❑ Peraturan Internasional
1. Uniform Negotiable Instrument Law/NIL 1886-1952
2. Uniform Commercial Code/UCC 1952
3. Konvensi Jenewa 1930.
3
Syarat Surat Berharga
1. Alat bayar
untuk kemudahan alat pembayaran, aman, praktis, lancar, dan mudah dalam lalu
lintas bisnis.
2. Dapat diperalihkan
pemegang dapat mengalihkan surat berharga tersebut kepada orang lain, baik
dengan alasan jual beli maupun alasan lain yang sah menurut hukum peralihan
surat berharga.01
3. Legitimasi formal / pembawa hak
pemegang (holder) surat berharga berhak atas jumlah uang tertentu yang
tercantum dalam surat berharga tersebut.
Artinya siapa saja pembawa hak surat berharga itu adalah berhak untuik
menguangkan, tanpa dibuktikan terlebih dahulu keabsahan perikatan dasar.
PERBEDAAN SURAT BERHARGA DENGAN
SURAT YANG BERHARGA
• Istilah lain surat berharga, diantaranya: Commercial Paper, Negotiable
Instumen, Waarde van papieren, Sedangkan Surat Yang Berharga:
papieren van waarde.
• Secara yuridis istilah surat berharga dengan surat yang berharga sangat
berbeda fungsi dan pengunaannya.
• Surat Berharga diterbitkan untuk alat bayar, SEDANGKAN surat yang
berharga (surat yang mempunyai harga) diterbikan hanya sebagai alat
bukti bagi orang yang namanya tertera dalam surat tersebut atau
sebagai alat bukti diri.
Misalnya, Ijazah, KTP, Sertifikat, Piagam, Tiket, Surat Deposito
Berjangka, Tabanas, Tiket dan lain-lain.
• Bahwa surat berharga bersifat mudah diperjualbelikan, sedangkan
surat yang berharga bersifat sukar diperjualbelikan.
5
Perbedaan (lanjutan…)
6
PENGERTIAN
❑ KUHD: tidak ada definisi secara jelas
❑ Pendapat para sarjana:
❑ J.M.E. Velt-Meijer: suatu tanda bukti dari suatu tagihan yang secara mudah
dapat dipindahtangankan dengan jalan dapat melakukan pembayaran
kepada yang ditunjuk atau kepada pembawa
❑ Prof. Soekardono: surat-surat yang senilai dengan perikatan dasarnya
❑ HMN Purwosutjipto: surat bukti tuntutan utang, pembawa hak dan mudah
diperjualbelikan
❑ Prof. Emmy Pangaribuan Simandjuntak: akta dan nilai yang sama besarnya
dengan perikatan dasarnya, yang tujuan penerbitannya adalah untuk dapat
dipindahtangankan dari satu tangan ke tangan yang lain, untuk
diperdagangkan.
7
Lanjutan…
❑ Pasal 1 Angka 7 UU Perbankan: surat berharga adalah surat pengakuan utang,
wesel, saham, obligasi, sekuritas kredit, atau setiap derivatif dari surat berharga
atau kepentingan lain atau suatu kewajiban dari penerbit, dalam bentuk yang lazim
diperdagangkan dalam pasar modal dan pasar uang.
❑ Pasal 1 Angka 5 UU Pasar Modal: Efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan
utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit
Penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan setiap
derivatif dari Efek.
8
BENTUK-BENTUK SB
WESEL
SD
SURAT SANGUP
SAHAM SBI
CEK OBLIGASI BG
CARTER PARTAI KARTU KREDIT
KONOSEMEN
DELEVERY-ORDER
PROMES ATAS TUNJUK
Commercial Papers
9
JENIS-JENIS EFEK DI PASAR MODAL
RIGHT
OBLIGASI INSTRUMEN
WARRANT
KONVERSI DERIVATIF
OPTION
10
SURAT BERHARGA DI LEMBAGA PERBANKAN
SERTIFIKAT
SERTIFIKAT
BILYET GIRO BANK KARTU KREDIT
DEPOSITO
INDONESIA
11
SURAT BERHARGA DAN PERIKATAN DASAR
(PERJANJIAN)
• Perjanjian merupakan dasar untuk menerbitkan surat
berharga.
• Adanya hubungan kausal, bahwa perbuatan
menyebabkan tindakan penerbitan surat berharga.
• Tujuan penerbitan: untuk melakukan pembayaran dari
suatu hutang yang telah ada sebelumnya dengan
suatu cara yang khusus atau cara yang lain.
• Dengan demikian, SYARAT: harus ada PERIKATAN DASAR.
12
Lanjutan…
• Syarat material: bahwa isi dari tagihan yang
diwujudkan dalam surat berharga itu harus
sama dengan nilai perikatan dasarnya
- WESEL
- CEK - SURAT SANGGUP
- SURAT PROMES
- KUINTANSI ATAS TUNJUK
ATAS TUNJUK
15
PRINSIP PENGATURAN SURAT BERHARGA
DALAM KUHD
PERJANJIAN
PERJANJIAN
PEMEGANG
PENERBIT PEMEGANG I
BERIKUTNYA
SIMPAN
PINJAM
TERSANGKUT
17
SYARAT FORMAL WESEL
• Nama surat wesel yang dimuat dlm teksnya sendiri.
• Perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu.
• Nama orang yang harus membayar (tertarik).
• Penetapan hari bayar.
• Penetapan tempat dimana pembayaran harus dilakukan.
• Nama orang yang kepadanya atau kepada orang lain
• Tanggal dan tempat surat wesel itu ditarik (diterbitkan)
• Tanda tangan orang yang mengeluarkan (yang menerbitkan)
18
ENDOSEMEN
• Diatur dalam Pasal 110 s.d. 119 KUHD.
• Endosemen: suatu lembaga dalam hukum wesel,
dengan mana hak tagih dari pemegang surat
wesel dapat diperalihkan kepada pemegang
berikutnya dgn cara yang sederhana.
• Endosemen: pernyataan yang ditulis dibelakang
surat berharga, yang tujuannya untuk
memindahkan hak tagih.
• Dengan endosemen semua hak yang timbul dari
surat wesel itu berpindah kepada orang lain.
19
AKSEPTASI
• Diatur dalam Pasal 120 s.d 128 KUHD
• Akseptasi adalah suatu lembaga hukum wesel, dengan mana tersangkut menyatakan setuju untuk
membayar surat wesel pada hari bayar.
• Tujuan untuk memastikan pembayaran surat wesel itu pada hari bayar. Jaminan pembayaran ini
akan mempertinggi rasa percaya masyarakat terhadap wesel sebagai alat pembayaran shg
peredarannya bertambah lancar.
• Akseptasi dapat ditawarkan setiap saat oleh pemegangnya dalam tenggang waktu sampai pada hari
bayarnya.
• Pada dasarnya tidak kewajiban meminta akseptasi. Tanpa akseptasi, surat wesel dapat dimintakam
pembayaran pada hari bayar. Tetapi jika akseptasi tidak dimintakan, seandainya pada hari bayar
tidak terjadi pembayaran (non pembayaran), tersangkut tidak dapat dituntut atau diregres, karena
tidak tersangkut menurut hukum wesel.
20
SURAT ADVIS (adviesbrief)
• Apabila penerbit menerbitkan surat wesel, ia
harus memberitahukan kepada tersangkut
tentang surat wesel yang telah diterbitkannya.
• Surat Advis berfungsi sebagai alat kontrol bagi
tersangkut untuk mengetahui benar atau
tidaknya penerbit telah menerbitkan surat wesel
kepada tersangkut.
• Apabila penerbit lalai memberitahukan kepada
tersangkut, ia diwajibkan membayar segala biaya
yang timbul akibat penolakan akseptasi atau
pembayaran surat wesel itu (Pasal 127c KUHD).
21
AVAL (JAMINAN)
• Diatur dalam Pasal 129 s.d 131 KUHD.
• Aval: suatu lembaga jaminan dalam hukum
wesel, dimana pihak ketiga mengikatkan diri
untuk menjamin pembayaran surat wesel itu
pada hari bayar. Hampir sama dengan borghtoh,
namun ada perbedaan.
• Artinya, apabila pada hari bayar pemegang tidak
memperoleh pembayaran dari akseptan, orang
yang memberi jaminan ini akan membayarnya.
Dengan aval, peredaran wesel semakin lancar.
22
Lanjutan…
• Perbedaan dengan borgtocht terletak pada sifat
perjanjian.
• Borgtocht merupakan perjanjian yang bersifar
accesscoir (pelengkap), dengan batalnya perjanjian
pokok berakibat batal juga perjanjian Borgtocht
• Sedangkan pada aval, bahwa aval tetap sah walaupun
perjanjian pokoknya yang menyebabkan diterbitkan
surat wesel itu (batal).
• Hal tersebut karena prinsip yang berlaku dalam hukum
wesel bahwa setiap tanda tangan yang diberikan pada
surat wesel itu berdiri sendiri.
23
Lanjutan..
• Aval dapat diberikan oleh pihak ketiga (orang
yang berdiri sendiri diluar hubungan hukum
wesel) dan oleh setiap orang yang tanda
tanganya termuat dalam surat wesel itu
(penerbit, akseptan, endosan).
• Cara pemberian dengan menambahkan kata
“untuk aval..” pada surat wesel tersebut.
Misalnya, untuk aval kepada akseptan. Artinya,
jaminan tersebut diberikan kepada akseptan.
Jika akseptan tidak membayar pada hari bayar,
maka avalis yang berkewajiban membayar.
24
HARI BAYAR (HARI GUGUR)
• Diatur dalam Pasal 132 s.d 136 KUHD.
• Hari Bayar adalah hari penawaran surat wesel untuk memperoleh pembayaran.
• Untuk mengetahui kapan surat wesel itu dapat dibayar bergantung pada surat wesel yang
diterbitkan oleh penerbitnya:
1. Pada waktu diperlihatkan: pada waktu itulah surat wesel itu dapat dibayarkan.
2. Pada waktu tertentu sesudah diperlihatkan; sesudah diperlihatkan itulah dapat diketahui hari
bayarnya karena dihitung sejak tanggal diperlihatkan.
3. Pada waktu sesudah tanggal penerbitan. Misalnya dua bulan sesudah tanggal penerbitan.
4. Pada tanggal yang ditentukan dalam teks surat wesel itu.
25
HAK REGRES
• Diatur dalam Pasal 142 s.d 153 KUHD.
• Hak Regres: hak yang diberikan oleh undang-undang
kepada pemegang surat wesel baik yang diberikan oleh
undang-undang kepada pemegang surat wesel baik
karena terjadi non akseptasi maupun karena non
pembayaran.
• Karena itu pemegang memintakan kepada debitur yang
berwajib regres supaya membayar sendiri surat wesel
itu kepada pemegang.
26
Lanjutan..
• Hal-hal yang menyebabkan pemegang surat regres mengunakan hak
regresnya:
1) Karena adanya penolakan akseptasi dari tersangkut, baik seluruh
ataupun sebagian.
2) Karena adanya penolakan pembayaran dari akseptan setelah
terjadi akseptasi, sehingga terdapat keadaan non pembayaran.
3) Karena adanya penolakan akseptasi dan sekaligus pembayaran
dari tersangkut.
• Protes: tindakan yang dilakukan oleh pemegang surat wesel terhadap
tersangkut karena non pembayaran atau terhadap akseptan dalam keadaan
non pembayaran.
27
INTERVENSI (TUSSENKOMST)
• Diatur dalam Pasal 154 s.d 162 KUHD
• Intervensi adalah lembaga yang diatur dalam hukum wesel,
dengan mana pihak ketiga secara sukarela maupun karena
ditunjuk debitur regres dalam keadaan darurat, mengikatkan
diri sebagai pengantara untuk melakukan akseptasi atau
pembayaran surat wesel.
• Tujuannya untuk mencegah pelaksanaan hak regres yang
dilakukan oleh pemegang wesel sehingga secara tidak
langsung akan mempertinggi tingkat kepercayaan terhadap
wesel.
28
REFERENSI
• Prof. Emmy Pangaribuan Simandjuntak, 1979, Hukum
Dagang Surat-surat Berharga, Liberty, Yogyakarta.
• Prof. Abdulkadir Muhammad, 2007, Hukum Dagang
tentang Surat Berharga, Citra Aditya Bakti, Bandung.
• Joni Emirzon, 2002, Hukum Surat Berharga dan
Perkembangan di Indonesia, Prehallindo, Jakarta.
• Rahmadi Usman, 2001, Dimensi Hukum Surat
Berharga: Warkat Perbankan dan Pasar Uang,
Djambatan, Jakarta.
29
TERIMAKASIH
FAKULTAS HUKUM ,UNIVERSITAS GADJAH MADA
Materi Hukum Dagang
Investasi selalu memperhitungkan: DANA, WAHANA, TUJUAN, JANGKA WAKTU, KEUNTUNGAN, RISIKO
PASAR MODAL
Keuntungan: Liquid, Capital
INVESTASI Commercial Banking
Keuntungan :
Aman, Pendapatan Tetap
Gain, Dividen Kelemahan :
Kelemahan: Keuntungan Kecil
mengandung resiko Contoh:
Contoh : Tabungan, Deposito, Giro
Saham, Obligasi,
Reksa Dana
PEMODAL
COMMODITY DIRECT
Keuntungan : Liquid INVESTMENT
Kelemahan : Beresiko Keuntungan : Stabil
Contoh : Kelemahan : Tidak Liquid
Futures, Real Commodity Lain-lain: Contoh :
•MLM Emas, Rumah, Tanah
•dll.
MENGAPA PERLU PASAR
MODAL? HAL-HAL YANG PERLU DIKETAHUI
Bisnis pendanaan jangka panjang untuk BERINVESTASI DI PASAR MODAL
melaksanakan berbagai proyek.
Sarana pemetaan pendapatan, secara * Pengetahuan dasar khususnya
makro ekonomi.
Motivator dalam peningkatan kualitas out mengenai prosedur dari kegiatan &
put perusahaan.
mekanisme investasi
Sarana alternatif bagi pemodal
Dana tersedia tidak terbatas * Batasan-batasan investasi
Prestige: peningkatan “citra” perusahaan * Risiko investasi
Likuiditas bagi pemegang saham lebih
terjamin (dilaksanakan melalui secondary * Prilaku pasar (market behavior).
market).
Sarana untuk memperbaiki struktur
permodalan perseroan HIGH RETURN, HIGH RISK
Menuju: Good Corporate Governance
Sumber Dana
Laba
Internal Operasi
Jk Pendek Pasar
Sumber Uang
Debt
Dana
Jangka
Panjang Pasar
Eksternal Modal
Go
Public
Equity Permanen
PENGERTIAN
PASAR MODAL
→Kegiatan Yang Bersangkutan dengan
- Penawaran Umum dan perdagangan Efek
- Perusahaan Publik yg berkaitan dg Efek yg
diterbitkannya
- Lembaga dan profesi yg berkaitan dg Efek
(Pasal 1 Angka 13 UU No. 8 Tahun 1995)
BANDINGKAN!
APAKAH PERBEDAANNYA?
• IPO adalah proses menawarkan saham atau obligasi untuk dijual kepada umum untuk pertama
kalinya. Penawaran saham atau obligasi selanjutnya disebut Penawaran Umum Terbatas (Righ
Issue).
• Perusahaan yang sebelum menjual saham kepada masyarakat disebut perusahaan tertutup (private
company) sedangkan perusahaan yang telah menjual sahamnya kepada masyarakat disebut
perusahaan terbuka atau perusahaan publik (public listed company).
• Perusahaan Publik adalah Perusahaan yang sahamnya telah dimiliki sekurang-kurangnya oleh 300
orang pemegang saham dan memiliki modal disetor sekurang-kurangnya Rp3.000.000.000,- (tiga
miliar) atau suatu jumlah pemegang saham dan modal disetor yang ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah. (Pasal 1 Angka 22 UU No. 8 Tahun 1995)
• Emiten adalah Pihak yang melakukan Penawaran Umum. (Pasal 1 Angka 6 UU No. 8 Tahun 1995).
PENAWARAN UMUM (Public Offering)
Sebelum Emisi Emisi Ssdh Emisi
Lbg Penyimpanan
Lbg Kliring
& Penyelesaian (PT KSEI) Bursa Efek (BEI) & Penjaminan (PT KPEI)
Sesuai dengan UU OJK per 31 Desember 2012, kewenangan Bapepam-LK , Dep-Keu dialihkan pada Otoritas Jasa Keuangan,
sehingga saat ini kegiatan pengaturan dan pengawasan PM dilakukan oleh OJK
Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)
(saat ini oleh OJK)
• TUGAS
Mlkkn pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-hari keg di psr modal
• TUJUAN
Mewujudkan terciptanya keg Psr Modal yg teratur, wajar & efisien serta melindungi kepentingan
pemodal&masy
• WEWENANG
– Beri izin ush kpd:
Bursa Efek, Lbg Kliring&Pjmnn, Lbg Penyimpanan & Penyelesaian, Reksa dana, Perush Efek, Penasehat
Investasi, Biro Adm Efek
– Beri izin orang perseorangan bagi:
Wkl Pjmn Emisi Efek, Wkl Perantara Pdgg Efek, Wkl Manajer Investasi, Wkl Agen Penj Efek Reksa Dana
– Beri persetujuan bagi pendirian Bank Kustodian
– Wajibkan pendaftaran kpd:
Profesi Penunjang Pasar Modal → notaris, kons hk, penilai, akuntan,
wali amanat
– Mlkk pemeriksaan & penyidikan
– Menetapkan persyaratan & tata cara pendaftaran serta menunda atau membatalkan efektifnya Pernyataan
Pendaftaran
– Menetapkan instrumen lain sbg Efek selain yg tlh ditentukan dlm UUPM
SELF REGULATORY ORGANISATIONS (SRO)
→ Slrh peraturan yg dibuat oleh SRO, peraturan tsb baru berlaku stlh mdpt
persetujuan dr Bapepam
• Tugas LKP
– Memenuhi persyaratan teknis agar penyelesaian transaksi bursa dpt dlkkn scr teratur, wajar, efisien
– Mlksnkn fungsi kliring → transaksi di BE dikliringkan scr terus menerus shg dpt ditentukan hak&kwjbn AB
yg mlksnk transaksi
– Menjamin penyelesaian transaksi di BE yg pelaksanaannya dg menempatkan LKP sbg counter party dr AB
yg mlkkn transaksi
• Pmgg shm LKP : BE, PE, BAE, BK, atau Phk lain atas persetujuan Bapepam
• Manajemen LKP (dhi PT KPEI) dipilih oleh manajemen bursa krn PT KPEI mrpk anak perush bursa →
direktur PT KPEI hrs terintegrasi dlm manajemen bursa → hal-hal yg berhub dg sist manajemen yg
dlksnkn di BE jg berlaku pd manajemen PT KPEI
Lembaga Penyimpanan & Penyelesaian (LPP)
• Definisi
Pihak yg selenggarakan Kustodian Sentral bagi BK, PE dan Phk lain
• Tujuan
menyediakan jasa kustodian sentral & penyelesaian transaksi yg wajar, teratur,
& efisien
• LPP wajib tetapkan mgni jasa Kustodian sentral & jasa penyelesaian transaksi
Efek, termasuk mgni bi pemakaian jasa
• LPP → PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (PT KSEI)
Lembaga Penyimpanan & Penyelesaian (LPP)
• LPP wajib peroleh izin dr Bapepam & mmlk modal disetor min. Rp15M (Ps. 15 & Ps. 16 PP No.
45/1995)
• Pmgg shm LKP : BE, PE, BAE, BK, atau Phk lain atas persetujuan Bapepam
INSTRUMEN PASAR MODAL (EFEK)
• SURAT BERHARGA → surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham,
obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak
berjangka atas Efek, dan setiap derivatifnya(Pasal 1 Angka 5 UU No. 8 Tahun 1995).
• Penjelasan Pasal 1 Angka 5→ Derivatif dari Efek angka ini adalah turunan dari Efek, baikEfek yang
bersifat utang maupun yang bersifat ekuitas, seperti opsi dan waran.
– “opsi” dalam penjelasan angka ini adalah hak yang dimiliki olehPihak untuk membeli atau
menjual kepada Pihak lain atas sejumlah Efek pada harga dandalam waktu tertentu.
– “waran” dalam penjelasan angka ini adalah Efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang
memberi hak kepada pemegang Efek untuk memesan sahamdari perusahaan tersebut pada
harga tertentu setelah 6 (enam) bulan atau lebih sejak Efek dimaksud diterbitkan
Jenis Efek di Pasar Modal
SAHAM
• Saham→ Bukti kepemilikan yang merupakan klaim atas penghasilan
dan aktiva perseroan.
• Limited risk→ Pemegang saham hanya bertanggung jawab sampai
jumlah yang disetorkan ke dalam perusahaan.
• Ultimate control→ Pemegang saham (secara kolektif ) akan
menentukan arah dan tujuan perusahaan.
• Residual claim→ Pemegang saham merupakan pihak terakhir yang
mendapatkan pembagian hasil usaha perusahaan (dividen) dan sisa
aset dalam proses likuidasi perusahaan.
51
JENIS SAHAM
• BERDASARKAN KEMAMPUAN HAK TAGIH (KLAIM)
– saham biasa (common stock),→ saham yang menempatkan
pemiliknya paling akhir terhadap pembagian dividen dan hak atas
harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi.
52
Lanjutan..
• BERDASARKAN CARA PERALIHANNYA
– Saham atas unjuk (bearer stock),→ saham tersebut
tidak tertulis nama pemiliknya, agar mudah
dipindahtangankan dari satu investor ke investor
lainnya.
– Saham atas nama (registered stock),→ saham yang
tertulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, sehingga
cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu.
53
OBLIGASI
• Obligasi→ surat tanda utang jangka panjang
yang diterbitkan oleh perusahaan atau
pemerintah.
– Membayar bunga (kupon) secara periodik.
– Membayarkan kembali pokok pinjaman pada saat
jatuh tempo.
54
• Perbedaan dgn utang biasa, bahwa penerbit dalam obligasi berhadapan
dgn sekelompok pemberi pinjaman yang jumlah bisa ratusan, ribuan
atau puluhan ribu;
– Oleh krnnya, maka unsur penawaran umum (public offering) menjadi ciri yang utama dr
penerbitan dan pemasaran suatu obligasi.
– Nmn demikian, tidak selalu penawaran umum, dapat juga private placement.
– Oleh karena itu, diperlukan Wali Amanat yang mengakili kepentingan kreditur.
• Krn kreditur banyak, maka debitur (penerbit) obligasi adalah badan
hukum, baik PT atau badan hukum negara.
JENIS OBLIGASI
• BERDASARKAN PENERBITNYA
- Obligasi Pemerintah
- Obligasi Perusahaan BUMN
- Obligasi Perusahaan Swasta.
• BERDASARKAN SISTEM PEMBAYARAN BUNGA
- Coupon Bond→ bunga dibayar secara periodik.
- Zero Coupon Bond→ bunga dibayar bukan secara
periodik, tetapi dibayar saat pembelian.
56
• BERDASARKAN JAMINANNYA
- Secured Bond (Obligasi dengan jaminan)
- Unsecured Bond (Obligasi tanpa jaminan)
• BERDASARKAN KONVERSI
- Convertible Bond (Obligasi Konversi)→obligasi yang dapat
ditukarkan dengan saham.
- Nonconvertible Bond (Obligasi Nonkonversi)→ obligasi yang
tidak dapat ditukarkan menjadi saham.
57
REKSA DANA
• UU Pasar Modal:→Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan
untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk
selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer
Investasi.
59
KONSEP REKSA DANA KIK
Bank Kustodian: Pihak yang ditunjuk untuk mewakili kepentingan pemodal untuk mengawasi ketaatan Manajer Investasi
terhadap KIK, bertanggung jawab untuk menyimpan aset Reksa Dana (namun kas tidak seluruhnya ditempatkan pada Bank
Kustodian), menjalankan transaksi efek sesuai perintah Manajer Investasi, melaksanakan administrasi Reksa Dana,
menghitung Nilai Aktiva Bersih, & memelihara catatan data-data pemodal.
JENIS REKSA DANA
PERBEDAAN SAHAM DENGAN OBLIGASI
NO SEGI SAHAM OBLIGASI
LEGAL
1 Hak Suara Berhak dalam RUPS Tidak ada dalam RUPS
2 Pailit Hak terakhir atas klaim aset Kreditur tidak punya hak klaim
AKTIVA, RESIKO
4 Jenis Aktiva Jangka panjang Jangka pendek/panjang
5 Resiko Aktiva Relatif besar dan tidak pasti Relatif kecil
SYARAT-SYARAT
63
“Saya Membeli Perusahaan, Bukan Saham”
“Warren Buffet”.
MEKANISME TRANSAKSI PASAR MODAL
Penjamin Emisi
Pencatatan Saham
Perdagangan Saham
MEKANISME TRANSAKSI PASAR PERDANA (IPO)
PENJAMIN EMISI EFEK
• Penjamin Emisi Efek adalah Pihak yang membuat kontrak dengan
Emiten untuk melakukanPenawaran Umum bagi kepentingan (Pasal 1
Angka 17 UU PM)
– Kegiatan memasarkan efek yang dikeluarkan oleh satu perusahaan atau
pemegang saham yang bermaksud menjual sahamnya.
• Dalam UU PM tidak adanya kewajiban untuk mengunakan Penjamin
Emisi
– Digunakan atau tidak sebenarnya tergantung Emiten. Di Indonsia fakta
Emiten hampir selalu mengunakan Penjamin Emisi
– Direct Public Offering (penawaran perdana secara langsung); belum
memasyarakat di Indonesia
• Kenapa Perlu Penjamin Emisi?
– Melakukan fungsi perantara (intermediation); Emiten tidak mempunyai
kemampuan untuk memasarkan, mendistribusikan, dan menjual sendiri
Efeknya;
– Adanya prinsip keterbukaan dalam Pasar Modal; Penjamin Emisi
mengkoordinasikan dengan profesi2 penunjang lain;
– Bagi Emiten sebagai “jaminan”, Efek mereka adalah investasi yang
menguntungkan;
• Jenis-jenis Penjaminan
– Kemampuan penuh (firm atau full commitment);
– Penjaminan dengan syarat best effort; hanya membeli sisa efek yang
telah menjadi komitmen apabila tidak habis (laku)
• Adanya Stand Buyer (pembeli siaga
• Perjanjian Penjamin Emisi
– Perjanjian antara Emiten dan Penjamin Emisi untuk melakukan penjualan
dan distribusi efek;
– Sifatnya lebih banyak perjanjian pemberian kuasa (termasuk kuasa untuk
menjual), meskipun tidak tertutup kemungkinan merupakan perjanjian
jual beli;
PENCATATAN EFEK (LISTING)
• Merupakan tahap akhir dalam proses IPO, sekaligus
awal proses perdagangan efek (Pasar Sekunder);
• Merupakan ijin yang diberikan kepada Emiten (dengan
memenuhi syarat-syarat tertentu), shg sahamnya bisa
diperdagangakan di bursa;
• Bukanlah suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh
Emiten—pilihan bagi Emiten.
– Namun bagi investor merupakan suatu hal yang sangat
penting, krn adanya likuiditas, shg mudah diperdagangkan.
• Kenapa Mencatatkan Efek?
– Jaminan likuiditas bagi investor;
– Emiten dianggap sbg perusahaan yang dikelola secara baik;
• Krn untuk dapat tercatat, Emiten harus memenuhi standar yang
tinggi;
• Jika tidak terpenuhi, Emiten dapat dikeluarkan dari pencatatan
(delisting);
– Pristise (image) bagi perusahaan tercatat;
– Promosi secara tidak langsung;
MEKANISME TRANSAKSI PASAR SEKUNDER
PERBEDAAN PASAR PERDANA DAN SEKUNDER
KETERBUKAAN (DISCLOSURE)
DAN KETERBUKAAN YANG BERKELANJUTAN
(CONTINUOUS DISCLOSURE
DI PASAR MODAL
KETERBUKAAN (DISCLOSURE) DAN KETERBUKAAN YANG
BERKELANJUTAN (CONTINUOUS DISCLOSURE)
• Prins keterbukaan menjadi persoalan inti di pasar modal dan sekaligus jiwa pasar modal, karena
keterbukaan tentang fakta material merupakan pertimbangan bagi investor untuk mengambil
keputusan (MENJUAL, MEMBELI, ATAU MENAHAN);
– Dgn prinsip ini semua investor (besar, menengah, kecil) dalam posisi “level playing field”.
• Tujuan/manfaat Keterbukaan
– Memelihara kepercayaan publik terhadap pasar;
• Ketiadaan informasi akan menyebabkan ketidakpastian bagi investor.
– Menciptakan mekanisme pasar yang efisien;
• Pemberian informasi secara penuh menciptakan PM yang efisien: harga saham sepenuhnya
merupakan refleksi dari seluruh informasi yang tersedia.
– Memberikan perlindungan terhadap investor.
• Mencegah terjadinya penipuan (fraud).
– Agar masyarakat mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan
FASE (TAHAPAN) KETERBUKAAN
• Sebelum Listing (rencana go public dan proses go public)
– Tercermin dari PROSPEKTUS
• Setelah Listing
– Penyampaian LAPORAN BERKALA (periodic disclosure) oleh Perusahaan Publik
(Emiten) ke Otoritas Pasar Modal (OJK dh. Bapepam-LK).
– Penyampaian LAPORAN INSIDENTIL (episodic disclosure), sehubungan adanya
peristiwa/fakta material yg dapat mempengaruhi harga efek.
• Selain itu, emiten juga diwajibkan untuk melakukan pemutakhiran (up dating) atas informasi
yang disampaikan secara berkala dan berdasarkan kejadian tersebut—duty to up date.
• Tidak semua informasi harus disampaikan oleh perusahaan, antara lain:
– Informasi yang dianggap telah diketahui dan tidak mempengaruhi harga efek;
– Informasi yg berkaitan dengan rahasia dagang
– Informasi yang berkaitan dengan strategi-strategi perusahaan;
PROSPEKTUS
• Prospektus adalah setiap informasi tertulis sehubungan dengan Penawaran Umum dengan tujuan
agar Pihak lain membeli Efek;
• Peraturan Nomor IX.C.2: Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus DalamRangka Penawaran
Umum
• Prospektus bersifat “full disclosure”.
• Pasal 80 UU PM, pihak yang bertanggungjawab terhadap isi prospektus, adalah:
– Setiap pihak yg menandatangani pernyataan pendaftaran;
– Dir-Kom emiten pada waktu pernyataan pendaftaran menjadi efektif;
– Penjamin pelaksana emisi;
– Profesi penunjang pasar modal atau pihak lain yg memberikan pendapat atau keterangan dan
atas persetujuannya dimuat dalam pernyataan pendaftaran.
Isi Prospektus
I. Penawaran Umum VIII.Ikhtisar Data Keuangan Penting
II. Penggunaan Dana yg diperoleh dari IX. Modal Sendiri
Penawaran Umum X. Kebijakan Dividen
III. Analisis & Pembahasan oleh Manajemen XI. Perpajakan
IV. Risiko Usaha XII. Penjaminan Emisi Efek
V. Kejadian Penting stlh tgl Laporan Akt XIII.Profesi Penunjang Pasar Modal
VI. Ketr. ttg Perseroan XIV. Pendapat dr Segi Hukum
1. Riwayat Singkat Perseroan XV. Laporan Auditor Independen dan
2. Perkembgn Kpmlkn Shm Laporan Keuangan Perseroan
Perseroan XVI. Laporan Penilai
3. Pengurusan & Pengawasan XVII.Anggaran Dasar
4. Smbr Daya Manusia XVIII.Persyaratan Pemesanan Pembelian saham
VII.Keg Ush & Prospek Perseroan XIX. Penyebarluasan Prospektus dan
1. Umum Formula Pemesanan Pembelian Saham
2. Keg Ush
3. Produksi
4. Pemasaran
5. Analisis mgni dampak lingk
6. Prospek Usaha Prospektus adalah setiap informasi tertulis sehubungan dengan
Penawaran Umum dengan tujuan agar Pihak lain membeli Efek
INFORMASI/FAKTA MATERIAL
• Emiten yang Pernyataan Pendaftarannya telah menjadi efektif atau Perusahaan Publik wajib
menyampaikanl aporan kepada Bapepam dan mengumumkan kepada masyarakat tentang peristiwa
material yang dapat mempengaruhi harga Efek selambat-lambatnya pada akhir hari kerja ke-2
(kedua) setelah terjadinya peristiwa tersebut; (Pasal 86 Ayat 1 huruf (b) UU PM);
• Informasi atau Fakta Material yang diperkirakan dapat mempengaruhi harga Efek atau keputusan
investasi pemodal, antara lain hal-hal sebagai berikut
a. Penggabungan usaha, pembelian saham, peleburan usaha, atau pembentukanusaha patungan;
b. Pemecahan saham atau pembagian dividen saham;
c. Pendapatan dari dividen yang luar biasa sifatnya;
d. Perolehan atau kehilangan kontrak penting;
e. Produk atau penemuan baru yang berarti;
f. Perubahan dalam pengendalian atau perubahan penting dalam manajemen;
g. Pengumuman pembelian kembali atau pembayaran Efek yang bersifat utang;
Lanjutan..
a. Penjualan tambahan efek kepada masyarakat atau secara terbatas yang material jumlahnya;
b. Pembelian, atau kerugian penjualan aktiva yang material;
c. Perselisihan tenaga kerja yang relatif penting;
d. Tuntutan hukum yang penting terhadap perusahaan, dan atau direktur dan komisaris perusahaan;
e. Pengajuan tawaran untuk pembelian Efek perusahaan lain;
f. Penggantian Akuntan yang mengaudit perusahaan;
g. Penggantian Wali Amanat;
h. Perubahan tahun fiskal perusahaan
83
PENIPUAN
Menurut Psl. 90 UUPM:
Dlm keg. perdggn Efek, setiap Pihak dilarang scr lgs atau tdk lgs:
a. Menipu atau mengelabui Pihak lain dgn menggunakan sarana dan atau cara
apapun;
b. turut serta menipu atau mengelabui Pihak lain;
c. membuat pernyataan tdk benar mengenai fakta yg material atau tdk
mengungkapkan fakta yg material agar pernyataan yg dibuat tdk menyesatkan
mgni kead. yg tjd pd saat pernyataan dibuat dgn maksud utk menguntungkan
atau menghindarkan kerugian utk diri sendiri atau Pihak lain atau dgn tujuan
mempengaruhi Pihak lain utk membeli atau menjual Efek
84
MANIPULASI PASAR
• Setiap pihak dilarang melakukan tindakan, baik
langsung maupun tidak langsung, dengan
tujuan untuk menciptakan gambaran semu
atau menyesatkan mengenai keadaan
perdagangan, keadaan pasar, atau harga efek di
Bursa Efek.
Beberapa Pola Manipulasi Pasar
• Menyebarluaskan informasi palsu
•
Contoh Tindakan Ilustrasi Manipulasi Pasar
(painting the tape)
Tuan A memiliki saham PT X dalam jumlah yang besar, selain itu dia juga menjadi
nasabah pada Perusahaan Efek B dan Perusahaan Efek C. Tuan A menginginkan harga
saham PT X naik dari Rp. 1.000 menjadi Rp. 1.200. Kemudian Tuan A menghubungi
broker pada perusahaan B untuk menjual saham PT X pada harga Rp. 1.100. Pada saat
yang sama Tuan A juga memberikan perintah pada broker Perusahaan Efek C untuk
membeli saham PT X pada harga Rp. 1.100, sehingga terjadi matching (kesepakatan)
antara broker B dan C yang mengakibatkan harga pasar atas saham A akan naik Rp.
1.100. Hal ini dilakukan berulang-ulang sehingga sedikit demi sedikit harga naik hingga
mencapai Rp. 1.200. Setelah mencapai harga yang dikehendaki, barulah Tuan A
melakukan jual beli yang sesungguhnya (yang berakibat beralihnya kepemilikan
saham).
Insider Trading
Pasal 95 UUPM:
Orang dalam dar Emiten atau Perush Publik yg mpy informasi org dlm dilarang mlkkn
pembelian atau penjualan atas Efek:
a. Emiten atau Perush Publik dimaksud; atau
b. Perusahaan lain yg mlkkn transaksi dgn Emiten atau Perush Publik ybs.
Pasal 96 UUPM:
Orang dlm sbgmn dimaksud dlm Pasal 95 dilarang:
a. Mempengaruhi Pihak lain utk mlkkn pembelian atau penjualan atas Efek
dimaksud; atau
b. memberi informasi orang dlm kpd Pihak mana pun yg patut diduganya dpt
menggunakan infomasi dimaksud utk mlkkn pembelian atau penjualan atas Efek.
88
Insider Trading . . . lanjutan
Yg dimaksud dgn “Orang dalam” adalah:
a. Komisaris, direktur, atau pegawai Emiten atau Perush Publik;
b. Pemegang saham utama Emiten atau Perush Publik;
c. Orang perseorangan yg krn kedudukan, dalam hal ini jabatan pada lembag, institusi, atau
badan pemerintah, atau profesinya atau karena hub. usahanya (hub. Kerja atau kemitraan dlm
kegiatan usaha) dengan Emiten atau Perusahaan Publik memungkinkan orang tersebut
memperoleh informasi orang dalam, yaitu informasi material yg dimiliki oleh orang dalam yang
belum tersedia untuk umum; atau
d. Pihak yang dalam waktu 6 bln terakhir tidak lagi menjadi Pihak sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, b, dan c di atas.
Timbulnya ketentuan Ps. 95 UUPM huruf a didasarkan atas pertimbangan bhw kedudukan orang
dlm seharusnya mendahulukan kepentingan Emiten, Perush Publik atau pmgg shm scr
keseluruhan tmsk di dlmnya utk tidk menggunakan informasi org dlm utk kepentingan diri sndr
atau Pihak lain.
89
TERIMAKASIH
FAKULTAS HUKUM, UNIVERSITAS GADJAH MADA
Materi Hukum Dagang
SUB MATERI HUKUM PERBANKAN
Direct Financing
Investor
Defisit Unit
Surplus Unit
Depositor Bank and other Borrower
deposit—taking
institution
Indirect Financing
Sumber: Chris Terry dan T.Hutcheson, 2000, ”Introduction of The Finantial System”
Fungsi Bank adalah;
1. Menghimpun dana yang berasal dari 3 sumber
pokok, yaitu:
a) Dana dari masyarakat,
b) Dari pengiriman uang dari nasabah yang belum
diambil,
c) Dan dari dunia usaha.
2. pemberian kredit.
3. memperlancar lalulintas pembayaran, seperti,
pemberian jaminan bank,pengiriman uang dari
daerah satu ke daerah lain, pembukaan L/C dsbnya.
Fungsi Bank
4. sebagai media kebijaksanaan moneter, baik
sebagai penerima simpanan giro yang
mempunyai kemampuan untuk menciptakan
uang.
5. sebagai penyedia informasi, pemberian
konsultasi dan bantuan penyelenggaraan
administrasi.
JENIS BANK,
menurut pasal 5 UU no.7-1992 jo. UU no. 10-1998
Bentuk hukum dari suatu Bank Perkreditan Rakyat dapat berupa salah satu dari:
1. Perusahaan daerah
2. Koperasi
3. Perseroan terbatas
4. Bentuk lain yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
(Pasal 21 ayat (2) UU No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan)
• Mengingat status bank yang unik : sebagai “a place of special safety and probity”, (
keamanan dan kejujuran ), maka sifat hubungan hukum antara bank dengan
nasabah adalah hubungan “fiduciary” ( kepercayaan ). Oki “ kepercayaan “ mrpkn
prinsip yg hrs dipegang teguh dalam pengelolaan perbankan.
• Secara normatif “ fiduciary relation “ dapat di pahami melalui penjelasan Pasal 29
UU No.7 Thn 1992 jo UU No.10 Thn 98 ( UU Perbankan ) : “bank terutama bekerja
dengan dana masyarakat yang disimpan pada bank atas dasar kepercayaan, setiap
bank perlu terus menjaga kesehatannya dan memelihara kepercayaan masyarakat
padanya”.
110
Prinsip Kerahasiaan
( Confidential principle )
• Prinsip rahasia bank menjadi sangat penting dijaga dalam industri perbankan
karena prinsip tersebut merupakan jiwa dari industri perbankan. Stabilitas sistem
keuangan akan dapat goyah , jika bank tidak menganut prinsip kerahasiaan.
• Apabila nasabah dan simpanannya di bank dg mudah dibocorkan keluar, akan dapat
mengancam perekonomian dan sistem perbankan nasional. Kepercayaan
masyarakat akan goyah, rush, dapat menular ke industri bank yang lain.
• Rahasia bank mnrt UU No.10 Thn 98 : segala sesuatu yang berhubungan dengan
keterangan mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya.
111
Pengecualian dalam Prinsip Kerahasian
• UUP mencantumkan 7 jenis kepentingan umum sbg alasan utk menerobos prinsip
rahasia bank :
(1) kepentingan pajak;
(2) penagihan piutang bank terutama piutang bank milik negara;
(3) kepentingan peradilan perkara pidana;
(4) dalam sengketa perdata antara bank dg nasabah;
(5) informasi antar bank;
6) kepentingan ahli waris;
(7) adanya persetujuan atau kuasa tertulis dari nasabah (Baca . Ps 41 – 44 A UUP).
112
• Selain dlm UU Perbankan, rahasia bank juga
dikecualikan dalam UU lain, seperti:
– UU Tindak Pidana Pencucian Uang;
– UU Tindak Pidana Terorisme
– UU Tindak Pidana Korupsi
– UU Tindak Pidana Narkotika
– Putusan MK Nomor 64/PUU-X/2012, terkait kepentingan
peradilan mengenai harta bersama dalam perkara
perceraian.
Prinsip kehati-hatian
(prudential principle)
• Dalam UU No. 10 Th. 1998 tidak disebutkan secara tegas mengenai pengertian dari
prinsip kehati-hatian, Pasal 2 UU No. 10 Th 1998 menyebutkan bahwa perbankan
Indonesia dalam melakukan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan
menggunakan prinsip kehati-hatian, definisi prinsip kehati-hatian dari berbagai
sumber dapat disimpulkan yaitu pengendalian risiko melalui penerapan peraturan
perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku secara konsisten.
114
Prinsip kehati-hatian
Pasal 2 :
• “Perbankan Indonesia dalam melakukan usahnya berasaskan demokrasi ekonomi dengan
menggunakan prinsip kehati-hatian.”
• Saat ini bagi calon pemohon fasilitas kredit apabila usahanya dapat menimbulkan dampak
negatif maka bank mensyaratkan agar dalam penjelasan umum undang-undang tersebut
menyatakan bahwa prinsip kehati-hatian harus dipegang teguh, khusus kegiatan
menyalurkan dana masyarakat berupa kredit disempurnakan dengan peningkatan peranan
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
115
PRINSIP (KYC)
• Prinsip KYC adalah prinsip yg diterapkan bank untuk mencermati dan
mengetahui identitas nasabah, memantau kegiatan transaksi nasabah,
termasuk pelaporan transaksi yang diduga mencurigakan (suspicious
transaction)
• Tujuan :
1. Mengenal profil dan karakter transaksi nasabah sehingga secara dini
bank dapat mengidentifikasi transaksi yang mencurigakan tsb;
2. Meminimalisasi operasional risk, legal risk, concentration risk dan
reputation risk.
• Transaksi keuangan yang mencurigakan:
– Transaksi keuangan yang menyimpan dari profil, karakteristik atau
kebiasaan pola transaksi dari nasabah yang bersangkutan (UU
Tindak Pidana Pencucian Uang, Pasal 1 angka 7.
116
Apa saja institusi/lembaga yang berkaitan dengan
bisnis perbankan?
• Bank (Bank Umum dan BPR);
• Otoritas Jasa Keuangan;
• Bank Indonesia;
• Lembaga Penjamin Simpanan;
• Pemerintah.
BI
• Prinsip Bank : Illiquid but solvent
(dia sehat, tapi tidak mampu untuk mencairkan) yang kemudian,
dapat menimbulkan kepanikan, sehingga menghilangkan
kepercayaan pada bank.
Maka, BI sebagai bank dari para bank, ia memberikan LOLR
(Lender of the Last Resort) berbentuk pinjaman pada bank untuk
kemudian dicairkan pada para nasabah yang ingin mencairkan
dananya (bila secara tiba – tiba)
STRUKTUR TERKAIT DENGAN STABILITAS KEUANGAN
DARI SEGI KELEMBAGAAN DAN FUNGSI
(Pasal 5 UU OJK)
• OJK melaksanakan tugas pengaturan dan
pengawasan terhadap:
a) Kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan
b) Kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal;
c) Kegiatan jasa keuangan di sektor Perasuransian,
Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan
Lembaga Jasa Keuangan Lainnya.
Wewenang OJK
• Pengaturan dan Pengawasan mengenai
kelembagaan bank
• Pengaturan dan pengawasan mengenai kesehatan
bank
• Pengaturan dan pengawasan mengenai aspek
kehati-hatian bank
• Pemeriksaan bank
Wewenang OJK
• Menetapkan peraturan dan kebijakan;
• Melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan,
perlindungan Konsumen, dan tindakan lain terhadap
Lembaga Jasa Keuangan, pelaku dan/atau penunjang
kegiatan jasa keuangan;
• Memberikan perintah tertulis kepada Lembaga jasa
keuangan
• Menetapkan sanksi administratif terhadap pelanggar
peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan
Bank Indonesia
• Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik
Indonesia
• Bank Indonesia hanya memiliki satu tujuan,
yaitu untuk “mencapai dan memelihara
stabilitas Rupiah”
• Untuk mencapai stabilitas rupiah, Bank
Indonesia mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan
moneter;
b. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem
pembayaran;
c. Mengatur dan mengawasi Bank
Tugas BI – Kebijakan Moneter
• Lender of the Last Resort
• Kebijakan nilai tukar
• Mengelola cadangan devisa
Tugas BI – Kelancaran Sistem
Pembayaran
• Kegiatan kliring antar bank
• Penyelesaian akhir transaksi pembayaran antarbank
dalam mata uang rupiah/valas
• Menetapkan uang sebagai alat pembayaran yang sah
• Mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah,
sekaligus mencabut, menarik, dan memusnahkan uang
dari peredaran
Tugas BI – mengatur dan mengawasi
Bank?
• Memberi dan mencabut izin usaha Bank
• Pengawasan Bank
• Mengenakan sanksi terhadap Bank
• Ada berbagai istilah yang dipakai untuk menunjuk pada bentuk penyelesaian sengketa di luar
pengadilan, seperti:
– Mekanisme Alternatif Penyelesaian Sengketa (MAPS),
– Pilihan Penyelesaian Sengketa di luar Pengadilan.
– UU No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam Pasal 30 bahkan tidak
mempergunakan istilah khusus, tetapi hanya menyebut Penyelesaian Sengketa di luar
Pengadilan.
• .
• Alternatif penyelesaian sengketa adalah lembaga
penyelesaian sengketa atau beda pendapat melalui
prosedur yang disepakati para pihak, yakni
penyelesaian diluar pengadilan dengan cara
konsultasi, negosiasi, konsiliasi, atau penilaian
ahli (Pasal 1 Angka 10 UU No. 30/1999).
BENTUK PENYELESAIAN SENGKETA
No SISTEM PENYELESAIAN SENGKETA PROSES (KARAKTERISTIK) BENTUK-BENTUK
2 NON LITIGASI
• Penyelesian secara konvensional (litigasi) dianggap tidak lagi memuaskan kalangan dunia
usaha.
• Penelitian yang dilakukan oleh Central of Legal Studies menyebutkan sebenarnya para
pelaku bisnis tidak menyukai penyelesaian sengketa melalui pengadilan, karena:
1. memakan biaya yang tidak murah
2. terbuka untuk umum, sehinga dapat merugikan nama baik pihak-pihak yang bersengketa;
3. Putusan pengadilan sulit diduga.
4. Dalam praktek Indonesia misalnya, menurut penelitian Panggabean (hakim), untuk persidangan dan
pemutusan suatu perkara hutang piutang diperlukan waktu antara tiga sampai sembilan tahun.
KELEBIHAN ADR DIBANDING LITIGASI
• Waktu, melalui Penyelesaian Sengketa Alternatif waktu yang
dipergunakan untuk menyelesaian suatu sengketa relatif singkat;
• Biaya, karena waktu dan mekanismenya relatif sederhana sehingga
membawa akibat biaya yang dikeluarkanpun lebih murah;
• Keahlian, pihak yang turut serta dalam membantu proses penyelesaian
sengketa berasal dari kalangan ahli di bidangnya, sehingga keputusan
yang diambil relatif dapat dipertanggungjawabkan;
• Kerahasiaan, karena mekanisme penyelesaian tidak dipublikasikan,
sehingga kerahasiaan dari masing-masing pihak tetap terjaga.
• Borderless trade penyelesaian sengketa yang lebih homogen,
menguntungkan, memberikan rasa aman dan keadilan
• Win-win solution, penyelesaian sengketa melalui ADR memperhatikan
kepentingan kedua belah pihak
DASAR HUKUM APS
Dasar hukum APS Indonesia
• RV (Reglement op de Burgerlijke Rechwordering)
• Konvensi Washington UU 5/1968; Konvensi New York
Keppres 34/1981
• UU No. 4/2004 Tentang Kekuasaan Kehakiman Pasal 3,
14 ayat (1) BANI (Badan Arbitrase Nasional Indonesia)
• UU 30/1999 Tentang Arbitrase & Alternatif Penyelesaian
Sengketa mostly arbitrase. Jenis ADR lain hanya ada di
Pasal 6
BENTUK-BENTUK ADR
Arbitrase
Pasal 6 UU No. 30/1999—terdapat 6 Tata cara APS:
Konsultasi
Negosiasi
Mediasi
Konsiliasi
Pemberian Pendapat Hukum
Hibrid Dispute Resolution
Private Judging
Neutral Expert Fact Finding
Mini Trial
Ombudsman
Summary Jury Trial
ARBITRASE
• Arbitrase/pewasitan merupakan salah satu metode
penyelesaian sengketa yang berasal dari sengketa
atas sebuah kontrak dalam bentuk:
– perbedaan penafsiran tentang pelaksanaan
perjanjian
– pelanggaran perjanjian
– pengakhiran kontrak
– klaim mengenai ganti rugi atas wanprestasi
atau perbuatan melawan hukum
• Kebanyakan sistem arbitrase (bersifat privat) menyediakan hal-hal
sebagai berikut:
• Joint selection and payment of the arbitrator
• Objective standards on which the arbitrator’s decision is to be
based (typically the term of an agreement between parties, the
customs of the trade in which they conduct business, the
applicable law, or some combination of these).
• Procedural rules to be applied by the arbitrator/
PENGATURAN Arbitrase (“UU No. 30/1999”)
• YAITU;
1. Sengketa-sengketa yang masuk dalam bidang
perdagangan
2. Mengenai hak yang menurut hukum dan peraturan
perundang-undangan dikuasai sepenuhnya oleh pihak
yang bersengketa (Pasal 5 UU No. 30/1999)
Ruang lingkup hk perniagaan
Kegiatan-kegiatan di bidang:
• Perniagaan
• Perbankan
• Keuangan
• Penanaman Modal
• Industri
• Hak atas Kekayaan Intelektual(HaKi)
KARAKTERISTIK YURIDIS ARBITRASE
Elemen-elemen
• sukarela
• intervensi/bantuan
• pihak ketiga tidak memihak
• pengambilan keputusan secara konsensus
• partisipasi aktif
Lanjutan (Mediasi)
Tujuan
menghasilkan kesepakatan ke depan dan dapat diterima dan dijalankan oleh para pihak
mempersiapkan para pihak menerima konsekuensi dari keputusan-keputusan yang mereka
buat
mengurangi kekhawatiran dan dampak negatif dari konflik dengan mencapai konsensus
mengurangi hambatan komunikasi
memusatkan pada kebutuhan-kebutuhan para pihak