Anda di halaman 1dari 47

Transfer Pricing

Oleh : TIM DOSEN FIA UI


Tax Planning
• Sebuah Penghematan? -
tax saving
• Sebuah Penghindaran? -
tax avoidance
• Sebuah Pelanggaran? -
tax evasion

Tax Evasion: TAX AVOIDANCE:


*Minimalisasi pembayaran * Minimalisasi pembayaran
pajak secara illegal pajak seara legal
* Penggelapan pajak * Penghindaran pajak

TAX
SAVING
Type of Tax Avoidance
• Transfer pricing
• Thin Capitalization
• Treaty Shopping
• Controlled Foreign Corporation
Skema Transfer Pricing
I. Kondisi Tanpa Transfer Pricing :
Items Indo HK Agregat
25% 17%
Revenues 100.000.000.000 80.000.000.000 180.000.000.000
Cost 80.000.000.000 70.000.000.000 150.000.000.000
Net Income 20.000.000.000 10.000.000.000 30.000.000.000
Income Tax 5.000.000.000 1.700.000.000 6.700.000.000

II. Kondisi dengan Transfer Pricing


Items Indo HK Agregat
25% 17%
Revenues 100.000.000.000 90.000.000.000 190.000.000.000
Cost 90.000.000.000 70.000.000.000 160.000.000.000
Net Income 10.000.000.000 20.000.000.000 30.000.000.000
Income Tax 2.500.000.000 3.400.000.000 5.900.000.000
Tax Haven Mapping
Latar Belakang (1/2)
• Tax Haven timbul sebagai konsekuensi
meningkatnya tarif pajak di berbagai negara
untuk recovery ekonomi pasca perang, khususnya
pasca World War I
• Contoh : Swiss, Bahama, Caymand Island,
Mauritius
• Pada tahun 2010 Barbados, Bermuda & BVI
menerima Foreign Direct Investment (Modal
Asing Langsung) sebesar 5,11% dari FDI global,
mengalahkan Jerman (4,77%) & Jepang (3,76%)
Latar belakang (2/2)
• Tahun 2010 BVI merupakan investor terbesar
kedua ke China (14%) setelah Hongkong (45%)
• Bermuda merupakan investor terbesar di Cjili
(10%)
• Mauritius adalah investor terbesar ke India
(24%)
• Cyprus (28%), BVI (12%), Bermuda (7%), dan
Bahama (6%) adalah investor terbesar ke
Rusia
Modus TP
• Memperkecil harga jual, memperbesar harga beli
• Alokasi biaya umum & administrasi kantor pusat
atau Induk (overhead cost)
• Pinjaman pemegang saham terkait thin
capitalization : mekanisme back to back loan
• Pembayaran dividen via jasa jasa intra group
• Jasa maklon dengan nilai relatif sangat rendah
• Penjualan melalui dummy company & reinvoicing
Thin Capitalization
• Thin Capitalization adalah suatu skema
penghindaran pajak dengan cara membuat
struktur utang lebih besar dari modal
• Skema ini timbul akibat adanya aturan dalam
ketentuan perpajakan yang membedakan antara
perlakuan bunga sebagai pengembalian
keuntungan (return) atas utang (deductible
expense) dan dividen sebagai pengembalian
keuntungan atas investasi saham (non deductible
expense)
Treaty Shopping
• Treaty shopping merupakan suatu cara untuk
mendapatkan manfaat suatu tax treaty oleh pihak
yang sebenarnya tidak berhak atas manfaat tax
treaty tersebut
• Treaty shopping biasanya melibatkan para pihak
yang memiliki hubungan istimewa, atau bahkan
dengan sengaja mendirikan perusahaan yang
semata mata untuk tujuan penghindaran pajak
(special purpose company)
Beneficial owner
• Dalam model P3B terdapat ketentuan mengenai
beneficial owner. Ketentuan beneficial owner
umumnya dimuat terkait dengan pemajakan atas
penghasilan dividen, bunga, dan royalti. Maksud dari
adanya ketentuan beneficial owner adalah untuk
menangkal praktik treaty shopping dengan cara
mencegah penduduk yang tidak mempunyai treaty
menikmati manfaat suatu treaty.
• Yang dimaksud pemilik sebenarnya atas manfaat
ekonomi dari penghasilan adalah penerima
penghasilan yang : bertindak tidak sebagai agen,
bertindak tidak sebagai nominee, dan bukan
perusahaan counduit
Controlled Foreign Corp. (CFC)
- CFC adalah suatu skema penghindaran pajak
dengan menunda pembayaran penghasilan
yang seharusnya diterima di suatu negara,
dengan menempatkan anak perusahaan di
negara tax haven, yang digunakan untuk
menampung penghasilan yang diterima.
- Safeguard mechanism dilakukan melalui
pengaturan pasal 18 ayat (2) UU PPh
ARM’S LENGTH PRINCIPLE

• Harga dan laba sama


dengan harga dan laba
transaksi independen
Nilai transaksi (untuk kondisi dan transaksi
antar Wajib Pajak sejenis);
yang mempunyai
hubungan • Harga dan laba berbeda,
istimewa disebut dan nilai dari beda harga
wajar bila: dan laba sama dengan nilai
dari beda kondisi (untuk
kondisi dan transaksi yang
tidak sejenis)
Pasal 18 (3) UU PPh
Direktur Jenderal Pajak berwenang untuk menentukan
kembali besarnya penghasilan dan pengurangan serta
menentukan utang sebagai modal untuk menghitung
besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak yang
mempunyai hubungan istimewa dengan Wajib Pajak
lainnya sesuai dengan kewajaran dan kelaziman usaha
yang tidak dipengaruhi oleh hubungan istimewa.

Penjelasan
“ Maksud diadakannya ketentuan ini adalah untuk mencegah terjadinya penghindaran pajak,
yang dapat terjadi karena adanya hubungan istimewa. Apabila terdapat hubungan istimewa,
kemungkinan dapat terjadi penghasilan dilaporkan kurang dari semestinya ataupun
pembebanan biaya melebihi dari yang seharusnya. Dalam hal demikian Direktur Jenderal Pajak
berwenang untuk menentukan kembali besarnya penghasilan dan atau biaya sesuai dengan
keadaan seandainya di antara para Wajib Pajak tersebut tidak terdapat hubungan istimewa.
Dalam menentukan kembali jumlah penghasilan dan atau biaya tersebut dapat dipakai
beberapa pendekatan, misalnya data pembanding, alokasi laba berdasar fungsi atau peran
serta dari Wajib Pajak yang mempunyai hubungan istimewa dan indikasi serta data lainnya


Menurut PER-43/PJ/2010

Hubungan Istimewa (1)


 Pasal 18 ayat (4) Undang-Undang PPh
 Wajib Pajak yang mempunyai penyertaan modal
langsung atau tidak langsung paling rendah 25%
pada Wajib Pajak lain; hubungan antara Wajib Pajak
dengan penyertaan paling rendah 25% pada dua
Wajib Pajak atau lebih; atau hubungan di antara dua
Wajib Pajak atau lebih yang disebut terakhir;
 WP menguasai WP lainnya atau dua atau lebih WP
berada di bawah penguasaan yang sama baik
langsung maupun tidak langsung; atau
 Terdapat hubungan keluarga baik sedarah maupun
semenda dalam garis keturunan lurus dan/atau ke
samping satu derajat.
WEWENANG DIRJEN PAJAK
MELAKUKAN KOREKSI HARGA
Harga Tidak
Terdapat Wajar DJP
hubungan berwenang
istimewa melakukan
Harga Wajar koreksi harga

DJP tidak
Harga Tidak berwenang
Tidak terdapat
hubungan Wajar melakukan
istimewa koreksi harga

Harga Wajar
HARGA WAJAR

Harga
wajar Harga (–) Nilai Beda
transaksi = transaksi atau Kondisi
hubungan independen (+) Transaksi
istimewa
LABA WAJAR

Nilai Beda Kondisi


Laba
Laba bersih (–) Transaksi yang
bersih
= operasi atau mempengaruhi
operasi
transaksi (+) laba bersih
wajar
independen operasi
FAKTOR-FAKTOR
PENYEBAB PERBEDAAN HARGA
Dalam membandingkan harga harus memperhatkan kondisi yang
menyebabkan perbedaan harga, antara lain:
Mata rantai
Pasar-pasar yang
penjualan dari
berbeda secara
produsen ke
geografis
konsumen

Potongan harga
dan potongan
Kualitas barang
kuantitas (diskon
dan rabat)

Biaya transportasi
(fob destination, Asuransi
fob shipping point)
Langkah langkah Analisis TP
Analisis Kesebandingan
Metode TP
Metode mana yang dipakai ?
• Dalam OECD Guidelines tahun 1995 (lama),
penerapan metode dilakukan secara hirarkis,
diprioritaskan mulai dari metode CUP, lalu
RPM atau CPM, kemudian PSM atau TNMM.
• Dalam OECD Guidelines tahun 2009 (baru),
menggunakan the most appropriate method,
artinya WP boleh memilih metode TP yang
paling sesuai, tidak perlu lagi dilakukan secara
hirarkis.
Metode CUP
• Comparable Uncontrolled Price
• Barang atau jasa yang ditransaksikan memiliki
karakteristik yang identik dalam kondisi
sebanding
• Dapat digunakan untuk barang barang
komoditas, bahan baku, produk pertanian,
mesin dengan kualifikasi sejenis, dan bahan
kimia.
CUP Method
• PT A dan B Ltd. ada hubungan istimewa:

PT A Barang/Jasa X B Ltd.
Harga Rp 2 Juta (fob destination)

• PT A dan C, Inc. tidak ada hubungan


istimewa;
PT A Barang/Jasa X C Inc.
Harga Rp 2 Juta (fob shipping point)

Jika diketahui bahwa biaya transportasi dan asuransi dari PT A ke B Ltd


sebesar Rp 250.000, maka harga wajar dari PT A ke B Ltd (fob
destination) adalah Rp 2.250.000.
Metode RPM
• Resale Price Method
• Dapat digunakan bila terdapat kesebandingan
fungsi, meskipun barang atau jasa yang
diperjualbelikan berbeda.
• Contoh : B Ltd (Produsen) menunjuk PT A
(distributor afiliasi) untuk menjual laptop dan
menunjuk PT C (distributor independen) untuk
menjual desktop
RPM Method
Laba
kotor
10%
Konsumen
PT C Distributor
Independen
B Ltd Konsumen
Produsen
PT A Distributor
Harga Afiliasi
Konsumen
transfer
Metode CPM
• Cost Plus Method
• Kondisi yang tepat : (a) barang setengah jadi
dijual kepada pihak pihak yang mempunyai
hubungan istimewa, (b) Terdapat kontrak
penggunaan fasilitas bersama (joint facility
agreement)/ kontrak jual beli jangka panjang
(long term buy & supply agreement) antar
pihak terafiliasi, dan (c) transaksi jasa
CPM Method

PT C
Mark up Pihak
Pabrikan 25% Independen
independen
PT A
Harga Pihak
Pabrikan transfer Independen
Afiliasi
Metode PSM
• Profit Split Method
• Cocok digunakan untuk perusahaan yang sangat
terkait satu sama lain (integrated), namun sangat
tergantung pada kemampuan akses data afiliasi
dan kesulitan dalam pengukuran (terkait
perbedaan akuntansi)
• Contoh : A Corp memiliki 95% saham di PT B.
Pada tahun 2018 PT B membeli semi finished
goods dari A Corp untuk diproses menjadi
finished good (kondisi highly integrated
operation)
Metode TNMM
• Transactional Net Margin Method
• Menggunakan profit level indikator, seperti
ROA (EBIT/Total Asset) cocok buat pabrikan
yang mempunyai aktiva tetap substansial,
Operating Margin (EBIT/Sales) cocok buat
distributor, ROTC (EBIT/Total Cost) cocok buat
kontrak manufaktur (manufacturer contract)
• Paling banyak digunakan karena tdk
membutuhkan analisis fungsional kompleks
TNMM Method

PT A B Ltd afiliasi
No
Produsen Distributor
guarantee
mesin cuci A ART

PT C
Pembeli
Produsen Guarantee
Independen
ART
Metode CUP tidak digunakan karena barang tidak identik; sedangkan metode laba
Kotor tidak digunakan karena tidak dapat melakukan penyesuaian terkait perbedaan
Fungsi akibat adanya layanan garansi di perusahaan pembanding
Isi TP Doc
• Gambaran kegiatan usaha
• Kebijakan penetapan harga & alokasi biaya
• Analisis kesebandingan : karakteristik produk,
analisis fungsional, kondisi ekonomi,
ketentuan kontrak, strategi usaha
• Pemilihan data pembanding internal/eksternal
• Pemilihan metode penentuan harga wajar
• Lampiran
Lampiran TP Doc Report
• Lapkeu Perusahaan
• Lapkeu pihak pihak afiliasi
• Struktur kepemilikan/shareholder
• Diagram kepemilikan kelompok usaha
• Struktur Organisasi : BOD, BOC dsb
• Tabel analisis fungsi, aset, risiko
• Data lapkeu perusahaan pembanding
• Data lainnya
Guidance of TP Doc (1/2)
• Tahun 2014 OECD mengeluarkan Guidance on TP
Doc & Country by Country Reporting (CbCR)
• Master File berisi informasi standar yang relevan
untuk semua anggota kelompok perusahaan
multinasional, yakni gambaran menyeluruh
mengenai operasi perusahaan multinasional
sebagai sebuah grup, seperti kebijakan TP
keseluruhan grup perisahaan, alokasi pendapatan
dalam grup perusahaan & kegiatan ekonomi yang
dilakukan entitas anggota grup perusahaan
Guidance of TP Doc (2/2)
• Local file berisi informasi spesifik transaksi WP di
suatu negara (lokal), bertujuan memberikan
informasi bahwa transaksi yang dilakukan WP sdh
sesuai prinsip kewajaran & kelaziman usaha,
meliputi lapkeu, analisis kesebandingan &
pemilihan metode TP
• CbCR : berisi info mengenai alokasi global
pendapatan & pajak perusahaan multi nasional
yang dibayar grup di seluruh dunia, juga indikator
atas kegiatan ekonomi para anggota grup
PMK-213/PMK.03/2016

CbC Reporting
Laporan Per
Jenis Dokumen
Negara
Dan/Atau Informasi
Tambahan Yang Wajib
LOCAL FILE Disimpan Oleh Wajib
Dokumen Lokal
Pajak Yang Melakukan
) Transaksi Dengan Para
Pihak Yang Mempunyai
Hubungan Istimewa
Dan Tata Cara
JENIS Pengelolaannya.

TP DOC MASTER FILE


Dokumen Induk
CONTENT MASTER FILE
Informasi mengenai Grup Usaha, paling sedikit memuat:

STRUKTUR DAN BAGAN


KEPEMILIKAN
KEGIATAN USAHA
YANG DILAKUKAN

HARTA TIDAK BERWUJUD


YANG DIMILIKI

AKTIVITAS KEUANGAN DAN


PEMBIAYAAN

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI


ENTITAS INDUK
Siapa Wajib Siapa Wajib Membuat
Membuat Master File CbCR?
dan Local File?
Primary Filling Secondary Filling
Omset> Rp50 M
Mechanism Mechanism
atau
Entitas Induk dari WPDN anggota Grup
Trx Afiliasi >Rp 20M
Grup Usaha di usaha yang induknya
(barang berwujud)
Indonesia di LN
atau dan dan
Omset di atas Rp 11 Negara induk tidak wajib
Trx Afiliasi >Rp5M (jasa,
Trilliun CbCR
bunga, royalty
dan dan
atau Negara induk tidak
Pihak Afiliasi berada Terdapat transaksi afiliasi memiliki perjanjian
dengan tarif pajak di pertukaran dgn IDN
bawah pasal 17 UU PPh dan
Negara induk memiliki
perjanjian pertukaran
dgn IDN namun CbC R
tidak diperoleh
Penyelesaian sengketa TP
• TP Compliance Practice : melengkapi UU domestik
dengan ketentuan TP
• Mutual agreement procedures : pengaturan sengketa
TP pada Tax Treaty & pencegahan pajak ganda akibat
koreksi TP  if no solution, can go to Arbitrase
• Simultaneous tax examination
• Safe harbour : memberikan interval toleransi kewajaran
atas suatu harga atau tingkat laba
• Advance Pricing Agreement : kesepakatan antara WP &
otoritas pajak mengenai harga atau laba wajar atas
transaksi yang dipengaruhi hubungan istimewa
Tax Avoidance or
Tax Evasion ?
SPV - Pedagang Pengumpul Non NPWP

Items tanpa SPV dengan SPV %


Revenues 100.000.000.000 100.000.000.000 100,00
Costs 80.000.000.000 90.000.000.000 90,00
Net Income 20.000.000.000 10.000.000.000 10,00
Income tax 5.000.000.000 2.500.000.000 2,50
tax saving 2.500.000.000 2,50
additional tax 50.000.000 0,05
additional cost - -
net tax saving 2.450.000.000 2,45
Dividen disamarkan Pinjaman
• Pada tahun 2017 PT X membayar dividen
kepada Y Ltd di Singapura sebesar USD 1 juta
→ terutang PPh Pasal 26 & dividen tidak dapat
dibebankan sebagai biaya
• Pada tahun 2018 PT memberikan pinjaman
kepada Y Ltd di Singapura sebesar USD 1 juta
dengan bunga 10% → terutang PPh Pasal 26
atas bunga, namun biaya bunga dapat
dibebankan
Tax Avoidance
Di negara-negara maju Tax Avoidance dibedakan atas
Acceptable dan Unacceptable Tax Avoidance.
Acceptable Unacceptable
Memiliki tujuan usaha yang Tidak memiliki tujuan usaha
baik yang baik
Tidak Semata-mata melakukan Semata-mata melakukan
penghindaran pajak penghindaran pajak
Tidak bertentangan dengan Bertentangan dengan
semangat pembuat undang semangat pembuat undang
undang undang
Tidak melakukan transaksi Melakukan transaksi yang
yang direkayasa direkayasa

Anda mungkin juga menyukai