Mengganggu Hankamtibmas
UU 10/1995 JO UU 17/2006
TENTANG KEPABEANAN
dibatalkan ekspornya,
diekspor kembali, atau
dimusnahkan dibawah
pengawasan DJBC
Psl 53 UU No 17/2006
4) Barang yang dilarang atau dibatasi untuk
diimpor atau diekspor yang tidak
diberitahukan atau diberitahukan secara
tidak benar dinyatakan sebagai barang yang
dikuasai negara, kecuali terhadap barang
dimaksud ditetapkan lain berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
PMK 224/PMK.4/2015
Dirjen
Government Portal
Agency Bea
(Instansi penerbit
INSW
lartas)
Cukai
Transfer Dokumen
Oleh Pengguna Jasa BC- Reject
NSW-Cek BC-Proses
NSW-Penerimaan Non BC - Penerimaan
BC- Dapat
Mandatory Kepabeanan Nomor Pendaftaran
Dokumen Lartas
Dokumen
Ada
Lartas Ijin
Tidak Ada
Ijin NSW –
Reject
Flag 0
NSW-
NSW- Konfirmasi
Flag 1
Analyzing Point Skep Lartas
Bank 12
13
PENJALURAN &
Bayar BPN
14 Penomoran
cek bayar A SPPB 22
10
11
9
• Registrasi
15 AEO & MITA
asal K/M tdk Notul
Respon kode Validasi • Tarif (BTKI) 16
• Utang 20
Billing • Hard copy
• BC 1.1 (Preno)
Hijau PFPD
7 Notul?
NPP 8 17
PIB 1
13
Kuning
17
Lartas? 20 Y
reject 2 16
SPBL/SPTNP/
Merah SPJK SPPJ/SPPB
flag 1
21
3 6
16
16
NPBL 4
Proses An. 17 Penyelesaian
A
IMPORTIR
A
23 SPPB
GATE
Barang Keluar
21 komoditas :
diantaranya, pelumas, mutiara, produk tertentu, kaca lembaran,
barang berbasis sistem pendingn, barang modal tidak baru, intan
kasar, hewan dan produk hewan, semen clinker dan semen, produk
holtikultura, bahan baku plastik, ban
16
ALUR DATA PENGAWASAN TATA NIAGA POST BORDER
Keterangan:
1. Penyampaian daftar
komoditi Tata Niaga
Impor Post Border
2. Importir aju dokumen
PIB
3. Notifikasi INSW kepada
importir
4. Notifikasi INSW kepada
K/L
5. Penerusan data PIB dari
INSW ke DJBC
6. Notifikasi dari DJBC ke
INSW, dan dari INSW ke
importir dan K/L terkait
penetapan Pos Tarif
7. Sharing profil risiko
(ISRM)
8. Dokumen release (SPPB)
setelah proses
kepabeanan
9. Pengawasan Post Border
10. Hasil pengawasan
11. Tindak lanjut hasil
pengawasan
12. Update profil MR ke
DJBC (ISRM)
13. Update profil MR ke
INSW (ISRM)
Barang PRINSIP:
Tidak menghalangi penggunaan barang
Impor Dokumen Perizinan tidak menjadi syarat impor
(tidak lagi menjadi dokumen pelengkap pabean)
Tidak menghapuskan persyaratan tata niaga impor
Pemeriksaan untuk menguji Compliance melalui
Analisis Data, Random Spot Check, dan Audit
Manajemen Risiko
(ISRM)
OK
ya
Patuh?
tdk
Punishment
18
LARTAS IMPOR
POST BORDER
INSTANSI TERHUBUNG INSW
NO INSTANSI PEMERINTAH IMPOR EKSPOR
1 Bank Indonesia Izin
2 BAPETEN Izin
3 BPOM Izin
4 Ditjen Bea dan Cukai Pemeriksa Pemeriksa
5 Ditjen POSTEL Izin
6 Karantina Hewan Izin
7 Karantina Ikan Izin
8 Karantina Tumbuhan Izin
DILARANG IMPORNYA
PEMBATASAN IMPORNYA
DASAR HUKUM:
PP 15 Tahun 2002 Tentang Karantina Ikan
PERIJINAN :
Sertifikat Pelepasan Karantina Ikan (KI-D3)
Surat Persetujuan Pengeluaran Media Pembawa dari Tempat Pemasukan (KI-D15)
LARANGAN
Udang Vanamei
(pos tarif 0306.17.20.20)
PEMBATASAN
DASAR HUKUM:
Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000 Tentang Karantina Hewan
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 24 Tahun 2011 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor
Hewan dan Produk Hewan
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rekomendasi Persetujuan
Pemasukan Karkas, Daging, Jeroan, Dan/atau Olahannya Ke Dalam Wilayah Negara Republik
Indonesia
Permendag No. 46/M-DAG/PER/8/2013
PEMBATASAN
DASAR HUKUM:
PP 14 Tahun 2002 Tentang Karantina Tumbuhan
PERIJINAN :
KT-1 adalah Sertifikat Pelepasan Karantina Tumbuhan Luar Negeri
KT-19 adalah Surat Keterangan Masuk Karantina (Surat Persetujuan Pelaksanaan
Tindakan Karantina Tumbuhan Di Luar Tempat Pemasukan/Pengeluaran;
KT-36 adalah Surat Izin Membongkar Muatan Alat Angkut;
PEMBATASAN
Dasar Hukum
Peraturan Kepala Badan POM Nomor 29 Tahun 2017
Peraturan Kepala Badan POM Nomor 30 Tahun 2017
Permendag No. 72/M-DAG/PER/10/2014
DASAR HUKUM:
PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NOMOR: 72/M-DAG/PER/9/2015
PERIJINAN:
Dokumen Final yang dilampirkan pada PIB adalah NPB (Nomor Pendaftaran Barang)
Nomor Pendaftaran Barang (NPB), adalah nomor yang diberikan terhadap Pelaku Usaha
untuk barang impor yang telah diberlakukan SNI
CONTOH BARANG WAJIB SNI : lampu swa ballast, tepung terigu, air mineral, helm
pengendara kendaraan bermotor, ban, velg, pupuk, dll
Lartas
Kemdag
No JENIS PRODUK
Contoh 1 Produk Tertentu (elektronika, pakaian jadi, mainan
Produk anak, alas kaki, produk makanan dan minuman)
1 Tepung Terigu
2 Lampu Swa-Ballast
3 Pupuk Urea
4 Pupuk Amonium Sulfat/ZA {(NH 4)2 SO 4}
KATEGORI :
untuk stabilisasi harga, kebutuhan industri, kesehatan/dietary dan konsumsi khusus,
bersumber dari hibah
Jenis beras:
beras yang diimpor hanya Beras dengan tingkat kepecahan paling tinggi 25% (dua
puluh lima persen).
Persyaratan impor :
Diimpor oleh Perusahaan Umum BULOG.
Surat PersetujuanImpor (SPI) dari menteri perdagangan (didelegasikan kepada Dirjen
Perdagangan Luar Negeri)
Kemasan, menggunakan bahan yang diizinkan; mencantumkan Logo Tara Pangan dan
Kode Daur Ulang.
Laporan Surveyor (LS)
Lartas Kemdag
Wajib IT/IP
BAHAN PERUSAK OZON
DASAR HUKUM :
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor: 83/M-DAG/PER/10/2015
Ketentuan Impor :
Pemilik API-U atau API-P,
Surat Persetujuan Impor untuk setiap kali importasi,
Laporan Sueveyor untuk setiap kali impor,
Pelabuhan Tujuan Tertentu (Belawan, Priok, Tg. Emas, Tg. Perak,
Makasar (SH), Batu Ampar.
DASAR HUKUM :
• Permendag No : 85/M-DAG/PER/10/2015 tentang Ketentuan Impor TPT JO. 64/M-
DAG/PER/8/2017
• Permendag No : 86/M-DAG/PER/10/2015 tentang Ketentuan Impor TPT Batik
Ketentuan impor :
1. Pemilik API-P
2. Persetujuan Impor TPT (PI-TPT)
3. Laporan Surveyor (LS)
DASAR HUKUM:
• Permendag No : 87/M-DAG/PER/10/2015 Tentang Impor Produk Tertentu JO No. 12 Tahun
2018
Ketentuan Impor :
a. Pemilik API-U
b. Pelabuhan Tujuan : Pelabuhan laut (Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Emas, Tanjung
Perak, Makasar (SH), Dumai, Jayapura, tarakan, Aceh Utara, Bitung), Pelabuhan Udara
(Kuala Namu, Soekarno Hatta, Ahmad yani, Juanda, Hasanuddin), Pelabuhan Darat
(Cikarang Dry Port)
c. LAPORAN SURVEYOR (Kecuali Kosmetik)
Lartas
Kemdag
PENGECUALIAN
a. Produk Tertentu dalam pasal 25 ayat (1) dan pasal 26 ayat (1) UU No. 10 Tahun 1995 jo UU
No 17 Tahun 2006
b. Produk Tertentu pakaian jadi berupa barang kiriman paling banyak 10 (sepuluh) pieces per
kiriman, barang pribadi penumpang dan awak sarana pengangkut nilai FOB US $ 1.000,00
per orang
c. Produk tertentu elektronik berupa barang kiriman paling banyak 2 (dua) unit per kiriman,
barang pribadi penumpang dan awak sarana pengangkut nilai FOB US $ 1.500,00 per
orang
d. Produk tertentu untuk keperluan kegiatan hulu minyak dan gas bumi, panas bumi, mineral
serta sektor energi lainnya
e. Produk tertentu yang diimpor oleh perusahaan pemilik API-P, yang digunakan sebagai
barang modal, bahan baku, dan atau bahan penolong yang terkait dengan industrinya
f. Produk tertentu yang bersifat impor sementara
LARANGAN
PENGERTIAN
Bahan Berbahaya disingkat B2 adalah zat, bahan
kimia dan biologi, baik dalam bentuk tunggal
maupun campuran yang dapat membayakan
kesehatan dan lingkungan hidup secara langsung
atau tidak langsung yang mempunyai sifat racun,
karsinogenik, teratogenik, mutagenik, korosif
dan iritasi.
DASAR HUKUM:
B2 diatur dalam Keputusan Menteri Perindustrian
dan Perdagangan Nomor: 23/M-DAG/PER/9/2011
dan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 75/M-
DAG/per/10/2014
PERIJINAN IMPOR :
Penunjukan Importir Produsen (IP) B2 oleh
Depertemen Perdagangan; atau
Penunjukan Sebagai Importir Terdaftar (IT) B2
oleh Departemen Perdagangan disertai Surat
Persetujuan Impor untuk setiap kali impor.
LIMBAH NON-B3
PENGERTIAN:
Limbah Non-B3 adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang tidak
mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun
DASAR HUKUM :
Kep.Men. Perindag No. 39/M-DAG/PER/9/2009
PERIJINAN:
IP Limbah
Surat Pernyataan dari Eksportir Limbah Non B3
Laporan Surveyor
LARANGAN
MEMPERINDAG ATAS
PERSETUJUAN BAPEDAL
Lartas
Kemdag
PEMBATASAN IMPOR NITROCELLULOSE
DASAR HUKUM:
Kep.Men. Perindag No. 62/M-DAG/PER/8/2015
PERIJINAN
IP NC atau IT NC
Persetujuan Impor
Laporaan Surveyor
Ketentuan Lainnya
Impor NC untuk pertahanan oleh Kemenhan
Impor NC untuk keamanan oleh Kepolisian
Lartas
Kemdag
• Persyaratan Impor:
PENGERTIAN:
Prekursor adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia tertentu yang dapat digunakan sebagai
bahan baku/penolong untuk keperluan proses produksi industri dan apabila disimpangkan dapat
digunakan dalam memproses pembuatan narkotika dan/atau psikotropika. Prekursor untuk keperluan
farmasi ijin dari Departemen Kesehatan, Prekursor non farmasi ijin dari Departemen Perdagangan.
DASAR HUKUM:
Kep.Men. Perindag No. 0647/MPP/Kep/10/2004
PerMen Kesehatan No 0168/Menkes/Per/II/2005
PERIJINAN:
IP Prekursor Non Farmasi/Farmasi
IT Prekursor Non Farmasi/Farmasi dan Surat Persetujuan Impor
Laporan Surveyor dari Negara Asal
SPI Prekursor Farmasi setiap importasi.
Lartas
Kemkes
NARKOTIKA
PENGERTIAN:
Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan
dapat menimbulkan ketergantungan.
DASAR HUKUM:
UU No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika
PERIJINAN:
Importir : Pedagang Besar Farmasi milik Negara
SPI Narkotika setiap importasi dari Kemkes
Persetujuan Pemerintah negara pengekspor
GOLONGAN NARKOTIKA
Narkotika Golongan I
Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan
ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai
potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Terdapat 26
macam.
Narkotika Golongan II
Narkotika yang berkhasiat pengobatan digunakan sebagai pilihan
terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi
mengakibatkan ketergantungan. Terdapat 87 macam.
PENGERTIAN:
Zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat
psikotropika aktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
DASAR HUKUM:
UU NO 5 TAHUN 1997 TENTANG PSIKOTROPIKA
PERIJINAN:
Importir : Pabrik Obat, Pedagang Besar Farmasi, & Lembaga
Penelitian dan/atau Lembaga Pendidikan
SPI Psikotropika setiap importasi dari Kemkes
Persetujuan Pemerintah negara pengekspor
GOLONGAN PSIKOTROPIKA
Psikotropika Golongan I
Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan
ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi,
serta mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan Dengan
sindroma ketergantungan. Dalam golongan ini terdapat berlakunya
27 macam. UU No 35
Tahun 2009
Psikotropika Golongan II tentang
Narkotika, 2
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat
golongan ini
digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu
masuk ke
pengetahuan serta mempunyai potensi kuat
narkotika
mengakibatkan sindroma ketergantungan. Dalam
golongan 1
golongan ini terdapat 14 macam.
GOLONGAN PSIKOTROPIKA
Golongan III
Psikotropika yang berkasiat pengobatan dan banyak digunaan
dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma
ketergantungan.
Dalam golongan ini terdapat 11 macam.
Golongan IV
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas
digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan
sindroma ketergantungan. Dalam golongan ini terdapat 60
Macam.
Lartas
BI
UANG TUNAI
PMK 100/PMK.04/2018 jo PMK 157/PMK.04/2017 tentang tata cara pemberitahuan dan
pengawasan, indikator yang mencurigakan, pembawaan uang tunai dan atau instrument
pembayaran lain, serta pengenaan sangsi administrasi dan penyetoran ke kas negara.
Pembawaan uang tunai atau instrument lain paling sedikit RP 100 juta atau atau mata uang
asing yang nilainya setara dengan itu keluar/masuk ke/dari daerah pabean wajib
memberikan diberitahukan kepada Pejabat Bea dan Cukai.
Untuk Uang Kertas Asing (UKA) senilai 1 milyar hanya boleh dibawa oleh korporasi atau
orang perseorangan a.n korporasi dan wajib mendapatkan izin dan persetujuan dari Bank
Indonesia
Denda atas pelanggaran dikenai sangsi administrasi 10% dari jumlah uang tunai/kelebihan
dan paling banyak 300 juta.
HS Code Uraian Barang Persyaratan
Impor
Perangko, meterai atau perangko
Formulir
semacam itu belum digunakan,
yang berlaku atau baru diterbitkan Pemberitahuan
oleh negara, yang mempunyai atau kepada
akan mempunyai harga yang BI/PPATK
nilainya diakui; kertas meterai;
uang kertas; …
- Uang kertas, sebagai alat
4907.00.10.00 pembayaran sah
Lartas
Kemhut LARANGAN
CITES
(the Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora)
PEMBATASAN
PESTISIDA
Dasar Hukum:
Keputusan Menteri Pertanian Nomor
4341/Kpts/TP270/7/2001
PELUMAS
Dasar Hukum: HS Code Uraian Barang Persyaratan
Keputusan Bersama Menteri Perdagangan, Impor
Menteri ESDM, Menteri Keuangan Nomor Preparat pelumas (termasuk Nomor Pelumas
233/MPP/Kep/7/2001, Nomor 1905 preparat minyak pemotong, Terdaftar
K/34/MEM/2001, dan Nomor preparat pelepas baut atau
426/KMK.01/2001 mur, preparat anti-karat atau
anti-korosi dan preparat
pelepas cetakan, dengan
bahan dasar pelumas) dan
preparat dari jenis yang
digunakan untuk meminyaki
atau menggemuki bahan
tekstil, kulit samak, kulit
berbulu, atau material lainnya,
tetapi tidak termasuk preparat
yang mengandung minyak
petroleum atau minyak yang
diperoleh dari mineral
mengandung bitumen sebagai
dasar, 70% atau lebih
menurut beratnya.
3403.19.19.00 - - - - Lain-lain
LARTAS IMPOR
IZIN POLRI
Dasar Hukum:
PERPU Nomor 20/1960 dan Keputusan KAPOLRI
Nomor Skep/82/II/2004 Jo. R/13/I/2005
Petasan Larangan
PEMBATASAN IMPOR FILM
Dasar Hukum:
Undang-undang Nomor 33 Tahun 2009 tentang Perfilman,
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18
Tahun 2014 tentang Lembaga Sensor Film
1 2 4
PENOMORAN &
cek bayar PENJALURAN NPE
Bayar BPN 14
A
10
11
9 Non Priksa 15
20
• Registrasi
Respon kode Validasi • Tarif (BTKI)
Fisik T
Billing • Utang
• Hard copy Notul
PPDE
7 Bea Keluar?
NPP 8
Priksa 18 19
Fisik
PIB 1
13 Y
Lartas?
reject 2
SPPBK
15
20
flag 1
3 6
PPB A Penyelesaian
NPPD 4
Proses An. SPPBK
IMPORTIR
Point
Skep Lartas 16 17 21
5
NPE Asal
Periksa LHP
Merah
Fisik
A
22 NPE
GATE
Barang Masuk
Sistem INSW
LARANGAN EKSPOR
Permendag Nomor 45 Tahun
2019 Tentang Barang Dilarang
Ekspor
Pasir Yang
Dilarang Diekspor
Zinc Dust
DASAR HUKUM
Permendag No : 89/M-DAG/PER/10/2015 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan
PERIJINAN :
Perusahaan yg mempunyai TDI/IUI dan TDP, atau SIUP dan TDP
Dokumen V Legal utk Kelompok A
Laporan Surveyor (LS)
WAJIB PENELUSURAN
TEKNIS (SURVEYOR)
CONTOH KAYU YANG DAPAT DIEKSPOR
KURSI ROTAN
KOMODITI NOMOR_SKEP PERIZINAN
PREKURSOR Per M-Dag No. 05/M- Hanya dapat diekspor oleh Eksportir Terdaftar
DAG/PER/1/2007 jo Per M-Dag Prekursor yang ditetapkan Dirjen Daglu
No. 01/M-DAG/PER/1/2007
DILARANG
DIEKSPOR
* SATS LN :
Surat Angkut Tumbuhan dan
Satwa Liar Luar Negeri
KETENTUAN EKSPOR
Komoditi : Tumbuhan dan Satwa Liar (Appendiks II dan III)
membawa uang tunai RP 100 juta atau lebih, atau mata uang
asing yang nilainya setara dengan itu keluar dari daerah
pabean wajib memberikan laporan kepada Pejabat Bea dan
Cukai,
membawa uang rupiah paling sedikit 100 juta atau uang
kertas asing (UKA) paling sedikit 1 milyar wajib izin dan
persetujuan Bank Indonesia
menggunakan formulir BC 3.2 atau formulir PEB (BC 3.0)
jika diekspor sebagai barang kargo / melalui Perusahaan
Jasa Titipan (PJT),
Jika dilanggar Denda 10 % dari nilai uang maksimal 300
jura rupiah