Anda di halaman 1dari 24

PBB Sektor Pertambangan Pabum

PMK-186/PMK.03/2019
PBB Sektor Pertambangan Panas Bumi
(PBB Pabum)
PBB Pabum adalah PBB yang dikenakan atas Kawasan pertambangan Pabum meliputi:
kawasan yang digunakan untuk usaha a. Wilayah Kerja Panas Bumi sebagaimana
pertambangan panas bumi tercantum dalam Izin Panas Bumi, Kuasa
Objek PBB Pabum meliputi bumi dan bangunan Pengusahaan Sumber Daya Panas Bumi,
yang berada dalam kawasan pertambangan Kontrak Operasi Bersama Pengusahaan
Pabum Sumber Daya Panas Bumi, Izin Pengusahaan
Bumi dalam kawasan Pertambangan Pabum Sumber Daya Panas Bumi, atau penugasan
meliputi: pengusahaan panas bumi; dan
a. Permukaan bumi Onshore b. areal di luar Wilayah Kerja Panas Bumi yang
b. Permukaan bumi Offshore merupakan satu kesatuan yang digunakan
c. Tubuh bumi untuk pengusahaan panas bumi dan secara
fisik tidak terpisahkan
Permukaan Bumi Onshore
Permukaan Bumi Onshore
Permukaan bumi Permukaan bumi onshore meliputi:
onshore merupakan 1. Areal Belum Produktif Pertambangan untuk Pengusahaan Panas Bumi
tanah yang berada merupakan areal yang belum diusahakan untuk pengambilan hasil produksi
dalam kawasan panas bumi;
yang dipergunakan 2. Areal Produktif Pertambangan untuk Pengusahaan Panas Bumi merupakan
sebagai usaha areal yang sedang diusahakan untuk pengambilan hasil produksi panas bumi;
pertambangan 3. Areal Tidak Produktif Pertambangan untuk Pengusahaan Panas Bumi
Pabum merupakan areal yang tidak dapat atau telah selesai diusahakan untuk
pengambilan hasil produksi panas bumi;
4. Areal Pengaman Pertambangan untuk Pengusahaan Panas Bumi merupakan
areal yang dimanfaatkan sebagai pendukung dan pengaman kegiatan
pengusahaan panas bumi; dan
5. Areal Emplasemen Pertambangan untuk Pengusahaan Panas Bumi merupakan
areal yang di atasnya dimanfaatkan untuk bangunan serta fasilitas
penunjangnya
Permukaan bumi onshore meliputi tanah yang berada dalam
kawasan pertambangan minerba yang tercantum dalam izin.
Terdiri dari:
Permukaan bumi onshore meliputi:
1. Areal Belum Dimanfaatkan Pertambangan Mineral atau
1. Areal Belum Produktif Pertambangan untuk Pengusahaan Batubara merupakan areal yang belum dimanfaatkan
Panas Bumi merupakan areal yang belum diusahakan untuk untuk kegiatan penambangan mineral atau batubara atau
pengambilan hasil produksi panas bumi; yang sedang dilakukan kegiatan penyelidikan umum,
2. Areal Produktif Pertambangan untuk Pengusahaan Panas eksplorasi dan/atau studi kelayakan;
Bumi merupakan areal yang sedang diusahakan untuk 2. Areal Cadangan Produksi Pertambangan Mineral atau
pengambilan hasil produksi panas bumi; Batubara merupakan areal yang belum dilakukan
3. Areal Tidak Produktif Pertambangan untuk Pengusahaan
pengambilan mineral atau batubara;
Panas Bumi merupakan areal yang tidak dapat atau telah
selesai diusahakan untuk pengambilan hasil produksi panas 3. Areal Tidak Produktif Pertambangan Mineral atau
bumi; Batubara merupakan areal yang tidak dapat diusahakan
4. Areal Pengaman Pertambangan untuk Pengusahaan Panas penambangan mineral atau batubara, atau yang telah
Bumi merupakan areal yang dimanfaatkan sebagai selesai diusahakan penambangan mineral atau batubara;
pendukung dan pengaman kegiatan pengusahaan panas 4. Areal Pengaman Pertambangan Mineral atau Batubara
bumi; dan merupakan areal yang dimanfaatkan sebagai pendukung
5. Areal Emplasemen Pertambangan untuk Pengusahaan Panas dan pengaman penambangan mineral atau batubara;
Bumi merupakan areal yang di atasnya dimanfaatkan untuk
dan
bangunan serta fasilitas penunjangnya
5. Areal Emplasemen Pertambangan Mineral atau Batubara
merupakan areal yang di atasnya dimanfaatkan untuk
bangunan serta fasilitas penunjangnya
Penentuan NJOP Onshore
Areal Belum Produktif
Areal belum produktif terdiri Contoh:
dari tanah Dalam kawasan pertambangan Pabum
Penentuan Nilai tanah areal terdapat areal belum produktif seluas
belum produktif ditetapkan 300.000M2
berdasarkan hasil penilaian Hasil penilaian tanah diperoleh nilai
yang dilakukan dg pendekatan Rp8.000/M2
data pasar
Besarnya NJOP dapat dihitung sbb:
300.000 x 8.000 = Rp 2.400.000.000,00
Penentuan NJOP Onshore
Areal Produktif
Areal produktif terdiri dari Contoh:
tanah Dalam kawasan pertambangan Pabum terdapat
Penentuan nilai tanah areal areal produktif seluas 100.000M2
produktif ditetapkan Hasil penilaian mendapatkan nilai tanah
berdasarkan hasil penilaian Rp15.000/M2
tanah yang dilakukan dengan
pendekatan data pasar dengan Maka NJOP dapat dihitung sbb:
areal belum produktif sebagai 100.000 x 15.000 = Rp1.500.000.000,00
objek acuan
Penentuan NJOP Onshore
Areal Tidak Produktif
Areal tidak produktif terdiri dari Contoh:
tanah Dalam kawasan pertambangan Pabum terdapat
Penentuan nilai tanah areal areal tidak produktif seluas 50.000M2
tidak produktif ditetapkan Hasil penilaian mendapatkan nilai tanah
berdasarkan hasil penilaian Rp5.000/M2
tanah yang dilakukan dengan
pendekatan data pasar dengan Maka NJOP dapat dihitung sbb:
areal belum produktif sebagai 50.000 x 5.000= Rp250.000.000,00
objek acuan
Penentuan NJOP Onshore
Areal Pengaman
Areal pengaman terdiri dari Contoh:
tanah Dalam kawasan pertambangan Pabum terdapat
Penentuan nilai tanah areal areal pengaman seluas 6.000M2
pengaman ditetapkan Hasil penilaian mendapatkan nilai tanah
berdasarkan hasil penilaian Rp2.500/M2
tanah yang dilakukan dengan
pendekatan data pasar dengan Maka NJOP dapat dihitung sbb:
areal belum produktif sebagai 6.000 x 2.500 = Rp15.000.000,00
objek acuan
Penentuan NJOP Onshore
Areal Emplasemen
Areal emplasemen terdiri dari Contoh:
tanah dan bangunan Dalam kawasan pertambangan Pabum terdapat
Penentuan Nilai tanah areal areal Emplasemen seluas 25.000M2
pengaman ditetapkan Hasil penilaian mendapatkan nilai tanah
berdasarkan hasil penilaian Rp12.500/M2
tanah yang dilakukan dengan Maka Nilai tanah dapat dihitung sbb:
pendekatan data pasar. 25.000 x 12.500 = Rp312.500.000,00
Nilai bangunan ditetapkan
berdasarkan hasil penilaian
masing-masing unit bangunan
dengan pendekatan biaya
Penentuan NJOP Onshore
Areal Emplasemen
Data bangunan sbb:
Luas Nilai Jumlah Nilai
Jenis Penggunaan Bangunan
(M2) (Rp/M2) (Rp)
Kantor 400 2.000.000 800.000.000
Gudang 4.000 1.500.000 6.000.000.000
Mes 300 1.200.000 360.000.000
Poliklinik 250 2.000.000 500.000.000
Kilang 3.000 3.500.000 10.500.000.000
Dermaga 2.000 4.000.000 8.000.000.000
Jumlah 9.950 26.160.000.000
PBB Terutang
Permukaan Bumi Onshore
Nilai
Objek Pajak Luas (M2) NJOP (Rp)
(Rp/M2)
Bumi 481.000 9.309 4.477.500.000
Bangunan 9.950 2.629.146 26.160.000.000
NJOP sebagai dasar pengenaan PBB 30.637.500.000
NJOPTKP 12.000.000
NJOP sebagai dasar penghitungan 30.625.500.000
NJKP 40% x 30.625.500.000 12.250.200.000
PBB Terutang 0,5% x 12.250.200.000 61.251.000
Permukaan Bumi Offshore
Penentuan NJOP Permukaan Bumi Offshore
Pertambangan Pabum
Permukaan bumi offshore pertambangan Pabum terdiri dari perairan dan
bangunan yang digunakan untuk kegiatan pengusahaan panas bumi.
Besarnya NJOP Bumi per M2 untuk perairan pertambangan Pabum
ditetapkan berdasarkan Keputusan Dirjen Pajak.
NJOP bangunan ditetapkan berdasarkan hasil peniilaian dengan
pendekatan biaya
NJOP dan PBB Terutang Pertambangan Pabum
Areal Offshore
Contoh: Nilai
Objek Pajak Luas (M2) NJOP (Rp)
(Rp/M2)
Luas areal perairan
Bumi 25.000 11.458 286.450.000
sesuai izin 25.000M2. Bangunan 200 4.500.000 900.000.000
nilai per M2 ditetapkan NJOP sebagai dasar pengenaan PBB 1.186.450.000
Rp11.458 NJOPTKP 12.000.000
Luas bangunan 200M2 NJOP sebagai dasar penghitungan 1.174.450.000
dengan nilai per M2 NJKP 40% x 1.174.450.000 469.780.000
Rp4.500.000 PBB Terutang 0,5% x 469.780.000 2.348.900
Tubuh Bumi
Tubuh Bumi
Pertambangan Pabum
Tubuh bumi untuk pertambangan Pabum terdiri dari:
a. Tubuh bumi eksplorasi
b. Tubuh bumi eksploitasi tetapi belum ada hasil produksi
c. Tubuh bumi eksploitasi yang ada hasil produksi
NJOP Tubuh Bumi Eksplorasi
Contoh:
NJOP tubuh bumi untuk Luas tubuh bumi untuk pertambangan
pertambangan Pabum dalam Pabum sesuai izin 3.000M2
tahap eksplorasi ditetapkan NJOP per M2 ditetapkan sebesar Rp140
berdasarkan Keputusan Dirjen
Pajak Nilai
Objek Pajak Luas (M2) NJOP (Rp)
(Rp/M2)
Bumi 3.000 140 420.000
Bangunan - - -
NJOP sebagai dasar pengenaan PBB 420.000
NJOPTKP 12.000.000
NJOP sebagai dasar penghitungan -
NJKP -
PBB Terutang -
Tubuh Bumi
Areal Eksploitasi tetapi belum ada hasil produksi
Contoh:
NJOP tubuh bumi areal
Luas tubuh bumi eksploitasi untuk
eksploitasi yang belum ada hasil
pertambangan Pabum sesuai izin 3.000M2
produksi ditetapkan Berdasarkan
NJOP per M2 ditetapkan sebesar Rp140
Keputusan Dirjen Pajak
Tubuh Bumi
Areal Eksploitasi yang ada hasil produksi
NJOP Areal tubuh bumi eksploitasi yang terdapat hasil produksi
ditetapkan berdasarkan nilai pengganti yang diperoleh dari hasil
penilaian dengan pendekatan pendapatan
Besarnya Nilai tubuh bumi merupakan hasil perkalian antara
pendapatan uap/listrik dengan angka kapitalisasi
Pendapatan diperoleh dari hasil produksi dikalikan dengan harga
rata-rata
Angka kapitalisasi ditetapkan berdasarkan Keputusan Dirjen Pajak
NJOP dan PBB Terutang
Tubuh Bumi Eksploitasi yang ada hasil produksi
Contoh:
Hasil produksi Uap selama setahun tahun 2020 sebesar
1.000.000KWh dengan luas Izin 3.000M2
Harga rata-rata Rp10.000/KWh
PBB Terutang tahun 2021
Nilai
NJOP Tubuh Bumi: Objek Pajak Luas (M2)
(Rp/M2)
NJOP (Rp)

1.000.000 x Rp10.000 Bumi 3.000 3.333.333 10.000.000.000


Bangunan - - -
= Rp10.000.000.000,00 NJOP sebagai dasar pengenaan PBB 10.000.000.000
NJOPTKP 12.000.000
NJOP sebagai dasar penghitungan 9.988.000.000
NJKP 40% x 9.988.000.000 3.995.200.000
PBB Terutang 0,5% x 3.995.200.000 19.976.000
Tubuh bumi untuk pertambangan Pabum terdiri :
Permukaan bumi Onshore , meliputi : a. Tubuh bumi eksplorasi
1. Areal Belum Produktif
2. Areal Produktif b. Tubuh bumi eksploitasi
 TBE tetapi belum ada hasil produksi
3. Areal Tidak Produktif  TBE yang ada hasil produksi
4. Areal Pengaman
5. Areal Emplasemen
Permukaan
Permukaanbumi
bumiOffshore
offshore terdiri dari permukaan air (laut) dan
bangunan yang berada di laut wilayah Indonesia yang digunakan
sebagai usaha pertambangan migas berdasarkan izin.

Tubuh bumi sebagai objek PBB untuk pertambangan minerba.


Terdiri dari
Permukaan bumi Onshore merupakan tanah yang yang
Penghitungan NJOP tubuh bumi meliputi:
berada dalam Kawasan pertambanagn minerba yang
a. Tubuh bumi eksplorasi
tercantum dalam izin, terdiri:
1. Areal Belum Dimanfaatkan b. Tubuh bumi operasi produksi
2. Areal Cadangan Produksi  TBOP yang belum ada hasil produksi
 TBOP yang telah ada hasil produksil
3. Areal Tidak Produktif
4. Areal Pengaman
5. Areal Emplasemen
Permukaan
Permukaanbumi
bumiOffshore
offshore terdiri dari permukaan bumi berupa
perairan dan bangunan sebagai penunjang kegiatan pertambangan
Minerba
 Apakah yang dimaksud dengan areal di luar Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi
merupakan satu kesatuan yang digunakan untuk kegiatan usaha pertambangan ?
 Luas usaha migas berdasarkan izin adalah 100.000 Ha untuk area onshore serta 30.000 Ha
untuk area offshore. Terdapat 10 Ha tanah yang tidak dikenakan PBB (kuburan, tempat
ibadah). Terdapat 20.000 Ha area yang dipunyai haknya dan/atau dimanfaatkan
sepenuhnya secara nyata dan sah oleh selain SP/WP Berapa luas total luas area onshore?
 Kondisi yang menentukan adalah tanggal 1 Januari
 NILAI JUAL OBJEK PAJAK BUMI PER METER PERSEGI Ditetapkan dengan KEP-185/PJ/2020
sebesar Rp ……………… atau Rp………….. … untuk area offshore/ area onshore/ tubuh bumi
eksporasi/ tubuh bumi eksploitasi tetapi belum ada hasil dijual/ tubuh bumi eksploitasi
dengan hasil dijual/ tubuh bumi operasi produksi
 NJOP tubuh bumi eksploitasi pertambangan migas dengan ada hasil yang dijual dihitung
berdasarkan ……………………. (pendekatan……). Dengan perhitungan :
a) Hasil produksi, harga pasar, angka kapitalisasi ?
b) Pendapatan bersih, angka kapitalisasi ?
c) Pendapatan kotor, angka kapitalsasi ?
 Penentuan NJOP onshore atas areal belum produktif dilakukan dengan cara?
 Atas areal produktif/ tidak produktif/ pengamanan/ emplasemen dilakukan dengan cara?
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai