Outline
Penyampaian Kuesioner
Gambaran Umum
Pemeriksaan
Pemeriksaan Menguji
Kepatuhan Ketentuan Lainnya
KEBERATAN &
DAFTAR BAYAR PENGAWASAN
BANDING
PENYIDIKAN
Definisi Pemeriksaan
DENGAN TIDAK
MENGGANTUNGKAN PADA ADANYA
SURAT KETETAPAN PAJAK.
MEMBAYAR PAJAK TERUTANG
TIDAK TERGANTUNG PADA ADANYA
SURAT KETETAPAN PAJAK
Pasal 12 ayat (2)
ADALAH
JUMLAH PAJAK YANG TERUTANG
SESUAI DENGAN KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN PERPAJAKAN.
TERDAPAT BUKTI
SPT TIDAK BENAR
Pasal 12 ayat (3)
Pemeriksaan Ulang
Ruang Lingkup
Jenis Pajak :
satu, beberapa, atau seluruh jenis pajak
Masa/Tahun Pajak :
satu atau beberapa Masa Pajak,
Bagian Tahun Pajak atau
Tahun Pajak dalam
tahun-tahun lalu
maupun tahun berjalan
Kriteria Pemeriksaan
Harus WP mengajukan permohonan pengembalian kelebihan
dilakukan pembayaran pajak (Pasal 17B UU KUP)
b
WP telah diberikan pengembalian pendahuluan
kelebihan pajak
c SPT Rugi
penggabungan, peleburan, pemekaran, likuidasi,
Pemeriksaan d pembubaran, atau akan meninggalkan Indonesia
Menguji untuk selama-lamanya;
kepatuhan
Wajib Pajak melakukan perubahan tahun buku atau
e metode pembukuan atau karena dilakukannya
Dapat penilaian kembali aktiva tetap W
NE
dilakukan
Tidak menyampaikan atau menyampaikan SPT
f melampaui jangka waktu dalam Surat Teguran yang
terpilih untuk dilakukan pemeriksaan berdasarkan
analisis risiko NEW
a b c d e f g
PENENTUAN JENIS
PEMERIKSAANNYA DIATUR OLEH
DIREKTUR JENDERAL PAJAK
Pemeriksaan Restitusi Pasal 17B
UU KUP
Dilakukan dengan pemeriksaan kantor dalam hal:
Outline
Standar Pemeriksaan
a) LHP disusun secara ringkas dan jelas, memuat ruang lingkup atau pos-pos
yang diperiksa sesuai dengan tujuan Pemeriksaan, memuat simpulan
Pemeriksa Pajak yang didukung temuan yang kuat tentang ada atau tidak
adanya penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan perpajakan,
dan memuat pula pengungkapan informasi lain yang terkait
dengan Pemeriksaan.
b) Laporan Hasil Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban
perpajakan antara lain mengenai :
1. Penugasan Pemeriksaan;
2. Identitas Wajib Pajak;
3. Pembukuan atau pencatatan Wajib Pajak;
4. Pemenuhan kewajiban perpajakan;
5. Data/informasi yang tersedia;
6. Buku dan dokumen yang dipinjam;
7. Materi yang diperiksa;
8. Uraian hasil Pemeriksaan;
9. Ikhtisar hasil Pemeriksaan;
10. Penghitungan pajak terutang;
11. Simpulan dan usul Pemeriksa Pajak.
Outline
Kewajiban Pemeriksaan
1. menyampaikan surat pemberitahuan pemeriksaan (pemeriksaan lapangan) atau
surat panggilan (pemeriksaan kantor) kepada Wajib Pajak.
2. memperlihatkan Tanda Pengenal Pemeriksa Pajak dan Surat Perintah Pemeriksaan
3. Memperlihatkan Surat yang berisi perubahan Tim Pemeriksa Pajak kepada WP
apabila susunan tim Pemeriksa Pajak mengalami perubahan;
4. Melakukan pertemuan dengan Wajib Pajak dalam rangka memberikan penjelasan
mengenai:
• alasan dan tujuan Pemeriksaan
• hak dan kewajiban Wajib Pajak selama dan setelah pelaksanaan Pemeriksaan;
• hak Wajib Pajak untuk mengajukan permohonan untuk dilakukan pembahasan
dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan dalam hal terdapat hasil Pemeriksaan yang
belum disepakati antara Pemeriksa Pajak dengan Wajib Pajak pada saat Pembahasan Akhir
Hasil Pemeriksaan;
• Kewajiban dari WP untuk memenuhi permintaan buku, catatan, dan/atau dokumen
yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dan dokumen lainnya, yang akan
NEW dipinjam dari WP
Kewajiban Pemeriksaan
5. menuangkan hasil pertemuan dengan Wajib Pajak dalam bentuk berita
acara hasil pertemuan;
6. menyampaikan SPHP
7. memberikan hak hadir kepada WP dalam rangka Pembahasan Akhir
Hasil Pemeriksaan pada waktu yang telah ditentukan;
8. Menyampaikan kuesioner pemeriksaan kepada Wajib Pajak
9. Melakukan pembinaan kepada Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban
NEW
perpajakannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan dengan menyampaikan saran secara tertulis
10. mengembalikan buku atau catatan, dokumen yang dipinjam dari WP
11. merahasiakan kepada pihak lain yang tidak berhak segala sesuatu yang
diketahui atau diberitahukan WP dalam rangka pemeriksaan
Wewenang Pemeriksa
Pemeriksaan
Lapangan
Outline
Hak Wajib Pajak
1. meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memperlihatkan
Tanda Pengenal Pemeriksa Pajak dan Surat Perintah
Pemeriksaan;
Outline
Jangka Waktu Pemeriksaan
SPHP
7 Hari
Tanggapan Tertulis
Perpanjangan
Penyampaian 3 Hari
Tanggapan Tertulis
Jangka waktu sejak Surat
Pemberitahuan 3 Hari
Pemeriksaan Jangka waktu sejak
Undangan Pembahasan
disampaikan/Sejak WP tanggal SPHP disampaikan Akhir
datang memenuhi sampai dengan tanggal
panggilan s.d. tanggal LHP
Pembahasan Akhir
SPHP disampaikan
Risalah
2 Bulan
JANGKA WAKTU JANGKA WAKTU PEMBAHASAN Pembahasan
PENGUJIAN AKHIR DAN PELAPORAN
3 hari
KANTOR LAPANGAN Permohonan
4 Bulan + 6 Bulan + 2 BULAN Pembahasan
2 Bulan 2 Bulan dgn Tim QA
Pembahasan
JANGKA WAKTU PEMERIKSAAN Tim QA
KANTOR LAPANGAN
6 Bulan + LHP
4 Bulan
3x6 Bulan
Jangka Waktu Pemeriksaan
PERPANJANGAN JANGKA
WAKTU PEMERIKSAAN
LAPANGAN
Alasan:
a. Pemeriksaan Lapangan diperluas
ke Masa Pajak, Bagian Tahun Apabila terkait dengan:
Pajak, atau Tahun Pajak lainnya
b. terdapat konfirmasi atau Alasan:
WP K3S MIGAS WP GRUP
permintaan data dan/atau
keterangan kepada pihak ketiga INDIKASI TRANSFER PRICING/
c. ruang lingkup Pemeriksaan TRANSAKSI KHUSUS LAIN
meliputi seluruh jenis pajak
d. berdasarkan pertimbangan Kepala
UP2
2 BULAN 3x 6 BULAN
Jangka Waktu Pemeriksaan
PERPANJANGAN JANGKA
WAKTU PEMERIKSAAN
KANTOR
Alasan:
Apabila dalam Pemeriksaan Kantor
a. Pemeriksaan Kantor diperluas ke ditemukan indikasi transaksi yang terkait
Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, dengan transfer pricing dan/atau
atau Tahun Pajak lainnya transaksi khusus lain yang berindikasi
b. terdapat konfirmasi atau adanya rekayasa transaksi keuangan,
permintaan data dan/atau pelaksanaan Pemeriksaan Kantor
keterangan kepada pihak ketiga diubah menjadi Pemeriksaan
c. ruang lingkup Pemeriksaan Lapangan
meliputi seluruh jenis pajak
d. berdasarkan pertimbangan Kepala
UP2 Dalam hal dilakukan perpanjangan
jangka waktu pengujian Pemeriksaan
Lapangan atau Pemeriksaan Kantor,
Kepala UP2 harus menyampaikan
pemberitahuan secara tertulis
2 BULAN kepada Wajib Pajak
Outline
Penyelesaian Pemeriksaan
PENYELESAIAN
PEMERIKSAAN
D Pemeriksaan Ulang tidak mengakibatkan adanya tambahan atas jumlah pajak yang telah
ditetapkan dalam surat ketetapan pajak sebelumnya
WP tidak ditemukan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal Surat
LL Pemeriksaan Lapangan
Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan diterbitkan
Pemeriksaan Kantor WP tidak memenuhi panggilan Pemeriksaan dalam jangka waktu 4 (empat)
bulan sejak tanggal Surat Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan diterbitkan
WP ditemukan dan pemeriksaan belum dapat diselesaikan s.d. berakhirnya jangka waktu
C
atau perpanjangan jangka waktu pengujian
D Pemeriksaan ditangguhkan, ditindaklanjuti dengan bukper terbuka, dan bukper....
Dilanjutkan penyidikan namun penyidikannya dihentikan karena memenuhi ketentuan Pasal 44A UU KUP
Dilanjutkan penyidikan dan penuntutan serta telah terdapat Putusan Pengadilan yang mempunyai
kekuatan hukum tetap
Dilanjutkan penuntutan serta telah terdapat Putusan Pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap
Penyelesaian Pemeriksaan
Outline
Surat Perintah Pemeriksaan
(SP2)
1 SP2 diterbitkan untuk:
• satu atau beberapa Masa Pajak dalam suatu Bagian Tahun Pajak
atau Tahun Pajak yang sama
• satu Bagian Tahun Pajak
• Tahun Pajak
Outline
Peminjaman Dokumen
PEMERIKSAAN LAPANGAN:
Dokumen yang diperlukan dan
ditemukan pada saat pelaksanaan
pemeriksaan dipinjam saat itu juga. Bukti Peminjaman dan Pengembalian
Buku, Catatan dan Dokumen
PEMERIKSAAN KANTOR:
Dokumen yang dibawa saat wajib
pajak datang memenuhi panggilan Dokumen Belum
dipinjamkan
Surat Permintaan Peminjaman
Buku, Catatan, & Dokumen
Harus dipenuhi WP dlm
(Dilampiri daftar dokumen yg wajib
jangka waktu 1 bulan
dipinjamkan)
1 bulan
2 minggu 3 minggu
WP OP yg melakukan
kegiatan usaha atau
WP Badan
pekerjaan bebas
Penghasilan Kena Pemeriksa Pajak dapat
Penghasilan Kena Tindak meminjam tambahan buku,
Pajak dihitung secara Pajak dihitung secara catatan, dan/atau dokumen serta
jabatan
Lanjut jabatan keterangan lain selain yang
sudah dipinjam
Peminjaman Dokumen
Dokumen Yang Dipinjam Pada Saat Pemeriksaan
Outline
Penyegelan
Pemeriksa Pajak berwenang melakukan penyegelan untuk memperoleh atau
mengamankan buku, catatan, dan/atau dokumen, termasuk data yang dikelola
secara elektronik, dan benda-benda lain yang dapat memberi petunjuk tentang
kegiatan usaha atau pekerjaan bebas Wajib Pajak yang diperiksa agar tidak
dipindahkan, dihilangkan, dimusnahkan, diubah, dirusak, ditukar, atau
dipalsukan
Alasan:
WP/Wakil/Kuasa tidak memberi WP/Wakil/Kuasa tidak berada di tempat
kesempatan memasuki tempat atau ruang dan tidak ada pihak yang mempunyai
serta barang bergerak dan/atau tidak kewenangan untuk bertindak selaku yang
bergerak, yang diduga atau patut diduga mewakili Wajib Pajak, sehingga diperlukan
digunakan untuk menyimpan buku, upaya pengamanan Pemeriksaan
catatan, dan/atau dokumen sebelum Pemeriksaan ditunda
Pembukaan segel harus dilakukan oleh Dalam hal tanda segel yang digunakan untuk
Pemeriksa Pajak dengan disaksikan melakukan penyegelan rusak atau hilang
oleh 2 saksi
2
Permintaan penjelasan dapat dilakukan pada saat pelaksanaan Pemeriksaan
di tempat Wajib Pajak
BA Pernyataan BA Tidak
Penolakan disampaikannya
Menerima SPHP tanggapan
tertulis atas SPHP
Undangan Pembahasan Akhir
Hari Ke
rj a Hari Ke Hari Ke
Undangan Pembahasan rj a rj a
Undangan Pembahasan Undangan Pembahasan
Akhir Hasil Pemeriksaan Akhir Hasil Pemeriksaan Akhir Hasil Pemeriksaan
WP Minta
pembahasan
oleh Tim
Quality
Beda Assurance
Pendapat
Risalah
KPP
Pembahasan
Closing Conference
Tim Pemeriksa Wajib Pajak
Pajak
Tim Quality Assurance
Susunan Tim QA
Direktorat P2 Kanwil
Kasubdit Dit P2 Kabid di Kanwil kecuali Kabid
Ketua PKB
Dalam hal dipandang perlu, Direktur P2 atau Kakanwil dapat mengubah susunan
atau menambah Tim Quality Assurance Pemeriksaan dalam tahun berjalan
Tim Quality Assurance
Pengadministrasian surat/dokumen yang terkait Tim QA dilakukan oleh
1. Seksi Pengendalian Mutu Pemeriksaan (Dit P2)
2. Seksi Bimbingan Pemeriksaan (Kanwil)
y a n g m e lakukan
Q A P e m eriksaan n g di d a la mnya
Ti m l ah tim ya
pembah a s a n a d a
l p e m e rik sa pajak
fungsion a
tidak te r d a p a t
e r ik s a a n terhadap
m e l a k ukan pem
ya n g
a n g m e n g ajukan
ky
Wajib Paja e m b ahasan
a n p
permohon W P untuk
a n d a ri
Te rk a i t p ermohon e n g a n ti m QA ,
k a n p e m b ahasan d
dilaku ha ru s s egera
Tim Pemer
ik s a
a d a Ka s ub dit TPP
g in fo r m a s ikan kep
men
P4
atau Kabid t , K a s u bdit TPP
asi terse b u
a i t i n f o rm ta u surat
Terk m e m a n
ta u k a b i d P4 harus
a
m o h o n a n dari WP
per
Workflow Pembahasan Dengan Tim Quality Assurance
Risalah
Tim BA Pembahasan
Quality Akhir Hasil
MASIH TERDAPAT Pemeriksaan
RISALAH Assurance
PERBEDAAN
PEMBAHASAN
PENDAPAT
WP TIDAK
MENGAJUKAN BA Pembahasan Ditandatangani pemeriksa dan
PEMBAHASAN Akhir Hasil WP
DENGAN TIM QUALITY Pemeriksaan
ASSURANCE
WP Menolak menandatangani
WP
WP menolak
menerima menerima
Surat Pernyataan
Penolakan Menerima
Surat Panggilan
penghitungan
peredaran usaha atau
penghasilan bruto kredit pajak sebagai
dalam rangka pengurang Pajak
penghitungan Penghasilan
penghasilan secara Tim Penelaahan Sejawat
jabatan Dengan Surat Tugas
Outline
Pelaporan Hasil Pemeriksaan dan
Pengembalian Dokumen
Pajak Yang Terutang dalam SKP/STP
dituangkan dalam
• Prosedur Ditelaah oleh supervisor
• Pengujian Kertas Kerja
• Bukti yang Pemeriksaan (KKP)
dikumpulkan
• Simpulan Laporan Hasil
Pemeriksaan (LHP)
Nota Penghitungan
Maks. 7 hari kerja (Nothit)
sejak tanggal LHP
Pengembalian buku,
dokumen dan catatan yang
dipinjam SKP/STP
Outline
Pembatalan Hasil Pemeriksaan
Pemeriksaan dilakukan tanpa Pemeriksaan Tanpa Pembahasan
penyampaian SPHP Akhir Hasil Pemeriksaan
Hasil Pemeriksaan
atau surat
ketetapan pajak
dibatalkan
Catatan:
Untuk pemeriksaan dlm rangka restitusi Ps. 17B (1) UU KUP
dilanjutkan dgn penerbitan:
1. skp sesuai PAHP apabila jangka waktu 12 bulan belum
Outline terlewati.
2. SKPLB sesuai SPT apabila jangka waktu 12 bulan terlewati.
Pengungkapan Ketidakbenaran
Pengisian SPT Selama Pemeriksaan
Dirjen Wajib Pemeriksaan
Pajak Pajak tetap
dilanjutkan
skp
Pengungkapan
Pemeriksaan Ketidakbenaran
Pengisian SPT
Syarat:
Ditandatangani WP
Kesadaran sendiri penghitungan
kekurangan pajak
Laporan tertulis
dalam format SPT dikreditkan
SSP Kurang Bayar
Sepanjang SPHP belum
disampaikan SSP kenaikan
sebesar 50%
Pasal 63 PMK-17/PMK.03/2013
Pemeriksaan Ulang
Dasar Alasan
• Persetujuan Dirjen Terdapat data baru,
Pajak termasuk data yang
• Instruksi Dirjen Pajak semula belum terungkap
HASIL
tidak mengakibatkan
tidak mengakibatkan adanya tambahan atas
adanya tambahan atas
adanya tambahan atas jumlah pajak yang telah
jumlah pajak yang telah
jumlah pajak yang telah ditetapkan dalam surat
ditetapkan dalam surat
ditetapkan dalam surat ketetapan pajak
ketetapan pajak
ketetapan pajak sebelumnya sebelumnya tetapi
sebelumnya
terdapat perubahan
jumlah rugi fiskal
keputusan mengenai
SKPKBT LHP Sumir rugi fiskal
kepada Wajib Pajak diberitahukan digunakan sebagai dasar untuk
Outline mengenai penghentian tersebut memperhitungkan rugi fiskal ke
tahun pajak berikutnya
Permintaan Keterangan dan/atau bukti Kepada pihak ketiga
S
P Pelajari secara seksama dan lantas siapkan bantahan/sanggahan dengan
H mempertimbangkan/menyertakan:
P
Pos-pos SPT adalah pos-pos di dalam SPT atau pos turunannya termasuk
lampiran baik SPT Masa maupun SPT Tahunan
Pendekatan dalam Metode Tidak Langsung
• Terdapat 6 (enam) pendekatan, yaitu :
• Transaksi Tunai dan Bank;
• Sumber dan Penggunaan Dana;
• Penghitungan Rasio;
• Satuan dan/atau Volume;
• Penghitungan Biaya Hidup;
• Pertambahan Kekayaan Bersih (Net Worth).
Penggunaan Metode Tidak Langsung
(Berdasarkan SE-65/PJ/2013)
• Digunakan dalam hal Metode Langsung tidak dapat diterapkan.
• Pemeriksa Pajak harus memiliki bukti bahwa Metode Langsung
tidak dapat digunakan.
• Dapat digunakan untuk mendukung penggunaan Metode
Langsung atau untuk melakukan identifikasi masalah.
• Pemeriksa Pajak dapat menggunakan satu atau lebih
pendekatan Metode Tidak Langsung dalam melakukan
pemeriksaan.
Pendapat:
Untuk pemeriksaan WP Orang Pribadi, dalam rangka menguji penghasilan WP dari sisi
penggunaannya, penggunaan Pendekatan Biaya Hidup dan Pendekatan Pertambahan Kekayaan Bersih
dapat dilakukan walaupun metode langsung dapat diterapkan.
Penetapan Secara
Jabatan
• Ps 12(3) UU KUP: Apabila Dirjen Pajak mendapatkan bukti
jumlah pajak yang terutang menurut SPT tidak benar, Dirjen
Pajak menetapkan jumlah pajak yang terutang.
• Penjelasan Ps 13(1) UU KUP: Bagi WP yang tidak
menyelenggarakan pembukuan atau pada saat diperiksa tidak
memenuhi permintaan sehingga Dirjen Pajak tidak dapat
menghitung jumlah pajak yang seharusnya terutang, Dirjen Pajak
berwenang menerbitkan SKPKB dengan penghitungan secara
jabatan, yaitu penghitungan pajak didasarkan pada data yang
tidak hanya diperoleh dari Wajib Pajak saja. Pembuktian atas
uraian penghitungan yang dijadikan dasar penghitungan secara
jabatan oleh Dirjen Pajak dibebankan kepada Wajib Pajak
1. Pendekatan Transaksi Tunai dan Bank
Dalam pencatatan Wajib Pajak semua penghasilan dicatat di sisi debit dan
pengeluaran dicatat di sisi kredit, termasuk penghasilan-penghasilan yang
bukan merupakan objek pajak dan pengeluaran-pengeluaran yang tidak boleh
dikurangkan menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
[Catatan: kalau datanya Rekening Koran Bank, maka penerimaan/penghasilan
di sisi kredit dan pengeluaran di sisi debit]
Apabila jumlah sisi kredit melebihi jumlah sisi debit, selisihnya merupakan
penghasilan bruto Wajib Pajak yang perlu dipastikan apakah telah
dilaporkan atau tidak. Namun apabila jumlah sisi debit melebihi jumlah
sisi kredit, diperlukan keyakinan yang lebih mendalam karena ada
kemungkinan Wajib Pajak tidak melaporkan seluruh pengeluarannya.
Untuk dapat menghitung Penghasilan Kena Pajak harus diperhitungkan
penghasilan yang bukan merupakan objek pajak dan pengeluaran yang
tidak boleh dikurangkan. Pengujian atas objek pajak lainnya dapat
didasarkan pada catatan yang ada dari kas/bank tersebut.
Formula Pendekatan Transaksi Tunai dan Bank
(Sesuai SE-65/PJ/2013)
Untuk menghitung penghasilan neto yang dikenakan pajak dengan tarif umum,
penghasilan bruto tersebut dikurangi dengan pengeluaran/biaya untuk
mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan dan pengeluaran lain
yang
diperkenankan berdasarkan Undang-undang PPh dan peraturan
pelaksanaannya.
2. Pendekatan Sumber dan Penggunaan Dana
Pendekatan Sumber dan Penggunaan Dana sebaiknya digunakan dalam
kondisi apabila terdapat data:
a. sumber pendanaan kegiatan usaha Wajib Pajak baik
internal maupun eksternal.
b. penggunaan dana Wajib Pajak baik untuk kegiatan
operasional maupun penambahan harta
2. Pendekatan Sumber dan Penggunaan Dana ... lanjutan
Apabila semua penghasilan dan pengeluaran dilaporkan
dengan benar, minimal jumlah sumber dana akan sama
besarnya dengan jumlah penggunaan dana.
Setiap penggunaan dana selalu didukung oleh adanya sumber
dana.
Dengan demikian bila penggunaan dana lebih besar daripada
sumber dana berarti ada sejumlah sumber dana yang tidak
dilaporkan oleh Wajib Pajak. Sumber dana perlu diyakini
apakah sumber dana itu berasal dari penghasilan atau bukan.
2. Pendekatan Sumber dan Penggunaan Dana ... lanjutan
3. Pendekatan Penghitungan Rasio
Pendekatan Rasio sebaiknya digunakan dalam kondisi:
a. terdapat data yang dapat digunakan sebagai pembanding dan/atau
penghitungan rasio baik dari Direktorat Jenderal Pajak, Wajib
Pajak, maupun dari pihak lain.
b. kegiatan usaha Wajib Pajak dapat dibandingkan dengan rasio yang
diperoleh.
3. Pendekatan Penghitungan Rasio ... lanjutan
Pendekatan ini merupakan cara untuk menguji dan menghitung
kembali peredaran usaha, harga pokok penjualan, laba bruto,
laba bersih, ataupun penghasilan bruto secara keseluruhan,
dengan cara mengalikan basis data dengan persentase atau
rasio- rasio pembanding.
4. Pendekatan Satuan/Volume
Pendekatan Satuan dan/atau Volume adalah cara untuk
menentukan atau menghitung kembali jumlah penghasilan bruto
Wajib Pajak atau Pos SPT lainnya dengan menerapkan harga atau
jumlah laba terhadap jumlah satuan dan/atau volume usaha yang
direalisasi oleh Wajib Pajak.
Satuan adalah segala sesuatu atau variabel dalam kuantum yang
memberikan petunjuk besarnya volume usaha. Pengertian satuan
atau unit tidak hanya mengacu pada jumlah barang yang
diproduksi atau terjual saja tetapi segala variabel (dalam
kuantum) yang memberi petunjuk besarnya volume usaha.
4. Pendekatan Satuan/Volume ... lanjutan
Contoh satuan:
a. Perdagangan = kuantitas barang dagangan terjual.
b. Pabrikasi = kuantitas barang jadi yang diproduksi, kuantitas
pemakaian bahan baku, bahan pembantu, upah satuan,
rendemen.
c. Jasa = variabel yang mengidentifikasikan
penghasilan tergantung karakteristik usaha WP,misalnya:
1) jasa dokter yaitu jumlah kunjungan pasien;
2) jasa pengacara yaitu jumlah jam konsultasi;
3) hotel yaitu hari penggunaan kamar, penggunaan sabun,
atau barang pembantu lainnya.
5. Pendekatan Biaya Hidup
Biaya hidup adalah seluruh pengeluaran Wajib Pajak tidak termasuk
pengeluaran yang digunakan untuk menambah kekayaan. Setidaknya
apabila Wajib Pajak tidak memiliki utang maka penghasilan Wajib
Pajak minimal sama dengan biaya hidup. Penghasilan bruto tersebut
merupakan titik impas (break even point) bagi Wajib Pajak untuk
mencukupi kebutuhan hidupnya tanpa adanya penambahan harta
kekayaannya.
Dalam penerapan pendekatan ini, jumlah tanggungan Wajib Pajak
serta pola dan gaya hidup dan keadaan tempat tinggal Wajib Pajak
perlu diperhatikan untuk mendapatkan jumlah biaya hidup yang
sewajarnya.
Pengeluaran Biaya Hidup
• konsumsi rumah • olahraga
tangga • pemeliharaan harta
• transportasi • pengeluaran
• pendidikan berkaitan dengan
• kesehatan perolehan
• rekreasi penghasilan
• gaya hidup (lifestyle) • pajak dan retribusi
• sumbangan • pengeluaran lainnya
6. Pertambahan Kekayaan Bersih (Net Worth)
Pendekatan Pertambahan Kekayaan Bersih dilakukan dengan
menghitung selisih kekayaan bersih Wajib Pajak awal dan
akhir tahun. Kekayaan bersih adalah selisih antara harta dan
kewajiban/utang yang dimiliki oleh Wajib Pajak orang
pribadi.
Penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dapat
digunakan untuk konsumsi (biaya hidup) dan/atau untuk
menambah kekayaan, sehingga penghasilan Wajib Pajak orang
pribadi dihitung dengan menjumlahkan pertambahan kekayaan
bersih dengan biaya hidup.
Formula:
Kekayaan Bersih akhir tahun +/+
Kekayaan Bersih awal tahun -/-
Kenaikan (pengurangan) kekayaan bersih +/-
Biaya Hidup +/+
Penghasilan bukan objek/PPh Final -/-
Penghasilan bruto xxx
Formula: (WP Pengusaha)
Jumlah +/+
Dikurangi:
-/-
a. Uang muka pelanggan awal (pastikan telah difakturkan masa
sebelumnya)
a. Pendapatan ditangguhkan awal (pastikan telah difakturkan -/-
tahunsebelumnya)
-/-
a. Penyerahan difakturkan tahun berikutnya
-/-
a. …dsb
Jumlah -/-
Jumlah Penyerahan Seluruhnya +/+
Penyerahan non BKP/JKP -/-
Penyerahan BKP/JKP Menurut Pemeriksa Pajak xxx
Formula Ekualisasi atau Rekonsiliasi ...
lanjutan
Objek PPh Pemotongan 21/23/26/Final:
Macam-macam objek pada Pos Laba Rugi/Pos Neraca/Pos SPT +/+
Objek-objek lainnya (misalnya dari pembukuan) +/+
Objek dari masa sebelumnya +/+
Dipotong/disetor/dilaporkan masa berikutnya -/-
Diperhitungkan sebagai objek PPh Pemotongan lain -/-
Dipotong/disetor/dilaporkan di KPP lain -/-
Objek Pajak Menurut Pemeriksa Pajak xxx
Bukti Pemeriksaan (Audit Evidence)
Pengertian Bukti
• Arens, Elder, dan Beasley (2012: 24) memberikan
pengertian bukti (evidence) sebagai berikut:
“Evidence is any information used by auditor to
determine whether the information being audited is
stated in accordance with the established criteria.”
Bukti Pemeriksaan Berdasarkan Standar Pemeriksaan Pajak
Proses
Kriteria WP Pengembalian Jangka Waktu
WP Pasal 29A
Pemeriksaan Kantor MAX 6 BULAN
UU KUP
WP Pasal 17B Pemeriksaan Lapangan MAX 8 BULAN
UU KUP
Matriks Kriteria Wajib Pajak
Ada permohonan dari WP dan ditetapkan dalam SK WP Tanpa Permohonan dari WP dan tidak ada SK sebagai WP
Kriteria Tertentu Persyaratan Tertentu
Pola Restitusi PPN (existing condition)
Kriteria WP Proses
Kriteria WP Risiko WP Pengembalian Jangka Waktu
Restitusi hanya
Pasal 9 ayat (4a) diakhir tahun buku
UU PPN
(UU No 8 Tahun 1983 stdtd UU
No 42 tahun 2009) Restitusi setiap
Pasal 9 ayat (4b) masa pajak
Perluasan Pemeriksaan
Pengalihan Pemeriksaan
Pemeriksaan WP Lokasi
Pembatalan Hasil
Pemeriksaan
Pembatalan Pembatalan
dilakukan thd LHP dilakukan thd LHP,
dan/atau nothit nothit dan/atau SKP
Dilakukan sebelum Dilakukan setelah
SKP diterbitkan SKP diterbitkan
Dilakukan scr Dilakukan scr
jabatan jabatan atau
permintaan WP
Proses pemeriksaan harus dilanjutkan dengan prosedur penyampaian SPHP dan/atau
pemberian hak hadir untuk melakukan pembahasan akhir hasil pemeriksaan
Perluasan Pemeriksaan (1)
SPT Tahunan PPh SPT Masa PPN
1 Tahun-Tahun Pajak Sebelumnya menyatakan masa-masa sebelumnya menyatakan LB 2
Rugi Tidak Lebih Bayar Kompensasi
Persetujuan/Instruksi Persetujuan/Instruksi
Pemeriksaan Khusus Pemeriksaan Khusus
Kanwil/ Dit P2
Kanwil/ Dit P2
Penelitian oleh Penelitian oleh
Kasi Kasi
Pemeriksaan Pemeriksaan
Pemeriksaan atas SPT Restitusi tidak dapat dialihkan jika jatuh tempo tersisa kurang dari 6 bulan
Kepala
UP2 Lama
• Pemeriksaan tetap diselesaikan oleh
Usul
UP2 Lama sampai dengan Nothit.
pengalihan
Kakanwil/ • LHP dan Nothit menggunakan
Dir P2 identitas WP yang baru
• Terkait pemeriksaan SPT Restitusi;
LHP dan Nothit harus sudah
DISETUJUI DITOLAK disampaikan ke KPP yang baru max
Kepala Kepala 1 bulan sebelum jatuh tempo
UP2 UP2 Lama permohonan.
Baru • Pemeriksaan selain itu, LHP dan
Nothit harus disampaikan ke KPP
Dasar pengalihan LP2 baru max 3 hari kerja setelah tanggal
PENGUNGKAPAN KETIDAKBENARAN SPT
WP dapat mengungkapkan dalam laporan
tersendiri secara tertulis mengenai ketidakbenaran
pengisian SPT yang telah disampaikan sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (4) UU KUP,
sepanjang Pemeriksa Pajak belum menyampaikan
SPHP
Pemeriksaan
Dilampiri dengan:
dimulai
a) Penghitungan pajak kurang dibayar
dalam format SPT
b) SSP pelunasan pajak kurang
WP dapat dibayar
menyampaikan c) SSP pembayaran sanksi
laporan
administrasi (kenaikan 50%)……
pengungkapan
pasal 8 ayat (5) UU KUP
ketidakbenaran Pemeriksaan tetap dilanjutkan, untuk Pelunasan pajak
SPT
membuktikan kebenaran kurang dibayar dan
pengungkapan tsb sanksi administrasi
dapat
Jika pengungkapan tsb sesuai keadaan yg
sebenarnya, pelunasan pajak yang kurang dibayar diperhitungkan
SPHP diperhitungkan sebagai kredit pajak dalam SPHP sebagai
Jika tidak sesuai keadaan sebenarnya tidak pembayaran SKP
diperhitungkan sebagai kredit pajak dalam SPHP berdasarkan
(prosedur pembahasan akhir tetap dilaksanakan) permohonan WP
PEMERIKSAAN ULANG (1)
Usulan Pem.
Disetujui Next Slide
Ulang
Kanwil
Ditolak Risalah Hasil Pembahasan Usul Pemeriksaan Ulang
ditatausahakan Seksi Pemeriksaan
Indikasi
Pidana
dikirim ke Kanwil untuk ditindaklanjuti
PEMERIKSAAN ULANG (3)
Tim Pembahas Usul KETUA : Kabid P4
Pemeriksaan Ulang Kanwil ANGGOTA:
Usul Pem. • Kasi Bimbingan Pemeriksaan
Ulang • Kasi Adm. Penyidikan
• Fungsional Pemeriksa Kanwil
KPP Kanwil
Penelitian & Evaluasi:
-Persyaratan formal
Surat Penolakan Tdk Memenuhi -Potensi penerimaan
persyaratan -Tunggakan
Penerusan Usul Risalah Hasil pemeriksaan
Memenuhi persyaratan
Pembahasan Usul -History pemeriksaan
Pemeriksaan Ulang KETUA : Kasubdit Perencanaan
Tim Pembahas Usul Pemeriksaan
Pemeriksaan Ulang Dit P2 ANGGOTA:
• Kasi Perencanaan Pem. WP OP
• Kasi Perencanaan Pem. WP Bdn
Dit P2 • Kasi Strategi pemeriksaan
Realisasi
Pembayaran SKP
USULAN
PEMERIKSAAN
BUKTI PERMULAAN
Pemeriksaan Bukti Permulaan
Pemeriksaan Bukti Permulaan adalah
Pemeriksaan yang dilakukan untuk
mendapatkan Bukti Permulaan
tentang adanya dugaan telah terjadi
Tindak Pidana di Bidang Perpajakan.
USUL PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN
Pemeriksaan Bukti
Permulaan disetujui
oleh pejabat yang
berwenang
bukan merupakan merupakan Pemeriksaan
Pemeriksaan atas atas permohonan
permohonan pengembalian kelebihan
pengembalian kelebihan pembayaran pajak (Pasal
pembayaran pajak 17B Undang-Undang KUP)
Penghentian
Pemeriksaan penyidikan dihentikan karena tidak dilakukan penuntutan sebagaimana
harus dimaksud dalam Pasal 44B Undang-Undang KUP
diberitahukan
kepada WP
dengan
menyampaikan diterima putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap
Surat yang menyatakan Wajib Pajak telah melakukan tindak pidana di bidang
Pemberitahuan perpajakan
Penghentian
BAGAN PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN BUKPER
Dilakukan Pemeriksaan
Pemeriksaan LHP SUMIR
dihentikan
Bukper
SPT Bukan
Restitusi
Pemeriksaan
Tidak ada penerbitan SKP
dilanjutkan
Tidak Dilanjutkan
penyidikan Penerbitan SKP LHP SUMIR
Pengungkapan
SPT Restitusi
Ps 17B
ketidakbenaran LHP SUMIR
Ps 8(3) KUP
Dilakukan
Pemeriksaan
Bukper Karena Ps 44A UU KUP
Pemeriksaan
Tidak Dilanjutkan dilanjutkan
Penuntutan
Karena Ps 44B UU KUP LHPSUMIR
Dilanjutkan
penyidikan
WP Tidak Melakukan Pemeriksaan
Pemeriksaan Tindak Pidana dilanjutkan
Dilanjutkan
ditangguhkan
Penuntutan WP Melakukan
Tindak Pidana
LHP SUMIR
PEMERIKSAAN
UNTUK TUJUAN
LAIN
OUTLINE
PEMERIKSAAN TUJUAN LAIN
Ruang Lingkup, Kriteria, Jenis Pemeriksaan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak
Outline
Standar Pemeriksaan
Standar Umum
Pasal 74 PMK-17/PMK.03/2013
Standar Pemeriksaan
Standar Pelaporan
Outline
Kewajiban Pemeriksa
Pemeriksaan Kantor
Outline
Hak Wajib Pajak
1. meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memperlihatkan Tanda
Pengenal Pemeriksa Pajak dan Surat Perintah Pemeriksaan;
2. meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memberikan surat
pemberitahuan pemeriksaan sehubungan dengan pelaksanaan
pemeriksaan lapangan;
3. meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memberikan
penjelasan tentang alasan dan tujuan Pemeriksaan;
4. meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memperlihatkan Surat
yang berisi perubahan Tim Pemeriksa Pajak kepada WP apabila
susunan tim Pemeriksa Pajak mengalami perubahan;
5. memberikan pendapat atau penilaian atas pelaksanaan
Pemeriksaan oleh Pemeriksa Pajak melalui pengisian Kuesioner
Pemeriksaan.
Kewajiban Wajib Pajak
Pemeriksaan
Lapangan
1. Memperlihatkan/meminjamkan buku/catatan/dokumen.
Pemeriksaan Kantor
1. Memperlihatkan/meminjamkan buku/catatan/dokumen.
Outline
Jangka Waktu Pemeriksaan
paling lama paling lama
4 bulan 14 hari
sejak tanggal surat sejak tanggal WP
pemberitahuan atau wakil, kuasa,
pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan
Lapangan Kantor pegawai, atau
disampaikan kepada anggota keluarga
WP atau wakil, yang telah dewasa
kuasa, pegawai, dari WP, datang
atau anggota Dalam hal jangka waktu terlampaui, memenuhi surat
keluarga yang telah Pemeriksaan harus diselesaikan. panggilan sampai
dewasa dari WP, dengan tanggal LHP
sampai dengan
tanggal LHP Pemeriksaan dalam rangka permohonan
penghapusan NPWP, harus
memperhatikan jangka waktu
penyelesaian permohonan
Pemeriksaan dalam rangka permohonan
pencabutan pengukuhan PKP, harus
memperhatikan jangka waktu
penyelesaian permohonan
Outline
Penolakan Pemeriksaan
WP menolak untuk
Pemeriksaan diperiksa
Termasuk menolak menerima WP harus menandatangani
Lapangan Surat Pernyataan Penolakan
Surat Pemberitahuan
Pemeriksaan Lapangan Pemeriksaan
WP tidak mau?
Pemeriksa membuat BA
Penolakan Pemeriksaan
Surat
Pernyataan BA
Penolakan Penolakan
Pemeriksaan Pemeriksaan
Konsekuensi
a. Penentuan WP berlokasi di daerah terpencil
b. Penentuan saat mulai berproduksi atau Tidak dapat diproses/tidak
memperpanjang jk. waktu kompensasi kerugian dapat dipertimbangkan
Outline
PENYAMPAIAN
FORMULIR
KUESIONER
Penyampaian Formulir Kuesioner
Kuesioner Pemeriksaan:
formulir yang berisikan sejumlah pertanyaan dan penilaian oleh Wajib
Pajak yang terkait dengan pelaksanaan Pemeriksaan.
Kuesioner
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Tujuan Lain PENGAWASAN
Disampaikan pada saat DAN EVALUASI
penyampaian Surat
Pemberitahuan Pemeriksaan
Lapangan atau saat WP datang
memenuhi panggilan dalam
Outline rangka pemeriksaan
KETENTUAN
LAINNYA
Ketentuan Lainnya
Outline