APBN
2022
MELANJUTKAN DUKUNGAN
PEMULIHAN EKONOMI DAN
REFORMASI STRUKTURAL
Perpajakan
Rp 1.510,0 T
PNBP
R p 335,6 T
Hibah BPP
Rp 0 , 6 T R p 1.944,5 T
TKDD
Rp769,6T
Pendapatan Negara
Rp1.846,1 T
Belanja Negara
Defisit Anggaran
Rp2.714,2 T
Rp868,0 T
www.pajak.go.id
APBN 2022
A PENDAPATAN NEGARA 1.846.136.669.813
I PENERIMAAN DALAM NEGERI 1.845.556.818.893
1 PENERIMAAN PERPAJAKAN 1.510.001.200.000
2 PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP) 335.555.618.893
II PENERIMAAN HIBAH 579.850.920
B BELANJA NEGARA 2.714.155.719.841
I BELANJA PEMERINTAH PUSAT (BPP) 1.944.542.254.711
II TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA (TKDD) 769.613.465.130
C KESEIMBANGAN PRIMER (462.152.152.028)
D SURPLUS/ (DEFISIT) ANGGARAN (A-B) (868.019.050.028)
% Defisit Anggaran terhadap PDB (4,85%)
E PEMBIAYAAN ANGGARAN 868.019.050.028
I PEMBIAYAAN UTANG 973.583.008.108
II PEMBIAYAAN INVESTASI (182.318.568.032)
III PEMBIAYAAN PINJAMAN 585.472.852
PABEANAN
DAN CUKAI Rp244,0 T
PENERIMAAN
PAJAK
Rp1.265,0 T
PNBP
Rp335,6 T
HIBAH
Rp0,6 T
www.pajak.go.id
Berapa Jenis Pajak ?
PPH Pajak atas Penghasilan
PROVISI 2.
3.
4.
BBNKB; (Bea Balik Nama)
PAB; (Alat Berat)
PBBKB; (Bahan Bakar)
1. PBB-P2;
2. BPHTB;
DAERAH 5.
6.
7.
PAP; (Air Permukaan)
Pajak Rokok; dan
Opsen Pajak MBLB.
3. PBJT; (Barang dan Jasa Tertentu)
4. Pajak Reklame;
PAJAK PUSAT
Dikelola oleh Pemerintah Pusat
Kementerian Keuangan RI
Direktorat Jenderal Pajak (DJP)
TIDAK BERLAKU
1.Kendaraan Bermotor (PKB); 1. Pajak Bumi & Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2)
2.Bea Balik Nama Kendaraan 2. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
3. Pajak Restoran
Bermotor; 4. Pajak Reklame (Iklan)
3.Pajak Bahan Bakar Kendaraan 5. Pajak Parkir
Bermotor; 6. Pajak Hiburan
7. Pajak Penerangan Jalan
4.Pajak Air Permukaan; dan 8. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
PAJAK DAERAH 5.Pajak Rokok 9. Pajak Hotel
Dikelola oleh Pemerintah Daerah
10.Pajak Air Tanah
(Gubernur/ Bupati/ Wali Kota 11.Pajak Sarang Burung Walet
JENIS RETRIBUSI Retribusi Daerah adalah pungutan daerah
sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian
izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau
1. Retribusi pelayanan kesehatan diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk
2. Retribusi pelayanan persampahan/kebersihan kepentingan orang pribadi atau badan. Jenis
3. Retribusi penggantian biaya cetak kartu tanda penduduk dan akte catatan sipil retribusi daerah dapat dikelompokkan menjadi tiga
4. Retribusi pelayanan pemakaman dan pengabuhan mayat golongan, yaitu Retribusi Jasa Umum, Retribusi
5. Retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum Jasa Usaha, dan Retribusi Perizinan Tertentu.
6. Retribusi pelayanan pasar
7. Retribusi pengujian kendaraan bermotor
8. Retribusi pemeriksaan alat pemadam kebakaran
9. Retribusi penggantian cetak peta RETRIBUSI JASA
10.Retribusi pengujian kapal perikanan
11.Retribusi pemakaian kekayaan daerah UMUM
12.Retribusi pasar grosir dan/atau pertokoan
13.Retribusi tempat pelelangan
TIDAK BERLAKU
14.Retribusi terminal
15.Retribusi tempat kursus parkir
16.Retribusi tempat penginapan/villa
17.Retribusi penyedotan kakus
RETRIBUSI JASA
18.Retribusi rumah potong hewan USAHA
19.Retribusi pelayanan pelabuhan kapal
20.Retribusi tempat rekreasi dan olahraga
21.Retribusi penyeberangan di atas air
22.Retribusi pengolahan limbah cair
23.Retribusi penjualan produksi daerah RETRIBUSI
24.Retribusi izin mendirikan bangunan (IMB)
25.Retribusi tempat penjualan minuman beralkohol PERIZINAN
26.Retribusi izin gangguan TERTENTU
27.Retribusi izin trayek
28.Retribusi pengambilan hasil hutan
29.Retribusi izin peruntukkan penggunaan tanah
29 Oktober 2021
UNDANG-UNDANG NO 7 TAHUN 2021
HARMONISASI
PERATURAN
PERPAJAKAN
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
www.pajak.go.id
UNDANG-UNDANG NO 7 TAHUN 2021 TENTANG
HARMONISASI PERATURAN PERPAJAKAN
(UU HPP)
Kamis 7 Oktober 2021
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) resmi mengesahkan
Rancangan Undang-Undang (RUU) Harmonisasi
Peraturan Perpajakan (HPP) menjadi Undang-
Undang dalam Sidang Paripurna.
www.pajak.go.id
1. UU No 9 Tahun 1994 1. UU No 7 Tahun 1991
2. UU No 16 Tahun 2000 2. UU No 10 Tahun 1994
3. UU No 28 Tahun 2007 3. UU No 17 Tahun 2000
4. UU No 16 Tahun 2009 4. UU No 36 Tahun 2008
5. UU No 11 Tahun 2020 5. UU No 11 Tahun 2020
6. UU No 7 Tahun 2021 6. UU No 7 Tahun 2021
Merubah
UU NO 16 TAHUN 2009 TENTANG 36 TAHUN 2008 TENTANG
KUP PPH
(BAB II, PASAL 2) (BAB III , PASAL 3)
BAB III PAJAK PENGHASILAN (Pasal 3) BAB VIII PERALIHAN (Pasal 15)
PROGRAM PENGUNGKAPAN
BAB V
SUKARELA WP (Pasal 5-12)
26
14 PMK TURUNAN UU HPP TAHUN 2022
1. PMK-58 TAHUN 2022 TENTANG PENUNJUKAN PIHAK LAIN SEBAGAI PEMUNGUT PAJAK
2. PMK-59 TAHUN 2022 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN DAN PENGHAPUSAN NPWP , PENGUKUHAN PKP,
PENCABUTAN PKP SERTA POTPUT PENYETORAN DAN PELA[PORAN BAGI INSTANSI PEMERINTAH
3. PMK-60 TAHUN 2022 TENTANG TATA CARA PENUNJUKAN PEMUNGUT PPN MELALUI PMSE
4. PMK-61 TAHUN 2022 TENTANG PPN ATAS KEGIATAN MEMBANGUN SENDIRI
5. PMK-62 TAHUN 2022 TENTANG PPN ATAS PENYERAHAN LPG TERTENTU
6. PMK-63 TAHUN 2022 TENTANG PPN ATAS PENYERAHAN HASIL TEMBAKAU
7. PMK-64 TAHUN 2022 TENTANG PPN ATAS PENYERAHAN BARANG HASIL PERTANIAN TERTENTU
8. PMK-65 TAHUN 2022 TENTANG PPN ATAS PENYERAHAN KENDARAAN BERMOTOR BEKAS
9. PMK-66 TAHUN 2022 TENTANG PPN ATAS PENYERAHAN PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN
10. PMK-67 TAHUN 2022 TENTANG PPN ATAS PENYERAHAN JASA AGEN ASURANSI, JASA PIALANG ASURANSI DAN
JASA PIALANG REASURANSI
11. PMK-68 TAHUN 2022 TENTANG PPN DAN PPH ATAS TRANSAKSI PERDAGANGAN ASET KRIPTO
12. PMK-69 TAHUN 2022 TENTANG PPH DAN PPN ATAS PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI FINANSIAL
13. PMK-70 TAHUN 2022 TENTANG KRITERIA DAN/ATAU RINCIAN MAKANAN DAN MINUMAN, JASA KESENIAN DAN
HIBURAN, JASA PERHOTELAN, JASA PENYEDIAAN TEMPAT PARKIR, SERTA JASA BOGA ATAU KATERING YANG
TIDAK DIKENAI PPN
14. PMK-71 TAHUN 2022 TENTANG PPN ATAS PENYERAHAN JASA KENA PAJAK TERTENTU
15. PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMR PER-03/PJ/2022 TENTANG FAKTUR PAJAK
UUD Tahun 1945
Pasal 27 ayat (3) Pasal 30 ayat (1)
“ Setiap warga negara
berhak dan wajib ikut
“ Tiap-tiap warga negara
berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya serta dalam usaha
membela negara. pertahanan dan
keamanan negara
www.pajak.go.id
● Pertumbuhan ekonomi
Strategi Konsolidasi Fiskal berkelanjutan
● Percepatan pemulihan
ekonomi
31
PENAMBAHAN
Pasal 2 ayat (1a) dan ayat (10)
NPWP dan Nomor Induk (1a) Nomor Pokok Wajib Pajak sebagaimana dimaksud
Kependudukan pada ayat (1) bagi Wajib Pajak orang pribadi yang
merupakan penduduk Indonesia menggunakan nomor
induk kependudukan.
sebelumnya
Tidak ada
32
PENGENAAN PAJAK ATAS NATURA
33
PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK
(1) Penghasilan Tidak Kena Pajak per tahun diberikan paling sedikit:
a. Rp54.000.000,00 (lima puluh empat juta rupiah) untuk diri Wajib Pajak orang pribadi;
b. Rp4.500.000,00 (empat juta lima ratus ribu rupiah) tambahan untuk Wajib Pajak yang kawin;
c. Rp54.000.000,00 (lima puluh empat juta rupiah) tambahan untuk seorang isteri yang penghasilannya digabung
dengan penghasilan suami sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1);
d. Rp4.500.000,00 (empat juta lima ratus ribu rupiah) tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga
semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat, yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3
(tiga) orang untuk setiap keluar
(2a) Wajib Pajak orang pribadi yang memiliki peredaran bruto tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat
(2) huruf e tidak dikenai Pajak Penghasilan atas bagian peredaran bruto sampai dengan Rp500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah) dalam 1 (satu) Tahun Pajak.
SEBELUMNYA
7 (1)
Rp15.840.000,00 (lima belas juta delapan ratus empat puluh ribu rupiah) untuk diri Wajib Pajak OP
Penghasilan Tidak Kena Pajak per tahun diberikan paling sedikit sebesar: Rp1.320.000,00 (satu juta tiga ratus dua puluh ribu rupiah) tambahan untuk Wajib Pajak yang kawin;
Rp15.840.000,00 (lima belas juta delapan ratus empat puluh ribu rupiah) tambahan untuk seorang
isteri yang penghasilannya digabung dengan penghasilan suami sebagaimana dimaksud dalam Pasal
8 ayat (1) 34
Rp1.320.000,00 (satu juta tiga ratus dua puluh ribu rupiah) tambahan untuk setiap anggota keluarga
BATAS PEREDARAN BRUTO Tidak dikenai Pajak Penghasilan bagi Orang Pribadi Pengusaha yang
menghitung PPh dengan tarif final 0,5% berdasarkan PP-23/2018 dan
memiliki peredaran bruto sampai Rp500 Juta setahun.
usaha kecil”
Rp)
)
Jan 100 Juta 100 Juta 0 0 500 ribu
Feb 100 Juta 200 Juta 0 0 500 ribu
Ilustrasi penghitungan pajak Tuan A Mar 100 Juta 300 Juta 0 0 500 ribu
pengusaha tempat kopi kekinian Apr 100 Juta 400 Juta 0 0 500 ribu
pada Tahun Pajak 2022. Mei 100 Juta 500 Juta 0 0 500 ribu
Jun 100 Juta 600 Juta 100 Juta 500 ribu 500 ribu
Jul 100 Juta 700 Juta 500 Juta 100 Juta 500 ribu 500 ribu
Dengan berlakunya UU HPP maka Agu 100 Juta 800 Juta 100 Juta 500 ribu 500 ribu
beban pajak yang harus dibayar Tuan A Sep 100 Juta 900 Juta 100 Juta 500 ribu 500 ribu
menjadi berkurang Rp2,5 Juta. Okt 100 Juta 1 Milyar 100 Juta 500 ribu 500 ribu
Nov 100 Juta 1,1 Milyar 100 Juta 500 ribu 500 ribu
Des 100 Juta 1,2 Milyar 100 Juta 500 ribu 500 ribu
Jumlah 1,2 Milyar 700 Juta 3,5 Juta 6 Juta
35
TARIF PPh ORANG PRIBADI
Penghitungan pajak penghasilan orang pribadi diterapkan atas penghasilan yang jumlahnya melebihi batas Penghasilan
Tidak Kena Pajak (PTKP). Dalam UU HPP, besaran PTKP tidak berubah yaitu bagi orang pribadi lajang sebesar Rp4,5 juta per
bulan atau Rp54 Juta per tahun. Tambahan sebesar Rp4,5 juta diberikan untuk Wajib Pajak yang kawin dan masih ditambah
Rp4,5 juta untuk setiap tanggungan maksimal 3 orang.
36
TARIF PPh BADAN
37
TIMELINE PEMBERLAKUAN
38
Program Pengungkapan Sukarela (PPS)
Voluntary Disclosure Program (VDP)
www.pajak.go.id
KOMPOSISI HARTA
4.881
TRILIUN Deklarasi DN
Deklarasi LN
Repatriasi
41
JUMLAH PESERTA DAN SPH
972.530 1.029.190
WP SPH
42
KONSEKUENSINYA
SKET
AMNESTI
Harta yang belum/kurang diungkap
dianggap sebagai penghasilan saat Rp
ditemukan
%
Ditambah sanksi
sebesar: Dikenai Pajak
200% Penghasilan
43
PASCA TA
#3
PEMANFAATAN
BASIS DATA
1. UU 9/2017
Automatic By request
2. Data Pihak ke Tiga
Instansi, Lembaga, dan Pihak Lain.
44
PEMANFAATAN DATA AEOI Data AEoI diterima
tahun 2018 senilai
Rp683 T (inbound) Dividen
SELISIH HARTA SETARA KAS DENGAN DATA SALDO PENYANDINGAN ANTARA PENGHASILAN INBOUND
KEUANGAN (DOMESTIK DAN INBOUND) DENGAN PENGHASILAN LUAR NEGERI SPT TAHUNAN
Penyandingan antara Data Saldo Keuangan dengan Penyandingan antara EOI Penghasilan (Inbound) yang terdiri
Harta Setara Kas SPT Tahunan PPh orang pribadi: dari data penghasilan dividen, bunga, penjualan dan
1. Data yang telah terklarifikasi dalam SPT senilai penghasilan lainnya dengan data penghasilan luar negeri
Rp5.646 Triliun (795.505 WP) SPT Tahunan PPh orang pribadi:
2. Data yang sedang diklarifikasikan kepada Wajib Pajak 1. Data yang telah terklarifikasi dalam SPT senilai Rp7 Triliun
dengan nilai sebesar Rp670 Trilliun (131.438 WP) (6.055 WP)
2. Data yang sedang diklarifikasi kepada Wajib Pajak
sebesar Rp676 Trilliun (50.095 WP)
45
PROGRAM PENGUNGKAPAN SUKARELA 3
Pertukaran Data
Otomatis (AEoI) + Data Perpajakan
dari ILAP + WP Belum Mengungkapkan
Seluruh Aset
Voluntary Disclosure
Program
www.pajak.go.id
PROGRAM PENGUNGKAPAN SUKARELA
20 TAHUN
1985
SPT 2015
SPT • 1985-2015 (20 TAHUN)
DIAMPUNI MELALUI
KONDISI II :
Masih terdapat WP OP yang belum
mengungkapkan seluruh penghasilan dalam
SPT Tahunan 2016 s.d. 2020
5 TAHUN
2016
SPT 2020
SPT • 2016 -2020 (5 TAHUN)
+
2016
Pertukaran Data
Otomatis (AEoI)
Data Perpajakan
dari ILAP + 2020
WP Belum Mengungkapkan MELALUI PPS
Seluruh Aset
Voluntary Disclosure
Program
www.pajak.go.id
KONSEKUENSI – KURANG UNGKAP HARTA PADA KEBIJAKAN I 7
Bagi peserta TA (OP atau Badan) yang sampai dengan PPS berakhir (30 Juni 2022) masih terdapat harta
belum dilaporkan dalam Surat Pernyataan Harta (SPH) pada saat mengikuti TA 2016
Bagi orang pribadi peserta PPS Kebijakan II yang Masih Terdapat Harta 2016-2020 yang tidak diungkap
Wajib Pajak dalam Surat Pemberitahuan Pengungkapan Harta (SPPH)
www.pajak.go.id
PROGRAM PENGUNGKAPAN SUKARELA
Ilustrasi
KEBIJAKAN I
Tuan A telah mengikuti program Pengampunan Pajak (Tax Amnesty/TA) 2015, tetapi pada saat TA masih
terdapat sebuah rumah di dalam negeri yang tidak diungkap dengan nilai per 31 Desember 2015 sebesar
Rp 2 Miliar. Untuk menghindari pengenaan sanksi Undang-Undang TA, Tuan A mengikuti Program
Pengungkapan Sukarela.
Tuan A berniat hanya mendeklarasikan aset dalam negeri tersebut tanpa menginvestasikan pada
SBN/hilirisasi/renewable energy, sehingga Tuan A membayar PPh Final dengan tarif 8% sebesar Rp 160 juta
(8% x Rp 2 Miliar)
KEBIJAKAN II
Tuan B memiliki 2 buah rumah dan sebuah rekening di Indonesia yang diperoleh selama tahun 2016
sampai dengan tahun 2020. 2 buah rumah telah dilaporkan dalam SPT Tahunan 2020 senilai Rp 3 Miliar,
namun 1 rekening senilai Rp 1 Miliar belum dicantumkan dalam SPT Tahunan Tahun 2020.
Tuan B akan mengikuti Program Pengungkapan Sukarela dan berniat menginvestasikan uangnya pada
SBN, sehingga Tuan B membayar PPh Final dengan tarif 12% sebesar Rp 120 juta (12% x Rp 1 Miliar).
50
BAB III
PENGUNGKAPAN HARTA BERSIH YANG BELUM DILAPORKAN DALAM
SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN ORANG
PRIBADI TAHUN PAJAK 2020 ~ KELOMPOK II.
Syarat Tambahan PPS (Kelompok II)
[Pasal 7 ayat(1) PMK 196 Tahun 2021]
(1) Selain harus memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (4), Wajib Pajak orang
pribadi yang mengungkapkan Harta bersih juga harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. memiliki NPWP;
b. membayar Pajak Penghasilan yang bersifat final sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1);
c. menyampaikan SPT Tahunan Pajak Penghasilan orang pribadi Tahun Pajak 2020; dan
d. mencabut permohonan:
1. pengembalian kelebihan pembayaran pajak;
2. pengurangan atau penghapusan sanksi administratif;
3. pengurangan atau pembatalan surat ketetapan pajak yang tidak benar;
4. pengurangan atau pembatalan Surat Tagihan Pajak yang tidak benar;
5. keberatan;
6. pembetulan;
7. banding;
8. gugatan; dan/ atau
9. peninjauan kembali,
dalam hal Wajib Pajak sedang mengajukan permohonan tersebut dan belum diterbitkan surat
keputusan atau putusan.
Syarat Mengikuti PPS (Kelompok II) Kondisi Wajib Pajak orang pribadi
[Pasal 5 ayat (4) PMK 196 Tahun 2021). sedang dilakukan pemeriksaan
sebagaimana dimaksud pada ayat
Wajib Pajak orang pribadi yang dapat mengungkapkan Harta bersih sebagaimana (4) huruf a yaitu apabila surat
dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi ketentuan: pemberitahuan pemeriksaan
telah disampaikan kepada Wajib
a. tidak sedang dilakukan pemeriksaan, untuk Tahun Pajak 2016, Tahun Pajak Pajak, wakil, kuasa, pegawai,
2017, Tahun Pajak 2018, Tahun Pajak 2019, dan/atau Tahun Pajak 2020; atau anggota keluarga yang telah
dewasa dari Wajib Pajak. [Pasal 5
b. tidak sedang dilakukan pemeriksaan bukti permulaan, untuk Tahun Pajak ayat (6) PMK 196 Tahun 2021].
2016, Tahun Pajak 2017, Tahun Pajak 2018, Tahun Pajak 2019, dan/atau
Tahun Pajak 2020;
c. tidak sedang dilakukan penyidikan atas tindak pidana di bidang perpajakan;
d. tidak sedang dalam proses peradilan atas tindak pidana di bidang
perpajakan; dan/ atau
e. tidak sedang menjalani hukuman pidana atas tindak pidana di bidang
perpajakan.
Peserta Peserta
WP OP dan Badan peserta TA WP OP
Tarif Tarif
• 11% untuk harta deklarasi LN • 18% untuk harta deklarasi LN
• 8% untuk harta LN repatriasi dan harta DN • 14% untuk harta LN repatriasi dan harta DN
• 6% untuk harta LN repatriasi dan aset DN, yang • 12% untuk harta LN repatriasi dan aset DN, yang
diinvestasikan dalam SBN/hilirisasi/renewable energy diinvestasikan dalam SBN/hilirisasi/renewable energy
www.pajak.go.id
PPS (KEBIJAKAN I – CARA HITUNG) 1 12
CATATAN :
Dalam hal harta/utang dalam bentuk valas maka menggunakan
kurs KMK pada tanggal akhir tahun pajak terakhir
www.pajak.go.id
PPS (KEBIJAKAN II – CARA HITUNG) 1 15
HARTA BERSIH:
CATATAN :
Dalam hal harta/utang dalam bentuk valas maka menggunakan
kurs KMK pada tanggal akhir tahun pajak 2020
www.pajak.go.id
PEDOMAN NILAI HARTA KEBIJAKAN I 1 13
sesuai keadaan
a. nilai nominal untuk kas atau setara kas
pada akhir
b. NJOP untuk tanah dan/atau bangunan dan NJKB untuk kendaraan
bermotor
Tahun Pajak
Terakhir
c. nilai yang dipublikasikan oleh PT Aneka Tambang Tbk untuk emas dan
perak
d. nilai yang dipublikasikan oleh PT BEI untuk saham dan waran yang
diperjualbelikan di PT BEI
e. nilai yang dipublikasikan oleh PT Penilai Harga Efek Indonesia untuk:
1) SBN
2) efek bersifat utang dan/atau sukuk yang diterbitkan perusahaan
www.pajak.go.id
PPS (SPPH) 1 11
▪ NTPN
▪ Daftar rincian harta bersih
Kelengkapan SPPH :
▪ Daftar utang
▪ Pernyataan repatriasi dan/atau investasi
SKET
▪ Peserta PPS dapat menyampaikan SPPH kedua, ketiga dan seterusnya (pembetulan SPPH)
▪ Peserta PPS dapat mencabut SPPH dengan mengisi SPPH selanjutnya dengan nilai 0
▪ Peserta PPS yang mencabut SPPH tidak dapat lagi menyampaikan SPPH berikutnya sesuai
kepesertaan yang dicabut. www.pajak.go.id
GAMBARAN UMUM PENGUNGKAPAN HARTA PPS 9
PENGUNGKAPAN WP PEMBETULAN PENGUNGKAPAN KOMITMEN PENGAWASAN
REPATRIASI/INVESTASI
SPPH Ke-1 SPPH Ke-2, Ke-3, Dst.
online
• Perbaikan 4 5 SPT Masa
PPh Final
• Pencabutan
Bayar tambahan
1 2 PPh Final – sukarela
• Repatriasi
maks. 30 Sept 2022 Surat Teguran
• Investasi (tidak comply)
maks. 30 Sept 2023 Tidak bayar
SKET SKET tambahan PPh Final
SKET otomatis - penetapan
(Tanpa BPE ) SKET otomatis
(Tanpa BPE )
SKPKB
PEMBETULAN
PEMBATALAN SKET OLEH DJP
Kurang ungkap harta
Klarifikasi Surat
Penelitian INVESTASI Kebijakan I Kebijakan II
WP Pembetulan
WP PPS Ketentuan Pasal SKPKB
/Pembatalan
18 ayat (3) UU TA 30%
3
Kebijakan I Resume Kebijakan II
(WP TA Belum Ungkap Seluruh Harta 2015 ) (WP Ungkap Harta 2016 -2020)
WP Peserta TA (OP & Badan) SUBJEK WP OP
Harta Bersih 2015 Harta bersih diperoleh 2016-2020, dimiliki s.d. 31 Des 2020,
Tidak / Kurang Diungkapkan Dalam TA OBJEK dan belum dilapor di SPT Tahunan 2020
Disampaikan melalui SPPH Pada 1 Januari 2022 – 30 Juni 2022
Nilai Harta Bersih (Per 31 Desember 2015) Nilai Harta Bersih (Per 31 Desember 2020)
NILAI HARTA • Nilai Nominal (kas/setara kas)
• Nilai Nominal (kas/setara kas)
• Nilai Tertentu (NJOP/NJKB atau Publikasi) • Harga Perolehan (selain kas/setara kas)
TARIF 12% x Nilai Harta Bersih
6% x Nilai Harta Bersih
(DN Investasi & LN Repat investasi) Repat & Investasi (DN Investasi & LN Repat Investasi)
hilirisasi SDA/SBN :
8% x Nilai Harta Bersih • batas repat 30/9/22 14% x Nilai Harta Bersih
(DN & LN Repat non Investasi) • batas hilirisasi /SBN (DN & LN Repat non Investasi) DJP Menemukan Harta Lain
11% x Nilai Harta Bersih 30/9/2023
18% x Nilai Harta Bersih HARTA BARU
(LN nonrepat) • holding period (LN nonrepat) (KURANG /
hilirisasi/SBN 5 th sejak BELUM)
GAGAL diinvestasikan GAGAL DIUNGKAP
REPAT/ HILIRISASI REPAT/ HILIRISASI
GAGAL (30% x Harta Bersih Baru)
Tambahan PPh, atas: Tambahan PPh, atas: + Sanksi KUP
REPAT/
• Aset DN tidak investasi • Aset DN tidak investasi
HILIRISASI-SBN/
• Aset LN tidak repatriasi • Aset LN tidak repatriasi
HOLDING PERIOD • Aset LN tidak repatriasi & investasi
• Aset LN tidak repatriasi & investasi
61
Tidak diperiksa, kecuali terdapat data harta Tahun 2016-2020 belum diungkap
2. PROGRAM PENGUNGKAPAN SUKARELA
Ilustrasi Basis Aset dan Korelasi dengan Kebijakan I atau II
Periode Periode
Pelaksanaan TA Pelaksanaan PPS
2016/17
2015 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
2016
A C Harta Harta
Per Per
B 31/12/2015 31/12/2020
D E
www.pajak.go.id
Manfaat eFaktur
Bagi PKP Penjual
• Tidak perlu lagi tanda tangan basah, diganti tanda tangan elektronik
• Tidak perlu lagi cetak faktur sehingga mengurangi biaya cetak dan biaya penyimpanan dokumen.
• Tidak perlu lagi membuat SPT Masa PPN karena aplikasi e-Faktur dapat membuat SPT masa PPN
• Tidak perlu lagi datang ke KKP, Nomor Seri Faktur Pajak dapat diminta melalui situs pajak
• Approval DJP memberi kepastian dari kesalahan input data faktur dan faktur tidak lengkap.
e-Faktur
Tidak Wajib
Dicetak
www.pajak.go.id
Hak dan Kewajiban Wajib Pajak
67
Wajib Pajak
Subjek Pajak
(terpenuhi syarat subjektif)
Wajib Kantor
Pajak Pajak
Self Assessment
Objek Pajak
(Penghasilan)
(terpenuhi syarat objektif)
Fungsi NPWP
- Sebagai sarana dalam administrasi
perpajakan (pelaksanaan hak dan
kewajiban WP)
- Sebagai identitas WP
KAPAN HARUS
BER-NPWP ?
WP
Pembubaran
BADAN Likuidasi
tidak
memenuhi
Penggabungan
syarat
subjektif/
objektif
Sistem pemungutan pajak merupakan sebuah
mekanisme yang digunakan untuk menghitung besarnya
pajak yang harus dibayar wajib pajak ke negara.
Ciri-ciri system Self Assessment
1. Penentuan besaran pajak terutang
dilakukan oleh Wajib Pajak itu sendiri.
2. Wajib pajak berperan aktif dalam
menuntaskan kewajiban pajaknya mulai
dari menghitung, membayar hingga
melaporkan pajak.
3. Pemerintah tidak perlu mengeluarkan surat
ketetapan pajak, kecuali jika Wajib Pajak
telat lapor, telat bayar atau terdapat pajak
yang seharusnya dibayar namun tidak
dibayar
4. Pemerintah sebagai pengawas
5. Diterapkan pada jenis pajak pusat
Ciri-ciri sistem Official Assessment
1. Besarnya pajak terutang dihitung oleh petugas
pajak.
2. Wajib pajak sifatnya pasif dalam perhitungan
pajak mereka.
3. Pajak terutang ada setelah petugas pajak
menghitung pajak yang terutang dan
menerbitkan surat ketetapan pajak.
4. Pemerintah memiliki hak penuh dalam
menentukan besarnya pajak yang wajib
dibayarkan.
Withholding System
1. Besarnya pajak dihitung oleh pihak ketiga,
yang bukan wajib pajak dan bukan juga
aparat pajak/fiskus.
2. Witholding System adalah pemotongan
penghasilan karyawan yang dilakukan oleh
bendahara instansi terkait sehingga
karyawan tidak perlu lagi pergi ke kantor
pajak untuk membayar pajak tersebut.
3. Jenis pajak yang menggunakan withholding
system di Indonesia adalah PPh Pasal 21,
PPh Pasal 22, PPh Pasal 23, PPh Final Pasal 4
ayat (2) dan PPN.
KEWAJIBAN
WAJIB PAJAK
• SELF ASSESSMENT
▪Mendaftar
▪Memperhitungkan
▪Menyetorkan
▪Melaporkan
Self Assessment System (SAS)
telah memenuhi
persyaratan subjektif
dan objektif sesuai
dengan UU PPh
wajib
Wajib Pajak
mendaftarkan diri
Meliputi: pada
• orang pribadi;
• Warisan Belum Terbagi;
• Badan; dan
• Instansi Pemerintah
Wajib Pajak juga wajib mendaftarkan diri pada KPP atau KP2KP yang wilayah kerjanya
meliputi tempat kegiatan usaha dilakukan untuk memperoleh NPWP Cabang
Pengecualian:
1. Wajib Pajak yang memiliki 2 atau lebih tempat kegiatan usaha pada wilayah KPP yang
sama, yang berada pada wilayah kerja KPP yang berbeda dengan tempat tinggal atau
tempat kedudukannya;
2. Instansi Pemerintah;
3. Wajib Pajak memiliki tempat kegiatan usaha dan tempat tinggal atau tempat
kedudukan Wajib Pajak berada pada wilayah kerja KPP yang sama;
4. Wajib Pajak jasa konstruksi yang berada lebih dari 1 KPP dan merupakan 1 kesatuan
kontrak
FUNGSI NPWP
1. Prosedur Registrasi
2. Prosedur Penelitian
Kelengkapan
3. Prosedur Klarifikasi
Kelengkapan
PENDAFTARAN SECARA ELEKTRONIK
1
Aplikasi Registrasi
[laman DJP]
1. Mengisi Formulir
2. Upload dokumen
2
Wajib Bukti Penerimaan DJP
Pajak Elektronik (BPE)
NPWP
[1 hari kerja] Melalui email yg
digunakan saat mendaftar
PROSEDUR REGISTRASI
PENDAFTARAN SECARA ELEKTRONIK
menerbitkan Kartu
NPWP, SKT, dan EFIN
Persyaratan
max 1 hari kerja
Lengkap
setelah penerbitan
NPWP
4
menerbitkan SK
WP Telah Terdaftar Penghapusan secara
jabatan
5
menerbitkan
permintaan klarifikasi
kelengkapan
APABILA LENGKAP
menerbitkan Kartu NPWP, SKT, dan EFIN
[max 1 hari kerja setelah klarifikasi]
7
APABILA TIDAK LENGKAP/WP TIDAK
MENANGGAPI
Menetapkan sbg WP Non Efektif dan
menerbitkan Kartu NPWP, SKT, dan EFIN
1
Secara langsung, Pos, atau Ekspedisi
2 KPP wilayah
Wajib kerjanya tempat
tinggal/kedudukan
Pajak Apabila lengkap diberikan BPS
Apabila tidak lengkap :
DIKEMBALIKAN
SEJAK ADANYA PANDEMI DI 2019 TERJADI PENGURANGAN Menerbitkan Kartu NPWP, SKT,
dan EFIN
KEGIATAN TATAP MUKA SEHINGGA PENDAFTARAN NPWP [max 1 hari kerja setelah BPS]
SECARA TERTULIS TIDAK TERMASUK LAYANAN YANG BISA
DIBERIKAN SECARA TATAP MUKA
YANG DIKECUALIKAN DARI LAYANAN TATAP MUKA
a. Pendaftaran NPWP;
b. Pelaporan SPT Tahunan dan SPT Masa yang sudah wajib e-filing;
c. Surat Keterangan Fiskal (SKF);
d. Surat Keterangan Penerbitan Formal Bukti Pemenuhan Kewajiban
Penyetoran PPh atas Pengalihan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan
atau Perubahan Perjanjian Pengikatan Jual Beli atas Tanah dan/atau
Bangunan (Validasi SSP PPhTB);
e. Aktivasi dan Lupa Electronic Filing Identification Number (EFIN);
f. Layanan di Unit Pelaksana Restitusi Pajak Pertambahan Nilai Banda
Udara (UPRPPN Bandara)
PERSYARATAN DOKUMEN PENDAFTARAN
√
2. Fotokopi NPWP - - √
(suami)
√
3. Fotokopi Passpor - -
(suami WNA)
5. Fotokopi KK, akta perkawinan, atau sejenisnya - - √ - -
Fotokopi Surat perjanjian pemisahan harta /
6. surat pernyataan menghendaki hak dan - - √ - -
kewajiban perpajakan terpisah
PERSYARATAN DOKUMEN PENDAFTARAN
Badan
(profit)/ Joint Operation Instansi
No. Dokumen yang disyaratkan cabang
(non (JO) Pemerintah
profit)
√
√
(seluruh pengurus
• Fotokopi NPWP; atau √ (pimpinan/
1. JO dan salah satu √
• Fotokopi Passpor dan KITAS/KITAP (WNA) (pengurus) penanggung
pengurus anggota
jawab)
JO)
√
√
3. Fotokopi NPWP - √ (pejabat yg
(pusat)
ditunjuk)
• Fotokopi Akta Pendirian atau dokumen pendirian dan
perubahan (Badan dlm negeri)
4. √ - - -
• Fotokopi surat keterangan penunjukan dan kantor
pusat (BUT atau KPPA)
5. Fotokopi Perjanjian kerjasama atau akta pendirian - √ - -
Fotokopi dok. penunjukan sebagai:
1. kepala Instansi, KPA , atau pejabat keuangan, untuk
Instansi Pemerintah Pusat
6. 2. kepala Instansi atau pejabat keuangan, untuk Instansi - - - √
Pemerintah Daerah
3. kepala desa/perangkat desa pengelolaan keuangan
desa
7. penunjukan Bendahara/Kepala Urusan Keuangan Desa √
98
PERSYARATAN DOKUMEN PENDAFTARAN WBT
Surat NPWP,
Perubahan SKT,
1 hari kerja Data + Pemberitahuan
+ SPPKP
Perubahan Data
*jika terkait Langsung
Orang
WBT Badan
Pribadi
elektronik BPE
BPE
Permohonan dikembalikan
BPS
KPP Lama
Permohonan dikembalikan
Permohonan dikembalikan
Pos atau Jasa Ekspedisi
Pemberitahuan Permohonan
tidak dapat diproses via pos
PROSES PEMINDAHAN WP DARI KPP LAMA
Surat Pindah
Secara Jabatan *Surat Pemberitahuan Tidak Dapat
Dipindah (menolak)
Penelitian KPP Lama/Baru
KPP Baru
(Tembusan)
PROSES PEMINDAHAN WP DI KPP BARU
KPP Baru
Surat Pindah
(Tembusan)
f
tidak menyampaikan SPT dan/atau tidak
a ada transaksi pembayaran pajak selama
tidak lagi melakukan kegiatan usaha 2 (dua) tahun berturut-turut;
atau pekerjaan bebas
g
tidak memenuhi ketentuan mengenai
b kelengkapan dokumen pendaftaran
tidak melakukan kegiatan usaha atau
NPWP
pekerjaan bebas dan penghasilannya di
bawah PTKP h
tidak diketahui alamatnya berdasarkan
c penelitian lapangan
Hanya sebagai syarat administratif
i diterbitkan NPWP Cabang secara jabatan
d dalam rangka penerbitan SKPKB PPN atas
berada di luar negeri > 183 hari dalam kegiatan membangun sendiri
jangka waktu 12 bulan yang dibuktikan
menjadi SPLN dan tidak bermaksud
meninggalkan Indonesia untuk selama-
j Instansi Pemerintah yang tidak memenuhi
lamanya persyaratan sebagai pemotong dan/atau
e pemungut pajak namun belum dilakukan
WP yang mengajukan permohonan penghapusan NPWP
penghapusan NPWP dan belum
diterbitkan keputusan
k tidak lagi memenuhi persyaratan subjektif
dan/atau objektif tetapi belum dilakukan
penghapusan NPWP
TATA CARA PERMINTAAN WP NON EFEKTIF
1. Aplikasi Registrasi
2. Contact Center
3. Saluran tentu lainnya KPP / KP2KP
Badan /
Instansi Pemerintah
BPS
dilakukan dengan: tertulis
Langsung
KPP / KP2KP Surat Pemberitahuan
Penetapan
KPP melakukan penelitan dan memberikan keputusan paling lama 5 hari setelah
tanggal penerbitan BPE / BPS
PENGAKTIFAN KEMBALI WP NON EFEKTIF
BPE MENERIMA
tidak lagi
memenuhi
kriteria WP NE
keputusan
memenuhi
elektronik tertulis
Kepala KPP, berdasarkan kriteria WP
data/informasi, dapat •aplikasi registrasi •langsung (KPP atau NE
mengaktifkan kembali
•contact center KP2KP)
WP NE secara jabatan
•saluran tertentu •pos (KPP)
lainnya •jasa ekspedisi atau
kurir (KPP)
5 hari kerja setelah
BPS/BPE direbitkan
Secara Jabatan
PENGAKTIFAN KEMBALI WP NON EFEKTIF
PERMOHONAN SECARA
ELEKTRONIK
Aplikasi Registrasi
BPE
permohonan
Elektronik Mengisi dan menyampaikan dianggap tidak
formulir
diajukan, dan
Upload soft copy dokumen
pendukung
diberitahukan melalui
alamat email
WP
validasi identitas
menyatakan afirmasi
BPE
atau pernyataan secara
sungguh-sungguh atas
permohonan tidak memproses
Contact center dan/atau lebih lanjut
saluran tertentu lainnya
permohonan
PENGAKTIFAN KEMBALI WP NON EFEKTIF
BPS
memenuhi
ketentuan?
Tertulis
WP
Mengisi dan
• mengembalikan permohonan
menyampaikan formulir Disampaikan langsung, pos,
atau dengan jasa secara langsung, utk permohonan
Melampirkan dokumen ekspedisi/jasa kurir yg disampaikan langsung
pendukung • mengembalikan permohonan dan
memberitahukan dengan Surat
Pengembalian Permohonan,
untuk permohonan yg disampaikan
melalui pos atau jasa
ekspedisi/kurir.
Kepala KPP dapat melakukan penghapusan NPWP atas Wajib Pajak yang sudah tidak
memenuhi persyaratan subjektif dan/atau objektif sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang perpajakan.
Permohonan WP
a g
orang pribadi yang telah meninggal Warisan Belum Terbagi dalam hal warisan
dunia dan tidak meninggalkan warisan telah selesai dibagi
b h
orang pribadi yang telah meninggalkan Wajib Pajak cabang yang tidak melakukan
Indonesia untuk selama-lamanya kegiatan usaha lagi atau ditutup, atau
pindah ke wilayah kerja KPP lain;
c
orang pribadi yang telah diberikan i
NPWP dan penghasilan netonya tidak Badan dilikuidasi atau dibubarkan karena
melebihi PTKP penghentian atau penggabungan usaha
d j
bentuk usaha tetap yang telah
wanita yang sebelumnya telah memiliki menghentikan kegiatan usahanya
NPWP dan menikah yang tidak ingin
melaksanakan kewajiban perpajakannya k
terpisah dari suaminya Instansi Pemerintah yang sudah tidak
memenuhi persyaratan sebagai
e pemotong dan/atau pemungut pajak
wanita kawin yang memiliki NPWP
berbeda dengan NPWP suami yang l
kewajiban perpajakannya digabungkan Wajib Pajak yang memiliki lebih dari 1
dengan suaminya NPWP, tidak termasuk NPWP Cabang
f m Wajib Pajak yang tidak lagi memiliki
anak yang belum berumur 18 tahun dan
belum pernah menikah, yang telah tempat kegiatan usaha berupa objek
memiliki NPWP pajak PBB
PENGHAPUSAN NPWP
elektronik
Diberikan BPE atau BPS, dalam hal
permohonan memenuhi ketentuan
WAJIB PAJAK
Dianggap tidak diajukan atau
dikembalikan, dalam hal permohonan
tidak memenuhi ketentuan
tertulis
dilakukan dengan:
Melampirkan/Mengunggah dokumen
pendukung
PENGHAPUSAN NPWP
AKTIVASI SEMENTARA
Kepala KPP dapat mengaktifkan kembali Wajib Pajak hapus menjadi Wajib Pajak
aktif sementara agar Wajib Pajak dapat melaksanakan hak atau memenuhi
kewajiban perpajakan setelah NPWP dihapus
SERTIFIKAT ELEKTRONIK
Sertifikat
Elektronik
dilakukan dengan:
Mengisi Formulir Permintaan Sertifikat Elektronik
mempersiapkan passphrase
dilakukan oleh:
orang pribadi yang bersangkutan, bagi Wajib Pajak orang pribadi, Kondisi tertentu:
kecuali kondisi tertentu dapat diwakili oleh pihak lain atau wakil • Sedang dalam perawatan di RS,
OP/WBT Wajib Pajak Warisan Belum Terbagi • menjalani masa hukuman pidana atau
penyanderaan sebagai penanggung pajak
• kondisi tertentu lainnya
atau +
Dibuktikan dengan dokumen pendukung
lupa passphrase
Elektronik
Virtual Office
+
Pengurus
Fotokopi kontrak,
perjanjian, atau dokumen
sejenis antara penyedia
jasa Virtual Office dan
Pengusaha 1
nyata-nyata mempunyai wewenang ikut
+
Fotokopi keterangan izin menentukan kebijaksanaan dan/atau
usaha mengambil keputusan dalam menjalankan
perusahaan
2
namanya tercantum dalam SPT Tahunan Pajak
Penghasilan Badan Tahun Pajak terakhir
3
harus menyerahkan fotokopi surat
pengangkatan pengurus yang bersangkutan
atau surat keterangan dari pimpinan yang
berwenang dalam hal nama tidak tercantum
dalam SPT Tahunan Badan
LAYANAN PERPAJAKAN SERTEL UNTUK PKP
Permintaan aktivasi
Permintaan NSFP
sesuai
10 hari
permohonan
Tidak sesuai
jabatan 3 bulan
Cabut PKP Cabut PKP
PENONAKTIFAN SEMENTARA AKUN PKP
Wakil WBT
Penelitian
Salah satu pengurus (Badan/BUT/JO)
10 hari setelah
Pimpinan Cabang (Badan Status Cabang) tanggal BPS
Kepala Instansi Pemerintah
Permohonan PKP
PKP orang pribadi telah meninggal dunia dan tidak meninggalkan warisan, permohonan
diajukan oleh keluarga sedarah atau semenda
PENCABUTAN PENGUKUHAN PKP
elektronik
Diberikan BPE atau BPS,
dalam hal permohonan
memenuhi ketentuan
PKP
Dianggap tidak diajukan
atau dikembalikan, dalam
tertulis hal permohonan tidak
memenuhi ketentuan
dilakukan dengan:
Keputusan
Menerima Menolak
Menerbitkan Surat Pencabutan Menerbitkan Surat Penolakan Pencabutan
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
PEMBATALAN PENCABUTAN PENGUKUHAN PKP
Berdasarkan Surat Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak secara jabatan, PKP
dapat menyampaikan klarifikasi secara tertulis paling lama 1 bulan sejak Surat
Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dikirim pada KPP tempat PKP
diadministrasikan dengan menyampaikan :
Dokumen Pendukung
SECARA:
dilengkapi dokumen yang sama dengan yang disyaratkan
1. Elektronik
sebagai kelengkapan permohonan pendaftaran Wajib
2. Langsung
Pajak
3. Pos
Kartu NPWP, SKT, dan/atau SPPKP orang pribadi dapat diajukan di seluruh KPP atau KP2KP
KEADAAN KAHAR
Berupa:
1
Kebakaran
2
Bencana Alam
3
Kerusuhan
4
Gangguan Jaringan
5
Keadaan Luar Biasa Lainnya