atas
Pengembalian Penerimaan Negara
PMK-188/PMK.05/2021
2
Sistematika Pengaturan *) Pengaturan Baru
BAB Jenis Pengaturan
BAB I Umum, yang terdiri dari:
a. Bagian Kesatu: Ketentuan Umum
b. Bagian Kedua: Ruang Lingkup
c. Bagian Ketiga: Prinsip Dasar Pengembalian Penerimaan Negara
BAB V Pengembalian Penerimaan Negara Karena Keterlanjuran Penyetoran Dana oleh Bendahara Pengeluaran Menggunakan Akun
Pengembalian Sisa UP/TUP
BAB VI Pengembalian Penerimaan Negara Karena Kesalahan/Kelebihan Penerimaan Pembiayaan*
BAB VII Pengembalian Penerimaan Negara karena Kesalahan Penyetoran Penerimaan Negara yang tidak dapat Diklasifikasikan sebagai PNBP,
Penerimaan Pajak, Penerimaan Bea dan Cukai Dan Penerimaan Dana Perhitungan Fihak Ketiga yang Disetor Langsung ke RKUN
BAB VIII Kedaluwarsa Pengajuan Pengembalian Penerimaan Negara
BAB IX Ketentuan Peralihan*
BAB X Ketentuan Penutup
3
Ruang Lingkup dan Prinsip Pengembalian Penerimaan Negara
• Pengaturan pengembalian penerimaan negara yang disetor tahun anggaran berjalan atau tahun anggaran yang lalu.
• Pengembalian penerimaan negara yang disetor melalui sistem Penerimaan Negara secara elektronik dan/ atau selain
melalui sistem Penerimaan Negara secara elektronik.
4
Pejabat Perbendaharaan,
Pengaturan baru yang berupa :
Tugas & Kewenangan
Penunjukan pejabat perbendaharaan atas pengembalian penerimaan negara pada Kementerian/Lembaga dan BUN
Tugas dan kewenangan KPA, PPK dan PPSPM dalam rangka pengembalian penerimaan negara
Format SPP-PP dan SPM-PP
Pengembalian
Penerimaan Negara
Tugas dan wewenang KPA BUN/KPA:
Pejabat Perbendaharaan menerbitkan SKKSPN (Pengembalian atas keterlanjuran penyetoran
menggunakan akun pengembalian sisa UP/TUP, pengembalian
penerimaan negara (non pajak, bea cukai, PNBP dan PFK) yg
langsung ke RKUN dan pengembalian setoran penerimaan
PA K/L Dalam Rangka pembiayaan).
Menteri Keuangan
Pelaksanaan APBN
Tugas dan wewenang PPK:
PA BA BUN PA BA K/L a. membebankan pembayaran pengembalian Penerimaan Negara;
b. menguji kebenaran data penerima pembayaran
c. menguji kelengkapan dokumen dan kebenaran perhitungan
Direktur Evaluasi, Akuntansi KPA Satker Dalam pengembalian Penerimaan Negara
Kepala KPPN Jakarta II Direktur Sistem dan Settelment (Selaku KPA Rangka Pelaksanan d. menerbitkan dan menandatangani SPP-PP paling lambat 2 HK setelah
(Selaku BUN) Perbendaharaan BUN Pengelolaan Utang)
APBN
permintaan pengembalian Penerimaan Negara lengkap dan benar
KPA KPA KPA KPA e. menolak permintaan pengembalian Penerimaan Negara paling lambat
2 HK sejak permintaan pengembalian Penerimaan Negara diterima
PPK dan PPSPM f. menyampaikan SPP-PP kepada PPSPM paling lambat 1 HK setelah
Ditunjuk KPA Ditunjuk KPA Ditunjuk KPA Dalam Rangka SPP-PP diterbitkan.
Pelaksanaan APBN
Tugas dan wewenang PPSPM:
PPK & PPSPM PPK & PPSPM PPK & PPSPM PPK & PPSPM a. menerima SPP-PP beserta dokumen permintaan pengembalian
Pengembalian b. melakukan pengujian kebenaran pengisian format SPP-PP dan
penerimaan karena kelengkapan dokumen pendukung pengembalian penerimaan
kesalahan/ kelebihan negara
Pengembalian penerimaan Pengembalian Pengembalian c. menerbitkan dan menandatangani SPM-PP paling lambat 2 HK
karena pembayaran PNBP
penerimaan yang penerimaan setelah SPP-PP dan dokumen pendukungnya benar dan lengkap
kesalahan/kelebihan: dibebankan pada karena kesalahan d. menolak dan mengembalikan SPP-PP paling lambat 1 HK sejak SPP-
1. perekaman dan SAL dan
eksekusi kode billing penerimaan PP diterima
dan/atau gangguan
keterlanjuran pembiayaan e. menyampaikan SPM-PP kepada KPPN
sistem pada CA pengembalian sisa f. menyimpan SPM-PP dan dokumen pendukungnya;
2. setoran Penerimaan UP/TUP 5
Negara langsung RKUN
Pembayaran Pengembalian Penerimaan Negara karena
Kesalahan Perekaman dan Eksekusi Kode Billing
dan/atau Gangguan Sistem pada Collecting Agent
6
Pengembalian Penerimaan Negara karena Kesalahan Perekaman dan Eksekusi Kode
Billing dan/atau Gangguan Sistem pada Collecting Agent
8
Prinsip Pengembalian PNBP
PMK nomor 206/PMK.02/2021
Kondisi Tertentu meliputi:
PRINSIP
01 Pengakhiran kegiatan usaha Wajib Bayar
Diperhitungkan sebagai pembayaran di
muka atas jumlah PNBP terutang
berikutnya Melaksanakan putusan pengadilan yang telah mempunyai
02 kekuatan hukum tetap
Wajib Bayar mengajukan surat permohonan pengembalian atas kelebihan pembayaran PNBP kepada Pejabat
PRINSIP
Kuasa Pengelola PNBP atau Mitra Instansi Pengelola PNBP
Dokumen lengkap -> next step Merupakan penelitian substansi Jika permintaan dokumen pendukung
(penelitian) pengembalian PNBP dalam proses penelitian substansi tidak
Dokumen tidak lengkap -> surat Dalam melalukan penelitian, IP dipenuhi, IP PNBP menerbitkan surat
permintaan dokumen berwenang i) meminta dan/atau penolakan
meminjam buku/data, ii) mengonfirmasi WB dapat mengajukan kembali surat
WB harus memenuhi permintaan WB atau pihak terkait, iii) meninjau penolakan pengembalian PNBP
dokumen pendukung paling lambat 7 tempat WB atau tempat lain, iv) diterima apabila i) memiliki bukti baru
hari kerja terhitung sejak surat diterima meminta pertimbangan APIP, v) dan ii) batas waktu belum terlampaui
Apabila tidak menyampaikan, IP PNBP meminta BPKP untuk melakukan
Dalam hal pengajuan pengembalian
menerbitkan surat penolakan pemeriksaan
dilakukan secara langsung melalui
Harus dipenuhi dalam 7 hari kerja sejak pemindahbukuan, IP menerbitkan
surat diterima surat persetujuan setelah mendapat
Jika tidak dipenuhi, IP PNBP pertimbangan Menteri berupa
Uji menerbitkan surat penolakan permintaan penerbitan SKTB
11
Pembayaran Pengembalian Penerimaan Negara Karena Kelebihan Pembayaran PNBP yang
Disetor Menggunakan Kode Billing dan Kelebihan Pemotongan pada SPM
A. Dibebankan sebagai Pengurang PNBP pada Akun yang Sama
1. Terdapat realisasi PNBP
dengan akun sama pada 1. Surat Terdapat realisasi
satker bersangkutan. Persetujuan PNBP pada akun
Mitra
Pengembalian sama SPM PP SPM PP Kerja
PPSPM SP2D
2. PPK membebankan 2. Fotokopi dibebankan
pengembalian PNBP rekening
Pengurang Transfer
3. Fotokopi NPWP PNBP pada
sebagai pengurang 4. SPTJM akun yang sama
realisasi pada akun yang BO
sama. WB
B. Dibebankan Berdasarkan Surat Persetujuan Pembanan dari Eselon I: pada satker lain
1. Tidak terdapat realisasi PNBP Tidak
pada akun sama pada satker. terdapat/ 5
tidak Terdapat
1 2 3 Realisasi PNBP 4
2. KPA mengajukan cukup dgn Akun Sama
realiasasi pada Satker lain
permohonan persetujuan PNBP KPA Permohonan Koreksi PNBP Persetujuan
6 Persetujuan Unit Es I lingkup Es. I pada satker
pembebanan kepada eselon I. pada akun Pembebanan lain
pembebanan
sama pada akun
yang sama
3. Koreksi atas realisasi
Pengurang
penerimaan pada satker lain PNBP pada
ke satker yang mengajukan akun yg sama
7 SPP PP 8 SPM 9 Mitra Kerja 10 11 12
permintaan pengembalian PP SP2D BO WB
penerimaan.
12
Pembayaran Pengembalian Penerimaan Negara Karena Kelebihan Pembayaran PNBP
yang Disetor Menggunakan Kode Billing dan Kelebihan Pemotongan pada SPM
13
Tindak Lanjut Pengembalian PNBP dengan Persetujuan Pembebanan
dari Eselon I
Satker yang mengajukan pengembalian PNBP dengan surat persetujuan dari Eselon I (beban pada satker lain atau pada SAL)
diwajibkan melakukan koreksi data realisasi apabila telah terdapat realisasi PNBP pada akun tersebut.
Unit Eselon I
15
Pembayaran Pengembalian Penerimaan Negara karena
Keterlanjuran Setoran Menggunakan Akun
Pengembalian UP/TUP
16
Pengembalian Keterlanjuran Setoran Menggunakan Akun Pengembalian
UP/TUP
1. Kelebihan setoran Uang Persediaan yang dapat dimintakan pengembaliannya apabila dana tersebut merupakan:
a. dana pencairan SP2D-LS Bendahara Pengeluaran yang belum terbayarkan kepada yang berhak;
b. UP atau sejenis yang bersumber dari APBD; atau
c. uang lain yang berada dalam pengelolaan Bendahara Pengeluaran.
2. Pengembalian kelebihan setoran UP dilaksanakan setelah dilakukan verifikasi oleh APIP/BPKP.
3. Pengembalian setoran UP dilakukan dengan melakukan reklasifikasi akun dari akun setoran penerimaan UP (815xxx) ke akun
penerimaan reklasifikasi kelebihan setoran uang persediaan (816411).
17
Pembayaran Pengembalian Penerimaan Negara karena
Kesalahan/Kelebihan Penerimaan Pembiayaan
18
Pengembalian Penerimaan Negara Karena Kesalahan/Kelebihan
Penerimaan Pembiayaan
Pengembalian penerimaan negara karena kesalahan/kelebihan penerimaan pembiayaan berupa
kesalahan/kelebihan setoran SBN retail
Penyebab kesalahan/kelebihan:
1. Kendala teknis pada sistem Penerimaan Negara secara elektronik yang mengakibatkan terjadinya
kesalahan/kelebihan setoran SBN Ritel
2. pemesanan SBN Ritel yang tidak sesuai dengan memorandum informasi
Pengembalian dapat dilakukan apabila belum dilakukan setelmen
19
Pembayaran Pengembalian Penerimaan Negara karena
Kesalahan/Kelebihan Setoran Penerimaan Negara
Langsung RKUN
20
Pengembalian Penerimaan Negara Karena Kesalahan/Kelebihan Setoran
Penerimaan Negara Langsung RKUN
Mengatur pengembalian Penerimaan Negara yang disetorkan langsung ke RKUN, berupa:
a. PNBP,
b. penerimaan pajak,
c. penerimaan bea dan cukai, dan
d. penerimaan dana perhitungan fihak ketiga.
Pengembalian penerimaan pada tahun anggaran berjalan membebani akun yang sama sedangkan pada tahun anggaran yang lalu
membebani SAL.
Pengembalian penerimaan yang diajukan oleh bank penyetor/badan lainnya diselesaikan oleh:
a. KPPN Jakarta II untuk pengembalian ypenerimaan yang disetor tahun anggaran berjalan.
b. Dit. SP untuk pengembalian penerimaan yang disetor tahun anggaran yang lalu.
1. Bank penyetor/badan lainnya
mengajukan permohonan
Disetor Koreksi konfirmasi kepada Dit PKN
TAB Pemindahb 2. Dit PKN menerbitkan SKTB atas
3 ukuan Jkt II permohonan konfirmasi dari bank
3 HK penyetor/badan lainnya.
4 (Selaku
BUN) 6 3. Dit PKN menerbitkan SKKSPN.
4. Pengembalian Penerimaan Disetor
2 TAB, SKKSPN disampaikan ke
Bank 1 5
SKT SKKSPN KPPN Jakarta II (selaku BUN)
Penyetor/Badan Dit PKN
B setelah koreksi pemindahbukuan.
Lainnya Disetor
Beban SAL 5. Pengembalian Penerimaan Disetor
TAYL TAYL SKKSPN disampaikan ke Dit
Dit SP SP dan merupakan beban SAL.
6. KPA, KPPN Jakarta II (selaku KPA
BUN) dan Dit SP menerbitkan
SPM-PP.
7. SPM-PP disampaikan kepada
KPPN
8 7 8. SP2D diterbitkan dan ditujukan ke
rek WB/Badan penyetor/Badan
KPPN Jakarta II lainnya
21
Kedaluwarsa Pengajuan Pengembalian Penerimaan Negara
22
Ketentuan Peralihan dan Penutup
PERALIHAN PENYELESAIAN
PENGEMBALIAN NEGARA
1
Permintaan pengembalian Penerimaan Negara yang telah dilakukan sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini,
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam PMK No. 96/PMK.05/2017
23
Terima Kasih
24