Anda di halaman 1dari 165

PENERBITAN, PENGKREDITAN, PENGHITUNGAN KEMBALI

DAN PELAPORAN FAKTUR PAJAK PADA SPT MASA PPN

Lukman Nul Hakim


Narasumber

Sabtu, 25 Februari 2023


POKOK PEMBAHASAN
Pedoman Pengkreditan Pajak
1 Masukan Bagi PKP yang Melakukan 5 Saat dan Tempat Terutang PPN
Penyerahan yang Terutang dan
Tidak Terutang PPN (PMK 186/2022)
Faktur Pajak Pengganti, Retur dan
6 Pembatalan Faktur Pajak
Pembuatan Faktur Pajak Atas
2 Fasilitas Dibebaskan dan Tidak
Dipungut PPN Sesuai PP 49/2022 SPT Web Efaktur dan Efaktur
7 Desktop
Pengkreditan Pajak Masukan Sebelum
3 Dikukuhkan Menjadi Pengusaha Kena
Pajak Secara Self Assessment Atau
Official Assessment 8 Diskusi dan Studi Kasus

Pajak Masukan yang Dapat


4 Dikreditkan dan Tidak Dapat
Dikreditkan
Pembahasan 1
Pedoman Pengkreditan Pajak Masukan Bagi PKP yang
Melakukan Penyerahan yang Terutang dan Tidak
Terutang PPN (PMK 186/2022)
PASAL 9 (5) UU PPN s.t.d.t.d UU HPP


Apabila dalam suatu Masa Pajak Pengusaha Kena Pajak melakukan:
a. Penyerahan yang terutang pajak dan Pajak Masukan yang
berkenaan dengan penyerahannya dapat dikreditkan; dan
b. Penyerahan yang terutang pajak dan Pajak Masukan yang
berkenaan dengan penyerahannya tidak dapat dikreditkan
dan/atau penyerahan yang tidak terutang pajak,

dalam hal bagian penyerahan yang terutang pajak sebagaimana


dimaksud dalam huruf a dapat diketahui dengan pasti dari
pembukuannya, jumlah Pajak Masukan yang dapat dikreditkan
merupakan Pajak Masukan yang berkenaan dengan penyerahan


sebagaimana dimaksud dalam huruf a.
PASAL 9 (6) UU PPN s.t.d.t.d UU HPP

“ Apabila dalam suatu Masa Pajak Pengusaha Kena Pajak melakukan:


a. Penyerahan yang terutang pajak dan Pajak Masukan yang berkenaan
dengan penyerahannya dapat dikreditkan; dan
b. Penyerahan yang terutang pajak dan Pajak Masukan yang berkenaan
dengan penyerahannya tidak dapat dikreditkan dan/atau
penyerahan yang tidak terutang pajak,

sedangkan Pajak Masukan sehubungan dengan penyerahan yang


terutang pajak sebagaimana dimaksud dalam huruf a tidak dapat
diketahui dengan pasti, jumlah Pajak Masukan yang dapat
dikreditkan dihitung dengan menggunakan pedoman pengkreditan
Pajak Masukan.

Pasal 4A Ayat (2) Huruf c & d UU PPN
Barang Tidak Kena PPN
Termasuk barang tidak kena PPN:
Makanan dan minuman yang disajikan di hotel,
restoran, rumah makan, warung, dan sejenisnya,
meliputi makanan dan minuman baik yang
dikonsumsi di tempat maupun tidak, termasuk Objek PDRD
makanan dan minuman yang diserahkan oleh usaha
jasa boga atau katering; dan

Uang, emas batangan untuk kepentingan cadangan devisa


negara, dan surat berharga.
(emas batangan non-BKP hanya untuk kepentingan cadangan
devisa negara)
Pasal 4A ayat (3) huruf f, h, l, m, n, & q UU PPN
Jasa Tidak Kena PPN
Jasa keagamaan;
Jasa yang disediakan oleh pemerintah dalam rangka menjalankan pemerintahan
secara umum, meliputi semua jenis jasa sehubungan dengan kegiatan pelayanan
yang hanya dapat dilakukan oleh pemerintah sesuai dengan kewenangannya
berdasarkan peraturan perundang-undangan dan jasa tersebut tidak dapat
disediakan oleh bentuk usaha lain;

Jasa kesenian dan hiburan;

Jasa perhotelan;
Objek PDRD
Jasa penyediaan tempat parkir; dan

Jasa boga atau katering.


Besaran Tertentu PPN (1) KODE FP 05

a. Jasa pengiriman paket sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang


pos, 1,1% dari penggantian;
b. Jasa biro perjalanan wisata dan/atau jasa agen perjalanan wisata berupa paket wisata,
pemesanan sarana angkutan, dan pemesanan sarana akomodasi, yang penyerahannya tidak
didasari pada pemberian komisi/imbalan atas penyerahan jasa perantara penjualan, 1,1% dari
penggantian;
c. Jasa pengurusan transportasi (freight forwarding) yang di dalam tagihan jasa pengurusan
transportasi tersebut terdapat biaya transportasi (freight charges), 1,1% dari penggantian;
d. Jasa perjalanan ke tempat lain dalam perjalanan ibadah keagamaan dengan tagihan dirinci, 1,1%
dari penggantian;
e. Jasa perjalanan ke tempat lain dalam perjalanan ibadah keagamaan dengan tagihan yang tidak
dirinci, 0,55% dari penggantian;
f. Jasa penyelenggaraan:
1. pemasaran dengan media voucer;
2. layanan transaksi pembayaran terkait dengan distribusi voucer; dan
3. program loyalitas dan penghargaan pelanggan (consumer loyalty/reward program),
1,1% dari harga jual voucher
PMK 71 Tahun 2022
Besaran Tertentu PPN (2) KODE FP 05

g. PPN atas Kegiatan Membangun Sendiri (KMS), PPN = Besaran tertentu (20% x Tarif PPN 11%) x DPP
(biaya, tidak termasuk biaya perolehan tanah) Tarif efektif PPN = 2,2%, PMK 61 Tahun 2022
h. PPN atas penyerahan LPG Tertentu oleh Agen dan Pangkalan, 1,1/101,1 dari selisih lebih antara
HJE dan Harga Jual Agen, PMK 62 Tahun 2022
i. PPN atas Penyerahan Barang Hasil Pertanian Tertentu, 1,1% dari Harga Jual, PMK 64 Tahun 2022
j. PPN atas Penyerahan Kendaraan Bermotor Bekas, 1,1% dari Harga Jual, PMK 65 Tahun 2022
k. PPN atas Transaksi Perdagangan Aset Kripto, PMK 68 Tahun 2022
1). Atas perdagangan aset kripto, 0,11% untuk PPMSE terdaftar di Bappebti atau 0,22% untuk
PPMSE yang tidak terdaftar di Bappebti
2). Atas jasa mining: 1,1% x nilai konversi aset kripto
l. PPN atas Penyerahan Jasa Agen Asuransi, Jasa Pialang Asuransi, dan Jasa Pialang Reasuransi,
PMK 67 Tahun 2022
1). 1,1% x komisi/fee, untuk agen asuransi; atau
2). 2,2% x komisi/fee, untuk pialang asuransi/reasuransi.

* PMK 30 Tahun 2014 Emas Perhiasan


FASILITAS BEBAS PP 49/2022

PASAL 16B UU PPN


PERUBAHAN PMK PEDOMAN PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN

PMK 78/PMK.03/2010 stdtd PMK 186/PMK.03/2022


PMK-135/PMK.011/2014 1. Penyerahan yang Terutang Pajak
1. Penyerahan yang Terutang a. PM yang berkenaan dengan
penyerahannya dapat dikreditkan
Pajak
b. PM yang berkenaan dengan
2. Penyerahan yang Tidak penyerahannya tidak dapat
Terutang Pajak dikreditkan (Ps 9A)
2. Penyerahan yang Tidak Terutang
Pajak
PERUBAHAN PMK PEDOMAN PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN
PMK 78/PMK.03/2010 stdtd PMK-
PMK 186/PMK.03/2022
135/PMK.011/2014

Membuat perkiraan PM yang dapat Membuat perkiraan PM yang dapat


Langkah 1 dikreditkan dengan formulasi: dikreditkan dengan formulasi:
P = PM × Z P = PM × Z
Melakukan penghitungan kembali PM yang dapat
dikreditkan dengan formulasi:
P’ = PM × Z’ Melakukan penghitungan kembali PM
Langkah 2 atau, yang dapat dikreditkan dengan formulasi:
untuk BKP/JKP dengan masa manfaat > 1 tahun P’ = PM xZ’ T
P’ = PM x Z’
T

PM yang harus diperhitungkan kembali Melakukan penghitungan kembali PM


Langkah 3 adalah sebesar selisih antara hasil Step 1 yang telah dikreditkan dengan formulasi:
dan Step 2  P = P’- P/T

Kertas Kerja Tidak Diatur Diatur


DEFINISI
Penyerahan yang Terutang Pajak dan
Penyerahan yang Terutang Pajak dan Pajak Masukan yang
Pajak Masukan yang Berkenaan dengan
Penyerahannya Dapat Dikreditkan Berkenaan dengan Penyerahannya Dapat Dikreditkan

Penyerahan yang Terutang Pajak dan Penyerahan barang atau jasa yang sesuai dengan ketentuan UU PPN
Pajak Masukan yang Berkenaan dengan dikenai PPN tetapi Pajak Masukannya tidak dapat dikreditkan karena
Penyerahannya Tidak Dapat PPN atas penyerahan barang atau jasa tersebut dipungut dan disetor
Dikreditkan dengan besaran tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9A UU PPN

Penyerahan barang atau jasa yang tidak dikenai PPN


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4A UU PPN
Penyerahan yang
Tidak Terutang Pajak
Penyerahan barang atau jasa yang dibebaskan dari pengenaan
PPN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16B UU PPN

Pasal 1 PMK 186/2022


UU PPN
ILUSTRASI PEDOMAN PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN

Penyerahan yang Terutang Pajak dan Pajak


Penyerahan Masukan yang Berkenaan dengan Penyerahannya
kopi bubuk Dapat Dikreditkan
(BKP)

Penyerahan
biji kopi Penyerahan yang Terutang Pajak dan Pajak
sangrai(BHPT) Masukan Tidak Dapat Dikreditkan

PT KOPI MANIS Penyerahan


(PKP) bibit kopi Penyerahan yang Tidak Terutang Pajak
(BKP Bebas)

PMK 186/2022
ILUSTRASI PERLAKUAN PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN

Penyerahan Pemanfaatan Hanya untuk PM Dapat


Mesin Giling
Penyerahan Kopi Bubuk Dikreditkan
kopi bubuk Kopi
Pemanfaatan Hanya untuk PM Tidak Dapat
Penyerahan biji Penyerahan biji kopi sangrai Dikreditkan
Kemasan
kopi sangrai Karung Goni
Pemanfaatan Hanya untuk PM Tidak Dapat
Penyerahan Penyerahan bibit kopi Dikreditkan
bibit kopi Polybag
Pemanfaatan Untuk Pedoman
PT KOPI MANIS Penyerahan kopi bubuk, biji Penyerahan yang Pengkreditan
Truk Terutang dan Penyerahan Pajak
(PKP) kopi sangrai dan bibit kopi
yang Tidak Terutang Masukan
Perolehan BKP/JKP

PMK 186/2022
ILUSTRASI PEDOMAN PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN

Penyerahan
Penyerahan yang Terutang Pajak dan Pajak
Jasa
Masukan yang Berkenaan dengan Penyerahannya
Persewaan
Dapat Dikreditkan
Kantor

Penyerahan
Jasa Penyerahan yang Terutang Pajak dan Pajak
Pengiriman
Masukan Tidak Dapat Dikreditkan
Paket
PT SAGALA (besaran tertentu)

(PKP)
Penyerahan
Jasa Boga Penyerahan yang Tidak Terutang Pajak
(Non-JKP)

PMK 186/2022
ILUSTRASI PERLAKUAN PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN

Pemanfaatan Hanya untuk


Penyerahan PM Dapat
Penyerahan Jasa
Jasa Persewaan Gedung Dikreditkan
Persewaan Kantor
Kantor
Pemanfaatan Hanya PM Tidak Dapat
Penyerahan Jasa Komputer untuk Penyerahan Jasa Dikreditkan
Pengiriman Paket
Pengiriman Paket

Penyerahan Peralatan Pemanfaatan Hanya untuk PM Tidak Dapat


PT SAGALA Jasa Boga Masak Penyerahan Jasa Boga Dikreditkan

(PKP) Pemanfaatan Untuk Pedoman


Penyerahan Jasa Persewaan Pemasaran Penyerahan yang Pengkreditan
Kantor, Jasa Pengiriman Paket Digital Terutang dan Penyerahan Pajak
dan Jasa Boga yang Tidak Terutang Masukan
Perolehan BKP/JKP

PMK 186/2022
ILUSTRASI PEDOMAN PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN

Penyerahan yang Terutang Pajak dan Pajak


Penyerahan Masukan yang Berkenaan dengan Penyerahannya
Suvenir Dapat Dikreditkan

PT NAWASENA Penyerahan
Jasa Hiburan
(PKP) Penyerahan yang Tidak Terutang Pajak
Wahana
Rekreasi Air
(Non-JKP)

PMK 186/2022
ILUSTRASI PERLAKUAN PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN

Penyerahan Jasa Maklon Pemanfaatan Hanya untuk PM Dapat


Pembuatan Penyerahan Suvenir Dikreditkan
Suvenir Suvenir

Penyerahan Jasa Pemanfaatan Hanya untuk


PM Tidak Dapat
Jasa Hiburan Pengembangan Penyerahan Jasa Hiburan
Dikreditkan
Wahana Laman Situs Wahana Rekreasi Air
Rekreasi Air
PT NAWASENA
(PKP) Pemanfaatan Untuk Pedoman
Jasa
Penyerahan Suvenir dan Cleaning
Penyerahan yang Pengkreditan
Jasa Hiburan Rekreasi Air Terutang dan Penyerahan Pajak
Service
yang Tidak Terutang Masukan

Perolehan BKP/JKP

PMK 186/2022
ILUSTRASI PEDOMAN PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN

Penyerahan Penyerahan yang Terutang Pajak dan Pajak


Minyak Masukan yang Berkenaan dengan Penyerahannya
Sawit Dapat Dikreditkan

Penyerahan
PT SAWIT
Tandan Buah
Penyerahan yang Terutang Pajak dan Pajak
(PKP) Masukan Tidak Dapat Dikreditkan
Segar (BHPT)
Kegiatan
Usaha
Terintegrasi

PMK 186/2022
ILUSTRASI PERLAKUAN PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN

Penyerahan Pemanfaatan Hanya untuk PM Dapat


Truk Penyerahan Minyak Sawit
Minyak Dikreditkan
Tanki
Sawit

Penyerahan Pemanfaatan Hanya untuk


PM Tidak Dapat
Tandan Buah Truk Penyerahan Tandan Buah
Dikreditkan
Segar Segar
PT SAWIT
(PKP)
Kegiatan Pemanfaatan Untuk Pedoman
Usaha Penyerahan Minyak Sawit Penyerahan yang Pengkreditan
Terintegrasi dan Tandan Buah Segar Pupuk Terutang dan Penyerahan Pajak
yang Tidak Terutang Masukan

Perolehan BKP/JKP

PMK 186/2022
PEDOMAN PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN

1
➢Pengusaha Kena Pajak menghitung Pajak
Perkiraan Masukan yang dapat dikreditkan berdasarkan
perkiraan & melaporkan dalam SPT Masa PPN

2
➢Pengusaha Kena Pajak menghitung kembali
Realisasi Pajak Masukan yang dapat dikreditkan
berdasarkan realisasi penyerahan

➢Pengusaha Kena Pajak melakukan


Penyesuaian
penyesuaian jumlah Pajak Masukan yang
telah dikreditkan
penghitungan kembali
berdasarkan hasil
3
Pasal 4 PMK 186/2022
LANGKAH 1: PKP MENGHITUNG PAJAK MASUKAN YANG DAPAT DIKREDITKAN
BERDASARKAN PERKIRAAN
Penghitungan jumlah Pajak Masukan yang dapat dikreditkan berdasarkan perkiraan dilakukan
menggunakan pedoman pengkreditan Pajak Masukan dengan cara:
Jumlah Pajak Masukan yang
dapat dikreditkan
berdasarkan perkiraan
Mengalikan jumlah Pajak Masukan atas perolehan
Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak
dengan persentase yang sebanding dengan
perkiraan Penyerahan yang Terutang Pajak dan P = PM × Z Persentase (%) yang sebanding
dengan perkiraan Penyerahan
Pajak Masukan yang Berkenaan dengan yang Terutang Pajak dan Pajak
Penyerahannya Dapat Dikreditkan terhadap Masukan yang Berkenaan
perkiraan penyerahan seluruhnya. dengan Penyerahannya Dapat
Jumlah Pajak Masukan*) Dikreditkan terhadap
atas perolehan BKP perkiraan penyerahan
dan/atau JKP seluruhnya
*) hanya terkait Pajak Masukan yang
tidak bisa diketahui dengan pasti

Pasal 5 PMK 186/2022


MASA MANFAAT BARANG KENA PAJAK DAN/ATAU JASA KENA PAJAK
DITENTUKAN SEBAGAI BERIKUT:
Penghitungan kembali Pajak Masukan yang telah dikreditkan berdasarkan realisasi penyerahan
dilakukan selama masa manfaat Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak berdasarkan PMK ini

10 (sepuluh) tahun 4 (empat) tahun 1 (satu) tahun


Untuk BKP berupa Untuk BKP selain tanah Untuk BKP dan JKP yang
tanah dan/atau dan/atau bangunan dan JKP, masa manfaatnya tidak
bangunan yang masa manfaatnya lebih lebih dari 1 (satu) tahun
dari 1 (satu) tahun

Pasal 6 ayat (3)


PMK 186/2022
ILUSTRASI PENGINPUTAN PROYEKSI PM DI EFAKTUR
ILUSTRASI PENGINPUNTAN PROYEKSI PM DI EFAKTUR
LANGKAH 2 : PKP MELAKUKAN PENGHITUNGAN KEMBALI PAJAK MASUKAN
YANG DAPAT DIKREDITKAN BERDASARKAN REALISASI
Penghitungan kembali Pajak Masukan yang dapat dikreditkan berdasarkan realisasi didapat dengan cara:
Jumlah Pajak Masukan
atas perolehan BKP
Mengalikan alokasi Pajak Masukan
dan/atau JKP
atas perolehan BKP dan/atau JKP
dengan persentase yang sebanding Persentase (%) yang sebanding dengan
dengan realisasi Penyerahan yang
PM realisasi Penyerahan yang Terutang
Terutang Pajak dan Pajak Masukan P’ = × Z’ Pajak dan Pajak Masukan yang
yang Berkenaan dengan T Berkenaan dengan Penyerahannya
Dapat Dikreditkan terhadap realisasi
Penyerahannya Dapat Dikreditkan penyerahan seluruhnya
terhadap realisasi penyerahan
Jumlah Pajak Masukan Masa manfaat
seluruhnya dalam setiap Tahun Pajak BKP dan/atau JKP
yang dapat dikreditkan
berdasarkan realisasi
penyerahan pada suatu
Tahun Pajak
Penghitungan kembali Pajak Masukan dilakukan pada tahun-tahun pajak setelah Tahun Pajak
dilakukannya pengkreditan Pajak Masukan berdasarkan perkiraan
Pasal 6 ayat (4)
PMK 186/2022
LANGKAH 3 : PKP MELAKUKAN PENYESUAIAN JUMLAH PAJAK MASUKAN
YANG TELAH DIKREDITKAN
Penyesuaian jumlah Pajak Masukan yang telah dikreditkan didapat dengan cara:

Menghitung selisih antara Jumlah Pajak Masukan yang dapat


dikreditkan berdasarkan realisasi
Pajak Masukan yang dapat penyerahan pada suatu Tahun Pajak
dikreditkan berdasarkan
P
realisasi penyerahan dengan
alokasi Pajak Masukan yang
P =P’- T Jumlah Pajak Masukan
yang dapat dikreditkan
dapat dikreditkan berdasarkan perkiraan
berdasarkan perkiraan Masa manfaat
BKP dan/atau JKP

Besarnya penyesuaian Besarnya penyesuaian Pajak Masukan yang dapat dikreditkan


Pajak Masukan yang diperhitungkan dengan Pajak Masukan yang dapat dikreditkan
telah dikreditkan pada suatu Masa Pajak paling lambat pada Masa Pajak ketiga
dalam tahun-tahun pajak dilakukannya penghitungan kembali.

Pasal 8 ayat (3)


PMK 186/2022
KERTAS KERJA PENGHITUNGAN KEMBALI PAJAK MASUKAN
YANG TELAH DIKREDITKAN

Formulir Pedoman-Rekapitulasi
Formulir ini digunakan oleh
Pengusaha Kena Pajak untuk
melakukan rekapitulasi hasil
penghitungan kembali Pajak
Masukan yang telah dikreditkan
pada Formulir Pedoman-1,
Formulir Pedoman-2, dan
Formulir Pedoman-3
KERTAS KERJA PENGHITUNGAN KEMBALI PAJAK MASUKAN
YANG TELAH DIKREDITKAN

Formulir_Pedoman-1
Formulir ini digunakan oleh
Pengusaha Kena Pajak untuk
melakukan penghitungan
kembali Pajak Masukan yang
telah dikreditkan atas
perolehan Barang Kena
Pajak atau Jasa Kena Pajak
dengan masa manfaat tidak
lebih dari 1 (satu) tahun
KERTAS KERJA PENGHITUNGAN KEMBALI PAJAK MASUKAN
YANG TELAH DIKREDITKAN

Formulir Pedoman-2
Formulir ini digunakan oleh
Pengusaha Kena Pajak untuk
melakukan penghitungan
kembali Pajak Masukan yang
telah dikreditkan atas
perolehan Barang Kena Pajak
selain tanah dan/atau
bangunan atau Jasa Kena Pajak
dengan masa manfaat lebih
dari 1 (satu) tahun
KERTAS KERJA PENGHITUNGAN KEMBALI PAJAK MASUKAN
YANG TELAH DIKREDITKAN

Formulir Pedoman-3
Formulir ini digunakan oleh
Pengusaha Kena Pajak untuk
melakukan penghitungan
kembali Pajak Masukan yang
telah dikreditkan atas
perolehan Barang Kena Pajak
berupa tanah dan/atau
bangunan.
PENGHITUNGAN PM YANG DAPAT DIKREDITKAN
PENGHITUNGAN PM YANG DAPAT DIKREDITKAN
BERDASARKAN PERKIRAAN - LANGKAH 1
Penyerahan Penyerahan yang Terutang Pajak dan Pajak
Mobil Bekas Masukan Tidak Dapat Dikreditkan
(Besaran Tertentu)
Penyerahan yang Terutang Pajak dan Pajak
Penyerahan Masukan yang Berkenaan dengan
Sparepart Mobil Penyerahannya Dapat Dikreditkan
PT MOKAS (PKP)
Sewa
Gudang
PT MOKAS mengkreditkan 80% PM (Z) atas sewa gudang pada SPT Masa PPN
Februari 2023 sebesar Rp 8.800.000 (P). Pengkreditan dilakukan dengan
mengisikan:
✓ Nilai sebesar Rp 11.000.000 pada formulir SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai
PT RENT (PKP)
1111 B2 dan
SPT PPN Februari 2023 PT MOKAS
• DPP 100.000.000
✓ Nilai sebesar Rp 2.200.000 (pengurang Pajak Masukan pada formulir SPT Masa
• PM 11.000.000 Pajak Pertambahan Nilai 1111 AB Bagian III Huruf B Angka 3 “Penghitungan


Masa Sewa 3 Bulan
Masa Pengkreditan PM 1 tahun
Kembali Pajak Masukan yang telah dikreditkan sebagai penambah (pengurang)
• Perkiraan Pengkreditan Pajak Masukan”
PM 80%
PENGISIAN PM YANG DAPAT DIKREDITKAN
BERDASARKAN PERKIRAAN PADA E-FAKTUR
1111 B2 – Nilai PM Seluruhnya Lampiran 1111 AB III B.3

11.000.000
Selisih di
input manual
Perkiraan PM yang dapat
dikreditkan (80%)
= 11% x Rp 100 juta x 80% -2.200.000

= Rp 8,8 juta -2.200.000

8.800.000
PENGHITUNGAN PM YANG DAPAT DIKREDITKAN
BERDASARKAN REALISASI - LANGKAH 2
Penyerahan 2023
Penyerahan Penyerahan yang Terutang Pajak dan Pajak
Masukan Tidak Dapat Dikreditkan Rp 20 miliar
Mobil Bekas
Penyerahan yang Terutang Pajak dan Pajak
Penyerahan Masukan yang Berkenaan dengan Rp 30 miliar
Sparepart mobil Penyerahannya Dapat Dikreditkan
PT MOKAS (PKP) Total : Rp 50 miliar
Sewa
Gudang
PT MOKAS menghitung kembali PM Sewa Gudang yang dapat dikreditkan sebagai
berikut:
PM
P’ = x Z′
T
PT RENT (PKP)
Rp 11 juta Rp 30 Milyar
SPT PPN Februari 2023 PT MOKAS = x
• DPP 100.000.000 1 Rp 50 Milyar
• PM 11.000.000
• Masa Sewa 3 Bulan = Rp 11 juta x 60%
• Masa Pengkreditan PM 1 tahun
• Perkiraan Pengkreditan = Rp 6,6 juta
PM 80%
PENYESUAIAN PM YANG DAPAT DIKREDITKAN - LANGKAH 3
Penyerahan 2023
Penyerahan Penyerahan yang Terutang Pajak dan Pajak
Masukan Tidak Dapat Dikreditkan Rp 20 miliar
Mobil Bekas
Penyerahan yang Terutang Pajak dan Pajak
Penyerahan Masukan yang Berkenaan dengan Rp 30 miliar
Sparepart mobil Penyerahannya Dapat Dikreditkan
PT MOKAS (PKP) Total : Rp 50 miliar
Sewa
Gudang
✓ Selanjutnya PT MOKAS melakukan penyesuaian jumlah PM yang telah dikreditkan
sebagai berikut:
P
P’ = P’ −
T
PT RENT (PKP) = Rp 6.600.000 −
Rp 8.800.000
1
SPT PPN Februari 2023 PT MOKAS
• DPP 100.000.000
= (Rp2.200.000)
• PM 11.000.000
• Masa Sewa 3 Bulan ✓ PT MOKAS memperhitungkan besarnya penyesuaian PM yang dapat dikreditkan atas
• Masa Pengkreditan PM 1 tahun sewa gudang sebesar (Rp2.200.000) sebagai pengurang PM dalam SPT Masa PPN untuk
• Perkiraan Pengkreditan masa pajak paling lama Maret 2024, pada formulir 1111AB Bagian III huruf B angka 3.
PM 80%
PENGISIAN PENYESUAIAN PM YANG DAPAT DIKREDITKAN PADA E-FAKTUR
Lampiran 1111 AB III B.3
Paling lambat disesuaikan
pada masa pajak ketiga
03-2024
dalam tahun-tahun pajak
dilakukannya penghitungan
kembali.

-2.200.000

-2.200.000

-2.200.000
PENGHITUNGAN PM YANG DAPAT DIKREDITKAN
BERDASARKAN PERKIRAAN - LANGKAH 1
Penyerahan yang Terutang Pajak dan Pajak
Penyerahan Tepung Jagung Masukan yang Berkenaan dengan
Penyerahannya Dapat Dikreditkan

Penyerahan yang Terutang Pajak dan Pajak


Penyerahan Bonggol Jagung Masukan Tidak Dapat Dikreditkan
(BHPT)

Penyerahan Jagung Pipilan Penyerahan yang Tidak Terutang Pajak


(Non-BKP)
PT SIWI (PKP)
Berdasarkan perkiraan PT SIWI, penyerahan tepung jagung sebesar 50% dari total penyerahan,
Beli
maka PM yang dapat dikreditkan adalah:
Generator
(Impor)
P = PM × Z
Gene Ltd.
= Rp 110.000.000 x 50%
Desember 2023
▪ DPP 1.000.000.000 = Rp 55.000.000
▪ PM 110.000.000
▪ Digunakan untuk mendukung cadangan Pengkreditan dilakukan pada SPT Masa PPN Desember 2023 dengan mengisikan nilai sebesar
daya listrik di pabrik pengolahan tepung Rp110.000.000 pada formulir SPT Masa PPN 1111 B1 dan mengisikan nilai sebesar Rp55.000.000
jagung, serta gudang penyimpanan
sebagai pengurang Pajak Masukan pada formulir SPT Masa PPN 1111 AB Bagian III Huruf B Angka 3
bonggol jagung dan jagung pipilan
▪ Masa Manfaat 8 Tahun “Penghitungan Kembali Pajak Masukan yang telah dikreditkan sebagai penambah (pengurang)
▪ Masa Pengkreditan PM 4 tahun Pajak Masukan”
PENGISIAN PM YANG DAPAT DIKREDITKAN
BERDASARKAN PERKIRAAN PADA E-FAKTUR
1111 B1 – Nilai PM Seluruhnya Lampiran 1111 AB III B.3

12-2023

110.000.000

Selisih di
Perkiraan PM yang dapat input manual
dikreditkan (50%)
= 11% x Rp 1 Miliar x 50%
= Rp 55 juta
-55.000.000

-55.000.000

55.000.000
PENGHITUNGAN KEMBALI PM YANG DAPAT DIKREDITKAN
BERDASARKAN REALISASI & PENYESUAIAN - LANGKAH 2 & 3 Penyerahan 2023
Penyerahan yang Terutang Pajak dan Pajak
Masukan yang Berkenaan dengan Penyerahannya Rp 60 miliar
Penyerahan Tepung Jagung Dapat Dikreditkan

Penyerahan yang Terutang Pajak dan Pajak


Penyerahan Bonggol Jagung Rp 20 miliar
Masukan Tidak Dapat Dikreditkan
(BHPT)

Penyerahan Jagung Pipilan Penyerahan yang Tidak Terutang Pajak Rp 40 miliar


(Non-BKP)
Total : Rp 120 miliar
PT SIWI (PKP)
Penghitungan kembali Pajak Masukan untuk Tahun Pajak 2023 (dilakukan pada 2024)
Beli
Generator 1. PT SIWI menghitung kembali PM generator yang telah dikreditkan pada tahun 2023 sbb:
(Impor) PM Rp 110 juta Rp 60 miliar
P’ = x Z′ = x
Gene Ltd. T 4 Rp 120 miliar

Desember 2023 = Rp 27.500.000 x 50%


= Rp 13.750.000
▪ DPP 1.000.000.000
▪ PM 110.000.000 2. Selanjutnya PT SIWI melakukan penyesuaian jumlah PM yang dapat dikreditkan sbb:
P Rp 55 .000.000
▪ Digunakan untuk mendukung cadangan P’ = P’ − = Rp 13.750.000 x
4
daya listrik di pabrik pengolahan tepung T
jagung, serta gudang penyimpanan = Rp 13.750.000 − Rp 13.750.000
bonggol jagung dan jagung pipilan =0
▪ Masa Manfaat 8 Tahun 3. Mengingat ΔP bernilai nihil, maka PT SIWI tidak perlu melakukan penyesuaian PM yang telah
▪ Masa Pengkreditan PM 4 tahun dikreditkan. PT SIWI hanya perlu mengisikan angka sebesar Rp 0 pada Formulir 1111 AB Bagian
III huruf B angka 3 dalam SPT Masa PPN paling lambat masa Maret 2024.
PENGHITUNGAN KEMBALI PM YANG DAPAT DIKREDITKAN
BERDASARKAN REALISASI & PENYESUAIAN - LANGKAH 2 & 3 Penyerahan 2024
Penyerahan yang Terutang Pajak dan Pajak
Masukan yang Berkenaan dengan Penyerahannya Rp 40 miliar
Penyerahan Tepung Jagung Dapat Dikreditkan

Penyerahan yang Terutang Pajak dan Pajak Rp 30 miliar


Penyerahan Bonggol Jagung
Masukan Tidak Dapat Dikreditkan
(BHPT)

Penyerahan Jagung Pipilan Penyerahan yang Tidak Terutang Pajak Rp 30 miliar


(Non-BKP)
Total : Rp 100 miliar
PT SIWI (PKP)
Penghitungan kembali Pajak Masukan untuk Tahun Pajak 2024 (dilakukan pada 2025)
Beli
Generator 1. PT SIWI menghitung kembali PM generator yang telah dikreditkan pada tahun 2024 sbb:
(Impor) PM Rp 110 juta Rp 40 miliar
P’ = x Z′ = x
Gene Ltd. T 4 Rp 100 miliar

Desember 2023 = Rp 27.500.000 x 40%


= Rp 11.000.000
▪ DPP 1.000.000.000
▪ PM 110.000.000 2. Selanjutnya PT SIWI melakukan penyesuaian jumlah PM yang dapat dikreditkan sbb:
P Rp 55 .000.000
▪ Digunakan untuk mendukung cadangan P’ = P’ − = Rp 11.000.000 x
4
daya listrik di pabrik pengolahan tepung T
jagung, serta gudang penyimpanan = Rp 11.000.000 − Rp 13.750.000
bonggol jagung dan jagung pipilan = (Rp 2.750.000)
▪ Masa Manfaat 8 Tahun 3. Mengingat ΔP bernilai negatif, maka PT SIWI harus mengisikan penyesuaian PM yang dapat
▪ Masa Pengkreditan PM 4 tahun dikreditkan sebesar (Rp 2.750.000) pada Formulir 1111 AB Bagian III huruf B angka 3 paling
lambat masa Maret 2025.
PENGHITUNGAN KEMBALI PM YANG DAPAT DIKREDITKAN
BERDASARKAN REALISASI & PENYESUAIAN - LANGKAH 2 & 3 Penyerahan 2025
Penyerahan yang Terutang Pajak dan Pajak
Masukan yang Berkenaan dengan Penyerahannya Rp 70 miliar
Penyerahan Tepung Jagung Dapat Dikreditkan

Penyerahan yang Terutang Pajak dan Pajak


Penyerahan Bonggol Jagung Rp 20 miliar
Masukan Tidak Dapat Dikreditkan
(BHPT)

Penyerahan Jagung Pipilan Penyerahan yang Tidak Terutang Pajak Rp 10 miliar


(Non-BKP)
Total : Rp 100 miliar
PT SIWI (PKP)
Penghitungan kembali Pajak Masukan untuk Tahun Pajak 2025 (dilakukan pada 2026)
Beli
Generator 1. PT SIWI menghitung kembali PM generator yang telah dikreditkan pada tahun 2025 sbb:
(Impor) PM Rp 110 juta Rp 70 miliar
P’ = x Z′ = x
Gene Ltd. T 4 Rp 100 miliar

Desember 2023 = Rp 27.500.000 x 70%


= Rp 19.250.000
▪ DPP 1.000.000.000
▪ PM 110.000.000 2. Selanjutnya PT SIWI melakukan penyesuaian jumlah PM yang dapat dikreditkan sbb:
P Rp 55 .000.000
▪ Digunakan untuk mendukung cadangan P’ = P’ − = Rp 19.250.000 x
4
daya listrik di pabrik pengolahan tepung T
jagung, serta gudang penyimpanan = Rp 19.250.000 − Rp 13.750.000
bonggol jagung dan jagung pipilan = Rp 5.500.000
▪ Masa Manfaat 8 Tahun 3. Mengingat ΔP bernilai positif, maka PT SIWI harus mengisikan penyesuaian PM yang dapat
▪ Masa Pengkreditan PM 4 tahun dikreditkan sebesar Rp 5.500.000 pada Formulir 1111 AB Bagian III huruf B angka 3 paling
lambat masa Maret 2026.
PENGHITUNGAN KEMBALI PM YANG DAPAT DIKREDITKAN
BERDASARKAN REALISASI & PENYESUAIAN - LANGKAH 2 & 3 Penyerahan 2026
Penyerahan yang Terutang Pajak dan Pajak
Masukan yang Berkenaan dengan Penyerahannya Rp 80 miliar
Penyerahan Tepung Jagung Dapat Dikreditkan

Penyerahan yang Terutang Pajak dan Pajak


Penyerahan Bonggol Jagung Rp 10 miliar
Masukan Tidak Dapat Dikreditkan
(BHPT)

Penyerahan Jagung Pipilan Penyerahan yang Tidak Terutang Pajak Rp 10 miliar


(Non-BKP)
Total : Rp 100 miliar
PT SIWI (PKP)
Penghitungan kembali Pajak Masukan untuk Tahun Pajak 2026 (dilakukan pada 2027)
Beli
Generator 1. PT SIWI menghitung kembali PM generator yang telah dikreditkan pada tahun 2026 sbb:
(Impor) PM Rp 110 juta Rp 70 miliar
P’ = x Z′ = x
Gene Ltd. T 4 Rp 100 miliar

Desember 2023 = Rp 27.500.000 x 80%


= Rp 22.000.000
▪ DPP 1.000.000.000
▪ PM 110.000.000 2. Selanjutnya PT SIWI melakukan penyesuaian jumlah PM yang dapat dikreditkan sbb:
P Rp 55 .000.000
▪ Digunakan untuk mendukung cadangan P’ = P’ − = Rp 22.000.000 x
4
daya listrik di pabrik pengolahan tepung T
jagung, serta gudang penyimpanan = Rp 22.000.000 − Rp 13.750.000
bonggol jagung dan jagung pipilan = Rp 8.250.000
▪ Masa Manfaat 8 Tahun 3. Mengingat ΔP bernilai positif, maka PT SIWI harus mengisikan penyesuaian PM yang dapat
▪ Masa Pengkreditan PM 4 tahun dikreditkan sebesar Rp 8.250.000 pada Formulir 1111 AB Bagian III huruf B angka 3 paling
lambat masa Maret 2027.
PENGHITUNGAN PM YANG DAPAT DIKREDITKAN
BERDASARKAN PERKIRAAN - LANGKAH 1
Penyerahan yang Terutang Pajak dan Pajak
Penyerahan Minyak Sawit Masukan yang Berkenaan dengan Penyerahannya
Dapat Dikreditkan

Penyerahan yang Terutang Pajak dan Pajak


Penyerahan Tandan Buah Segar
Masukan Tidak Dapat Dikreditkan

PT EAGLE (PKP)
Beli
PT EAGLE mengkreditkan 60% PM (Z) atas pupuk pada SPT Masa April
Pupuk 2023 sebesar Rp 33.000.000 (P).
Pengkreditan ini dilakukan dengan mengisikan nilai sebesar
Rp55.000.000,00 pada formulir SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai
1111 B2 dan mengisikan nilai sebesar Rp22.000.000 sebagai pengurang
PT PUPUK (PKP)
Pajak Masukan pada formulir SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai 1111
April 2023
• DPP 500.000.000 AB Bagian III Huruf B Angka 3 “Penghitungan Kembali Pajak Masukan
• PM 55.000.000 yang telah dikreditkan sebagai penambah (pengurang) Pajak Masukan”
• Perkiraan
Pengkreditan PM 60%
PENGHITUNGAN PM YANG DAPAT DIKREDITKAN
BERDASARKAN PERKIRAAN - LANGKAH 1
Penyerahan 2023
Penyerahan yang Terutang Pajak dan Pajak
Rp 80 miliar
Penyerahan Minyak Sawit Masukan yang Berkenaan dengan Penyerahannya
Dapat Dikreditkan

Penyerahan Tandan Buah Segar Penyerahan yang Terutang Pajak dan Pajak Rp 20 miliar
Masukan Tidak Dapat Dikreditkan
Total : Rp 100 miliar

PT EAGLE (PKP) 1. PT EAGLE menghitung kembali PM generator yang telah dikreditkan pada tahun 2023 sbb:
Beli P’ =
PM
x Z′ =
Rp 55 juta
x
Rp 80 miliar
Pupuk T 1 Rp 100 miliar
= Rp 55 juta x 80%
= Rp 44.000.000
2. Selanjutnya PT EAGLE melakukan penyesuaian jumlah PM yang dapat dikreditkan sbb:
P Rp 33.000.000
PT PUPUK (PKP) P’ = P’ − = Rp 44.000.000 x
1
T
April 2023 = Rp 44.000.000 − Rp 33.000.000
• DPP 500.000.000 = Rp 11.000.000
• PM 55.000.000 3. Mengingat ΔP bernilai positif, maka PT EAGLE harus mengisikan penyesuaian PM yang dapat
• Perkiraan dikreditkan sebesar Rp 11.000.000 pada Formulir 1111 AB Bagian III huruf B angka 3 paling lambat
Pengkreditan PM 60% masa Maret 2024.
PEDOMAN PENGKREDITAN - LANGKAH 1, 2 & 3

Penyerahan yang Terutang Pajak


Penyerahan Penyerahan Penyerahan Penyerahan
dan Pajak Masukan yang
2023 2024 2025
Ferro Nickel Berkenaan dengan Penyerahannya
Dapat Dikreditkan Rp 400 M Rp 700 M Rp 800 M

Penyerahan Penyerahan yang Tidak Rp 100 M - Rp 200 M


Bijih Nikel Terutang Pajak Total : Rp 500 M Total : Rp 700 M Total : Rp 1 T
(BKP Bebas)
PT NIKEL (PKP)
Beli Truk
Masa PT NIKEL menerapkan prinsip
Truk Pajak Masukan self assessment dalam
Perolehan
menentukan % perkiraan PM
Truk A 05 – 2024 Rp55.000.000
Truk B 04 – 2025 Rp66.000.000
Truk C 08 – 2025 Rp77.000.000
Truk D 10 – 2025 Rp88.000.000
PEDOMAN PENGKREDITAN - LANGKAH 1, 2 & 3
Masa PT NIKEL menerapkan prinsip self
Truk Pajak Masukan assessment dalam menentukan %
Perolehan
perkiraan PM
Truk A 05 – 2024 Rp55.000.000
Truk B 04 – 2025 Rp66.000.000
Beli Truk Truk C 08 – 2025 Rp77.000.000
Truk D 10 – 2025 Rp88.000.000
PT NIKEL (PKP)
Tahun Penerapan Regulasi Pedoman Pengkreditan
2024 ✓ Mengkreditkan Pajak Masukan atas perolehan Truk A berdasarkan perkiraan
2025 ✓ Melakukan penghitungan kembali jumlah Pajak Masukan yang dapat dikreditkan
atas perolehan Truk A berdasarkan realisasi penyerahan Tahun Pajak 2024 dan
melakukan penyesuaian jumlah Pajak Masukan yang telah dikreditkan paling lambat pada
Masa Pajak Maret 2025.
✓ Mengkreditkan Pajak Masukan atas perolehan Truk B, Truk C, dan Truk D berdasarkan
perkiraan.
2026 ✓ Melakukan penghitungan kembali jumlah Pajak Masukan yang dapat dikreditkan atas
perolehan Truk A, Truk B, Truk C, dan Truk D berdasarkan realisasi penyerahan Tahun
Pajak 2025 dan melakukan penyesuaian jumlah Pajak Masukan yang telah dikreditkan
paling lambat pada Masa Pajak Maret 2026.
PEDOMAN PENGKREDITAN - LANGKAH 1, 2 & 3
Masa PT NIKEL menerapkan prinsip self
Truk Pajak Masukan assessment dalam menentukan %
Perolehan
perkiraan PM
Truk A 05 – 2024 Rp55.000.000
Truk B 04 – 2025 Rp66.000.000
Beli Truk Truk C 08 – 2025 Rp77.000.000
Truk D 10 – 2025 Rp88.000.000
PT NIKEL (PKP)
Tahun Penerapan Regulasi Pedoman Pengkreditan
2027 • Melakukan penghitungan kembali jumlah Pajak Masukan yang dapat dikreditkan atas perolehan Truk A,
Truk B, Truk C, dan Truk D berdasarkan realisasi penyerahan Tahun Pajak 2026 dan melakukan
penyesuaian jumlah Pajak Masukan yang telah dikreditkan paling lambat pada Masa Pajak Maret 2027.
2028 • Melakukan penghitungan kembali jumlah Pajak Masukan yang dapat dikreditkan atas perolehan Truk A ,
Truk B, Truk C, dan Truk D berdasarkan realisasi penyerahan Tahun Pajak 2027 dan melakukan
penyesuaian jumlah Pajak Masukan yang telah dikreditkan paling lambat pada Masa Pajak Maret 2028.
2029 • Tidak perlu melakukan penghitungan kembali jumlah Pajak Masukan yang dapat dikreditkan atas perolehan
Truk A dan tidak perlu melakukan penyesuaian jumlah Pajak Masukan yang telah dikreditkan mengingat
masa manfaat Truk A telah berakhir pada Tahun Pajak 2027.
• Melakukan penghitungan kembali jumlah Pajak Masukan yang dapat dikreditkan atas perolehan Truk B,
Truk C, dan Truk D berdasarkan realisasi penyerahan Tahun Pajak 2028 dan melakukan penyesuaian
jumlah Pajak Masukan yang telah dikreditkan paling lambat pada Masa Pajak Maret 2029
KETENTUAN PERALIHAN
Bagi Pengusaha Kena Pajak yang telah mengkreditkan Pajak Masukan sesuai pedoman
pengkreditan sebagaimana diatur dalam PMK 78/PMK.03/2010 stdtd PMK-135/PMK.011/2014
tetapi masa manfaat Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak belum berakhir,
penghitungan kembali jumlah Pajak Masukan yang dapat dikreditkan dan penyesuaian jumlah
Pajak Masukan yang telah dikreditkan mengikuti ketentuan sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri 186/PMK.03/2022.

KETENTUAN PENUTUP
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 78/PMK.03/2010 tentang Pedoman Penghitungan
Pengkreditan Pajak Masukan bagi Pengusaha Kena Pajak yang Melakukan Penyerahan yang
Terutang Pajak dan Penyerahan yang Tidak Terutang Pajak sebagaimana telah diubah dengan
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 135/PMK.011/2014, dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku (12 Desember 2022).
Pembahasan 2
Pembuatan Faktur Pajak Atas Fasilitas Dibebaskan
dan Tidak Dipungut PPN Sesuai PP 49/2022
JENIS FAKTUR PAJAK

FAKTUR PAJAK FAKTUR PAJAK PEDAGANG ECERAN


Pasal 13 ayat 5 UU PPN Pasal 13 ayat 5a UU PPN
PP 44 Tahun 2022 PP 44 Tahun 2022
PMK 18/PMK.03/2021 PMK 18/PMK.03/2021
Per-03/PJ/2022 jo Per-11/PJ/2022 Per-03/PJ/2022 jo Per-11/PJ/2022

DOKUMEN YANG DIPERSAMAKAN FAKTUR PAJAK KHUSUS TOKO


DENGAN FAKTUR PAJAK RETAIL (VAT REFUND)
Pasal 13 ayat 6 UU PPN Pasal 16E UU PPN
PP 44 Tahun 2022 PMK 120 Tahun 2019
PER - 16/PJ/2021
FAKTUR PAJAK

Proses Sinkron Kode Cap di


Efaktur Desktop agar sesuai
dengan regulasi yang ada di
Fasilitas PP 49/2022
LANGKAH SINKRON EFAKTUR

Masukkan Captcha dan


Password e-Nofa
(Password Aktivasi)
=> Tekan Tombol Submit
LANGKAH SINKRON EFAKTUR

Setelah itu akan muncul Form “Input


Captcha” untuk mengambil data Kode
Cap dari server DJP.
Jika sebelumnya sudah melakukan Start
Uploader maka akan langsung diarahkan
ke Form “Input Captcha”, lalu
masukkan captcha yang muncul dengan
benar (Bersifat Case Sensitive – huruf
besar dan kecil harus sesuai)
=> Tekan Tombol Validate
DAFTAR KODE CAP FAKTUR PAJAK
DAFTAR KODE CAP FAKTUR PAJAK
DAFTAR KODE CAP FAKTUR PAJAK
DAFTAR KODE CAP FAKTUR PAJAK
ILUSTRASI FAKTUR PAJAK FASILITAS BEBAS
ILUSTRASI FAKTUR
PAJAK FASILITAS
BEBAS
ILUSTRASI FAKTUR PAJAK FASILITAS TIDAK DIPUNGUT
ILUSTRASI FAKTUR
PAJAK FASILITAS
TIDAK DIPUNGUT
FAKTUR PAJAK ECERAN
Tidak Memerlukan NSFP
▪ PKP yang melakukan penyerahan BKP/JKP kepada pembeli BKP/
penerima JKP dengan karakteristik konsumen akhir, termasuk
Penyerahan yang dilakukan melalui PMSE, merupakan PKP Pedagang Eceran.
Bukan Konsumen → Tidak ditentukan berdasarkan KLU.
PKP Akhir
▪ PKP Pedagang Eceran dapat membuat Faktur Pajak eceran atas
penyerahan BKP/JKP kepada konsumen akhir tanpa
BKP/JKP mencantumkan identitas pembeli serta nama dan tanda tangan
Termasuk melalui PMSE penjual.
• Faktur Pajak eceran dapat berupa: bon kontan, faktur penjualan,
segi cash register, karcis, kuitansi, atau tanda bukti penyerahan
atau pembayaran lain yang sejenis
BKP/JKP
Konsumen Akhir → Dapat berbentuk elektronik.
Termasuk melalui PMSE

Faktur Pajak eceran dapat juga dibuat atas:


Karakteristik Konsumen Akhir
▪ Pemakaian sendiri BKP/JKP; dan
▪ Pembeli barang dan/atau penerima jasa mengonsumsi secara ▪ Pemberian cuma-cuma BKP/JKP kepada
langsung barang dan/atau jasa yang dibeli/diterima; dan konsumen akhir.
▪ Pembeli barang dan/atau penerima jasa tidak menggunakan ▪ Penyerahan BKP/JKP yang mendapatkan fasilitas
atau memanfaatkan barang dan/atau jasa yang dibeli/diterima tidak dipungut PPN atau dibebaskan dari
untuk kegiatan usaha. pengenaan PPN.

PP 44 Tahun 2022
PMK 18 Tahun 2021
Per 03 2022
FAKTUR PAJAK ECERAN

“Penyerahan Tidak Terutang


Pajak”
Sesuai UU PPN meliputi
penyerahan sebagaimana
dimaksud sebagaimana
dimaksud dalam pasal 4A dan
yang dibebaskan dari
pengenaan Pajak Pertambahan
Nilai sebagaimana dimaksud
Sebaiknya diganti
redaksi menjadi: dalam pasal 16B
“Penyerahan Tidak
Terutang Pajak”
Atau
“BKP Fasilitas Bebas”
LAMPIRAN AB - FAKTUR PAJAK ECERAN
Selain transaksi penjualan secara umum, PKP dapat membuat FP Eceran
dengan syarat penerima adalah konsumen akhir Karena :
▪ Pemakaian sendiri BKP/JKP; dan
▪ Pemberian cuma-cuma BKP/JKP kepada konsumen akhir.
▪ Penyerahan BKP/JKP yang mendapatkan fasilitas tidak dipungut PPN
atau dibebaskan dari pengenaan PPN.

PKP Pembuat FP Eceran


yang menyerahkan
BKP/JKP dimana PPN
tidak sama dengan 11%
dari DPP, dapat
melampirkan
rekapitulasi penyerahan
untuk lebih membuat
jelas SPT Masa PPN yang
disampaikan
FAKTUR PAJAK ECERAN
PKP Pembuat FP Eceran yang
menyerahkan BKP/JKP
dimana PPN tidak sama
dengan 11% dari DPP, dapat
melampirkan rekapitulasi
penyerahan untuk lebih
membuat jelas SPT Masa PPN
yang disampaikan
FAKTUR PAJAK ECERAN
PKP Pembuat FP Eceran yang menyerahkan
BKP/JKP dimana PPN tidak sama dengan 11%
dari DPP, “dapat” melampirkan rekapitulasi
penyerahan untuk lebih membuat jelas SPT
Masa PPN yang disampaikan
FAKTUR PAJAK ECERAN
Mencantumkan keterangan yang paling sedikit memuat:
1. Nama, alamat, dan NPWP yang melakukan penyerahan BKP
dan/atau JKP; PPN yang tercantum dalam
Faktur Pajak Pedagang Eceran
2. Jenis barang atau jasa, jumlah harga jual atau penggantian,
merupakan Pajak Masukan
dan potongan harga; yang tidak dapat
3. PPN atau PPN dan PPnBM yang dipungut; dan kode, nomor dikreditkan.
seri dan tanggal pembuatan Faktur Pajak.

PPN atau PPN dan PPnBM dapat ▪ Kode dan nomor seri Faktur Pajak sebagaimana dimaksud dapat
termasuk dalam harga jual atau ditentukan sendiri sesuai dengan kelaziman usaha PKP pedagang
penggantian, atau dicantumkan eceran.
secara terpisah. ▪ Faktur Pajak sebagaimana dimaksud dibuat paling sedikit untuk:
a. Pembeli BKP dan/atau penerima JKP; dan
b. Arsip PKP pedagang eceran.
▪ Arsip PKP pedagang eceran sebagaimana dimaksud dapat berupa
rekaman Faktur Pajak dalam bentuk media elektronik sebagai sarana
penyimpanan data.
FAKTUR PAJAK ECERAN
PENGECUALIAN BKP/JKP Tertentu
PKP Pedagang Eceran yang ▪ Penyerahan dan penyewaan:
melakukan penyerahan BKP tertentu • Angkutan darat: kendaraan bermotor.
atau JKP tertentu kepada Konsumen • Angkutan air: kapal pesiar, kapal ekskursi,
Akhir wajib membuat e-Faktur. kapal feri, yacht.
• Tanah/bangunan.
• Angkutan udara: pesawat terbang,
helikopter, balon udara.
▪ Penyerahan:
• Senjata api dan peluru senjata api.
FAKTUR PAJAK KHUSUS TOKO RETAIL (VAT REFUND)

PMK 120 Tahun 2019


Pembahasan 3
Pengkreditan Pajak Masukan Sebelum Dikukuhkan
Menjadi Pengusaha Kena Pajak Secara Self
Assessment Atau Official Assessment
BATASAN PENGUSAHA KECIL PPN

PMK 197/2013
PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN SEBELUM
DIKUKUHKAN MENJADI PKP
10 Apr 2021 23 Okt 2022 25 Feb 2023

PENGUSAHA SEHARUSNYA DIKUKUHKAN


SEBAGAI PKP

Telah menyerahkan
BKP/JKP > Rp 4,8M
(Sesuai PMK-197/2013)
Pengusaha PKP
Mendaftarkan Tetapi belum dikukuhkan PKP Pengusaha dikukuhkan
NPWP sebagai PKP
Pajak Masukan atas perolehan dan/atau pemanfaatan
sebelum pengusaha dikukuhkan sebagai PKP dapat
dikreditkan oleh PKP menggunakan :
PEDOMAN PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN
sebesar

80%
dari Pajak Keluaran yang seharusnya dipungut oleh PKP
Pasal 65 & 66 PMK
18/2021
KETENTUAN PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN
SEBELUM DIKUKUHKAN MENJADI PKP
➢ Masa Pajak sebelum pengusaha dikukuhkan sebagai PKP yaitu Masa Pajak sebelum tanggal pengukuhan PKP
➢ Berlaku untuk mekanisme self assessment dengan cara dengan melaporkan SPT Masa PPN 1111 dan
berlaku untuk mekanisme official assessment (pemeriksaan atau pengukuhan PKP secara jabatan).
➢ PKP tidak dapat menggunakan nilai lain (misalnya jasa biro pariwisata) atau pedoman
penghitungan pengkreditan Pajak Masukan (misalnya penyerahan kendaraan bermotor bekas) untuk
periode sebelum pengusaha dikukuhkan sebagai PKP.
➢ Pajak Keluaran yang seharusnya dipungut sebelum pengusaha dikukuhkan sebagai PKP terhitung sejak
pengusaha seharusnya dikukuhkan PKP dan dihitung dengan menggunakan DPP Harga Jual atau
Penggantian.
➢ PPN yang tercantum dalam Faktur Pajak dan dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan
dengan Faktur Pajak atas perolehan BKP dan/atau JKP sebelum Pengusaha dikukuhkan sebagai PKP,
merupakan Pajak Masukan yang tidak dapat dikreditkan.

Pasal 65 & 66 PMK


18/2021
PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN SEBELUM
DIKUKUHKAN MENJADI PKP

PETUNJUK PENGISIAN SPT


Kolom masa Pajak: s.d. - .
Diisi dengan:
a. Masa Pajak terakhir dalam suatu tahun buku sebelum tahun buku saat Pengusaha dikukuhkan
sebagai PKP, yang meliputi Pajak Keluaran atas penyerahan BKP dan/atau JKP untuk periode
tahun buku yang bersangkutan; atau
b. Masa Pajak terakhir sebelum Pengusaha dikukuhkan sebagai PKP dalam tahun buku saat
Pengusaha dikukuhkan sebagai PKP, yang meliputi Pajak Keluaran atas penyerahan BKP
dan/atau JKP sebelum Pengusaha dikukuhkan sebagai PKP untuk periode tahun buku yang
bersangkutan.

LAMPIRAN XVII
PMK-18/2021
ILUSTRASI PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN SEBELUM
DIKUKUHKAN MENJADI PKP – SELF ASSESSMENT
PT Delta dikukuhkan sebagai PKP pada tanggal 20 April 2023. Periode tahun buku PT Delta
adalah Januari sampai dengan Desember.
Diketahui bahwa ternyata PT Delta seharusnya wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan
sebagai PKP pada Masa Pajak Juli 2021.
PT Delta dapat mengkreditkan Pajak Masukan sebelum PT Delta dikukuhkan sebagai PKP dengan
menggunakan pedoman pengkreditan Pajak Masukan sebesar 80% dari Pajak Keluaran yang
seharusnya dipungut sejak Masa Pajak juli 2021.
Petunjuk pengisian kolom Masa Pajak dalam Surat Pemberitahuan Masa PPN PT Delta yaitu
sebagai berikut:
a. Untuk Masa Pajak Juli sampai dengan Desember 2021, diisi dengan 12 s.d. 12-2021;
b. Untuk Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2022, diisi dengan 12 s.d. 12-2022; dan
c. Untuk Masa Pajak Januari sampai dengan 19 April 2023, diisi dengan 03 s.d. 03-2023.

Catatan: Penyerahan BKP dan/atau JKP yang dilakukan tanggal 1 sampai dengan 19 April 2023 dilaporkan di Masa
Pajak Maret 2023.
ILUSTRASI PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN
SEBELUM DIKUKUHKAN MENJADI PKP
Data PT Delta diketahui sebagai berikut:

Penyerahan Penyerahan Jasa Total Penyerahan Deemed


Masa Pajak
No Barang Setelah Setelah dikurangi setelah dikurangi
Keluaran
Pajak
Pajak Dikurangi Retur Pembatalan retur/pembatalan Masukan

(6) = 10% atau


(1) (2) (3) (4) (5) = (3) + (4) (7) = 80% x (6)
11% x (5)
Juli sd Des
1 3.000.000.000 1.000.000.000 4.000.000.000 400.000.000 320.000.000
2021

Jan sd Des
2 1.000.000.000 500.000.000 1.500.000.000 150.000.000 120.000.000
2022

Apr sd Des
3 4.000.000.000 1.500.000.000 5.500.000.000 605.000.000 484.000.000
2022
Jan sd Mar
4 2023 1.000.000.000 500.000.000 1.500.000.000 165.000.000 132.000.000
(Jan sd 19 Apr)
ILUSTRASI PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN
SEBELUM DIKUKUHKAN MENJADI PKP
Bagian I.B.2 Penyerahan Dalam Negeri dengan Faktur Pajak yang Digunggung diisi sebagai berikut:
Untuk pelaporan Masa Pajak Desember 2021
kolom DPP diisi 4.000.000.000, kolom PPN diisi 400.000.000

12-2021

4.000.000.000 400.000.000

4.000.000.000 400.000.000
ILUSTRASI PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN
SEBELUM DIKUKUHKAN MENJADI PKP
Bagian III.B.3 Hasil Penghitungan Kembali Pajak Masukan yang Telah Dikreditkan sebagai Penambah
(Pengurang) Pajak Masukan diisi sebagai berikut:
Untuk pelaporan Masa Pajak Desember 2021, kolom PPN diisi 320.000.000

12-2021

320.000.000

320.000.000

320.000.000
ILUSTRASI PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN
SEBELUM DIKUKUHKAN MENJADI PKP
Bagian Induk SPT Masa PPN akan terisi sebagai berikut:
12-2021

400.000.000

320.000.000
80.000.000
ILUSTRASI PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN
SEBELUM DIKUKUHKAN MENJADI PKP
Bagian I.B.2 Penyerahan Dalam Negeri dengan Faktur Pajak yang Digunggung diisi sebagai berikut:
Untuk pelaporan Masa Pajak Desember 2022
kolom DPP diisi 7.000.000.000, kolom PPN diisi 755.000.000 (150.000.000 + 605.000.000)

12-2022

7.000.000.000 755.000.000

7.000.000.000 755.000.000
ILUSTRASI PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN
SEBELUM DIKUKUHKAN MENJADI PKP
Bagian III.B.3 Hasil Penghitungan Kembali Pajak Masukan yang Telah Dikreditkan sebagai Penambah
(Pengurang) Pajak Masukan diisi sebagai berikut:
Untuk pelaporan Masa Pajak Desember 2022, kolom PPN diisi 604.000.000 (120.000.000 + 484.000.000)

12-2022

604.000.000

604.000.000

604.000.000
ILUSTRASI PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN
SEBELUM DIKUKUHKAN MENJADI PKP
Bagian Induk SPT Masa PPN akan terisi sebagai berikut:
12-2022

755.000.000

604.000.000
151.000.000
ILUSTRASI PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN
SEBELUM DIKUKUHKAN MENJADI PKP
Bagian I.B.2 Penyerahan Dalam Negeri dengan Faktur Pajak yang Digunggung diisi sebagai berikut:
Untuk pelaporan Masa Pajak Maret 2023 (meliputi 1 Januari sd 19 April 2023)
kolom DPP diisi 1.500.000.000, kolom PPN diisi 165.000.000

03-2023

1.500.000.000 165.000.000

1.500.000.000 165.000.000
ILUSTRASI PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN
SEBELUM DIKUKUHKAN MENJADI PKP
Bagian III.B.3 Hasil Penghitungan Kembali Pajak Masukan yang Telah Dikreditkan sebagai Penambah
(Pengurang) Pajak Masukan diisi sebagai berikut:
Untuk pelaporan Masa Pajak Maret 2023, kolom PPN diisi 132.000.000

03-2022

132.000.000

132.000.000

132.000.000
ILUSTRASI PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN
SEBELUM DIKUKUHKAN MENJADI PKP
Bagian Induk SPT Masa PPN akan terisi sebagai berikut:
03-2023

165.000.000

132.000.000
33.000.000
ILUSTRASI PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN SEBELUM
DIKUKUHKAN MENJADI PKP – OFFICIAL ASSESSMENT
PT Tekno merupakan badan usaha yang bergerak di bidang perdagangan elektronik.
Selama tahun 2020, PT Tekno membukukan total peredaran bruto sebesar
Rp4.700.000.000 sehingga PT Tekno belum wajib melaporkan usahanya untuk
dikukuhkan sebagai PKP.
PT Tekno membukukan total peredaran bruto periode tanggal 1 Januari 2021 sampai
dengan 5 Mei 2021 sebesar Rp4.800.000.000, sehingga PT Tekno seharusnya
melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP paling lama tanggal 30 Juni
2021.
PT Tekno baru melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP pada tanggal 21
Oktober 2021.
Pada tanggal 8 Februari 2023, KPP Pratama Kebayoran Baru Satu melakukan
pemeriksaan PPN terhadap PT Tekno untuk Masa Pajak Januari sampai dengan
Desember 2021.
ILUSTRASI PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN SEBELUM
DIKUKUHKAN MENJADI PKP – OFFICIAL ASSESSMENT
Berdasarkan hasil pemeriksaan, pemeriksa pajak menemukan data sebagai berikut:
1. Peredaran bruto PT Tekno untuk tahun buku 2021 yaitu sebesar Rp10.000.000.000;
2. Penyerahan Elektronik sejak PT Tekno dikukuhkan sebagai PKP (tanggal 21 Oktober 2021)
sampai dengan tanggal 31 Desember 2021 yaitu sebesar Rp1.800.000.000; dan
3. Penyerahan Elektronik oleh PT Tekno untuk periode sejak PT Tekno seharusnya dikukuhkan
sebagai PKP yaitu tanggal 30 Juni 2021 sampai dengan tanggal 20 Oktober 2021 yaitu
sebesar Rp3.000.000.000.

Penghitungan Pajak Masukan atas penyerahan elektronik sebelum PT Tekno dikukuhkan sebagai
PKP yaitu:
Pajak Keluaran yang seharusnya dipungut:
(Rp3.000.000.000 x 10%) = Rp300.000.000
Pajak Masukan yang dapat dikreditkan:
(Rp300.000.000 x 80%) = Rp240.000.000 –
Jumlah PPN kurang bayar = Rp 60.000.000
ILUSTRASI PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN SEBELUM
DIKUKUHKAN MENJADI PKP
1. Pengusaha yang tidak membuat Faktur Pajak atas penyerahan BKP dan/atau JKP
sebelum Pengusaha dikukuhkan sebagai PKP tidak memenuhi ketentuan
sebagaimana diatur dalam Pasal 14 ayat (1) huruf d Undang-Undang KUP dan tidak
dikenai sanksi administratif sebagaimana diatur dalam Pasal 14 ayat (4)
Undang-Undang KUP.

2. PKP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (3) PMK 18/2021, dikenai sanksi
administrasi berupa:
a) Denda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang KUP;
b) Bunga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2a) Undang-Undang KUP atau
Pasal 13 ayat (2) Undang-Undang KUP; dan/atau
c) Kenaikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 Undang-Undang KUP.

Pasal 66 PMK 18/2021


Pembahasan 4
Pajak Masukan yang Dapat Dikreditkan dan Tidak
Dapat Dikreditkan
PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN OLEH PKP
Penyerahan Barang atau Jasa yang
terutang PPN termasuk fasilitas
“Tidak Dipungut” sepanjang PM tidak Dapat Mengkreditkan
Penyerahan yang Terutang PPN
termasuk dalam kondisi pasal 9 ayat Pajak Masukan
(8) UU PPN

Penyerahan yang Terutang PPN PKP besaran tertentu sebagaimana


tetapi PM Tidak Dapat Dikreditkan dimaksud dalam Pasal 9A UU PPN

Penyerahan barang atau jasa yang Tidak Dapat


tidak dikenai PPN sesuai Pasal 4A UU Mengkreditkan
Penyerahan yang PPN Pajak Masukan
Tidak Terutang Pajak
Penyerahan barang atau jasa yang
” dibebaskan” dari pengenaan PPN
sesuai Pasal 16B UU PPN

Pasal 9 UU PPN
PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN OLEH PKP
PPN yang tercantum dalam PPN yang tercantum dalam dokumen
tertentu yang kedudukannya
Faktur Pajak yang memenuhi
dipersamakan dengan Faktur Pajak
ketentuan Pasal 13 ayat (5) dan yang memenuhi ketentuan Pasal 13
ayat (9) Undang-Undang PPN ayat (6) dan ayat (9) UU PPN

Pajak Masukan yang dapat dikreditkan oleh


PKP dalam suatu Masa Pajak sejak Pengusaha
dikukuhkan sebagai PKP

Bagi PKP yang telah melakukan penyerahan BKP, penyerahan JKP, ekspor BKP dan/atau ekspor JKP
namun dalam suatu Masa Pajak tidak terdapat penyerahan dan/atau ekspor dimaksud, Pajak Masukan
dalam Masa Pajak dimaksud dapat dikreditkan oleh PKP
Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan

Pasal 9 UU PPN
Pasal 62 PMK 18/2021
PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN OLEH PKP
Pengkreditan Pajak Masukan Tidak Dapat diberlakukan bagi pengeluaran untuk:

1. Perolehan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak yang tidak mempunyai hubungan
langsung dengan kegiatan usaha;
2. Perolehan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak yang Faktur Pajaknya tidak
memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5) atau ayat
(9) atau tidak mencantumkan nama, alamat, dan Nomor Pokok Wajib Pajak pembeli
Barang Kena Pajak atau penerima Jasa Kena Pajak;
3. Pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud atau pemanfaatan Jasa Kena Pajak
dari luar Daerah Pabean yang Faktur Pajaknya tidak memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (6);

Yang dimaksud dengan pengeluaran yang langsung berhubungan dengan


kegiatan usaha adalah pengeluaran untuk kegiatan produksi, distribusi,
pemasaran, dan manajemen.
PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN OLEH PKP
BESARAN TERTENTU
Pengusaha Kena Pajak dengan ketentuan:
1. Mempunyai peredaran usaha dalam 1 (satu) tahun buku tidak melebihi jumlah tertentu
2. Melakukan kegiatan usaha tertentu
3. Melakukan penyerahan Barang Kena Pajak tertentu dan/atau Jasa Kena Pajak tertentu
dapat memungut PPN yang terutang dengan besaran tertentu.

Atas Pajak Masukan perolehan BKP/JKP, impor BKP, dan pemanfaatan JKP/BKP tidak
berwujud oleh PKP tersebut "tidak dapat dikreditkan".

Contoh:
Penyerahan Kendaraan Bermotor Bekas (PMK 65/2022), Jasa Pengiriman Paket, Jasa Biro
Perjalanan Wisata , Jasa Freight Forwarding, dll (PMK 71/2022), Penyerahan LPG
tertentu (PMK 62/2022), Penyerahan BHPT (PMK 64/2022), Pengusaha dengan jumlah
omset tertentu.
PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN OLEH PKP
YANG BELUM MELAKUKAN PENYERAHAN
Pajak Masukan yang Dapat Dikreditkan Bagi PKP yang Belum Melakukan Penyerahan
Pajak Masukan atas : Pengkreditan PM dilakukan sesuai dengan
ketentuan pengkreditan PM sebagaimana diatur
1. Perolehan Barang Kena Pajak;
dalam ketentuan peraturan perundang-
2. Perolehan Jasa Kena Pajak
undangan di bidang perpajakan
3. Impor Barang Kena Pajak
4. Pemanfaatan Barang Kena Pajak
Tidak Berwujud dari luar Daerah Atas kelebihan PM dapat diajukan permohonan
Pabean di dalam Daerah Pabean pengembalian pada akhir tahun buku
5. Pemanfaatan Jasa Kena Pajak
dari luar Daerah Pabean di dalam
Daerah Pabean PKP Belum Melakukan Penyerahan dalam jangka
waktu tertentu

Pajak Masukan Menjadi Tidak Dapat


Dikreditkan PKP Belum Melakukan Penyerahan dan
melakukan pembubaran usaha, melakukan
pencabutan PKP, atau dilakukan pencabutan PKP
secara jabatan
Pasal 54 dan Pasal 55
ayat (1) PMK-18/2021
PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN OLEH PKP
YANG BELUM MELAKUKAN PENYERAHAN

PKP yang kegiatan usaha utamanya Perdagangan, apabila dalam


jangka waktu tertentu tidak melakukan kegiatan penyerahan
BKP dan/atau ekspor BKP

Kriteria PKP Belum PKP yang kegiatan usaha utamanya Jasa, apabila dalam jangka
waktu tertentu tidak melakukan kegiatan penyerahan JKP
Melakukan Penyerahan dan/atau ekspor JKP

PKP yang kegiatan usaha utamanya Menghasilkan BKP, apabila


dalam jangka waktu tertentu tidak melakukan kegiatan
penyerahan BKP dan/atau ekspor BKP yang dihasilkan sendiri

Pasal 55 ayat (2)


PMK-18/2021
PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN OLEH PKP
YANG BELUM MELAKUKAN PENYERAHAN

PKP melakukan kegiatan pemakaian sendiri


dan/atau pemberian cuma-cuma BKP dan/atau JKP

PKP melakukan kegiatan penyerahan dari pusat ke


cabang atau sebaliknya dan/atau penyerahan antar
Termasuk Dalam cabang
Kriteria Belum
PKP melakukan kegiatan penyerahan BKP berupa
Melakukan Penyerahan
aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk
diperjualbelikan

PKP melakukan kegiatan penyerahan BKP dan/atau


JKP yang tidak mempunyai hubungan langsung
dengan kegiatan usaha utama

Pasal 55 ayat (3)


PMK-18/2021
PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN OLEH PKP
YANG BELUM MELAKUKAN PENYERAHAN
JANGKA WAKTU PENGKREDITAN PM SEBELUM PENYERAHAN
1 3 (tiga) tahun sejak Masa Pajak
1
pengkreditan pertama kali PM

sektor usaha yang Menghasilkan BKP,


2 ditetapkan sampai dengan 5 (lima) tahun
ditetapkan lebih dari 3 (tiga)
tahun sejak Masa Pajak
pengkreditan pertama kali PM sektor usaha yang termasuk dalam Proyek
Strategis Nasional yang mendapatkan
bagi Pengusaha Kena Pajak penugasan pemerintah, ditetapkan sampai
dalam sektor usaha tertentu dengan 6 (enam) tahun

Pasal 56 PMK-18/2021
PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN OLEH PKP
YANG BELUM MELAKUKAN PENYERAHAN
PERLAKUAN PM BAGI PKP YANG MELAKUKAN PERUBAHAN KEGIATAN USAHA
PM yang telah dikreditkan dan belum dimintakan pengembalian dapat dikreditkan dalam hal BKP dan/atau
JKP dan/atau Barang Kena Pajak Tidak Berwujud digunakan untuk kegiatan usaha yang baru

PM yang telah dikreditkan dan telah diterima pengembalian, wajib dibayar kembali ke kas negara
dalam hal BKP dan/atau JKP dan/atau BKP Tidak Berwujud tidak digunakan untuk kegiatan usaha yang baru

PM yang telah dikreditkan dan belum dimintakan pengembalian menjadi tidak dapat dikreditkan dalam hal
BKP dan/atau JKP dan/atau Barang Kena Pajak Tidak Berwujud tidak digunakan untuk kegiatan usaha
yang baru

Pembetulan SPT Masa PPN dalam hal Pajak Masukan menjadi tidak dapat
dikreditkan

Pasal 57 PMK-18/2021
PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN OLEH PKP
YANG BELUM MELAKUKAN PENYERAHAN
PERLAKUAN PAJAK MASUKAN YANG MENJADI TIDAK DAPAT DIKREDITKAN

1 Wajib dibayar kembali ke kas Negara Dalam Hal telah menerima


pengembalian dan/atau telah mengkreditkan PM dengan PK atas kegiatan
yang termasuk dalam kriteria Belum Melakukan Penyerahan

2 Tidak dapat dikompensasikan ke Masa Pajak berikutnya dan tidak dapat


diajukan permohonan pengembalian dalam hal belum dimintakan
pengembalian

Pasal 58 PMK-18/2021
PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN OLEH PKP
YANG BELUM MELAKUKAN PENYERAHAN
Saat Terutang PM yang wajib dibayar Jatuh Tempo Pembayaran
kembali Kembali PM

Saat jangka waktu tertentu (3 tahun, 5 tahun, atau akhir bulan berikutnya setelah tanggal
6 tahun) berakhir berakhirnya jangka waktu tertentu (3 tahun)

akhir bulan berikutnya setelah tanggal


Saat tanggal pembubaran (pengakhiran) usaha berakhirnya jangka waktu tertentu bagi
atau pencabutan Pengusaha Kena Pajak sektor usaha tertentu (5 tahun/ 6 tahun)

akhir bulan berikutnya setelah tanggal


Saat Masa Pajak dilakukannya perubahan kegiatan pembubaran (pengakhiran) usaha atau
pencabutan Pengusaha Kena Pajak
usaha

akhir bulan berikutnya setelah Masa Pajak


dilakukannya perubahan kegiatan usaha

Pasal 59 PMK-18/2021
PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN OLEH PKP
YANG BELUM MELAKUKAN PENYERAHAN
TATA CARA PEMBAYARAN KEMBALI PAJAK MASUKAN

1 Menggunakan Surat Setoran Pajak dengan mencantumkan keterangan "Pembayaran


kembali Pajak Masukan yang telah dikreditkan dan telah diberikan pengembalian".

2 Dilaporkan pada masa pajak dilakukan pembayaran

3 Pajak Pertambahan Nilai yang telah dibayar atas pembayaran kembali Pajak Masukan,
tidak dapat dikreditkan sebagai Pajak Masukan

Pembayaran kembali Pajak Masukan menggunakan Kode Jenis Pajak (KJP) 411219
4 untuk jenis pajak PPN Lainnya dan Kode Jenis Setor (KJS) 100 untuk pembayaran PPN
terutang Lainnya

Pasal 59 PMK-18/2021
ILUSTRASI-PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN OLEH PKP
YANG BELUM MELAKUKAN PENYERAHAN
Pada tanggal 2 Juli 2021, PT Aman dikukuhkan sebagai PKP dengan kegiatan usaha
utama menghasilkan BKP berupa sepatu.
Pada tanggal 20 Juli 2021, PT Aman melakukan pembelian 10 (sepuluh) mesin sebesar
Rp1.000.000.000 untuk memproduksi sepatu dengan nilai PPN sebesar
Rp100.000.000.
Dalam Surat Pemberitahuan Masa PPN Masa Pajak Juli 2021, PT Aman mengkreditkan
Pajak Masukan atas pembelian mesin tersebut sebesar Rp100.000.000 dan kelebihan
pembayaran pajak dikompensasikan ke Masa Pajak berikutnya.
Pada tanggal 20 Desember 2021, PT Aman melakukan pembelian kaos kaki sebesar
Rp200.000.000.
Dalam Surat Pemberitahuan Masa PPN Masa Pajak Desember 2021 PT Aman melaporkan
Pajak Masukan sebesar Rp20.000.000 dan kompensasi kelebihan pembayaran pajak
Masa Pajak sebelumnya sebesar Rp100.000.000, sehingga Surat Pemberitahuan Masa
PPN Masa Pajak Desember 2021 menyatakan lebih bayar sebesar Rp120.000.000 dan
dikompensasikan ke Masa Pajak berikutnya.
ILUSTRASI-PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN OLEH PKP
YANG BELUM MELAKUKAN PENYERAHAN
Pada tanggal 20 Januari 2022, PT Aman melakukan penyerahan BKP berupa kaos kaki
sebesar Rp300.000.000.
Pada Surat Pemberitahuan Masa PPN Masa Pajak Januari 2022 PT Aman melaporkan Pajak
Keluaran sebesar Rp30.000.000 dan kompensasi kelebihan pembayaran pajak Masa Pajak
sebelumnya sebesar Rp120.000.000, sehingga Surat Pemberitahuan Masa PPN Masa Pajak
Januari 2022 menyatakan lebih bayar sebesar Rp90.000.000 (Rp30.000.000 -
Rp120.000.000) dan atas kelebihan pembayaran pajak tersebut dikompensasikan ke Masa
Pajak berikutnya.
Pada Masa Pajak Januari 2022, jumlah lebih bayar sebesar Rp90.000.000 telah
dimintakan pengembalian kelebihan pembayaran pajak oleh PT Aman serta atas
permintaan pengembalian kelebihan pembayaran pajak tersebut telah diterima oleh PT
Aman.
ILUSTRASI-PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN OLEH PKP
YANG BELUM MELAKUKAN PENYERAHAN
Sampai dengan Masa Pajak Juni 2026, PT Aman belum melakukan penyerahan sepatu
yang dihasilkan dengan mesin yang telah dibeli tersebut dan menyampaikan Surat
Pemberitahuan Masa PPN Masa Pajak Juni 2026 yang menyatakan nihil.
Mengingat sampai batas waktu 5 (lima) tahun sejak Masa Pajak pengkreditan pertama
kali Pajak Masukan, yakni Masa Pajak Juni 2026, PT Aman belum melakukan penyerahan
BKP, penyerahan JKP, ekspor BKP, dan/atau ekspor JKP terkait dengan Pajak Masukan
tersebut, maka PT Aman wajib membayar kembali ke kas negara paling lambat pada
tanggal 31 Juli 2026 sebesar Rp100.000.000 dengan rincian sebagai berikut:
Rp90.000.000 merupakan kelebihan pembayaran pajak dalam Surat Pemberitahuan
Masa PPN Januari 2022 yang telah diterima oleh PT Aman; dan
Rp10.000.000 merupakan Pajak Masukan atas perolehan mesin yang telah
diperhitungkan dengan Pajak Keluaran pada Masa Pajak Desember 2021.
PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN YANG DIBERITAHUKAN
DAN/ATAU DITEMUKAN PADA WAKTU DILAKUKAN PEMERIKSAAN
DIBERITAHUKAN
PKP memberitahukan kepada DJP
atas Pajak Masukan yang belum
dilaporkan dalam SPT Masa PPN
dengan memperlihatkan dan/atau Dilakukan pengkreditan
meminjamkan dokumen sesuai Dokumen berupa:
Pajak Masukan dengan
ketentuan PMK Nomor 17 Tahun 2013 1. Faktur Pajak; dan/atau
diperhitungkan dalam
2. Dokumen tertentu,
ketetapan pajak yang
yang tidak dilaporkan dalam SPT Masa PPN
DITEMUKAN akan diterbitkan

Dalam hal DJP menemukan dokumen


yang belum dilaporkan oleh PKP
dalam SPT Masa PPN

DENGAN KETENTUAN
• PPN yang tercantum dalam Faktur Pajak tersebut memenuhi ketentuan sebagai Pajak Masukan yang dapat
dikreditkan sesuai peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan
• Pengkreditan Pajak Masukan hanya dilakukan saat pemeriksaan berlangsung sepanjang SPHP belum disampaikan ke PKP

Pasal 67 PMK-18/2021
ILUSTRASI-PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN YANG DIBERITAHUKAN
DAN/ATAU DITEMUKAN PADA WAKTU DILAKUKAN PEMERIKSAAN
PT Moli merupakan badan usaha yang bergerak di bidang perdagangan peralatan kantor.
PT Moli telah dikukuhkan sebagai PKP sejak tahun 2017.
KPP Pratama Pesanggrahan, tempat PT Moli terdaftar, melakukan pemeriksaan
lapangan terhadap PT Moli atas Surat Pemberitahuan Masa PPN Masa Pajak Januari
sampai dengan Desember 2019 di bulan Maret 2023.
Pada saat pemeriksaan sedang berlangsung, pemeriksa pajak menemukan Faktur
Pajak dengan identitas pembeli atas nama PT Moli pada Masa Pajak Agustus 2019,
namun belum pernah dilaporkan oleh PT Moli sebagai Pajak Masukan yang dapat
dikreditkan dalam suatu Masa Pajak.
Oleh karena itu, pemeriksa pajak memperhitungkan PPN yang tercantum dalam Faktur
Pajak yang ditemukan tersebut sebagai Pajak Masukan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.
PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN YANG DITAGIH DENGAN KETETAPAN PAJAK
Pajak Masukan atas perolehan, impor, serta pemanfaatan, yang ditagih dengan penerbitan
ketetapan pajak, dapat dikreditkan oleh PKP sebesar jumlah pokok pajak yang tercantum
dalam ketetapan pajak.

DENGAN SYARAT:
1. PKP menyetujui hasil pemeriksaan atas ketetapan pajak
2. Pelunasan dilakukan sejak UU Cipta Kerja mulai berlaku dengan menggunakan SSP (BPN) atau sarana lain yang
dipersamakan dengan SSP
3. (Pbk atau SP2D/BPN atas kompensasi utang pajak)
4. Yang dikreditkan hanya pokok SKP
5. Tidak dilakukan upaya hukum (keberatan, Pasal 36 UU KUP, banding, atau peninjauan kembali), termasuk
upaya hukum yaitu gugatan
6. Pengkreditan Pajak Masukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.

Pasal 68 PMK-18/2021
PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN YANG DITAGIH DENGAN KETETAPAN PAJAK

Ketetapan pajak meliputi: Dilampiri dengan seluruh


o BPN dengan mencantumkan NTPN;
1. SKP atas perolehan BKP/JKP;
2. SKP atas impor BKP o Bukti Pbk (PMK-242/2014); dan/atau
3. SKP atas pemanfaatan JKP; atau o SP2D atau BPN atas kompensasi utang
4. SKP atas pemanfaatan BKP TB pajak (PMK-244/2015)
atas pelunasan SKP

Dokumen Tertentu yang kedudukannya


MERUPAKAN dipersamakan dengan Faktur Pajak

PKP melaporkan dokumen


tertentu dalam SPT Masa PPN
CARA PENGKREDITAN
sesuai dengan Masa Pajak
PAJAK MASUKAN
pelunasan terakhir atau 3 (tiga)
Masa Pajak setelah pelunasan
terakhir

Pasal 68 PMK-18/2021
PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN YANG DITAGIH DENGAN KETETAPAN PAJAK

ILUSTRASI

DAPAT DIKREDITKAN OLEH PKP PADA


PELUNASAN TERAKHIR
PADA TANGGAL
15/01/2023
ATAU ATAU ATAU
MASA PAJAK MASA PAJAK MASA PAJAK MASA PAJAK
JAN 2023 FEB 2023 MAR 2023 APRIL 2023

1. Untuk ketetapan pajak yang terkait dengan impor BKP, serta pemanfaatan BKP tidak berwujud dan/atau
pemanfaatan JKP dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean, Pajak Masukan yang dapat dikreditkan
dilaporkan dalam Formulir 1111 B1.
2. Untuk ketetapan pajak yang terkait dengan perolehan BKP dan/ atau JKP, Pajak Masukan yang dapat dikreditkan
dilaporkan dalam Formulir 1111 B2.
3. Dalam hal Pajak Masukan sebagaimana dimaksud pada angka 1 dan angka 2 merupakan Pajak Masukan yang
tidak dapat dikreditkan, Pajak Masukan yang tidak dapat dikreditkan tersebut dilaporkan dalam Formulir 1111 B3

Pasal 68 PMK-18/2021
PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN YANG DITAGIH DENGAN KETETAPAN PAJAK
Diisi dengan DJP Nama lawan transaksi tidak
divalidasi

Diisi dengan nomor SKP yang akan


dikreditkan. (penulisan harus persis)
000011/227/07/013/19
Diisi dengan tanggal pelunasan terakhir SKP. 15/01/2023

01/2023

Diisi dengan Masa Pengkreditan PM, yaitu


Masa Pajak yang sama dengan tanggal 909.090.909

pelunasan terakhir SKP atau 3 bulan setelah 100.000.000

berakhirnya Masa Pajak bersangkutan.

Nilai PPN diisi sesuai Nilai Pokok SKP.


Jika pembayaran atas satu SKP beberapa kali, contoh
SKP 100 juta, pembayaran pertama tanggal 2 Des senilai
60 juta, pembayaran kedua (pelunasan) tanggal 15 Des
senilai 40 juta, maka tanggal dokumen diisi 15
Desember, PPN tetap diinput senilai total SKP (100 juta).
ILUSTRASI PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN
YANG DITAGIH DENGAN KETETAPAN PAJAK
PT Neta merupakan badan usaha yang bergerak di bidang industri Farmasi. PT Neta telah dikukuhkan
sebagai PKP sejak tahun 2017. Dalam kegiatan usahanya, PT Neta membayar royalti kepada Rode Ltd. yang
berlokasi di Negara Korea. Royalti tersebut berhubungan dengan kegiatan usaha PT Neta. Berdasarkan
kontrak antara PT Neta dan Rode Ltd., pembayaran royalti dilakukan setiap bulan paling lama tanggal 10
(sepuluh).
Pada tanggal 10 November 2021, PT Neta melakukan pembayaran royalti namun belum melakukan
pemungutan dan penyetoran PPN atas pemanfaatan BKP tidak berwujud tersebut. Pada tanggal 25 Desember
2022, KPP Pratama Matraman menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar PPN atas pemanfaatan BKP
tidak berwujud sebesar Rp1.250.000.000 yang terdiri dari pokok pajak sebesar Rp1.000.000.000 dan sanksi
administrasi sebesar Rp250.000.000. PT Neta menyetujui seluruh hasil pemeriksaan dan tidak melakukan
upaya hukum atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar dimaksud.
PT Neta melakukan pembayaran atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar pada tanggal 7 Januari 2023
sebesar Rp 500.000.000,00 dan tanggal 20 Januari 2023 sebesar Rp 750.000.000.
Berdasarkan contoh di atas, PT Neta telah melakukan pelunasan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar pada
tanggal 20 Januari 2023 sehingga pokok pajak sebesar Rp 1.000.000.000 dapat dikreditkan sebagai Pajak
Masukan pada Masa Pajak Januari 2023 atau pada Masa Pajak berikutnya yaitu Masa Pajak Februari 2023,
Maret 2023, atau April 2023.
Pembahasan 5
Saat dan Tempat Terutang PPN
SAAT DAN TEMPAT TERUTANG PPN & PPnBM
Faktur Pajak harus dibuat pada:
1. Saat Penyerahan BKP dan/atau JKP;
2. Saat Penerimaan Pembayaran dalam hal penerimaan pembayaran terjadi
sebelum penyerahan BKP dan/atau sebelum penyerahan JKP;
3. Saat Penerimaan Pembayaran Termin dalam hal penyerahan sebagian tahap
pekerjaan;
4. Saat Ekspor BKP berwujud, ekspor BKP tidak berwujud, dan/atau ekspor JKP;
atau
5. Saat Lain yang diatur dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di
bidang PPN. Contoh:
1. Konsentrat pertambangan yang
dapat berubah sesuai kondisi
cuaca dalam pengiriman (PMK-
238/PMK.03/2012).
Saat penyerahan BKP dan/atau penyerahan JKP serta saat
2. Penyerahan kepada pemungut ekspor BKP berwujud, ekspor BKP tidak berwujud, dan/atau
PPN Instansi Pemerintah (PMK-
231/PMK.03/2019 s.t.d.d. PMK- ekspor JKP dilaksanakan berdasarkan ketentuan peraturan
59/PMK.03/2022).
perundang-undangan di bidang perpajakan.
→ Pasal 13 ayat 1a UU PPN, Pasal 23 PP 44 Tahun 2022
Pasal 23 PP 44/2022
SAAT PENYERAHAN BKP DAN/ATAU JKP
Penyerahan Barang Kena Pajak Berwujud yang menurut sifat atau hukumnya berupa barang bergerak
selain penyerahan oleh pemilik barang atau yang disebut consignor kepada penerima barang atau
yang disebut consignee secara konsinyasi, terjadi pada saat:
1. Barang Kena Pajak Berwujud tersebut diserahkan secara langsung kepada pembeli atau
BKP pihak ketiga untuk dan atas nama pembeli;

Berwujud 2 Barang Kena Pajak Berwujud tersebut diserahkan secara langsung kepada penerima
barang untuk pemberian cuma-cuma, pemakaian sendiri, dan penyerahan dari pusat ke
Bergerak cabang atau sebaliknya dan/atau penyerahan antar cabang;
3. Barang Kena Pajak Berwujud tersebut diserahkan kepada juru kirim atau pengusaha jasa
angkutan; atau
4. Harga atas penyerahan Barang Kena Pajak Berwujud diakui sebagai piutang atau penghasilan,
atau pada saat diterbitkan faktur penjualan oleh Pengusaha Kena Pajak, sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum dan diterapkan secara konsisten;

BKP
Penyerahan Barang Kena Pajak Berwujud yang menurut sifat atau hukumnya berupa barang tidak
Berwujud
bergerak, terjadi pada saat penyerahan hak untuk menggunakan atau menguasai Barang Kena Pajak
Berwujud tersebut, secara hukum atau secara nyata, kepada pihak pembeli; Tidak
Bergerak

Pasal 23 PP 44/2022
ILUSTRASI 1 - BKP BERGERAK :
PT Arya menyerahkan Barang Kena Pajak secara langsung dengan harga jual Rp 20.000.000 kepada
Tuan Solihin pada tanggal 25 Februari 2023.
Atas transaksi penyerahan Barang Kena Pajak tersebut, PT Arya membuat Faktur Pajak pada tanggal
25 Februari 2023, yaitu pada saat diserahkan secara langsung kepada Pembeli atau pihak ketiga
untuk dan atas nama Pembeli.

25 Februari 2023
PT Arya Tn Solihin

Faktur Pajak
Harga Jual Rp 20.000.000 Dapat Menggunakan FP
PPN Rp 2.200.000 Lengkap dengan Efaktur
atau FP Eceran (Jika Tn
Solihin memenuhi kriteria
konsumen akhir)

Pasal 26 PP 44/2022
ILUSTRASI 2 - BKP BERGERAK :
PT Surya yang berkedudukan di Bandung menjual Barang Kena Pajak senilai Rp 200.000.000 kepada
PT Mulia di Medan dengan syarat pengiriman (term of delivery) loco gudang penjual (free on board
shipping point).

Barang Kena Pajak dikeluarkan dari gudang PT Surya dan dikirim ke gudang PT Mulia pada tanggal 22
Februari 2023 dengan menggunakan perusahaan ekspedisi dengan tanggal delivery order (DO) 22
Februari 2023. Barang diterima oleh PT Mulia pada tanggal 24 Februari 2023.

Atas transaksi penyerahan Barang Kena Pajak tersebut, PT Surya membuat Faktur Pajak pada
tanggal 22 Januari 2023, yaitu pada saat diserahkan kepada juru kirim atau pengusaha jasa
angkutan. Tanggal tersebut merupakan saat pembuatan Faktur Pajak karena transaksi menggunakan
syarat pengiriman (term of delivery) loco gudang penjual (free on board shipping point).

22 Februari 2023
PT Surya PT Mulia

Faktur Pajak
Harga Jual Rp 200.000.000 dibuat
PPN Rp 22.000.000
Pasal 26 PP 44/2022
ILUSTRASI 3 - BKP BERGERAK:
PT Neo di Bekasi menjual Barang Kena Pajak senilai Rp 80.000.000 kepada PT Sentosa di Yogyakarta
dengan syarat pengiriman (term of delivery) franco gudang Pembeli (free on board destination).

Barang dikeluarkan dari gudang PT Neo dan dikirim ke gudang PT Sentosa pada tanggal 20 Februari
2023 dengan menggunakan perusahaan ekspedisi.

Barang diterima oleh PT Sentosa pada tanggal 21 Februari 2023, PT Neo menerbitkan faktur
penjualan (invoice) pada tanggal 24 Februari 2023 .

Atas penyerahan Barang Kena Pajak tersebut, PT Neo wajib membuat Faktur Pajak pada tanggal 21
Februari 2023 yaitu pada saat diterima oleh Pembeli atau paling lambat tanggal 24 Februari 2023
yaitu pada saat diterbitkan faktur penjualan oleh Pengusaha Kena Pajak penjual.
21 s.d 24
20 Februari 2023
Februari 2023
PT Neo PT Sentosa

Faktur Pajak
Harga Jual Rp 80.000.000 dibuat
PPN Rp 8.800.000
Pasal 26 PP 44/2022
ILUSTRASI 1 - BKP TIDAK BERGERAK :
PT Karya mengikat Perjanjian jual beli sebuah rumah dengan Tuan William yang ditandatangani
tanggal 20 Januari 2023 dengan harga Jual Rp 2.000.000.000.
Perjanjian penyerahan hak untuk menggunakan atau menguasai rumah tersebut dibuat atau
ditandatangani tanggal 10 Februari 2023. Faktur Pajak harus dibuat pada tanggal 10 Februari 2023.

20 Januari 2023 10 Februari 2023

PT Karya Tuan William

PPJB dibuat Harga Jual Rp 2.000.000.000 Faktur Pajak


PPN Rp 220.000.000 dibuat

Jika sebelum surat atau akta tersebut dibuat atau ditandatangani, barang tidak
bergerak telah diserahkan atau berada dalam penguasaan Pembeli atau
penerimanya, maka Faktur Pajak harus dibuat pada saat barang tersebut secara
nyata diserahkan atau berada dalam penguasaan Pembeli atau penerima barang.
ILUSTRASI 2 - BKP TIDAK BERGERAK :
PT Adhi menjual rumah siap pakai dijual dan diserahkan secara nyata ke Tuan Yudi dengan Harga jual
Rp 700.000.000 tanggal 1 Februari 2023.

Perjanjian jual beli ditandatangani tanggal 10 Maret 2023. maka Faktur Pajak tetap harus dibuat
pada tanggal 1 Februari 2023.

1 Februari 2023 10 Maret 2023

PT Adhi Tuan Yudi

Harga Jual Rp 700.000.000 Faktur Pajak PPJB dibuat


PPN Rp 77.000.000 dibuat

Jika sebelum surat atau akta tersebut dibuat atau ditandatangani, barang tidak
bergerak telah diserahkan atau berada dalam penguasaan Pembeli atau
penerimanya, maka Faktur Pajak harus dibuat pada saat barang tersebut secara
nyata diserahkan atau berada dalam penguasaan Pembeli atau penerima barang.
SAAT PENYERAHAN BKP DAN/ATAU JKP
Penyerahan Barang Kena Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (2) untuk penyerahan Barang
Kena Pajak Berwujud yang menurut sifat atau hukumnya berupa barang bergerak yang dilakukan secara
konsinyasi, bagi consignee, terjadi pada saat:
1. Barang Kena Pajak Berwujud tersebut diserahkan secara langsung kepada pembeli atau pihak
BKP ketiga untuk dan atas nama pembeli;
Berwujud 2. Barang Kena Pajak Berwujud tersebut diserahkan secara langsung kepada penerima barang untuk
pemakaian sendiri, pemberian cuma-cuma, dan penyerahan dari pusat ke cabang atau sebaliknya
Bergerak dan/atau penyerahan antarcabang;
Consignee 3. Barang Kena Pajak Berwujud tersebut diserahkan kepada juru kirim atau pengusaha jasa
angkutan; atau
4. Harga atas penyerahan Barang Kena Pajak Berwujud diakui sebagai piutang atau penghasilan, atau
pada saat diterbitkan faktur penjualan oleh Pengusaha Kena Pajak consignee, sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum dan diterapkan secara konsisten.

KONSINYASI
yaitu penyerahan BKP yang dilakukan dengan cara:
a. consignor menitipkan BKP kepada consignee; DAN
b. consignee menyerahkan BKP yang dititipkan
sebagaimana dimaksud pada huruf a kepada
pembeli BKP dimaksud.

Pasal 24 PP 44/2022
KONSINYASI
KONSINYASI
yaitu penyerahan BKP yang Saat Penyerahan bagi pemilik barang (consignor):
dilakukan dengan cara: Pada saat harga atas penyerahan BKP diakui sebagai piutang atau penghasilan,
atau pada saat diterbitkan faktur penjualan oleh PKP consignor, sesuai dengan
a. consignor menitipkan BKP kepada prinsip akuntansi yang berlaku umum dan diterapkan secara konsisten.
consignee; DAN
b. consignee menyerahkan BKP yang
dititipkan sebagaimana dimaksud pada
Saat Penyerahan bagi penerima barang (consignee):
huruf a kepada pembeli BKP dimaksud. Pada saat:
• BKP berwujud tersebut diserahkan secara langsung kepada pembeli atau
pihak ketiga untuk dan atas nama pembeli;
• BKP berwujud tersebut diserahkan secara langsung kepada penerima
barang untuk pemberian cuma-cuma, pemakaian sendiri, dan penyerahan
dari pusat ke cabang atau sebaliknya dan/atau penyerahan antarcabang;
• BKP berwujud tersebut diserahkan kepada juru kirim atau pengusaha jasa
angkutan; atau
• harga atas penyerahan BKP diakui sebagai piutang atau penghasilan, atau
pada saat diterbitkan faktur penjualan oleh PKP consignee, sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum dan diterapkan secara konsisten.

Pasal 24 PP 44/2022
SAAT PENYERAHAN BKP DAN/ATAU JKP
Penyerahan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud, terjadi pada saat:
1. Harga atas penyerahan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud diakui sebagai piutang atau
penghasilan, atau pada saat diterbitkan faktur penjualan oleh Pengusaha Kena Pajak,
BKP Tidak
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan diterapkan secara konsisten; atau
Berwujud
2. Kontrak atau perjanjian ditandatangani, atau saat mulai tersedianya fasilitas atau
kemudahan untuk dipakai secara nyata, sebagian atau seluruhnya, dalam hal saat sebagaimana
dimaksud pada angka 1 tidak diketahui;

Barang Kena Pajak berupa persediaan dan/atau aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk
diperjualbelikan, yang masih tersisa pada saat pembubaran perusahaan terjadi, yaitu pada saat yang
terjadi lebih dahulu di antara saat:
1. Ditandatanganinya akta pembubaran oleh notaris; BKP
2. Berakhirnya jangka waktu berdirinya perusahaan yang ditetapkan dalam anggaran dasar; Pembubaran
Perusahaan
3. Tanggal penetapan pengadilan yang menyatakan perusahaan dibubarkan; atau
4. Diketahuinya bahwa perusahaan tersebut nyata-nyata sudah tidak melakukan kegiatan
usaha atau sudah dibubarkan, berdasarkan hasil pemeriksaan atau berdasarkan data atau
dokumen yang ada

Pasal 23 PP 44/2022
SAAT PENYERAHAN BKP DAN/ATAU JKP
Pengalihan Barang Kena Pajak dalam rangka penggabungan, peleburan, pemekaran, pemecahan,
dan pengambilalihan usaha, serta pengalihan Barang Kena Pajak untuk tujuan setoran modal
pengganti saham oleh bukan PKP atau perubahan bentuk usaha, terjadi pada saat:
1. Disepakati atau ditetapkannya penggabungan, peleburan, pemekaran, pemecahan,
pengambilalihan usaha, atau perubahan bentuk usaha sesuai dengan hasil rapat umum
pemegang saham yang tertuang dalam perjanjian penggabungan, peleburan, pemekaran,
BKP Hal pemecahan, pengambilalihan usaha, atau perubahan bentuk usaha;
Tertentu
2. Ditandatanganinya akta mengenai penggabungan, peleburan, pemekaran, pemecahan atau
pengambilalihan usaha, atau perubahan bentuk usaha oleh notaris;
3. Disepakati atau ditetapkannya pengalihan Barang Kena Pajak untuk tujuan setoran modal
pengganti saham yang tertuang dalam perjanjian pengalihan Barang Kena Pajak untuk
tujuan setoran modal; atau
4. Ditandatanganinya akta mengenai pengalihan Barang Kena Pajak untuk tujuan setoran modal
pengganti saham oleh notaris.

Impor Barang Kena Pajak terjadi pada saat Barang Kena Pajak tersebut dimasukkan ke dalam Impor BKP
Daerah Pabean.

Pasal 23 PP 44/2022
SAAT PENYERAHAN BKP DAN/ATAU JKP
INBRENG YANG TIDAK TERUTANG PPN INBRENG
Pengalihan BKP untuk tujuan
setoran modal pengganti saham Saat penyerahan atas pengalihan BKP untuk tujuan setoran
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1A modal pengganti saham yang tidak memenuhi ketentuan
ayat (2) huruf d Undang-Undang PPN Pasal 1A ayat (2) huruf d Undang-Undang PPN, pada saat:
meliputi pengalihan BKP untuk tujuan
setoran modal kepada badan • disepakati atau ditetapkannya pengalihan BKP untuk
sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang PPN.
tujuan setoran modal pengganti saham sebagaimana
dimaksud Pasal 11 yang tertuang dalam perjanjian
pengalihan BKP untuk tujuan setoran modal; atau
Pasal 1 angka 13 Undang-Undang PPN
Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang • ditandatanganinya akta mengenai pengalihan BKP untuk
merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang
tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas,
tujuan setoran modal pengganti saham sebagaimana
perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik dimaksud Pasal 11 oleh notaris.
negara atau badan usaha milik daerah dengan nama dan dalam
bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan,
perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik,
atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya
termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.

Pasal 11 & 23 PP 44/2022


SAAT PENYERAHAN BKP DAN/ATAU JKP
Penyerahan Jasa Kena Pajak terjadi pada saat:
1. Harga atas penyerahan Jasa Kena Pajak diakui sebagai piutang atau penghasilan, atau pada
saat diterbitkan faktur penjualan oleh Pengusaha Kena Pajak, sesuai dengan prinsip akuntansi
JKP yang berlaku umum dan diterapkan secara konsisten;
2. Kontrak atau perjanjian ditandatangani, dalam hal saat sebagaimana dimaksud pada huruf a
tidak diketahui; atau
3. Mulai tersedianya fasilitas atau kemudahan untuk dipakai secara nyata, baik sebagian atau
seluruhnya, dalam hal pemberian cuma-cuma atau pemakaian sendiri Jasa Kena Pajak.

Pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dan/atau Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean
di dalam Daerah Pabean, terjadi pada saat yang lebih dahulu terjadi di antara saat:
a. Harga perolehan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dan/atau Jasa Kena Pajak tersebut dinyatakan
sebagai utang oleh pihak yang memanfaatkannya; BKPTB/JKP
b. Penggantian atas Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dan/atau Jasa Kena Pajak tersebut ditagih oleh Luar Pabean
pihak yang menyerahkannya; atau
c. Harga perolehan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dan/atau Jasa Kena Pajak tersebut dibayar baik
sebagian atau seluruhnya oleh pihak yang memanfaatkannya.

Pasal 23 PP 44/2022
ILUSTRASI 1 - JASA KENA PAJAK:
PT Beta menyewakan 1 (satu) unit Gudang kepada PT Dian dengan masa kontrak selama 10 (sepuluh)
tahun. Dalam kontrak, disepakati antara lain:
PT Solana mulai menggunakan Gudang tersebut pada tanggal 10 Februari 2023.
Nilai kontrak sewa selama 10 (sepuluh) tahun sebesar Rp 5.000.000.000 (lima miliar rupiah).
Pembayaran sewa, yaitu tahunan dan disepakati dibayar setiap tanggal 25 Februari dengan
pembayaran sebesar Rp 500.000.000 (lima ratus juta rupiah) per tahun.
Pada tanggal 25 Februari 2023, PT Solana melakukan pembayaran sewa untuk tahun pertama. Atas
penyerahan Jasa Kena Pajak tersebut, PT Beta wajib membuat Faktur Pajak pada tanggal 25
Februari 2023 dengan dasar pengenaan pajak sebesar 500.000.000 (lima ratus juta rupiah).

10 Februari 2023 25 Februari 2023

PT Beta PT Solana

Mulai Kontrak 10 Faktur Pajak


Digunakan Tahun dibuat
ILUSTRASI 2 - JASA KENA PAJAK:
PT Terajana mengontrak Firma Bagus Konsultan untuk memberikan jasa konsultansi manajemen dan
pelatihan kepada staf pemasaran PT Terajana selama 6 (enam) bulan dengan nilai kontrak sebesar Rp
60.000.000 (enam puluh juta rupiah).
Pembayaran jasa konsultansi akan dilakukan setiap bulan. Firma Bagus Konsultan mulai memberikan jasa
konsultansi pada tanggal 1 Januari 2023.
Pada tanggal 10 Februari 2023, Firma Bagus Konsultan menerbitkan faktur penjualan (invoice) untuk
menagih pembayaran jasa konsultansi bulan Januari 2023 sebesar Rp 10.000.000 (sepuluh juta rupiah).
PT Terajana melakukan pembayaran atas tagihan tersebut pada tanggal 20 Februari 2023.
Atas transaksi tersebut, Firma Bagus Konsultan wajib membuat Faktur Pajak pada tanggal 10 Februari 2023
dengan dasar pengenaan pajak sebesar Rp 10.000.000 (sepuluh juta rupiah) (sesuai dengan nilai tagihan)
meskipun pembayaran baru diterima tanggal 20 Februari 2023.

1 sd 31 Januari 2023 10 Februari 2023 20 Februari 2023

Firma Bagus Konsultan PT Terajana

Jasa Manajemen Invoice Faktur Pajak Pembayaran


& Pelatihan dibuat
ILUSTRASI 3 - JASA KENA PAJAK :
PT Speedy merupakan perusahaan jasa telekomunikasi. PT Speedy melakukan penagihan kepada pelanggan sesuai dengan
periode pemakaian selama 1 (satu) bulan. Pengumpulan data-data pemakaian dari pelanggan memerlukan waktu
beberapa hari, sehingga faktur penjualan (invoice) baru dapat diterbitkan beberapa hari setelahnya.

Untuk pemakaian oleh pelanggan pada tanggal 1 sampai dengan 28 Februari 2023, PT Speedy menerbitkan faktur
penjualan (invoice) untuk melakukan penagihan pada tanggal 5 Maret 2023.
Untuk kasus ini, Faktur Pajak dibuat pada saat penyerahan jasa tersebut dinyatakan atau dicatat sebagai piutang atau
penghasilan, yaitu pada akhir periode pemakaian (tanggal 28 Februari 2023) atau paling lambat pada saat diterbitkannya
faktur penjualan (invoice) (tanggal 5 Maret 2023). Saat pembuatan Faktur Pajak dimaksud diterapkan secara konsisten.

1 Februari s.d. 28 28 Februari s.d. 5


Februari 2023 Maret 2023

PT Speedy Pelanggan
Jasa Invoice
Telekomunikasi (dokumen yang
dipersamakan dengan
Faktur Pajak)
ILUSTRASI 4 - JASA KENA PAJAK :
PT Bangun Jaya melakukan pekerjaan jasa pemborongan bangunan untuk kepentingan PT Sinar Harapan dengan
rincian sebagai berikut:
1) Tanggal 1 Januari 2023, perjanjian pemborongan ditandatangani dan diterima uang muka sebesar 20% (dua puluh
persen).
2) Tanggal 3 Februari 2023, pekerjaan selesai 20% (dua puluh persen), diterima pembayaran tahap ke-1.
3) Tanggal 1 Maret 2023, pekerjaan selesai 50% (lima puluh persen), diterima pembayaran tahap ke-2.
4) Tanggal 21 Maret 2023, pekerjaan selesai 80% (delapan puluh persen), diterima pembayaran tahap ke-3.
5) Tanggal 25 Mei 2023, pekerjaan selesai 100% (seratus persen), bangunan atau barang tidak bergerak diserahkan.
6) Tanggal 1 Juni 2023, diterima pembayaran tahap akhir (ke-4) sebesar 95% (sembilan puluh lima persen) dari harga
borongan.
7) Tanggal 1 Desember 2023, diterima pembayaran pelunasan seluruh jasa pemborongan

Pada angka 1 sampai dengan angka 4, PPN terutang pada tanggal diterimanya pembayaran (uang muka dan pembayaran
termin), sedangkan pada angka 5 sampai dengan angka 7, Pajak Pertambahan Nilai terutang pada tanggal 25 Mei 2023
atau saat jasa pemborongan (bangunan atau barang tidak bergerak) selesai dilakukan dan diserahkan kepada pemiliknya.
Tanggal pembayaran yang tersebut pada angka 6 dan angka 7 tidak perlu diperhatikan karena tidak termasuk saat yang
menentukan terutangnya Pajak Pertambahan Nilai sesuai dengan dasar akrual yang dianut dalam Undang-Undang PPN.
Cara penentuan saat pembuatan Faktur Pajak tersebut di atas juga berlaku untuk penyerahan Barang Kena Pajak
dan/atau Jasa Kena Pajak yang penerimaan pembayarannya terjadi sebelum penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau
sebelum penyerahan Jasa Kena Pajak tersebut.
ILUSTRASI JASA KENA PAJAK 4 :

1 Juni & 1
1 Jan 2023 3 Feb 2023 1 Mar 2023 21 Mar 2023 25 Mei 2023 Desember 2023

PT Bangun PT Sinar
Jaya Harapan
FP atas Uang FP atas Uang FP atas Uang FP atas Uang FP atas 100% Pembayaran
Muka 20% Tahap-1 Tahap-2 Tahap-3 Bangunan
Diserahkan
SAAT PENYERAHAN BKP DAN/ATAU JKP

EKSPOR
Ekspor Barang Kena Pajak Berwujud terjadi pada saat Barang Kena Pajak
BKP dikeluarkan dari Daerah Pabean.
Berwujud

Ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud terjadi pada saat Penggantian atas EKSPOR
Barang Kena Pajak Tidak Berwujud yang diekspor tersebut dicatat atau diakui BKP Tidak
sebagai piutang atau penghasilan. Berwujud

EKSPOR Ekspor Jasa Kena Pajak terjadi pada saat Penggantian atas jasa yang diekspor
JKP tersebut dicatat atau diakui sebagai piutang atau penghasilan.

Pasal 23 PP 44/2022
Pembahasan 6
Faktur Pajak Pengganti, Retur dan Pembatalan
Faktur Pajak
TATA CARA PENGGANTIAN/PEMBETULAN FAKTUR PAJAK
▪ Dilakukan oleh PKP yang membuat Faktur Pajak dengan menggunakan
aplikasi e-Faktur atas permintaan pembeli BKP/penerima JKP atau
Penggantian/Pembetulan kemauan sendiri.
▪ SPT Masa PPN Masa Pajak dilaporkannya Faktur Pajak yang diganti masih
Salah dalam pengisian/penulisan
dapat disampaikan atau dilakukan pembetulan sesuai ketentuan.
sehingga tidak memuat
keterangan yang benar, lengkap, ▪ NSFP Faktur Pajak pengganti sama dengan NSFP Faktur Pajak yang diganti.
dan jelas. ▪ Kode status diisi 1 (satu), kode transaksi yang digunakan sesuai
peruntukan.
▪ Tanggal Faktur Pajak pengganti yaitu tanggal pada saat Faktur Pajak
pengganti dibuat.
▪ Dalam hal PKP penjual telah melaporkan Faktur Pajak yang diganti dalam
SPT Masa PPN maka PKP penjual harus melakukan pembetulan SPT Masa
PPN yang bersangkutan untuk melaporkan Faktur Pajak pengganti.
Dengan implementasi aplikasi e-Faktur 3.0, ▪ Dalam hal PKP pembeli telah melaporkan Faktur Pajak yang diganti dalam
pelaporan e-Faktur pengganti dilakukan secara SPT Masa PPN maka PKP pembeli harus melakukan pembetulan SPT Masa
prepopulated.
FP PENGGANTI TIDAK DAPAT MENGUBAH PPN yang bersangkutan untuk melaporkan Faktur Pajak pengganti.
NPWP, NSFP DAN/ATAU TANGGAL FP
Tanggal Approval Faktur Pajak Pengganti maksimal tanggal 15
NORMAL
Bulan berikutnya jika melakukan approval backdate
Misal di Tanggal 15 Mei 2023 dibuat FP pengganti dengan tanggal 1
April 2023 atas FP Normal di tanggal 10 Januari 2022
ILUSTRASI PEMBETULAN/PENGGANTIAN FAKTUR PAJAK
PT Melia pada tanggal 5
Maret 2023 menyadari
terdapat kesalahan berupa
nama barang dalam
pembuatan FP di tanggal 3
Februari 2021 kepada PT 5/03/2023

Cisarua
PT Melia membuat FP
Pengganti dan kemudian
membetulkan SPT Masa
Februari 2021 akibat adanya
FP pengganti tersebut

Tanggal FP Pengganti diisi dengan tanggal pada NSFP Faktur Pajak pengganti tetap
saat Faktur Pajak pengganti dibuat, atau maksimal menggunakan NSFP yang sama dengan NSFP
tanggal 1 pada bulan sebelumnya jika tanggal Faktur Pajak yang diganti
approval FP pengganti tidak melebihi tanggal 15
bulan approval
ILUSTRASI PEMBETULAN/PENGGANTIAN FAKTUR PAJAK
Dalam hal pengusaha kena pajak membuat faktur
pajak pengganti, tarif PPN yang digunakan adalah
tarif yang digunakan dalam faktur pajak yang
diganti tersebut

Faktur Pajak pengganti dilaporkan dalam SPT Masa


PPN pada Masa Pajak yang sama dengan Masa
Pajak dilaporkannya Faktur Pajak yang diganti
dengan mencantumkan nilai dan/atau keterangan
yang sebenarnya atau sesungguhnya setelah
penggantian

20.000.000 2.000.000
05/03/2023 20.000.000 2.000.000
ILUSTRASI RETUR FAKTUR PAJAK
PT Cahya pada tanggal 25
Februari 2023 meretur 50%
barang yang telah dibeli
sebesar Rp 100 juta di tanggal
31 Maret 2022 dari PT Adhi
PT Cahya membuat Nota Dalam hal pengusaha kena pajak
membuat nota retur atau nota
Retur Sesuai PMK 65 Tahun
pembatalan,penghitungan PPN dari
2010 dan kemudian barang kena pajak/jasa kena pajak
menginputnya di Masa April yang dikembalikan atau dibatalkan
2022 akibat adanya nota retur menggunakan tarif PPN yang
tersebut digunakan dalam faktur pajak yang
dikembalikan atau dibatalkan

Untuk Nota Retur tidak berlaku


ketentuan wajib unggah (upload)
paling lambat tanggal 15 bulan
berikutnya, Ketentuan dimaksud hanya
berlaku bagi Faktur Pajak elektronik
yang dibuat dengan menggunakan
aplikasi e-faktur. Nota retur dibuat di
luar aplikasi e-faktur
PMK 65 Tahun 2010
TATA CARA PEMBATALAN FAKTUR PAJAK
▪ Dilakukan oleh PKP yang membuat Faktur Pajak dengan menggunakan aplikasi e-
PEMBATALAN Faktur.
▪ SPT Masa PPN Masa Pajak dilaporkannya Faktur Pajak yang dibatalkan masih dapat
▪ Penyerahan BKP/JKP yang disampaikan atau dilakukan pembetulan sesuai ketentuan.
transaksinya dibatalkan. ▪ Dalam hal pembatalan Faktur Pajak karena terjadi pembatalan transaksi, harus
▪ Penyerahan barang/jasa didukung bukti/dokumen yang membuktikan bahwa telah terjadi pembatalan
yang seharusnya tidak transaksi.
dibuatkan e-Faktur. ▪ Dalam hal PKP penjual belum melaporkan Faktur Pajak yang dibatalkan dalam SPT
Masa PPN maka PKP penjual harus tetap melaporkan Faktur Pajak yang dibatalkan
tersebut dalam SPT Masa PPN dengan mencantumkan nilai DPP, PPN, dan PPnBM
sebesar 0 (nol).
▪ Dalam hal PKP penjual telah melaporkan Faktur Pajak yang dibatalkan dalam SPT
Masa PPN maka PKP pembeli harus melakukan pembetulan SPT Masa PPN yang
bersangkutan dengan cara melaporkan Faktur Pajak yang dibatalkan tersebut dengan
mencantumkan nilai DPP, PPN, dan PPnBM sebesar 0 (nol).
▪ Dalam hal PKP pembeli telah melaporkan Faktur Pajak yang dibatalkan dalam SPT
Masa PPN maka PKP pembeli harus melakukan pembetulan SPT Masa PPN yang
Dengan implementasi aplikasi e-Faktur 3.0, bersangkutan dengan cara melaporkan Faktur Pajak yang dibatalkan tersebut dengan
pelaporan e-Faktur yang dibatalkan
dilakukan secara prepopulated.
mencantumkan nilai DPP, PPN, dan PPnBM sebesar 0 (nol).
Pembahasan 7
SPT Web Efaktur dan Efaktur Desktop
SPT Masa PPN 1111
Induk SPT Masa PPN 1111-Formulir 1111

Lampiran SPT Masa PPN 1111:


Formulir 1111 AB - Rekapitulasi Penyerahan dan Perolehan

Formulir 1111 A1 - Daftar Ekspor BKP Berwujud, BKP Tidak Berwujud dan/atau JKP
Formulir 1111 A2 - Daftar Pajak Keluaran atas Penyerahan Dalam Negeri dengan Faktur
Pajak

Formulir 1111 B1 - Daftar Pajak Masukan yang Dapat Dikreditkan atas Impor BKP dan
Pemanfaatan BKP Tidak Berwujud/JKP dari Luar Daerah Pabean
Formulir 1111 B2 - Daftar Pajak Masukan yang Dapat Dikreditkan atas Perolehan
BKP/JKP Dalam Negeri; dan
Formulir 1111 B3 - Daftar Pajak Masukan yang Tidak Dikreditkan atau yang Mendapat
Fasilitas
PER 29 Tahun 2015
Lampiran A1
Lampiran SPT Masa PPN untuk
melaporkan Pemberitahuan Ekspor
Barang, Pemberitahuan Ekspor
JKP/BKP Tidak Berwujud

Lampiran A1 akan terisi setelah


mengupload Daftar Dokumen Lain
Pajak Keluaran Penyerahan Luar
Negeri/Ekspor di E-Faktur Desktop
Lampiran A2 Lampiran SPT Masa PPN untuk melaporkan:
- Faktur Pajak selain Faktur Pajak yang menurut
ketentuan diperkenankan untuk tidak
mencantumkan identitas pembeli serta nama dan
tanda tangan penjual, yang diterbitkan; dan/atau
- Nota Retur/Nota Pembatalan yang diterima

Lampiran A2 akan terisi setelah mengupload menu


Faktur Pajak Keluaran dan/atau daftar Dokumen
Lain Pajak Keluaran Penyerahan dengan
menggunakan dokumen tertentu di E-Faktur Desktop
Lampiran B1 Lampiran SPT Masa PPN untuk melaporkan
Pemberitahuan Impor Barang atas impor BKP
dan/atau Surat Setoran Pajak (SSP) atas
Pemanfaatan BKP Tidak Berwujud/JKP dari luar
Daerah Pabean
Lampiran B1 akan terisi setelah mengupload menu
Dokumen Lain Pajak Masukan impor BKP dan
pemanfaatan JKP/BKP Tidak Berwujud dari luar
daerah pabean di E-Faktur Desktop
Lampiran B2 Lampiran SPT Masa PPN untuk melaporkan:
- Faktur Pajak yang dapat dikreditkan, yang
diterima; dan/atau
- Nota Retur/Nota Pembatalan atas pengembalian
BKP/pembatalan JKP yang Pajak Masukannya
dapat dikreditkan.
Lampiran B2 akan terisi setelah mengupload menu
Faktur Pajak Masukan dan/atau daftar Dokumen
Lain Pajak masukan Penyerahan dengan
menggunakan dokumen tertentu perolehan
BKP/JKP dari dalam negeri di E-Faktur Desktop
Lampiran B3 Lampiran SPT Masa PPN untuk melaporkan:
- Faktur Pajak yang tidak dikreditkan atau mendapat
fasilitas, yang diterima; dan/atau
- Nota Retur/Nota Pembatalan atas pengembalian
Barang Kena Pajak/pembatalan Jasa Kena Pajak yang
Pajak Masukannya tidak dikreditkan atau mendapat
fasilitas.

Lampiran B3 akan terisi setelah mengupload menu Faktur


Pajak Masukan (memilih tidak dapat dikreditkan) dan/atau
daftar Dokumen Lain Pajak masukan Penyerahan dengan
menggunakan dokumen tertentu pajak masukan yang tidak
dikreditkan yang atas impor atau perolehannya
mendapatkan fasilitas di E-Faktur Desktop
Semua Dokumen yang diinput manual
maupun prepopulated ke E-Faktur
Desktop akan diupload untuk
kemudian proses selanjutnya
pembuatan SPT PPN 1111 Lampiran
AB dan Induk dilanjutkan ke Web-
Efaktur
Lampiran AB Lampiran AB SPT Masa PPN sebagai
Subinduk SPT Masa PPN (memuat
keterangan rekapitulasi penyerahan,
perolehan dan penghitungan Pajak
Masukan yang dapat dikreditkan)

A1

A2
FP Eceran

A2 (01,04,05,06,09)

A2 (02, 03)
A2 (07)
A2 (08)
Lampiran AB

Dok. Yg
Dipersamakan

FP dan/atau Dok.
Yg Dipersamakan

FP dan/atau Dok.
Yg Dipersamakan
Lampiran AB
SPT INDUK
SPT INDUK
SPT INDUK
PELAPORAN/PEMBETULAN SEJAK MASA SEPTEMBER 2020

Pelaporan atau Pembetulan SPT Masa Pajak Sejak


Masa September 2020 wajib menggunakan Web-
Efaktur
https://web-efaktur.pajak.go.id/

PKP tidak perlu melakukan posting SPT pada E-Faktur


desktop dikarenakan seluruh isian lampiran yang sudah
di upload di E-Faktur akan otomatis muncul di
lampiran A1, A2, B1, B2 dan B3 yang ada di web

PKP tidak perlu membuat file csv di E-Faktur Desktop


dikarenakan pengisian lampiran AB dan Induk SPT
serta pelaporan langsung dilakukan di Web-Efaktur
SPT MASA PPN 1111 INDUK II.B

PPN disetor dimuka


dalam Masa Pajak
yang sama

• Diisi dengan Pajak Keluaran yang telah disetor di muka dalam Masa Pajak
yang sama, misalnya PPN atas stiker kaset rekaman suara (kaset isi) dan PPN
atas pabrikan tembakau buatan dalam negeri.
• Bagian ini juga digunakan untuk melaporkan pembayaran PPN yang lebih
besar dari yang seharusnya pada Masa Pajak bersangkutan, yang
pembayarannya telah dilakukan sebelum melaporkan SPT Masa PPN.
VALIDASI PENGISIAN PPN DISETOR DIMUKA
DALAM MASA PAJAK YANG SAMA

Klik lambang “Loop”


untuk menginput
data Pembayaran
PPN Disetor dimuka
VALIDASI PENGISIAN PPN DISETOR DIMUKA
DALAM MASA PAJAK YANG SAMA

Jenis pembayaran yg bisa diinput di Catatan:


IIB: Kolom “PPN disetor di muka dalam Masa Pajak
yang sama” dapat berisi 1 (satu) atau
a. NTPN kombinasi beberapa “Jenis Pembayaran di Muka.”
b. PBK
c. Cukai
d. PPN Lebih Pungut
PETUNJUK PENGISIAN KOLOM KOMPENSASI KELEBIHAN PPN
(Lampiran AB Romawi III Huruf B angka 1)
1. Kolom “Kompensasi kelebihan PPN Masa Pajak sebelumnya”
Otomatis terisi berdasarkan isian PPN lebih bayar pada angka romawi II huruf D (butir
II.D) Formulir 1111 (induk) SPT Masa PPN Masa Pajak sebelumnya, dalam hal PKP mengisi
tanda X dalam kotak pada:
a. butir “1.1 Butir II.D (Diisi dalam hal SPT bukan pembetulan);” dan
b. butir “3.1 Dikompensasikan ke Masa Pajak berikutnya,” pada angka romawi II huruf H
Formulir 1111 (induk) SPT Masa PPN Masa Pajak sebelumnya.
SPT Induk – Februari Pembetulan Ke-0

Pengisian pada SPT


yang memiliki LB
dan akan di
kompensasikan
(SPT Normal)

SPT 1111 AB - Maret

Tampilan pada
SPT Masa PPN
Tujuan
Kompensasi di
Lampiran 1111
AB Romawi III
Huruf B akan
muncul
otomatis
(Prepopulated)
PETUNJUK PENGISIAN KOLOM KOMPENSASI KELEBIHAN PPN
(Lampiran AB Romawi III Huruf B angka 1)
2. Kolom “Kompensasi kelebihan PPN karena pembetulan SPT PPN Masa Pajak (mm-yyyy)
“__-________”
Kolom ini otomatis terisi berdasarkan isian PPN lebih bayar pada angka romawi II huruf F
(butir II.F) Formulir 1111 (induk) SPT Masa PPN pembetulan, dalam hal Pengusaha Kena
Pajak mengisi tanda X dalam kotak pada:
a. butir “1.2 Butir II.F (Diisi dalam hal SPT Pembetulan);” dan
b. butir “3.1 Dikompensasikan ke Masa Pajak " - ,” pada angka
romawi II huruf H Formulir 1111 (induk) SPT Masa PPN pembetulan.
SPT Induk – Desember Pembetulan Ke-1

Pengisian pada
SPT yang
memiliki LB dan
akan di
01 2023
kompensasikan
(SPT
Pembetulan)

SPT 1111 AB - Januari

Tampilan pada
SPT Masa PPN
Tujuan
Kompensasi di
Lampiran
10-2022 1.000.000
1111AB Romawi
III Huruf B akan
muncul
otomatis 1.000.000

(Prepopulated) 1.000.000
Lebih Bayar Pada SPT Normal, Maka Wajib Memilih Poin 3.1
Dikompensasi ke Masa Pajak Berikutnya
Lebih Bayar Pada SPT Pembetulan, Maka Wajib Memilih Poin 3.1
Dikompensasikan ke Masa Pajak mm-yyyy
LAMPIRAN AB B.2 DAPAT BERISI BEBERAPA KOMPENSASI

Catatan:
Kolom “Kompensasi kelebihan PPN karena pembetulan
SPT PPN Masa Pajak - ” dapat berisi 1
(satu) atau kombinasi beberapa kompensasi kelebihan
PPN karena pembetulan SPT Masa PPN dari beberapa
Masa Pajak
THANK YOU
Do you have any questions?
Luckylukeneo@gmail.com
081289119840

Anda mungkin juga menyukai