OUTLINE
1. Interaksi UU PPh dan P3B
Hal lain yang tidak berkonflik dengan P3B: UU PPh JALAN TERUS!!!
Stop
3
P3B diterapkan ?
Tidak
1. Indonesia memiliki P3B dengan negara residen, dan 2. WP luar negeri adalah residen dari negara mitra P3B Indonesia terdapat SKD yang sah
4
2. Keberadaan BUT,
3. Hak pemajakan,
4. Besarnya penghasilan (tax base)
Tidak
3.
4.
Dividen, Penjelasan Pasal Pasal 4 ayat (1) huruf g, Bunga, Penjelasan Pasal 4 ayat (1) huruf f, Royalti, Penjelasan Pasal 4 ayat (1) huruf h, Sewa, Penjelasan Pasal 4 ayat (1) huruf i.
7.
8. 9. 10.
diperoleh pemegang saham karena pembelian kembali sahamsaham oleh perseroan yang bersangkutan; pembayaran kembali seluruhnya atau sebagian dari modal yang disetorkan, jika dalam tahuntahun yang lampau diperoleh keuntungan, kecuali jika pembayaran kembali itu adalah akibat dari pengecilan modal dasar (statuter) yang dilakukan secara sah; pembayaran sehubungan dengan tandatanda laba, termasuk yang diterima sebagai penebusan tandatanda laba tersebut; bagian laba sehubungan dengan pemilikan obligasi; bagian laba yang diterima oleh pemegang polis;
9
Pengertian Dividen Terselubung (constructive dividends): 1. Diperlukan untuk mencegah penghindaran pajak, 2. UU PPh tidak mendefinisikan dengan tegas, 3. Hanya menyediakan contoh:
pemegang saham yang telah menyetor penuh modalnya dan memberikan pinjaman kepada perseroan dengan imbalan bunga yang melebihi kewajaran.
11
PT Kurnia memperoleh pinjaman senilai US$ 50 juta dari Razor Corp. (perusahaan Perancis) dengan tingkat bunga per tahun sebesar 2% ditambah 20% laba per saham dan perjanjian pinjaman tidak mencantumkan saat jatuh tempo pinjaman. PT Sungai Warna menerbitkan saham baru seri AA dengan nilai Rp 400 miliar sehubungan dengan penyetoran modal oleh pemegang saham lama. Saham baru tersebut memberikan dividen tetap, kumulatif, sebesar Rp 1.000.000 lembar per saham dan perusahaan berhak membeli kembali saham tersebut dalam waktu 10 tahun.
2.
Diskusikan:
Apakah jenis penghasilan yang dapat timbul dari kedua transaksi berdasarkan ketentuan UU PPh?
12
13
(motion picture films), film atau pita video untuk siaran televisi, atau pita suara untuk siaran radio; dan 6. pelepasan seluruhnya atau sebagian hak yang berkenaan dengan penggunaan atau pemberian hak kekayaan intelektual/industrial atau hak-hak lainnya sebagaimana tersebut di atas. (Contoh Kasus)
15
16
17
SP DN
Pasal 4 ayat (1) minus ayat (3)
SP LN BUT
Pasal 5 ayat (1) a, b, dan c
Menghitung Pajak Pasal 16 ayat (1), (2), dan (4) Tarif Pajak
Penghilangan Pajak Berganda
18
XYZ Corp.
CAPITAL
PT ABC
Asumsi: PT ABC tidak memiliki penghasilan dari Indonesia
Catatan: 1. Negara sumber memiliki hak prioritas atas penghasilan yang bersumber dinegaranya. 2. Indonesia sebagai negara Domisili hanya menikmati residu pajak sebesar (28-15)% X 500 juta.
19
SP LN non BUT
Pasal 26 ayat (1), (2) , dan (4) Pasal 26 ayat (1), (2) , dan (4) Pasal 26 ayat (1), (2) , dan (4)
Pelunasan Pajak
Withholding
20
Pemajakan atas Outbound Income: Subjek Pajak : ZYZ Corp. (SPLN) Objek Pajak : Rp 500 juta PPh (20%) : Rp 100 juta Pemajakan bagi XYZ di LN: Objek Pajak : Rp 500 juta PPh (5%) : Rp 25 juta KPLN : Rp 25 juta PPh di LN : Rp ---
XYZ Corp.
CAPITAL
PT ABC
Catatan: 1. Indonesia sebagai negara sumber memiliki hak prioritas memajaki penghasilan. 2. Luar negeri hanya menikmati residu pajak, dan ternyata NIHIL.
21
bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan sehubungan dengan jaminan pengembalian utang; royalti, sewa, dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta;
d.
e. f. g. h.
Pasal 26
Ayat (2)
penghasilan dari penjualan atau pengalihan harta di Indonesia, kecuali yang diatur dalam Pasal 4 ayat (2), dan (KMK-434/KMK.03/1999 dan PMK82/PMK.03/2009) premi asuransi yang dibayarkan kepada perusahaan asuransi luar negeri (KMK624/KMK.03/1994)
Ayat (4)
Pasal 26 ayat (1): saat dibayarkan, disediakan untuk dibayarkan, atau telah jatuh tempo pembayaran
Diterapkan bagi SPLN, outbound income.
23
Tidak terdapat penjelasan dalam UU PPh, Diterapkan untuk setiap jenis penghasilan atau khusus untuk dividen? Referensi: SE-12/PJ.43/1993 tentang PPh Pasal 23/Pasal 26 atas Pembayaran Dividen atau Bagian Keuntungan dari Perseroan Dalam Negeri ... Bagi perusahaan yang tidak go public, saat terutangnya PPh Pasal 23 atau Pasal 26 ialah pada saat disediakan untuk dibayarkan. ... adalah saat dibukukan sebagai utang dividen yang akan dibayarkan yaitu pada saat pembagian dividen diumumkan/ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan. ....
24
25
Negara Sumber:
2. However, such dividends may also be taxed in the Contracting State of which the company paying the dividends is a resident and according to the laws of that State, but if the beneficial owner of the dividends is a resident of the other Contracting State, the tax so charged shall not exceed: a) 5 per cent of the gross amount of the dividends if the beneficial owner is a company (other than a partnership) which holds directly at least 25 per cent of the capital of the company paying the dividends; b) 15 per cent of the gross amount of the dividends in all other cases.
26
Negara Sumber:
2. However, such dividends may also be taxed in the Contracting State of which the company paying the dividends is a resident and according to the laws of that State, but if the beneficial owner of the dividends is a resident of the other Contracting State, the tax so charged shall not exceed: a) _ per cent (the percentage is to be established through bilateral negotiations) of the gross amount of the dividends if the beneficial owner is a company (other than a partnership) which holds directly at least 10 per cent of the capital of the company paying the dividends; (b) _ per cent (the percentage is to be established through bilateral negotiations) of the gross amount of the dividends in all other cases.
27
Negara Sumber:
2. However, such interest may also be taxed in the Contracting State in which it arises and according to the laws of that State, but if the beneficial owner of the interest is a resident of the other Contracting State, the tax so charged shall not exceed 10 per cent of the gross amount of the interest. The competent authorities of the Contracting States shall by mutual agreement settle the mode of application of this limitation.
28
Negara Sumber:
2. However, such interest may also be taxed in the Contracting State in which it
arises and according to the laws of that State, but if the beneficial owner of the interest is a resident of the other Contracting State, the tax so charged shall not exceed ___ per cent (the percentage is to be established through bilateral negotiations) of the gross amount of the interest. The competent authorities of the Contracting States shall by mutual agreement settle the mode of application of this limitation.
29
1. Royalties arising in a Contracting State and beneficially owned by a resident of the other Contracting State shall be taxable only in that other State.
30
Negara Sumber:
2. However, such royalties may also be taxed in the Contracting State in which
it arises and according to the laws of that State, but if the beneficial owner of the royalties is a resident of the other Contracting State, the tax so charged shall not exceed ___ per cent (the percentage is to be established through bilateral negotiations) of the gross amount of the royalties. The competent authorities of the Contracting States shall by mutual agreement settle the mode of application of this limitation.
31
Penyertaan 50%
Indonesia
Singapura Ketentuan Pajak di Singapura:
Dividen yang dibayar ke luar negeri tidak dipotong pajak. Dividen dari luar negeri bukan objek Pajak. WP Badan wajib menyampaikan SPT
Dividen Rp 1 Miliar
Gunakan P3B RI-Singapura untuk menentukan konsekuensi perpajakan bagi Wajib Pajak.
32
Dividen Rp 1 Miliar
Penyertaan Saham 50%
You Corp.
Gunakan P3B RI-Canada untuk menentukan konsekuensi perpajakan bagi Wajib Pajak.
33
Pinjaman
Singapura Indonesia Bunga Rp 1 Miliar Ketentuan Pajak di Indonesia:
PPh Pasal 26: 20%, Tarif PPh Badan: 28% WP Badan wajib melakukan pemotongan
PT ABC
Gunakan P3B RI-Singapura untuk menentukan konsekuensi perpajakan bagi Wajib Pajak.
34
Debitur
Pinjaman
Bunga Rp 1 Miliar
Apakah Indonesia mempunyai hak pemajakan atas bunga: 1. Dari SUN (Surat Utang Negara) yang dimiliki SPDN Singapura? 2. Dari SBI yang dimiliki oleh SPDN Singapura?
35
royalti (OECD Model). 2. Hak pemajakan negara sumber dibatasi. 3. Persentase yang lebih kecil dalam P3B daripada tarif domestik negara sumber tidak menimbulkan pengenaan pajak baru di negara sumber. 4. P3B tidak mengatur saat terutang pajak. Istilah paid mempunyai makna yang luas, karena konsep pembayaran bermakna pemenuhan kewajiban untuk menyediakan dana agar tersedia bagi pihak penerima (shareholder/kreditur) sesuai dengan cara yang diatur dalam kontrak atau kebiasaan.
36
Apabila terdapat hubungan efektif antara harta yang menghasilkan dividen, bunga, atau royalti dengan bentuk usaha tetap, maka pasal 7 Business Profit diterapkan.
38
39
PT Hutan Lestari
Indonesia
Modal
1.
2.
3. 4.
Pasal 10 ayat (4) P3B mengatribusi dividen yang diperoleh kantor pusat Quebec Corp. sebagai penghasilan BUT.
Ketentuan Pasal 10 ayat (1) dan (2) tidak diterapkan, sehingga tidak terdapat pembatasan tarif pajak atas dividen. Pemajakan atas dividen diterapkan seperti Laba Usaha, sehingga biaya yang terkait dengan dividen (3M) dapat dibebankan.
40
41
Dividen
Modal Kanada Malaysia
1. Menurut ketentuan Pasal 5 ayat (1) huruf c UU PPh, dividen merupakan objek
pajak BUT karena terdapat hubungan efektif. Penyertaan Q di Malaywood mendukung bisnis BUT di Indonesia. 2. Pasal 10 P3B RI-Kanada tidak mencakup dividen yang bersumber dari Malaysia. 3. Otoritas pajak Indonesia secara administratif sulit menegakkan ketentuan domestik. 4. WP luar negeri dapat mengklaim penerapan Pasal 24 P3B RI-Kanada tentang Non Diskriminasi agar BUT tidak dikenakan pajak lebih berat daripada WP Badan Indonesia.
42
Meskipun laba perusahaan negara X berasal dari Indonesia, namun Indonesia tidak boleh mengenakan pajak atas dividen yang dibayar oleh perusahaan negara X, kecuali penerima dividen adalah WP Indonesia atau terdapat hubungan efektif antara penyertaan dengan BUT di Indonesia. Laba yang belum dibagi tidak dapat dikenakan pajak dividen.
43
Proper Co. dengan menerapkan ketentuan pajak atas dividen? 2. Apabila ketentuan Indonesia dapat mengenakan pajak apakah P3B RI-Singapura memperkenankan hal tersebut? 3. Apabila salah satu pemegang saham merupakan SPDN Indonesia, dapatkah Indonesia mengenakan pajak?
44
Shareholder Belanda
Shareholder USA
$ Laba
diperoleh Quebec sebagai dividen dan mengenakan pajak di Indonesia atas laba sebagai dividen. 2. Apabila ketentuan Indonesia dapat mengenakan pajak, maka berdasarkan Pasal 10 ayat (6) P3B RI-Singapura, hak pemajakan tersebut dibatasi. 3. Apabila salah satu pemegang saham adalah SPDN, maka Indonesia dapat mengenakan pajak dengan menerapkan ketentuan perpajakan untuk inbound income.
45
Sumber penghasilan: Negara domisili tempat pembayar bunga , Negara tempat BUT yang membebankan bunga.
46
Beneficial Ownerships
1. Pendahuluan
2. Ketentuan Domestik
3. Penerapan P3B dan upaya pencegahan penghindaran pajak
50
Beneficial Ownerships
Pendahuluan Frase beneficial owner (BO) mulai diadopsi dalam Article 10, 11, 12 OECD Model Tax Convention (MTC) 1977. Prinsip: Pembatasan tarif pajak atas dividen, bunga, dan royalti hanya berlaku bagi jika beneficial owner penghasilan tersebut adalah resident di negara mitra P3B.
51
Beneficial Ownerships
Pendahuluan Pengertian BO tidak didefinisikan dalam P3B dan Model P3B (OECD/UN Model). Pengertian BO menurut OECD Model Commentary Art. 10, para. 12 - 12.1: a. BO bukanlah orang/badan yang bertindak sebagai agent, nominee, atau hanya bertindak sebagai conduit. b. Istilah BO tidak boleh ditafsirkan secara sempit, namun harus dipahami sesuai dengan konteks, objek, dan tujuan P3B, yaitu untuk menghindari pengenaan pajak berganda dan mencegah pengelakan pajak.
52
Beneficial Ownerships
Agen adalah orang atau badan yang bertindak sebagai
perantara dan melakukan tindakan untuk dan/atau atas nama pihak lain. (IBFD International Tax Glossary, 2005) Nominee adalah orang atau badan yang menjadi pemilik penghasilan secara hukum (legal owner) untuk menjalankan amanat dari pihak yang sebenarnya menikmati manfaat atas penghasilan. (IBFD International Tax Glossary, 2005) Perusahaan conduit adalah perusahaan antara yang didirikan untuk meneruskan harta dan/atau modal dari pihak yang menjadi pemilik sebenarnya kepada pihak lain dan/atau atau untuk meneruskan penghasilan dari pihak yang membayar penghasilan kepada pihak yang sebenarnya menikmati manfaat atas penghasilan. (Diolah dari IBFD International Tax
Glossary, 2005)
or made available for use by others On how the yields therefrom should be used.
were to be prevented from obtaining its benefit with help of interposed persons;
3. Treaty benefits should not be granted with a view to
formal title dividends, interest, or royalties, but to the real title. In other words, the old dispute of form over substance should be decided in favor of substance...
Beneficial Ownerships
Permasalahan
Investor (market or private)
Non Treaty Partner Indonesia Treaty Partner Indonesia with less favorable benefit Capital
X Corp.
Income
Beneficial Owner?
Treaty Partner Indonesia Indonesia
Income
Capital
PT ABC
57
Beneficial Ownerships
Pasal 26 ayat (1a): Negara domisili dari Wajib Pajak luar negeri selain yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan usaha melalui bentuk usaha tetap di Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Negara tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak luar negeri yang sebenarnya menerima manfaat dari penghasilan tersebut (beneficial owner).
58
Beneficial Ownerships
Penjelasan: Negara domisili dari Wajib Pajak luar negeri selain yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan usaha melalui bentuk usaha tetap di Indonesia yang menerima penghasilan dari Indonesia ditentukan berdasarkan tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak yang sebenarnya menerima manfaat dari penghasilan tersebut (beneficial owner). Oleh karena itu, negara domisili tidak hanya ditentukan berdasarkan Surat Keterangan Domisili, tetapi juga tempat tinggal atau tempat kedudukan dari penerima manfaat dari penghasilan dimaksud. Dalam hal penerima manfaat adalah orang pribadi, Negara domisilinya adalah negara tempat orang pribadi tersebut bertempat tinggal atau berada, sedangkan apabila penerima manfaat adalah badan, negara domisilinya adalah Negara tempat pemilik atau lebih dari 50% (lima puluh persen) pemegang saham baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama berkedudukan atau efektif manajemennya berada.
59
Beneficial Ownerships
Catatan atas Pasal 26 ayat (1a): Mengatur tentang pengertian negara domisili, Negara domisili: negara tempat beneficial owner (BO) penghasilan yang bersumber dari Indonesia. SKD tidak cukup untuk menentukan negara domisili. Penerapan P3B? Potensi masalah: pengaturan negara domisili berdasarkan Pasal ini dapat berbeda dengan tempat BO yang sebenarnya, yang ditentukan berdasarkan fakta atau berdasarkan penerapan pengertian BO menurut P3B.
60
Beneficial Ownerships
Menafsirkan siapa BO menurut Pasal 26 ayat (1a).
Logika matematika:
Negara domisili (A) = Negara tempat orang pribadi bertempat tinggal atau berada (C-1) Badan: Negara Domisili (A) = Negara tempat pemilik atau lebih dari 50% pemegang saham baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama berkedudukan (C-2). Negara Domisili (A) = Negara tempat efektif manajemennya berada (C3).
61
Beneficial Ownerships
Tes untuk BO Orang Pribadi: Apakah BO (B) pasti sama dengan orang pribadi penerima penghasilan (C-1) ? Jawab: belum tentu. Bila orang pribadi tersebut hanya bertindak sebagai agent/nominee/conduit, maka menurut P3B ia bukan BO.
Tes untuk BO Badan: Apakah BO pasti sama dengan pemilik perusahaan atau pemegang saham (C-2) atau tempat efektif manajemen (C3)? Jawab: belum tentu. Bila perusahaan tersebut bukan agent/nominee/conduit, maka ia adalah BO-nya, bukan si pemilik, pemegang saham, atau tempat efektif manajemen.
62
X BANK LTD
PROCEEDS
Draco BV
INDONESIA
Loan 2004
Interest
PT UTAMA
9.
from Glocus Ltd. with a maximum amount of USD 10,000,000,000. The proceeds of the note program has been used for the acquisition of among other things loans. During the financial year ended December 31, 2004 a total amount of USD 800,000,000 of the Secured Note Programme has been drawn. (Laporan Keuangan, hal X) Glocus Ltd, dengan pinjaman yang diberikan oleh Draco kepada para debtor nya, termasuk PT CMI, adalah sama persis. (Laporan Keuangan, hal X) *5 tahun - 9%, ** 5 tahun - 6 bulan LIBOR
Catatan: Tidak terdapat informasi mengenai Glocus Ltd. (pihak yang memberikan kredit kepada Draco BV), maupun Stichting Draco BV (pihak yang menjadi pemegang saham tunggal dari Draco BV)
66
5 PT D
6 PT E 7 PT E 8 PT F 9 PT G 10 PT H 11 PT I 12 PT J 13 PT K 14 PT L
4,730,000 20 PT S
89,250,000 21 PT T 2,450,000 22 PT U 4,500,000 23 PT V 27,050,000 24 PT W 10,050,000 25 PT X 134,850,000 26 PT Y 12,650,000 27 PT Z 9,050,000 28 PT AA 18,450,000 29 PT AB
17,100,000
23,800,000 19,000,000 5,900,000 3,300,000 3,300,000 600,000 200,000 300,000 9,150,000
15 PT M
193,200,000
Total
830 juta
67
Current assets Debtors Other receivables Cash and cash equivalent Total assets
100%
SELESAI
70