Anda di halaman 1dari 6

Ringkasan Koreksi Fiskal

Non
Beban usaha Deductiable Ket Dasar Hukum
Deductiable
Konsep Biaya Secara Umum
Biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan, menagih,
Penjelasan Pasal 6 ayat (1) huruf a jo PP
dan memelihara penghasilan yang bukan obyek pajak V
No. 94 Tahun 2010
PPh atau pengenaan PPh-nya final
Biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan, menagih, Penjelasan Pasal 6 ayat (1) huruf a jo PP
dan memelihara penghasilan No. 94 Tahun 2010
 Prinsip Realisasi V Pasal 28 UU KUP
 Konsevatif/penyisihan Pasal 9 ayat (1) huruf c UU PPh, PMK-
V 81/PMK.03/2009 s.t.d.t.d PMK-
219/PMK.011/2012
Konsep Koreksi Fiskal Secara Umum

1. Gaji/ upah V PPh Ps.21 Pasal 6 ayat (1) huruf a UU PPh


2. Tunjangan PPh Pasal 21 V PPh Ps.21 PER-16/PJ/2016
3. PPh dibayar Perusahaan Pasal 9 ayat (1) huruf h UU PPh
V
PER16/PJ/2016
4. Premi asuransi jiwa pegawai dibayar Perusahaan V PPh Ps.21 Pasal 9 ayat (1) huruf d UU PPh
5. Premi asuransi jiwa untuk pemilik/pemegang saham
V Pasal 9 ayat (1) huruf b UU PPh
dan keluarganya.
6. Iuaran JAMSOSTEK PP No.14 Tahun 1993 s.t.d.t.d. PP
No.53 Tahun 2012
a. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) V PPh Ps.21 Pasal 9 ayat (1) huruf d UU PPh
b. Jaminan Kematian (JKM) PP No.14 Tahun 1993 s.t.d.t.d. PP
V PPh Ps.21
No.53 Tahun 2012
c. Jaminan Pelayanan Kesehatan (JPK) PP No.14 Tahun 1993 s.t.d.t.d. PP
V PPh Ps.21
No.53 Tahun 2012
d. Iuaran Jaminan Hari Tua (JHT) (JAMSOSTEK) Bukan Objek PP No.14 Tahun 1993 s.t.d.t.d. PP
PPh Ps 21 No.53 Tahun 2012
 Dibayar perusahaan V Pasal 6 ayat (1) huruf a UU PPh
 Dibayar Pegawai (bagi Pegawai untuk Pengurang Ph
V PER-16/PJ/2016
Menghitung PPh 21) Neto Ps 21
7. Iuran Pensiun ke dana Pensiun yang disahkan Bukan Objek Pasal 6 ayat (1) huruf c UU PPh, PER-
Menkeu PPh Ps 21 16/PJ/2016
 Dibayar perusahaan V PER-16/PJ/2016 ayat 8
 Dibayar pegawai (bagi Pegawai untuk Pengurang Ph
V PER-16/PJ/2016 ayat 8
menghitung PPh 21) Neto Ps 21
8. Iuran Pensiun ke dana Pensiun yang belum
V Pasal 6 ayat (1) huruf c UU PPh
disahkan Menkeu
9. Tunjangan Hari Raya V PPh Ps.21 Pasal 6 ayat (1) huruf a UU PPh
10. Uang Lembur V PPh Ps.21 Pasal 6 ayat (1) huruf a UU PPh
11. Pengobatan: Pasal 6 ayat (1) huruf a UU PPh
a) Cuma-Cuma (langsung ke rumah sakit) V Pasal 9 ayat (1) huruf e UU PPh
b) Penggantian pengobatan V PPh Ps.21 PER-16/PJ/2016
c) Tunjangan pengobatan V PPh Ps.21 PER-16/PJ/2016
12. Pemberian imbalan dalam bentuk natura dan
V Pasal 9 ayat (1) huruf e UU PPh
kenikmatan, misal : kendaraan, beras, dsb.
13. Pemberian makan kepada crew kapal/pesawat
Pasal 9 ayat (1) huruf e UU PPh, PMK-
dalam perjalanan V
83/PMK.03/2009, PER-51/PJ/2009
14. Pemberian dalam bentuk natura dan kenikmatan
Pasal 9 ayat (1) huruf e UU PPh, PMK-
83/PMK.03/2009, PER-51/PJ/2009
a. Pengeluaran untuk penyediaan makanan/
Pasal 9 ayat (1) huruf e UU PPh, PMK-
minuman bagi seluruh pegawai,termasuk dewan V
83/PMK.03/2009, PER-51/PJ/2009
direksi dan dewan komisaris ditempat kerja.
b. Penggantian dalam bentuk natura dan kenikmatan
Pasal 9 ayat (1) huruf e UU PPh, PMK-
di daerah tertentu: V
83/PMK.03/2009, PER-51/PJ/2009
 Tempat tinggal/ perumahan pegawai sepanjang
Pasal 9 ayat (1) huruf e UU PPh, PMK-
fasilitas tersebut tidak tersedia V
83/PMK.03/2009, PER-51/PJ/2009
Non
Beban usaha Deductiable Ket Dasar Hukum
Deductiable
 Pelayanan kesehatan sepanjang fasilitas tersebut
Pasal 9 ayat (1) huruf e UU PPh, PMK-
tidak tersedia. V
83/PMK.03/2009, PER-51/PJ/2009
 Pendidikan pegawai & keluarganya sepanjang
Pasal 9 ayat (1) huruf e UU PPh, PMK-
fasilitas tersebut sudah tersedia V
83/PMK.03/2009, PER-51/PJ/2009
 Olah raga bagi pegawai dan keluarganya
sapanjang fasilitas tersebut tidak tersedia. Sarana Pasal 9 ayat (1) huruf e UU PPh, PMK-
V
olah raga tidak termasuk golf, boating, pacuan 83/PMK.03/2009, PER-51/PJ/2009
kuda.
c. Dalam rangka & berkaitan dengan pelaksanaan
KEP-220/PJ./2002
kerja:
 Beban antar jemput karyawan V KEP-220/PJ./2002
 Penyediaan makan/minum untuk awak kapal &
Pasal 9 ayat (1) huruf e UU PPh, PMK-
pesawat. V
83/PMK.03/2009, PER-51/PJ/2009
d. Untuk keamanan/ keselamatan kerja yang
diwajibkan, misal: pakaian dan peralatan bagi pegawai Pasal 9 ayat (1) huruf e UU PPh, PMK-
V
pemadam kebakaran, proyek, pakaian seragam pabrik, 83/PMK.03/2009, PER-51/PJ/2009
hansip/satpam.
e. Berkenaan dengan situasi lingkungan, misal: Pasal 9 ayat (1) huruf e UU PPh, PMK-
83/PMK.03/2009, PER-51/PJ/2009
Pakaian seragam pegawai hotel/ penyiar TV
Pasal 9 ayat (1) huruf e UU PPh, PMK-
V
83/PMK.03/2009, PER-51/PJ/2009
 Makan tambahan bagi operator komputer
Pasal 9 ayat (1) huruf e UU PPh, PMK-
/pengetik V
83/PMK.03/2009, PER-51/PJ/2009
 Makan/ minum cuma-Cuma bagi pegawai
Pasal 9 ayat (1) huruf e UU PPh, PMK-
restoran V
83/PMK.03/2009, PER-51/PJ/2009
15. Pembebanan yang masa manfaatnya lebih dari satu
tahun, dengan cara penyusutan sesuai Pasal 11 UU V Pasal 6 ayat 1 UU PPh
PPh
16. Cuti pegawai:
a) Diberikan uang cuti (penjelasan Pasal 6 ayat (1) huruf a UU
V PPh Ps.21
PPh)
b) Tunjangan cuti V PPh Ps.21 PER-16/PJ/2016
c) Dibayar perusahaan V Pasal 9 ayat (1) huruf e UU PPh
17. Perjalanan dinas pegawai:
a. Didukung bukti-bukti yang sah/ dipertanggung- (penjelasan Pasal 6 ayat (1) huruf a UU
V
jawabkan PPh)
b. Lumpsum (tidak didukung bukti-bukti) V Pasal 9 ayat (1) huruf e UU PPh
c. Lumpsum dianggap honor pegawai (penjelasan Pasal 6 ayat (1) huruf a UU
V PPh Ps.21
PPh)
d. Honor/ uang saku (penjelasan Pasal 6 ayat (1) huruf a UU
V PPh Ps.21
PPh)
e. Fiskal Luar Negeri dibayar perusahaan,
merupakan PPh Ps.25, dibayar dengan SSP, ditulis
nama pegawai q.q. nama perusahaan dengan NPWP V PP 42 tahun 2000, PP 80 Tahun 2008
perusahaan atau dengan Tanda Bukti FLN
f. Biaya piknik/ rekreasi V Pasal 9 ayat (1) huruf e UU PPh
18. Bonus atas prestasi kerja yang dibebankan pada
V PPh Ps.21 PER-16/PJ/2016
tahun berjalan
19. Pembagian bonus, tantiem, gratifikasi, jasa
PPh Ps.4(2), SE-11/PJ.42/1992, PP 19 Tahun 2009,
produksi yang dibebankan ke laba ditahan (Retained V
tarif 10% Final PMK-111/PMK.03/2010
Earning)
a. kepada pemegang saham-OP Pasal 9 ayat(1) huruf a SE-
PPh Ps.4(2),
V 11/PJ.42/1992, PP 19 Tahun 2009,
tarif 10% Final
PMK-111/PMK.03/2010
b. kepada karyawan dan selain pengurus Pasal 9 ayat(1) huruf a SE-
V Pasal 21 11/PJ.42/1992, PP 19 Tahun 2009,
PMK-111/PMK.03/2010
20. Biaya seminar, penataran, kursus (pendidikan di
V Pasal 6 ayat (1) huruf g UU PPh
dalam negeri dan luar begeri)
21. Honor/ uang saku pegawai yang mengikuti
V PPh Ps.21 Pasal 6 ayat (1) huruf a UU PPh
seminar dsb.
Non
Beban usaha Deductiable Ket Dasar Hukum
Deductiable
22. Bea siswa:
a) Ada ikatan kerja dengan perusahaan V Bukan Objek PMK-246/PMK.03/2008 s.t.d.t.d. PMK
b) Tidak ada ikatan dengan perusahaan baik Pajak 154/PMK.03/2009
V
karyawan maupun bukan karyawan
23. Sumbangan ke karyawan dalam bentuk uang Penjelasan Pasal 6 ayat (1) huruf a UU
V PPh Ps.21
PPh
24. Kendaraan perusahaan yang dibawa pulang &
dikuasai pegawai :
a. Penyusutan V KEP-220/PJ/2002, Sebesar 50% dari
pengeluaran
b. Biaya reparasi/ pemeliharaan V
c. Bahan bakar/ oli dsb V
25. Perumahan perusahaan & asrama:
a. Pegawai yang menempati tidak diberi tunjangan
Pasal 9 ayat (1) huruf b jo penjelasan
perumahan :
Pasal 6 ayat (1) huruf a UU PPh
 Penyusutan rumah V
 Biaya eksploitasi rumah V
b. Pegawai yang menempati diberi tunjangan
perumahan minimal sebesar biaya penyusutan &
biaya eksploitasi
 Tunjangan perumahan V PPh Ps.21 PER-16/PJ/2016
 Biaya penyusutan rumah V PPh Ps.21 PER-16/PJ/2016
 Biaya eksploitasi rumah V PPh Ps.21 PER-16/PJ/2016
26. Mess untuk transit, pendidikan (sementara) :
Pasal 9 ayat (1) huruf e UU PPh, PMK-
a. Biaya penyusutan V
83/PMK.03/2009, PER-51/PJ/2009
b. Biaya eksploitasi V
27. Sewa rumah pegawai yang tidak diberi tunjangan
sewa minimal sebesar sewa rumah tersebut. V Pasal 9 ayat (1) huruf e UU PPh

28. PPh sewa rumah dibayar perusahaan Penjelasan Pasal 6 ayat (1) huruf a UU
V
PPh
29. Diberikan uang sewa rumah Penjelasan Pasal 6 ayat (1) huruf a UU
V PPh Ps.21
PPh
30. Upah pesangon
V PPh Ps.21 PER-16/PJ/2016

31. Upah borongan pekerja ke orang pribadi


V PPh Ps.21 PER-16/PJ/2016

32. Imbalan ke pegawai yang merupakan pemegang


saham : (25% ke atas)
a. Gaji yang wajar Penjelasan Pasal 6 ayat (1) huruf a UU
V PPh Ps.21
PPh jo PER-16/PJ/2016
b. Imbalan di atas kewajaran Penjelasan Pasal 6 ayat (1) huruf a UU
V PPh Ps.21
PPh jo PER-16/PJ/2016
c. Deviden terselubung : PPh Ps.23
 Premi asuransi jiwa Penjelasan pasal 9 ayat (1) huruf f UU
V PPh, PP 19 Tahun 2009, PMK-
111/PMK.03/2010
 Biaya listrik, telepon rumah pribadi Penjelasan pasal 9 ayat (1) huruf f UU
V PPh, PP 19 Tahun 2009, PMK-
111/PMK.03/2010
 Biaya pemeliharaan mobil pribadi Penjelasan pasal 9 ayat (1) huruf f UU
V PPh, PP 19 Tahun 2009, PMK-
111/PMK.03/2010
 PBB rumah pribadi Penjelasan pasal 9 ayat (1) huruf f UU
V PPh, PP 19 Tahun 2009, PMK-
111/PMK.03/2010
 Pengeluaran perusahaan untuk keperluan
Pasal 9 ayat (1) huruf b UU PPh, PP 19
langsung karyawan/ pemegang saham V
Tahun 2009, PMK-111/PMK.03/2010
 Pembagian laba secara langsung/ tidak langsung
Pasal 9 ayat (1) huruf b UU PPh, PP 19
V
Tahun 2009, PMK-111/PMK.03/2010
33. Gaji yang dibayar ke anggota / sekutu Persekutuan, Penjelasan pasal 9 ayat (1) huruf j UU
V
CV, Firma PPh
Non
Beban usaha Deductiable Ket Dasar Hukum
Deductiable
34. Beban bunga :
a. Biaya bunga untuk memperoleh Penghasilan yang Penjelasan Pasal 6 ayat (1) huruf a UU
V PPh Ps.23
merupakan obyek Pajak PPh, PP No. 94 Tahun 2010
b. Bunga atas pinjaman yang digunakan untuk
membeli saham yang sudah beredar atas untuk
melakukan akuisisi saham milik pemegang saham PP No. 94 Tahun 2010
(penyerahan dalam negeri), bagi PTDN, BUMN/D,
Koperasi, yayasan:
a) Dibebankan pada tahun ybs. V PP No. 94 Tahun 2010
b) Dikapitalisasi pada harga perolehan investasi
V PP No. 94 Tahun 2010
saham
c. Biaya bunga atas pijaman untuk melakukan
penyertaan pada perusahaan yang baru didirikan V PP No. 94 Tahun 2010
atau mengambil right issue
d. Biaya bunga selama masa konstruksi, tidak boleh
dibebankan pada th ybs, tetapi menambah harga V SE-22/PJ.42/1999
perolehan aktiva tetap
e. Biaya bunga jika ada penghasilan bunga deposito/
tabungan yang sudah dikenakan PPh final, tidak V PP 94 Tahun 2010, SE-46/PJ.4/1995
semua biaya bunga dapat dibebankan
f. Biaya bunga atas pinjaman untuk keperluan
V Pasal 9 ayat (1) huruf b UU PPh
pribadi
g. Pembayaran bunga : V Pasal 23 UU PPh
a)Ke bank-bank di Indonesia
Pasal 23 ayat (4) UU PPh, Penjelasan
V
pasal 6 ayat (1) huruf a UU PPh
b) Ke bukan bank Penjelasan pasal 6 ayat (1) huruf a UU
V PPh Ps.23
PPh
c) Ke WPLN non tax treaty V PPh Ps.26 Pasal 26 UU PPh
d) Ke WPLN tax treaty Surat Keterangan Domisili Tarif PPh
V PPh Ps.26
Ps.26
e) Ke pemegang saham/ hubungan istimewa Penjelasan pasal 6 ayat (1) huruf a UU
PPh Ps.23
 Wajar V PPh
 Tidak wajar (selisihnya) Penjelasan pasal 9 ayat (1) huruf f UU
V PPh Ps.23
PPh
35. Beban sewa selain tanah dan/atau bangunan Pasal 6 UU PPh
a) Ke WPDN Orang Pribadi V PPh Ps.23 Pasal 6 ayat (1) huruf a UU PPh
b) Ke WPDN Badan/BUT V PPh Ps.23 Pasal 6 ayat (1) huruf a UU PPh
36. Sewa tanah dan/ atau bangunan Pasal 9 ayat (1) UU PPh, PP 94 Tahun
2010
a) Ke WPDN Orang Pribadi PP 29 Tahun 1996 s.t.d.t.d. PP 5 Tahun
V PPh Ps 4 (2)
2002, KEP-227/PJ./2002
b) Ke WPDN Badan PP 29 Tahun 1996 s.t.d.t.d. PP 5 Tahun
V PPh Ps 4 (2)
2002, KEP-227/PJ./2002
37. Biaya royalty Pasal 6 ayat (1) UU PPh
a. Ke WPDN V PPh Ps.23
b. Ke WPLN non tax treaty V PPh Ps.26
c. Ke WPLN tax treaty PER-61/PJ./2009
V SKD Ps.26
s.t.d.t.d. PER-24/PJ/2010
38. Jasa manajemen WPDN, pemberian jasa dengan
ikut serta secara langsung melaksanakan manajemen V PPh Ps.23 Pasal 9 UU PPh

39. Jasa teknik WPDN, pemberian jasa dalam bentuk


pemberian informasi yang berkenaan dengan
V PPh Ps.23 Pasal 6 UU PPh
pengalaman dibidang: industri, perdagangan,ilmu
pengetahuan, meliputi:
a. Penelitian tanah
b. Pembuatan design bangunan
c. Pengawasan pelaksanaan bangunan
d. Informasi teknik, gambar, petunjuk produksi,
perhitungan dsb
e. Latihan teknik
f. Informasi bidang manajemen
g. Jasa rekrutmen pegawai
Non
Beban usaha Deductiable Ket Dasar Hukum
Deductiable
40. Jasa konstruksi
a. Jasa pelaksanaan konstruksi PP No 51 Tahun 2008 s.t.d.t.d. PP 40
V PPh Ps 4(2)
Tahun 2009
b. Jasa pengawasan konstruksi PP No 51 Tahun 2008 s.t.d.t.d. PP 40
V PPh Ps 4(2)
Tahun 2009
c. Jasa perancangan konstruksi PP No 51 Tahun 2008 s.t.d.t.d. PP 40
V PPh Ps 4(2)
Tahun 2009
41. Jasa konsultan hukum dan pajak
V PPh Ps.23 Pasal 23 UU PPh, PP 94 Tahun 2010
42. Pembayaran jasa ke LN, seluruh pekerjaan PER-61/PJ./2009
dilakukan di LN s.t.d.t.d. PER-24/PJ/2010
a. Negara non tax treaty V PPh Ps.26 Pasal 6 ayat (1) huruf f UU PPh
b. Negara tax treaty V SKD Ps.26 Pasal 6 ayat (1) huruf f UU PPh
43. Beban Litbang (R &D) yang dilakukan di
Indonesia dalam jumlah yang wajar untuk menemukan
Pasal 6 ayat (1) huruf f UU PPh
teknologi/ system baru bagi pengembangan perusahaan

a. Penyusutan aktiva tetap V


b. Beban yang digunakan V
c. Gaji/ honor pegawai V PPh Ps.21
d. Honor konsultan V PPh Ps.23
e. Biaya konsultan yang memborong litbang yang
jumlahnya cukup material
a) Amortisasi V
f. Biaya litbang Pasal 6 ayat (1) huruf f UU PPh
a) Dilakukan di Indonesia V
b) Dilakukan di LN V PPh Ps.26 Pasal 6 ayat (1) huruf f UU PPh
44. Sanksi perpajakan: denda, bunga, kenaikan V Pasal 9 ayat (1) huruf k UU PPh
45. PBB untuk tanah/ bangunan pabrik/ kantor V Pasal 6 ayat (1) UU PPh
45. PBB untuk tanah/ bangunan yang tak digunakan
V Pasal 9 ayat (1) UU PPh
untuk usaha/ milik pribadi
46. Pajak masukan yang tidak dapat dikreditkan: Pasal 10 PP 94 Tahun 2010
a. Untuk perolehan BKP/ JKP sesuai Ps.6 V
b. Masa manfaat lebih dari satu tahun dengan
V
penyusutan
c. Untuk perolehan BKP/ JKP sesuai Ps.9 V
d. FP yang tidak lengkap, tidak benar atau cacat Pasal 6 ayat (1) UU PPh
sepanjang dapat dibuktikan telah dibayar V

47. Biaya entertainment:


a. Tidak dibuat daftar nominative V SE-27/PJ.22/1986
b. Dibuat daftar nominative: nomor urut, jenis, nama
tempat, alamat dan jumlah entertainmentdiberikan,
V
relasi: nama, posisi, nama dan jenis perusahaan

48. Keperluan pegawai di bayar perusahaan Penjelasan pasal 4 ayat (3) huruf g jo.
V
Pasal 9 ayat (1) huruf a UU PPh
49. Keperluan pegawai yang merupakan pemilik/
Penjelasan pasaal 4 ayat (3) huruf g jo.
pemegang saham dibayar perusahaan merupakan
V PPh Ps.23 Pasal 9 ayat (1) huruf a UU PPh, PP 19
deviden terselubung
Tahun 2009, PMK-111/PMK.03/2010
50. Biaya promosi : Pasal 6 ayat (1) UU PPh, PMK-
02/PMK.03/2010
a. Didukung bukti yang sah dan daftar nominatif V
b. Tidak didukung bukti/daftar nominatif V
51. Kerugian piutang bagi perusahaan bukan bank/
sewa guna usaha dengan hak opsi
a. Penyiisihan V Pasal 6 ayat(1) huruf h UU PPh
b. Metode langsung, tidak dibuat daftar Nominatif
V
c. Metode langsung dibuat daftar nominative
(dilampirkan) nama, alamat, tgl pinjaman diberikan, V
jumlah piutang dan keterangan
52. Rugi selisih kurs Pasal 6 ayat(1) huruf e UU PPh
Non
Beban usaha Deductiable Ket Dasar Hukum
Deductiable
a. Kurs Tengah BI V
b. Kurs Realisasi V
53. Sewa Guna Usaha tanpa hak opsi
a. Penyusutan aktiva SGU V
b. Pembayaran SGU V PPh Ps.23
54. Sewa Guna Usaha dengan hak opsi
a. Penyusutan aktiva SGU KMK-1169/KMK.01/91 jo.SE-
V
10/PJ.42/1994, SE - 129/PJ/2010
b. Bunga SGU V Sda
c. Jumlah pembayaran SGU V Sda
55. Kerugian pengalihan harta Pasal 6 ayat (1) huruf d UU PPh
a. Digunakan untuk usaha V
b. Tidak digunakan untuk usaha V
56. Beban alat tulis kantor V Pasal 6 ayat (1) UU PPh
57. Beban listrik, telepon, fax V Pasal 6 ayat (1) UU PPh
58. Beban perangko/ materai V Pasal 6 ayat (1) UU PPh
59. Beban starco/ handphone V KEP-220/PJ/2002
60. Beban antar jemput karyawan V KEP-220/PJ/2002
61. Macam-macam biaya:
a. Tidak diperinci V
b. Diperinci V
62. Sumbangan PP 93 Tahun 2010, PMK-
76/PMK.03/2011
a. Sumbangan Sosial V Pasal 9 ayat (1) huruf g UU PPh
b. Biaya bea siswa dalam rangka GN-OTA yang
dikeluarkan perusahaan, dengan bukti setoran/ V SE-33/PJ.421/1996
transfer ke BRI a/n Lbg GN-OTA
c. Bantuan keluarga pra sejahtera dibebankan
V Pasal 9 UU PPh
langsung ke perkiraan “laba ditahan”
d. Sumbangan dalam rangka penanggulangan
Pasal 6 ayat (1) huruf i UU PPh PP 93
bencana nasional V
Tahun 2010, PMK-76/PMK.03/2011
e. Sumbangan dalam rangka litbang di Indonesia
Pasal 6 ayat (1) huruf j UU PPh, PP 93
V
Tahun 2010, PMK-76/PMK.03/2011
f. Sumbangan fasilitas pendidikan
Pasal 6 ayat (1) huruf l UU PPh, PP 93
V
Tahun 2010, PMK-76/PMK.03/2011
g. Sumbangan dalam rangka pembinaan olahraga
Pasal 6 ayat (1) huruf m UU PPh, PP 93
V
Tahun 2010, PMK-76/PMK.03/2011
63. Penghapusan Piutang tak tertagih V Pasal 6 ayat (1) huruf h UU PPh, PMK-
105/PMK.03/2009 s.t.d.t.d. PMK-
57/PMK.03/2010
64. Cadangan Piutang tak Tertagih Pasal 9 ayat (1) huruf c UU PPh, PMK-
81/PMK.03/2009 s.t.d.t.d PMK-
219/PMK.011/2012
a. Usaha Bank. Pembiayaan, SGU dll V
b. Selain Usaha Bank. Pembiayaan, SGU dll V

Anda mungkin juga menyukai