Anda di halaman 1dari 70

IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI)

(The Indonesian Institute of Accountants)


1

Instruktur: Didik Susanto


Minggu, 29 Mei 2022
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI)
(The Indonesian Institute of Accountants)
2

LATAR BELAKANG

Sistem self assessment

Perlu adanya mekanisme


penegakan hukum

Pemeriksaan merupakan mekanisme


pengendalian sistem self assesment
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) Sistem Perpajakan di Indonesia 3
(The Indonesian Institute of Accountants)

Treatment SISTEM PERPAJAKAN


Dikaitkan dengan kegiatan Pemerikaan Pajak

Pemeriksa

PEMERIKSAAN JSPN PK
HITUNG LAPOR

1 2 3 4 1 2 3 4

DAFTAR BAYAR PENGAWASAN


PERMOHONAN
OLEH
PENAGIHAN KEBERATAN &
DJP
BANDING
OLEH WP

PENYIDIKAN

Self Assessment Penyelesaian


Dilakukan oleh AR Sengketa
Wajib Pajak Penyidik Pajak
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI)
(The Indonesian Institute of Accountants)
4

MEKANISME PENGAWASAN SELF ASSESSMENT


Materi Produk
Pengawasan Hukum

- STP
Formil
- SKPPKP
Penelitian
- SKPKB
- SKPKBT
Pemeriksaan Materiil
- SKPLB
Pengawasan - SKPN
Pelaksanaan - STP

Self Assessment Pemeriksaan Bukti


Permulaan
Tindak Pidana
Perpajakan
Penyidikan
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI)
(The Indonesian Institute of Accountants)
5

Treatment PENELITIAN
Bila terdapat SPT yang
Surat Teguran
tidak disampaikan
Pasal 3 ayat (5a) UU KUP stdtd UUHPP
SPT yang dilaporkan
oleh WP
Bila terdapat SPT yang
STP
tidak lapor, telat lapor
dan telat bayar
Pasal 14 UU KUP stdtd UU JPP

WP melakukan
Bila terdapat
self assesment SP2DK perbedaan data
SE-39/PJ/2015

Case closed Jika WP benar

WP melakukan pembetulan Jika Fiskus


benar
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI)
(The Indonesian Institute of Accountants)
6

Treatment PEMERIKSAAN
ada pajak belum di
SKPKB bayar

Ada pajak belum


SKPKBT dibayar,
PEMERIKSAAN Pemeriksaan Ulang

SKPLB Ada LEBIH BAYAR

Pajak yang
SKPN
dibayar telah
sesuai
Pengungkapan
ketidakbenaran Pemeriksaan
Bila WP tidak Ps 8(4) KUP dilanjutkan
melakukan
pembetulan Penghapusan NPWP
Pemeriksaan
atau terdapat Pencabutan PKP dan
Tujuan Lain
Lain-lain
potensi pajak
yang belum
dipenuhi WP
Pemeriksaan
Jika terdapat ditangguhkan,
indikasi PIDANA dilanjutkan Pem
BUPER
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) 7
(The Indonesian Institute of Accountants)

Kenali diri dengan baik,


Kenali lawan dengan benar
Kenali medan dengan sempurna,
Maka kau akan menjadi pemenang!

-Sun Tzu
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI)
(The Indonesian Institute of Accountants) OUTLINE
Konsep Dasar Pemeriksaan
a) Dasar Hukum
b) Hakikat dan Pengertian Pemeriksaan
c) Perbedaan Penelitian dan Pemeriksaan
d) 6 Point Penting Pemeriksaan
e) Tujuan Pemeriksaan

Proses Pemeriksaan
a) Kewajiban dan Wewenang Pemeriksa
b) Hak dan Kewajiban Wajib Pajak
c) Jangka Waktu Pemeriksaan
d) Pembahasan dengan TIM Quality Assurance (QA)

PENGUJIAN OLEH PEMERIKSA


a) Metode Pemeriksaan menggunakan Metode Langsung &
Tidak Langsung
b) Teknik Pemeriksaan

Tips Menghadapi Pemeriksaan Pajak


IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI)
(The Indonesian Institute of Accountants)
9

Konsep Dasar Pemeriksaan


IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI)
(The Indonesian Institute of Accountants) Dasar Hukum
Dasar Hukum 10

1. Pasal 29 UU Nomor 16 Tahun 2009


2. PMK Nomor 17/PMK.03/2013 tentang Tata Cara Pemeriksaan Pajak
3. Per Dirjen Pajak Nomor Per-23/PJ/2013 tentang Standar Pemeriksaan
4. SE Dirjen Pajak Nomor SE-28/PJ/2013 tentang Standar Pemeriksaan
5. SE Dirjen Pajak Nomor SE-09/PJ/2015 tentang Rencana dan Strategi
Pemeriksan tahun 2015
6. SE Dirjen Pajak Nomor SE-06/PJ/2016 tentang Rencana dan Strategi
Pemeriksaan Tahun 2016
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) Ilustrasi 11
(The Indonesian Institute of Accountants)

Hal Mendasar di benak Wajib Pajak ketika dilakukan


Pemeriksaan Pajak
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) Perbedaan kepentingan 12
(The Indonesian Institute of Accountants)

BEDA KEPENTINGAN
PAJAK DARI SEGI EKONOMI
Merupakan pemindahan sumber PAJAK BAGI NEGARA
daya dari sektor privat ke sektor
Merupakan salah satu
publik yang akan mempengaruhi
sumber penerimaan negara
daya beli atau kemampuan
yang penting, yg akan
belanja sektor privat.
digunakan u/ membiayai
pengeluaran negara baik
PAJAK BAGI PERUSAHAAN rutin maupun pembangunan
Merupakan beban yang akan
mengurangi laba bersih

semaksimal mungkin
sekecil mungkin
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) 13
(The Indonesian Institute of Accountants)

AKIBAT YANG TIMBUL


BAGI WAJIB PAJAK PAJAK BAGI NEGARA
Pemerintah akan selalu
Cenderung untuk mengurangi mengoptimalkan
jumlah pembayaran pajak, pemungutan pajak dg cara
baik secara legal maupun ekstensifi kasi dan
ilegal intensifikasi

LEGAL ILEGAL Berupa

Tax Information
Tax Planning Tax Evasion
Tax Service
Tax Avoidance
How to effective tax Dg tidak Tax Audit
melanggar
How to efficient tax Peraturan
Tidak disarankan
Modern Tax Adm
How to control tax Perpajakan
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) Hakikat Pemeriksaan 14
(The Indonesian Institute of Accountants)

❑ MENGUJI PEMENUHAN KEWAJIBAN


❑ KESIMPULAN PEMERIKSA HRS DIDASARKAN PD:
✓ BUKTI YANG KUAT
✓ BERKAITAN DENGAN KETENTUAN PERAT PER UU
PERPAJAKAN
✓ BERLANDASKAN PD KETETENTUAN PERATURAN PER UU
PERPAJAKAN
(Pasal 10 & 11 KMK 625/KMK.04/1994-dicabut)
❑ PEMERIKSA HRS MELAKUKAN PEMBINAAN (Pasal 11 huruf i
PMK 17/PMK.03/2013)
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) Pengertian Pemeriksaan 19
(The Indonesian Institute of Accountants)
Pasal 1 angka 2 PMK-17/PMK.03/2013

Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan:


menghimpun dan mengolah data, keterangan, dan/atau bukti
yang dilaksanakan secara objektif dan profesional
berdasarkan suatu standar pemeriksaan
untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau untuk
tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan.

1 2
dan/
atau
tujuan lain dalam
menguji kepatuhan rangka melaksanakan
pemenuhan kewajiban ketentuan peraturan
perpajakan perundang-undangan
perpajakan.
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) Penelitian Vs Pemeriksaan 15
(The Indonesian Institute of Accountants)

PENELITIAN DAN PEMERIKSAAN

PEMERIKSAAN
PENELITIAN
adalah serangkaian kegiatan
adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data,
yang dilakukan untuk menilai keterangan, dan/atau bukti yang
kelengkapan pengisian SPT dan dilaksanakan secara objektif dan
lampiran- profesional berdasarkan suatu
lampirannya termasuk penilaian standar Pemeriksaan untuk
tentang kebenaran penulisan dan menguji kepatuhan pemenuhan
penghitungannya kewajiban perpajakan dan/atau
untuk tujuan lain dalam rangka
Dilakukan oleh Account melaksanakan ketentuan
Representative peraturan perundang undangan
perpajakan

Dilakukan oleh Fungsional Pemeriksa


atau Account Representative
Perbedaan pemeriksaan pajak dengan
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) General Audit
16
(The Indonesian Institute of Accountants)

Parameter Pembeda Pemeriksaan Pajak General Audit Lap Keu


Auditor Fungsional Pemeriksa Pajak Auditor pada KAP
Auditee Wajib Pajak Perusahaan
Inisiatif dilakukan Audit Ditjen Pajak Auditee
Objek Audit SPT Laporan Keuangan
Standar/Kriteria Pembanding UU Pajak PSAK
Ouput Opini Kewajaran Penyajian
skp dan STP Laporan Keuangan
Konsep Materialitas atas skp dan STP tidak mengenal Terdapat konsep materialitas
output konsep materialitas atas opini
Fee Tidak ada Ada
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) 6 Poin Penting Pemeriksaan 17
(The Indonesian Institute of Accountants)

Jangka Waktu Pemeriksaan

Peminjaman Dokumen/Data Jangka Waktu 1 Bulan

Pemeriksa Pajak Fungsional Pemeriksa


Pajak

SPHP & Pembahasan Akhir


Hak Wajib Pajak:
Hasil Pemeriksaan - SKP tanpa adanya SPHP & PAHP
dapat dibatalkan

Tim Q.A Pembahasan s.d. Tingkat Kanwil DJP


- Pembahasan bisa dilanjutkan dengan tim Pembahas
(tim Q.A) di Kanwil apabila ada deadlock

Kuisioner WP Dapat Memberikan Penilaian (Kuisioner)


Pelaksanaan Pemeriksaan Setelah Selesai
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI)
(The Indonesian Institute of Accountants)
20

Pemeriksaan
Tujuan Menguji Kepatuhan
Pemenuhan Kewajiban Perpajakan
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) Ruang Lingkup 21
(The Indonesian Institute of Accountants)

Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan


pemenuhan kewajiban perpajakan

Jenis Pajak :
satu, beberapa, atau seluruh jenis pajak

Masa/Tahun Pajak :
satu atau beberapa Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak
atau Tahun Pajak dalam tahun-tahun lalu maupun
tahun berjalan
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) Kriteria Pemeriksaan 22
(The Indonesian Institute of Accountants)

Harus WP mengajukan permohonan pengembalian


dilakukan kelebihan pembayaran pajak (Pasal 17B UU KUP)

a SPT LB selain Pasal 17B UU KUP

WP telah diberikan pengembalian pendahuluan


b
kelebihan pajak
c SPT Rugi;
penggabungan, peleburan, pemekaran, likuidasi,
Pemeriksaan d pembubaran, atau akan meninggalkan Indonesia
Menguji untuk selama-lamanya;
kepatuhan
Wajib Pajak melakukan perubahan tahun buku
e atau metode pembukuan atau karena
Dapat dilakukannya penilaian kembali aktiva tetap
dilakukan
Tidak menyampaikan atau menyampaikan SPT
f melampaui jangka waktu dalam Surat Teguran
yang terpilih untuk dilakukan pemeriksaan
berdasarkan analisis risiko

g Wajib Pajak menyampaikan Surat Pemberitahuan yang


terpilih untuk dilakukan pemeriksaan berdasarkan
analisis risiko
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) Jenis Pemeriksaan 23
(The Indonesian Institute of Accountants)

Pemeriksaan Pemeriksaan
Restitusi Pasal 17B UU KUP
Selain Pasal 17B UU KUP

Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan


Rutin Rutin Khusus

a b c d e f g

Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan


Kantor Lapangan Kantor Lapangan Lapangan

PENENTUAN JENIS
PEMERIKSAANNYA DIATUR OLEH
DIREKTUR JENDERAL PAJAK
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI)
(The Indonesian Institute of Accountants)
24

Pemeriksaan
Tujuan Lain
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) Kriteria Pemerisaan Tujuan Lain 25
(The Indonesian Institute of Accountants)

Pemeriksaan Tujuan Lain dilakukan dengan 14 kriteria :


1. penerbitan NPWP dan/atau Pengukuhan PKP 8. penentuan satu atau lebih tempat terutang PPN;
secara jabatan; 9. pemeriksaan dalam rangka penagihan pajak;
2. penghapusan NPWP, baik atas permohonan 10. penentuan saat produksi dimulai;
Wajib Pajak maupun secara jabatan; 11. penentuan perpanjangan jangka waktu kompensasi
3. pencabutan pengukuhan PKP, baik atas kerugian sehubungan dengan pemberian fasilitas
permohonan Wajib Pajak maupun secara perpajakan;
jabatan; 12. memenuhi permintaan informasi dari negara mitra
4. Wajib Pajak mengajukan keberatan; Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B);
5. pengumpulan bahan guna penyusunan Norma 13. pemeriksaan dalam rangka Mutual Agreement
Penghitungan Penghasilan Neto (NPPN); Procedures (MAP); dan
6. pencocokan data dan/atau alat keterangan; 14. pemeriksaan dalam rangka Advanced Pricing
7. penentuan Wajib Pajak berlokasi di daerah Agreement (APA).
terpencil;
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) Jangka Waktu Pemeriksaan Tujuan Lain 26
(The Indonesian Institute of Accountants)

paling lama paling lama


4 bulan 14hari

sejak tanggal surat


sejak tanggal WPatau
pemberitahuan
Pemeriksaan Pemeriksaan wakil, kuasa, pegawai,
pemeriksaan
atau anggota keluarga
disampaikan kepada Lapangan Kantor
yang telah dewasa dari
WP atau wakil, kuasa,
WP, datang memenuhi
pegawai, atau
surat panggilan
anggota keluarga
sampai dengan tanggal
yang telah dewasa Dalam hal jangka waktu terlampaui, LHP
dari WP, sampai Pemeriksaan harus diselesaikan.
dengan tanggal LHP

Pemeriksaan dalam rangka permohonan


penghapusan NPWP, harusmemperhatikan
jangka waktu penyelesaianpermohonan

Pemeriksaan dalam rangka permohonan


pencabutan pengukuhan PKP, harus
memperhatikan jangka waktupenyelesaian
permohonan
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI)
(The Indonesian Institute of Accountants)
27

PROSES PEMERIKSAAN PAJAK


IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) ALUR PELAKSANAAN PEMERIKSAAN 28
(The Indonesian Institute of Accountants)

Start Kartu tanda pengenal Peminjaman dokumen

SP2 & Pemberitahuan


IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) Surat Perintah Pemeriksaan (SP2) 29
(The Indonesian Institute of Accountants)
Lampiran Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
184/PMK.03/2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 17/PMK.03/2013 tentang Tata Cara Pemeriksaan

Kembali ke alur pemeriksaan


IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) Surat Pemberitahuan Pemeriksaan 30
(The Indonesian Institute of Accountants)

Kembali ke alur pemeriksaan


IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) Kartu Tanda Pengenal Pemeriksa 31
(The Indonesian Institute of Accountants)

Lampiran Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor


184/PMK.03/2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 17/PMK.03/2013 tentang Tata Cara Pemeriksaan

Kembali ke alur pemeriksaan


IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) Surat Permintaan Dokumen 32
(The Indonesian Institute of Accountants)
IKATAN
IKATAN AKUNTAN
AKUNTAN INDONESIA
INDONESIA (IAI)
(IAI) 33
(The Indonesian Institute of Accountants)

KEWAJIBAN dan WEWENANG


PEMERIKSA
IKATAN
IKATAN AKUNTAN
AKUNTAN INDONESIA
INDONESIA (IAI)
(IAI) 36
(The Indonesian Institute of Accountants)

HAK DAN KEWAJIBAN WAJIB PAJAK


IKATAN AKUNTAN
IKATAN AKUNTAN INDONESIA
INDONESIA (IAI)
(IAI) 39
(The Indonesian Institute of Accountants)

JANGKA WAKTU PEMERIKSAAN


Jangka Waktu Pemeriksaan 40
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI)

SPHP
7 Hari
Tanggapan Tertulis

Perpanjangan
Penyampaian 3 Hari
Tanggapan Tertulis
Jangka waktu sejak Surat
Pemberitahuan Pemeriksaan 3 Hari
disampaikan/Sejak WP datang Jangka waktu sejak tanggal
Undangan Pembahasan Akhir
memenuhi panggilan s.d. SPHP disampaikan sampai
tanggal SPHP disampaikan dengan tanggal LHP

Pembahasan Akhir

Risalah
2 Bulan
JANGKA WAKTU PENGUJIAN JANGKA WAKTU PEMBAHASAN AKHIR Pembahasan
DAN PELAPORAN
3 hari
KANTOR LAPANGAN Permohonan
4 Bulan + 6 Bulan + 2 BULAN Pembahasan dgn
2 Bulan 2 Bulan Tim QA
Pembahasan Tim
JANGKA WAKTU PEMERIKSAAN QA

WP K3S MIGAS WP GRUP


Panggilan Penandatanganan
BA
INDIKASI TRANSFER PRICING/ 3 Hari
TRANSAKSI KHUSUS LAIN (2 BULAN) Penandatanganan BA

LAPANGAN LHP
KANTOR
6 Bulan +
4 Bulan
3x6 Bulan
K3S Migas = Kontraktor Kontrak Kerja Sama Migas
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) Perpanjangan Jangka Waktu 41
(The Indonesian Institute of Accountants)

PERPANJANGAN JANGKA WAKTU


PEMERIKSAAN LAPANGAN

Alasan:
a. Pemeriksaan Lapangan diperluas ke Masa
Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau Tahun Apabila terkait dengan:
Pajak lainnya
b. terdapat konfirmasi atau permintaan data Alasan:
WP K3S MIGAS WP GRUP
dan/atau keterangan kepada pihak ketiga
c. ruang lingkup Pemeriksaan meliputi INDIKASI TRANSFER PRICING/ TRANSAKSI
seluruh jenis pajak KHUSUS LAIN
d. berdasarkan pertimbangan Kepala UP2

2 BULAN 3x 6 BULAN
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) Perpanjangan Jangka Waktu 42
(The Indonesian Institute of Accountants)

PERPANJANGAN JANGKA WAKTU


PEMERIKSAAN KANTOR

Alasan:
Apabila dalam Pemeriksaan Kantor ditemukan
a. Pemeriksaan Kantor diperluas ke Masa indikasi transaksi yang terkait dengan transfer
Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau Tahun pricing dan/atau transaksi khusus lain yang
Pajak lainnya kecuali pemeriksaan Pasal 5 berindikasi adanya rekayasa transaksi keuangan,
ayat (3) huruf a pelaksanaan Pemeriksaan Kantor
b. terdapat konfirmasi atau permintaan data diubah menjadi Pemeriksaan Lapangan
dan/ atau keterangan kepada pihak ketiga
c. ruang lingkup Pemeriksaan meliputi seluruh
jenis pajak
d. berdasarkan pertimbangan Kepala UP2
Dalam hal dilakukan perpanjangan jangka
waktu pengujian Pemeriksaan Lapangan
atau Pemeriksaan Kantor, Kepala UP2 harus
menyampaikan pemberitahuan secara
tertulis kepada Wajib Pajak
2 BULAN
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) 43
(The Indonesian Institute of Accountants)

Tim Quality Assurance (QA)


tim yang dibentuk oleh Direktur Jenderal Pajak dalam rangka membahas hasil Pemeriksaan yang
belum disepakati antara Pemeriksa Pajak dan Wajib Pajak dalam Pembahasan Akhir Hasil
Pemeriksaan guna menghasilkan Pemeriksaan yang berkualitas

Tugas Tim Quality Assurance Pemeriksan


a. membahas perbedaan pendapat yang terbatas pada
dasar hukum koreksi antara Wajib Pajak dengan
Pemeriksa Pajak pada saat Pembahasan Akhir Hasil
Pemeriksaan;
b. memberikan simpulan dan keputusan atas perbedaan
pendapat antara Wajib Pajak dengan Pemeriksa Pajak;
dan
c. membuat risalah Tim Quality Assurance Pemeriksaan
yang berisi simpulan dan keputusan hasil
pembahasan sebagaimana dimaksud pada huruf b
dan bersifat mengikat.
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) 44
(The Indonesian Institute of Accountants)
Workflow Pembahasan Dengan Tim Quality Assurance

WP MENGAJUKAN Pembahasan Dengan


PEMBAHASAN DENGAN Tim Quality Assurance
TIM QUALITY
ASSURANCE

Risalah Tim
BA Pembahasan
Quality
Assurance Akhir Hasil
RISALAH MASIH TERDAPAT
PERBEDAAN
Pemeriksaan
PEMBAHASAN PENDAPAT

WP TIDAK
MENGAJUKAN BA Pembahasan Ditandatangani pemeriksa
PEMBAHASAN DENGAN Akhir Hasil dan WP
TIM QUALITY Pemeriksaan
ASSURANCE
WP Menolak menandatangani

Membuat catatan penolakan


dalam BA Pembahasan Akhir
Hasil Pemeriksaan
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) Surat Permohonan QA 45

Lampiran Peraturan Menteri Keuangan Republik


Indonesia Nomor 184/PMK.03/2015 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
17/PMK.03/2013 tentang Tata Cara Pemeriksaan
IKATAN
IKATAN AKUNTAN
AKUNTAN INDONESIA
INDONESIA (IAI)
(IAI) 46
(The Indonesian Institute of Accountants)

Penyelesaian Pemeriksaan
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) Penyelesaian Pemeriksaan 47
(The Indonesian Institute of Accountants)

PENYELESAIAN
PEMERIKSAAN

Menghentikan 2 membuat LHP


1 Pemeriksaan sebagai dasar penerbitan surat
Dengan membuat LHP SUMIR ketetapan pajak dan atau STP

46
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) Penyelesaian Pemeriksaan LHP Sumir 48
(The Indonesian Institute of Accountants)

Penyelesaian dengan LHP SUMIR


✓ Apabila Wajib Pajak tidak
ditemukan
✓ Pemeriksaan dapat dilakukan
kembali apabila dikemudian hari
Wajib Pajak ditemukan

Terhadap Wajib Pajak Yang


Tidak Ditemukan
Pajak terutang terhadap Wajib
Pajak ditetapkan secara jabatan

47
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) Penyelesaian Pemeriksaan LHP 49
Penandatanganan Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
WP tidak setuju sebagian/seluruhnya

Mengajukan Tidak Mengajukan


pembahasan dengan pembahasan dengan
Tim QA Tim QA

WP menolak
WP menerima
menerima
Surat Pernyataan
Penolakan Menerima Surat
Panggilan

Surat Panggilan WP menolak


untuk menandatangani BA menandatangani
Pembahasan Akhir Hasil BA Penolakan Menerima
pemeriksaan surat panggilan

WP hadir dan bersedia tanda


tangan

Jk. Waktu untuk hadir adalah 3


WP hadir tapi menolak tanda catatan pada BA PAHP mengenai penolakan
hari kerja sejak tanggal Surat tangan penandatanganan BA
Panggilan diterima
catatan pada BA PAHP mengenai tidak
WP tidak hadir dipenuhinya panggilan
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) Pemeriksan Bukti Permulaan 50
(The Indonesian Institute of Accountants)

Pemeriksaan
Pemeriksaan Bukti
Permulaan

• pada saat pelaksanaan Pemeriksaan ditemukan


adanya indikasi tindak pidana di bidang
perpajakan; atau
• Wajib Pajak menolak untuk dilakukan

Dilanjutkan pada Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam


Materi Penyidikan Pasal 36 atau Pasal 37 dan terhadap Wajib
Pajak tersebut tidak dilakukan penghitungan
penghasilan kena pajak secara jabatan.
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI)
(The Indonesian Institute of Accountants)
51
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) Metode Pengujian oleh Pemeriksa 52
(The Indonesian Institute of Accountants)

Metode
Langsung Metode Tidak
Langsung
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) Metode Langsung & Tdk Langsung 53
(The Indonesian Institute of Accountants)

METODE LANGSUNG
Metode Langsung adalah teknik Metode Tidak Langsung adalah teknik
dan prosedur pemeriksaan dengan dan prosedur pemeriksaan dengan
melakukan pengujian atas melakukan pengujian atas kebenaran
kebenaran pos-pos surat angka-angka dalam SPT yg dilakukan
pemberitahuan (SPT) termasuk secara tidak langsung melalui suatu

METODE TIDAK LANGSUNG


lampirannya, yang dilakukan secara pendekatan penghitungan tertentu
langsung terhadap buku, catatan, mengenai penghasilan dan biaya
dan dokumen pendukung. Contoh; Metode satuan dan/atau
Contoh : Tracing rekening koran volume, Pendekatan biaya hidup dan
dan buku besar pertambahan kekayaan bersih
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) Metode Tidak Langsung 54
(The Indonesian Institute of Accountants)

Macam-Macam Metode Tidak Langsung


Lampiran SE-65/PJ/2013 tentang Penggunaan Metode dan Teknik Pemeriksaan

6. Metode 1. Metode
Pendekatan Transaksi
Penambahan
Kekayaan Tunai &
Bersih Bank

2. Metode
5. Metode
Sumber dan
Pendekatan
Penggunaan
biaya hidup
Dana

4. Metode 3. Metode
Pendekatan
Pendekatan
satuan
dan/atau Penghitungan
Volume Rasio
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) Metode Tidak Langsung 55
(The Indonesian Institute of Accountants)

1. Metode Pendekatan Transaksi Tunai dan Bank

Metode ini Bila sisi Bila sisi


menghitung debit > sisi kredit > sisi
seluruh kredit, debit, berarti
penerimaan berarti terdapat
di sisi debit terdapat pengeluaran
dan seluruh pendapatan terlalu besar
pengeluaran WP
di sisi kredit
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) Metode Tidak Langsung 56
(The Indonesian Institute of Accountants)

1. Metode Pendekatan Transaksi Tunai dan Bank


Perkiraan
Debet Kredit
Penerimaan Bruto SPT PPh Pasal 21 Biaya-biaya usaha (tidak termasuk biaya
penyusutan)
Sewa yg diterima (bruto) penghasilan- Biaya sewa (tidak termasuk biaya)
penghasilan lain
Bunga yg diterima (bruto) dan dividen Biaya-biaya hidup pribadi
Kas pada awal tahun Pembelian aktiva
Uang di bank pada awal tahun Uang kas pada akhir tahun
Pinjaman-pinjaman Uang di bank pada akhir tahun
Piutang pada awal tahun Pembayaran kembali pinjaman
Uang pada akhir tahun Piutang pada akhir tahun
PTKP Utang pada awal tahun
Pengembalian pajak yg telah
diperhitungkan dalam harga jual
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) Metode Tidak Langsung 57
(The Indonesian Institute of Accountants)

2. Metode Pendekatan Sumber dan Penggunaan Dana

Sumber-sumber dana terdiri dari :


Metode ini • Penurunan dalam pos-pos harta
Jika penggunaan • Kenaikan dalam pos-pos utang
menggunakan dana lebih besar
pendekatan daripada sumber- • Penghasilan yang menjadi objek maupun
sumber uang yang sumber dana berarti bukan objek
diperoleh atas ada sejumlah • Biaya-biaya yg tidak memerlukan
pembelian aktiva penghasilann yang penggunaan uang kas/bank, misalnya :
atau pengeluaran tidak dilaporkan oleh penyusutan dan amortisasi
WP
lainnya

Apabila semua
Apabila semua
penghasilan dan Pengeluaran dana terdiri :
penghasilan dan
pengeluaran
pengeluaran • Kenaikan pos-pos harta
dilaporkandilaporkan
dengan
dengan benar, minimal
benar, minimal • Penurunan dalam pos-pos hutang
jumlah sumber dana • Pengeluaran-pengeluaran untuk
jumlah sumber
akan sama dana
besarnya
akan samajumlah
dengan besarnya kepentingan pribadi
dengan jumlah
penggunaan harta • Kerugian-kerugian akibat penjualan harta
penggunaan harta tetap
Perlihatkan
contoh
kasus

Saldo awal kas/bank + sumber dana = Saldo akhir kas/bank + Penggunaan dana
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) Metode Tidak Langsung 58
(The Indonesian Institute of Accountants)

3. Metode Pendekatan Penghitungan Rasio


Pendekatan Rasio digunakan dalam kondisi:
1) terdapat data yang dapat digunakan sebagai pembanding dan/atau penghitungan rasio
baik dari Direktorat Jenderal Pajak, Wajib Pajak, maupun dari pihak lain.
2) kegiatan usaha Wajib Pajak dapat dibandingkan dengan rasio yang diperoleh.

Basis data adalah data awal yang dimiliki Pemeriksa Pajak baik yang berasal dari internal Wajib Pajak
pada tahun pajak yang sedang diperiksa atau tahun pajak yang lain, maupun yang berasal dari pihak
eksternal, misalnya:
1) peraturan perpajakan yang mengatur mengenai benchmarking;
2) publikasi komersial;
3) hasil pemeriksaan;
4) dan lain-lain.

Dalam melakukan perbandingan (internal atau eksternal), Pemeriksa Pajak harus mempertimbangkan
faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesepadanan, misalnya:
1) karakteristik barang dan jasa yang dijual;
2) luas dan besarnya kegiatan usaha (skala usaha);
3) letak geografis usaha;
4) kondisi ekonomi; dan/atau
5) strategi bisnis yang meliputi umur perusahaan dan aktivitas perluasan/ekspansi.
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) Metode Tidak Langsung 59
(The Indonesian Institute of Accountants)

Study Kasus Metode Pendekatan Penghitungan Rasio


PT. A adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri furniture berupa tempat tidur di
Sidoarjo berikut ini adalah data keuangan tahun 2019:
1. Peredaran usaha Rp. 226.528.309.783,-
2. PPh Pasal 25 terutang Rp. 2.359.214.750,-
3. Rasio CTTOR (Corporate Tax Turn Over Ratio) :
= Pajak penghasilan terutang / Peredaran usaha
= 2.359.214.750 = Rp. 1,04 %
226.528.309.783

PT. B adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri furniture berupa tempat tidur di
Madiun berikut ini adalah data keuangan tahun 2019:
1. Peredaran usaha Rp. 32.715.000.000,-
2. PPh Pasal 25 terutang Rp. 15.650.200,-
3. Rasio CTTOR (Corporate Tax Turn Over Ratio) :
= Pajak penghasilan terutang / Peredaran usaha
= 15.650.200 = Rp. 0,05 %
32.715.000.000
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) Metode Tidak Langsung 60
(The Indonesian Institute of Accountants)

4. Metode Pendekatan Satuan dan/atau Volume


Merupakan cara untuk menentukan atau menghitung kembali jumlah penghasilan bruto Wajib Pajak atau
Pos SPT lainnya dengan menerapkan harga atau jumlah laba terhadap jumlah satuan dan/atau volume
usaha yang direalisasi oleh Wajib Pajak.

Contoh satuan:
a. Perdagangan = kuantitas barang dagangan terjual.
b. Pabrikasi = kuantitas barang jadi yang diproduksi, kuantitas pemakaian bahan baku, bahan
pembantu, upah satuan, rendemen.
c. Jasa = variabel yang mengidentifikasikan penghasilan tergantung karakteristik usaha
WP,misalnya:
1) jasa dokter yaitu jumlah kunjungan pasien;
2) jasa pengacara yaitu jumlah jam konsultasi;
3) hotel yaitu hari penggunaan kamar, penggunaan sabun, atau barang pembantu lainnya.

Formula yang dapat digunakan secara umum adalah :

Peredaran usaha = Volume usaha x Harga Jual


IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI)
Metode Tidak Langsung 61

5. Metode Pendekatan Biaya Hidup

Metode ini
membandingkan biaya
hidup WP dengan
penghasilannya

Biaya Hidup adalah


seluruh biaya hidup
Metode ini dapat
yang dikeluarkan
digunakan untuk
WP bukan hanya
WP orang pribadi
untuk kebutuhan
minimum
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI)
Metode Tidak Langsung 62

Study Kasus Metode Pendekatan Biaya Hidup


Tuan Adi (berNPWP) pada tahun 2018 diketahui membeli tunai sebuah mobil senilai Rp. 100 juta. Adapun biaya
hidup Tuan Adi selama tahun 2018 setelah diverifikasi oleh pemeriksa pajak adalah sbb :
• Biaya pemeliharaan mobil Rp. 15 juta
• Biaya Bensin mobil 18 juta
• Biaya sekolah anak 25 juta
• Biaya makan-minum 40 juta
• Biaya listrik, air dan telp 20 juta
• Biaya gaji pembantu 7 juta
• Biaya lain lain 10 juta
• Jumlah Rp. 135 juta

Kutipan Data SPT Tahunan PPh Pasal 25 Orang Pribadi Tn Adi Tahun 2018 adalah sbb :
❖ Peredaran usaha Rp. 3.700.000.000,-
❖ PPh Final (PP23) terutang 18.500.000,-
Untuk menghidupi keluarganya, Tuan Adi menjalankan usaha dagang sepatu dengan perolehan laba kotor 20 %
sedangkan perolehan laba bersih 5%. (diperoleh dari hasil wawancara)

METODE PENDEKATAN BIAYA HIDUP :


Penghasilan Tuan Adi adalah :
✓ Penambahan asset mobil Rp. 100 juta
✓ Biaya hidup selama setahun 135 juta
Jumlah 235 juta
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI)
Metode Tidak Langsung 63

Study Kasus Metode Pendekatan Biaya Hidup

Peredaran usaha Tn Adi adalah sbb :


= Rp. 235 juta : 5 % = Rp. 4,7 Milyar

Sehingga penghitungan Pajak terutang (PP23) tahun 2018 adalah sbb :


Peredaran usaha Rp. 4.700.000.000,-
Pajak terutang (PP23 – 0,5%) 23.500.000,-
Pajak telah disetor 18.500.000,-
Pajak Kurang Bayar Rp. 5.000.000,-
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI)
Metode Tidak Langsung 64

6. Metode Pendekatan Penambahan Kekayaan Bersih (Net Worth)


Pendekatan Pertambahan Kekayaan Bersih dilakukan dengan menghitung selisih
kekayaan bersih Wajib Pajak awal dan akhir tahun. Kekayaan bersih adalah selisih antara
harta dan kewajiban/utang yang dimiliki oleh Wajib Pajak orang pribadi.

Formula :
Kekayaan Bersih akhir tahun +/+

Kekayaan Bersih awal tahun -/-

Kenaikan (pengurangan) kekayaan bersih +/-

Biaya Hidup +/+

Penghasilan bukan objek/PPh Final -/-

Penghasilan bruto xxx


IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) 65

TEKNIK PEMERIKSAAN
SE-65 /PJ/2013 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN METODE DAN TEKNIK PEMERIKSAAN
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI)
Teknik Pemeriksaan 66

1. Pemanfaatan informasi internal dan/atau eksternal Direktorat Jenderal Pajak


2. Pengujian Keabsahan Dokumen
3. Evaluasi
4. Analisis Angka-angka (Analisis Laporan Keungan dengan mengkomparasi secara
Horizontal Laporan Keuangan tahun sebelumnya) *)
5. Penelusuran angka-angka (audit trail)
6. Penelusuran bukti (tracing)
7. Pengujian keterkaitan *)
8. Ekualisasi *)
9. Permintaan Keterangan atau bukti
10. Konfirmasi
11. Inspeksi
12. Pengujian kebenaran fisik
13. Pengujian kebenaran penghitungan matematis
14. Wawancara
15. Uji Petik (sampling)
16. Teknik audit berbantuan komputer (TABK)
17. Teknik-teknik pemeriksaan lainnya
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI)
(The Indonesian Institute of Accountants)
67

TIPS MENGHADAPI
PEMERIKSAAN PAJAK
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) Tips Menghadapi Pemeriksaan 68

TIPS MENGHADAPAI PEMERIKSAAN PAJAK


1. Persiapkan pembukuan atau laporan keuangan yang rapi. Lakukan pembukuan dengan baik,
benar dan jujur. Tutup celah – celah kelemahan dalam pembukuan yang bisa menimbulkan
koreksi fiskal.
2. Membuat rekonsiliasi komersial fiskal sesuai aturan. Kita akan rugi jika tidak membayar
rekonsiliasi sesuai aturan, karena akan muncul koreksi yang dendanya cukup besar.
3. Gunakan konsultan pajak sebagai mitra diskusi seputar perpajakan dan pada saat diperiksa,
karena konsultan pajak yang terdaftar dan bersertifikat dapat memberikan masukan dalam
menghadapi pemeriksaan pajak.
4. Menghindari penyelesaian dibawah tangan degan aparat pemeriksa pajak. Pemerintah Dirjen
Pajak tidak pernah mentoleransi prilaku semacam itu,
5. Melakukan penelitian kembali atas pemenuhan kewajiban perpajakan yang selama ini telah
dilaksanakan (tax review). Apabila memang masih ditemukan adanya kesalahan dalam
melaksanakan kewajiban perpajakan tersebut, maka segera lakukan pembetulan sebelum
dilakukan pemeriksaan.
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) Tips Menghadapi Pemeriksaan 69

TIPS MENGHADAPAI PEMERIKSAAN PAJAK

6. Menyiapkan sikap mental dan berpikir positif, bahwa pemeriksa pajak juga manusia yang
bisa berbuat salah dalam menjalankan tugasnya, sehingga tidak perlu ditakuti. Jangan
perlakukan pemeriksa sebagai musuh, tetapi sebagai mitra dan terbuka untuk melakukan
kompromi (dalam arti yang positif).
7. Menyimpan semua dokumen perusahaan selama 10 tahun, minimal hingga masa
kadaluarsa pajak (5 tahun).
8. Menguasai peraturan pajak dengan baik dengan cara mengupdate aturan pajak dan aturan
pemeriksaan pajak, terutama untuk digunakan dalam berargumentasi dalam berkomunikasi
dengan pemeriksa pajak dalam rangka melaksanakan Pembahasan Akhir Hasil
Pemeriksaan (Closing Conference), untuk mempertahankan besarnya pajak yang sudah
kita bayar, agar tidak harus membayar tambahan beban pajak lagi.
9. Merespon sikap dan perilaku pemeriksa pajak secara bijak agar tidak salah ucap atau
salah langkah, untuk menghindari sentiment negative pada saat pemeriksaan berlangsung.
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) Tips Menghadapi Pemeriksaan 70

TIPS MENGHADAPAI PEMERIKSAAN PAJAK

10. Jangan memberikan informasi secara sukarela (bila tidak diminta) kepada pemeriksa pajak.
11. Belajar dari pengalaman buruk dimasa lalu untuk memahami bagaimana menerapkan learning
system yang benar agar kerugian besar dari pajak tidak terulang lagi.
12. Pergunakan hak wajib pajak in the last minutes dengan sebaik-baiknya sebagai pembelaan diri
wajib pajak untuk hadir dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan (PAHP) dan
menyampaikan tanggapan tertulis. Ajukan Surat Permohonan Pembahasan dengan Tim Quality
Assurance dalam hal masih terdapat perbedaan pendapat dalam Ri-salah PAHP tersebut.
Segeralah membuat Surat Sanggahan atas Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan dengan
Argumentasi yang tepat, jangan ditunda-tunda bila tidak menyetujui sebagai atau seluruh hasil
Pemeriksaan. Gagal dalam memaksimalkan upaya wajib pajak dalam kesempatan terakhir
tersebut akan berdampak pada pengenaan tambahan pajak yang lebih besar yang harus dipikul
oleh wajib pajak.
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI)
(The Indonesian Institute of Accountants)
70

Didik Susanto
CP : 08123250810

Anda mungkin juga menyukai