di Indonesia
Framework and Practice
LOGO
Definisi Transfer Pricing
Prof. Gunadi:
“Jumlah harga atas penyerahan (transfer) barang atau
imbalan atas penyerahan jasa yang telah disepakati
oleh kedua belah pihak dalam transaksi bisnis maupun
finasial”
Tsurunami:
“Harga yang diperhitungkan untuk pengendalian
manajemen (management control) atas transfer
barang dan jasa dalam satu grup perusahaan”
Definisi Transfer Pricing (2)
Ketentuan Pelaksanaan:
1. Kep Dirjen Pajak Nomor KEP-01/PJ.7/1993
2. SE Dirjen Pajak Nomor SE-04/PJ.7/1993
Pasal 9 ayat (1) huruf f
Penguasaan, atau
Hubungan keluarga
PT A PT B
1. Pemilikan 25%
Langsung
PT A PT B PT C
50% 50%
2. Pemilikan Tidak
Langsung
25%
PT A PT D
3. Hubungan antar PT A, B, C dan
25%
WP di bawah D memiliki
penguasaan yg hubungan
sama istimewa
Jenis Transaksi TP
What:
Pastikan bahwa harga atau margin laba yang
ditetapkan pada transaksi antara Wajib Pajak
yang mempunyai hubungan istimewa sesuai
dengan prinsip kewajaran dan kelaziman usaha
(arm’s length principle/ALP)
1. Wajar?
2. Lazim?
Hal yang harus diperhatikan !!!
Bandingkan
KONDISI KONDISI
transaksi transaksi
antara
V.S.
antara
perusahaan pihak-pihak
afiliasi yang
independen
Faktor Dalam Analisis Kesebandingan
Karakterisitik barang/jasa
(ciri, kualitas, daya tahan, ketersediaan, lingkup pemberian jasa,
jangka waktu & tkt perlindungan, potensi manfaat)
Analisis fungsi
(fungsi, aset, risiko (FAR))
Contractual terms
(tingkat tanggung jawab, risiko, keuntungan)
Strategi bisnis
(kebijakan inovasi & pengembangan produk, diversifikasi,
penetrasi pasar, pemilihan saluran distribusi, dll)
Transaksi Yang Sebanding (When)
ATAU
Dalam hal terdapat beda kondisi
DAPAT DILAKUKAN
2. PENYESUAIAN
untuk menghilangkan pengaruh
signifikan dari beda kondisi tsb
terhadap harga/laba
Jenis Data Pembanding
INTERNAL EXTERNAL
COMPARABLES COMPARABLES
CUP
Traditional
Transaction Cost Plus
Method
Resale Price
TP Method
Contribution
Analysis
Profit Split
Transactional
Profit Method Residual
Analysis
TNMM
Comparable Uncontrolled Price (CUP)
What:
Mengacu pada harga yang digunakan dalam
transaksi yang sebanding (comparable), baik
internal comparable atau eksternal comparable.
When:
1. Transaksi dg tingkat kesebandingan tinggi;
2. Transaksi barang/jasa dengan karakteristik yang
identik dan dilakukan di pasar/kondisi ekonomi
yang juga identik
Difficulties:
Sulit dalam penerapannya karena adanya
perbedaan-perbedaan dalam kualitas, kuantitas,
merek dagang, brand, dan market share.
Contoh Kasus
I
N
D
O
N
PT. X (penjual/
Shareholder E
auditee) IDR 220 juta S
FOB Shipping Point PT X I
A
What:
harga jual wajar diperoleh dari penambahan
margin laba wajar pada harga pokok.
When:
1. Tingkat kesebandingan, khususnya
kesebandingan hasil analisis fungsi cukup tinggi;
2. Pihak penjual kembali (reseller) tidak memberikan
nilai tambah yang signifikan atas barang/jasa yang
diperjualbelikan.
Contoh Kasus
What:
harga wajar diperoleh dari harga transfer
setelah dikurangi marjin laba wajar (hampir
serupa dengan RPM)
When:
1. Penjualan barang setengah jadi;
2. Terdapat joint facility agreement atau long term
buy and supply agreement;
3. Lazimnya dipakai pada transaksi penyerahan jasa
Contoh Kasus
What:
Harga wajar dihitung dengan cara:
1. Menetapkan jumlah laba yang akan dibagi;
2. Melakukan pembagian laba berdasarkan:
Kontribusi tiap-tiap pihak; atau
Dasar ekonomi lainnya
When:
1. Tingkat keterkaitan sangat tinggi sehingga sulit
dilakukan analisis secara terpisah;
2. Adanya keterlibatan barang tidak berwujud yang
unik sehingga sulit dicari data pembanding.
Profit Split Method
a. Contribution Analysis
Menghitung kombinasi dari laba bersih
Menguji fungsi-fungsi yang ada
Menentukan nilai relatif (nilai tambah), seperti
biaya yang terjadi, aset yang digunakan, ataupun
pembayaran gaji
Menguji data eksternal
Membuat suatu persentase pemisahan laba
Profit Split Method
b. Residual Analysis
Menghitung kombinasi dari laba bersih
Menguji fungsi-fungsi yang ada di dalam
perusahan
Menggunakan metode lain untuk menetapkan
bagian dari laba, seringkali bisa menetapkan laba
dari kegiatan yang tidak melibatkan intangibles
property. Misalnya fungsi distribusi (resale price);
fungsi pabrikasi (cost plus), mungkin juga
menggunakan TNMM
Membagi sisa laba menurut analisa kontribusi,
misalnya menggunakan biaya yang cukup relevan
seperti R&D
Contoh PSM Residual Analysis
Hasil Analisis:
Karena karakteristik produknya sangat unik
dan maju, sulit ditemukan data pembanding;
Traditional method dan TNMM tidak bisa
digunakan;
Data pembanding yang tersedia:
a. Markup wajar 10% dari kontrak manufaktur untuk
produksi HP tanpa microprocessor;
b. Equipment wholesaler earn 25% margin on sales.
Ilustrasi Gambar
I
3 N
D
O
N
PT. A (tested party) E
S
Independen I
Buyers A
1
2
S
I
N
G
A
P
1. PT A provides patent O
R
2. B Ltd sold HP to PT A E
B Ltd PT A
(1)Penjualan 50 62,50
(2)HPP (30) (50)
(3)Laba Kotor (1-2) 20 12,50
(4)Beban Adm & (2,50) (7,50)
Penj
(5)Laba Operasi 17,50 5,00
B Ltd:
HPP 30
Biaya mark-up produsen tanpa microprocessor 3
(10% x 30)
Harga wajar perusahaan sebanding (tanpa 33
microprocessor)
PT A:
Penjualan kepada pihak ketiga 62,50
Laba penjualan kembali pedagang grosir tanpa 25%
(microprocessor)
Laba kotor penjualan kembali 15,63
Langkah 1 – Tentukan Laba Dasar (3)
What:
Metode ini menetapkan marjin laba bersih yang
didasarkan atas perbandingan tertentu terhadap biaya,
penjualan atau aktiva.
When:
1. Pilih the least complex company untuk diaudit;
2. Pilih perusahaan yang tidak memiliki barang tidak
berwujud yang bernilai tinggi atau harta yang
sangat unik.
Contoh Kasus
Jual DVD
kualitas terbaik
Pakai TNMM
TNMM
(1)HPP 2.000
(2)Biaya Operasi 500
(3)Total 2.500
(4)Misal: 250
marjin laba wajar DVD kelas menengah
10% x 2.500
(5)Harga Jual Wajar 2.750
Harga Wajar
Single Price
Catatan:
correlative adjustment tidak dilakukan dalam
hal telah ada keputusan pengadilan yang
berkekuatan tetap dan final.