam

ne
ng
perkara antara PT Karya Bersama Takarob vs Badan Arbitrase
Nasional Indonesia dan PT Adhi Karya (Persero) halaman 33 -

do
gu 34 dengan pertimbangan sebagai berikut:
Halaman 33 – 34 Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia No. 663 B/PDT.SUS-ARBT/2014 tertanggal

In
A
23 Desember 2014
ah

Bahwa selanjutnya Mahkamah Agung akan

lik
mempertimbangkan keberatan-keberatan permohonan
dari Pemohon sebagai berikut:
am

ub
Mengenai keberatan ke-1 sampai dengan ke-28:
Bahwa Keberatan dari Pemohon tersebut tidak dapat
ep
dibenarkan, oleh karena setelah meneliti secara
k

seksama Memori Banding tanggal 7 Juli 2014 dan


ah

Kontra Banding tanggal 1 September 2014 dan tanggal 5


R

si
September 2014 dihubungkan dengan pertimbangan
Judex Facti, maka Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

ne
ng

tidak salah menerapkan hukum, meskipun harus


diperbaiki dengan pertimbangan sebagai berikut:

do
gu

Bahwa alasan banding permohonan banding yang


diajukan pemohon tidak dapat dibenarkan karena Judex
Facti (Pengadilan Negeri) tidak salah dalam menerapkan
In
A

hukum, meskipun harus dilakukan perbaikan;


Bahwa Majelis Hakim a quo telah tidak cermat
ah

lik

memperhatikan ketentuan Pasal 70 Undang-Undang


Nomor 30 tahun 1999, demikianpun tentang “penjelasan”
m

ub

yang sangat imperative sifatnya sebagaimana diatur


dalam Pasal 70 sebagai syarat untuk dapat memeriksa
ka

“substansi putusan Arbitrase” yang mohon dibatalkan;


ep

Bahwa tidak ditemukan/tidak ada “fakta” putusan


ah

pengadilan “terdahulu” yang telah mengakomodir syarat


R

Pasal 70 baik dalam angka a, b atau c yang menjadi


es

lampiran ataupun diajukan penggugat dalam perkara ini;


M

ng

on

45
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Bahwa dengan demikian “syarat formil” dalam
mengajukan permohonan pembatalan putusan arbitrase

ne
ng
belum terpenuhi;
Bahwa dengan tidak terpenuhinya syarat formil dalam

do
gu mengajukan suatu permohonan, maka menurut hukum
acara perdata permohonan a quo harus dinyatakan tidak
dapat diterima;

In
A
Bahwa disebabkan permohonan permohon tidak diterima
maka tuntutan provisi harus dinyatakan tidak dapat
ah

lik
diterima pula;
Menimbang bahwa dengan demikian alasan-alasan
am

ub
banding tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena
syarat formil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang
ep
k

Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa yang


dapat membatalkan Putusan Badan Arbitrase Nasional
ah

R
tidak terpenuhi;

si
Bahkan, dalam pertimbangan hukum Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

ne
ng

dalam Putusan No. 583/Pdt.G/Arb/2017/PN.Jkt.Pst tertanggal 18


Desember 2017 jo. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dalam Putusan
No. 504/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Sel tanggal 28 September 2017 jo.

do
gu

Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No.


244/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Sel tanggal 22 Agustus 2017 yang merupakan
In
A

putusan judex factie atas perkara pembatalan putusan arbitrase baru-


baru ini juga berpendirian bahwa alasan tipu muslihat untuk
ah

membatalkan putusan arbitrase tanpa didukung dengan putusan


lik

pidana berkekuatan hukum tetap wajib ditolak.


m

ub

PUTUSAN PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT

NO. 583/PDT.G/ARB/2017/PN.JKT.PST
ka

ep

Menimbang bahwa berdasarkan penjelasan ketentuan Pasal 70


ah

Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan


R

Altenatif Penyelesaian Sengketa disebutkan bahwa Alasan-


es

alasan pembatalan yang disebut dalam pasal ini harus


M

ng

on

46
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
dibuktikan dengan putusan pengadilan.

ne
ng
Menimbang bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 70 UUAAPS
tersebut di atas maka kebenaran dari alasan-alasan
sebagaimana diatur dalam pasal 70 UUAAPS demi hukum harus

do
gu dibuktikan oleh pihak yang mendalilkan berdasarkan putusan
pengadilan yang berkekuatan hukum tetap, hal mana telah

In
A
menjadi Yurisprudensi dalam Putusan Mahkamah Agung
sebagaimana bukti T – 4a, T – 4b, T – 4c, T – 4d, T – 4e, T – 5c,
T – 5d, T – 5e, T – 6a, T – 6b, T – 6c.
ah

lik
Menimbang bahwa meskipun telah keluar Putusan Mahkamah
am

ub
Konstitusi No. 15/PUU-XII/2014 tanggal 11 November 2014 yang
menyatakan penjelasan pasal 70 Undang-Undang Nomor 30
Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian
ep
k

Sengketa tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat, namun


putusan-putusan Mahkamah Agung tetap berpedoman pada
ah

R
prinsip pembuktian berdasarkan putusan pengadilan pada

si
perkara-perkara pembatalan putusan arbitrase setelah adanya

ne
ng

putusan Mahkamah Konstitusi, hal mana terlihat dari adanya


Putusan Nomor 663 B/Pdt.sus-Arbt/2014 tertanggal 23
Desember 2014 (Bukti T – 5a) dan Putusan Nomor 529

do
gu

B/Pdt.Sus-Arbt/2014 tanggal 18 November 2014 (Bukti T – 5b).

PUTUSAN PENGADILAN NEGERI JAKARTA SELATAN NO.


In
A

504/PDT.G/2017/PN.JKT.SEL TANGGAL 28 SEPTEMBER 2017

Halaman 135 Paragraf ke-2:


ah

lik

Menimbang bahwa Majelis Hakim berpendapat permohonan


m

ub

pembatalan putusan arbitrase dengan alasan Putusan Arbitrase


itu diambil berdasarkan tipu muslihat salah satu pihak
ka

sebagaimana dimaksud Pasal 70 Undang-Undang Nomor 30


ep

Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian


Sengketa haruslah dibuktikan dengan putusan pengadilan yang
ah

telah berkekuatan hukum tetap yang memutuskan adanya


es

perbuatan pidana perbuatan tersebut sebagaimana disyaratkan


M

ng

dalam Penjelasan Pasal 70 Undang-Undang Nomor 30 Tahun


on

47
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa.

ne
ng
Halaman 136 Paragraf ke-1:

Menimbang bahwa Yurisprudensi Mahkamah Agung RI dalam

do
gu beberapa putusannya antara lain Putusan Nomor 729
K/Pdt.Sus/2008 tanggal 30 Maret 2009 (Bukti T – 4A), Putusan
Nomor 109 K/Pdt.Sus/2010 tanggal 24 Februari 2010 (Bukti T –

In
A
4B), Putusan Nomor 641 K/Pdt.Sus/2011 tanggal 21 Desember
2011 (Bukti T – 4D) dan bahkan setelah diterbitkan Putusan
ah

lik
Mahkamah Konstitusi RI No. 15/PUU-XII/2014 tertanggal 11
November 2014 yang menyatakan Penjelasan PAsal 70 Undang-
am

ub
Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase sudah tidak
memiliki kekuatan mengikat, Mahkamah Agung RI dalam
Putusan Nomor 663 B/Pdt.Sus-Arbt/2014 tanggal 23 Desember
ep
k

2014 (Bukti T – 5A) masih tetap berpendirian pada pokoknya


bahwa alasan-alasan permohonan pembatalan yang disebut
ah

R
dalam Pasal 70 tersebut harus dibuktikan dengan putusan

si
Pengadilan (dalam perkara pidana).

ne
ng

Halaman 140 Paragraf ke-2

Menimbang bahwa selama proses persidangan perkara a quo

do
gu

pihak Pemohon tidak pernah mengajukan putusan pengadilan


dalam perkara pidana yang berkekuatan hukum tetap tentang
In
A

adanya tipu muslihat yang dilakukan oleh Termohon maupun


Turut Termohon yang berkaitan dengan sengketa tersebut, maka
dengan demikian tidak terbukti adanya tipu muslihat dalam
ah

lik

pemeriksaan sengketa di Badan Arbitrase Nasional Indonesia


dalam perkara No. 881/VIII/Arb-BANI/2016 tanggal 13 Juni 2017.
m

ub

Halaman 140 Paragraf ke-3:


ka

ep

Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas,


maka alasan pada angka huruf a yang dikemukakan untuk
ah

membatalkan Putusan BANI No. 881/VIII/Arb-BANI/2016 tanggal


R

13 Juni 2017 adalah tidak berdasar dan harus ditolak.


es
M

ng

on

48
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
HALAMAN 76 PUTUSAN PENGADILAN NEGERI JAKARTA
SELATAN NO. 244/PDT.G/2017/PN.JKT.SEL TANGGAL 22

ne
ng
AGUSTUS 2017

Menimbang bahwa dengan pemahaman di atas maka Majelis

do
gu berpendapat permohonan pembatalan putusan arbitrase dengan
alasan putusan arbitrase uty diambil berdasarkan tipu muslihat

In
A
salah satu pihak, sebagaimana dimaksud Pasal 70 Undang-
Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase, haruslah
dibuktikan dengan putusan pengadilan yang telah berkekuatan
ah

lik
hukum tetap yang memutuskan adanya perbuatan pidana
penipuan tersebut, sebagaimana disyaratkan dalam Penjelasan
am

ub
Pasal 70 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang
Arbitrase.
ep
k

Menimbang bahwa Yurisprudensi Mahkamah Agung RI dalam


beberapa putusannya antara lain Putusan Nomor 729
ah

R
K/Pdt.Sus/2008 tanggal 30 Maret 2009, Putusan Nomor 109

si
K/Pdt.Sus/2010 tanggal 24 Februari 2010, Putusan Nomor 641

ne
ng

K/Pdt.Sus.2011 tanggal 21 Desember 2011, Putusan Nomor 307


K/Pdt.Sus/2012 tanggal 21 Februari 2013 dan bahkan setelah
diterbitkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 15/PUU-

do
gu

XIII/2014 tangg; 11 November 2014 yang menyatakan


Penjelasan Pasal 70 Undang-Undang No. 30 Tahun 1999
In
A

tentang Arbitrase sudah tidak memiliki kekuatan mengikat,


Mahkamah Agung RI dalam Putusan Nomor 663 B/Pdt.Sus-
ah

Arb/2014 tanggal 23 Desember 2014 masih tetap berpendirian


lik

pada pokoknya bahwa alasan-alasan permohonan pembatalan


yang disebut dalam Pasal 70 tersebut harus dibuktikan dengan
m

ub

putusan pengadilan (dalam perkara pidana).

Dengan demikian, kiranya putusan tersebut dapat menjadi rujukan


ka

ep

bagi YTH. Majelis Hakim untuk memeriksa dan memutus perkara a


quo untuk menolak alasan Pemohon dalam perkara a quo yang
ah

menyatakan “Tergugat I telah melakukan penyembunyian dokumen


R

es

yang menentukan dalam perkara arbitrase dahulu”, yang notabene


M

alasan harus didasarkan pada suatu putusan pengadilan yang


ng

on

49
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
berkekuatan hukum tetap untuk membatalkan Putusan Arbitrase BANI
No. 925/II/ARB-BANI/2017 tertanggal 13 Oktober 2017 tersebut.

ne
ng
Lebih lanjut, dalil Tergugat II di atas juga sesuai dengan ketentuan Pasal 11 ayat (2)
jo. Pasal 62 ayat (4) UUAAPS yang menyatakan bahwa pengadilan negeri dalam

do
gu memeriksa dan mengadili suatu pembatalan putusan arbitrase demi hukum terbatas
pada penilaian mengenai unsur-unsur sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 70

In
UUAAPS. Dengan kata lain, Pengadilan Negeri tidak berwenang untuk memeriksa
A
kembali pokok perkara yang sebenarnya sudah diperiksa dan diadili oleh Majelis
Arbitrase.
ah

lik
Pasal 11 ayat (2) UUAAPS
am

ub
Pengadilan Negeri wajib menolak dan tidak akan campur tangan di
dalam suatu penyelesaian sengketa yang telah ditetapkan melalui
arbitase, kecuali dalam hal-hal tertentu yang ditetapkan dalam
ep
k

Undang-undang ini.
ah

Pasal 62 ayat (4) UUAAPS


R

si
Ketua Pengadilan Negeri tidak memeriksa alasan atau pertimbangan

ne
ng

dari putusan arbitrase.

do
gu

Jadi, apabila dalil Penggugat yang menyatakan alasan di dalam Pasal


70 UUAAPS tidak harus dibuktikan dengan putusan pengadilan
In
dipaksakan (quad non), maka hal tersebut sama saja menyatakan
A

bahwa pengadilan negeri berwenang untuk memeriksa ulang pokok


perkara yang sejatinya telah diperiksa oleh majelis arbitrase, hal ini
ah

lik

jelas melanggar filosofi final dan mengikat (final and binding) yang
dianut oleh arbitrase. Padahal, pemeriksaan di muka pengadilan
m

ub

negeri dalam perkara pembatalan putusan arbitrase bukanlah fase


lanjutan dari pemeriksaan pengadilan arbitrase yang telah
ka

ep

diperjanjikan oleh para pihak.

PUTUSAN ARBITRASE BANI NO. 925/II/ARB-BANI/2017 TERTANGGAL


ah

13 OKTOBER 2017 TELAH DIJATUHKAN OLEH MAJELIS ARBITRASE


es

SECARA BULAT DAN TIDAK ADA DISSENTING OPINION DARI PARA


M

ng

ARBITER, TERMASUK MENGENAI PERTIMBANGAN ESKALASI


on

50
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
PERIODE JANUARI 2011 S/D DESEMBER 2013 YANG
DIPERMASALAHKAN TERGUGAT II, SEHINGGA DENGAN DEMIKIAN

ne
ng
HAMPIR MUSTAHIL TERDAPAT ALASAN-ALASAN UNTUK
MEMBATALKAN PUTUSAN ARBITRASE

do
gu 10. Apabila meneliti Putusan Arbitrase BANI No. 925/II/ARB-BANI/2017
tertanggal 13 Oktober 2017, terutama pada bagian akhir putusan

In
tersebut (vide halaman 25) dapat diketahui bahwa putusan arbitrase
A
telah dijatuhkan pada tanggal 13 Oktober 2017 oleh Majelis Arbitrase
yang terdiri dari:
ah

lik
- Dr. Ir. Madjedi Hasan MPE., MH., FCBArb (Ketua Majelis);
- Ir. Harianto Sunindja MSc., Ph.D., FCBArb; dan
am

ub
- Prof. Dr. Djuhaendah Hasan, SH., FCBArb.
secara bulat dan tidak ada perbedaan pendapat (dissenting opinion)
ep
mengenai hal-hal yang diperselisihkan oleh Penggugat dan Tergugat II
k

dalam perkara tersebut, khususnya mengenai masalah pembayaran


ah

eskalasi periode Januari 2011 s/d Desember 2013.


R

si
11. Dengan tidak adanya perbedaan pendapat (dissenting opinion) serta

ne
ng

mengingat kapasitas dan pengalaman yang sangat mumpuni dari para


arbiter dalam perkara arbitrase BANI No. 925/II/ARB-BANI/2017 di
atas, maka Tergugat II sangatlah yakin bahwa Majelis Arbitrase

do
gu

perkara tersebut telah bertindak secara profesional, penuh kehati-


hatian serta telah memberikan putusan terbaik dan berkualitas atas
In
A

apa-apa yang diperselisihkan oleh Penggugat dan Tergugat I.


ah

MENGENAI ALASAN GUGATAN TERDAPAT DOKUMEN YANG


lik

MENENTUKAN DALAM PROSES PERSIDANGAN ARBITRASE


SEHINGGA PUTUSAN ARBITRASE BANI NO. 925/II/ARB-BANI/2017
m

ub

TERTANGGAL 13 OKTOBER 2017 PATUT UNTUK DIBATALKAN


12. Pada poin ini Penggugat menyatakan terdapat dokumen menentukan
ka

ep

yang ditemukan dan tidak ada dalam proses persidangan arbitrase


dahulu sehingga oleh karenanya Penggugat menganggap Putusan
ah

Arbitrase BANI No. 925/II/ARB-BANI/2017 tertanggal 13 Oktober 2017


R

patut untuk dibatalkan dalam perkara a quo.


es
M

ng

on

51
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Adapun “dokumen menentukan” yang dimaksud Penggugat adalah
Addendum Ke-4 Perjanjian tertanggal 16 Juni 2014 yang

ne
ng
ditandatangani oleh Penggugat dan Tergugat I.
13. Tergugat II menolak dengan tegas dalil Pemohon tersebut dengan

do
gu alasan-alasan sebagai berikut:
1) Sesuai dengan ketentuan Pasal 70 huruf b UUAAPS mengenai
alasan yang dapat membatalkan suatu putusan arbitrase

In
A
adalah:
Setelah putusan diambil ditemukan dokumen yang
ah

lik
bersifat menentukan, yang disembunyikan pihak lawan

Berangkat dari ketentuan di atas kiranya dapat ditarik


am

ub
kesimpulan bahwa dokumen yang dapat membatalkan putusan
arbitrase haruslah memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai
ep
berikut (harus memenuhi seluruh unsur, tidak bisa salah satu
k

saja) :
ah

- Unsur Pertama :
R

si
Dokumen tersebut haruslah ditemukan sesudah
dijatuhkannya putusan arbitrase, yakni sesudah tanggal

ne
ng

13 Oktober 2017. Mengapa? Karena seperti halnya


penemuan novum baru sebagaimana dipersyaratkan

do
gu

dalam proses Peninjauan Kembali, penentuan “waktu”


penemuan dokumen yang disembunyikan tersebut
sangatlah penting karena apabila “dokumen yang
In
A

disembunyikan” tersebut ternyata ditemukan sebelum


putusan arbitrase diputus maka jelas tidak memenuhi
ah

lik

unsur dalam frase “setelah putusan diambil” dalam


Pasal 70 UUAAPS tersebut. Untuk itu, penemuan
m

ub

“dokumen menentukan” tersebut wajib dinyatakan


dalam sumpah di Pengadilan Negeri untuk
ka

membuktikan bahwa dokumen tersebut benar-benar


ep

ditemukan setelah dijatuhkannya Putusan Arbitrase


ah

BANI No. 925/II/ARB-BANI/2017 tertanggal 13 Oktober


R

2017.
es
M

ng

on

52
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Apabila dikaitkan dengan perkara a quo, unsur pertama
dari Pasal 70 huruf b UUAAPS di atas jelas tidak

ne
ng
terpenuhi karena bukan saja Penggugat tidak dapat
menyatakan kapan persisnya “dokumen menentukan”

do
gu tersebut ditemukan
dengan melakukan sumpah di Pengadilan Negeri,
yang kemudian ditindaklanjuti

namun juga dengan melihat “dokumen menentukan

In
A
yang katanya disembunyikan oleh Tergugat I” yakni
Addendum ke-4 Perjanjian dapat diketahui dengan
ah

lik
mudah dengan melihat tanggal ditandatanganinya
Addendum Ke-4 Perjanjian tersebut yakni tanggal 16
am

ub
Juni 2014 yang notabene jauh sebelum perkara
arbitrase BANI No. 925/II/ARB-BANI/2017
dilangsungkan. Dengan kata lain, unsur pertama dari
ep
k

Pasal 70 huruf b UUAAPS jelas tidak memenuhi


ketentuan Pasal 70 UUAAPS.
ah

si
Terlebih lagi, apabila meneliti isi dari Putusan Arbitrase
BANI No. 925/II/ARB-BANI/2017 tertanggal 13 Oktober

ne
ng

2017 dapat diketahui bahwa Addendum Ke-4 Perjanjian


tanggal 16 Juni 2014 tersebut sejatinya telah dipakai

do
gu

sebagai dasar tuntutan pembayaran eskalasi periode


Januari 2011 s/d Desember 2013 oleh Tergugat I dalam
permohonan arbitrasenya. Dengan kata lain, dalil
In
A

Penggugat yang menyatakan bahwa Addendum Ke-4


Perjanjian tanggal 16 Juni 2014 merupakan dokumen
ah

lik

yang disembunyikan adalah dalil yang absurd, ngawur


dan tidak berdasar.
m

ub

- Unsur Kedua:
Dokumen tersebut haruslah bersifat menentukan, yang
ka

ep

berarti keberadaannya akan mempengaruhi isi Putusan


Arbitrase BANI No. 925/II/ARB-BANI/2017 tertanggal 13
ah

Oktober 2017. Artinya, Penggugat harus menjelaskan


R

kaitan serta mengapa “dokumen menentukan” yang


es
M

dimaksudkan, yaitu Addendum ke-4 Perjanjian tanggal


ng

on

53
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
16 Juni 2014, dapat mempengaruhi isi dari Putusan
Arbitrase BANI No. 925/II/ARB-BANI/2017 tertanggal 13

ne
ng
Oktober 2017 ??
Apabila meneliti gugatan yang diajukan Penggugat,

do
gu Tergugat II tidak mendapati penjelasan Penggugat
mengenai kaitan serta mengapa keberadaan Addendum
ke-4 Perjanjian tanggal 16 Juni 2014 dapat

In
A
mempengaruhi isi dari Putusan Arbitrase BANI No.
925/II/ARB-BANI/2017 tertanggal 13 Oktober 2017
ah

lik
selain Penggugat hanya menguraikan panjang lebar
mengenai penjelasan pasal demi pasal dari Addendum
am

ub
ke-4 tersebut. Ketiadaan penjelasan secara konkret dan
rinci mengenai Addendum ke-4 Perjanjian tanggal 16
Juni 2014 dan kaitannya yang dapat mempengaruhi isi
ep
k

dari Putusan Arbitrase BANI No. 925/II/ARB-BANI/2017


tertanggal 13 Oktober 2017 menyebabkan dalil
ah

R
Pemohon menjadi kabur dan tidak jelas.

si
Dengan demikian, ketiadaan penjelasan mengenai

ne
ng

kaitan, esensi serta isi dari Addendum ke-4 Perjanjian


tanggal 16 Juni 2014 dan kaitannya yang dapat
mempengaruhi isi dari Putusan Arbitrase BANI No.

do
gu

925/II/ARB-BANI/2017 tertanggal 13 Oktober 2017


dalam gugatan pembatalan putusan arbitrase perkara a
In
A

quo menjadikan dalil Penggugat kembali tidak


memenuhi unsur Pasal 70 huruf b UUAAPS.
ah

lik

- Unsur Ketiga:
Dokumen tersebut haruslah disembunyikan secara
m

ub

sengaja oleh pihak lawan, dalam hal ini Tergugat I. Arti


disembunyikan disini adalah tidak ada seorangpun
ka

selain pelaku yang memiliki akses kepada dokumen


ep

tersebut sehingga keberadaannya tidak diketahui oleh


ah

orang lain.
R

Terkait hal ini, menurut hemat Tergugat II, unsur ketiga


es

inipun tidak terpenuhi dalam “dokumen menentukan”


M

ng

yang didalilkan Penggugat. Hal ini disebabkan


on

54
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Addendum ke-4 Perjanjian tanggal 16 Juni 2014 yang
dikatakan sebagai “dokumen menentukan” tersebut

ne
ng
merupakan perjanjian yang ditanda tangani oleh kedua
belah pihak, baik Penggugat maupun Tergugat I.

do
gu Artinya, “dokumen menentukan ini” dapat diakses oleh
pihak selain Tergugat I karena pada umumnya suatu
perjanjian dibuat rangkap 2 (dua) dan diberikan kepada

In
A
masing-masing pihak yang menandatangani, incasu
Penggugat dan Tergugat I. Dengan kata lain, dalil
ah

lik
Penggugat mengenai tindakan Tergugat I yang
didalilkan menyembunyikan “dokumen menentukan”
am

ub
dalam perkara arbitrase dahulu tidak memiliki landasan
hukum dan tentu saja mengada-ada.
ep
2) Sesuai dengan ketentuan Pasal 70 UUAAPS berikut
k

penjelasannya, dalil adanya “penyembunyian dokumen


ah

menentukan” dalam suatu proses perkara arbitrase tidak bisa


R

si
hanya ditafsirkan melalui subyektifitas, hipotesis serta apriori
Pemohon, melainkan harus didasarkan pada putusan peradilan

ne
ng

pidana yang berkekuatan hukum tetap (telah dijelaskan


sebelumnya);

do
gu

3) Apabila meneliti gugatan Penggugat dengan seksama, dapat


diketahui bahwa sebenarnya yang menjadi titik keberatan
Penggugat sejatinya adalah berkenaan dengan pertimbangan
In
A

hukum yang diberikan oleh Majelis Arbitrase. Hal ini dapat dilihat
pada statement Penggugat sebagai berikut:
ah

lik

“Majelis Arbitrase BANI No. 925/II/ARB-BANI/2017 tidak


mempertimbangkan dengan seksama Pasal 5 dan 7 Addendum
m

ub

ke-4 Perjanjian tanggal 16 Juni 2014 sehingga dengan demikian


Majelis Arbitrase telah melakukan suatu kelalaian (vide poin 3.9
ka

halaman 9 Gugatan)”;
ep

Terkait hal tersebut, Tergugat II menolak dengan tegas dalil


ah

Penggugat karena keberatan tersebut tidak sesuai dengan


R

alasan-alasan pembatalan putusan arbitrase yang diatur secara


es
M

limitatif dalam Pasal 70 UUAAPS. Perlu Tergugat II tekankan,


ng

on

55
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ketentuan Pasal 70 UUAAPS telah menegaskan bahwa alasan-
alasan yang dapat digunakan oleh para pihak yang bersengketa

ne
ng
untuk mengajukan permohonan pembatalan putusan arbitrase
demi hukum TELAH DIBATASI SECARA LIMITATIF. Dengan

do
gu kata lain, pemohon pembatalan dapat memilih/memutuskan
alasan apa yang hendak dipakai untuk membatalkan putusan
arbitrase tersebut, namun alasan-alasan tersebut hendaknya

In
A
tidak boleh melenceng daripada yang apa-apa digariskan dalam
ketentuan Pasal 70 (poin a, b dan c) UUAAPS.
ah

lik
Namun demikian, dalam perkara a quo Penggugat pada faktanya
dengan sangat berani telah melakukan asumsi sedemikian jauh
am

ub
tanpa disertai dasar hukum yang jelas dengan menganggap
pembatalan putusan arbitrase dapat dilakukan di luar alasan
sebagaimana yang diatur dalam Pasal 70 UUAAPS ini, sehingga
ep
k

gugatan Penggugat dalam perkara a quo NYATA-NYATA


ADALAH TIDAK BERDASARKAN HUKUM DAN TENTU SAJA
ah

R
MENGADA-ADA.

si
Argumentasi sebagaimana yang diuraikan Tergugat II bukanlah

ne
ng

dalil kosong belaka, namun telah diperkuat oleh Putusan-


Putusan Mahkamah Agung RI sebagai berikut :
1) Putusan Mahkamah Agung RI No. 729 K/PDT.SUS/2008

do
gu

Tanggal 30 Maret 2009 dengan susunan Majelis H. Abdul


Kadir Mappong, SH.; Dirwoto, H., SH.; Mieke Komar, Prof.,
In
A

DR., SH., MCL, yang menyatakan sebagai berikut:


bahwa Judex Facti yang membatalkan putusan BANI a quo
ah

tanpa memenuhi syarat-syarat yang diatur dalam Pasal


lik

70 Undang-Undang No. 30 Tahun 1999 telah salah


menerapkan hukum sebab alasan pembatalan putusan
m

ub

Arbitrase sebagaimana diatur dalam Pasal 70 Undang-


Undang No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif
ka

ep

Penyelesaian Sengketa tersebut TELAH DIRINCI SECARA


LIMITATIF sebagai berikut :
ah

a. surat atau dokumen yang diajukan dalam


R

pemeriksaan , setelah putusan dijatuhkan diakui


es
M

palsu atau dinyatakan palsu ;


ng

on

56
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
b setelah putusan diambil ditemukan dokumen yang
bersifat menentukan yang sengaja disembunyikan

ne
ng
pihak lawan ; atau
c putusan diambil dari hasil tipu muslihat yang

do
gu sengketa
dilakukan oleh salah satu pihak dalam pemeriksaan

2) Pertimbangan Majelis Hakim dalam Putusan Mahkamah

In
A
Agung No. 729 K/PDT.SUS/2008) di atas kemudian sejalan
dengan Putusan Mahkamah Agung No. 268 K/Pdt.Sus/2012
ah

lik
pada halaman 38 yang menyatakan:

Bahwa telah benar bahwa suatu putusan Arbitrase hanya


am

ub
dapat dibatalkan apabila terpenuhi unsur-unsur
sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 70
Undang-Undang No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase.
ep
k

3) Putusan Mahkamah Agung No. 146 K/Pdt.Sus/2012 pada


ah

halaman 34 yang menyatakan:


R

si
Bahwa alasan-alasan banding tersebut dapat dibenarkan,

ne
oleh karena Pengadilan Negeri Jakarta Pusat salah
ng

menerapkan hukum dengan pertimbangan sebagai berikut :

do
1. Bahwa untuk membatalkan putusan Arbitrase
gu

(Undang-Undang Nomor : 30 Tahun 1999 Pasal 70)


telah menentukan secara limitatif, sedangkan
In
A

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat membatalkan


putusan Arbitrase BANI berdasarkan alasan-alasan di
ah

lik

luar ketentuan Pasal 70 tersebut …

Selain itu, dalil Tergugat II juga diperkuat oleh Surat Edaran


m

ub

Mahkamah Agung (“SEMA”) No 10/BUA.6/HS/SP/IX/ 2012


tertanggal 12 September 2012, yang merupakan hasil Rapat
ka

kamar perdata Hakim-Hakim Agung MARI yang diselenggarakan


ep

pada tanggal 14 s.d. 16 Maret 2011 di Hotel Aryaduta Tangerang,


ah

dimana pada halaman 81 angka 2, telah disebutkan bahwa


R

ketentuan Pasal 70 (dengan Penjelasan) tentang alasan


es

pembatalan putusan arbitrase domestik yang bersifat limitatif


M

ng

on

57
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
TIDAK bisa disimpangi dan tidak bisa tidak, harus merujuk
kepada Pasal 70 UUAAPS beserta penjelasannya.

ne
ng
Selain dan selebihnya, quadnon apabila dalil Penggugat yang
menyatakan bahwa upaya pembatalan putusan arbitrase dapat

do
gu ditempuh dengan menggunakan alasan di luar ketentuan Pasal
70 UUAAPS, mengingat upaya pembatalan putusan arbitrase
merupakan upaya hukum yang bersifat luar biasa dimana

In
A
Pemohon harus membuktikan alasan-alasan pembatalan
tersebut melalui suatu putusan peradilan pidana yang
ah

lik
berkekuatan hukum tetap (pembuktian tidak melalui penilaian
subyektif, hipotesis atau apriori), maka argumentasi Penggugat
am

ub
tersebut, quadnon dipaksakan, justru tidak selaras dengan
Penjelasan Pasal 70 UUAAPS tersebut.
14. Berdasarkan penjelasan di atas kiranya jelas bahwa dalil Penggugat
ep
k

dalam perkara a quo demi hukum tidak dapat dijadikan alasan yang
sah untuk membatalkan Putusan Arbitrase BANI No. 925/II/ARB-
ah

R
BANI/2017 tertanggal 13 Oktober 2017 sehingga patutlah bagi

si
Tergugat II untuk memohon kepada Yth Majelis Hakim perkara a quo

ne
ng

guna menolak gugatan pembatalan putusan arbitrase yang diajukan


Penggugat.
PETITUM

do
gu

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka dengan ini Tergugat II mohon


kepada Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo agar memberikan
In
A

putusan sebagai berikut:


Dalam Pokok Perkara
ah

lik

- Menolak Gugatan Pembatalan Putusan Arbitrase BANI No.


925/II/ARB-BANI/2017 tertanggal 13 Oktober 2017 yang diajukan
m

ub

Pemohon untuk seluruhnya;


- Menguatkan Putusan Arbitrase BANI No. 925/II/ARB-BANI/2017
ka

tertanggal 13 Oktober 2017;


ep

- Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara.


ah

Menimbang, bahwa Penggugat tidak mengajukan Replik dan Tergugat


R

I dan Tergugat II tidak mengajukan Duplik ;


es
M

ng

on

58
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Menimbang, bahwa Penggugat untuk menguatkan dalilnya telah
mengajukan bukti surat berupa surat-surat yang telah bermaterai cukup yaitu:

ne
ng
1. Salinan Otentik Putusan BANI Nomor : 925/II/ARB-BANI/2017 tanggal
13 Oktober 2017 antara Bangun Cipta-Multi, KSO sebagai Pemohon

do
gu melawan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Indragiri Hilir cq. Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) sebagai Termohon, diberi tanda P-
1;

In
A
2. Perjanjian Kerja Konstruksi Harga Satuan Nomor : 620/PKKHS-
KA/DPU-PJL/I/2011/380.03.01 tanggal 4 Januari 2011 Kegiatan
ah

lik
Pembangunan Jalan Buku I Kontrak Pekerjaan Pembangunan Jalan
Bandara Tempuling-Mandah Dengan Sistem Tahun Jamak Paket III
am

ub
(Pembangunan Jalan Tokolan Mandah) , diberi tanda P-2 ;
3. Perjanjian Kerja Konstruksi Harga Satuan Kontrak Anak I Nomor :
620/PKKHS-KA/DPU-PJL/IV/2011/380.03.04 tanggal 11 April 2011
ep
k

Kegiatan Pembangunan Jalan Pekerjaan Pembangunan Jalan


Bandara Tempuling-Mandah Dengan Sistem Tahun Jamak Paket III
ah

R
(Pembangunan Jalan Tokolan Mandah) , diberi tanda P-3 ;

si
4. Perjanjian Kerja Konstruksi Harga Satuan Addendum Kontrak Anak II

ne
ng

Nomor : 620/PKKHS-ADD.KA.II/DPU-PJL/XI/2012/380.03.05.a tanggal


9 November 2012 Kegiatan Pembangunan Jalan Pekerjaan
Pembangunan Jalan (Multiyears) Paket III (Pembangunan Jalan

do
gu

Tokolan Mandah) (APBD Kabupaten + Bantuan Keuangan Bersifat


Khusus Dari Propinsi) , diberi tanda P-4 ;
In
A

5. Perjanjian Kerja Konstruksi Harga Satuan Kontrak Anak III Nomor :


620/PKKHS-KA.III/DPU-PJL/II/2013/380.03.06 tanggal 4 Februari
ah

2013 Kegiatan Pembangunan Jalan (multiyears) Pekerjaan


lik

Pembangunan Jalan (Multiyears) Paket III (Pembangunan Jalan


Tokolan Mandah) , diberi tanda P-5 ;
m

ub

6. Perjanjian Kerja Konstruksi Harga Satuan Addendum 01 Nomor :


620/PKKHS/DPU-PJL/ADD0I/VII/2011/380.03.01 tanggal 18 Juli 2011
ka

ep

Kegiatan Pembangunan Jalan Pekerjaan Pembangunan Jalan


Bandara Tempuling-Mandah Dengan Sistem Tahun Jamak Paket III
ah

(Pembangunan Jalan Tokolan Mandah, diberi tanda P-6 ;


R

7. Perjanjian Kerja Konstruksi Harga Satuan Addendum 02 Nomor :


es
M

620/PKKHS/DPU-PJL/ADD02/IX/2013/380.03.01 tanggal 09
ng

on

59
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
September 2013 Kegiatan Pembangunan Jalan Pekerjaan
Pembangunan Jalan Bandara Tempuling-Mandah Dengan Sistem

ne
ng
Tahun Jamak Paket III (Pembangunan Jalan Tokolan Mandah) , diberi
tanda P-7 ;

do
gu 8. Perjanjian Kerja Konstruksi Harga Satuan Addendum 03 Nomor :
620/PKKHS/DPU-PJL/ADD03/XII/2013/380.03.01 tanggal 17
Desember 2013 Kegiatan Pembangunan Jalan Pekerjaan

In
A
Pembangunan Jalan Bandara Tempuling-Mandah Dengan Sistem
Tahun Jamak Paket III (Pembangunan Jalan Tokolan Mandah) , diberi
ah

lik
tanda P-8 ;
9. Perjanjian Kerja Konstruksi Harga Satuan Addendum 04 Nomor :
am

ub
620/PKKHS/DPU-PJL/ADD04/VI/2014/380.03.01 tanggal 16 Juni 2014
Kegiatan Pembangunan Jalan Pekerjaan Pembangunan Jalan
Bandara Tempuling-Mandah Dengan Sistem Tahun Jamak Paket III
ep
k

(Pembangunan Jalan Tokolan Mandah) , diberi tanda P-9 ;


10. Fotocopy Berita Acara Pembayaran 100% Nomor : 620/BA/BM-
ah

R
PJL/10301/XII/2013/2975 Tanggal 20 Desember 2013, diberi tanda P-

si
10 ;

ne
ng

11. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Nomor : 620/BA/BM-


PJL/10301/XII/2013/2977 Tanggal 20 Desember 2013, diberi tanda P-
11 ;

do
gu

12. Fotocopy Laporan Hasil Audit Penyesuian Harga Atas Pembangunan


Jalan Bandara Tempuling Mandah Dengan Sistem Tahun Jamak Paket
In
A

II (Pembangunan Jalan Belantaraya-Tokolan) Periode Januari 2011


s.d Desember 2013 Nomor : LHAI-854/PW04/5/2014 Tanggal 30
ah

Desember 2014, diberi tanda P-12 ;


lik

13. Surat Kepala Dinas Bina Marga Dan Sumber Daya Air Nomor :
620/BMSDA/BM-IV/2016/209 Tanggal 5 April 2016 Hal Hasil Audit Atas
m

ub

Usulan Penyesuaian Harga, diberi tanda P-13 ;


14. Surat Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Riau Nomor : S-
ka

ep

402/PW04/5/2017 Tanggal 7 April 2017 Hal Masukan Penyelesaian


Perkara Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) , diberi tanda P-
ah

14;
R

15. Surat Kepala Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan


es
M

Pembangunan (BPKP) Propinsi Riau Nomor :S-132/PW.04/5/2017


ng

on

60
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
tanggal 26 Januari 2018 hal bantuan ahli yang ditujukan kepada
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten

ne
ng
Indragiri Hilir, diberi tanda P-15 ;

Surat-surat bukti tersebut dipersidangan telah dicocokkan dengan aslinya

do
gu dan ternyata sesuai, kecuali untuk bukti bertanda P-4, P-5, P-6, P-7, P-10, P-
12, P-14 berupa fotocopy dan tidak ada aslinya ;

In
A
Menimbang, bahwa Penggugat untuk menguatkan dalilnya telah
mengajukan ahli dipersidangan yang memberikan keterangan dibawah
ah

sumpah yaitu :

lik
1. Ig. Setya Rudi Wiyana, Ak.
- Bahwa ahli akan berpendapat mengenai eskalasi / penyesuaian
am

ub
harga pembayaran suatu pekerjaan/proyek ;
- Bahwa ahli berpendapat mengenai syarat-syarat eskalasi /
ep
penyesuaian harga pemabayaran yaitu:
k

1. Bila Kedua belah pihak penyedia jasa dan pemilik proyek


ah

mengajukan audit kepada BPKP.


R

si
2. didalam kontrak harus tercantum persyaratan akan diberikan
penyesuaian harga.

ne
ng

3. jangka waktu kontrak masih berlaku.


4. tidak dalam keadaan kondisi penyidikan ataupun penyelidikan

do
gu

aparat hukum.
5. dalam permohonan tersebut sudah harus ada perhitungannya
yang sudah dievaluasi pihak pemilik proyek.
In
A

6. harus sudah tersedia anggaran dari pemilik proyek untuk


penyesuaian harga tersebut.
ah

lik

7. masih cukup waktu untuk BPKP melakukan audit (paling


kurang 3 bulan).
m

ub

8. objek pemeriksaan tidak sedang di audit oleh BPK.


9. tidak ada pembatasan ruang lingkup untuk diaudit.
ka

- Bahwa ahli berpendapat apabila permintaan eskalasi /


ep

penyesuaian harga datang dari satu pihak saja, maka BPKP akan
ah

meminta kepada pihak lain dalam hal ini penyedia jasa untuk
R

mengajukan permohonan eskalasi / penyesuaian harga kepada


es

BPKP ;
M

ng

on

61
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
- Bahwa ahli berpendapat apabila masa kontrak sudah berakhir
maka BPKP tidak akan memenuhi permintaan audit eskalasi /

ne
ng
penyesuaian harga ;
- Bahwa ahli berpendapat eskalasi / penyesuaian harga tergantung

do
gu kontrak tersebut, sepanjang syarat-syarat tidak bertentangan
dengan peraturan yang lebih tinggi maka bisa dilakukan audit,
misalnya penyesuaian harga terhadap satuan, jika langsam tidak

In
A
diberikan audit, lalu jika kebijakan pemerintah seperti kebijakan
moneter yang menyebabkan fluktuasi harga seperti kenaikan
ah

lik
harga BBM yang tidak biasa atau keadaan kahar/bencana alam
maka penyesuaian harga akan dilakukan jika terdapat di kontrak
am

ub
tersebut ;
- Bahwa ahli berpendapat apabila ada keadaan Kahar maka akan
ada penetapan dari Bupati yang menyatakan adanya keadaan
ep
k

kahar/bencana alam ;
-
ah

Bahwa ahli berpendapat apabila keadaan kahar yang dilakukan


R
jika masih dalam tahap kontrak atau tidak habis masa kontrak bisa

si
dilakukan audit, namun jika sudah habis masa kontrak maka tidak

ne
ng

bisa dilakukan audit.


- Bahwa ahli berpendapat di kontrak yang menjadi objek perkara ini
tidak ada laporan eskalasi / penyesuaian harga dikarenakan tidak

do
gu

ada permintaan eskalasi / penyesuaian harga dan tidak ada


keadaan kahar atau pun kebijakan pemerintah yang merubah nilai
In
A

harga dan niali penyesuaiannya nol.


- Bahwa ahli berpendapat apabila persyaratan dalam kontrak
ah

terpenuhi maka kami akan menghitung penyesuaian harga


lik

tersebut dan acuannya semua adalah kontrak tersebut.


- Bahwa ahli berpendapat antara hasil evaluasi dengan hasil audit
m

ub

adalah hal yang sama ;


- Bahwa ahli berpendapat antara permintaan audit hasilnya tidak
ka

ep

sama dengan nilai di kontrak ;


- Bahwa ahli berpendapat apabila kontrak yang BPKP audit,
ah

sebelumnya atau sedang dalam audit dari badan lain seperti BPK
R

es

atau dari Inspektorat maka BPKP akan memperhitungkan terlebih


M

dahulu hasil audit dari BPK atau inspektorat tersebut.


ng

on

62
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
- Bahwa ahli berpendapat jika di suatu kontrak ada pembayaran
eskalasi, sementara tidak ada laporan audit dari BPKP maka ada

ne
ng
penyelewengan di kontrak tersebut ;
- Bahwa ahli berpendapat apabila ada peraturan yang mengatur jika

do
gu hasil eskalasi bisa diaudit oleh BPKP yaitu Surat Edaran antara
Bapenas dan Menteri Keuangan nomornya lupa tahun 1998
tentang hasil laporan eskalasi yang bisa di audit oleh BPKP ;

In
A
- Bahwa ahli berpendapat apabila dalam syarat audit eskalasi harus
ada kontrak dan draft kontrak serta syarat dokumen pengadaan
ah

lik
sendiri harus diberikan karena pasal-pasal yang ada di kontrak
harus muncul di dokumen pengadaan sehingga para pihak di
am

ub
kontrak tersebut mengetahui adanya pasal eskalasi tersebut ;
- Bahwa ahli berpendapat dimana hasil audit BPKP tidak dapat
menghentikan pekerjaan kontrak tetapi hanya sebagai bahan
ep
k

pertimbangan saja ;
ah

- Bahwa ahli berpendapat mengenai bukti P-12 adalah benar


R
laporan hasil audit dari BPKP perwakilan Riau ;

si
- Bahwa ahli berpendapat bukti P-12 tersebut benar proyek Waskita

ne
ng

Karya dan benar permohonan di hasil audit BPKP tersebut dan


sebelum tahun 2017 boleh permintaan audit eskalasi dimintakan
oleh pihak Pemilik proyek saja.

do
gu

- Bahwa ahli berpendapat jika yang diterangkan oleh ahli di


persidangan sudah dibahas di Pengadilan Arbitrase dan sudah
In
A

tercantum dalam Putusan Arbitrase ;


- Bahwa ahli berpendapat untuk kontrak yang menjadi pokok
ah

perkara, BPKP belum ada melakukan audit ;


lik

- Bahwa ahli berpendapat apabila hasil audit dari BPKP tidak akan
mengubah nilai dari proyek tersebut, karena BPKP akan
m

ub

mengaudit sesuai dengan indeks harga yang terjadi akibat suatu


kebijakan yang ada ;
ka

ep

- Bahwa ahli berpendapat jika ahli sudah sekitar 3-4 kali melakukan
audit eskalasi / penyesuaian harga ;
ah

- Bahwa ahli berpendapat biasanya waktu yang dilakukan untuk


R

es

melakukan audit untuk eskalasi / penyesuaian harga proyek


M

biasanya sekitar 3 (tiga) bulan ;


ng

on

63
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
- Bahwa ahli berpendapat tahapan permohonan audit dari BPKP
adalah awalnya permohonan masuk, lalu kami meminta data-data

ne
ng
kepada pemohon kemudian kami meminta izin kepada BPKP
pusat, setelah mendapat izin keluar surat tugas untuk 25 hari kerja

do
gu lalu hasil kerja kami dimintakan penjaminan mutu dari BPKP pusat,
apabila sudah benar maka laporan akan diterbitkan setelah itu
baru diserahkan kepada pemohon.

In
A
- Bahwa ahli berpendapat jika bukti P-12 adalah bukti laporan hasil
eskalasi harga ;
ah

lik
- Bahwa ahli berpendapat jika ahli belum mempelajari laporan pada
bukti P-12 tersebut, namun dari kesimpulannya tidak ada
am

ub
penyesuaian harga terjadi di kontrak yang dimohonkan
dikarenakan tidak ada kahar dan kebijakan pemerintah mengenai
moneter, sehingga nilai kontrak sesuai dengan kontrak saja ;
ep
k

- Bahwa ahli berpendapat jika paket di kontrak yang menjadi pokok


ah

perkara ada 5 (lima) paket ;


R
- Bahwa ahli berpendapat jika paket yang dimintakan audit eskalasi

si
di kontrak adalah pada Paket kesatu dan kedua, selebihnya tidak.

ne
ng

- Bahwa ahli berpendapat apabila di dalam kontrak tidak ada audit


dari BPKP, maka kontrak tersebut tetap bisa berjalan dan itu
tergantung dari para pihak yang ada di dalam kontrak tersebut ;

do
gu

- Bahwa ahli berpendapat jika ada pembayaran namun tidak ada


hasil audit berarti ada penyimpangan.
In
A

- Bahwa ahli berpendapat jika dilakukan audit dan ada sejumlah


harga yang harus dibayarkan, maka BPKP akan
ah

merekomendasikan dan wewenang ahli hanya merekomendasikan


lik

dan semuanya kembali lagi ke para pihak yang ada di dalam


kontrak ;
m

ub

- Bahwa ahli berpendapat pengguna Anggaran wajib mematuhi


perundang-undangan yang ada di Indonesia ;
ka

ep

- Bahwa ahli berpendapat apabila dari segi keuangan negara


pengguna Anggaran harus melaksanakan sebagaimana hasil
ah

putusan ;
R

es
M

ng

on

64
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil sangkalannya pihak
Tergugat I dipersidangan telah mengajukan bukti berupa surat-surat yang

ne
ng
telah bermaterai cukup berupa :
1. Fotocopy sesuai Asli Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 Tentang

do
gu Arbitrase Dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, diberi tanda T1-1 ;
2. Fotocopy sesuai Asli Salinan Otentik Putusan Bani Putusan Nomor
925/II/ARB-BANI/2017 (“Putusan Bani”), diberi tanda T1-2 ;

In
A
3. Fotocopy sesuai AsliPerjanjian Konstruksi Harga Satuan Program
Pembangunan Jalan dan Jembatan Di Kabupaten Indragiri Hilir Nomor
ah

lik
620/PKKHS-KA/DPU-PJL/I/2011/380.03.01 Tanggal 4 Januari 2011
(“Perjanjian Konstruksi Induk”), diberi tanda T1-3 ;
am

ub
4. Fotocopy sesuai AsliPerjanjian Kerja Konstruksi Harga Satuan
Addendum 04 Nomor: 620/PKKHS/DPU-PJL/ADD04/VI/2014/380.03.
01 tanggal 16 Juni 2014, diberi tanda T1-4;
ep
k

5. Fotocopy sesuai AsliHalaman 46 Buku Hukum Acara Perdata


ah

Karangan M Yahya Harahap, S.H. terbitan Sinar Grafika Cetakan Ke 5,


R

si
diberi tanda T1-5;
6. Fotocopy sesuai AsliHalaman 338 Kamus Besar Bahasa Indonesia

ne
ng

Pusat Bahasa Edisi Keempat Departemen Pendidikan Nasional,


diterbitkan oleh Gramedia, diberi tanda T1-6 ;

do
7. Fotocopy sesuai AsliHalaman 1261 Kamus Besar Bahasa Indonesia
gu

Pusat Bahasa Edisi Keempat Departemen Pendidikan Nasional,


diterbitkan oleh Gramedia, diberi tanda T1-7 ;
In
A

8. Fotocopy sesuai AsliHalaman 1443 Kamus Besar Bahasa Indonesia


Pusat Bahasa Edisi Keempat Departemen Pendidikan Nasional,
ah

lik

diterbitkan oleh Gramedia, diberi tanda T1-8 ;

Surat-surat bukti tersebut dipersidangan telah dicocokkan dengan aslinya


m

ub

dan ternyata sesuai, kecuali untuk bukti bertanda T1-5 sampai dengan T1-8
berupa fotocopy dan tidak ada aslinya ;
ka

ep

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil sangkalannya pihak


Tergugat I telah mengajukan ahli dipersidangan yang memberikan
ah

keterangan dibawah sumpah yaitu :


R

es

2. Herliana, SH. M. Comm.Law., Ph. D. ;


M

ng

on

65
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
- Bahwa ahli berpendapat dimana perjanjian arbitrase atau klausul
arbitrase ialah perjanjian yang berdiri sendiri diantara kedua belah

ne
ng
pihak dan mengikat kedua belah pihak dan apabila kedua pihak
sepakat menunjuk BANI sebagai penyelesai perkara maka itu

do
gu -
yang berlaku.
Bahwa ahli berpendapat dalam Pasal 11 UU Arbitrase yang
menjadi dasar kompetensi absolut dari Arbitrase, bahwa tidak ada

In
A
badan peradilan lain yang menangani perkara tersebut berkaitan
dengan perjanjian klasusul arbitrase yang berlaku sebagai
ah

Undang-undang bagi kedua pihak.

lik
- Bahwa ahli berpendapat dalam Pasal 60 UU Arbitrase, terdapat 3
unsur yaitu final, mempunyai hukum tetap dan mengikat, dalam
am

ub
artian putusan arbitrase tidak memiliki upaya hukum yang
bertingkat seperti peradilan umum tetapi arbitrase bersifatr final
yaitu terakhir dan berkekuatan hukum tetap dan pihak harus
ep
k

mematuhinya, namun di pasal 70 akan ada pembatalan dan


ah

dianggap sebagai upaya hukum yang extra.


R
- Bahwa ahli berpendapat Pasal 70 Undang-undang arbitrase

si
memiliki 3 elemen penting: setelah putusan, dokumen bersifat

ne
ng

menentukan dan disembunyikan, dalam hal gugatan penggugat


ada klausul yang disembunyikan yaitu bahwa dokumen sudah ada
tetapi pihak yang memegang tidak memberi akses untuk pihak lain

do
gu

membaca atau mengakses dokumen ini dengan sengaja, jadi jika


ada salah satu saja unsur dari tiga unsur tersebut bisa diajukan
In
A

gugatan.
- Bahwa ahli berpendapat mengenai unsur tipu muslihat ada suatu
intensi atau niat untuk membuat suatu pihak missleading atau
ah

lik

mengarahkan ke arah sesuatu yang tidak semestinya, jadi tipu


muslihat tersebut dilakukan ketika pemeriksaan sengketa
m

ub

berlangsung atau sebelumnya bukan ketika perjanjian tersebut


dibuat atau dilaksanakan.
ka

- Bahwa ahli berpendapat mengenai Pasal 72 ayat (1) UU Arbitrase


ep

apabila ada pihak yang tidak puas terhadap putusan arbitrase dan
ingin melakukan pembatalan dan diajukan kepada Ketua
ah

Pengadilan Negeri dimana si termohon berdomisili, lalu time


es

frame-nya, jadi yang mempunyai kewajiban mendaftarkan adalah


M

ng

Arbiternya atau kuasanya lalu setelah didaftarkan, setelah 30 hari


on

66
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
harus sudah ada putusan apakah permohonan ini ditolak atau
dikabulkan.

ne
ng
- Bahwa ahli berpendapat Putusan BANI tersebut bisa tidak
dilaksanakan oleh para pihak yang bersengketa maka didaftarkan
ke Pengadilan Negeri, sebenarnya pendaftaran tidak diperlukan

do
gu jika beriktikad baik, lalu Kenapa pendaftaran penting? yaitu untuk
berjaga-jaga jika pihak yang kalah tidak melaksanakan putusan

In
A
maka bisa dieksekusi melalui Pengadilan Umum, dan juga jika
para pihak ingin membatalkan maka harus didaftarkan ke
ah

Pengadilan Negeri, karena jika tidak didaftarkan maka pembatalan

lik
putusan putusan BANI tidak bisa dilakukan.
- Bahwa ahli berpendapat para pihak memilih BANI untuk
am

ub
menyelesaikan sengketa karena ahli menjelaskan mengenai latar
belakang arbitrase, Arbitrase ada 2 (dua) macam :
1. Komersial,
ep
2. Investasi,
k

Komersial dalam bidang: perdagangan, perniagaan keuangan,


ah

perbankan, konstruksi. adanya kebutuhan dunia perdagangan dan


R

si
investasi yang membutuhkan kerahasiaan dan percepatan itu yang
menjadi pilihan mereka menggunakan Arbitrase.

ne
ng

- Bahwa ahli berpendapat proses arbitrase terbagi dua: Arbitrase Ad


Hoc dan Arbitrase Institusi sehingga lamanya proses Arbitrase

do
gu

tergantung menggunakan hukum acara yang mana, tetapi rata-


rata selama 180 hari.
- Bahwa ahIi berpendapat kalau ada sengketa ada tahap negosiasi
In
A

dan mediasi dulu jika tetap tidak bisa rekonsiliasi sehingga


menurut ketentuan ini sebelum pihak menempuh jalan arbitrase
ah

lik

harus ada tahap-tahap tersebut, tetapi pada prakteknya arbiter


akan menanyakan kembali apakah akan lanjut arbitrase atau
m

mediasi tetapi yang terjadi biasanya sudah dilakukan sehingga


ub

arbiter langsung memeriksa melalui cara arbitrase.


- Bahwa ahli berpendapat jika pemeriksaan yang dilakukan Arbiter
ka

ep

pada umumnya pemeriksaan dilakukan secara tertulis, tetapi


pemeriksaan lisan juga diperlukan.
ah

- Bahwa ahli berpendapat jika Undang-undang Nomor 30 tahun


R

1999 mengenai Arbitrase dan penyelesaian Sengketa masih


es

berlaku.
M

ng

on

67
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
- Bahwa ahli berpendapat jika dalam suatu Putusan BANI terdapat
ketentuan harus melakukan pembayaran sementara di dalam

ne
ng
kontrak tidak ada disebutkan maka yang bersifat final adalah apa
yang ada dalam putusan BANI tersebut, jika tidak ada di dalam

do
gu -
putusan BANI maka tidak wajib untuk dilaksanakan.
Bahwa ahli berpendapat mengenai adanya pendaftaran
pembatalan putusan BANI ke Pengadilan Negeri pada prinsipnya

In
A
putusan Arbitrase tidak memerlukan keterlibatan pengadilan,
karena putusan arbitrase bersifat self executive, lalu kenapa UU ini
ah

harus melibatkan pengadilan mengenai maslaah pembatalan

lik
karena tidak semua pihak dari pihak yang tidak diuntungkan dari
putusan tersebut mau melakukan secara sukarela melaksanakan
am

ub
putusan tersebut sehingga pengadilan bisa melakukan intervensi
melakukan eksekusi.
- Bahwa ahli berpendapat jika Pemerintah mempunyai 2 kapasitas
ep
k

melakukan perbuatan dalam hukum publik dan hukum privat,


ah

maka jika di kontrak ini pemerintah posisinya privat, maka dalam


R

si
konteks ini berlaku prinsip equality before the law, semua berlaku
posisi yang sama, sehingga jika tidak ada anggaran sehingga

ne
ng

meniadakan kewajiban pemerintah untuk membayar maka


jawabannya tidak, pemerintah tetap wajib membayar.
- Bahwa ahli berpendapat dalam pasal 70 tersebut poin-poin yang

do
gu

terdapat dalam pasal tersebut bersifat berdiri sendiri dan jika ada
satu saja poin yang menjadi alasan untuk melakukan penyelesaian
In
A

arbitrase maka bisa mengajukan permohonan ke arbitrase tetapi


juga harus memenuhi semua unsur-unsur.
- Bahwa ahli berpendapat ketika alasan contohnya ada dokumen
ah

lik

yang bersifat menentukan namun disembunyikan oleh pihak


lawan, jadi hakim akan menentukan apakah ada dokumen yang
m

ub

menentukan itu dan apakah benar disembunyikan.


- Bahwa ahli berpendapat dalam suatu dokumen ada klausul yang
ka

tidak dipertimbangkan dalam putusan BANI, Ini bukan termasuk


ep

bisa membatalkan karena berbeda antara tidak dipahami dengan


menyembunyikan, apabila salah satu pihak tidak memahami
ah

klausul dalam perjanjian dalam BANI ada namanya binding


es

opinion (pendapat mengikat), jadi salah satu pihak dapat bertanya


M

ng

ke pihak yang lain untuk menjelaskan klausul tersebut.


on

68
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
- Bahwa ahli berpendapat dasar pembayaran Putusan BANI atau
kontrak maka kita berbicara sudah ada putusan BANI maka sudah

ne
ng
terjadi dispute/sengketa karena ada salah satu pihak wanprestasi,
sehingga harus mengacu ke putusan BANI.
- Bahwa ahli berpendapat kalau kedua belah pihak sama-sama

do
gu mempunyai dokumen yang sama, maka tidak terjadi dokumen
yang disembunyikan.

In
- Bahwa ahli berpendapat jika ada alasan yang lebih dari 3 poin di
A
pasal 70 UU Nomor 30 tahun 1999 mengenai syarat pengajuan
pembatalan putusan BANI maka karena pasal 70 tersebut bersifat
ah

lik
limitatif maka tidak dimungkinkan lagi alasan lain jika tidak
memenuhi 3 poin yang ada di dalam pasal 70 tersebut.
am

ub
- Bahwa ahli berpendapat penjelasan tersebut adalah suatu norma
dan terpisah dari pasal itu sendiri dan yang dicabut adalah
ketentuan jika ada 3 ketentuan tadi di pasal 70 setelah ada
ep
k

putusan hakim.
- Bahwa ahli berpendapat putusan BANI berkekuatan hukum tetap
ah

ketika putusan BANI sudah sah atau ditandatangani oleh Arbiter.


R

si
- Bahwa ahli berpendapat tidak ada upaya hukum terhadap putusan
BANI dikarenakan putusan BANI bersifat final.

ne
ng

- Bahwa ahli berpendapat tidak ada ketentuan khusus jika ada


dokumen yang ditemukan ketika pemeriksaan di pengadilan negeri
untuk gugatan pembatalan putusan BANI, namun mengacu pasal

do
gu

70 b maka hakim punya kewenangan untuk menilai apakah


dokumen tersebut bersifat menentukan terhadap putusan tersebut
In
A

atau tidak, tetapi tidak berarti hakim dapat melihat dan


mengevaluasi sengketa dari awal, berarti hakim akan menilai
ah

putusannya seperti apa tanpa melihat pokok sengketa yang telah


lik

diperiksa.
- Bahwa ahli berpendapat dengan dihapuskannya penjelasan pasal
m

ub

70 maka hakim-hakim akan menimbulkan pertanyaan yang sama,


yaitu mana putusan pidana yang menyatakan jika ada tipu
ka

muslihat di suatu kontrak dan putusan pidana tersebut masih tetap


ep

diperlukan.
ah

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil sangkalannya pihak


es

Tergugat II dipersidangan telah mengajukan bukti berupa surat-surat yang


M

ng

telah bermaterai cukup berupa :


on

69
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
1. Fotocopy Perjanjian No. 620/PKKHS/DPU-PJI/I/2011/380.03.01
tertanggal 4 Januari 2011 yang ditandatangani Penggugat dan

ne
ng
Tergugat I, diberi tanda T2-1 ;
2. Fotocopy Putusan Arbitrase BANI No. 925/II/ARB-BANI/2017

do
gu tertanggal 13 Oktober 2017, diberi tanda T2-2
3.1. Fotocopy Undang - Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase
dan Alternatif Penyelesaian Sengketa (UUAAPS) (vide Pasal 11 ayat

In
A
(2) jo. Pasal 62 ayat (2) dan (4) jo. Pasal 70), diberi tanda T2-3.1 ;
3.2. Fotocopy Pasal 1918 KUHPerdata, diberi tanda T2-3.2 ;
ah

lik
3.3. Fotocopy Peraturan Prosedur BANI (vide Pasal 2), diberi tanda T2-
3.3 ;
am

ub
4.1. Fotocopy Putusan Mahkamah Agung RI No. 855 K/PDT.SUS/2008,
diberi tanda T2-4.1 ;
4.2. Fotocopy Putusan Mahkamah Agung RI No. 109 K/PDT.SUS/2010,
ep
k

diberi tanda T2-4.2 ;


ah

4.3. Fotocopy Putusan Mahkamah Agung RI No. 126 PK/Pdt .Sus /2010,
R
diberi tanda T2-4.3 ;

si
4.4. Fotocopy Putusan Mahkamah Agung RI No. 641 K/Pdt.Sus/2011,

ne
ng

diberi tanda T2-4.4 ;


4.5. Fotocopy Putusan Mahkamah Agung RI No. 231 K/Pdt.Sus/2011,
diberi tanda T2-4.5 ;

do
gu

5.1. Fotocopy Putusan Mahkamah Agung RI No. 663 B/Pdt.Sus-Arbt/2014


tertanggal 23 Desember 2014, diberi tanda T2-5.1 ;
In
A

5.2. Fotocopy Putusan Mahkamah Agung RI No. 529 B/Pdt.Sus-Arbt/2014


tertanggal 18 November 2014, diberi tanda T2-5.2 ;
ah

5.3. Fotocopy Putusan Mahkamah Agung RI No. 13 B/Pdt.Sus-Arbt/2014


lik

tertanggal 5 Maret 2014, diberi tanda T2-5.3 ;


5.4. Fotocopy Putusan Mahkamah Agung RI No. 661 B/Pdt.Sus-Arbt/2014
m

ub

tertanggal 25 Mei 2015, diberi tanda T2-5.4 ;


5.5. Fotocopy Putusan Mahkamah Agung RI No. 47 B/Pdt.Sus-Arbt/2015
ka

ep

tertanggal 11 Maret 2015, diberi tanda T2-5.5 ;


6.1. Fotocopy Putusan Mahkamah Agung RI No. 729 K/PDT.SUS/2008
ah

Tanggal 30 Maret 2009, diberi tanda T2-6.1 ;


R

6.2. Fotocopy Putusan Mahkamah Agung No. 268 K/Pdt.Sus/2012, diberi


es
M

tanda T2-6.2 ;
ng

on

70
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
6.3. Fotocopy Putusan Mahkamah Agung No. 146 K/Pdt.Sus/2012, diberi
tanda T2-6.3 ;

ne
ng
6.4. Fotocopy Surat Edaran Mahkamah Agung (“SEMA”) No
10/BUA.6/HS/SP/IX/ 2012 tertanggal 12 September 2012 (SEMA No 7

do
gu thn 2012), yang merupakan hasil Rapat kamar perdata khusus
(Arbitrase) Hakim-Hakim Agung MARI yang diselenggarakan pada
tanggal 19 s.d. 21 April 2012 halaman 17, diberi tanda T2-6.4 ;

In
A
7.1. Fotocopy Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.
583/Pdt.G/Arb/2017/PN.Jkt.Pst tertanggal 18 Desember 2017, diberi
ah

lik
tanda T2-7.1 ;
7.2. Fotocopy Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.
am

ub
352/Pdt.G/Arb/2017/PN.Jkt.Pst tertanggal 18 Oktober 2017, diberi
tanda T2-7.2 ;
7.3. Fotocopy Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No.
ep
k

504/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Sel tanggal 28 September 2017, diberi tanda


ah

T2-7.3;
R
7.4. Fotocopy

si
Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No.
244/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Sel tanggal 22 Agustus 2017, diberi tanda T2-

ne
ng

7.4 ;

Surat-surat bukti tersebut dipersidangan telah dicocokkan dengan aslinya

do
gu

dan ternyata sesuai, kecuali untuk bukti bertanda T2-1, T2-4.1, T2-4.2, T2-
4.3, T2-4.4, T2-4.5 sampai dengan T2-7.1, T2-7.2, T2-7.3, T2-7.4 berupa
fotocopy dan tidak ada aslinya ;
In
A

Menimbang, bahwa selanjutnya Penggugat, Tergugat I dan Tergugat II


telah mengajukan kesimpulannya masing-masing tertanggal 8 Februari 2018;
ah

lik

Menimbang, bahwa selanjutnya segala sesuatu yang termuat dalam


berita acara persidangan perkara ini, untuk menyingkat putusan ini dianggap
m

ub

telah termuat dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan putusan ini;
Menimbang, bahwa akhirnya para pihak menyatakan tidak ada hal-hal
ka

yang diajukan lagi dan mohon putusan;


ep

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM


ah

es

Dalam Eksepsi
M

ng

on

71
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Menimbang, bahwa dalam jawabannya Tergugat I telah mengajukan
eksepsi pada pokoknya sebagai berikut :

ne
ng
1. Exceptie Van Onbevoeheid (Eksepsi Tidak Berwenang Mengadili)
Bahwa terhadap Surat Gugatan Penggugat tertanggal 24 November

do
gu 2017 yang diregister di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tembilahan
tanggal 24 November 2017 dengan PerkaraNomor
24/Pdt.G/2017/PN.Tbh., menurut kami Pengadilan Negeri Tembilahan

In
A
sebenarnya sudah tidak berwenang lagi untuk mengadili perkara a
quo. Hal tersebut berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia
ah

lik
Nomor 30 tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian
Sengketa (“UU Arbitrase”) Pasal 72 ayat (1) dan (3) berbunyi sebagai
am

ub
berikut :
Ayat (1) : Permohonan pembatalan putusan arbitrase harus
diajukan kepada Ketua Pengadilan Negeri.
ep
k

Ayat (3) : Putusan atas permohonan pembatalan ditetapkan


oleh Ketua Pengadilan Negeri dalam waktu paling lama 30 (tiga
ah

R
puluh) hari sejak permohonan sebagaimana dimaksud dalam

si
ayat (1) diterima.

ne
ng

Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Arbitrase Pasal 72 ayat (1)


dan (3) di atas, maka 30 (tiga puluh) hari sejak Surat Gugatan diajukan
oleh Penggugat, Ketua Pengadilan Negeri harus menetapkan putusan

do
gu

atas permohonan atau gugatan Penggugat. Maka, dalam perkara in


casu, Jika Penggugat mendaftarkan gugatannya pada tanggal 24
In
A

November 2017, maka putusan sebagaimana dimaksud Undang-


Undang Arbitrase Pasal 72 ayat (1) dan (3) harus sudah ditetapkan
ah

oleh Ketua Pengadilan Negeri selambat-lambatnya tanggal 24


lik

Desember 2017. Sehingga menurut kami,berdasarkan ketentuan


Undang-Undang Arbitrase Pasal 72 ayat (1) dan (3), setelah tanggal
m

ub

24 Desember 2017, Pengadilan Negeri Tembilahan sudah tidak lagi


berwenang memeriksa, mengadili dan memutus perkara in casu.
ka

ep
ah

2. Exceptio In Persona (Eksepsi Error In Persona)


R

Bahwa pada Surat Gugatan halaman 1 paragraf 3 Penggugat


es
M

menyatakan sebagai berikut :


ng

on

72
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
“Penggugat dengan ini mengajukan gugatan pembatalan putusan
BANI Perkara Nomor: 925/II/ARB-BANI/2017 melalui Pengadilan

ne
ng
Negeri Tembilahan melawan:..”
Berdasarkan pernyataan Penggugat tersebut maka dapat diketahui

do
gu bahwa yang menjadi obyek gugatan adalah putusan BANI Perkara
Nomor: 925/II/ARB-BANI/2017 (untuk selanjutnya apabila diperlukan
cukup disebut “Putusan BANI”). Lebih lanjut Penggugat menyatakan

In
A
dalam Surat Gugatan dalam posita romawi III angka 3 (halaman 3
paragraf terakhir sebagai berikut):
ah

lik
“Bahwa Penggugat menolak putusan Tergugat II dalam perkara
925/II/ARB-BANI/2017...”
am

ub
Pada dalilnya tersebut, menurut kami klausul “putusan Tergugat II”
dapat ditafsirkan bahwa Putusan BANI adalah hasil keputusan atau
tindakan hukum dari Tergugat II dan bukan dari keputusan atau
ep
k

tindakan dari Tergugat I. Sehingga identifikasi Penggugat terhadap


Tergugat I sebagai Tergugat I adalah tidak tepat atau salah alamat.
ah

R
Dalam hal ini, Tergugat I sebenarnya hanyalah berkedudukan atau

si
berposisi pihak yang menerima atau menanggung saja atas Putusan

ne
ng

BANI. Bahwa seharusnya Penggugat dalam gugatannya


mengidentifikasikan atau memposisikan Tergugat I sebagai Turut
Tergugat, bukan sebagai Tergugat I. Sehingga seharusnya yang

do
gu

diposisikan oleh Penggugat sebagai pihak Tergugat adalah Tergugat II.


Atau secara lengkapnya yang benar adalah Tergugat II menjadi
In
A

Tergugat dan Tergugat I menjadi Turut Tergugat ;

3. ExceptioRes Judicata atau Ne bis in idem


ah

lik

Bahwa Penggugat (vide Surat Gugatan Butir II halaman 1 paragraf


terakhir) mendasarkan gugatannya pada ketentuan Undang-Undang
m

ub

Arbitrase Pasal 70 yang berbunyi sebagai berikut :


“Terhadap putusan arbitrase para pihak dapat mengajukan
ka

permohonan pembatalan apabila putusan tersebut diduga


ep

mengandung unsur-unsur sebagai berikut:


ah

1. Surat atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan, setelah


R

putusan dijatuhkan, diakui palsu atau dinyatakan palsu;


es

2. Setelah putusan diambil ditemukan dokumen yang bersifat


M

ng

menentukan, yang disembunyikan oleh pihak lawan; atau


on

73
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
3. Putusan diambil dari hasil tipu muslihat yang dilakukan oleh
salah satu pihak dalam pemeriksaan sengketa.”

ne
ng
Lebih lanjut dinyatakan oleh Penggugat pada Surat Gugatan dalam
posita romawi III angka 3 (halaman 3 paragraf terakhir) sebagai

do
gu berikut:
“Bahwa Penggugat menolak putusan Tergugat II dalam perkara
925/II/ARB-BANI/2017 karena ditemukan dokumen yang bersifat

In
A
menentukan yang disembunyikan oleh Tergugat I yaitu Perjanjian
Konstruksi Harga Satuan nomor 620/PKKHS-KA/DPU-
ah

lik
PJL/I/2011/380.03.01 Tanggal 4 Januari 2011 pada Perjanjian Kerja
Konstruksi Harga Satuan Addendum 04 Nomor: 620/PKKHS/DPU-
am

ub
PJL/ADD04/VI/2014/380.03.01 tanggal 16 Juni 2014 Kegiatan
Pembangunan Jalan Pekerjaan Pembangunan Jalan Bandara
Tempuling-Mandah Dengan SistemTahun Paket III (Pembangunan)
ep
k

Jalan Tokolan Mandah) dengan uraian sebagai berikut:...”


Bahwa Vide Surat Gugatan Romawi III angka 3 butir 3.1, 3.2, 3.3, 3.4
ah

R
3.5 dan 3.6 Penggugat justru mempersoalkan penafsiran dan

si
pelaksanan Perjanjian Konstruksi Harga Satuan nomor 620/PKKHS-

ne
ng

KA/DPU-PJL/I/2011/380.03.01 Tanggal 4 Januari 2011 (“Perjanjian


Konstruksi”) serta Perjanjian Kerja Konstruksi Harga Satuan
Addendum 04 Nomor: 620/PKKHS/DPU-PJL/ADD04/VI/2014/380.03.

do
gu

01 tanggal 16 Juni 2014 Kegiatan Pembangunan Jalan Pekerjaan


Pembangunan Jalan Bandara Tempuling-Mandah Dengan Sistem
In
A

Tahun Paket III (Pembangunan) Jalan Tokolan Mandah) (“Perjanjian


Konstruksi Addendum 04”).
ah

Secara terang benderang terlihat di Surat Gugatan, Penggugat hendak


lik

melakukan pengujian atau peradilan atas penafsiran dan pelaksanaan


Perjanjian Konstruksi sebagaimana telah dirubah / di addendum
m

ub

dengan Perjanjian Konstruksi Addendum 04, yang mana hal


tersebut telah dilakukan pengujian materiilnya dalam pemeriksaan
ka

ep

perkara di BANI (oleh Tergugat II) dan terhadapnya telah ada


putusannya.Sehingga apabila kehendak Penggugat tersebut
ah

diakomodir oleh Pengadilan Negeri Tembilahan, maka akan terjadi


R

pemeriksaan dan peradilan atas perkara yang sama sebanyak dua kali
es
M

atau secara berulang, di BANI dan di Pengadilan Negeri Tembilahan.


ng

on

74
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Bahwa ketentuan Undang Undang Arbitrase Pasal 60 berbunyi
sebagai berikut :

ne
ng
”Putusan arbitrase bersifat final dan mempunyai kekuatan hukum tetap
dan mengikat para pihak” ;

do
gu Maka terhadap putusan BANI yang bersifat final dan mempunyai
kekuatan hukum tetap dan mengikat para pihak seharusnya secara
materiil tidak dapat diajukan dan dilakukan pemeriksaan kembali

In
A
melalui badan peradilan lain dalam perkara yang sama.

4. Eksepsi Obscuur Libel


ah

lik
Sejalan dengan uraian eksepsi butir c di atas, bahwa selain surat
Gugatan mengandung unsur nebis in idem, surat gugatan Penggugat
am

ub
juga mengandung dan memenuhi unsur obscuur libel, karena
Penggugat dalam permohonan surat gugatannya menyebutkan
ep
permohonan pembatalan putusan Arbitrase (BANI), namun dalam
k

positanya Penggugat justru mendalilkan hal tentang penafsiran dan


ah

pelaksanaan atas Perjanjian Konstruksi sebagaimana telah dirubah/di


R

si
addendum terakhir dengan Perjanjian Konstruksi Addendum 04.
Sehingga akibatnya,Surat Gugatan Penggugat menjadi

ne
ng

membingungkan, tidak jelas atau tidak terang (obscuur libel), karena


dalil yang satu tidak sejalan dengan dalil yang lainnya (tidak

do
gu

berkesesuaian). Oleh karena itu patut dan adil kiranya, apabila Majelis
Hakim Yang Mulia menyatakan Surat Gugatan Penggugat tidak dapat
diterima (niet ontvankelijke verklaard).
In
A

Menimbang, Bahwa berdasarkan eksepsi Tergugat I angka 1 tersebut


ah

lik

diatas, Majelis Hakim berpendapat berdasarkan penetapan No.


24/Pen.Pdt.G/2017/PN Tbh tentang penetapan hari sidang pertama tanggal
m

ub

19 Desember 2017 dimana pada hari sidang yang telah ditetapkan tersebut
pihak Penggugat hadir sedangakan pihak Tergugat II tidak hadir dalam
ka

persidangan sebagaimana telah dipanggil secara sah dan patut berdasarkan


ep

relaas panggilan delegasi No. W4.U5/2451/HT.04.05/XI/2017 tanggal 30


ah

November 2017 yang dilakukan oleh jurusita Pengadilan Negeri Jakarta


R

Selatan dalam perkara No. 24/Pdt.G/2017/PN Tbh dimana Tergugat II


es

menerima dan menandatangani sendiri relaas panggilan sidang tersebut.


M

ng

Bahwa oleh karena Tergugat II tidak hadir, maka untuk tertibnya hukum acara
on

75
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
maka Tergugat II haruslah dipanggil kembali karena pihak Tergugat II juga
tidak menunjuk wakilnya untuk datang menghadiri persidangan.

ne
ng
Menimbang, bahwa berdasarkan relaas panggilan delegasi kedua No.
W4.U5/2641/HT.04.05/XII/2017 tanggal Desember 2017 tentang pemanggilan

do
gu para pihak untuk hadir dalam persidangan yang telah ditetapkan dan setelah
dilakukan pemanggilan para pihak hadir semua dalam persidangan yaitu hari
kamis tanggal 18 januari 2018 sebagaimana penetapan relaas panggilan

In
A
delegasi tersebut ;
Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 72 ayat (3) Undang-Undang
ah

lik
Nomor 30 tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian
Sengketa yang berbunyi : Putusan atas permohonan pembatalan ditetapkan
am

ub
oleh Ketua Pengadilan Negeri dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari
sejak permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diterima. Bahwa
oleh karena Tergugat II tidak hadir pada hari persidangan yang telah
ep
k

ditetapkan meskipun telah dipanggil secara sah dan patut, maka berdasarkan
pasal tersebut Majelis Hakim menilai bahwa penghitungan waktu 30 (tiga
ah

R
puluh) hari ditetapkan sejak para pihak yang berperkara hadir semua pada

si
persidangan yang telah ditetapkan dan dibacanya surat gugatan oleh

ne
ng

Penggugat yaitu hari Kamis tanggal 18 Januari 2018, sehingga berdasarkan


pertimbangan tersebut maka Majelis Hakim berkesimpulan bahwa eksepsi
Tergugat I angka 1 haruslah ditolak ;

do
gu

Menimbang, bahwa berdasarkan eksepsi Tergugat I angka 2 tersebut


diatas, Majelis Hakim berpendapat untuk menentukan siapa-siapa saja yang
In
A

akan digugat adalah Hak Penggugat yang dianggap mempunyai peran dan
atau hubungan dengan pembuktian atau penyebab kerugian penggugat, hal
ah

ini sesuai dengan Yurisprudensi Nomor : 1816/K/Pdt/1989 dan Buku Hukum


lik

Acara Perdata halaman 117 karangan Yahya Harahap, terbitan Sunan


Grafika tahun 2004 ;
m

ub

Menimbang, bahwa berdasarkan hal tersebut diatas, Majelis Hakim


berkesimpulan adalah hak dari Penggugat untuk menentukan siapa saja
ka

ep

yang ingin digugat dan dijadikan sebagai Tergugat dimana Penggugat


merasa dirugikan oleh Tergugat, oleh karenanya eksepsi Tergugat I angka 2
ah

tidak berdasar sehingga haruslah ditolak ;


R

Menimbang, bahwa berdasarkan eksepsi Tergugat I angka 3 tersebut


es
M

diatas, Majelis Hakim berpendapat yang dimaksud dengan ne bis in idem


ng

on

76
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
dalam hukum perdata mengandung pengertian sebuah perkara dengan objek
sama, para pihak sama dan materi pokok perkara yang sama, yang diputus

ne
ng
oleh pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap yang mengabulkan
atau menolak, tidak dapat diperiksa kembali untuk kedua kalinya. Syarat-

do
gu syarat diatas harus terpenuhi untuk dapat dikatakan perkara ne bis in idem.
Jadi sebuah perkara dengan objek dan materi perkara yang sama, akan
tetapi pihak-pihak yang bersengketa berbeda, hal demikian tidak termasuk ne

In
A
bis in idem;
Menimbang, bahwa berdasarkan gugatan yang diajukan oleh
ah

lik
Penggugat Majelis Hakim menilai bahwa gugatan yang diajukan oleh
Penggugat ke Pengadilan Negeri adalah mengenai gugatan pembatalan
am

ub
putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia nomor 925/II/ARB-BANI/2017
sedangkan perkara yang sebelumnya diputus oleh Badan Arbitrase Nasional
Indonesia adalah mengenai gugatan wanprestasi, sehingga Majelis Hakim
ep
k

berkesimpulan bahwa keberatan Tergugat I angka 3 tersebut tidak berdasar


karena perkara yang diperiksa oleh Pengadilan Negeri dan yang diputus oleh
ah

R
Badan Arbitrase Nasional Indonesia adalah 2 (dua) hal yang berbeda pokok

si
perkaranya, oleh karenanya eksepsi Tergugat I angka 3 haruslah ditolak ;

ne
ng

Menimbang, bahwa berdasarkan eksepsi Tergugat I angka 4 tersebut


diatas, Majelis Hakim berpendapat bahwa yang dimaksud dengan gugatan
tidak jelas atau obscuur libel adalah surat gugatan Penggugat yang tidak

do
gu

jelas atau isinya tidak terang dan tegas. Bahwa bila kita bertolak dari
ketentuan hukum acara yang berlaku Cq. HIR dan RBG tidak terdapat
In
A

penegasan merumuskan gugatan secara jelas dan terang, namun dalam


praktek peradilan dengan berpedoman pada ketentuan pasal 8 RV sebagai
ah

rujukan berdasarkan asas demi kepentingan beracara, maka praktek


lik

peradilan mengembangkan penerapan eksespi gugatan kabur atau obscuur


libel;
m

ub

Menimbang, bahwa tentang eksepsi gugatan Penggugat kabur/tidak


jelas atau obscuur libel, dalam praktek dikenal beberapa bentuk yang
ka

ep

didasarkan pada faktor tertentu, antara lain :


b. tidak jelasnya dasar gugatan dalil gugatan;
ah

c. tidak jelasnya objek sengketa ;


R

d. petitum gugatan tidak jelas karena tidak dirinci dan ada kontradiksi
es
M

antara posita dan petitum ;


ng

on

77
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Menimbang, bahwa berdasarkan eksepsi Tergugat I angka 4 tersebut
diatas, Majelis Hakim mendapati bahwa substansi dari eksepsi yang

ne
ng
disampaikan oleh Tergugat I tersebut diatas telah menyangkut pada pokok
perkara yang masih harus dibuktikan kebenarannya, oleh karena itu eksepsi

do
gu tersebut harus diperiksa bersama-sama dengan pokok perkara dan
karenanya eksepsi dari Tergugat I angka 4 tersebut haruslah dinyatakan
ditolak ;

In
A
Menimbang, bahwa oleh karena eskepsi Tergugat I dari angka 1
sampai dengan angka 4 ditolak, maka Majelis Hakim berkesimpulan bahwa
ah

lik
eksepsi Tergugat I haruslah ditolak untuk seluruhnya ;

Dalam pokok perkara


am

ub
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan dari surat Gugatan Penggugat
sebagaimana tersebut diatas ;
ep
Menimbang, bahwa secara normatif perihal pembatalan putusan
k

Arbitrase diatur dalam Pasal 70 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999


ah

tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa yang menyebutkan


R

si
terhadap putusan Arbitrase para pihak dapat mengajukan permohonan
pembatalan apabila putusan tersebut diduga mengandung unsur-unsur

ne
ng

sebagai berikut :
1. Surat atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan, setelah

do
gu

putusan dijatuhkan, diakui palsu atau dinyatakan palsu;


2. Setelah putusan diambil ditemukan dokumen yang bersifat
menentukan, yang disembunyikan oleh pihak lawan ; atau
In
A

3. Putusan diambil dari hasil tipu muslihat yang dilakukan oleh salah satu
pihak dalam pemeriksaan sengketa.
ah

lik

Menimbang, bahwa dalam penjelasan Pasal 70 Undang-Undang


Nomor 30 Tahun 1999 disebutkan :
m

ub

“ Permohonan pembatalan hanya dapat diajukan terhadap putusan arbitrase


yang sudah didaftarkan di pengadilan. Alasan-alasan permohonan
ka

pembatalan yang disebut dalam pasal ini harus dibuktikan dengan putusan
ep

pengadilan. Apabila pengadilan menyatakan bahwa alasan-alasan tersebut


ah

terbukti atau tidak terbukti, maka putusan pengadilan ini dapat digunakan
R

sebagai dasar pertimbangan bagi hakim untuk mengabulkan atau menolak


es

permohonan.”
M

ng

on

78
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Menimbang, bahwa dalam Pasal 71 Undang-Undang Nomor 30 Tahun
1999 disebutkan bahwa “permohonan pembatalan putusan Arbitrase harus

ne
ng
diajukan secara tertulis dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung
sejak hari penyerahan dan pendaftaran putusan Arbitrase kepada Pengadilan

do
gu Negeri “;
Menimbang, bahwa terlebih dahulu Majelis Hakim akan
mempertimbangkan mengenai tenggang waktu Pengajuan Pembatalan

In
A
Putusan Arbitrase oleh Pemohon apakah sudah memenuhi ketentuan
sebagaimana yang ditentukan dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999;
ah

lik
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P-1 = T1-2 = T2-2 yaitu
Putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia Nomor 925/II/ARB-BANI/2017
am

ub
tanggal 13 Oktober 2017 diputus dan diucapkan pada tanggal 13 Oktober
2017 dan berdasarkan putusan tersebut pada tanggal 30 Oktober 2017 telah
didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tembilahan, serta
ep
k

permohonan pembatalan Putusan Arbitrase ke Pengadilan Negeri


Tembilahan diajukan pada tanggal 24 November 2017 ;
ah

R
Menimbang, bahwa dengan demikian pengajuan permohonan

si
pembatalan Putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia Nomor 925/II/ARB-

ne
ng

BANI/2017 tanggal 13 Oktober 2017 ini telah memenuhi ketentuan


penjelasan Pasal 70 dan ketentuan Pasal 71 Undang-Undang Nomor 30
Tahun 1999 yaitu telah didaftarkan dan diajukan masih dalam tenggang

do
gu

waktu yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan ;


Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan
In
A

mempertimbangkan apakah alasan-alasan pengajuan permohonan


pembatalan Putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia Nomor 925/II/ARB-
ah

BANI/2017 tanggal 13 Oktober 2017 yang diajukan Pemohon sesuai dengan


lik

ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase


dan Alternatif Penyelesaian Sengketa ;
m

ub

Menimbang, bahwa alasan-alasan pengajuan gugatan pembatalan


Putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia secara limitif telah ditentukan
ka

ep

dalam Pasal 70 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 dan hal tersebut


diperkuat dengan adanya Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 07 Tahun
ah

2012 tentang Rumusan Hukum Hasil Rapat Pleno Kamar Mahkamah Agung
R

sebagai Pedoman Pelaksanaan Tugas Bagi Pengadilan yang menyebutkan


es
M

ng

on

79
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
bahwa ketentuan Pasal 70 tentang alasan pembatalan Putusan Arbitrase
domestik yang bersifat limitatif tidak bisa disimpangi ;

ne
ng
Menimbang, bahwa dengan demikian alasan-alasan pengajuan
gugatan pembatalan putusan Arbitrase diluar yang diatur dalam Pasal 70

do
gu Undang-Undang Nomor 30 tahun 1999 harus dikesampingkan dan dari
alasan-alasan pengajuan gugatan pembatalan putusan Arbitrase yang
diajukan oleh Penggugat hanya alasan ditemukan dokumen yang bersifat

In
A
menentukan yang disembunyikan oleh Tergugat I yang akan dipertimbangkan
oleh Majelis Hakim ;
ah

lik
Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 11 ayat (2) jo.
Psal 62 ayat (4) Undang-Undang Nomor 30 tahun 1999 disebutkan bahwa
am

ub
Pengadilan Negeri dalam memeriksa dan mengadili suatu pembatalan
putusan Arbitrase demi hukum terbatas pada penilaian mengenai unsur-
unsur sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 70, dalam arti Pengadilan
ep
k

Negeri tidak berwenang untuk memeriksa kembali pokok perkara yang sudah
diperiksa dan diadili oleh Majelis Arbitrase ;
ah

R
Menimbang, bahwa dalam gugatannya Penggugat telah mengajukan

si
gugatan pembatalan putusan Arbitrase perkara Nomor : 925/II/ARB-

ne
ng

BANI/2017 tanggal 13 Oktober 2017 ;


Menimbang, bahwa putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia
(BANI) tersebut amarnya adalah sebagai berikut :

do
gu

Dalam Eksepsi
- Menolak Eksepsi Termohon untuk seluruhnya.
In
A

Dalam Pokok Perkara


1. Menerima dan mengabulkan permohonan Pemohon untuk sebagian;
ah

2. Menyatakan Termohon telah wanprestasi (ingkar janji);


lik

3. Menghukum dan memerintahkan Termohon untuk melakukan


pembayaran eskalasi periode Januari 2011 s/d Desember 2013
m

ub

Pembangunan Jalan Bandara Tempuling – Mandah Dengan Sistem


Tahun Jamak Paket III (Pembangunan Jalan Tokolan – Mandah)
ka

ep

sebesar Rp. 8.826.471.000,- (delapan milyar delapan ratus dua puluh


enam juta empat ratus tujuh puluh satu ribu rupiah) kepada Pemohon;
ah

4. Menolak permohonan Pemohon untuk selebihnya;


R

es
M

ng

on

80
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
5. Menghukum Pemohon dan Termohon untuk membayar biaya
administrasi, biaya pemeriksaan dan biaya arbiter masing-masing ½

ne
ng
(seperdua) bagian;
6. Mewajibkan Termohon I untuk mengembalikan biaya administrasi,

do
gu biaya pemeriksaan dan biaya arbiter sebesar Rp. 197.245.500,-
(seratus sembilan puluh tujuh juta dua ratus empat puluh lima ribu lima
ratus rupiah) kepada Pemohon;

In
A
7. Menghukum Termohon untuk melaksanakan Putusan Arbitrase ini
selambat-lambatnya 30 hari sejak setelah Putusan Arbitrase ini
ah

lik
diucapkan;
8. Menyatakan Putusan Arbitrase ini adalah putusan dalam tingkat
am

ub
pertama dan terakhir serta mengikat Pemohon dan Termohon;
9. Memerintahkan kepada Sekretaris Majelis Sidang BANI untuk
mendaftarkan turunan resmi Putusan Arbitrase ini di Kepaniteraan
ep
k

Pengadilan Negeri Tembilahan atas biaya Pemohon dan Termohon


dalam tenggang waktu sebagaimana ditetapkan dalam Undang-
ah

R
Undang Nomor 30 tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif

si
Penyelesaian Sengketa.

ne
ng

Menimbang, bahwa atas Putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia


(BANI) tersebut, Penggugat telah mengajukan gugatan pembatalan putusan

do
gu

dengan alasan-alasan hukum bahwa Penggugat menolak putusan Tergugat II


dalam perkara nomor : 925/II/ARB-BANI/2017 karena ditemukan dokumen
In
A

yang bersifat menentukan yang disembunyikan oleh Pihak Tergugat I


yaitu Perjanjian Kerja Konstruksi Harga Nomor 620/PKKHS-KA/DPU-
ah

PJL/I/2011/380.03.01 tanggal 4 Januari 2011 pada Perjanjian Kerja


lik

Konstruksi Harga Satuan Addendum 04 Nomor : 620/PKKHS/DPU-


PJL/ADD04/VI/2014/380.03.01 tanggal 16 Juni 2014 Kegiatan
m

ub

Pembangunan Jalan Pekerjaan Pembangunan Jalan Bandara Tempuling-


Mandah Dengan Sistem Tahun Jamak Paket III (Pembangunan Jalan Tokolan
ka

ep

Mandah) ;
Menimbang, bahwa atas surat Gugatan Penggugat tersebut, baik
ah

Tergugat I maupun Tergugat II secara tegas telah membantahnya dan karena


R

Surat Gugatan telah dibantah, maka Penggugat wajib membuktikan dalil-dalil


es
M

gugatannya ;
ng

on

81
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya,
Penggugat telah mengajukan bukti surat berupa P-1 sampai dengan P-15 ;

ne
ng
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil bantahannya
Tergugat I telah mengajukan bukti surat berupa T1-1 sampai dengan T1-8,

do
gu sedangkan Tergugat II mengajukan bukti surat berupa T2 -1 sampai dengan
T2-7 ;
Menimbang, bahwa dalam perkara ini pihak Penggugat mengajukan

In
A
ahli yaitu : Ig. Setya Rudi Wiyana, Ak ;
Menimbang, bahwa dalam perkara ini pihak Tergugat I mengajukan
ah

lik
ahli yaitu : Herliana, SH. M. Comm.Law., Ph. D.
Menimbang, bahwa berdasarkan petitum nomor 3 (tiga) surat gugatan
am

ub
Penggugat yang memohon membatalkan putusan Putusan Badan Arbitrase
Nasional Indonesia Nomor : 925/II/ARB-BANI/2017 tanggal 13 Oktober 2017
berikut segala akibat hukumnya, maka Majelis Hakim akan
ep
k

mempertimbangkan sebagai berikut :


Menimbang, bahwa berdasarkan bukti-bukti surat dan keterangan Ahli
ah

R
tersebut, Majelis Hakim akan mempertimbangkan alasan pokok dari

si
Pengggugat apakah benar ada ditemukan dokumen yang bersifat

ne
ng

menentukan yang disembunyikan oleh Tergugat I sebagaimana tersebut


diatas ?
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P-9=T1-4=T2-1 dimana

do
gu

Penggugat dan Tergugat I sepakat membuat perjanjian kerja sebagaimana


tertuang dalam Perjanjian Kerja Konstruksi Harga Nomor 620/PKKHS-
In
A

KA/DPU-PJL/I/2011/380.03.01 tanggal 4 Januari 2011 pada Perjanjian Kerja


Konstruksi Harga Satuan Addendum 04 Nomor : 620/PKKHS/DPU-
ah

PJL/ADD04/VI/2014/380.03.01 tanggal 16 Juni 2014 Kegiatan


lik

Pembangunan Jalan Pekerjaan Pembangunan Jalan Bandara Tempuling-


Mandah Dengan Sistem Tahun Jamak Paket III (Pembangunan Jalan Tokolan
m

ub

Mandah) dan berdasarkan bukti P-9=T1-4=T2-1 tersebut, Penggugat


mendalilkan bahwa Tergugat I telah menyembunyikan bukti P-9=T1-4=T2-
ka

ep

1yang bersifat menentukan dalam pemeriksaan perkara di Badan Arbitrase


Nasional Indonesia ;
ah

Menimbang, bahwa berdasarkan dalil Penggugat tersebut, Tergugat I


R

menyatakan bahwa terhadap bukti bukti P-9=T1-4=T2-1 pernah diajukan


es
M

sebagai alat bukti surat pada pemeriksaan perkara di Badan Arbitrase


ng

on

82
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Nasional Indonesia dan termuat dalam Putusan Badan Arbitrase Nasional
Indonesia Nomor : 925/II/ARB-BANI/2017 tanggal 13 Oktober 2017 (bukti P-

ne
ng
1=T1-2=T2-2) oleh Majelis Arbiter ;
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan disembunyikan menurut

do
gu Kamus Besar bahasa Indonesia adalah “Menyimpan (menutup dsb) supaya
jangan (tidak) terlihat..”
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan ahli Herliana, SH. M.

In
A
Comm.Law., Ph. D. yang memberikan keterangan mengenai penjelasan
Pasal 70 huruf b yaitu “setelah putusan diambil ditemukan dokumen yang
ah

lik
bersifat menentukan, yang disembunyikan oleh pihak lawan”, dimana ahli
menjelaskan kata disembunyikan dalam hal ini adalah bahwa ahli
am

ub
berpendapat kalau kedua belah pihak sama-sama mempunyai dokumen
yang sama, maka tidak terjadi dokumen yang disembunyikan. Alasan
contohnya ada dokumen yang bersifat menentukan namun disembunyikan
ep
k

oleh pihak lawan, jadi hakim akan menentukan apakah ada dokumen yang
menentukan itu dan apakah benar disembunyikan. Dalam suatu dokumen
ah

R
ada klausul yang tidak dipertimbangkan dalam putusan BANI, Ini bukan

si
termasuk bisa membatalkan karena berbeda antara tidak dipahami dengan

ne
ng

menyembunyikan, apabila salah satu pihak tidak memahami klausul dalam


perjanjian dalam BANI ada namanya binding opinion (pendapat mengikat),
jadi salah satu pihak dapat bertanya ke pihak yang lain untuk menjelaskan

do
gu

klausul tersebut.
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut
In
A

diatas, Majelis Hakim berpendapat bahwa Tergugat I tidak ada


menyembunyikan dokumen yang bersifat menentukan dimana berdasarkan
ah

bukti P-9=T1-4=T2-1 para pihak sepakat membuat perjanjian kontrak dan


lik

para pihak mendapatkan/memegang surat perjanjian tersebut serta


mengetahui isi dan maksud dari perjanjian yang dibuat. Bahwa terhadap bukti
m

ub

P-9=T1-4=T2-1 juga pernah diajukan oleh Tergugat I sebagai alat bukti surat
pada pemeriksaan di Badan Arbitrase Nasional Indonesia dan termuat dalam
ka

ep

Putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia Nomor : 925/II/ARB-BANI/2017


tanggal 13 Oktober 2017 (bukti P-1=T1-2=T2-2), dan berdasarkan
ah

keterangan ahli Herliana, SH. M. Comm.Law., Ph. D. kalau kedua belah pihak
R

sama-sama mempunyai dokumen yang sama, maka tidak terjadi dokumen


es
M

yang disembunyikan, sehingga Majelis Hakim berkesimpulan bahwa dalil


ng

on

83
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Penggugat yang menyatakan Tergugat I telah menyembunyikan dokumen
yang bersifat menentukan tidak dapat Penggugat buktikan oleh karenanya

ne
ng
gugatan Penggugat pada petitum nomor 3 (tiga) yang memohon
membatalkan putusan Putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia Nomor :

do
gu 925/II/ARB-BANI/2017 tanggal 13 Oktober 2017 berikut segala akibat
hukumnya haruslah ditolak ;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan ahli Ig. Setya Rudi

In
A
Wiyana, Ak telah memberikan keterangan dipersidangan yang pada
pokoknya adalah mengenai syarat-syarat eskalasi / penyesuaian harga dan
ah

lik
audit eskalasi / penyesuaian. Bahwa keterangan yang ahli berikan pada
persidangan mengenai syarat-syarat eskalasi / penyesuaian harga dan audit
am

ub
eskalasi / penyesuaian tersebut telah memasuki pokok perkara sebagaimana
pokok perkaranya telah diperiksa di Majelis Arbiter sehingga berdasarkan
Pasal 70 UU nomor 30 tahun 1999 seharusnya keterangan yang ahli berikan
ep
k

adalah mengenai 3 (tiga) hal sebagaimana pasal tersebut dan bukan lagi
mengenai pokok perkara sebagaimana telah diperiksa pada Majelis Arbiter
ah

R
yaitu mengenai :

si
1. Surat atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan, setelah

ne
ng

putusan dijatuhkan, diakui palsu atau dinyatakan palsu;


2. Setelah putusan diambil ditemukan dokumen yang bersifat
menentukan, yang disembunyikan oleh pihak lawan ; atau

do
gu

3. Putusan diambil dari hasil tipu muslihat yang dilakukan oleh salah satu
pihak dalam pemeriksaan sengketa.
In
A

Bahwa oleh karena ahli dalam memberikan keterangannya telah memasuki


pokok perkara yang pernah diperiksa di Majelis Arbiter yaitu mengenai
ah

eskalasi / penyesuaian harga dan audit eskalasi / penyesuaian harga


lik

sebagaimana pernah diperiksa pada Majelis Arbiter, maka Majelis Hakim


berkesimpulan bahwa keterangan ahli Ig. Setya Rudi Wiyana, Ak haruslah
m

ub

dikesampingkan ;
Menimbang, bahwa oleh karena petitum nomor 3 (tiga) gugatan
ka

ep

Penggugat ditolak, maka petitum nomor 1 (satu) dan nomor 2 (dua) yang
mohon agar Putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia Nomor :
ah

925/II/ARB-BANI/2017 tanggal 13 Oktober 2017 tidak memiliki kekuatan


R

hukum mengikat dan batal berikut akibat hukumnya haruslah ditolak juga ;
es
M

ng

on

84
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Menimbang, bahwa oleh karena petitum pokok (Petitum kesatu,
petitum kedua dan petitum ketiga dalam surat gugatan) semuanya ditolak,

ne
ng
maka petitum selanjutnya harus ditolak juga ;
Menimbang, bahwa oleh karena petitum gugatan Penggugat ditolak

do
gu seluruhnya, maka Penggugat adalah pihak yang dikalahkan oleh karena itu
Penggugat dihukum untuk membayar biaya perkara yang besarnya akan
ditentukan dalam amar putusan ini ;

In
A
Menimbang, bahwa mengenai alat-alat bukti yang lain, karena tidak
relevan dengan apa yang menjadi dasar pertimbangan di atas, maka Majelis
ah

lik
tidak akan mempertimbangkan bukti tersebut ;
Mengingat dan memperhatikan ketentuan Pasal 70 huruf b Undang
am

ub
undang No. 30 tahun 1999 tentang arbitrase dan alternatif Penyelesaian
sengketa, serta peraturan peraturan lain yang berhubungan dengan perkara
ini ;
ep
k

MENGADILI :
ah

R
Dalam Eksepsi :

si
- Menolak Eksepsi dari Tergugat I untuk seluruhnya ;

ne
ng

Dalam Pokok Perkara :


1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;

do
gu

2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.


650.000,- ( enam ratus lima puluh ribu rupiah );
In
A

Demikianlah diputus dalam rapat musyawarah Majelis Hakim


ah

Pengadilan Negeri Tembilahan pada hari Senin tanggal 12 Februari 2018,


lik

oleh kami ARIE SATIO RANTJOKO, SH. MH., sebagai Hakim Ketua Majelis,
SAHARUDIN RAMANDA, SH. dan ARIF INDRIANTO, SH., MH., masing-
m

ub

masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana diucapkan dalam


persidangan yang terbuka untuk umum pada hari KAMIS tanggal 15 Februari
ka

ep

2018 oleh Ketua Majelis Hakim dengan didampingi oleh hakim-hakim


anggota tersebut, dan dibantu oleh MUFLIKH. FAUZAN ASBAR., SH.,
ah

Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Tembilahan, serta dihadiri oleh


R

Kuasa Hukum Penggugat, Kuasa Hukum Tergugat I dan Kuasa Hukum


es
M

Tergugat II ;
ng

on

85
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Hakim Anggota Hakim Ketua Majelis

ne
ng
ttd./ ttd./

do
gu (SAHARUDIN RAMANDA, S.H.) (ARIE SATIO RANTJOKO, S.H., M.H.)

ttd./

In
A
(ARIF INDRIANTO, S.H., M.H)

Panitera Pengganti
ah

lik
ttd./

( M. FAUZAN A, S.H. )
am

ub
Perincian Biaya Perkara :

1. Pendaftaran Rp. 30.000.-


ep
k

2. Biaya Panggilan Rp. 544.000.-


ah

3. Redaksi Rp. 5.000.-


R

si
4. Materai Rp. 6.000.-
5. Biaya ATK Rp. 65.000,- +

ne
ng

Jumlah Rp . 650.000,-
(tujuh ratus dua puluh enam ribu rupiah)

do
gu

PADA HARI INI …………………… TANGGAL ……………………………………………………, SALINAN


PUTUSAN INI TELAH DICOCOKKAN DENGAN ASLINYA DAN DIBERIKAN KEPADA
TERGUGAT II, ATAS PERMINTAANNYA SENDIRI SETELAH MEMBAYAR BIAYA-
In
A

BIAYA YANG DIPERLUKAN UNTUK ITU.

a.n. PANITERA PENGADILAN NEGERI TEMBILAHAN


ah

lik

PANITERA MUDA PIDANA


m

ub

M. FAUZAN A, S.H.
NIP. 19860823 200604 1 002.
ka

Perincian Biaya:
ep

1. Uang Leges : Rp. 3.000,-


2. Penyerahan Salinan Putusan (87 lembar x Rp.300,-) : Rp. 26.100,-
ah

Jumlah : Rp. 29.100,- (dua puluh sembilan


R

ribu seratus rupiah)


es
M

ng

on

86
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86

Anda mungkin juga menyukai