“
Apabila dalam suatu Masa Pajak Pengusaha Kena Pajak melakukan:
a. Penyerahan yang terutang pajak dan Pajak Masukan yang
berkenaan dengan penyerahannya dapat dikreditkan; dan
b. Penyerahan yang terutang pajak dan Pajak Masukan yang
berkenaan dengan penyerahannya tidak dapat dikreditkan
dan/atau penyerahan yang tidak terutang pajak,
”
sebagaimana dimaksud dalam huruf a.
PASAL 9 (6) UU PPN s.t.d.t.d UU HPP
Jasa perhotelan;
Objek PDRD
Jasa penyediaan tempat parkir; dan
g. PPN atas Kegiatan Membangun Sendiri (KMS), PPN = Besaran tertentu (20% x Tarif PPN 11%) x DPP
(biaya, tidak termasuk biaya perolehan tanah) Tarif efektif PPN = 2,2%, PMK 61 Tahun 2022
h. PPN atas penyerahan LPG Tertentu oleh Agen dan Pangkalan, 1,1/101,1 dari selisih lebih antara
HJE dan Harga Jual Agen, PMK 62 Tahun 2022
i. PPN atas Penyerahan Barang Hasil Pertanian Tertentu, 1,1% dari Harga Jual, PMK 64 Tahun 2022
j. PPN atas Penyerahan Kendaraan Bermotor Bekas, 1,1% dari Harga Jual, PMK 65 Tahun 2022
k. PPN atas Transaksi Perdagangan Aset Kripto, PMK 68 Tahun 2022
1). Atas perdagangan aset kripto, 0,11% untuk PPMSE terdaftar di Bappebti atau 0,22% untuk
PPMSE yang tidak terdaftar di Bappebti
2). Atas jasa mining: 1,1% x nilai konversi aset kripto
l. PPN atas Penyerahan Jasa Agen Asuransi, Jasa Pialang Asuransi, dan Jasa Pialang Reasuransi,
PMK 67 Tahun 2022
1). 1,1% x komisi/fee, untuk agen asuransi; atau
2). 2,2% x komisi/fee, untuk pialang asuransi/reasuransi.
Penyerahan yang Terutang Pajak dan Penyerahan barang atau jasa yang sesuai dengan ketentuan UU PPN
Pajak Masukan yang Berkenaan dengan dikenai PPN tetapi Pajak Masukannya tidak dapat dikreditkan karena
Penyerahannya Tidak Dapat PPN atas penyerahan barang atau jasa tersebut dipungut dan disetor
Dikreditkan dengan besaran tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9A UU PPN
Penyerahan
biji kopi Penyerahan yang Terutang Pajak dan Pajak
sangrai(BHPT) Masukan Tidak Dapat Dikreditkan
PMK 186/2022
ILUSTRASI PERLAKUAN PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN
PMK 186/2022
ILUSTRASI PEDOMAN PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN
Penyerahan
Penyerahan yang Terutang Pajak dan Pajak
Jasa
Masukan yang Berkenaan dengan Penyerahannya
Persewaan
Dapat Dikreditkan
Kantor
Penyerahan
Jasa Penyerahan yang Terutang Pajak dan Pajak
Pengiriman
Masukan Tidak Dapat Dikreditkan
Paket
PT SAGALA (besaran tertentu)
(PKP)
Penyerahan
Jasa Boga Penyerahan yang Tidak Terutang Pajak
(Non-JKP)
PMK 186/2022
ILUSTRASI PERLAKUAN PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN
PMK 186/2022
ILUSTRASI PEDOMAN PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN
PT NAWASENA Penyerahan
Jasa Hiburan
(PKP) Penyerahan yang Tidak Terutang Pajak
Wahana
Rekreasi Air
(Non-JKP)
PMK 186/2022
ILUSTRASI PERLAKUAN PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN
Perolehan BKP/JKP
PMK 186/2022
ILUSTRASI PEDOMAN PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN
Penyerahan
PT SAWIT
Tandan Buah
Penyerahan yang Terutang Pajak dan Pajak
(PKP) Masukan Tidak Dapat Dikreditkan
Segar (BHPT)
Kegiatan
Usaha
Terintegrasi
PMK 186/2022
ILUSTRASI PERLAKUAN PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN
Perolehan BKP/JKP
PMK 186/2022
PEDOMAN PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN
1
➢Pengusaha Kena Pajak menghitung Pajak
Perkiraan Masukan yang dapat dikreditkan berdasarkan
perkiraan & melaporkan dalam SPT Masa PPN
2
➢Pengusaha Kena Pajak menghitung kembali
Realisasi Pajak Masukan yang dapat dikreditkan
berdasarkan realisasi penyerahan
Formulir Pedoman-Rekapitulasi
Formulir ini digunakan oleh
Pengusaha Kena Pajak untuk
melakukan rekapitulasi hasil
penghitungan kembali Pajak
Masukan yang telah dikreditkan
pada Formulir Pedoman-1,
Formulir Pedoman-2, dan
Formulir Pedoman-3
KERTAS KERJA PENGHITUNGAN KEMBALI PAJAK MASUKAN
YANG TELAH DIKREDITKAN
Formulir_Pedoman-1
Formulir ini digunakan oleh
Pengusaha Kena Pajak untuk
melakukan penghitungan
kembali Pajak Masukan yang
telah dikreditkan atas
perolehan Barang Kena
Pajak atau Jasa Kena Pajak
dengan masa manfaat tidak
lebih dari 1 (satu) tahun
KERTAS KERJA PENGHITUNGAN KEMBALI PAJAK MASUKAN
YANG TELAH DIKREDITKAN
Formulir Pedoman-2
Formulir ini digunakan oleh
Pengusaha Kena Pajak untuk
melakukan penghitungan
kembali Pajak Masukan yang
telah dikreditkan atas
perolehan Barang Kena Pajak
selain tanah dan/atau
bangunan atau Jasa Kena Pajak
dengan masa manfaat lebih
dari 1 (satu) tahun
KERTAS KERJA PENGHITUNGAN KEMBALI PAJAK MASUKAN
YANG TELAH DIKREDITKAN
Formulir Pedoman-3
Formulir ini digunakan oleh
Pengusaha Kena Pajak untuk
melakukan penghitungan
kembali Pajak Masukan yang
telah dikreditkan atas
perolehan Barang Kena Pajak
berupa tanah dan/atau
bangunan.
PENGHITUNGAN PM YANG DAPAT DIKREDITKAN
PENGHITUNGAN PM YANG DAPAT DIKREDITKAN
BERDASARKAN PERKIRAAN - LANGKAH 1
Penyerahan Penyerahan yang Terutang Pajak dan Pajak
Mobil Bekas Masukan Tidak Dapat Dikreditkan
(Besaran Tertentu)
Penyerahan yang Terutang Pajak dan Pajak
Penyerahan Masukan yang Berkenaan dengan
Sparepart Mobil Penyerahannya Dapat Dikreditkan
PT MOKAS (PKP)
Sewa
Gudang
PT MOKAS mengkreditkan 80% PM (Z) atas sewa gudang pada SPT Masa PPN
Februari 2023 sebesar Rp 8.800.000 (P). Pengkreditan dilakukan dengan
mengisikan:
✓ Nilai sebesar Rp 11.000.000 pada formulir SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai
PT RENT (PKP)
1111 B2 dan
SPT PPN Februari 2023 PT MOKAS
• DPP 100.000.000
✓ Nilai sebesar Rp 2.200.000 (pengurang Pajak Masukan pada formulir SPT Masa
• PM 11.000.000 Pajak Pertambahan Nilai 1111 AB Bagian III Huruf B Angka 3 “Penghitungan
•
•
Masa Sewa 3 Bulan
Masa Pengkreditan PM 1 tahun
Kembali Pajak Masukan yang telah dikreditkan sebagai penambah (pengurang)
• Perkiraan Pengkreditan Pajak Masukan”
PM 80%
PENGISIAN PM YANG DAPAT DIKREDITKAN
BERDASARKAN PERKIRAAN PADA E-FAKTUR
1111 B2 – Nilai PM Seluruhnya Lampiran 1111 AB III B.3
11.000.000
Selisih di
input manual
Perkiraan PM yang dapat
dikreditkan (80%)
= 11% x Rp 100 juta x 80% -2.200.000
8.800.000
PENGHITUNGAN PM YANG DAPAT DIKREDITKAN
BERDASARKAN REALISASI - LANGKAH 2
Penyerahan 2023
Penyerahan Penyerahan yang Terutang Pajak dan Pajak
Masukan Tidak Dapat Dikreditkan Rp 20 miliar
Mobil Bekas
Penyerahan yang Terutang Pajak dan Pajak
Penyerahan Masukan yang Berkenaan dengan Rp 30 miliar
Sparepart mobil Penyerahannya Dapat Dikreditkan
PT MOKAS (PKP) Total : Rp 50 miliar
Sewa
Gudang
PT MOKAS menghitung kembali PM Sewa Gudang yang dapat dikreditkan sebagai
berikut:
PM
P’ = x Z′
T
PT RENT (PKP)
Rp 11 juta Rp 30 Milyar
SPT PPN Februari 2023 PT MOKAS = x
• DPP 100.000.000 1 Rp 50 Milyar
• PM 11.000.000
• Masa Sewa 3 Bulan = Rp 11 juta x 60%
• Masa Pengkreditan PM 1 tahun
• Perkiraan Pengkreditan = Rp 6,6 juta
PM 80%
PENYESUAIAN PM YANG DAPAT DIKREDITKAN - LANGKAH 3
Penyerahan 2023
Penyerahan Penyerahan yang Terutang Pajak dan Pajak
Masukan Tidak Dapat Dikreditkan Rp 20 miliar
Mobil Bekas
Penyerahan yang Terutang Pajak dan Pajak
Penyerahan Masukan yang Berkenaan dengan Rp 30 miliar
Sparepart mobil Penyerahannya Dapat Dikreditkan
PT MOKAS (PKP) Total : Rp 50 miliar
Sewa
Gudang
✓ Selanjutnya PT MOKAS melakukan penyesuaian jumlah PM yang telah dikreditkan
sebagai berikut:
P
P’ = P’ −
T
PT RENT (PKP) = Rp 6.600.000 −
Rp 8.800.000
1
SPT PPN Februari 2023 PT MOKAS
• DPP 100.000.000
= (Rp2.200.000)
• PM 11.000.000
• Masa Sewa 3 Bulan ✓ PT MOKAS memperhitungkan besarnya penyesuaian PM yang dapat dikreditkan atas
• Masa Pengkreditan PM 1 tahun sewa gudang sebesar (Rp2.200.000) sebagai pengurang PM dalam SPT Masa PPN untuk
• Perkiraan Pengkreditan masa pajak paling lama Maret 2024, pada formulir 1111AB Bagian III huruf B angka 3.
PM 80%
PENGISIAN PENYESUAIAN PM YANG DAPAT DIKREDITKAN PADA E-FAKTUR
Lampiran 1111 AB III B.3
Paling lambat disesuaikan
pada masa pajak ketiga
03-2024
dalam tahun-tahun pajak
dilakukannya penghitungan
kembali.
-2.200.000
-2.200.000
-2.200.000
PENGHITUNGAN PM YANG DAPAT DIKREDITKAN
BERDASARKAN PERKIRAAN - LANGKAH 1
Penyerahan yang Terutang Pajak dan Pajak
Penyerahan Tepung Jagung Masukan yang Berkenaan dengan
Penyerahannya Dapat Dikreditkan
12-2023
110.000.000
Selisih di
Perkiraan PM yang dapat input manual
dikreditkan (50%)
= 11% x Rp 1 Miliar x 50%
= Rp 55 juta
-55.000.000
-55.000.000
55.000.000
PENGHITUNGAN KEMBALI PM YANG DAPAT DIKREDITKAN
BERDASARKAN REALISASI & PENYESUAIAN - LANGKAH 2 & 3 Penyerahan 2023
Penyerahan yang Terutang Pajak dan Pajak
Masukan yang Berkenaan dengan Penyerahannya Rp 60 miliar
Penyerahan Tepung Jagung Dapat Dikreditkan
PT EAGLE (PKP)
Beli
PT EAGLE mengkreditkan 60% PM (Z) atas pupuk pada SPT Masa April
Pupuk 2023 sebesar Rp 33.000.000 (P).
Pengkreditan ini dilakukan dengan mengisikan nilai sebesar
Rp55.000.000,00 pada formulir SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai
1111 B2 dan mengisikan nilai sebesar Rp22.000.000 sebagai pengurang
PT PUPUK (PKP)
Pajak Masukan pada formulir SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai 1111
April 2023
• DPP 500.000.000 AB Bagian III Huruf B Angka 3 “Penghitungan Kembali Pajak Masukan
• PM 55.000.000 yang telah dikreditkan sebagai penambah (pengurang) Pajak Masukan”
• Perkiraan
Pengkreditan PM 60%
PENGHITUNGAN PM YANG DAPAT DIKREDITKAN
BERDASARKAN PERKIRAAN - LANGKAH 1
Penyerahan 2023
Penyerahan yang Terutang Pajak dan Pajak
Rp 80 miliar
Penyerahan Minyak Sawit Masukan yang Berkenaan dengan Penyerahannya
Dapat Dikreditkan
Penyerahan Tandan Buah Segar Penyerahan yang Terutang Pajak dan Pajak Rp 20 miliar
Masukan Tidak Dapat Dikreditkan
Total : Rp 100 miliar
PT EAGLE (PKP) 1. PT EAGLE menghitung kembali PM generator yang telah dikreditkan pada tahun 2023 sbb:
Beli P’ =
PM
x Z′ =
Rp 55 juta
x
Rp 80 miliar
Pupuk T 1 Rp 100 miliar
= Rp 55 juta x 80%
= Rp 44.000.000
2. Selanjutnya PT EAGLE melakukan penyesuaian jumlah PM yang dapat dikreditkan sbb:
P Rp 33.000.000
PT PUPUK (PKP) P’ = P’ − = Rp 44.000.000 x
1
T
April 2023 = Rp 44.000.000 − Rp 33.000.000
• DPP 500.000.000 = Rp 11.000.000
• PM 55.000.000 3. Mengingat ΔP bernilai positif, maka PT EAGLE harus mengisikan penyesuaian PM yang dapat
• Perkiraan dikreditkan sebesar Rp 11.000.000 pada Formulir 1111 AB Bagian III huruf B angka 3 paling lambat
Pengkreditan PM 60% masa Maret 2024.
PEDOMAN PENGKREDITAN - LANGKAH 1, 2 & 3
KETENTUAN PENUTUP
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 78/PMK.03/2010 tentang Pedoman Penghitungan
Pengkreditan Pajak Masukan bagi Pengusaha Kena Pajak yang Melakukan Penyerahan yang
Terutang Pajak dan Penyerahan yang Tidak Terutang Pajak sebagaimana telah diubah dengan
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 135/PMK.011/2014, dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku (12 Desember 2022).
Pembahasan 2
Pembuatan Faktur Pajak Atas Fasilitas Dibebaskan
dan Tidak Dipungut PPN Sesuai PP 49/2022
JENIS FAKTUR PAJAK
PP 44 Tahun 2022
PMK 18 Tahun 2021
Per 03 2022
FAKTUR PAJAK ECERAN
PPN atau PPN dan PPnBM dapat ▪ Kode dan nomor seri Faktur Pajak sebagaimana dimaksud dapat
termasuk dalam harga jual atau ditentukan sendiri sesuai dengan kelaziman usaha PKP pedagang
penggantian, atau dicantumkan eceran.
secara terpisah. ▪ Faktur Pajak sebagaimana dimaksud dibuat paling sedikit untuk:
a. Pembeli BKP dan/atau penerima JKP; dan
b. Arsip PKP pedagang eceran.
▪ Arsip PKP pedagang eceran sebagaimana dimaksud dapat berupa
rekaman Faktur Pajak dalam bentuk media elektronik sebagai sarana
penyimpanan data.
FAKTUR PAJAK ECERAN
PENGECUALIAN BKP/JKP Tertentu
PKP Pedagang Eceran yang ▪ Penyerahan dan penyewaan:
melakukan penyerahan BKP tertentu • Angkutan darat: kendaraan bermotor.
atau JKP tertentu kepada Konsumen • Angkutan air: kapal pesiar, kapal ekskursi,
Akhir wajib membuat e-Faktur. kapal feri, yacht.
• Tanah/bangunan.
• Angkutan udara: pesawat terbang,
helikopter, balon udara.
▪ Penyerahan:
• Senjata api dan peluru senjata api.
FAKTUR PAJAK KHUSUS TOKO RETAIL (VAT REFUND)
PMK 197/2013
PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN SEBELUM
DIKUKUHKAN MENJADI PKP
10 Apr 2021 23 Okt 2022 25 Feb 2023
Telah menyerahkan
BKP/JKP > Rp 4,8M
(Sesuai PMK-197/2013)
Pengusaha PKP
Mendaftarkan Tetapi belum dikukuhkan PKP Pengusaha dikukuhkan
NPWP sebagai PKP
Pajak Masukan atas perolehan dan/atau pemanfaatan
sebelum pengusaha dikukuhkan sebagai PKP dapat
dikreditkan oleh PKP menggunakan :
PEDOMAN PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN
sebesar
80%
dari Pajak Keluaran yang seharusnya dipungut oleh PKP
Pasal 65 & 66 PMK
18/2021
KETENTUAN PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN
SEBELUM DIKUKUHKAN MENJADI PKP
➢ Masa Pajak sebelum pengusaha dikukuhkan sebagai PKP yaitu Masa Pajak sebelum tanggal pengukuhan PKP
➢ Berlaku untuk mekanisme self assessment dengan cara dengan melaporkan SPT Masa PPN 1111 dan
berlaku untuk mekanisme official assessment (pemeriksaan atau pengukuhan PKP secara jabatan).
➢ PKP tidak dapat menggunakan nilai lain (misalnya jasa biro pariwisata) atau pedoman
penghitungan pengkreditan Pajak Masukan (misalnya penyerahan kendaraan bermotor bekas) untuk
periode sebelum pengusaha dikukuhkan sebagai PKP.
➢ Pajak Keluaran yang seharusnya dipungut sebelum pengusaha dikukuhkan sebagai PKP terhitung sejak
pengusaha seharusnya dikukuhkan PKP dan dihitung dengan menggunakan DPP Harga Jual atau
Penggantian.
➢ PPN yang tercantum dalam Faktur Pajak dan dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan
dengan Faktur Pajak atas perolehan BKP dan/atau JKP sebelum Pengusaha dikukuhkan sebagai PKP,
merupakan Pajak Masukan yang tidak dapat dikreditkan.
LAMPIRAN XVII
PMK-18/2021
ILUSTRASI PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN SEBELUM
DIKUKUHKAN MENJADI PKP – SELF ASSESSMENT
PT Delta dikukuhkan sebagai PKP pada tanggal 20 April 2023. Periode tahun buku PT Delta
adalah Januari sampai dengan Desember.
Diketahui bahwa ternyata PT Delta seharusnya wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan
sebagai PKP pada Masa Pajak Juli 2021.
PT Delta dapat mengkreditkan Pajak Masukan sebelum PT Delta dikukuhkan sebagai PKP dengan
menggunakan pedoman pengkreditan Pajak Masukan sebesar 80% dari Pajak Keluaran yang
seharusnya dipungut sejak Masa Pajak juli 2021.
Petunjuk pengisian kolom Masa Pajak dalam Surat Pemberitahuan Masa PPN PT Delta yaitu
sebagai berikut:
a. Untuk Masa Pajak Juli sampai dengan Desember 2021, diisi dengan 12 s.d. 12-2021;
b. Untuk Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2022, diisi dengan 12 s.d. 12-2022; dan
c. Untuk Masa Pajak Januari sampai dengan 19 April 2023, diisi dengan 03 s.d. 03-2023.
Catatan: Penyerahan BKP dan/atau JKP yang dilakukan tanggal 1 sampai dengan 19 April 2023 dilaporkan di Masa
Pajak Maret 2023.
ILUSTRASI PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN
SEBELUM DIKUKUHKAN MENJADI PKP
Data PT Delta diketahui sebagai berikut:
Jan sd Des
2 1.000.000.000 500.000.000 1.500.000.000 150.000.000 120.000.000
2022
Apr sd Des
3 4.000.000.000 1.500.000.000 5.500.000.000 605.000.000 484.000.000
2022
Jan sd Mar
4 2023 1.000.000.000 500.000.000 1.500.000.000 165.000.000 132.000.000
(Jan sd 19 Apr)
ILUSTRASI PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN
SEBELUM DIKUKUHKAN MENJADI PKP
Bagian I.B.2 Penyerahan Dalam Negeri dengan Faktur Pajak yang Digunggung diisi sebagai berikut:
Untuk pelaporan Masa Pajak Desember 2021
kolom DPP diisi 4.000.000.000, kolom PPN diisi 400.000.000
12-2021
4.000.000.000 400.000.000
4.000.000.000 400.000.000
ILUSTRASI PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN
SEBELUM DIKUKUHKAN MENJADI PKP
Bagian III.B.3 Hasil Penghitungan Kembali Pajak Masukan yang Telah Dikreditkan sebagai Penambah
(Pengurang) Pajak Masukan diisi sebagai berikut:
Untuk pelaporan Masa Pajak Desember 2021, kolom PPN diisi 320.000.000
12-2021
320.000.000
320.000.000
320.000.000
ILUSTRASI PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN
SEBELUM DIKUKUHKAN MENJADI PKP
Bagian Induk SPT Masa PPN akan terisi sebagai berikut:
12-2021
400.000.000
320.000.000
80.000.000
ILUSTRASI PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN
SEBELUM DIKUKUHKAN MENJADI PKP
Bagian I.B.2 Penyerahan Dalam Negeri dengan Faktur Pajak yang Digunggung diisi sebagai berikut:
Untuk pelaporan Masa Pajak Desember 2022
kolom DPP diisi 7.000.000.000, kolom PPN diisi 755.000.000 (150.000.000 + 605.000.000)
12-2022
7.000.000.000 755.000.000
7.000.000.000 755.000.000
ILUSTRASI PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN
SEBELUM DIKUKUHKAN MENJADI PKP
Bagian III.B.3 Hasil Penghitungan Kembali Pajak Masukan yang Telah Dikreditkan sebagai Penambah
(Pengurang) Pajak Masukan diisi sebagai berikut:
Untuk pelaporan Masa Pajak Desember 2022, kolom PPN diisi 604.000.000 (120.000.000 + 484.000.000)
12-2022
604.000.000
604.000.000
604.000.000
ILUSTRASI PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN
SEBELUM DIKUKUHKAN MENJADI PKP
Bagian Induk SPT Masa PPN akan terisi sebagai berikut:
12-2022
755.000.000
604.000.000
151.000.000
ILUSTRASI PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN
SEBELUM DIKUKUHKAN MENJADI PKP
Bagian I.B.2 Penyerahan Dalam Negeri dengan Faktur Pajak yang Digunggung diisi sebagai berikut:
Untuk pelaporan Masa Pajak Maret 2023 (meliputi 1 Januari sd 19 April 2023)
kolom DPP diisi 1.500.000.000, kolom PPN diisi 165.000.000
03-2023
1.500.000.000 165.000.000
1.500.000.000 165.000.000
ILUSTRASI PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN
SEBELUM DIKUKUHKAN MENJADI PKP
Bagian III.B.3 Hasil Penghitungan Kembali Pajak Masukan yang Telah Dikreditkan sebagai Penambah
(Pengurang) Pajak Masukan diisi sebagai berikut:
Untuk pelaporan Masa Pajak Maret 2023, kolom PPN diisi 132.000.000
03-2022
132.000.000
132.000.000
132.000.000
ILUSTRASI PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN
SEBELUM DIKUKUHKAN MENJADI PKP
Bagian Induk SPT Masa PPN akan terisi sebagai berikut:
03-2023
165.000.000
132.000.000
33.000.000
ILUSTRASI PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN SEBELUM
DIKUKUHKAN MENJADI PKP – OFFICIAL ASSESSMENT
PT Tekno merupakan badan usaha yang bergerak di bidang perdagangan elektronik.
Selama tahun 2020, PT Tekno membukukan total peredaran bruto sebesar
Rp4.700.000.000 sehingga PT Tekno belum wajib melaporkan usahanya untuk
dikukuhkan sebagai PKP.
PT Tekno membukukan total peredaran bruto periode tanggal 1 Januari 2021 sampai
dengan 5 Mei 2021 sebesar Rp4.800.000.000, sehingga PT Tekno seharusnya
melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP paling lama tanggal 30 Juni
2021.
PT Tekno baru melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP pada tanggal 21
Oktober 2021.
Pada tanggal 8 Februari 2023, KPP Pratama Kebayoran Baru Satu melakukan
pemeriksaan PPN terhadap PT Tekno untuk Masa Pajak Januari sampai dengan
Desember 2021.
ILUSTRASI PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN SEBELUM
DIKUKUHKAN MENJADI PKP – OFFICIAL ASSESSMENT
Berdasarkan hasil pemeriksaan, pemeriksa pajak menemukan data sebagai berikut:
1. Peredaran bruto PT Tekno untuk tahun buku 2021 yaitu sebesar Rp10.000.000.000;
2. Penyerahan Elektronik sejak PT Tekno dikukuhkan sebagai PKP (tanggal 21 Oktober 2021)
sampai dengan tanggal 31 Desember 2021 yaitu sebesar Rp1.800.000.000; dan
3. Penyerahan Elektronik oleh PT Tekno untuk periode sejak PT Tekno seharusnya dikukuhkan
sebagai PKP yaitu tanggal 30 Juni 2021 sampai dengan tanggal 20 Oktober 2021 yaitu
sebesar Rp3.000.000.000.
Penghitungan Pajak Masukan atas penyerahan elektronik sebelum PT Tekno dikukuhkan sebagai
PKP yaitu:
Pajak Keluaran yang seharusnya dipungut:
(Rp3.000.000.000 x 10%) = Rp300.000.000
Pajak Masukan yang dapat dikreditkan:
(Rp300.000.000 x 80%) = Rp240.000.000 –
Jumlah PPN kurang bayar = Rp 60.000.000
ILUSTRASI PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN SEBELUM
DIKUKUHKAN MENJADI PKP
1. Pengusaha yang tidak membuat Faktur Pajak atas penyerahan BKP dan/atau JKP
sebelum Pengusaha dikukuhkan sebagai PKP tidak memenuhi ketentuan
sebagaimana diatur dalam Pasal 14 ayat (1) huruf d Undang-Undang KUP dan tidak
dikenai sanksi administratif sebagaimana diatur dalam Pasal 14 ayat (4)
Undang-Undang KUP.
2. PKP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (3) PMK 18/2021, dikenai sanksi
administrasi berupa:
a) Denda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang KUP;
b) Bunga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2a) Undang-Undang KUP atau
Pasal 13 ayat (2) Undang-Undang KUP; dan/atau
c) Kenaikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 Undang-Undang KUP.
Pasal 9 UU PPN
PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN OLEH PKP
PPN yang tercantum dalam PPN yang tercantum dalam dokumen
tertentu yang kedudukannya
Faktur Pajak yang memenuhi
dipersamakan dengan Faktur Pajak
ketentuan Pasal 13 ayat (5) dan yang memenuhi ketentuan Pasal 13
ayat (9) Undang-Undang PPN ayat (6) dan ayat (9) UU PPN
Bagi PKP yang telah melakukan penyerahan BKP, penyerahan JKP, ekspor BKP dan/atau ekspor JKP
namun dalam suatu Masa Pajak tidak terdapat penyerahan dan/atau ekspor dimaksud, Pajak Masukan
dalam Masa Pajak dimaksud dapat dikreditkan oleh PKP
Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan
Pasal 9 UU PPN
Pasal 62 PMK 18/2021
PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN OLEH PKP
Pengkreditan Pajak Masukan Tidak Dapat diberlakukan bagi pengeluaran untuk:
1. Perolehan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak yang tidak mempunyai hubungan
langsung dengan kegiatan usaha;
2. Perolehan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak yang Faktur Pajaknya tidak
memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5) atau ayat
(9) atau tidak mencantumkan nama, alamat, dan Nomor Pokok Wajib Pajak pembeli
Barang Kena Pajak atau penerima Jasa Kena Pajak;
3. Pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud atau pemanfaatan Jasa Kena Pajak
dari luar Daerah Pabean yang Faktur Pajaknya tidak memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (6);
Atas Pajak Masukan perolehan BKP/JKP, impor BKP, dan pemanfaatan JKP/BKP tidak
berwujud oleh PKP tersebut "tidak dapat dikreditkan".
Contoh:
Penyerahan Kendaraan Bermotor Bekas (PMK 65/2022), Jasa Pengiriman Paket, Jasa Biro
Perjalanan Wisata , Jasa Freight Forwarding, dll (PMK 71/2022), Penyerahan LPG
tertentu (PMK 62/2022), Penyerahan BHPT (PMK 64/2022), Pengusaha dengan jumlah
omset tertentu.
PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN OLEH PKP
YANG BELUM MELAKUKAN PENYERAHAN
Pajak Masukan yang Dapat Dikreditkan Bagi PKP yang Belum Melakukan Penyerahan
Pajak Masukan atas : Pengkreditan PM dilakukan sesuai dengan
ketentuan pengkreditan PM sebagaimana diatur
1. Perolehan Barang Kena Pajak;
dalam ketentuan peraturan perundang-
2. Perolehan Jasa Kena Pajak
undangan di bidang perpajakan
3. Impor Barang Kena Pajak
4. Pemanfaatan Barang Kena Pajak
Tidak Berwujud dari luar Daerah Atas kelebihan PM dapat diajukan permohonan
Pabean di dalam Daerah Pabean pengembalian pada akhir tahun buku
5. Pemanfaatan Jasa Kena Pajak
dari luar Daerah Pabean di dalam
Daerah Pabean PKP Belum Melakukan Penyerahan dalam jangka
waktu tertentu
Kriteria PKP Belum PKP yang kegiatan usaha utamanya Jasa, apabila dalam jangka
waktu tertentu tidak melakukan kegiatan penyerahan JKP
Melakukan Penyerahan dan/atau ekspor JKP
Pasal 56 PMK-18/2021
PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN OLEH PKP
YANG BELUM MELAKUKAN PENYERAHAN
PERLAKUAN PM BAGI PKP YANG MELAKUKAN PERUBAHAN KEGIATAN USAHA
PM yang telah dikreditkan dan belum dimintakan pengembalian dapat dikreditkan dalam hal BKP dan/atau
JKP dan/atau Barang Kena Pajak Tidak Berwujud digunakan untuk kegiatan usaha yang baru
PM yang telah dikreditkan dan telah diterima pengembalian, wajib dibayar kembali ke kas negara
dalam hal BKP dan/atau JKP dan/atau BKP Tidak Berwujud tidak digunakan untuk kegiatan usaha yang baru
PM yang telah dikreditkan dan belum dimintakan pengembalian menjadi tidak dapat dikreditkan dalam hal
BKP dan/atau JKP dan/atau Barang Kena Pajak Tidak Berwujud tidak digunakan untuk kegiatan usaha
yang baru
Pembetulan SPT Masa PPN dalam hal Pajak Masukan menjadi tidak dapat
dikreditkan
Pasal 57 PMK-18/2021
PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN OLEH PKP
YANG BELUM MELAKUKAN PENYERAHAN
PERLAKUAN PAJAK MASUKAN YANG MENJADI TIDAK DAPAT DIKREDITKAN
Pasal 58 PMK-18/2021
PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN OLEH PKP
YANG BELUM MELAKUKAN PENYERAHAN
Saat Terutang PM yang wajib dibayar Jatuh Tempo Pembayaran
kembali Kembali PM
Saat jangka waktu tertentu (3 tahun, 5 tahun, atau akhir bulan berikutnya setelah tanggal
6 tahun) berakhir berakhirnya jangka waktu tertentu (3 tahun)
Pasal 59 PMK-18/2021
PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN OLEH PKP
YANG BELUM MELAKUKAN PENYERAHAN
TATA CARA PEMBAYARAN KEMBALI PAJAK MASUKAN
3 Pajak Pertambahan Nilai yang telah dibayar atas pembayaran kembali Pajak Masukan,
tidak dapat dikreditkan sebagai Pajak Masukan
Pembayaran kembali Pajak Masukan menggunakan Kode Jenis Pajak (KJP) 411219
4 untuk jenis pajak PPN Lainnya dan Kode Jenis Setor (KJS) 100 untuk pembayaran PPN
terutang Lainnya
Pasal 59 PMK-18/2021
ILUSTRASI-PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN OLEH PKP
YANG BELUM MELAKUKAN PENYERAHAN
Pada tanggal 2 Juli 2021, PT Aman dikukuhkan sebagai PKP dengan kegiatan usaha
utama menghasilkan BKP berupa sepatu.
Pada tanggal 20 Juli 2021, PT Aman melakukan pembelian 10 (sepuluh) mesin sebesar
Rp1.000.000.000 untuk memproduksi sepatu dengan nilai PPN sebesar
Rp100.000.000.
Dalam Surat Pemberitahuan Masa PPN Masa Pajak Juli 2021, PT Aman mengkreditkan
Pajak Masukan atas pembelian mesin tersebut sebesar Rp100.000.000 dan kelebihan
pembayaran pajak dikompensasikan ke Masa Pajak berikutnya.
Pada tanggal 20 Desember 2021, PT Aman melakukan pembelian kaos kaki sebesar
Rp200.000.000.
Dalam Surat Pemberitahuan Masa PPN Masa Pajak Desember 2021 PT Aman melaporkan
Pajak Masukan sebesar Rp20.000.000 dan kompensasi kelebihan pembayaran pajak
Masa Pajak sebelumnya sebesar Rp100.000.000, sehingga Surat Pemberitahuan Masa
PPN Masa Pajak Desember 2021 menyatakan lebih bayar sebesar Rp120.000.000 dan
dikompensasikan ke Masa Pajak berikutnya.
ILUSTRASI-PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN OLEH PKP
YANG BELUM MELAKUKAN PENYERAHAN
Pada tanggal 20 Januari 2022, PT Aman melakukan penyerahan BKP berupa kaos kaki
sebesar Rp300.000.000.
Pada Surat Pemberitahuan Masa PPN Masa Pajak Januari 2022 PT Aman melaporkan Pajak
Keluaran sebesar Rp30.000.000 dan kompensasi kelebihan pembayaran pajak Masa Pajak
sebelumnya sebesar Rp120.000.000, sehingga Surat Pemberitahuan Masa PPN Masa Pajak
Januari 2022 menyatakan lebih bayar sebesar Rp90.000.000 (Rp30.000.000 -
Rp120.000.000) dan atas kelebihan pembayaran pajak tersebut dikompensasikan ke Masa
Pajak berikutnya.
Pada Masa Pajak Januari 2022, jumlah lebih bayar sebesar Rp90.000.000 telah
dimintakan pengembalian kelebihan pembayaran pajak oleh PT Aman serta atas
permintaan pengembalian kelebihan pembayaran pajak tersebut telah diterima oleh PT
Aman.
ILUSTRASI-PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN OLEH PKP
YANG BELUM MELAKUKAN PENYERAHAN
Sampai dengan Masa Pajak Juni 2026, PT Aman belum melakukan penyerahan sepatu
yang dihasilkan dengan mesin yang telah dibeli tersebut dan menyampaikan Surat
Pemberitahuan Masa PPN Masa Pajak Juni 2026 yang menyatakan nihil.
Mengingat sampai batas waktu 5 (lima) tahun sejak Masa Pajak pengkreditan pertama
kali Pajak Masukan, yakni Masa Pajak Juni 2026, PT Aman belum melakukan penyerahan
BKP, penyerahan JKP, ekspor BKP, dan/atau ekspor JKP terkait dengan Pajak Masukan
tersebut, maka PT Aman wajib membayar kembali ke kas negara paling lambat pada
tanggal 31 Juli 2026 sebesar Rp100.000.000 dengan rincian sebagai berikut:
Rp90.000.000 merupakan kelebihan pembayaran pajak dalam Surat Pemberitahuan
Masa PPN Januari 2022 yang telah diterima oleh PT Aman; dan
Rp10.000.000 merupakan Pajak Masukan atas perolehan mesin yang telah
diperhitungkan dengan Pajak Keluaran pada Masa Pajak Desember 2021.
PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN YANG DIBERITAHUKAN
DAN/ATAU DITEMUKAN PADA WAKTU DILAKUKAN PEMERIKSAAN
DIBERITAHUKAN
PKP memberitahukan kepada DJP
atas Pajak Masukan yang belum
dilaporkan dalam SPT Masa PPN
dengan memperlihatkan dan/atau Dilakukan pengkreditan
meminjamkan dokumen sesuai Dokumen berupa:
Pajak Masukan dengan
ketentuan PMK Nomor 17 Tahun 2013 1. Faktur Pajak; dan/atau
diperhitungkan dalam
2. Dokumen tertentu,
ketetapan pajak yang
yang tidak dilaporkan dalam SPT Masa PPN
DITEMUKAN akan diterbitkan
DENGAN KETENTUAN
• PPN yang tercantum dalam Faktur Pajak tersebut memenuhi ketentuan sebagai Pajak Masukan yang dapat
dikreditkan sesuai peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan
• Pengkreditan Pajak Masukan hanya dilakukan saat pemeriksaan berlangsung sepanjang SPHP belum disampaikan ke PKP
Pasal 67 PMK-18/2021
ILUSTRASI-PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN YANG DIBERITAHUKAN
DAN/ATAU DITEMUKAN PADA WAKTU DILAKUKAN PEMERIKSAAN
PT Moli merupakan badan usaha yang bergerak di bidang perdagangan peralatan kantor.
PT Moli telah dikukuhkan sebagai PKP sejak tahun 2017.
KPP Pratama Pesanggrahan, tempat PT Moli terdaftar, melakukan pemeriksaan
lapangan terhadap PT Moli atas Surat Pemberitahuan Masa PPN Masa Pajak Januari
sampai dengan Desember 2019 di bulan Maret 2023.
Pada saat pemeriksaan sedang berlangsung, pemeriksa pajak menemukan Faktur
Pajak dengan identitas pembeli atas nama PT Moli pada Masa Pajak Agustus 2019,
namun belum pernah dilaporkan oleh PT Moli sebagai Pajak Masukan yang dapat
dikreditkan dalam suatu Masa Pajak.
Oleh karena itu, pemeriksa pajak memperhitungkan PPN yang tercantum dalam Faktur
Pajak yang ditemukan tersebut sebagai Pajak Masukan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.
PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN YANG DITAGIH DENGAN KETETAPAN PAJAK
Pajak Masukan atas perolehan, impor, serta pemanfaatan, yang ditagih dengan penerbitan
ketetapan pajak, dapat dikreditkan oleh PKP sebesar jumlah pokok pajak yang tercantum
dalam ketetapan pajak.
DENGAN SYARAT:
1. PKP menyetujui hasil pemeriksaan atas ketetapan pajak
2. Pelunasan dilakukan sejak UU Cipta Kerja mulai berlaku dengan menggunakan SSP (BPN) atau sarana lain yang
dipersamakan dengan SSP
3. (Pbk atau SP2D/BPN atas kompensasi utang pajak)
4. Yang dikreditkan hanya pokok SKP
5. Tidak dilakukan upaya hukum (keberatan, Pasal 36 UU KUP, banding, atau peninjauan kembali), termasuk
upaya hukum yaitu gugatan
6. Pengkreditan Pajak Masukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.
Pasal 68 PMK-18/2021
PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN YANG DITAGIH DENGAN KETETAPAN PAJAK
Pasal 68 PMK-18/2021
PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN YANG DITAGIH DENGAN KETETAPAN PAJAK
ILUSTRASI
1. Untuk ketetapan pajak yang terkait dengan impor BKP, serta pemanfaatan BKP tidak berwujud dan/atau
pemanfaatan JKP dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean, Pajak Masukan yang dapat dikreditkan
dilaporkan dalam Formulir 1111 B1.
2. Untuk ketetapan pajak yang terkait dengan perolehan BKP dan/ atau JKP, Pajak Masukan yang dapat dikreditkan
dilaporkan dalam Formulir 1111 B2.
3. Dalam hal Pajak Masukan sebagaimana dimaksud pada angka 1 dan angka 2 merupakan Pajak Masukan yang
tidak dapat dikreditkan, Pajak Masukan yang tidak dapat dikreditkan tersebut dilaporkan dalam Formulir 1111 B3
Pasal 68 PMK-18/2021
PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN YANG DITAGIH DENGAN KETETAPAN PAJAK
Diisi dengan DJP Nama lawan transaksi tidak
divalidasi
01/2023
Berwujud 2 Barang Kena Pajak Berwujud tersebut diserahkan secara langsung kepada penerima
barang untuk pemberian cuma-cuma, pemakaian sendiri, dan penyerahan dari pusat ke
Bergerak cabang atau sebaliknya dan/atau penyerahan antar cabang;
3. Barang Kena Pajak Berwujud tersebut diserahkan kepada juru kirim atau pengusaha jasa
angkutan; atau
4. Harga atas penyerahan Barang Kena Pajak Berwujud diakui sebagai piutang atau penghasilan,
atau pada saat diterbitkan faktur penjualan oleh Pengusaha Kena Pajak, sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum dan diterapkan secara konsisten;
BKP
Penyerahan Barang Kena Pajak Berwujud yang menurut sifat atau hukumnya berupa barang tidak
Berwujud
bergerak, terjadi pada saat penyerahan hak untuk menggunakan atau menguasai Barang Kena Pajak
Berwujud tersebut, secara hukum atau secara nyata, kepada pihak pembeli; Tidak
Bergerak
Pasal 23 PP 44/2022
ILUSTRASI 1 - BKP BERGERAK :
PT Arya menyerahkan Barang Kena Pajak secara langsung dengan harga jual Rp 20.000.000 kepada
Tuan Solihin pada tanggal 25 Februari 2023.
Atas transaksi penyerahan Barang Kena Pajak tersebut, PT Arya membuat Faktur Pajak pada tanggal
25 Februari 2023, yaitu pada saat diserahkan secara langsung kepada Pembeli atau pihak ketiga
untuk dan atas nama Pembeli.
25 Februari 2023
PT Arya Tn Solihin
Faktur Pajak
Harga Jual Rp 20.000.000 Dapat Menggunakan FP
PPN Rp 2.200.000 Lengkap dengan Efaktur
atau FP Eceran (Jika Tn
Solihin memenuhi kriteria
konsumen akhir)
Pasal 26 PP 44/2022
ILUSTRASI 2 - BKP BERGERAK :
PT Surya yang berkedudukan di Bandung menjual Barang Kena Pajak senilai Rp 200.000.000 kepada
PT Mulia di Medan dengan syarat pengiriman (term of delivery) loco gudang penjual (free on board
shipping point).
Barang Kena Pajak dikeluarkan dari gudang PT Surya dan dikirim ke gudang PT Mulia pada tanggal 22
Februari 2023 dengan menggunakan perusahaan ekspedisi dengan tanggal delivery order (DO) 22
Februari 2023. Barang diterima oleh PT Mulia pada tanggal 24 Februari 2023.
Atas transaksi penyerahan Barang Kena Pajak tersebut, PT Surya membuat Faktur Pajak pada
tanggal 22 Januari 2023, yaitu pada saat diserahkan kepada juru kirim atau pengusaha jasa
angkutan. Tanggal tersebut merupakan saat pembuatan Faktur Pajak karena transaksi menggunakan
syarat pengiriman (term of delivery) loco gudang penjual (free on board shipping point).
22 Februari 2023
PT Surya PT Mulia
Faktur Pajak
Harga Jual Rp 200.000.000 dibuat
PPN Rp 22.000.000
Pasal 26 PP 44/2022
ILUSTRASI 3 - BKP BERGERAK:
PT Neo di Bekasi menjual Barang Kena Pajak senilai Rp 80.000.000 kepada PT Sentosa di Yogyakarta
dengan syarat pengiriman (term of delivery) franco gudang Pembeli (free on board destination).
Barang dikeluarkan dari gudang PT Neo dan dikirim ke gudang PT Sentosa pada tanggal 20 Februari
2023 dengan menggunakan perusahaan ekspedisi.
Barang diterima oleh PT Sentosa pada tanggal 21 Februari 2023, PT Neo menerbitkan faktur
penjualan (invoice) pada tanggal 24 Februari 2023 .
Atas penyerahan Barang Kena Pajak tersebut, PT Neo wajib membuat Faktur Pajak pada tanggal 21
Februari 2023 yaitu pada saat diterima oleh Pembeli atau paling lambat tanggal 24 Februari 2023
yaitu pada saat diterbitkan faktur penjualan oleh Pengusaha Kena Pajak penjual.
21 s.d 24
20 Februari 2023
Februari 2023
PT Neo PT Sentosa
Faktur Pajak
Harga Jual Rp 80.000.000 dibuat
PPN Rp 8.800.000
Pasal 26 PP 44/2022
ILUSTRASI 1 - BKP TIDAK BERGERAK :
PT Karya mengikat Perjanjian jual beli sebuah rumah dengan Tuan William yang ditandatangani
tanggal 20 Januari 2023 dengan harga Jual Rp 2.000.000.000.
Perjanjian penyerahan hak untuk menggunakan atau menguasai rumah tersebut dibuat atau
ditandatangani tanggal 10 Februari 2023. Faktur Pajak harus dibuat pada tanggal 10 Februari 2023.
Jika sebelum surat atau akta tersebut dibuat atau ditandatangani, barang tidak
bergerak telah diserahkan atau berada dalam penguasaan Pembeli atau
penerimanya, maka Faktur Pajak harus dibuat pada saat barang tersebut secara
nyata diserahkan atau berada dalam penguasaan Pembeli atau penerima barang.
ILUSTRASI 2 - BKP TIDAK BERGERAK :
PT Adhi menjual rumah siap pakai dijual dan diserahkan secara nyata ke Tuan Yudi dengan Harga jual
Rp 700.000.000 tanggal 1 Februari 2023.
Perjanjian jual beli ditandatangani tanggal 10 Maret 2023. maka Faktur Pajak tetap harus dibuat
pada tanggal 1 Februari 2023.
Jika sebelum surat atau akta tersebut dibuat atau ditandatangani, barang tidak
bergerak telah diserahkan atau berada dalam penguasaan Pembeli atau
penerimanya, maka Faktur Pajak harus dibuat pada saat barang tersebut secara
nyata diserahkan atau berada dalam penguasaan Pembeli atau penerima barang.
SAAT PENYERAHAN BKP DAN/ATAU JKP
Penyerahan Barang Kena Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (2) untuk penyerahan Barang
Kena Pajak Berwujud yang menurut sifat atau hukumnya berupa barang bergerak yang dilakukan secara
konsinyasi, bagi consignee, terjadi pada saat:
1. Barang Kena Pajak Berwujud tersebut diserahkan secara langsung kepada pembeli atau pihak
BKP ketiga untuk dan atas nama pembeli;
Berwujud 2. Barang Kena Pajak Berwujud tersebut diserahkan secara langsung kepada penerima barang untuk
pemakaian sendiri, pemberian cuma-cuma, dan penyerahan dari pusat ke cabang atau sebaliknya
Bergerak dan/atau penyerahan antarcabang;
Consignee 3. Barang Kena Pajak Berwujud tersebut diserahkan kepada juru kirim atau pengusaha jasa
angkutan; atau
4. Harga atas penyerahan Barang Kena Pajak Berwujud diakui sebagai piutang atau penghasilan, atau
pada saat diterbitkan faktur penjualan oleh Pengusaha Kena Pajak consignee, sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum dan diterapkan secara konsisten.
KONSINYASI
yaitu penyerahan BKP yang dilakukan dengan cara:
a. consignor menitipkan BKP kepada consignee; DAN
b. consignee menyerahkan BKP yang dititipkan
sebagaimana dimaksud pada huruf a kepada
pembeli BKP dimaksud.
Pasal 24 PP 44/2022
KONSINYASI
KONSINYASI
yaitu penyerahan BKP yang Saat Penyerahan bagi pemilik barang (consignor):
dilakukan dengan cara: Pada saat harga atas penyerahan BKP diakui sebagai piutang atau penghasilan,
atau pada saat diterbitkan faktur penjualan oleh PKP consignor, sesuai dengan
a. consignor menitipkan BKP kepada prinsip akuntansi yang berlaku umum dan diterapkan secara konsisten.
consignee; DAN
b. consignee menyerahkan BKP yang
dititipkan sebagaimana dimaksud pada
Saat Penyerahan bagi penerima barang (consignee):
huruf a kepada pembeli BKP dimaksud. Pada saat:
• BKP berwujud tersebut diserahkan secara langsung kepada pembeli atau
pihak ketiga untuk dan atas nama pembeli;
• BKP berwujud tersebut diserahkan secara langsung kepada penerima
barang untuk pemberian cuma-cuma, pemakaian sendiri, dan penyerahan
dari pusat ke cabang atau sebaliknya dan/atau penyerahan antarcabang;
• BKP berwujud tersebut diserahkan kepada juru kirim atau pengusaha jasa
angkutan; atau
• harga atas penyerahan BKP diakui sebagai piutang atau penghasilan, atau
pada saat diterbitkan faktur penjualan oleh PKP consignee, sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum dan diterapkan secara konsisten.
Pasal 24 PP 44/2022
SAAT PENYERAHAN BKP DAN/ATAU JKP
Penyerahan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud, terjadi pada saat:
1. Harga atas penyerahan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud diakui sebagai piutang atau
penghasilan, atau pada saat diterbitkan faktur penjualan oleh Pengusaha Kena Pajak,
BKP Tidak
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan diterapkan secara konsisten; atau
Berwujud
2. Kontrak atau perjanjian ditandatangani, atau saat mulai tersedianya fasilitas atau
kemudahan untuk dipakai secara nyata, sebagian atau seluruhnya, dalam hal saat sebagaimana
dimaksud pada angka 1 tidak diketahui;
Barang Kena Pajak berupa persediaan dan/atau aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk
diperjualbelikan, yang masih tersisa pada saat pembubaran perusahaan terjadi, yaitu pada saat yang
terjadi lebih dahulu di antara saat:
1. Ditandatanganinya akta pembubaran oleh notaris; BKP
2. Berakhirnya jangka waktu berdirinya perusahaan yang ditetapkan dalam anggaran dasar; Pembubaran
Perusahaan
3. Tanggal penetapan pengadilan yang menyatakan perusahaan dibubarkan; atau
4. Diketahuinya bahwa perusahaan tersebut nyata-nyata sudah tidak melakukan kegiatan
usaha atau sudah dibubarkan, berdasarkan hasil pemeriksaan atau berdasarkan data atau
dokumen yang ada
Pasal 23 PP 44/2022
SAAT PENYERAHAN BKP DAN/ATAU JKP
Pengalihan Barang Kena Pajak dalam rangka penggabungan, peleburan, pemekaran, pemecahan,
dan pengambilalihan usaha, serta pengalihan Barang Kena Pajak untuk tujuan setoran modal
pengganti saham oleh bukan PKP atau perubahan bentuk usaha, terjadi pada saat:
1. Disepakati atau ditetapkannya penggabungan, peleburan, pemekaran, pemecahan,
pengambilalihan usaha, atau perubahan bentuk usaha sesuai dengan hasil rapat umum
pemegang saham yang tertuang dalam perjanjian penggabungan, peleburan, pemekaran,
BKP Hal pemecahan, pengambilalihan usaha, atau perubahan bentuk usaha;
Tertentu
2. Ditandatanganinya akta mengenai penggabungan, peleburan, pemekaran, pemecahan atau
pengambilalihan usaha, atau perubahan bentuk usaha oleh notaris;
3. Disepakati atau ditetapkannya pengalihan Barang Kena Pajak untuk tujuan setoran modal
pengganti saham yang tertuang dalam perjanjian pengalihan Barang Kena Pajak untuk
tujuan setoran modal; atau
4. Ditandatanganinya akta mengenai pengalihan Barang Kena Pajak untuk tujuan setoran modal
pengganti saham oleh notaris.
Impor Barang Kena Pajak terjadi pada saat Barang Kena Pajak tersebut dimasukkan ke dalam Impor BKP
Daerah Pabean.
Pasal 23 PP 44/2022
SAAT PENYERAHAN BKP DAN/ATAU JKP
INBRENG YANG TIDAK TERUTANG PPN INBRENG
Pengalihan BKP untuk tujuan
setoran modal pengganti saham Saat penyerahan atas pengalihan BKP untuk tujuan setoran
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1A modal pengganti saham yang tidak memenuhi ketentuan
ayat (2) huruf d Undang-Undang PPN Pasal 1A ayat (2) huruf d Undang-Undang PPN, pada saat:
meliputi pengalihan BKP untuk tujuan
setoran modal kepada badan • disepakati atau ditetapkannya pengalihan BKP untuk
sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang PPN.
tujuan setoran modal pengganti saham sebagaimana
dimaksud Pasal 11 yang tertuang dalam perjanjian
pengalihan BKP untuk tujuan setoran modal; atau
Pasal 1 angka 13 Undang-Undang PPN
Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang • ditandatanganinya akta mengenai pengalihan BKP untuk
merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang
tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas,
tujuan setoran modal pengganti saham sebagaimana
perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik dimaksud Pasal 11 oleh notaris.
negara atau badan usaha milik daerah dengan nama dan dalam
bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan,
perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik,
atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya
termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.
Pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dan/atau Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean
di dalam Daerah Pabean, terjadi pada saat yang lebih dahulu terjadi di antara saat:
a. Harga perolehan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dan/atau Jasa Kena Pajak tersebut dinyatakan
sebagai utang oleh pihak yang memanfaatkannya; BKPTB/JKP
b. Penggantian atas Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dan/atau Jasa Kena Pajak tersebut ditagih oleh Luar Pabean
pihak yang menyerahkannya; atau
c. Harga perolehan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dan/atau Jasa Kena Pajak tersebut dibayar baik
sebagian atau seluruhnya oleh pihak yang memanfaatkannya.
Pasal 23 PP 44/2022
ILUSTRASI 1 - JASA KENA PAJAK:
PT Beta menyewakan 1 (satu) unit Gudang kepada PT Dian dengan masa kontrak selama 10 (sepuluh)
tahun. Dalam kontrak, disepakati antara lain:
PT Solana mulai menggunakan Gudang tersebut pada tanggal 10 Februari 2023.
Nilai kontrak sewa selama 10 (sepuluh) tahun sebesar Rp 5.000.000.000 (lima miliar rupiah).
Pembayaran sewa, yaitu tahunan dan disepakati dibayar setiap tanggal 25 Februari dengan
pembayaran sebesar Rp 500.000.000 (lima ratus juta rupiah) per tahun.
Pada tanggal 25 Februari 2023, PT Solana melakukan pembayaran sewa untuk tahun pertama. Atas
penyerahan Jasa Kena Pajak tersebut, PT Beta wajib membuat Faktur Pajak pada tanggal 25
Februari 2023 dengan dasar pengenaan pajak sebesar 500.000.000 (lima ratus juta rupiah).
PT Beta PT Solana
Untuk pemakaian oleh pelanggan pada tanggal 1 sampai dengan 28 Februari 2023, PT Speedy menerbitkan faktur
penjualan (invoice) untuk melakukan penagihan pada tanggal 5 Maret 2023.
Untuk kasus ini, Faktur Pajak dibuat pada saat penyerahan jasa tersebut dinyatakan atau dicatat sebagai piutang atau
penghasilan, yaitu pada akhir periode pemakaian (tanggal 28 Februari 2023) atau paling lambat pada saat diterbitkannya
faktur penjualan (invoice) (tanggal 5 Maret 2023). Saat pembuatan Faktur Pajak dimaksud diterapkan secara konsisten.
PT Speedy Pelanggan
Jasa Invoice
Telekomunikasi (dokumen yang
dipersamakan dengan
Faktur Pajak)
ILUSTRASI 4 - JASA KENA PAJAK :
PT Bangun Jaya melakukan pekerjaan jasa pemborongan bangunan untuk kepentingan PT Sinar Harapan dengan
rincian sebagai berikut:
1) Tanggal 1 Januari 2023, perjanjian pemborongan ditandatangani dan diterima uang muka sebesar 20% (dua puluh
persen).
2) Tanggal 3 Februari 2023, pekerjaan selesai 20% (dua puluh persen), diterima pembayaran tahap ke-1.
3) Tanggal 1 Maret 2023, pekerjaan selesai 50% (lima puluh persen), diterima pembayaran tahap ke-2.
4) Tanggal 21 Maret 2023, pekerjaan selesai 80% (delapan puluh persen), diterima pembayaran tahap ke-3.
5) Tanggal 25 Mei 2023, pekerjaan selesai 100% (seratus persen), bangunan atau barang tidak bergerak diserahkan.
6) Tanggal 1 Juni 2023, diterima pembayaran tahap akhir (ke-4) sebesar 95% (sembilan puluh lima persen) dari harga
borongan.
7) Tanggal 1 Desember 2023, diterima pembayaran pelunasan seluruh jasa pemborongan
Pada angka 1 sampai dengan angka 4, PPN terutang pada tanggal diterimanya pembayaran (uang muka dan pembayaran
termin), sedangkan pada angka 5 sampai dengan angka 7, Pajak Pertambahan Nilai terutang pada tanggal 25 Mei 2023
atau saat jasa pemborongan (bangunan atau barang tidak bergerak) selesai dilakukan dan diserahkan kepada pemiliknya.
Tanggal pembayaran yang tersebut pada angka 6 dan angka 7 tidak perlu diperhatikan karena tidak termasuk saat yang
menentukan terutangnya Pajak Pertambahan Nilai sesuai dengan dasar akrual yang dianut dalam Undang-Undang PPN.
Cara penentuan saat pembuatan Faktur Pajak tersebut di atas juga berlaku untuk penyerahan Barang Kena Pajak
dan/atau Jasa Kena Pajak yang penerimaan pembayarannya terjadi sebelum penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau
sebelum penyerahan Jasa Kena Pajak tersebut.
ILUSTRASI JASA KENA PAJAK 4 :
1 Juni & 1
1 Jan 2023 3 Feb 2023 1 Mar 2023 21 Mar 2023 25 Mei 2023 Desember 2023
PT Bangun PT Sinar
Jaya Harapan
FP atas Uang FP atas Uang FP atas Uang FP atas Uang FP atas 100% Pembayaran
Muka 20% Tahap-1 Tahap-2 Tahap-3 Bangunan
Diserahkan
SAAT PENYERAHAN BKP DAN/ATAU JKP
EKSPOR
Ekspor Barang Kena Pajak Berwujud terjadi pada saat Barang Kena Pajak
BKP dikeluarkan dari Daerah Pabean.
Berwujud
Ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud terjadi pada saat Penggantian atas EKSPOR
Barang Kena Pajak Tidak Berwujud yang diekspor tersebut dicatat atau diakui BKP Tidak
sebagai piutang atau penghasilan. Berwujud
EKSPOR Ekspor Jasa Kena Pajak terjadi pada saat Penggantian atas jasa yang diekspor
JKP tersebut dicatat atau diakui sebagai piutang atau penghasilan.
Pasal 23 PP 44/2022
Pembahasan 6
Faktur Pajak Pengganti, Retur dan Pembatalan
Faktur Pajak
TATA CARA PENGGANTIAN/PEMBETULAN FAKTUR PAJAK
▪ Dilakukan oleh PKP yang membuat Faktur Pajak dengan menggunakan
aplikasi e-Faktur atas permintaan pembeli BKP/penerima JKP atau
Penggantian/Pembetulan kemauan sendiri.
▪ SPT Masa PPN Masa Pajak dilaporkannya Faktur Pajak yang diganti masih
Salah dalam pengisian/penulisan
dapat disampaikan atau dilakukan pembetulan sesuai ketentuan.
sehingga tidak memuat
keterangan yang benar, lengkap, ▪ NSFP Faktur Pajak pengganti sama dengan NSFP Faktur Pajak yang diganti.
dan jelas. ▪ Kode status diisi 1 (satu), kode transaksi yang digunakan sesuai
peruntukan.
▪ Tanggal Faktur Pajak pengganti yaitu tanggal pada saat Faktur Pajak
pengganti dibuat.
▪ Dalam hal PKP penjual telah melaporkan Faktur Pajak yang diganti dalam
SPT Masa PPN maka PKP penjual harus melakukan pembetulan SPT Masa
PPN yang bersangkutan untuk melaporkan Faktur Pajak pengganti.
Dengan implementasi aplikasi e-Faktur 3.0, ▪ Dalam hal PKP pembeli telah melaporkan Faktur Pajak yang diganti dalam
pelaporan e-Faktur pengganti dilakukan secara SPT Masa PPN maka PKP pembeli harus melakukan pembetulan SPT Masa
prepopulated.
FP PENGGANTI TIDAK DAPAT MENGUBAH PPN yang bersangkutan untuk melaporkan Faktur Pajak pengganti.
NPWP, NSFP DAN/ATAU TANGGAL FP
Tanggal Approval Faktur Pajak Pengganti maksimal tanggal 15
NORMAL
Bulan berikutnya jika melakukan approval backdate
Misal di Tanggal 15 Mei 2023 dibuat FP pengganti dengan tanggal 1
April 2023 atas FP Normal di tanggal 10 Januari 2022
ILUSTRASI PEMBETULAN/PENGGANTIAN FAKTUR PAJAK
PT Melia pada tanggal 5
Maret 2023 menyadari
terdapat kesalahan berupa
nama barang dalam
pembuatan FP di tanggal 3
Februari 2021 kepada PT 5/03/2023
Cisarua
PT Melia membuat FP
Pengganti dan kemudian
membetulkan SPT Masa
Februari 2021 akibat adanya
FP pengganti tersebut
Tanggal FP Pengganti diisi dengan tanggal pada NSFP Faktur Pajak pengganti tetap
saat Faktur Pajak pengganti dibuat, atau maksimal menggunakan NSFP yang sama dengan NSFP
tanggal 1 pada bulan sebelumnya jika tanggal Faktur Pajak yang diganti
approval FP pengganti tidak melebihi tanggal 15
bulan approval
ILUSTRASI PEMBETULAN/PENGGANTIAN FAKTUR PAJAK
Dalam hal pengusaha kena pajak membuat faktur
pajak pengganti, tarif PPN yang digunakan adalah
tarif yang digunakan dalam faktur pajak yang
diganti tersebut
20.000.000 2.000.000
05/03/2023 20.000.000 2.000.000
ILUSTRASI RETUR FAKTUR PAJAK
PT Cahya pada tanggal 25
Februari 2023 meretur 50%
barang yang telah dibeli
sebesar Rp 100 juta di tanggal
31 Maret 2022 dari PT Adhi
PT Cahya membuat Nota Dalam hal pengusaha kena pajak
membuat nota retur atau nota
Retur Sesuai PMK 65 Tahun
pembatalan,penghitungan PPN dari
2010 dan kemudian barang kena pajak/jasa kena pajak
menginputnya di Masa April yang dikembalikan atau dibatalkan
2022 akibat adanya nota retur menggunakan tarif PPN yang
tersebut digunakan dalam faktur pajak yang
dikembalikan atau dibatalkan
Formulir 1111 A1 - Daftar Ekspor BKP Berwujud, BKP Tidak Berwujud dan/atau JKP
Formulir 1111 A2 - Daftar Pajak Keluaran atas Penyerahan Dalam Negeri dengan Faktur
Pajak
Formulir 1111 B1 - Daftar Pajak Masukan yang Dapat Dikreditkan atas Impor BKP dan
Pemanfaatan BKP Tidak Berwujud/JKP dari Luar Daerah Pabean
Formulir 1111 B2 - Daftar Pajak Masukan yang Dapat Dikreditkan atas Perolehan
BKP/JKP Dalam Negeri; dan
Formulir 1111 B3 - Daftar Pajak Masukan yang Tidak Dikreditkan atau yang Mendapat
Fasilitas
PER 29 Tahun 2015
Lampiran A1
Lampiran SPT Masa PPN untuk
melaporkan Pemberitahuan Ekspor
Barang, Pemberitahuan Ekspor
JKP/BKP Tidak Berwujud
A1
A2
FP Eceran
A2 (01,04,05,06,09)
A2 (02, 03)
A2 (07)
A2 (08)
Lampiran AB
Dok. Yg
Dipersamakan
FP dan/atau Dok.
Yg Dipersamakan
FP dan/atau Dok.
Yg Dipersamakan
Lampiran AB
SPT INDUK
SPT INDUK
SPT INDUK
PELAPORAN/PEMBETULAN SEJAK MASA SEPTEMBER 2020
• Diisi dengan Pajak Keluaran yang telah disetor di muka dalam Masa Pajak
yang sama, misalnya PPN atas stiker kaset rekaman suara (kaset isi) dan PPN
atas pabrikan tembakau buatan dalam negeri.
• Bagian ini juga digunakan untuk melaporkan pembayaran PPN yang lebih
besar dari yang seharusnya pada Masa Pajak bersangkutan, yang
pembayarannya telah dilakukan sebelum melaporkan SPT Masa PPN.
VALIDASI PENGISIAN PPN DISETOR DIMUKA
DALAM MASA PAJAK YANG SAMA
Tampilan pada
SPT Masa PPN
Tujuan
Kompensasi di
Lampiran 1111
AB Romawi III
Huruf B akan
muncul
otomatis
(Prepopulated)
PETUNJUK PENGISIAN KOLOM KOMPENSASI KELEBIHAN PPN
(Lampiran AB Romawi III Huruf B angka 1)
2. Kolom “Kompensasi kelebihan PPN karena pembetulan SPT PPN Masa Pajak (mm-yyyy)
“__-________”
Kolom ini otomatis terisi berdasarkan isian PPN lebih bayar pada angka romawi II huruf F
(butir II.F) Formulir 1111 (induk) SPT Masa PPN pembetulan, dalam hal Pengusaha Kena
Pajak mengisi tanda X dalam kotak pada:
a. butir “1.2 Butir II.F (Diisi dalam hal SPT Pembetulan);” dan
b. butir “3.1 Dikompensasikan ke Masa Pajak " - ,” pada angka
romawi II huruf H Formulir 1111 (induk) SPT Masa PPN pembetulan.
SPT Induk – Desember Pembetulan Ke-1
Pengisian pada
SPT yang
memiliki LB dan
akan di
01 2023
kompensasikan
(SPT
Pembetulan)
Tampilan pada
SPT Masa PPN
Tujuan
Kompensasi di
Lampiran
10-2022 1.000.000
1111AB Romawi
III Huruf B akan
muncul
otomatis 1.000.000
(Prepopulated) 1.000.000
Lebih Bayar Pada SPT Normal, Maka Wajib Memilih Poin 3.1
Dikompensasi ke Masa Pajak Berikutnya
Lebih Bayar Pada SPT Pembetulan, Maka Wajib Memilih Poin 3.1
Dikompensasikan ke Masa Pajak mm-yyyy
LAMPIRAN AB B.2 DAPAT BERISI BEBERAPA KOMPENSASI
Catatan:
Kolom “Kompensasi kelebihan PPN karena pembetulan
SPT PPN Masa Pajak - ” dapat berisi 1
(satu) atau kombinasi beberapa kompensasi kelebihan
PPN karena pembetulan SPT Masa PPN dari beberapa
Masa Pajak
THANK YOU
Do you have any questions?
Luckylukeneo@gmail.com
081289119840