Anda di halaman 1dari 45

MONITORING DAN EVALUASI

SUBDIREKTORAT KERJASAMA DAN


DUKUNGAN PEMERIKSAAN

JUNI 2023
IMPLEMENTASI APLIKASI ASIK
3
DASAR HUKUM PERMINTAAN DAN PEMBERIAN IBK

Dasar hukum Permintaan dan Pemberian Jawaban IBK tercantum dalam:


• PERPPU Nomor 1 Tahun 2017 tentang Akses Informasi Keuangan untuk Kepentingan Perpajakan
• Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2017 tentang Penetapan PERPU Nomor 1 Tahun 2017 menjadi Undang-Undang.
• PMK Nomor 70/PMK.03/2017 tentang Petunjuk Teknis mengenai Akses Informasi Keuangan untuk Kepentingan
Perpajakan stdd. PMK Nomor 19/PMK.03/2018
• SE-16/PJ/2017 tentang Permintaan Informasi dan/atau Bukti atau Keterangan terkait Akses Informasi Keuangan
untuk Kepentingan Perpajakan
• S-193/PJ/2018 tanggal 26 Juli 2018 tentang Penegasan mengenai Permintaan Informasi dan/atau Bukti atau
Keterangan untuk Kepentingan Perpajakan dalam Pelaksanaan Pemeriksaan pajak.
• KEP-561/PJ/2021 tentang perubahan KEP-248/PJ/2021 tentang Penunjukan LJK dalam rangka Uji Coba
Permintaan dan Pemberian Informasi Keuangan secara Elektronik menunjuk Bank Mandiri (BMRI) dan Bank
Central Asia (BCA) untuk menjadi peserta piloting IBK Elektronik melalui aplikasi ASIK.
4
PERMINTAAN IBK BERSIFAT WAJIB PADA PEMERIKSAAN PAJAK

Poin penting sebagaimana disebutkan dalam SE-16/PJ/2017 antara lain:


- Butir G ANGKA 2 -
Permintaan IBK dilakukan untuk keperluan :
a. Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan kewajiban perpajakan.
b. Pemeriksaan untuk tujuan lain, KECUALI :
• Penerbitan NPWP dan/atau Pengukuhan PKP secara Jabatan
• Penghapusan NPWP dan/atau Pencabutan Pengukuhan PKP berdasarkan Permohonan WP
• Pengumpulan bahan guna penyusunan NPPN
- ANGKA 8 -
• Pemeriksa Pajak WAJIB melakukan Permintaan IBK sebelum turun ke lapangan untuk Pemeriksaan Menguji
Kepatuhan.
• Surat Tugas Pemeriksaan Lapangan TIDAK DAPAT DISETUJUI apabila belum ada bukti permintaan IBK
kepada LJK.
- ANGKA 12 -
• Segala dokumentasi permintaan IBK menjadi bagian dari KKP
• Pemanfaatan IBK menjadi bagian dari pengujian substantif pemeriksaan yang dituangkan dalam KKP
• Resume hasil pemanfaatan IBK dituangkan dalam LHP
5
IMPLEMENTASI PERMINTAAN IBK KANWIL JATIM I, II & III

• Kanwil DJP Jatim I dan


II telah melaksanakan
Permintaan IBK dalam
rangka Pemeriksaan
Pajak dengan rata-rata
21% dari SP2 yang terbit
pada Tahun 2023.
• Berdasarkan data yang
terdapat pada Aplikasi
AsIK, KPP Pratama
Surabaya Genteng
melakukan permintaan
IBK atas 55 SP2 dari
total 84 SP2 yang terbit
pada tahun 2023 (atau
sekitar 65%).
6
IMPLEMENTASI PERMINTAAN IBK KANWIL JATIM I, II & III

• Kanwil DJP Jatim III telah


melaksanakan Permintaan
IBK dalam rangka
Pemeriksaan Pajak dengan
rata-rata 21% dari SP2 yang
terbit pada Tahun 2023.
• Berdasarkan data yang
terdapat pada Aplikasi
AsIK, Kanwil DJP Jatim III
melakukan permintaan IBK
atas 38 SP2 dari total 38
SP2 yang terbit pada tahun
2023 (atau sekitar 79%).
7
PERGANTIAN APLIKASI PERMINTAAN IBK oleh PSIAP

Aplikasi Akses Informasi Keuangan (AsIK) yang saat ini digunakan untuk membuat permintaan IBK termasuk
kedalam aplikasi yang terdampak proyek pengembangan Sistem Inti Perpajakan. Berdasarkan peta rancangan ruang
lingkup proyek PSIAP, aplikasi AsIK termasuk kedalam aplikasi yang akan di “DETERMINATED”
Oleh karena itu saat ini PSIAP sedang merancang system pengembangan Data Pihak Ketiga (DPK) yang nantinya
permintaan dan pemberian jawaban IBK akan masuk kedalam proses bisnis ini.
Rancangan system PSIAP adalah mengedepankan mekanisme permintaan dan pemberian jawaban IBK secara
elektronik melalui 2 cara, yaitu jalur Host-to-host dan Data Exchange Portal. Adapun Host-to-host telah disepakati
dilakukan kepada 3 LJK yaitu BRI, BNI dan Mandiri; sedangkan jalur portal akan diupayakan terhadap LJK
Perbankan lainnya.
Usulan perbaikan mengatur permintaan dan pemberian jawaban IBK terkait:
 Perluasan LJK Perbankan yang menggunakan IBK Elektronik
 Perbaikan Dan Penambahan Basis Data Perbankan Atas Jawaban IBK Yg Diterima.
 Perubahan Format Data Permintaan IBK.
 Penambahan Menu Pembuatan Surat Teguran dan Surat Klarifikasi pada Aplikasi Permintaan IBK Elektronik.
IMPLEMENTASI APLIKASI DESKTOP
PEMERIKSAAN
9
DASAR HUKUM IMPLEMENTASI APLIKASI DESKTOP PEMERIKSAAN

SE-10/PJ.04/2020 ND-1790/PJ.04/2020
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE- Nota Dinas Direktur Pemeriksaan dan Penagihan
10/PJ/2020 tentang Penggunaan Aplikasi Nomor ND-1790/PJ.04/2020 tentang Penegasan
Desktop Pemeriksaan Dalam Rangka Pelaksanaan Implementasi Aplikasi Dekstop
Mendukung Kegiatan Pemeriksaan Pajak yang Pemeriksaan sesuai ND-1668/PJ.04/2020 yang
berisi mengenai pedoman penggunaan Aplikasi berisi penegasan kembali implementasi Aplikasi
Desktop Pemeriksaan. Desktop Pemeriksaan beserta informasi saluran
komunikasi pengaduan mengenai Aplikasi Desktop
Pemeriksaan.

ND-1668/PJ.04/2020 ND-1481/PJ.04/2021
Nota Dinas Direktur Pemeriksaan dan Nota Dinas Direktur Pemeriksaan dan Penagihan
Penagihan Nomor ND-1668/PJ.04/2020 tentang Nomor ND-1481/PJ.04/2021 tentang
Pemberitahuan Pelaksanaan Implementasi Pemberitahuan Pelaksanaan Implementasi Aplikasi
Aplikasi Desktop Pemeriksaan yang berisi Desktop Pemeriksaan (Derik) Tahap II yang berisi
mengenai implementasi Aplikasi Desktop tentang perluasan kriteria pemeriksaan yang dapat
Pemeriksaan. diproses melalui Aplikasi Desktop Pemeriksaan
meliputi pemeriksaan khusus dan rutin.
10
KELEBIHAN APLIKASI DESKTOP PEMERIKSAAN

01 Administrasi pemeriksaan yang lebih baik

02 Penarikan data internal yang optimal

03 Kegiatan pemeriksaan dapat ter-capture dalam sistem

04 Terciptanya data hasil kegiatan pemeriksa dalam sistem (tacit knowledge)

05 Data hasil pemeriksaan terintegrasi dengan proses bisnis lain seperti probis terkait upaya hukum
(keberatan dan banding)
11
IMPLEMENTASI DESKTOP PEMERIKSAAN NASIONAL

• Berdasarkan data capaian Implementasi Derik nasional, terdapat 53 UP2 yang sudah berada di kuadran HIJAU (X3Y2) yang artinya
UP2 tersebut sudah melakukan disposisi instruksi lebih dari 75% dan telah menyelesaikan LHP lebih dari 25% instruksi yang telah
didisposisi.
• Terdapat 268 UP2 yang berada di kuadran KUNING (X2Y1, X2Y2, X3Y1), yang berarti disposisi instruksi pemeriksaan sudah di atas 25%
meskipun hanya 30 UP2 yang sudah melakukan disposisi sebesar lebih dari 75%. Sedangkan, untuk penyelesaian pemeriksaan masih
di bawah 50%.
• Sedangkan, masih terdapat 65 UP2 yang masih berada di kuadran MERAH (X1Y1) yang artinya disposisi instruksi pemeriksaan dan
penyelesaian pemeriksaan di UP2 tersebut masih di BAWAH 25%.

Sumber: Aplikasi Portal P2 (1 Jan 2022 – 30 April 2023)


12
IMPLEMENTASI DESKTOP PEMERIKSAAN PER KANWIL
• Kanwil DJP Jatim I
menempati ranking 13
dengan kuadran warna
KUNING (X2Y1).
• Kanwil DJP Jatim II
menempati ranking 21
dengan kuadran warna
KUNING (X2,Y1).
• Sedangkan, Kanwil DJP Jatim
III menempati ranking 33
dengan kuadran warna
KUNING (X2,Y1).
• Diharapkan baik Kanwil DJP
Jatim I, II, III dapat
meningkatkan penggunaan
Aplikasi Derik dengan
melakukan disposisi instruksi
pemeriksaan melalui Derik
dan menyelesaikan
pemeriksaan melalui Derik.

Sumber: Aplikasi Portal P2 (1 Jan 2022 – 30 April 2023)


13
IMPLEMENTASI DESKTOP PEMERIKSAAN KANWIL DJP JAWA TIMUR I

• KPP Madya Dua Surabaya dan KPP Madya Surabaya menempati ranking 1 dan 2 dalam implementasi Aplikasi Derik di Lingkungan Kanwil DJP
Jatim I. Kedua UP2 tersebut sudah berada di kuadran HIJAU (X3Y2).
• Terdapat 12 UP yang berada di kuadran KUNING baik di kuadran X2Y2 maupun X2Y1. Untuk UP2 yang berada di kuadran ini diharapkan dapat
meningkatkan penggunaan Aplikasi Deriknya dengan mendisposisi instruksi pemeriksaan dan menyelesaikan pemeriksaan melalui Aplikasi Derik.
• Tidak ada UP2 di Lingkungan Kanwil DJP Jatim I yang berada di kuadran MERAH.

Sumber: Aplikasi Portal P2 (1 Jan 2022 – 30 April 2023)


14
IMPLEMENTASI DESKTOP PEMERIKSAAN KANWIL DJP JAWA TIMUR II

• KPP Madya Gresik dan KPP Madya Sidoarjo menempati ranking 1 dan 2 dalam implementasi Aplikasi Derik di Lingkungan Kanwil DJP Jatim II.
Kedua UP2 tersebut sudah berada di kuadran HIJAU (X3Y2).
• Terdapat 10 UP yang berada di kuadran KUNING (X3Y1, X2Y2, X2Y1). Untuk UP2 yang berada di kuadran ini diharapkan dapat meningkatkan
penggunaan Aplikasi Deriknya dengan mendisposisi instruksi pemeriksaan dan menyelesaikan pemeriksaan melalui Aplikasi Derik.
• Masih terdapat 5 UP2 di Lingkungan Kanwil DJP Jatim II yang berada di kuadran MERAH (X1Y1). Untuk UP2 yang berada di kuadran ini perlu
menjadi perhatian khusus dalam peningkatan penggunaan Aplikasi Derik.

Sumber: Aplikasi Portal P2 (1 Jan 2022 – 30 April 2023)


15
IMPLEMENTASI DESKTOP PEMERIKSAAN KANWIL DJP JAWA TIMUR III

• KPP Madya Malang menempati ranking 1 dalam implementasi Aplikasi Derik di Lingkungan Kanwil DJP Jatim III dan berada di kuadran HIJAU
(X3Y2).
• Terdapat 7 UP2 yang berada di kuadran KUNING (X3Y1, X2Y2, X2Y1). Untuk UP2 yang berada di kuadran ini diharapkan dapat meningkatkan
penggunaan Aplikasi Deriknya dengan mendisposisi instruksi pemeriksaan dan menyelesaikan pemeriksaan melalui Aplikasi Derik.
• Masih terdapat 8 UP2 di Lingkungan Kanwil DJP Jatim III yang berada di kuadran MERAH (X1Y1). Untuk UP2 yang berada di kuadran ini perlu
menjadi perhatian khusus dalam peningkatan penggunaan Aplikasi Derik.
Sumber: Aplikasi Portal P2 (1 Jan 2022 – 30 April 2023)
16
PENGADUAN APLIKASI DESKTOP PEMERIKSAAN
Penyusunan Audit Plan

Kasus Solusi
Sumber Data atas NP2 Apabila setelah 1 hari setelah dilakukan
yang akan dilakukan disposisi sumber data tidak terbentuk,
penyusunan Audit Plan UP2 dalam hal ini FPP dapat
belum tersedia di aplikasi melaporkan kepada admin Derik atau
Derik. TIK untuk dilakukan proses percepatan
pembentukan sumber data

Data penyusunan Audit 1. SPV tidak melakukan penginputan


Plan yang telah diinput data KKP Audit Plan sesuai dengan
oleh SPV gagal terupload ketentuan yang ada pada Aplikasi
atau terposting ke server Derik;
aplikasi Desktop 2. File unggahan atas KKP Audit Plan
• Total pengaduan mengenai Penyusunan Audit Plan Pemeriksaan. yang akan di upload masih dalam
sebesar 182 pengaduan. keadaan terbuka sehingga aplikasi
• Dari pengaduan tersebut, pengaduan terkait sumber tidak dapat melalukan transfer data;
data sebanyak 130 pengaduan; pengaduan terkait 3. Terdapat error pada server aplikasi
Posting Audit Plan sebanyak 22 pengaduan; pengaduan Derik, sehingga FPP perlu melapor
terkait Audit Plan sebanyak 18 pengaduan; pengaduan kepada admin Derik untuk diteruskan
terkait Analisis Data Tarikan sebanyak 8 pengaduan; kepada Administrator TIK untuk
pengaduan terkait Identifikasi Masalah sebanyak 4 dilakukan perbaikan.
pengaduan.
Sumber: Portal Derik (8 Mei 2023)
17
PENGADUAN APLIKASI DESKTOP PEMERIKSAAN
Pengujian

Kasus Solusi
SPV tidak bisa melakukan 1. SPV melakukan pengecekan atas
proses closing atas SP2 detail proses pemeriksaan SP2 yang
yang telah selesai pada akan dilakukan closing;
aplikasi Desktop
Pemeriksaan. 2. Ketua atau Anggota Tim belum
melakukan pengunggahan scan
dokumen LHP sehingga proses closing
tidak dapat dilakukan;

3. Terdapat eror pada aplikasi Derik yang


menyebabkan proses closing tidak
dapat dilakukan, FPP perlu melaporkan
ke admin derik untuk meminta bantuan
dilakukanproses closing
• Total pengaduan mengenai Penyusunan Audit Plan
sebesar 194 pengaduan.
• Pengaduan terbanyak pada Menu Pengujian adalah
mengenai Closing SP2 yaitu sebanyak 62 pengaduan.

Sumber: Portal Derik (8 Mei 2023)


IMPLEMENTASI ALAT PEREKAMAN AUDIO
VISUAL
19
IMPLEMENTASI ALAT PEREKAMAN AUDIO VISUAL

UP2 SUDAH MEMASANG UP2 SUDAH MENGGUNAKAN Dasar Hukum:


ALAT AUDIO VISUAL ALAT AUDIO VISUAL PER-07/PJ/2017 tentang Pedoman
Pemeriksaan Lapangan Dalam
Rangka Pemeriksaan Untuk
Menguji Kepatuhan Pemenuhan
Kewajiban Perpajakan Pasal 3 ayat
(2):
Pertemuan antara Pemeriksa Pajak
dengan Wajib Pajak harus
dilakukan:
a. pada waktu dan tempat sesuai
dengan surat panggilan; dan
b. di ruangan khusus yang
memiliki alat perekam suara
(audio) dan gambar (visual).

Berdasarkan ND-182/PJ.04/2023, UP2 diimbau untuk melaporkan realisasi pendistribusian alat perekam audio
visual, di mana baru terdapat 79 UP2 yang telah memasang alat perekam audio visual dan dari jumlah tersebut
baru 36 UP2 yang telah menggunakan alat tersebut.

Sumber: Data Laporan Penggunaan Alat Perekam Audio Visual (10 Mei 2023)
20
IMPLEMENTASI PEREKAMAN ALAT AUDIO VISUAL
1. KANWIL DJP JAWA TIMUR I 3. KANWIL DJP JAWA TIMUR III

2. KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Belum ada UP2 di Kanwil DJP Jatim I, II, dan III yang
melaporkan telah menggunakan alat perekam audio
visual dalam kegiatan closing.

Sumber: Data Laporan Penggunaan Alat Perekam Audio Visual (10 Mei 2023)
21
FAQ IMPLEMENTASI AUDIO VISUAL

Apakah alat perekam audio visual ini wajib digunakan di lingkup pemeriksaan saja atau boleh
1 dipergunakan untuk keperluan lainnya di kantor?
Latar belakang dropping alat perekam audio visual ini adalah untuk memenuhi ketentuan sesuai PER-07/PJ/2017
tentang Pedoman Pemeriksaan Lapangan Dalam Rangka Pemeriksaan Untuk Menguji Kepatuhan Pemenuhan
Kewajiban Perpajakan Pasal 3 ayat (2) huruf b sebagai berikut:
Pertemuan antar Pemeriksa Pajak dengan Wajib Pajak harus dilakukan :
1. pada waktu dan tempat sesuai dengan surat panggilan;
2. di ruangan khusus yang memiliki alat perekam suara (audio) dan gambar (visual).
Sehingga diprioritaskan untuk kegiatan pemeriksaan.

Kantor kami sudah menggunakan alat perekam audio visual mandiri sebelum adanya
2 dropping dari kantor pusat, bagaimana perlakuannya?
Kami mengimbau untuk melakukan pemasangan alat perekam audio visual sesuai dropping dari kantor pusat untuk
memudahkan pemantauan, trouble shooting, dan keseragaman antar unit pelaksana pemeriksaan.

Bagaimana cara men-download hasil rekaman alat perekam audio visual ini?
3 Buka aplikasi perekamannya di browser PC/laptop. Koneksikan dahulu wifi laptop/PCnya ke perangkat IRSnya.
22
FAQ IMPLEMENTASI AUDIO VISUAL

Untuk rekamannya apakah bisa dibuat otomatis rekam setiap hari?


4 Tidak bisa, perekaman di alat ini harus diinput manual per sesi penggunaan, maka dari itu berbeda dengan perangkat
CCTV pada umumnya yang memang untuk monitoring secara 24/7.

Untuk koneksi wifi box apakah bisa diperpanjang dengan menggunakan access point?
5
Bisa, namun koneksi dari perangkat box IRS ke kamera tidak bisa. Jadi rekomendasi kami, untuk kamera dan
perangkat IRS nya harus dalam satu ruangan.

Bagaimana jika di kantor kami belum terdapat ruang closing sehingga tidak dapat memasang
6 alat perekam audio visual ini?

Alat ini bersifat fleksibel sehingga dapat dipasang di ruangan closing sementara dan apabila ruangan closing sudah
siap, dapat dipindahkan kembali.
PENINGKATAN KOMPETENSI SDM
PEMERIKSAAN
24
LATAR BELAKANG

Gap Kompetensi
Lingkungan internal dan
eksternal DJP sangat dinamis.
FPP perlu menyesuaikan diri Kapasitas Pusdiklat Pajak
pada perubahan-perubahan
yang ada. Sebagai mitra DJP, Pusdiklat
Pajak memiliki keterbatasan
UU perpajakan dalam empat kapasitas karena harus melayani
tahun terakhir mengalami kebutuhan peningkatan
perubahan signifikan. FPP perlu kompetensi seluruh pegawai
memutakhirkan DJP
pengetahuannya agar sesuai
dengan aturan terkini. Di sisi lain, kebutuhan
peningkatan SDM Pemeriksaan
Tingginya persentase kekalahan bersifat sangat urgent untuk
DJP pada sengketa tingkat mendukung hasil pemeriksaan
Banding dan Peninjauan yang berkualitas.
Kembali menjadikan pentingnya
memberikan pengetahuan
kepada Pemeriksa Pajak Terkait
Aspek Pembuktian dalam
sengketa Pajak agar persentase
kekalahan DJP pada sengketa
berkurang dan tidak berulang.
25
RINGKASAN EKSEKUTIF

Desentralisasi
Program Desentralisasi
Peningkatan Kompetensi SDM Sentralisasi
Pemeriksa merupakan program Sebagai pelengkap Program Desentralisasi
kerja tahunan Direktorat Peningkatan Kompetensi SDM Pemeriksa
Pemeriksaan dan Penagihan. Tahun 2023, Kembali dilaksanakan
Program ini diturunkan menjadi Program Peningkatan Kompetensi SDM
IKU Kasi Adminbimrik. Target Pemeriksa secara Terpusat.
peserta program adalah seluruh
Pejabat Fungsional Pemeriksa Program ini dilaksanakan karena materi
Pajak di lingkungan Direktorat dianggap harus diberikan oleh Skill Group
Jenderal Pajak selain mereka yang Owner (SGO).
telah diangkat menjadi Penyidik
PNS (PPNS).
26
Program Desentralisasi Peningkatan Kompetensi SDM Pemeriksa Tahun 2023
4

Topik Umum
Topik Wajib IHT untuk FPP
umum tahun 2023 adalah: Topik
(i) Penyegaran Undang-
Deskripsi Undang PPh stdd UU HPP, Tambahan
serta (ii) pembuktian
Tahun 2023 program temuan pemeriksaan.
IHT topik tambahan
desentralisasi terdiri ditentukan oleh Kepala
dari dua pelatihan Topik Wajib IHT untuk FPP Kanwil DJP
yaitu: (i) pelatihan yang baru diangkat tahun berdasarkan
untuk FPP umum, 2023 adalah: (i) kebutuhan kompetensi
dan (ii) pelatihan Communication Skill, (ii) pada
untuk FPP yang baru Kebijakan Pemeriksaan, unit kerja Kanwil dan
diangkat. TABK menggunakan Ms. KPP yang berada pada
IHT dilaksanakan Excel, (i i i) Teknik dan wilayah kerjanya.
Metode Pemeriksaan, (iv)
secara daring, luring,
Pedoman Pemeriksaan
dan pembelajaran
Lapangan, (v) Pedoman
elektronik Penyusunan LHP

.
27
PETUNJUK PELAKSANAAN DESENTRALISASI PENINGKATAN KOMPETENSI SDM PEMERIKSAAN
TAHUN

NOTA DINAS DIREKTUR PEMERIKSAAN DAN NOTA DINAS DIREKTUR PEMERIKSAAN DAN NOTA DINAS DIREKTUR PEMERIKSAAN DAN
PENAGIHAN NOMOR ND-688/PJ.04/2023 PENAGIHAN NOMOR ND-714/PJ.04/2023 PENAGIHAN NOMOR ND-744/PJ.04/2023
Pelaksanaan Desentralisasi Peningkatan Teknis Pelaksanaan IHT Topik Wajib Pelaksanaan Penyampaian Keputusan Direktur Pemeriksaan dan
Kompetensi SDM Pemeriksa Tahun 2023 Desentralisasi Peningkatan Kompetensi SDM Penagihan Nomor KEP17/PJ.04/2023 tentang
Pemeriksa Tahun 2023 Penunjukan Trainer Desentralisasi Peningkatan
Kompetensi SDM Pemeriksa Tahun 2023

POKOK-POKOK TEKNIS PELAKSANAAN

Pelaksanaan IHT topik


IHT topik tambahan wajib tahun 2023 IHT topik wajib tahun
Topik wajib In House ditentukan oleh Kepala dilaksanakan dan
2023 diharapkan telah
Tahun 2023 Training (IHT) pada Kanwil DJP berdasarkan dikoordinasikan oleh
kebutuhan kompetensi masing-masing Kantor selesai dilaksanakan
tahun 2023 adalah:
terdapat 5 topik pada unit kerja Kanwil Wilayah sesuai dengan dengan bukti
IHT (2 Topik Wajib a. penyegaran UU PPh dan KPP yang berada pembagian narasumber perekaman closed
dan 3 Topik pada wilayah kerjanya. sesuai dengan pada aplikasi
stdd UU HPP;
Jumlah IHT topik KEP-17//PJ.04/2023 Antariksa paling
Tambahan). tambahan tahun 2023 perihal Penunjukan
b. Pembuktian Temuan lambat pada akhir
sekurang-kurangnya Trainer Desentralisasi
Pemeriksaan. adalah 3 kegiatan IHT. Peningkatan Kompetensi triwulan III tahun
SDM Pemeriksa 2023 2023.
28
MONITORING DAN EVALUASI

Pengawasan Kegiatan Monitoring dan Evaluasi


Subdit Kerjasama dan Dukungan Pemeriksaan akan Berdasarkan hasil monitoring per tanggal 15 Juni 2023, berikut data Kanwil
melakukan pengawasan melalui monev rutin tiap triwulan yang sudah melaksanakan IHT Topik Wajib dan Topik Tambahan:
menggunakan Nota Dinas Direktur Pemeriksaan dan
Penagihan.
IHT TOPIK WAJIB IHT TOPIK
TAMBAHAN
KENDALA DAN SOLUSI

KENDALA SOLUSI JUMLAH KANWIL


1 JUMLAH KANWIL
14 YANG SUDAH
3
YANG SUDAH
20 MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN
Adanya Pelaksanaan Training JUMLAH KANWIL
2 JUMLAH KANWIL
keterbatasan of Trainers (ToT) YANG BELUM
MELAKSANAKAN 1
YANG BELUM
MELAKSANAKAN
jumlah trainer yang kepada perwakilan 2
memiliki (dua) pejabat FPP
kompetensi terkait yang telah diusulkan
oleh masing-masing
topik wajib
kanwil
INFOGRAFIS PELAKSANAAN IHT DESENTRALISASI
PENINGKATAN KOMPETENSI SDM PEMERIKSA 2023
Sumber : Aplikasi Antariksa per tanggal 15 Juni 2023
MONITORING DAN EVALUASI
29

KANWIL TOPIK KANWIL TOPIK WAJIB


TOPIK
TOPIK WAJIB TAMBAHAN
TAMBAHAN
Kanwil DJP Jakarta Khusus Kanwil DJP Jawa Barat I

Kanwil DJP Wajib Pajak Besar Kanwil DJP Jawa Barat II

Kanwil DJP Aceh Kanwil DJP Jawa Barat III


✔ ✔ ✔
Kanwil DJP Sumatera Utara I Kanwil DJP Jawa Tengah I


✔ ✔ ✔
Kanwil DJP Sumatera Utara II Kanwil DJP Jawa Tengah II



Kanwil DJP Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung Kanwil DJP Daerah Istimewa Yogyakarta



Kanwil DJP Bengkulu dan Lampung Kanwil DJP Jawa Timur I


✔ ✔
Kanwil DJP Sumatera Barat dan Jambi Kanwil DJP Jawa Timur II


Kanwil DJP Riau Kanwil DJP Jawa Timur III

Kanwil DJP Kepulauan Riau Kanwil DJP Kalimantan Barat

Kanwil DJP Jakarta Pusat Kanwil DJP Kalimantan Selatan dan Tengah

Kanwil DJP Jakarta Barat Kanwil DJP Kalimantan Timur dan Utara


✔ ✔
Kanwil DJP Jakarta Selatan I Kanwil DJP Sulawesi Selatan, Barat, dan Tenggara


✔ ✔ ✔
Kanwil DJP Jakarta Timur Kanwil DJP Sulawesi Utara, Tengah, Gorontalo, dan Maluku Utara
✔ ✔ ✔
Kanwil DJP Jakarta Utara Kanwil DJP Bali

Kanwil DJP Jakarta Selatan II Kanwil DJP Nusa Tenggara

Kanwil DJP Banten Kanwil DJP Papua, Papua Barat, dan Maluku
✔ ✔

INFOGRAFIS PELAKSANAAN IHT DESENTRALISASI


PENINGKATAN KOMPETENSI SDM PEMERIKSA 2023
Sumber : Aplikasi Antariksa per tanggal 15 Juni 2023
E-AUDIT DAN PENANGANAN DATA ELEKTRONIK
DASAR HUKUM e-AUDIT DAN PENANGANAN DATA ELEKTRONIK
DALAM PEMERIKSAAN PAJAK
31

Ketentuan Huruf E SE-25/PJ/2013 tentang Pedoman e-Audit menyatakan bahwa:

• e-Audit adalah suatu proses pemahaman terhadap organisasi, proses bisnis, dan
sistem elektronik Wajib Pajak, serta perolehan, dan konversi data yang dikelola secara
elektronik dalam rangka membantu pelaksanaan pemeriksaan;

• e-Auditor adalah Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak yang telah
mendapatkan pelatihan e-Audit dan ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal
Pajak, atau tenaga ahli dari luar Direktorat Jenderal Pajak yang memiliki keahlian tertentu dan
ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak untuk melakukan e-Audit;
DASAR HUKUM e-AUDIT DAN PENANGANAN DATA ELEKTRONIK 32

DALAM PEMERIKSAAN PAJAK

• Ketentuan angka 6 huruf a SE-10/PJ/2017 tentang Petunjuk Teknis Pemeriksaan Lapangan


menyatakan bahwa dalam hal Wajib Pajak menyelenggarakan pembukuan secara elektronik,
Pemeriksa Pajak harus memperoleh data yang diperlukan dalam bentuk elektronik dan
menyimpan data tersebut menggunakan media penyimpanan elektronik yang tidak dapat
diubah, melakukan imaging file-file yang diunduh, melakukan hashing file image tersebut,
serta membuat Berita Acara Perolehan Data, Catatan dan/atau Dokumen yang Dikelola Secara
Elektronik dengan merinci nama file, ukuran file, dan hash value file image tersebut.
DASAR HUKUM e-AUDIT DAN PENANGANAN DATA ELEKTRONIK 33

DALAM PEMERIKSAAN PAJAK

• Ketentuan angka 6 huruf e SE-10/PJ/2017 tentang Petunjuk Teknis Pemeriksaan Lapangan


menyatakan bahwa Pemeriksa Pajak di Kantor Pelayanan Pajak di lingkungan Kanwil DJP
Wajib Pajak Besar, Kantor Pelayanan Pajak di lingkungan Kanwil DJP Jakarta Khusus, dan
di Kantor Pelayanan Pajak Madya, harus melaksanakan e-audit dalam pelaksanaan
pemeriksaannya sesuai dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak nomor SE-25/PJ/2013
tentang pedoman e-audit.;
DASAR HUKUM e-AUDIT DAN PENANGANAN DATA ELEKTRONIK 34

DALAM PEMERIKSAAN PAJAK

• Ketentuan Pasal 8 huruf e Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.03/2013 jo.


184/PMK.03/2015 menyatakan bahwa tim Pemeriksa Pajak dapat dibantu oleh seorang atau
lebih yang memiliki keahlian tertentu, baik yang berasal dari Direktorat Jenderal Pajak,
maupun yang berasal dari instansi di luar Direktorat Jenderal Pajak yang telah ditunjuk oleh
Direktur Jenderal Pajak, sebagai tenaga ahli seperti penerjemah bahasa, ahli di bidang teknologi
informasi, dan pengacara;
-= HIGHLIGHT e-Audit =-
● Setiap Pemeriksa Pajak harus bisa melakukan e-Audit, setidaknya e-Audit Level Dasar
● Setiap perolehan Data Elektronik dalam bentuk apapun yang diterima dari Wajib Pajak dari saluran
apapun harus dilakukan prosedur Perolehan Data Elektronik sesuai dengan SE-10/PJ/2017 seperti
Imaging, Hashing dan membuat Berita Acara Perolehan Data Elektronik berikut lampirannya.
● Apabila diperlukan, Tim Pemeriksa Pajak dapat melakukan permintaan bantuan dari Tenaga Ahli
● Apabila kepatuhan Wajib Pajak masih perlu diuji, maka e-Audit dapat digunakan untuk menjaga psikologi
dan komunikasi Pemeriksaan
DASAR HUKUM e-AUDIT DAN PENANGANAN DATA ELEKTRONIK
DALAM PEMERIKSAAN PAJAK 36

Ketentuan Huruf F angka 1 huruf a SE-25/PJ/2013 menyatakan bahwa penugasan e-Auditor


memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. beban kerja dan tugas rutin e-Auditor;
2. jangka waktu penyelesaian pemeriksaan;
3. Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan (UP2) hanya dapat menugaskan e-Audit yang terdaftar di UP2
bersangkutan;
4. Direktur Pemeriksaan dan Penagihan dapat menugaskan e-Auditor yang terdaftar di Direktorat
Pemeriksaan dan Penagihan untuk memenuhi permintaan e-Auditor dari UP2;
5. penugasan e-Auditor, yang terdaftar di luar UP2 yang memerlukan bantuan dari Direktorat
Pemeriksaan dan Penagihan dilakukan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak atas usulan dari
Direktur Pemeriksaan dan Penagihan; dan
6. penugasan e-Auditor dari luar Direktorat Jenderal Pajak dilakukan oleh Direktur Jenderal Pajak atas
usulan Direktur Pemeriksaan dan Penagihan melalui Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak.
Hasil FGD e-Auditor
● Tingkatan kompetensi e-Audit akan dibagi menjadi 3: e-Audit Level Dasar, e-Audit Level Menengah dan e-Audit Level Ahli
● Seluruh Fungsional Pemeriksa Pajak akan diarahkan untuk menjadi e-Auditor dengan tingkat keahlian minimal e-Audit Level
Dasar
● Untuk Fungsional Pemeriksa Pajak yang bertugas di Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan, Kantor Wilayah DJP dan KPP
Penentu Penerimaan harus memiliki tingkat keahlian e-Audit Level Dasar
● Tenaga Ahli e-Auditor adalah e-Auditor yang ditetapkan oleh Surat Ketetapan Direktur Jenderal Pajak
● Tenaga Ahli e-Auditor adalah e-Auditor yang dapat memberikan dukungan sebagai tenaga ahli dalam Pemeriksaan Pajak dan
dapat menjadi trainer dalam pelatihan e-Audit
● Tenaga Ahli e-Auditor adalah e-Auditor yang memiliki tingkat kompetensi e-Audit Level Menengah dan Level Ahli
● Untuk pelaksanaan ujian dalam rangka menentukan kompetensi e-Audit Level Dasar, Menengah atau Ahli akan dilakukan
koordinasi dengan Pusdiklat Pajak
Hasil FGD e-Auditor
● Kompetensi e-Audit Level Dasar:

• Mampu melakukan perolehan data elektronik dan menjaga integritasnya sesuai


dengan ketentuan SE-10/PJ/2017 pada saat pengujian di tempat Wajib Pajak, yaitu
mampu melakukan akuisisi data elektronik, kemudian menjaga integritasnya dengan
cara melakukan imaging, hashing dan membuat BA perolehan elektronik;

• Mampu menggunakan Microsoft Excel untuk melakukan konversi dan pengolahan


data dengan kompleksitas rendah, tanpa bantuan software lain;

• Lulus Ujian e-Audit Level Dasar yang diselenggarakan oleh Pusdiklat Pajak;
PERAN e-AUDIT dalam rangkaian ALUR PEMERIKSAAN
Penerbitan Penunjukan Penyusunan Persetujuan Penerbitan
Database
Instruksi Supervisor Audit Plan dan Audit Plan dan Surat Perintah
Wajib Pajak
Pemeriksaan (Alokasi Penugasan) Audit Program Audit Program Pemeriksaan (SP2)

Permintaan IBK * Permintaan, Penyampaian SPPL


Penerbitan Surat Permintaan Pemanggilan
dan/atau Persetujuan, dan (Pemeriksaan
Tugas Lapangan Keterangan Pertama Pertama Wajib Pajak
Permintaan Pelaksanaan Lapangan) atau SPPK
Pertama Kali kepada Wajib Pajak ke Kantor Pajak
Tenaga Ahli ** Pemeriksaan Lokasi (Pemeriksaan Kantor)

Perolehan Data Penyusunan


Pendampingan Elektronik : Penolakan KKP Profil dan
Pengujian Lapangan Penyegelan
Pengujian Lapangan * Tim Pemeriksa Pemeriksaan Gambaran Kegiatan
** E-Auditor Usaha Wajib Pajak

Permintaan Pemanggilan Pembuatan


Penjelasan / (Permintaan Berita Acara Penyampaian
Peminjaman
Pengawasan IBK Keterangan kepada Penjelasan / Pemenuhan atau Peringatan I dan
Dokumen
Wajib Pajak atau Keterangan) Wajib Tidak Dipenuhinya Peringatan II
Pihak Ketiga Pajak atau Peminjaman Dok.

Penyusunan Lembar Penyusunan Persetujuan atau Persetujuan atau


Penyampaian
Pengawasan Audit Plan dan Penolakan Audit Plan Penolakan Penerbitan SP2
Perpanjangan Jangka
Pemeriksaan Audit Program dan Audit Program Perpanjangan Jangka Perubahan
Waktu Pengujian
(Progress Report ) Perubahan Perubahan Waktu Pengujian

Penyampaian
Penyampaian Bimbingan Teknis * Pembahasan Daftar Penyusunan Daftar
Tanggapan Tertulis Penyusunan
Pemberitahuan Hasil Review dan Temuan Sementara Temuan Sementara
Wajib Pajak atas KKP Pengujian
Pemeriksaan (SPHP) Review Khusus ** Hasil Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan
SPHP

Penyampaian Pemanggilan Wajib


Pembahasan Akhir
Undangan Permohonan Quality Penyampaian Pembahasan dengan Pajak untuk
Hasil Pemeriksaan
Pembahasan Akhir Assurance (QA) Undangan QA Tim QA Menandatangani
(PAHP)
Hasil Pemeriksaan Dokumen PAHP

Upaya Hukum: Peer Review * Persetujuan LHP, Penyusunan LHP, Penandatanganan


Gugatan, Keberatan, Monitoring Pengembalian Kontribusi, & Nothit Nota Hitung, Berita Acara PAHP
Banding, Peninjauan dan Evaluasi ** Dokumen serta Penerbitan Realisasi Audit dan IHPA (Ikhtisar
Kembali Surat Ketetapan Program , dan Hasil Pembahasan

Pengendali: Dir.P2/Kakanwil Kepala UP2 Supervisor Peran e-Auditor


Peran e-audit dalam Pemeriksaan pajak
● Memperoleh data dan dokumen sebagai dasar untuk dilakukan Pengujian
● Memahami Sistem Informasi dan Proses Bisnis Wajib Pajak secara komprehensif
● Meningkatkan kecepatan penyelesaian Pengujian dalam Pemeriksaan Pajak
● Meningkatkan akurasi dan ketepatan dalam Pengujian dan penghitungan pajak
STATISTIK HASIL SURVEY e-audit
No Kegiatan Nasional Kanwil Kanwil Kanwil
JATIM I JATIM II JATIM III
1 Permintaan dan Penggunaan Tenaga Ahli 5.98% 1.54% 9.58% 3.28%

2 Melakukan Prosedur Persiapan Perolehan Data Elektronik sesuai 75.04% 68.06% 72.67% 70.49%
Standar
3 Melakukan Prosedur Pelaksanaan Perolehan Data Elektronik sesuai 30.42% 18.99% 30.44% 26.44%
Standar

4 Perolehan Dokumen Elektronik yang Beresiko – tidak dilengkapi Surat 2.94% 1.50% 7.48% 2.24%
Izin untuk Mengakses dan Mengunduh Data Elektronik
5 Perolehan Dokumen Elektronik yang Beresiko – mengunduh data 3.83% 1.28% 7.78% 2.88%
elektronik tanpa dokumentasi
6 Perolehan Dokumen Elektronik yang Beresiko – tidak membuat Berita 3.22% 0.90% 8.89% 0.74%
Acara Perolehan Data Elektronik dan Lampirannya
7 Perolehan Dokumen Elektronik yang Beresiko – tidak melakukan 4.77% 3.73% 7.78% 1.45%
Imaging dan Hashing
HASIL SURVEY - SARAN TERKAIT PELAKSANAAN E-AUDIT

● Seharusnya semua Fungsional Pemeriksa Pajak bisa melakukan e-Audit


● Membutuhkan pelatihan e-Audit untuk semua FPP
● Sosialisasi terkait tatacara permintaan bantuan tenaga ahli e-Audit
● Menyederhanakan birokrasi permintaan bantuan tenaga ahli e-Audit
● Setiap unit seharusnya memiliki tenaga ahli e-Audit, ada pemerataan tenaga ahli e-Audit di setiap Kanwil
● Informasi tentang tenaga ahli e-Audit yang ada di setiap Kanwil
● Agar dapat melakukan permintaan bantuan tenaga ahli e-Audit dengan menggunakan aplikasi
● Memperbanyak sharing tips, trik, pengalaman dan aplikasi e-Audit
STATISTIK HASIL SURVEY pelatihan
No Kegiatan Nasional Kanwil Kanwil Kanwil
JATIM I JATIM II JATIM III
1 Sudah pernah mengikuti pelatihan e-Audit 43.08% 36.17% 48.89% 49.30%

2 Sudah pernah mengikuti pelatihan Forensik Digital 10.7% 10.64% 4.44% 16.90%

3 Sudah pernah mengikuti pelatihan Perolehan Data Elektronik 8.96% 10.64% 13.33% 8.45%
STATISTIK HASIL SURVEY pengelolaan
data elektronik
No Kegiatan Nasional

1 Sudah melakukan enkripsi data Wajib Pajak 10.96%

2 Sudah melakukan Imaging dan Hashing data Wajib Pajak 23.43%

3 Sudah melakukan Backup secara Berkala 37.94%

4 Melakukan Backup Data secara online di luar cloud Kemenkeu 53.46%

5 Sudah menyalinkan Backup Data Wajib Pajak kepada Supervisor 24.93%

6 Sudah mengetahui bahwa prosedur SE-10/PJ/2017 terkait perolehan data 79.75%


elektronik harus dijalankan untuk semua data elektronik yang diperoleh dari
Wajib Pajak
Terima Kasih

Reform DJP :
Siap, Mantap, Salam Satu Bahu,
Semangat dalam Kebersamaan,
Lanjutkan Ukir Prestasi, Tetap Fokus
dan Jangan Terlena
©2023 Direktorat Jenderal Pajak

Anda mungkin juga menyukai