Oleh:
Adhika Bibing Purwanto(1), Chandra Ari Nugroho(8), Dyah Ayu Pradnya
Paramita(11), Kharisma Baptiswan(17), dan Rudiansah Wisnu Indarto(24).
(Kelas X-D Program Diploma IV Akuntansi Kurikulum Khusus STAN)
1. Pengertian
Menurut Charles W Thurston pengertian Free Trade Zone adalah An Free Trade
Zone is in essence, a taxfree enclave and not consideres part of the country as
far as import regulations are concerned. When an item leaves an free trade zone
and is officially imported into the host country of the Free Trade Zone, all duties
and regulation are imposed.
Sementara menurut Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No.36 tahun 2000. FTZ
adalah Suatu kawasan yang berada dalam wilayah hukum NKRI yang terpisah
dari daerah pabean sehingga bebas dari pengenaan bea masuk, PPn, PPnBM,
dan cukai . Status Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas terpisah
dari daerah pabean lebih banyak dimaksudkan untuk kepentingan pemberian
fasilitas fiskal dan tidak dinyatakan secara eksplisit maupun implisit bahwa
dalam kawasan dimaksud tidak berlaku ketentuan perundang-undangan
dibidang kepabeanan.
Kawasan Free Trade Zone memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Merupakan kawasan industri yang mengkhususkan diri di bidang manufaktur
untuk ekspor dan menawarkan perusahaan pada kondisi perdagangan bebas
dan lingkungan peraturan yang liberal (World Bank, 1992).
2. Merupakan zona industri dengan insentif khusus yang dibentuk untuk
menarik investor asing, di mana bahan impor mengalami beberapa tingkat
proses sebelum diekspor kembali (ILO, 1998).
3. Merupakan area yang jelas dibatasi dan tertutup dengan wilayah pabean
nasional, sering terletak pada lokasi geografis yang menguntungkan
(Madani, 1999) dengan infrastruktur yang sesuai dengan pelaksanaan
perdagangan dan operasional industri serta tunduk pada prinsip bea cukai
dan fiscal segregation.
4. Dan merupakan suatu kawasan industri yang jelas digambarkan sebagai
kantong perdagangan bebas dalam pabean dan rezim perdagangan yang
ditetapkan oleh suatu suatu negara, dimana perusahaan manufaktur asing,
terutama yang melakukan produksi industri berorientasi ekspor, mendapat
keuntungan dari sejumlah insentif fiskal dan keuangan (Kusago dan
Tzannatos, 1998).
2. Manfaat Free Trade Zone
Bagi negara yang mempunyai Free Trade Zone di wilayahnya, negara tersebut
akan mendapatkan beberapa manfaat, yang diantaranya:
Manfaat FTZ bagi negara
Kawasan Bebas, adalah suatu kawasan yang berada dalam wilayah hukum
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terpisah dari Daerah Pabean sehingga
bebas dari pengenaan bea masuk, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas
Barang Mewah, dan cukai. di kawasan bebas, hasilnya tidak harus untuk ekspor.
Jika anda melakukan transaksi dengan kawasan bebas atau berikat maka anda
wajib membuat faktur pajak dengan kode.07 dan memberi stempel di faktur
pajak dengan keterangan sebagai berikut
PPN tidak dipungut berdasarkan PP nomor 10 tahun 2012
b) Kawasan Berikat
Dasar Hukum :
Kawasan
Kawasan Berikat adalah suatu bangunan, tempat, atau kawasan dengan batasbatas tertentu yang di dalamnya dilakukan kegiatan usaha industri pengolahan
barang dan bahan, kegiatan rancangbangun, perekayasaan, penyortiran,
pemeriksaan awal, pemeriksaan akhir, dan pengepakan atas barang dan bahan
asal impor atau barang dan bahan dari dalam Daerah Pabean Indonesia Lainnya
yang hasilnya terutama untuk tujuan ekspor tidak di pungut PPN, Cukai dsb
transaksi dengan berikat maka anda wajib membuat faktur pajak dengan
kode.07 dan memberi stempel di faktur pajak
Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas
Barang Mewah tidak dipungut eksekusi dari PP Nomor 32 Tahun 2009.
2.
3.
4.
5.
Terkait dengan pengeluaran dari kawasan bebas ke daerah pabean, pajak dan
pungutan lain dikecualikan apabila:
1
2
3
4
5
Aspek Kesiapan
Legal
Anggaran
SDM dan TI
Dengan adanya peraturan mengenai syarat pengurusan dokumen master
list, maka kualitas dan kompetensi SDM serta adanya dukungan TI yang
menunjang pelaksanaan tugas mutlak diperlukan. Pusat TI BP Batam sendiri
telah mengembangkan e-government yang mana terdiri dari e-administrasi
dan e-publik dalam rangka pelayanan investasi, dan e-bisnis serta IT Centre
dalam rangka Pengusahaan. Selain itu, BP Batam juga merencanakan suatu
Portal Batam Single Window yang merupakan suatu aplikasi berbasis web
yang berfungsi sebagai akses poin/gateway yang dapat mengintegrasikan
berbagai aplikasi perizinan berbasis online. Namun sayangnya, aplikasi ini
belum sepenuhnya berjalan dikarenakan sulitnya dalam pengumpulan data
lama. Diharapkan, inovasi dalam bidang TI ini akan diikuti oleh FTZ
lainnya.Terkait dengan SDM, BP Batam yang merupakan peralihan dari Otorita
Batam memiliki struktur organisasi yang relative besar, dengan jumlah
karyawan sekitar 2800. Hal ini lagi-lagi sangat timpang dibandingkan BP
Bintan dan BP Karimun yang mana pada awal pendiriannya hanya memiliki
karyawan sekitar 40 orang. Selain itu, struktur karyawan juga dinilai menjadi
masalah tersendiri. Karyawan BP yang hampir seluruhnya PNS dinilai tidak
semuanya memiliki kecakapan utamanya di bidang kepabeanan. Namun,
kurang tepat rasanya jika suatu badan pemerintah hanya diisi oleh kalangan
professional,
karena
pastinya
akan
dibutuhkan
birokrat
dalam
pelaksanaannya. Sehingga, kajian mengenai komposisi antara karyawan
professional dan PNS yang tepat sangat diperlukan.
b
Kesiapan Aparatur
Sebuah peraturan yang sebagus apapun tidak akan bertaji ketika para
personel pengeksekusinya tidak memahami. Dalam penerapan FTZ di BBK,
persepsi pelaku industry mengenai kesiapan petugas institusi pelaksana FTZ
buruk. Tak jarang pelaku industri yang ingin menanyakan solusi malah harus
mencari solusi sendiri. Pelaku usaha juga tidak pernah diajak berperan aktif
dalam penyusunan kebijakan sehingga terkesan pihak BP berjalan sendiri.
Inkonsistensi Aturan
Kapasitas Pelabuhan
Para pelaku usaha dan institusi pelaksana FTZ sepakat bahwa pelabuhan
dalam FTZ harus representatif. Sayangnya pelabuhan di Batam, Bintan, dan
Aspek Perpajakan
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INEiONESIA
-3
Penghitungan Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai
dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang terutang dan ketentuan
perpajakan atas pengeluaran BKP tersebut adalah sebagai berikut:
Dasar Pengenaan Pajak (10 X 5.000.000,00) Rp 50.000.000,00
- PPN yang terutang (10% X DPP) Rp 5.000.000,00
PPnBM yang terutang (10% X DPP) Rp 5.000.000,00
PT Batam (Orang yang mengeluarkan barang) memungut dan
menyetor PPN dan PPnBM yang terutang dengan menggunakan Surat
Setoran Pajak;
Pemungutan dan penyetoran Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak
perjalanan dan Bandar Udara Hang Nadim Batam ke Bandar Udara Sultan
Syarif Kasim Il Pekanbaru menggunakan helikopter dengan harga tiket. Rp
1o.000.000,00. .
Penghitungan Pajak Pertambahan Nilai yang terutang dan ketentuan
perpajakan atas pembelian tiket tersebut sebagai berikut:
- Dasar Pengenaan Pajak Rp 10.000.000,00
- PPNyangterutang(10%XDPP) Rp 1.000.000,00
PPN yang terutang disetor sendiri oleh Nyonya Sora dengan menggirnakan
Surat Setoran Pajak paling lama tanggal 15 Mei 2012.
Apabila Nyonya Sora adalah Pengusaha Kena Pajak maka dapat
mengkreditkan PPN yang telah disetorkan tersebut sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan
C. Dan tempat lain dalam Daerah Pabean ke Kawasan Bebas
PT Jakarta Airlines adalah maskapai udara yang bertempat kedudukan dan
dilcukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak di Jakarta. Maskapai ini
melayani rute penerbagan dalam negeri. Pada tanggal 18 April 2012 Nyonya
Mona melakukan perjalanan dan Jakarta ke Batam menggunakan maskapai
tersebut dengan harga tiket Rp 1 . 100.000,00 (sudah termasuk PPN).
Penghitungan Pajak Pertambahan Nilai yang terutang dan ketentuan
perpajakan atas pembelian tiket tersebut sebagai berikut:
- Dasar Pengenaan Pajak (100/ 110 X Rp 1.100000,00) Rp 1.000.000,00
- PPN yang terutang (10% X DPP) Rp 100.000,00
a PPN yang terutarig dipungut oleh PT Jakarta Airlines pada saat pembelian
tiket tersebut.
d. Dan Kawasan Bebas ke Tempat Lain Dalam Daerah Pabean.
PT Jakarta Airlines adalah maskapai udara yang bertempat kedudukan dan
diknkuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak di Jakarta. Maskapai ini
melayani rute penerbangan dalam negerL Pada tanggal 22 April 20 12 Nyonya
Mona melakukan perjalanan dan Batam ke Jakarta menggunakan maskapai
tersebut dengan barga tiket Rpl.650.000,00 (sudah termasuk PPN).
MENTERI KUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Iv. CONTOR PENGHITUNGAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAT ATAS PENYERAHAN
JASA TELEKOMUNIKASI DI DALAM KAWASAN BEBAS, DARI TEMPAT LAIN
DALAM DAERAH PABEAN ATAU TEMPAT PENIMBUNAN BERIKAT KE
KAWASAN BEBAS, DAN DARI KAWASAN BEBAS KE TEMPAT LAIN DALAM
DAEPAH PABEAN ATAU TEMPAT PENIMBUNAN BERIKAT
a. PT. Batam Satellite adalah perusahaan operator penyedia jasa
telekomunikasi
bertempat kedudukan di Batam yang mempunyai pelanggan di wilayah
Batam, Bintan, Karimun, dan Pekanbaru. Diketahui Tuan Batami bertempat
tinggal di Batu Ampar, Batam sedangkan Tuan Bintanu bertempat tinggal di
Tanjung Uban, Bintan dan Tuan Kariman bertempat tinggal di Tanjung Balai,