Anda di halaman 1dari 26

PENYELESAIAN PEMERIKSAAN

PROGRAM STUDI D-III PAJAK


SEMESTER VI – 2018/2019
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
NUR ARIF NUGRAHA
Penyelesaian Pemeriksaan

CARA PENYELESAIAN
PEMERIKSAAN

membuat LHP
Menghentikan Pemeriksaan sebagai dasar penerbitan
Dengan membuat LHP SUMIR surat ketetapan pajak dan
atau STP
Penyelesaian Pemeriksaan Dengan Membuat LHP Sumir
A WP Tidak ditemukan/ tidak memenuhi panggilan
WP tidak ditemukan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal
LL Pemeriksaan Lapangan
Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan diterbitkan
WP tidak memenuhi panggilan Pemeriksaan dalam jangka waktu 4 (empat)
Pemeriksaan Kantor bulan sejak tanggal Surat Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan diterbitkan
B Pemeriksaan ditangguhkan, ditindaklanjuti dengan bukper terbuka, dan bukper....

Tidak dilanjutkan penyidikan karena WP mengungkapkan ketidakbenaran perbuatannya


(Pasal 8 ayat 3 UU KUP)
Tidak dilanjutkan penyidikan tetapi diselesaikan dengan menerbitkan SKPKB
(Pasal 13A UU KUP)

Dilanjutkan penyidikan namun penyidikannya dihentikan karena tidak dilakukan


penuntutan
(Pasal 44B UU KUP)
C Pemeriksaan ditangguhkan karena ditindaklanjuti dengan penyidikan sebagai tindak lanjut
Pemeriksaan Bukti Permulaan tertutup dan penyidikan tersebut dihentikan karena
memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44B UU KUP
D Pemeriksaan Ulang tidak mengakibatkan adanya tambahan atas jumlah pajak yang telah
ditetapkan dalam surat ketetapan pajak sebelumnya

E Terdapat keadaan tertentu berdasarkan pertimbangan Direktur Jenderal Pajak


WP Ditemukan Kemudian Hari Setelah Dibuat LHP Sumir

Pemeriksaan dapat dilakukan kembali apabila


dikemudian hari Wajib Pajak ditemukan
Menghentikan Pemeriksaan dengan membuat LHP Sumir (1)

1 WP tidak ditemukan

Pemeriksaan Lapangan Pemeriksaan Kantor


dalam jangka waktu
Pengujian sejak Surat
WP atau wakil/kuasa/pegawai/
Panggilan Dalam Rangka
anggota keluarga yang telah
Surat panggilan Pemeriksaan
dewasa dari WP tidak
dalam rangka Kantordikirimkan
ditemukan dalam jangka waktu
pengujian sejak tanggal Surat Pemeriksaan dikembalikan oleh
Pemberitahuan Pemeriksaan Kantor pihak pos/ kurir
dibuktikan
dengan Lapangan diterbitkan
dilampiri dengan
pejabat kelurahan/RT/RW
bukti pengembalian
surat setempat
keterangan
pengelola tempat tinggal/tempat
kedudukan/tempat kegiatan usaha LHP Sumir
dilampiri
dengan LHP Sumir fotokopinya harus
dikirimkan kepada
pemeriksaan dapat
Seksi Waskon
dapat mulai dibuat dilakukan kembali apabila
terkait atau Seksi
setelah 1 bulan sejak Surat WP ditemukan dengan
Eksten dan
Pemberitahuan Pemeriksaan melalui Pemeriksaan
Penyuluhan untuk
Lapangan harus Khusus dan bukan
ditindaklanjuti
disampaikan merupakan Pemeriksaan
Ulang
Menghentikan Pemeriksaan dengan membuat LHP Sumir (2)
Pemeriksaan
2 ditangguhkan karena
Bukper Terbuka
Tidak dilanjutkan penyidikan karena WP mengungkapkan ketidakbenaran
perbuatannya
(Pasal 8 ayat 3 UU KUP)
Tidak dilanjutkan penyidikan tetapi diselesaikan dengan menerbitkan SKPKB
(Pasal 13A UU KUP)
Dilanjutkan penyidikan namun penyidikannya dihentikan karena tidak dilakukan
penuntutan (Pasal 44B UU KUP)

penyelesaian pemeriksaan harus


diselesaikan paling lambat 14
diberitahukan secara tertulis kepada
LHP Sumir hari kerja setelah diterimanya
WP paling lambat 7 hari kerja setelah
hasil Pemeriksaan Bukper
LHP Sumir diselesaikan
Menghentikan Pemeriksaan dengan membuat LHP Sumir (3)
Pemeriksaan ditangguhkan karena
3 ditindaklanjuti dengan penyidikan sebagai
tindak lanjut Bukper tertutup dan
penyidikan tersebut dihentikan karena
memenuhi ketentuan Pasal 44B UU
KUP
penyelesaian pemeriksaan harus
diselesaikan paling lambat 14
diberitahukan secara tertulis kepada
LHP Sumir hari kerja setelah setelah
WP paling lambat 7 hari kerja
penyidikan dihentikan
setelah LHP Sumir diselesaikan

Pemeriksaan Ulang tidak Terdapat keadaan tertentu


4 mengakibatkan adanya tambahan
atas jumlah pajak yang telah
5 berdasarkan pertimbangan
Dirjen Pajak
ditetapkan dalam surat ketetapan
pajak sebelumnya Penyelesaian pemeriksaan hanya dapat dilakukan setelah
ada surat perintah Dirjen Pajak kepada Kepala UP2 untuk
menyelesaikan pemeriksaan dengan LHP sumir
penyelesaian pemeriksaan harus
diberitahukan secara tertulis kepada
WP paling lambat 7 hari kerja setelah
LHP Sumir diselesaikan
Penyelesaian Pemeriksaan Dengan Membuat LHP
A WP Tidak ditemukan/ tidak memenuhi panggilan (Pemeriksaan Restitusi Pasal 17B)

WP tidak ditemukan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal Surat Pemberitahuan
LL Pemeriksaan Lapangan
Pemeriksaan Lapangan diterbitkan

Pemeriksaan Kantor WP tidak memenuhi panggilan Pemeriksaan dalam jangka waktu 4 (empat) bulan sejak tanggal
Surat Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan diterbitkan

B WP ditemukan dan pemeriksaan dapat diselesaikan dalam jangka waktu pemeriksaan

WP ditemukan dan pemeriksaan belum dapat diselesaikan s.d. berakhirnya jangka waktu atau
C
perpanjangan jangka waktu pengujian
D Pemeriksaan ditangguhkan, ditindaklanjuti dengan bukper terbuka, dan bukper....

Dihentikan karena WP meninggal dunia

Dihentikan karena tidak ditemukan bukti permulaan tindak pidana perpajakan

Dilanjutkan penyidikan namun penyidikannya dihentikan karena memenuhi ketentuan Pasal 44A UU KUP

Dilanjutkan penyidikan dan penuntutan serta telah terdapat Putusan Pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum
tetap

E Pemeriksaan ditangguhkan, ditindaklanjuti dengan penyidikan sbd tindak lanjut bukper tertutup, dan
penyidikannya....
dihentikan karena memenuhi ketentuan Pasal 44A UU KUP

Dilanjutkan penuntutan serta telah terdapat Putusan Pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap
Penyelesaian Pemeriksaan Dengan Membuat LHP

Wajib Pajak, wakil, atau kuasa Wajib Pajak yang


dilakukan Pemeriksaan atas keterangan lain berupa
data konkret dengan Pemeriksaan Kantor tidak
memenuhi panggilan Pemeriksaan dalam jangka
waktu 1 (satu) bulan sejak tanggal Surat Panggilan
Dalam Rangka Pemeriksaan Kantor diterbitkan.
Membuat LHP sebagai Dasar Penerbitan SKP/STP
Pemeriksaan
Lapangan Pemeriksaan Kantor
pemeriksaan harus
WP atau diselesaikan dengan
wakil/kuasa/pegawai/ membuat LHP WP atau
anggota keluarga yang telah sebagai dasar wakil/kuasa/pegawai/
dewasa dari WP tidak penerbitan SKP, anggota keluarga yang
ditemukan dalam jangka dengan terlebih telah dewasa dari WP tidak
waktu pengujian sejak dahulu melakukan datang dalam jangka waktu
tanggal Surat prosedur SPHP dan pengujian sejak Surat
Pemberitahuan Pembahasan Akhir Panggilan Dalam Rangka
dibuktikan Pemeriksaan Kantor
Pemeriksaan Lapangan Hasil Pemeriksaan
dengan dikirimkan
diterbitkan
pejabat kelurahan/RT/RW
setempat
surat
keterangan pengelola tempat tinggal/tempat
kedudukan/tempat kegiatan
usaha

Proses penyelesaian
Pemeriksaan ditangguhkan Perpanjangan
pemeriksaan
karena ditindaklanjuti jangka waktu
dilaksanakan sesuai
dengan Bukper terbuka atau pengujian paling
ketentuan yang
penyidikan lama 2 (dua) bulan
berlaku
Penyelesaian Pemeriksaan

Pengujian yang belum


dapat diselesaikan
harus diselesaikan dengan dan melanjutkan
menyampaikan SPHP tahapan Pemeriksaan
dalam jangka waktu paling sampai dengan
lama 7 (tujuh) hari kerja
sejak berakhirnya pembuatan LHP
perpanjangan jangka
waktu pengujian
Penyelesaian Pemeriksaan
• Wajib Pajak Yang Tidak Ditemukan (Pemeriksaan
Restitusi Pasal 17B) dan
• Wajib Pajak, wakil, atau kuasa Wajib Pajak yang
dilakukan Pemeriksaan atas keterangan lain berupa
data konkret dengan Pemeriksaan Kantor tidak
memenuhi panggilan Pemeriksaan dalam jangka
waktu 1 (satu) bulan sejak tanggal Surat Panggilan
Dalam Rangka Pemeriksaan Kantor diterbitkan
 Pajak terutang terhadap Wajib Pajak ditetapkan
secara jabatan
Alasan Pembatalan
Penugasan
Pemeriksaan

a b c
Kesalahan
Pemeriksaan belum Pertimbangan
Administrasi
dimulai  Dirjen Pajak
(human error)
WP membetulkan SPT
Dapat dilakukan Dapat dilakukan
sepanjang SPT LB menjadi sepanjang SKP belum
SPHP belum selain SPT LB diterbitkan
disampaikan Dilakukan dengan
menerbitkan Surat
a b c Dirjen Pajak

Pembatalan penugasan pemeriksaan


dilakukan oleh penerbit
instruksi/persetujuan/penugasan
Dasar Syarat Ruang Lingkup
 Persetujuan Dirjen  Terdapat data baru,  All Taxes
Pajak termasuk data yang
 Instruksi Dirjen Pajak semula belum terungkap  Beberapa Jenis Pajak

Wewenang menerbitkan  Pernah diterbitkan SKP  Single tax


untuk jenis pajak dan
Instruksi/Persetujuan Rikul
masa/tahun pajak yang
telah dilimpahkan kepada
sama melalui
Direktur P2 dan Kepala pemeriksaan
Kanwil DJP  Penerbitan skp dilakukan
dengan mekanisme
pemeriksaan
Pemeriksaan Ulang

Dasar Alasan
Terdapat data baru,
Dasar dan Alasan
• Persetujuan Dirjen
Pajak termasuk data yang Sebelumnya
• Instruksi Dirjen Pajak semula belum terungkap

HASIL

tidak mengakibatkan
adanya tambahan atas tidak mengakibatkan
adanya tambahan atas
jumlah pajak yang adanya tambahan atas jumlah pajak yang telah
telah ditetapkan dalam jumlah pajak yang telah ditetapkan dalam surat
surat ketetapan pajak ditetapkan dalam surat ketetapan pajak
sebelumnya ketetapan pajak sebelumnya tetapi
sebelumnya terdapat perubahan
jumlah rugi fiskal

keputusan mengenai
SKPKBT LHP Sumir
rugi fiskal
kepada Wajib Pajak diberitahukan digunakan sebagai dasar untuk
mengenai penghentian tersebut memperhitungkan rugi fiskal ke
tahun pajak berikutnya
Usulan Pemeriksaan Bukti Permulaan

Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan


kewajiban perpajakan dapat diusulkan Pemeriksaan Bukti
Permulaan secara terbuka apabila

ditemukan adanya indikasi tindak pidana di


bidang perpajakan

Wajib Pajak menolak untuk dilakukan pemeriksaan


dan terhadap Wajib Pajak tersebut tidak dilakukan
penghitungan penghasilan kena pajak secara jabatan

Dalam hal Pemeriksaan yang dilakukan merupakan Pemeriksaan atas permohonan


pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17B
Undang-Undang KUP, usulan Pemeriksaan Bukti Permulaan secara terbuka harus
memperhatikan jangka waktu penyelesaian permohonan pengembalian kelebihan
pembayaran pajak tersebut
Penangguhan Pemeriksaan

Pemeriksaan
ditangguhkan

harus diberitahukan secara tertulis


kepada Wajib Pajak

disampaikan bersamaan dengan


disampaikannya SP2 Bukper secara
terbuka

Buku, catatan, dan dokumen


yang terkait dengan
Pemeriksaan diserahkan kepada
Pemeriksa Bukti Permulaan

Berita Acara
(kopi BA diserahkan ke WP)
Serah Terima
Dokumen
Tindak Lanjut Pemeriksaan Yang Ditangguhkan
(Bukper Terbuka)

Pemeriksaan
WP meninggal dunia dilanjutkan
Tidak ditemukan Pemeriksaan
Tidak Dilanjutkan bukti permulaan dilanjutkan
penyidikan Penerbitan SKP
Ps 13A UU KUP LHP SUMIR
Pengungkapan
ketidakbenaran LHP SUMIR
Dilakukan Ps 8(3) KUP
Pemeriksaan
Bukper Terbuka Karena Ps 44A UU KUP Pemeriksaan
Tidak Dilanjutkan dilanjutkan
Penuntutan Karena Ps 44B UU KUP LHP SUMIR
Dilanjutkan
penyidikan Terdapat putusan pengadilan
Pemeriksaan Dilanjutkan Yang berkekuatan hukum tetap Pemeriksaan
ditangguhkan
Penuntutan Dan salinan putusan dilanjutkan
sudah diterima DJP

membuat laporan kemajuan Pemeriksaan


Tindak Lanjut Pemeriksaan Yang Ditangguhkan
(Bukper Tertutup)

Terdapat putusan pengadilan


Dilanjutkan Yang berkekuatan hukum tetap Pemeriksaan
Penuntutan Dan salinan putusan
dilanjutkan
sudah diterima DJP

Dilakukan
Pemeriksaan
Bukper Tertutup dan
Dilanjutkan dengan
penyidikan
Karena Ps 44A UU KUP Pemeriksaan
Tidak Dilanjutkan dilanjutkan
Penuntutan
Pemeriksaan Karena Ps 44B UU KUP LHP SUMIR
ditangguhkan

membuat laporan kemajuan


Pemeriksaan
Tindak Lanjut Pemeriksaan Yang Ditangguhkan

Pemeriksaan yang dilanjutkan

jangka waktu pengujian/ perpanjangan


pengujian diperpanjang untuk jangka waktu
paling lama 4 (bulan) bulan
Pemeriksaan yang dihentikan

Pemeriksa Pajak harus menyampaikan surat


pemberitahuan penghentian Pemeriksaan
kepada Wajib Pajak

Pemeriksaan yang dihentikan, masih dapat dilakukan


kembali apabila terdapat data selain yang
diungkapkan dalam Pasal 8 ayat (3) Undang-Undang
KUP atau Pasal 44B Undang-Undang KUP
TINDAK PIDANA PERPAJAKAN
[PS. 1 ANGKA 5 PMK 239/PMK.03/2014]

• Tindak Pidana di Bidang Perpajakan adalah perbuatan


yang diancam sanksi pidana oleh undang-undang di
bidang perpajakan yang meliputi Pasal 38, Pasal 39,
Pasal 39A, Pasal 41, Pasal 41A, Pasal 41B, Pasal 41C,
dan Pasal 43 Undang Undang KUP, Pasal 24 dan Pasal
25 Undang-Undang PBB, Pasal 13 dan Pasal 14
Undang-Undang Bea Meterai, dan Pasal 41A Undang-
Undang PPSP.
ARTI TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN
DILIHAT DARI UNSUR-UNSUR PIDANANYA

a. Unsur Subjek
b. Unsur Perbuatan
c. Unsur Akibat
d. Unsur Kesalahan
UNSUR SUBYEK
Unsur subyek, yaitu pelaku perbuatan pidana adalah
Setiap orang (dulu : Barang siapa)
Subyek setiap orang dapat berarti siapa saja, subyek
tersebut adalah :
1. Orang Pribadi
2. Badan Hukum diwakili oleh orang, yaitu:
Pengurus/Wakil, Kuasa, dan Pegawai Wajib Pajak
termasuk yang menyuruh melakukan, yang turut
serta melakukan, yang menganjurkan, dan yang
membantu melakukan.
UNSUR PERBUATAN
1. Perbuatan-perbuatan yang memenuhi
rumusan dalam Undang-undang (UU KUP, UU
PBB, UU Bea Meterai, UU PPSP).
2. Perbuatan-perbuatan tersebut diancam
dengan sanksi pidana/perbuatan tersebut
melawan/menentang hukum.
3. Perbuatan tersebut dilakukan di bidang
perpajakan.
UNSUR AKIBAT

Mengakibatkan terjadinya kerugian


pendapatan negara.
Pendapatan negara yang dimaksud berupa
pajak yang tidak atau kurang dibayar.
UNSUR KESALAHAN

Kesalahan yang dipertanggungjawabkan


oleh pelaku pidana adalah
kealpaan atau kesengajaan.

Anda mungkin juga menyukai