PMK No 65/PMK.04/2021
(Perubahan PMK 131/PMK.04/2018)
2
FASILITAS DI KAWASAN BERIKAT
3
FILOSOFI KEPABEANAN DAN PERPAJAKAN
KEPABEANAN PAJAK
Pasal 1 UU no 17 Tahun 2006 jo UU 10 Pasal 1 UU no 6 Tahun 1983 jo UU 16 Tahun 2009
Tahun 1995 tentang Kepabeanan: tentang KUP:
Kepabeanan adalah segala sesuatu Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara
yang berhubungan dengan yang terutang oleh orang pribadi atau badan
pengawasan atas lalu lintas barang yang bersifat memaksa berdasarkan
yang masuk atau keluar daerah Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan
pabean serta pemungutan bea imbalan secara langsung dan digunakan untuk
masuk dan bea keluar. keperluan negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
• Subjek Bea Masuk atau Bea Keluar adalah • Subjek Pajak : perorangan atau badan yang ditetapkan menjadi subjek pajak. yaitu
subjek pajak dalam negeri dan subjek pajak luar negeri. Subjek PPN : Pengusaha
Orang (Importir atau Eksportir) yang
Kena Pajak (PKP) atau pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak
melakukan pemasukan atau pengeluaran
dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak.
Barang impor/ ekspor.
• Prinsip: Follow the Money
• Prinsip : Follow the goods
4
SEMANGAT PERUBAHAN ATURAN KB
Pemulihan ekonomi
nasional Kepastian hukum bagi Mengakomodasi proses
Pengusaha Kawasan bisnis yang lazim pada
Berikat perdagangan Int’l
Kemudahan Berusaha
5
POKOK-POKOK PERUBAHAN (1)
Dasar
Saat Pemusatan
SPLN Pengenaan
PPN
Terutang
Pajak
1 2 3 4
Penegasan fasilitas atas Penegasan kapan saat Penegasan Dasar Penegasan pengaturan
pemasukan barang milik terutang PPN atas Pengenaan Pajak atas mengenai pemusatan
subjek pajak luar negeri pemasukan dan pengeluaran barang asal PPN dan perlakuan
ke Kawasan Berikat pengeluaran barang ke dan TLDDP dari KB ke TLDDP pemasukan/
dari Kawasan Berikat pengeluaran ke lokasi
Pembebasan PPN atas
pengeluaran Barang modal cabang
asal TLDDP dari KB ke
TLDDP lebih dari 4 tahun
6
POKOK-POKOK PERUBAHAN (2)
5 6 7 8
Penegasan atas Penegasan mengenai Penegasan akses IT Penggunaan CG oleh KB
Pemasukan / Pengeluaran waktu pengkreditan pajak Inventory oleh DJP patuh (low risk dan
barang yang bukan AEO)
penyerahan Barang Kena Penyampaian hasil stock
opname ke KPP Pendelegasian
Pajak tidak perlu
kewenangan pemberian
membuat FP Kepatuhan WP bisa
persetujuan ke Kanwil
menjadi dasar pembekuan
ijin KB
7
POKOK-POKOK PERUBAHAN
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR 65/PMK.04/2021
8
FASILITAS PPN
PPN tidak dipungut atas impor atau penyerahan Barang Kena Pajak kepada
B Subjek Pajak Luar Negeri, yang barang tersebut dimasukkan ke Kawasan
Berikat untuk diolah lebih lanjut untuk selanjutnya diekspor.
9
Fasilitas Perpajakan (Pemasukan Barang milik Pengusaha KB)
Kewajiban Pengusaha Kena Pajak yang menyerahkan barang Dalam hal pemasukan barang:
a. bukan merupakan penyerahan
a. Membuat Faktur Pajak, yang dibuktikan dengan dokumen persetujuan pemasukan Barang Kena Pajak, dan/atau
barang ke Kawasan Berikat yang dimiliki oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB b. berasal dari bukan Pengusaha Kena
sebelum menerbitkan Faktur Pajak. Pajak,
b. Tidak dapat menggunakan Faktur Pajak gabungan. tidak terutang PPN dan tidak dibuatkan
c. Menyimpan dan memelihara dengan baik buku, catatan, dan dokumen terkait pemasukan Faktur Pajak.
barang ke Kawasan Berikat
10
Perlakuan Perpajakan (Pengeluaran Barang milik Pengusaha KB)
4 Luar Daerah
Dikenakan PPN 0% atas ekspor Pabean
5
• Prinsip Dikenakan PPN TPB, KPBPB,
• Fasilitas PPN diberikan sesuai fasilitas PPN KEK, Kawasan
Kawasan pada tujuan barang Lainnya
Berikat
• Dikenakan PPN, dan Pengusaha KB atau PDKB 6
wajib memungut PPN sesuai ketentuan*; dan
TLDDP
• Melunasi kembali PPN yang pada saat
pemasukannya mendapatkan fasilitas**.
*) Dalam hal pengeluaran barang bukan merupakan penyerahan Barang Kena Pajak, tidak terutang PPN dan tidak
dibuatkan Faktur Pajak.
*) PPN atau PPN dan PPnBM terutang pada saat pengeluaran barang dari Kawasan Berikat.
11
**) Pelunasan Kembali PPN (Pengeluaran Barang milik Pengusaha KB)
Barang asal TLDDP PPN atau PPN dan PPnBM dihitung berdasarkan harga jual yang berlaku dan tarif pada saat barang
dikeluarkan dari Kawasan Berikat ke tempat lain dalam daerah pabean.
MAP : 411211 (PPN Dalam Negeri) KJS: 121
PDRI dan/atau PPN yang dilunasi dapat dikreditkan oleh PDKB pada masa pajak dilakukannya
pengeluaran.
12
MENGAKOMODASI PENYERAHAN BARANG MILIK SPLN
PMK-131/PMK.04/2018
• Tidak diatur di PMK 131
• Penyerahan barang dari KB A / WP TLDDP kepada
SPLN SPLN terutang PPN
• Transaksi pembelian barang oleh SPLN dari KB A/WP
TLDDP (sebagaimana angka 1) terutang PPN dan tidak
1 SPLN membeli barang ke mendapatkan fasilitas PPN tidak dipungut, karena SPLN
3
1 KB/TLDDP & meminta barang sebagai pembeli barang bukan merupakan Kawasan
dikirim ke KB B untuk Berikat dan tidak bisa memanfaatkan fasilitas Kawasan
diproduksi sebelum diekspor Berikat.
1 • Faktur Pajak diterbitkan dari penjual kepada SPLN
KB B 2
sebagai pembeli.
KB A/TLDDP mengirimkan
barang milik SPLN ke KB B
untuk diolah lebih lanjut PMK-65/PMK.04/2021
2
sebelum diekspor
KB A Transaksi pembelian barang oleh SPLN dari KB A/TLDDP
3 KB B mengekspor /mengirim (angka 1) terutang PPN dan mendapatkan fasilitas PPN
2
barang milik SPLN ke luar tidak dipungut, sepanjang barang yang dibeli tersebut
Daerah Pabean merupakan bahan baku yang dimasukkan ke KB B untuk
WP TLDDP
diolah lebih lanjut (angka 2). SPLN masih dapat
memanfaatkan PPN tidak dipungut sepanjang BKP tidak
keluar dari KB ke TLDDP.
13
Fasilitas Perpajakan (Pemasukan Barang milik SPLN)
Kewajiban Pengusaha Kena Pajak yang menyerahkan barang Faktur Pajak dibuat dengan SPLN
sebagai pembeli. Karena pemasukan
a. Membuat Faktur Pajak, yang dibuktikan dengan dokumen persetujuan pemasukan barang ke KB bukan merupakan
barang ke Kawasan Berikat yang dimiliki oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB
sebelum menerbitkan Faktur Pajak.
penyerahan, maka tidak dibuatkan
b. Tidak dapat menggunakan Faktur Pajak gabungan. Faktur Pajak dengan Pengusaha KB
c. Menyimpan dan memelihara dengan baik buku, catatan, dan dokumen terkait pemasukan atau PDKB sebagai pembeli.
barang ke Kawasan Berikat
14
Perlakuan Perpajakan (Pengeluaran Barang milik SPLN)
4 Luar Daerah
Ekspor Pabean
5
• Prinsip Dikenakan PPN TPB, KPBPB,
• Fasilitas PPN diberikan sesuai fasilitas PPN KEK, Kawasan
Kawasan pada tujuan barang Lainnya
Berikat
6
• Dikenakan PPN*; dan
• Melunasi kembali PPN yang pada saat TLDDP
pemasukannya mendapatkan fasilitas**.
*) PPN atau PPN dan PPnBM yang terutang harus dipungut dan disetor ke kas negara oleh WP yang menerima
barang, sebelum pendaftaran dokumen pemberitahuan pabean pengeluaran barang, dengan menggunakan surat
setoran pajak.
*) Surat setoran pajak yang telah disetor yang dilampiri dengan pemberitahuan pabean dapat dikreditkan oleh
WP yang menerima barang..
15
**) Pelunasan Kembali PPN (Pengeluaran Barang milik SPLN)
PPN atau PPN dan PPnBM dihitung berdasarkan harga jual dan tarif pada saat
pengeluaran barang dari Kawasan Berikat ke tempat lain dalam daerah pabean.
PDRI dan/atau PPN yang dilunasi tidak dapat dikreditkan.
16
PERUBAHAN KEWAJIBAN KB
IT Inventory yang dapat diakses untuk IT Inventory yang dapat diakses untuk kepentingan
kepentingan pemeriksaan oleh Direktorat Jenderal pemeriksaan dan/atau pengawasan pemenuhan kewajiban
Bea dan Cukai serta Direktorat Jenderal Pajak perpajakan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai serta
Direktorat Jenderal Pajak
Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB wajib Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB wajib melaksanakan
melaksanakan pencacahan (stock opname) oleh pencacahan (stock opname) terhadap barang-barang yang
terhadap barang-barang yang mendapat fasilitas mendapat fasilitas kepabeanan, Cukai, dan perpajakan, dengan
kepabeanan, Cukai, dan perpajakan, dengan pengawasan dari Kantor Pabean yang mengawasi, paling
pengawasan dari Kantor Pabean yang mengawasi, sedikit 1 (satu) kali dalam waktu 1 (satu) tahun, serta
paling sedikit 1 (satu) kali dalam waktu 1 (satu) menyampaikan laporan hasil pencacahan (stock opname)
tahun. paling lambat 2 (dua) bulan setelah pelaksanaan pencacahan
(stock opname), kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak
tempat SPT Masa PPN dilaporkan
17
KETENTUAN BAGI WP YANG PEMUSATAN PPN
Pengeluaran Barang dari Kawasan Berikat (pusat) ke TLDDP (cabang), atau sebaliknya, Pengusaha
Kawasan Berikat atau PDKB wajib melunasi PPN yang pada saat pemasukannya mendapatkan
fasilitas tidak dipungut.
Dasar Penghitungan
• PDRI dihitung berdasarkan harga jual dan tarif pada saat pengeluaran barang dari Kawasan
Barang asal Luar Berikat ke tempat lain dalam daerah pabean; atau
Daerah Pabean • PDRI dihitung berdasarkan nilai impor dan tarif yang berlaku pada saat barang impor
dimasukkan ke Kawasan Berikat, jika Pengusaha KB atau PDKB memiliki konversi.
PPN atau PPN dan PPnBM dihitung berdasarkan harga jual yang berlaku dan tarif pada saat barang
Barang asal TLDDP
dimasukkan dari Kawasan Berikat ke tempat lain dalam daerah pabean.
PDRI dan/atau PPN yang dilunasi dapat dikreditkan pada Masa Pajak dilakukannya pengeluaran
barang.
18
KETENTUAN PENGELUARAN BARANG MODAL
Barang
>4
Modal
Tahun
Kawasan Berikat TLDDP
Atas pengeluaran Barang Modal yang berasal dari impor yang belum diselesaikan kewajiban
pembayaran Bea Masuk, Cukai, dan PDRI dari Kawasan Berikat ke tempat lain dalam daerah pabean,
dibebaskan dari kewajiban membayar Bea Masuk, Cukai, dan PDRI dalam hal Barang Modal telah
dimasukkan ke Kawasan Berikat selama lebih dari 4 (empat) tahun.
Atas pengeluaran Barang Modal yang berasal dari tempat lain dalam daerah pabean, dikecualikan dari
kewajiban melunasi PPN atau PPN dan PPnBM yang pada saat pemasukannya tidak dipungut, dalam hal
Barang Modal telah dimasukkan ke Kawasan Berikat selama lebih dari 4 (empat) tahun.
U
BAR
19
PENYELESAIAN BARANG PADA SAAT IZIN KB DICABUT
Penyelesaian atas barang yang berasal dari luar daerah pabean yang masih terutang atau masih menjadi tanggung jawab
Kawasan Berikat yang telah dicabut izinnya, berupa:
a. diekspor kembali;
b. diselesaikan kewajiban pabean dengan membayar Bea Masuk, Cukai, dan/atau PDRI sepanjang telah memenuhi
ketentuan kepabeanan di bidang impor dan Cukai; dan/atau
c. dipindahtangankan ke Tempat Penimbunan Berikat lainnya,
dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal pencabutan izin
Penyelesaian atas barang yang berasal dari tempat lain dalam daerah pabean yang masih tersisa pada Kawasan Berikat
yang telah dicabut izinnya, berupa:
a. diekspor;
b. dipindahtangankan ke Tempat Penimbunan Berikat lainnya; dan/atau
c. dilunasi PPN atau PPN dan PPnBM yang pada saat pemasukannya tidak dipungut,
dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal pencabutan izin.
Penghitungan besarnya pengenaan PPN atau PPN dan PPnBM dilakukan berdasarkan nilai persediaan yang masih tersisa
pada saat pencabutan izin dikurangi dengan nilai persediaan atas barang yang telah diekspor dan/atau dipindahtangankan
ke Tempat Penimbunan Berikat lainnya
20
PENGGUNAAN COORPORATE GUARANTEE
21
TERIMAKASIH www.beacukai.go.id
beacukaiRI
humaskpdjbc@gmail.com