Anda di halaman 1dari 95

Slide 6

Rekonsiliasi Fiskal

Dwi Martani
Slide Oleh: Jayu Pramudya, Nia Pramita Sari
Departemen Akuntansi FEUI

1
Sistematika

1. Konsep Rekonsiliasi

2. Rincian Item Rekonsiliasi

3. Kasus dan Ilustrasi


Konsep Rekonsiliasi

3
Bagan Pajak Perusahaan

Dipotong
PPh 23 atas Memoton
penghasilan jasa Badan
g PPh 21
atas gaji
Penghitungan Pajak Perusahaan PPN atas
PBB
Penghasilan XX Bea penyerahan
X Materai barang/
BPHTB jasa
Beban yang dapat (XX
dikurangkan X) Pajak
Daerah
Penghasilan Kena Pajak XX
X Lapor
Dikalikan tarif pajak KPP
Pajak terutang setahun fiskal XX
X Setor
Kredit pajak (XX Kas
• Dipotong pihak lain (PPh X) negara
Hakikat Rekonsiliasi

Pelaksanaan
pembukuan Perbedaan Penyesuaian
berdasar timbul terkait diperlukan agar laba
kebijakan pengakuan yang diperhitungkan
akuntansi pendapatan secara akuntansi dapat
perusahaan dan beban di diperlakukan sebagai
menyimpang laporan laba laba atau penghasilan
dari ketentuan rugi. kena pajak.
perpajakan.
Teknik Rekonsiliasi
Rekonsiliasi

Rekonsiliasi Pembenaran
melakukan dilakukan terhadap

Koreksi
pembenaran atas laba akuntansi,
setiap item dengan melakukan
pendapatan dan penambahan atau
beban sehingga (koreksi positif)
sesuai dengan pengurangan
ketentuan (koreksi negatif),
perpajakan. Metode hanya berdasar
ini memudahkan penyesuaian
Di dunia praktik, teknik
proses pengisian rekonsiliasi yang lebihdan
penghasilan banyak
digunakan.SPT.
Untuk memenuhi kebutuhan
beban yang Catatan
tidakAtas
sesuai.dan beban
Laporan Keuangan, koreksi atas pendapatan
Trade Off Akuntansi - Perpajakan
Di sisi akuntansi bersifat
menguntungkan, sebab akan
menarik minat pemegang
saham potensial.
Perusahaan terbuka akan
memprioritaskan kepentingan
ini.
Tingginya
Laba
Di sisi perpajakan bersifat
tidak menguntungkan, sebab
meningkatkan beban pajak
yang harus dibayar.
Latar Belakang Perbedaan

Akuntansi dan pajak ditetapkan oleh otoritas yang


berbeda dan dengan tujuan yang berbeda. Perbedaan
antara akuntansi dan pajak tidak hanya terjadi di
Indonesia namun juga terjadi di negara lain.
Penelitian pajak terkait Book Tax Gap.
 Apa penyebab BTG.
 Apa akibat terjadinya BTG  Persistensi laba, persistensi
return, nilai informasi dari BTG.
 Apakah BTG dapat dianggap sebagai alat untuk melakukan
earning management.
Kerangka Perbedaan

Undang-
PSAK
Undang

Akuntansi Pajak

Perbedaan
Permane Tempore
n r
Penelitian:
Book Tax Pajak Tangguhan:
 Aktiva/ Utang
Gap
 Beban/
Effective Tax
Rate Pendapatan
Macam Perbedaan

Berdasar Sifat

• Positif, bersifat meningkatkan Penghasilan


Kena Pajak (PKP)
• Negatif, bersifat mengurangi PKP.
Berdasar Jangka Waktu

• Temporer, merupakan akibat berbedanya


waktu pengakuan, namun akan berujung
pada hasil akhir serupa.
• Permanen, merupakan perbedaan yang tidak
akan terserupakan seiring waktu.
Langkah Penyesuaian Perbedaan
Dikurang
Ditambah i
Ditambah
penghasil penghasil
Laba biaya non
an yang an yang
akuntansi deductibl
belum bukan
e.
diakui. objek
pajak. Dikurang
Dikurang
i biaya
Penghasil Ditambah i
deductibl
an Kena biaya 3M penghasil
e yang
Pajak penghasil an
belum
(PKP) an final. dikenai
dibebank
PPh final.
an.

Menghitung beban Mencatat pajak


pajak kini. tangguhan.
Pencatatan Pajak Tangguhan
Memunculkan
Beban Pajak
Tangguhan di
Bersifat Kena Laporan Laba Rugi
Pajak Memunculkan Aset
Pajak Tangguhan
di Laporan Posisi
Perbedaan Keuangan
Temporer Memunculkan
Manfaat Pajak
Tangguhan di
Bersifat Dapat Laporan Laba Rugi
Memunculkan
Dikurangkan Liabilitas Pajak
Tangguhan di
Laporan Posisi
Keuangan
Dialektika Pajak:
Kesalahan Pembebanan atau Kapitalisasi

Perbedaan
akibat
Seharusnya, kesalahan ini
pengeluaran bersifat
atas perolehan temporer,
Kesalahan aset sebab seiring
pencatatan dikapitalisasi berjalannya
dapat berupa dan tidak waktu aset
pembebanan dibebankan. yang
biaya perolehan dikapitalisasi
Laporan Keuangan dan Laporan Fiskal
Lapora
n
• Dipergunakan sebagai
acuan pembuatan laporan
fiskal , setelah dilakukan
Keuan rekonsiliasi atau koreksi.

gan
Lapora • Disampaikan sebagai
catatan dalam laporan
n keuangan, sekaligus
menjadi dasar
Fiskal pengungkapan komponen
tertentu.
Rincian Item
Rekonsiliasi

15
Penghasilan Bukan Objek Pajak
Pasal 4 Ayat (3) UU PPh

a. Bantuan atau sumbangan kegamaan bersifat wajib.


b. Hibah diterima keluarga, badan keagamaan, pendidikan,
sosial.
c. Warisan.
d. Harta sebagai pengganti penyertaan modal.
e. Natura.
f. Klaim asuransi diterima WP OP.
g. Dividen dari laba ditahan atas kepemilikan > 25%.
h. Iuran diterima Dana Pensiun.
i. Penghasilan investasi oleh Dana Pensiun.
j. Bagian laba diterima anggota persekutuan.
k. Bagian laba diterima perusahaan modal ventura.
l. Beasiswa.
m. Sisa lebih diterima badan pendidikan/ litbang nirlaba yang
16
Non Deductible Expenses
Pasal 9 Ayat (1) UU PPh

a. Pembagian laba.
b. Biaya untuk kepentingan pribadi.
c. Pembentukan dana cadangan, kecuali usaha tertentu.
d. Premi asuransi dibayar WP OP.
e. Natura, kecuali akibat tuntutan kerja atau makanan
bagi semua karyawan.
f. Jumlah melebihi kewajaran atas hubungan istimewa.
g. Harta yang dihibahkan, bantuan, atau sumbangan
selain yang dikecualikan.
h. Pajak penghasilan.
i. Gaji anggota persekutuan.
j. Sanksi administrasi dan pidana pajak. 17
Non Deductible Expenses Lain
Non
Deductible
Deductible
Pengobatan secara cuma – Penggantian biaya
cuma bagi pegawai. pengobatan.
Makan siang bagi sebagian Makan siang bagi seluruh
pegawai. pegawai.
PPh 21 ditanggung
Tunjangan PPh 21.
perusahaan.
Biaya jamuan tanpa daftar Biaya jamuan dilengkapi
nominatif. daftar nominatif.

18
Penghasilan Dikenai PPh Final
Pasal 4 Ayat (2) UU PPh

Bunga deposito, Bunga simpanan


tabungan, obligasi dan koperasi diterima WP Hadiah undian;
surat utang negara. OP.

Penghasilan dari
Penghasilan pengalihan Penghasilan usaha jasa
transaksi saham,
tanah dan/ atau konstruksi dan real
sekuritas, dan
bangunan estate.
penyertaan modal lain.

Penghasilan sewa tanah Penghasilan tertentu


dan/atau bangunan. lainnya diatur PP.

19
Kasus dan Ilustrasi

20
Ilustrasi
Persekutuan (1)

Fa. Cartenz merupakan wajib pajak badan yang sepanjang tahun 2012 mencatatkan laba
bersih dalam laporan keuangannya senilai Rp 34.575.000.000,00. Berikut merupakan
informasi terkait penghasilan dan beban yang termasuk dalam laporan keuangan perusahaan.
a. Perusahaan telah menerima pesanan luar biasa dari Istana Kepresidenan dengan nilai
kontrak Rp 2.650.000.000,00, dikenai PPh 22 dan PPN. Perusahaan mencatat
penghasilan sesuai dengan kas yang diterima saat pembayaran.
b. Perusahaan menerima Rp 510.000.000,00 atas penyewaan lahan kosong yang dimiliki
dan Rp 765.000.000,00 atas penyewaan mesin produksi.
c. Perusahaan mencatat keuntungan revaluasi tanpa dilaporkan sebesar Rp 115.000.000,00.
d. Piutang perusahaan yang telah dihapuskan sebesar Rp 3.165.000.000 dan baru
setengahnya dilaporkan kepada otoritas pajak.
e. Di dalam biaya depresiasi, termasuk depresiasi rumah dinas Direktur senilai Rp yang
diperoleh tahun 2001 dengan nilai Rp 2.000.000.000,00. Aset didepresiasikan dengan
nilai sisa Rp 100.000.000,00 dan masa manfaat 25 tahun.

21
Ilustrasi
Persekutuan (2)

Di samping itu, diketahui pula beberapa informasi lain terkait kewajiban


perpajakan Fa. Cartenz yang telah dipotong pihak lain, sebagai berikut.
a. Kredit PPh 22 atas impor sebesar Rp 1.785.000.000,00.
b. Kredit PPh 23 atas bunga pinjaman sebesar Rp 598.500.000,00.
c. Kredit PPh 24 atas penghasilan dari luar negeri sebesar Rp 1.165.000.000,00.
d. Angsuran PPh 25 yang telah dibayar sendiri sebesar Rp 2.755.000.000,00.
e. STP PPh 25 sebesar Rp 812.250.000.

22
Ilustrasi
Persekutuan (3)

Pertanyaan :
a. Bagaimanakah koreksi fiskal ditetapkan atas Fa. Cartenz?
b. Berapakah besar PPh terutang dan kredit pajak di periode berjalan?
c. Berapakah pajak kurang (lebih) bayar di periode berjalan?
d. Berapakah angsuran PPh 25 per bulan yang seharusnya dibayarkan di
periode mendatang?
e. Bagaimanakah Fa. Cartenz melakukan penjurnalan terkait kewajiban
perpajakannya?

23
Ilustrasi
Persekutuan (4)

Jawaban :
a.
b.
c.

24
Ilustrasi
Persekutuan (5)

Keterangan :
Atas kontrak dengan Istana Kepresidenan
Nilai penghasilan bruto yang telah dicatat
= 2.650.000.000 + 10% * 2.650.000.000 – 1,5% * 2.650.000.000
= 2.650.000.000 + 265.000.000 – 37.100.000
= 2.877.900.000
Koreksi negatif atas penghasilan bruto
= 2.877.900.000 - 2.650.000.000
= 227.900.000

25
Ilustrasi
Persekutuan (6)

Keterangan :
Depresiasi menurut akuntansi
= 4% * (2.100.000.000 - 100.000.000 )
= 4% * (2.000.000.000)
= 80.000.000
Depresiasi menurut fiskal
= 50% * 5% * 2.000.000.000
= 50.000.000
Koreksi positif atas beban depresiasi
= 80.000.000 – 50.000.000
= 30.000.000
26
Ilustrasi
Persekutuan (7)
Jawaban :
d.

27
Ilustrasi
Persekutuan (8)
Jawaban :
e. Penjurnalan atas kewajiban pajak akhir tahun
Beban pajak kini 8.834.900.000
Pajak dibayar di muka PPh 22 1.822.100.000
Pajak dibayar di muka PPh 23 598.500.000
Pajak dibayar di muka PPh 24 1.165.000.000
Pajak dibayar di muka PPh 25 3.567.250.000
Utang PPh 29 1.682.050.000

28
Ilustrasi
Persekutuan (9)
Keterangan :
Kredit PPh 22
= Atas impor + Atas penyerahan kepada bendaharawan
negara
= 1.785.000.000 + 37.100.000
= 1.822.100.000
Kredit PPh 25
= Angsuran PPh 25 + STP PPh 25
= 2.755.000.000 + 812.250.000
= 3.567.250.000

29
Ilustrasi
Persekutuan (10)
Jawaban :
e. Aset pajak tangguhan muncul akibat perbedaan
temporer yang dapat dikurangkan, berdasar perspektif
perpajakan. Nilai aset pajak tangguhan Fa. Cartenz
meliputi
= Akibat beban piutang tak tertagih+ Akibat beban
depresiasi
= 25% x 50%x 3.165.000.000 + 25% x 30.000.000
= 395.625.000 + 7.500.000
= 403.125.000
Jurnal
Aset pajak tangguhan 403.125.000
Manfaat pajak tangguhan 403.125.000 30
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (1)

PT. Arkeikum merupakan perusahaan yang bergerak di bidang


wholesaling dan retailing bagi segmen konsumen bisnis maupun
segmen konsumen akhir. PT. Arkeikum merupakan perusahaan yang
45% sahamnya dimiliki oleh publik dan diperdagangkan di bursa efek
di Indonesia. Perusahaan melaksanakan pembukuan terkait kegiatan
akuntansinya. Berikut merupakan data yang diperoleh atas laporan
keuangan PT. Arkeikum di tahun 2012.

31
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (2)
Soal :

32
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (3)
Soal :

33
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (4)
Soal :

34
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (5)

Berikut merupakan keterangan yang menjelaskan perincian berbagai elemen yang terdapat di laporan keuangan PT. Arkeikum.
a. Perusahaan mencatat penjualan berdasar prinsip akrual. Atas jumlah tercantum, terdapat nilai pendapatan sebesar Rp 650.000.000,00 atas penjualan
merchandise Olimpiade 2012 yang diharapkan hanya akan terjadi di tahun penyelenggaraan event olahraga tersebut.
b. Retur dan diskon penjualan dicatat ketika serah terima barang telah dilakukan.
c. Persediaan barang dagangan dicatat dengan metode FIFO.
d. Atas gaji dan bonus pegawai tetap bidang pemasaran, Rp 1.300.000.000,00 diberikan dalam bentuk gaji bulanan dan sisanya dalam bentuk bonus tahunan.
e. Atas tunjangan pajak penghasilan, Rp 32.500.000,00 diberikan bagi pegawai dengan level supervisor, sedangkan sisanya diberikan bagi pegawai dengan
level manajer dan direktur.
f. Atas biaya pendidikan karyawan bidang pemasaran, Rp 175.000.000,00 diberikan sebagai tunjangan cuti pengganti gaji bulanan.
g. Atas biaya promosi dan iklan, 25% di antaranya diwujudkan melalui sampling produk secara cuma – cuma kepada konsumen akhir.

35
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (6)

h. Atas biaya jamuan makan, Rp 180.000.000 telah dilengkapi daftar nominatif penerima secara
lengkap.
i. Atas biaya telepon, air, dan listrik bidang pemasaran, meliputi Rp 334.250.000,00 untuk biaya air dan
listrik. Seperempat dari biaya telepon dianggarkan dalam bentuk penyediaan pulsa bagi Direktur
Pemasaran, seperempat lain dianggarkan atas pembelian perangkat PDA baru bagi salesperson.
j. Atas biaya penyusutan bidang pemasaran, meliputi penyusutan dengan metode garis lurus atas:
i. Telepon genggam direktur, dibeli tahun 2011 dengan nilai tercatat Rp 25.000.000, disusutkan
selama 5 tahun. Sesuai peraturan pajak termasuk aset kelompok 1.
ii. Smartphone bagi salesperson yang berdinas di luar lapangan, dibeli tahun 2009 dan disusutkan
selama 4 tahun dan sesuai peraturan pajak termasuk aset kelompok 1.
iii. PDA baru bagi salesperson yang dibeli di akhir Juni tahun 2012, disusutkan dengan masa
manfaat 2 tahun, dan sesuai peraturan pajak termasuk aset kelompok 1.
k. Atas biaya bahan bakar dan tol bidang pemasaran, separuh di antaranya dialokasikan bagi Direktur
Pemasaran.

36
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (7)

l. Atas honorarium dan komisi pegawai tidak tetap, termasuk pembayaran senilai Rp 786.542.000,00
kepada mantan pegawai yang masih dimanfaatkan jasanya secara lepas.
m. Atas biaya sewa kantor, meliputi pembayaran bagi kurun 30 bulan dan dibayarkan di bulan Januari
2012.
n. Biaya penyusutan bidang G&A meliputi penyusutan dengan metode garis lurus atas:
i. Gedung pabrik lama dengan nilai kapitalisasi awal Rp 13.850.000.000,00 yang diperoleh tahun
1990 dan disusutkan dengan masa manfaat 25 tahun.
ii. Kendaraan niaga bagi keperluan distribusi dengan nilai kapitalisasi awal Rp 6.000.000.000,00
yang diperoleh tahun 2008 dan disusutkan dengan masa manfaat 10 tahun. Peraturan perpajakan
menggolongkan aset ke dalam kelompok 2.
iii. Kendaraan dinas bagi Direktur Utama dengan nilai kapitalisasi awal Rp 2.400.000.000,00 yang
diperoleh akhir September 2012 dan disusutkan dengan masa manfaat 6 tahun. Peraturan
perpajakan menggolongkan aset ke dalam kelompok 2.
o. Atas royalti, merupakan pembayaran bagi suatu perusahaan di luar negeri. Di dalamnya termasuk
beban PPh 26 yang ditanggung PT. Arkeikum.

37
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (8)

p. Pembangunan pabrik baru dikapitalisasi di akhir tahun dan atasnya belum dilakuan depresiasi.
q. Atas biaya penghapusan piutang, senilai Rp 3.763.480.000,00 telah diberitahukan kepada Ditjen
Pajak, namun Rp 500.000.000,00 di antara jumlah terlapor tersebut belum didaftarkan ke BUPLN.
r. Atas biaya pemeliharaan kendaraan, Rp 10.000.000,00 merupakan biaya pemasangan sistem
keamanan di kendaraan Direktur Utama.
s. Atas biaya bahan bakar dan tol bidang G&A, 15% di antaranya dialokasikan bagi Direktur Utama.
t. Atas biaya riset, 50% di antaranya ditenderkan dan dilaksanakan di luar Indonesia.
u. Atas dividen PT. Negarakertagama, separuhnya berasal dari laba ditahan. PT. Arkeikum memiliki
proporsi kepemilikan 35%.
v. Atas dividen PT. Sutasoma, seluruhnya diberikan dalam bentuk instrumen investasi. PT. Arkeikum
memiliki proporsi kepemilikan 15%.
w. Atas dividen dari Bremen Ag., PT. Arkeikum telah mencatatnya secara netto terhadap pajak di luar
negeri dengan tarif 30%.
x. Bunga sebesar 8% p.a. atas deposito PT. Arkeikum dibayarkan di akhir tahun. Pokok deposito
bernilai tetap sepanjang tahun.

38
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (9)

x. Bunga pinjaman sebesar 12% p.a. dibayarkan di akhir tahun, dengan nilai pokok pinjaman bernilai
tetap sepanjang tahun.
y. Sumbangan diberikan untuk pembangunan panti asuhan rubuh di sekitar perusahaan dan pengadaan
sarana bermain di dalamnya.
z. Biaya lain – lain tidak memenuhi ketentuan perpajakan sebagai deductible expense.
aa. Kredit pajak yang telah dipotong pihak lain meliputi:
i. PPh 22 atas impor dengan DPP PPN Rp 21.750.000.000,00. Perusahaan telah memiliki API atas
impor tersebut.
ii. PPh 23 yang dipotong pihak lain, sebesar Rp 631.250.000,00.
iii. Angsuran PPh 25 yang telah dibayar, sebesar Rp 855.750.000,00.
iv. STP PPh 25 sebesar Rp 451.500.000,00 termasuk denda Rp 35.500.000,00.

39
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (10)

Pertanyaan :
a. Bagaimanakah rekonsiliasi fiskal ditetapkan atas PT. Arkeikum?
b. Berapakah besar PPh terutang dan kredit pajak di periode berjalan?
c. Berapakah pajak kurang (lebih) bayar di periode berjalan?
d. Berapakah angsuran PPh 25 per bulan yang seharusnya dibayarkan di
periode mendatang?
e. Bagaimanakah PT. Arkeikum melakukan penjurnalan terkait kewajiban
perpajakannya?

40
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (11)
Jawaban :
a.

41
Ilustrasi
Keterangan :
Perseroan Terbatas (12)
Koreksi positif atas biaya telepon, air, dan listrik bidang
pemasaran
= 50% Biaya pulsa direktur + Pembelian PDA yang seharusnya
dikapitalisasi
= 50% * ¼ * 400.000.000 + ¼ * 400.000.000
= 50.000.000 + 100.000.000
= 150.000.000
Penyusutan bidang pemasaran menurut akuntansi
= 20% * 25.000.000 + Penyusutan smartphone+ 6/12 * 50% *
100.000.000
= 5.000.000 + Penyusutan smartphone+ 25.000.000
= 30.000.000 + Penyusutan smartphone

42
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (13)
Keterangan :
Penyusutan bidang pemasaran menurut fiskal
= 50% * 25% * 25.000.000 + Penyusutan smartphone+ 6/12 * 25%
* 100.000.000
= 3.125.000 + Penyusutan smartphone+ 12.500.000
= 15.625.000 + Penyusutan smartphone
Koreksi positif atas penyusutan bidang pemasaran
= Penyusutan menurut akuntansi - Penyusutan menurut fiskal
= (30.000.000 + Penyusutan smartphone) - (15.625.000 +
Penyusutan smartphone)
= 14.375.000

43
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (14)
Jawaban :
a.

44
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (15)
Keterangan :
Koreksi positif atas biaya sewa kantor
= Proporsi biaya sewa dibayar di mukan
= 18/30 * 1.633.500.000
= 980.100.000

Penyusutan bidang G&A menurut fiskal


= Penyusutan kendaraan niaga + Penyusutan kendaraan direktur
= 12,5% *6.000.000.000 + 50% * 3/12 * 12,5% * 2.400.000.000
= 750.000.000 + 37.500.000
= 787.500.000
Gedung pabrik lama tidak disusutkan menurut fiskal, sebab telah
melewati batas masa manfaat fiskal selama 20 tahun.
45
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (16)
Keterangan :
Koreksi positif atas penyusutan bidang G&A
= Penyusutan menurut akuntansi - Penyusutan menurut
fiskal
= 1.254.000.000 - 787.500.000
= 466.500.000

Koreksi positif atas biaya royalti


= Beban PPh 26 yang tidak boleh dibebankan
= 20% / 120% * 660.000.000
= 110.000.000

46
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (17)
Jawaban :
a.

47
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (18)
Keterangan :
Koreksi positif atas dividen dari Bremen Ag.
= Beban pajak luar negeri yang seharusnya tidak di-netto-
kan
= 30% / 70% * 276.500.000
= 118.500.000

Pokok deposito
= 100% / 80% * 34.280.000 / 8%
= 535.625.000
Pokok pinjaman
= 100% / 12% * 76.275.000
= 635.625.000 48
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (19)
Keterangan :
Bunga pinjaman yang boleh dibebankan
= Selisih pokok pinjaman dan pokok deposito * Tingkat
bunga pinjaman
= (635.625.000 - 535.625.000) * 12%
= 12.000.000

Koreksi positif atas bunga pinjaman


= Bunga pinjaman menurut akuntansi - Bunga pinjaman
menurut fiskal
= 76.275.000 – 12.000.000
= 64.275.000
49
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (20)

Jawaban :
b.
c.

50
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (21)
Jawaban :
d.

51
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (12)
Jawaban :
e. Penjurnalan atas kewajiban pajak akhir tahun
Beban pajak kini 2.780.308.600
Pajak dibayar di muka PPh 22 543.750.000
Pajak dibayar di muka PPh 23 631.250.000
Pajak dibayar di muka PPh 24 79.000.000
Pajak dibayar di muka PPh 25 1.271.750.000
Utang PPh 29 254.558.600

52
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (12)
Jawaban :
e. Perbedaan temporer yang dapat dikurangkan meliputi:
 Beban penyusutan bidang pemasaran
 Beban sewa kantor
 Beban penyusutan bidang G&A
 Beban penghapusan piutang
 Beban pembangunan pabrik baru
= 20% x (14.375.000 + 980.100.000 + 466.500.000 +
1.500.000.000
+4.365.000.000)
= 20% x 7.325.975.000
= 1.465.195.000
Jurnal Aset pajak tangguhan 1.465.195.000
Manfaat pajak tangguhan 1.465.195.000 53
Ilustrasi
Persekutuan (1)
CV. Pleistosen merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang penyediaan material bagi perusahaan konstruksi. CV.
Pleistosen baru dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak
semenjak akhir 2011. Perusahaan melaksanakan pembukuan
terkait kegiatan akuntansinya. Berikut merupakan data yang
diperoleh atas laporan keuangan CV. Pleistosen di tahun
2012.

54
Ilustrasi
Persekutuan (2)
Soal :

55
Ilustrasi
Persekutuan (3)
Soal :

56
Ilustrasi
Persekutuan (4)
Soal :

57
Ilustrasi
Persekutuan (5)
Berikut merupakan keterangan yang menjelaskan perincian berbagai
elemen yang terdapat di laporan keuangan CV. Pleistosen.
a. Perusahaan mencatat penjualan berdasar prinsip akrual. Atas jumlah
tercantum, telah termasuk pula komponen PPN 10% di dalamnya.
b. Atas nilai retur, di dalamnya telah tercakup pula komponen PPN 10%.
c. Atas gaji dan bonus pegawai tetap bidang pemasaran, Rp 454.735.000,00
diberikan dalam bentuk gaji bulanan dan sisanya dalam bentuk bonus
tahunan.
d. Kupon makan siang diberikan kepada pegawai bidang pemasaran
mengingat tugas yang didominasi aktivitas di luar kantor. Bagi pegawai
bidang lain, makan siang disediakan secara langsung di kantor.
e. Atas biaya pendidikan karyawan bidang pemasaran, Rp 75.000.000,00
diberikan dalam bentuk penghargaan bagi peserta diklat terbaik.
f. Atas biaya jamuan makan, separuhnya tidak dilengkapi daftar nominatif
penerima secara lengkap.
g. Atas biaya telepon, air, dan listrik bidang pemasaran, meliputi 58Rp
4.800.000,00 biaya pulsa bagi Direktur Pemasaran.
Ilustrasi
Persekutuan (6)
h. Atas biaya perjalanan dinas, Rp 45.000.000,00 di antaranya diberikan
untuk memfasilitasi istri Direktur Pemasaran dalam mendampingi
pelaksanaan perjalanan.
i. Atas biaya penyusutan bidang pemasaran, meliputi penyusutan dengan
metode jumlah angka tahun atas:
i. Telepon genggam direktur, dibeli awal Juli 2012 dengan nilai tercatat
Rp 30.000.000, disusutkan selama 5 tahun. Sesuai peraturan pajak
termasuk aset kelompok 1.
ii. Kendaraan A, dibeli awal 2011 dengan nilai tercatat Rp 825.000.000,
disusutkan selama 10 tahun. Sesuai peraturan pajak termasuk aset
kelompok 2.
iii. Kendaraan B, dibeli akhir 2011 dengan nilai tercatat Rp 550.000.000,
disusutkan selama 10 tahun. Sesuai peraturan pajak termasuk aset
kelompok 2.
j. Peralatan K3 diberikan bagi pegawai yang bertugas atas pengantaran
material di lokasi konstruksi.
k. Atas biaya telepon, air, dan listrik bidang pemasaran, meliputi 59Rp
Ilustrasi
l. Biaya penyusutan bidang G&A meliputi penyusutan dengan metode garis
lurus atas: Persekutuan (7)
i. Gedung X untuk disewakan, dengan nilai kapitalisasi awal Rp
9.000.000.000,00 yang diperoleh tahun 2005 dan disusutkan dengan
masa manfaat 30 tahun dan nilai sisa Rp 705.000.000,00.
ii. Gedung Y untuk disewakan, dengan nilai kapitalisasi awal Rp
2.000.000.000,00 yang diperoleh tahun 2010 dan disusutkan dengan
masa manfaat 20 tahun.
iii.Kendaraan dinas bagi Direktur Utama dengan nilai kapitalisasi awal
Rp 400.000.000,00 yang diperoleh tahun 2010 dan disusutkan dengan
masa manfaat 4 tahun. Peraturan perpajakan menggolongkan aset ke
dalam kelompok 2.
m. Biaya pembelian kendaraan dibebankan atas pembelian di akhir
September 2012. Kendaraan diperuntukkan bagi operasional pegawai
lapangan.
n. Atas biaya penghapusan piutang, senilai Rp 1.175.000.000,00 telah
diberitahukan kepada Ditjen Pajak dan didaftarkan ke BUPLN, namun
Rp 50.000.000,00 di antara jumlah terlapor tersebut belum diumumkan
dalam penerbitan. 60
Ilustrasi
p. Atas biaya Persekutuankendaraan,
pemeliharaan (8) seluruhnya
merupakan biaya overhaul tak tertanggung asuransi bagi
kendaraan Direktur Utama.
q. Atas biaya asuransi gedung, Rp 75.000.000,00
diperuntukkan bagi gedung Y dan sisasnya bagi gedung
X.
r. Atas biaya asuransi kendaraan meliputi Rp.
100.000.000,00 asuransi selama 4 tahun bagi kendaraan
yang baru dibeli dan sisanya bagi asuransi kendaraan
Direktur Utama.
s. Atas PPh final dan retribusi daerah, termasuk pajak
bersifat final yang telah dipotong pihak ketiga terhadap
item – item pendapatan non operasi.
61
Ilustrasi
Persekutuan (9)
t. Atas pinjaman konvensional dan deposito yang dimiliki, berikut
merupakan tabel keterangan terkait pokok deposito dan pokok pinjaman
sepanjang tahun berjalan.

u. Atas gaji yang dibayarkan bagi sekutu aktif, termasuk pula Rp


130.000.000,00 yang seharusnya dibayarkan di periode lalu.
v. Biaya lain – lain memenuhi ketentuan perpajakan sebagai deductible
62
expense.
Ilustrasi
Persekutuan (10)
w. Kredit pajak yang telah dipotong pihak lain meliputi:
i. PPh 22 atas impor sebesar Rp 113.500.000,00.
ii.PPh 22 atas pembelian baja dengan nilai pembelian Rp
23.350.000.000,00.
iii.PPh 23 yang dipotong pihak lain, sebesar Rp
79.150.000,00.
iv.Angsuran PPh 25 yang telah dibayar, sebesar Rp
215.500.000,00.

63
Ilustrasi
Pertanyaan :
Persekutuan (11)
a.Bagaimanakah rekonsiliasi fiskal ditetapkan atas CV.
Pleistosen?
b.Berapakah besar PPh terutang dan kredit pajak di
periode berjalan?
c.Berapakah pajak kurang (lebih) bayar di periode
berjalan?
d.Berapakah angsuran PPh 25 per bulan yang seharusnya
dibayarkan di periode mendatang?
e.Bagaimanakah CV. Plesitosen melakukan penjurnalan
terkait kewajiban perpajakannya?

64
Ilustrasi
Persekutuan (12)
Jawaban :
a.

65
Ilustrasi
Persekutuan (13)
Keterangan :
Penyusutan bidang pemasaran menurut fiskal
= Penyusutan HP direktur + Kendaraan A + Kendaraan B
= 50% * 6/12 * 25% * 30.000.000 + 12,5% * 825.000.000 +
12,5% * 550.000.000
= 1.875.000 + 103.125.000 + 68.750.000
= 173.750.000

Koreksi positif atas bunga pinjaman


= Penyusutan menurut akuntansi - Penyusutan menurut fiskal
= 173.750.000 – 240.000.000
= 66.250.000

66
Ilustrasi
Persekutuan (14)
Jawaban :
a.

67
Ilustrasi
Persekutuan (15)
Keterangan :
Penyusutan bidang G&A menurut fiskal
= Penyusutan gedung Y + Kendaraan direktur + Kendaraan
lapangan
= 5% * 2.000.000.000 + 50% * 12,5% * 400.000.000 + 3/12 *
12,5% * 600.000.000
= 100.000.000 + 25.000.000 + 18.750.000
= 143.750.000
Penyusutan gedung X tidak dapat dibebankan, sebab pendapatan
atasnya akan dikenai PPh bersifat final

Koreksi positif atas bunga pinjaman


= Penyusutan menurut akuntansi - Penyusutan menurut fiskal
= 476.500.000 – 143.750.000
= 332.750.000 68
Ilustrasi
Persekutuan (16)
Keterangan :
Koreksi atas PPh final dan retribusi daerah
= Beban PPh final yang tidak boleh dibebankan
= PPh final atas sewa tanah + PPh final atas sewa gedung + PPh
final atas bunga deposito
= 10% * 240.000.000 + 10% * 793.000.000 + 20%/ 80% *
132.200.000
= 24.000.000 + 79.300.000 + 33.000.000
= 136.300.000

69
Ilustrasi
Persekutuan (17)
Jawaban :
a.

70
Ilustrasi
Persekutuan (18)
Keterangan :
Skedul pokok deposito dan pokok pinjaman.

71
Ilustrasi
Persekutuan (19)
Keterangan :
Rata – rata pokok deposito
= 3/12 * 1.100.000.000 + 3/12 * 1.000.000.000 + 3/12 *
1.100.000.000
+ 3/12 * 1.100.000.000
= 275.000.000 + 250.000.000 + 275.000.000 + 300.000.000
= 1.100.000.000
Rata – rata pokok pinjaman
= 2/12 * 540.000.000 + 7/12 * 450.000.000 + 3/12 * 590.000.000
= 90.000.000 + 262.500.000 + 147.500.000
= 500.000.000
Rata – rata pokok pinjaman lebih rendah daripada rata – rata pokok
deposito, sehingga biaya bunga pinjaman tidak boleh membebankan.

72
Ilustrasi
Persekutuan (20)
Jawaban :
b.
c.

73
Ilustrasi
Persekutuan (21)
Jawaban :
d.

74
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (12)
Jawaban :
e. Penjurnalan atas kewajiban pajak akhir tahun
Beban pajak kini 1.289.022.375
Pajak dibayar di muka PPh 22 183.550.000
Pajak dibayar di muka PPh 23 79.150.000
Pajak dibayar di muka PPh 25 215.750.000
Utang PPh 29 810.822.375

75
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (12)
Jawaban :
e. Perbedaan temporer yang dapat dikurangkan meliputi:
 Beban penyusutan bidang pemasaran
 Beban penyusutan bidang G&A
 Biaya pembelian kendaraan, dikurangi bagian yang telah
didepresiasi
 Biaya penghapusan piutang
= 25% x (66.250.000 + 332.750.000 + (600.000.000 –
18.750.000)
+142.000.000)
= 25% x 1.122.250.000
= 280.625.500
Jurnal
Aset pajak tangguhan 280.625.500 76
Ilustrasi
Orang Pribadi (1)
Kresnadwipayana merupakan seorang pengusaha yang
memiliki studio foto dengan kelengkapan laboratorium
fotografi di Kota Denpasar. Gedung studio foto tersebut
baru didirikan pada satu tahun terakhir setelah sebelumnya
Kresnadwipayana hanya melaksanakan usahanya di rumah
tinggal. Usaha Kresnadwipayana tidak hanya menawarkan
jasa fotografer, rekayasa, dan pencetakan foto sebagai
produk utama, akan tetapi melayani pula pemesanan pigura
khusus yang dibuat secara hand made. Ide pelayanan
pemesanan pigura tersebut diperoleh Kresnadwipayana
ketika membantu pengerjaan tugas prakarya anak semata
wayangnya yang tengah menjalani masa orientasi SMA.
Atas usaha yang dijalankannya, Kresnadwipayana telah
77
menerapkan kebijakan pembukuan dengan laporan tahunan
Ilustrasi
Orang Pribadi (2)
Soal :

78
Ilustrasi
Orang Pribadi (3)
Berikut merupakan keterangan yang menjelaskan perincian berbagai
elemen yang terdapat di laporan keuangan studio foto milik
Kresnadwipayana.
a. Atas pendapatan jasa, termasuk jasa foto kartu pegawai balaikota dengan
nilai kontrak sebelum pajak senilai Rp 375.000.000,00. Pengadaan kartu
pegawai merupakan proyek 5 tahunan dari balaikota.
b. Atas gaji dan bonus pegawai tetap, termasuk gaji bagi tiga orang editor
sebesar Rp 20.000.000,00 per tahun, serta bagi adik ipar
Kresnadwipayana sebesar Rp 3.000.000,00 per bulan yang bekerja di
posisi serupa.
c. Atas honorarium fotografer lepas, nilai tersebut dicatat sesuai jumlah kas
yang diterima seorang fotografer profesional lepas secara sekaligus dalam
menangani suatu order khusus.
d. Atas biaya transportasi pegawai, imbalan diberikan dalam bentuk tunai
dan hanya berlaku bagi pegawai yang telah bekerja selama minimal 3
tahun.
e. Kresnadwipayana melakukan pemotongan PPh 21 atas segala bentuk
imbalan kepegawaian. 79
Ilustrasi
f. Asuransi gedung Orang Pribadi
meliputi asuransi atas (4)
studio foto dan rumah
tinggal Kresnadwipayana yang masing – masing memiliki nilai
wajar Rp 1.530.000.000,00 dan Rp 510.000.000,00. Premi
ditetapkan berdasarkan perbandingan pro rata nilai wajar aset di
tahun berjalan.
g. Biaya penyusutan diakui atas gedung dengan metode jumlah angka
tahun selama 10 tahun dengan nilai sisa Rp 155.000.000,00.
Gedung tidak mengalami apresiasi nilai wajar dibanding awal
tahun.
h. Sewa gudang dibayarkan kepada pemilik petak di belakang studio
yang dipergunakan sebagai tempat penitipan material pigura.
Pembayaran dilakukan pada bulan November untuk lima bulan
menjelang.
i. Galeri display mini dibuat untuk tujuan eksibisi di balaikota,
namun kemudian dipergunakan kembali sebagai elemen dekorasi
studio.
80
j. Atas biaya telepon, air dan listrik, seperdelapannya dimanfaatkan
Ilustrasi
k. Atas biaya perjalanan bisnis, termasuk pula penggantian
tiket kereta Orang Pribadi
bagi istri (5)
Kresnadwipayana yang
mendampingi perjalanan suaminya, senilai Rp
3.500.000,00.
l. Biaya penghapusan piutang dialokasikan untuk foto
tercetak yang belum diambil setelah lewat masa 3 bulan.
Kresnadwipayana telah mematuhi ketentuan perpajakan
terkait pengurusannya.
m.Biaya tender foto Karpeg dialokasikan atas pemberian
komisi bagi Kepala Tata Usaha Balaikota yang
mempermudah perolehan proyek foto untuk kartu
pegawai.
n. Kredit pajak yang telah dipotong pihak lain meliputi:
i. PPh 23 yang dipotong pihak lain, sebesar Rp
3.150.000,00. 81
Ilustrasi
Pertanyaan (Bersifat Orang
independenPribadi (6) antar keterangan):
dan saling lepas
a. Berapakah pajak kurang (lebih) bayar bagi Kresnadwipayana di
periode berjalan?
b. Berapakah angsuran PPh 25 per bulan yang seharusnya
dibayarkan di periode mendatang?
c. Berapakah PPh terutang jika Kresnadwipayana memilih
menggunakan metode Norma Penghitungan Penghasilan Netto
dalam melakukan pemenuhan kewajiban perpajakannya?
d. Berapakah PPh terutang jika Kresnadwipayana memiliki
sumber penghasilan lain berupa honorarium sebagai di seminar
fotografi tahunan sebesar Rp 34.125.000,00 netto terhadap PPh
21?
e. Berapakah PPh terutang jika ternyata galeri display mini
tersebut dikerjakan sendiri oleh anak Kresnadwipayana dan
pembayaran diberikan terhadapnya?
f. Berapakah PPh terutang jika istri Kresnadwipayana bekerja 82
Ilustrasi
Orang Pribadi (7)
Jawaban :
a.

83
Ilustrasi
Orang Pribadi (8)
Keterangan :
Koreksi atas gaji dan bonus pegawai tetap
= Jumlah lebih yang dibayarkan akibat hubungan istimewa
= 12 * 2.000.000 - 20.000.000
= 16.000.000

Beban honorarium fotografer lepas menurut fiskal


= Kas diterima fotografer + Pemotongan PPh 21
= 85.750.000 + (5% * 50.000.000 + 15% * (X – 50.000.000)
= 85.750.000 + (2.500.000 – 7.500.000 + 15% * X)
= 85.750.000 – 5.000.000 + 15% * X
= 80.750.000 + 15% * X
Di mana X merupakan beban honorarium itu sendiri. Maka
persamaan dapat diselesaikan dengan substitusi matematika sederhana
sebagai berikut. 84
Ilustrasi
Orang Pribadi (9)
Keterangan :
X = 80.750.000 + 15% * X
85% * X = 80.750.000
X = 95.000.000
Di mana X merupakan beban honorarium itu sendiri.

Koreksi negatif atas honorarium fotografer lepas


= Honorarium menurut fiskal - Honorarium menurut
akuntansi
= 95.000.000 – 85.750.000
= 9.250.000

85
Ilustrasi
Orang Pribadi (10)
Keterangan :
Koreksi positif atas asuransi gedung
= Asuransi bagi rumah tinggal yang tidak boleh dibebankan
= 510.000.000 / (1.530.000.000 + 510.000.000) * 8.500.000
= 510.000.000 / 2.040.000.000 * 8.500.000
= 2.125.000

Penyusutan menurut fiskal


= 5% * 1.530.000.000
= 76.500.000
Koreksi positif atas penyusutan
= Penyusutan menurut akuntansi - Penyusutan menurut fiskal
= 250.000.000 – 76.500.000
= 173.500.000 86
Ilustrasi
Orang Pribadi (11)
Keterangan :
Koreksi positif atas sewa gudang
= Proporsi pembayaran sewa di muka yang tidak boleh
dibebankan
= 3/5 * 25.000.000
= 15.000.000

87
Ilustrasi
Orang Pribadi (12)
Jawaban :
a.

88
Ilustrasi
Orang Pribadi (13)
Jawaban :
b.

89
Ilustrasi
Orang Pribadi (14)
Jawaban :
c.

90
Ilustrasi
Orang Pribadi (15)
Jawaban :
d.

91
Ilustrasi
Orang Pribadi (16)
Jawaban :
e. Atas galeri display mini yang dikerjakan anak Kresnadwipayana,
maka beban tersebut tetap boleh dibebankan sebagai beban usaha
studio foto. Adapun atas pembayaran yang diterima anak
Krenadwipayana yang belum dewasa dan belum menikah, maka
penghasilan anak tersebut digabungkan kepada penghasilan
Kresnadwipayana.

92
Ilustrasi
Orang Pribadi (17)
Jawaban :
f. Atas istri yang bekerja hanya kepada satu pemberi kerja dengan
pekerjaan yang terkait usaha suami, maka dilakukan penggabungan
penghasilan antara Kresnadwipayana dan istri. Adapun terkait biaya
perjalanan bisnis yang semula tidak boleh dikurangkan menjadi
bersifat boleh dikurangkan, selama dapat dibuktikan bahwa
pendampingan istri selaku akuntan memang diperlukan dalam
perjalanan bisnis tersebut.

93
Referensi

Fitriandi, Primandita dkk. 2011. “Kompilasi Undang –


Undang Perpajakan Terlengkap” . Jakarta: Penerbit Salemba
Empat.

Kieso, Weygandt, and Warfield. 2010. “Intermediate


Accounting IFRS Edition”. New York: Wiley and Sons.

Waluyo. 2011. “Perpajakan Indonesia”. Jakarta: Penerbit


Salemba Empat.

94
Terima Kasih
Dr. Dwi Martani
Departemen Akuntansi FEUI
martani@ui.ac.id atau
dwimartani@yahoo.com
081318227080/ 08161932935
http:/staff.blog.ac.id/martani/

95

Anda mungkin juga menyukai