KUP-A
OUTLINE PEMBELAJARAN
Pengenalan Pajak
Pembayaran Pajak
SPT
Definisi Pajak
KETENTUAN UMUM
DAN UU Nomor 16 Tahun 2000
TATA CARA PERPAJAKAN
page 15
NPWP
Pengertian :
Nomor Pokok Wajib Pajak adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak
sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda
pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan
kewajiban perpajakannya
(Pasal 1 Angka 6 UU KUP)
FUNGSI NPWP:
1. Sebagai tanda Pengenal (identitas wajib pajak)
2. Untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran dan pengawasan
administrasi
3. Untuk keperluan yang berhubungan dengan dokumen perpajakan
baik karena untuk pelaporan pajak maupun keharusan dalam
pelayanan publik
Pengertian :
Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak,
pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan
kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan.
(Pasal 1 Angka 2 UU KUP)
page 18
WAJIB PAJAK
MELIPUTI
page 19
NOMOR POKOK WAJIB PAJAK
Kewajiban Mendaftarkan Diri
Syarat Objektif
Syarat Subjektif
20
Pasal 2
NPWP
( Pasal 2 Ayat (1) UU KUP )
Persyaratan Persyaratan
Subjektif Objektif
Subjek PPh :
╬ Orang pribadi
╬ Warisan yang belum terbagi
╬ Badan
╬ Bentuk Usaha Tetap
OP yang tidak bertempat tinggal/ berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari
dalam jangka waktu 12 bulan, dan badan yang tidak didirikan/berkedudukan
di Indonesia yang menjalankan usaha atau kegiatan melalui bentuk usaha
tetap di Indonesia;
OP yang tidak bertempat tinggal/berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari
dalam jangka waktu 12 bulan, dan badan yang tidak didirikan/berkedudukan
di Indonesia yang dapat menerima atau memperoleh penghasilan dari
Indonesia bukan dari menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui
bentuk usaha tetap (BUT) di Indonesia.
Kewajiban Wajib Pajak
Pasal 2 Ayat (1), dan (2)
25
TIDAK TERMASUK
SUBYEK PPh
• Kantor Perwakilan Negara Asing
• Pejabat perwakilan diplomatik, Konsulat dan pejabat lain termasuk orang yang
diperbantukan kepada mereka dan bertempat tinggal bersama mereka, dengan
syarat :
– Bukan Warga Negara Indonesia
– Di Indonesia tidak menerima/memperoleh penghasilan lain (diluar jabatan/
pekerjaannya)
– Negara yang bersangkutan memberikan perlakuan timbal balik
• Organisasi Internasional yang ditetapkan Menteri Keuangan dengan syarat Indonesia
menjadi anggotanya serta tidak memperoleh penghasilan di Indonesia selain dari
bunga pinjaman yang dananya berasal dari iuran anggota
• Pejabat perwakilan Organisasi Internasional yang ditetapkan Menteri Keuangan,
dengan syarat :
– Bukan Warga Negara Indonesia
– Tidak menjalankan usaha/kegiatan/usaha lain untuk memperoleh
penghasilan di Indonesia
Elektronik
KPP
Datang Langsung
KP2KP
Pos/Ekspedisi/Kurir
28
1. Membuka situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat
http://www.pajak.go.id.
2. Memilih menu sistem e-Registration.
3. Membuat account dengan melakukan login pada sistem e- Registration.
4. Login ke sistem e-Registration dengan mengisi username dan password
yang telah dibuat.
5. Memilih menu “Permohonan Pendaftaran NPWP dan/atau Pengukuhan
PKP”.
6. Memilih jenis Wajib Pajak yang sesuai (Orang Pribadi, Badan atau
Bendahara)
7. Mengisi formulir permohonan pada layar komputer dengan lengkap dan
benar.
8. Memilih tombol “daftar” untuk mengirim Formulir Permohonan
Pendaftaran NPWP dan/atau Pengukuhan PKP.
9. Mencetak formulir permohonan yang sudah diisi secara lengkap dan SKTS
melalui aplikasi e-Registration.
10. Menerima SKT, NPWP dan/atau SPPKP dari KPP dimana Wajib Pajak
Terdaftar
Tempat Pendaftaran dan Pelaporan
Pasal 2 Ayat (1), dan (3)
KPP Tempat
Kedudukan Usaha
• Berlaku bagi dan KPP Tempat
WP Badan atau Tinggal
WP OP yang • Berlaku bagi
tak berkegiatan WP OP yang
usaha di berkegiatan
tempat tinggal. usaha di
tempat tinggal.
KPP Tempat
Kedudukan Usaha
30
PENENTUAN
TEMPAT TINGGAL WP OP
WP ORANG PRIBADI
PER-20/2013 JO PER-38/2013
PMK Nomor 182/ PMK.03/ 2015
SYARAT-SYARAT PENDAFTARAN
WP BADAN
BADAN JO BENDAHARA
PEMOTONG/PEMUNGUT
PER-20/2013 JO PER-38/2013
Jangka Waktu Pendaftaran
Pasal 2 Ayat (5), dan PMK No. 182/ PMK.03/ 2015
NPWP PKP
WP Badan/ WP OP WP OP Non
Usahawan Usahawan 35
NOMOR POKOK WAJIB PAJAK
Wanita Kawin
kewajiban perpajakan
digabung dgn orang tuanya
37
Pasal 2
NOMOR POKOK WAJIB PAJAK
Warisan Yang Belum terbagi
menggunakan
diwakili oleh
38
Pasal 3
Tempat Pendaftaran dan Pelaporan
WP atau PKP Tertentu
WP BUMN, PMA, BUT, WNA, perusahaan masuk bursa, dan KPP tempat pusat, cabang/
perusahaan besar tertentu, terbatas dalam hal sebagai pemotong dan perwakilan atau kegiatan usaha.
atau pemungut PPh.
WP OP yang memiliki beberapa tempat usaha. KPP tempat tinggal atau tempat
39 usaha.
kegiatan
TEMPAT PENDAFTARAN & PELAPORAN
WP / PKP TERTENTU
PER-9/PJ/2008 Jo. PER-35/PJ/2009
PMA TIDAK MASUK BURSA ditetapkan dirjen pajak KPP PMA 1 s.d. 6
BUT & ORANG ASING DKI&Luar DKI ditetapkan dirjen pajak KPP BADORA 1 & 2
WP PERSH. MASUK BURSA termasuk SRO ditetapkan oleh KPP PERUSAHAAN
dirjen pajak MASUK BURSA
WP Badan & OP yang masuk kategori Besar ditetapkan
KPP LTO,Madya,HWI
oleh dirjen pajak
BARANG JASA
KENA KENA
PAJAK PAJAK
TEMPAT
TEMPAT
TEMPAT TINGGAL KEGIATAN USAHA
KEDUDUKAN DILAKUKAN
SECARA
JABATAN
SECARA
JABATAN
DIMULAI SEJAK SAAT WAJIB PAJAK MEMENUHI PERSYARATAN
SUBJEKTIF OBJEKTIF
Peran WP
• Mengajukan permohonan dengan Surat Pernyataan Pindah kepada KPP
Lama
WP Badan berada
WP OP Meninggal Dunia WP OP wanita menikah WP BUT menghentikan
dalam proses likuidasi
dan Tidak ada Warisan dan tidak melaksanakan kegiatannya di
atau pembubaran.
kewajiban pajak sendiri. Indonesia.
WP yang piutangnya
dihapuskan akibat tidak
WP Bendahara tidak WP OP Meninggalkan WP Memiliki Lebih dari memiliki kekayaan atau
melakukan Indonesia 1 NPWP meninggal tanpa
Pembayaran warisan.
Dirjen Pajak
Warisan sudah dibagi menganggap perlu, atas
Anak belum Dewasa
WP tertentu.
PEMERIKSAAN
HARUS MEMBERIKAN KEPUTUSAN ATAS PERMOHONAN
PENGHAPUSAN NPWP DALAM JANGKA WAKTU
6 BULAN 12 BULAN
WP OP WP BADAN
PERMOHONAN
JABATAN
WP
PEMERIKSAAN
KEPUTUSAN 6 BULAN
SANKSI
Setiap orang yang dengan sengaja tidak mendaftarkan diri untuk diberikan NPWP
atau tidak melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP
Tidak Wajib Menyampaikan SPT dan Tidak Dikenai Sanksi Pasal 7 UU KUP
52
Diskusi
Seno, bujangan (TK/-) adalah pengangguran. Namun Seno memiliki
deposito dengan bunga per bulan sebesar Rp5.000.000,00. Bunga
tersebut mulai diperoleh sejak bulan Februari 2013. Atas penghasilan
bunga tersebut telah dipotong PPh yang bersifat Final oleh bank.
PMK-242/PMK.03/2014
Pembayaran atau
Penyetoran Pajak
WP
Kriteria
Tertentu
WP di
WP Usaha
Daerah
Kecil
Tertentu
WP OP yang
WP Badan
merupakan:
Memiliki
WP OP Memiliki peredaran bruto
Dalam peredaran bruto 100%
dimiliki < Rp
Negeri. < Rp 900.000.000,00.
600.000.000,00. WNI.
58
Sanksi Administrasi Atas Keterlambatan Pembayaran Pajak
Contoh:
SPT Tahunan PPh Badan Tahun 2014 mengalami kurang bayar (PPh Pasal
29) sebesar Rp.100 Juta. PPh Pasal 29 tersebut dibayar dan dilaporkan
tanggal 10 Juni 2015. Selanjutnya diterbitkan STP atas keterlambatan
bayar PPh 29 dan lapor SPT Tahunan, dengan perhitungan sanksi
terlambat bayar sebesar : 2 x 2% x Rp.100.000.000,00 = Rp.4.000.000,00
60
Tanggal Jatuh Tempo
Pembayaran Surat Keputusan
Kewajiban
Akibat
Surat maksimal 1
bulan sejak
Keputusan: penerbitan.
• STP/SPPT/STP PBB Menyebabkan
• SKPKB pajak yang Khusus bagi WP
• SKPKB harus dibayar Usaha Kecil dan
Tambahan WP di daerah
• SK Pembetulan
bertambah. tertentu, dapat
• SK Keberatan diperpanjang
• Putusan Banding hingga
maksimal 2
bulan.
61
Pembayaran Pajak
Jika hari hari libur termasuk hari Sabtu atau hari libur nasional
e-Billing SYSTEM
Manfaat bagi Wajib Pajak
2 LEBIH AKURAT
PER-26/PJ/2014 Pasal 4
Wajib Pajak dapat memperoleh Kode Billing
sebagaimana dimaksud pasal 2 ayat (5) dengan cara
:
1. Membuat sendiri pada Aplikasi Billing DJP
2. Melalui Bank/Pos Persepsi atau Pihak lain
3. Diterbitkan secara Jabatan Oleh DJP
Membuat Sendiri Billing Pajak
pada Aplikasi Billing DJP
1 2 3
CREATE
DAFTAR BAYAR
BILLING
Step 1
• Klik “register”
page 70
Input Data SSP
KLIK OK
KLIK SIMPAN
page 71
Terbitkan Kode Billing
KLIK TERBITKAN
KODE BILLING
page 72
Kode Billing Bisa di-Print
KODE BILLING
(15 DIGIT)
KLIK CETAK
KLIK SAVE
page 73
Kode Billing Bisa di-Print
PRINTOUT
KODE BILLING
page 74
PROSES PEMBAYARAN
BILLING
PMK - 242/PMK.03/2014
Psl. 10
Pembayaran dan penyetoran pajak dilakukan ke Kas Negara
melalui :
a. Layanan pada loket/teller
b. Layanan dengan menggunakan Sistem Elektronik lainnya
Pada Bank/Pos Persepsi
PER - 26/PJ/2014
Psl. 3
Transaksi Pembayaran/penyetoran pajak sebagaimana dimaksud
dalam pasal 2 ayat (5) dapat dilakukan melalui Teller Bank/Pos
persepsi, ATM, Internet Banking dan EDC
page 75
Proses Pembayaran Dapat dilakukan Melalui :
COUNTER / TELLER
page 76
PER – 26/PJ/2014
Pasal 3 ayat (2) Atas pembayaran sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), WP menerima BPN sebagai
bukti setoran.
page 77
SPT
(SURAT PEMBERITAHUAN )
SPT
Pasal 1 Angka (10), (11), dan (12)
81
Kewajiban Pemenuhan SPT
Pasal 3 Ayat (1), (1b), (2), (3), (3a), (4), (5) dan UU PPN
82
Tanggal Jatuh Tempo Pelaporan (1)
a
PPN atas
PPh Pasal PPN atas pemanfaatan
PPh Pasal 4 PPh Pasal
22 atas kegiatan BKP-TB atau
Ayat (2), 15, 22 dipungut
BBM, gas, membangun JKP dari luar
21, 23, 25, WP Badan
dan sendiri oleh daerah
dan 26. tertentu.
pelumas. PKP. pabean oleh
PKP.
Apabila surat
SPT tidak sepenuhya dilampiri keterangan atau
dokumen dipersyaratkan. pemberitahuan
dianggap
tidak disampaikan,
SPT yang menyatakan lebih bayar disampaikan Dirjen Pajak
setelah 3 tahun berakhirnya masa atau tahun,
dan WP telah ditegur secara tertulis. wajib
memberitahukan
kepada WP.
SPT disampaikan setelah Dirjen Pajak melakukan
pemeriksaan atau menerbitkan SKP.
86
Sanksi Administrasi Keterlambatan atau Tidak
Disampaikannya SPT
Pasal 7 Ayat (1)
WP OP berpenghasilan
netto di bawah PTKP,
tidak wajib WP OP yang tidak
menyampaikan SPT menjalankan usaha atau
Masa PPh 25 dan SPT melakukan pekerjaan
Tahunan PPh. bebas, tidak wajib
menyampaikan SPT Masa
PPh 25.
88
WP Kriteria Tertentu yang Berhak Melaporkan
Beberapa Masa dalam 1 SPT
Pasal 3 Ayat (3a), dan PMK No. 182/ PMK.03/ 2007
WP
Kriteria
Tertentu
WP di
WP Usaha
Daerah
Kecil
Tertentu
WP OP yang WP Badan
WP Badan WP OP
merupakan: yang:
92
Cara Penyampaian SPT
Pasal 5, 6, dan KMK Nomor 243/PMK.03/2014
SPT
Disampaikan melalui
Cara lain.
kantor pos secara
• Ekspedisi atau jasa kurir tercatat.
yang ditunjuk Dirjen Pajak.
• Tempat lain yang ditetapkan • Tanda bukti dan tanggal
Dirjen Pajak/ e-filing pengiriman dipersamakan
dengan penerimaan.
93
WP Tidak Dikenai Sanksi Denda
a
Disampaikan
Dikenakan
paling lama 2
sanksi bunga
tahun sebelum
2% per bulan
Melampirkan daluarsa Belum
apabila
pernyataan penetapan, dilakukan
pembetulan
tertulis. untuk SPT yang pemeriksaan.
menyebabkan
menyatakan
pajak kurang
rugi atau lebih
bayar.
bayar.
95
PEMBETULAN SPT
Pasal 8 ayat (1)
DENGAN MENYAMPAIKAN
SURAT PERNYATAAN
SYARAT :
BELUM DILAKUKAN TINDAKAN PEMERIKSAAN
oleh DIREKTUR JENDERAL PAJAK.
PEMBETULAN SPT
Pasal 8 ayat (1a)
RUGI ATAU
LEBIH BAYAR
TIDAK YA
a. pajak-pajak yang masih harus dibayar menjadi lebih besar atau lebih kecil;
b. rugi berdasarkan ketentuan perpajakan menjadi lebih kecil atau lebih besar;
c. jumlah harta menjadi lebih besar atau lebih kecil; atau
d. jumlah modal menjadi lebih besar atau lebih kecil
103
Pasal 8
PENGUNGKAPAN KETIDAKBENARAN PERBUATAN (1)
Pasal 8 ayat (3)
Pengungkapan Wajib
Ketidakbenaran Pajak
Perbuatan
Tidak sesuai
dengan Usulan Penyidikan
keadaan yg
sebenarnya
Dirjen Pemeriksaan
Pajak Bukper
Terbuka tetap
dilanjutkan sesuai dengan
Pemeriksaan > dengan Temuan
keadaan yg
Pemeriksaan Bukper
Bukper sebenarnya
Terbuka
Laporan Hasil Pemberitahuan
Pemeriksaan Tidak Dilakukan
Bukper Penyidikan
Pemeriksaan terdapat
Bukper data lain
104
Pasal 7
PENGUNGKAPAN KETIDAKBENARAN PERBUATAN (2)
Pasal 8 ayat (3)
Syarat:
Kemauan sendiri
Ditandatangani WP
Pernyataan tertulis
penghitungan kekurangan pajak dalam
Sepanjang mulainya penyidikan belum format SPT
diberitahukan kpd penuntut umum
SSP Kurang Bayar
SSP denda sebesar 150%
Dirjen Pajak
105
Pasal 7
Pembetulan SPT Akibat Surat Keputusan Keberatan
atau Putusan Banding
Pasal 8 Ayat (6)
WP menerima SKP, Surat Keputusan Keberatan,
Surat Keputusan Pembetulan, Putusan Banding,
atau Putusan Peninjauan Kembali yang menyatakan
rugi fiskal yang berbeda dari yang diajukan.
page 108
Surat Ketetapan Pajak (SKP)
Pasal 1 Angka (14), dan Pasal 12 Ayat
(1)
111
page 111
Ilustrasi
Sanksi Bunga
Akibat SKPKB
CV. BAHANA memperoleh Pengukuhan sebagai PKP
secara jabatan pada November 2012. Perusahaan dikenai
Pemeriksaan dan ditetapkan bahwa nilai penyerahan BKP di
Mei 2009 adalah Rp 2.350.000.000,00. SKPKB diterbitkan di
bulan Desember 2012 untuk menagih PPN kurang bayar.
Dasar
Penerbitan
Hasil
Hasil Putusan
Hasil Pemeriksaan
Penelitian
Pemeriksaan Pengadilan bukti
keterangan
terhadap: Inkracht permulaan
lain.
terhadap:
Kewajiban WP Badan
WP yang alpa
perpajakan tidak
tidak atau salah
SPT WP, jika SPT memenuhi
menyampaikan
tidak kewajiban
SPT.
disampaikan. Pemeriksaan.
115
page 115
Sanksi Administrasi Kealpaan
Pasal 13A
2% x DPP
Melaporkan FP ≠ masa
penerbitan FP
Pasal 8 ayat (2) KUP: dalam hal WP membetulkan sendiri SPT Tahunan yang
mengakibatkan utang pajak menjadi lebih besar;
Pasal 8 ayat (2a) KUP: dalam hal WP membetulkan sendiri SPT Masa yang
mengakibatkan utang pajak menjadi lebih besar;
Pasal 9 ayat (2a) KUP : pembayaran atau penyetoran pajak yang terutang dalam
suatu Masa Pajak dilakukan setelah tanggal jatuh tempo;
Pasal 9 ayat (2b) KUP : pembayaran atau penyetoran kekurangan pajak yang
terutang berdasarkan SPT Tahunan PPh dilakukan setelah tanggal jatuh tempo
penyampaian SPT Tahunan
Pasal 19 ayat (1) KUP: dalam hal jumlah pajak yang masih harus dibayar menurut
ketetapan, pada saat jatuh tempo tidak atau kurang dibayar;
Pasal 19 ayat (2) KUP: dalam hal WP diperbolehkan mengangsur atau menunda
pembayaran pajak;
Pasal 19 ayat (3) KUP: dalam hal WP menunda penyampaian SPT Tahunan yang
penghitungan sementara pajak yang terutang kurang dari jumlah pajak yang
sebenarnya terutang.
Pasal 14 ayat (1) huruf g: PKP yang gagal berproduksi dan telah diberikan
pengembalian Pajak Masukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (6a) UU
PPN 1984 dan perubahannya. page 118
PENERBITAN STP Pasal 14 UU KUP
e. pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai PKP yang tidak mengisi faktur pajak
secara lengkap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5) UU PPN 1984 dan
perubahannya, selain: 1. identitas pembeli sebagaimana dimaksud dalam Pasal
13 ayat (5) huruf b UU PPN 1984 dan perubahannya; atau 2. identitas pembeli
serta nama dan tandatangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5)
huruf b dan huruf g UU PPN 1984 dan perubahannya, dalam hal penyerahan
dilakukan oleh PKP pedagang eceran;
Terhadap Pengusaha atau Pengusaha Kena Pajak tersebut
masing-masing, selain wajib menyetor pajak yang
terutang, dikenai sanksi administrasi berupa denda
sebesar 2% (dua persen) dari Dasar Pengenaan Pajak.
(Pasal 14 ayat 5 UU KUP)
page 120
PENERBITAN STP Pasal 14 UU KUP
page 121
Ilustrasi
Sanksi Denda
Akibat STP
DPP 682.500.000
PPN Kurang Bayar 68.250.000
Sanksi Denda = 2% x 682.500.000
= 13.650.000
Pajak yang harus dibayar = 68.250.000 + 13.650.000
= Rp 81.900.000,00
122
page 122
Sebab Penerbitan dan Sanksi
SKPKBT
Pasal 15 Ayat (1), (2), (3), dan (4)
SKPKBT • Disebabkan penemuan data baru atau data yang
diterbitkan semula belum terungkap, hingga menambah pajak
dalam terutang.
jangka 5 • WP dikenai kenaikan 100% dari pajak terutang jika
tahun sejak data ditemukan melalui pemeriksaan.
saat • WP tidak dikenai kenaikan jika data dilaporkan
sendiri sebelum pemeriksaan,
terutang.
SKPKBT
dapat • Disebabkan akibat WP dikenai pidana
diterbitkan perpajakan.
setelah • WP dikenai sanksi bunga 48% dari pajak
lewat jangka kurang bayar.
5 tahun.
123
page 123
Dasar Penerbitan SKPKBT
a
Hasil Pemeriksaan
atau Pemeriksaan
Ulang data baru.
Hasil Penelitian
atas keterangan
tertulis WP.
Hasil Penelitian
atas vonis pidana
perpajakan.
124
page 124
Ps 15 PP 74/2011
SKPKBT
Data Baru
Pengakuan
dimiliki Dirjen Pajak
WP
Verifikasi/
Pemeriksaan/
Pemeriksaan/ Verifikasi Verifikasi
Pemeriksaan Ulang
Pemeriksaan Ulang
data baru selain Putusan pengadilan, Putusan Pengadilan yang dapat hasil klarifikasi/ Keterangan tertulis
hasil klarifikasi/ konfirmasi faktur pajak, menimbulkan kerugian pada konfirmasi faktur dari WP atas
keterangan tertulis dari WP atas pendapatan negara pajak kehendak sendiri
kehendak sendiri
data atau keterangan mengenai segala sesuatu yang diperlukan untuk menghitung
belum
besarnya jumlah pajak yang terutang yang oleh Wajib Pajak
diberitahukan pada waktu penetapan
semula, baik dalam Surat Pemberitahuan dan lampiran-lampirannya
maupun dalam pembukuan perusahaan yang diserahkan pada waktu
pemeriksaan.
(Penjelasan Pasal 15 UU KUP)
page 126
DATA BARU
(Penjelasan Pasal 15 UU KUP)
Selain itu, yang termasuk dalam data baru adalah data yang semula belum
terungkap, yaitu data yang:
Walaupun Wajib Pajak telah memberitahukan data dalam Surat Pemberitahuan atau
mengungkapkannya pada waktu pemeriksaan, tetapi apabila memberitahukannya
atau mengungkapkannya dengan cara sedemikian rupa sehingga membuat fiskus
tidak mungkin menghitung besarnya jumlah pajak yang terutang secara benar
sehingga jumlah pajak yang terutang ditetapkan kurang dari yang seharusnya, hal
tersebut termasuk dalam pengertian data yang semula belum terungkap.
page 127
Data yang semula belum terungkap
misalnya
Dalam Surat Pemberitahuan dan atau laporan keuangan tertulis adanya
biaya iklan Rp10.000.000,00 sedangkan sesungguhnya biaya tersebut
terdiri dari Rp5.000.000,00 biaya iklan di media masa dan
Rp5.000.000,00 sisanya adalah sumbangan atau hadiah.
page 128
Data yang semula belum terungkap
misalnya
Dalam Surat Pemberitahuan dan atau laporan keuangan disebutkan
pengelompokan harta tetap yang disusutkan tanpa disertai dengan
perincian harta pada setiap kelompok yang dimaksud, demikian pula pada
saat pemeriksaan untuk penetapan semula Wajib Pajak tidak
mengungkapkan perincian tersebut, sehingga fiskus tidak dapat meneliti
kebenaran pengelompokan dimaksud.
Dalam pengelompokan tersebut sesungguhnya terdapat kesalahan,
misalnya harta yang seharusnya termasuk dalam kelompok harta berwujud
bukan bangunan kelompok 3 namun dikelompokkan ke dalam kelompok 2.
page 129
Pembetulan Ketetapan Pajak
Pasal 16
Dirjen Pajak dapat membetulkan SKP, STP, Surat Keputusan Pembetulan, Surat
Keputusan Keberatan, Surat Keputusan Pengurangan Sanksi Administrasi, Surat
Keputusan Penghapusan Sanksi Administrasi, Surat Keputusan Pengurangan
Ketetapan Pajak, Surat Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak, Surat Keputusan
Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak, atau Surat Keputusan Pemberian
Imbalan Bunga.
Diinisiasi oleh:
• Dirjen Pajak secara jabatan, atau
• Permohonan WP yang harus diputuskan dalam jangka 6 bulan, atau dianggap
dikabulkan jika melewati 6 bulan. Penjelasan dapat diberikan atas penolakan
permohonan seluruhnya atau sebagian.
130
page 130
Penerbitan SKPN
a
Pasal 17A, dan PMK No. 145/ PMK.03/ 2012 Jo PMK No. 183/ PMK.03/ 2015
132
page 132
Pasal 17 (1) KUP
PENERBITAN SKPLB
Direktur Jenderal Pajak setelah melakukan pemeriksaan,
menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar apabila
jumlah kredit pajak atau jumlah pajak yang dibayar lebih
besar daripada jumlah pajak yang terutang.
untuk PPh, jumlah kredit pajak lebih besar dari jumlah pajak yang terutang,
untuk PPN, jumlah kredit pajak lebih besar dari jumlah pajak yang terutang.
Jika terdapat pajak yang dipungut oleh Pemungut PPN, jumlah pajak yang
terutang dihitung dengan cara jumlah Pajak Keluaran dikurangi dengan pajak
yang dipungut oleh Pemungut PPN tersebut
untuk PPnBM, jumlah pajak yang dibayar lebih besar daripada jumlah pajak
yang terutang.
SKPLB tersebut diterbitkan setelah dilakukan pemeriksaan atas SPT yang disampaikan WP
yang menyatakan kurang bayar, nihil, atau lebih bayar yang tidak disertai dengan permohonan
pengembalian kelebihan pembayaran pajak. Apabila WP setelah menerima SKPLB dan
menghendaki pengembalian kelebihan pembayaran pajak, wajib mengajukan permohonan
tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2).
page 133
PENERBITAN SKPLB Pasal 17 (2) KUP
PPh yang salah dipotong atau dipungut tsb dapat diminta kembali oleh Wajib Pajak
yang dipotong/dipungut dengan surat permohonan, sepanjang belum dikreditkan.
PPN dan PPnBM yang salah dipungut tsb dapat diminta kembali oleh PKP yang
dipungut dengan surat permohonan, sepanjang belum dikreditkan atau belum
dibebankan sebagai biaya.
135
page 135
Penerbitan SKPLB
Pasal 17
Awal Inisiasi
• SKPLB mensyaratkan adanya surat pemberitahuan oleh WP yang
menyatakan adanya pajak lebih bayar, tanpa permohonan restitusi.
Langkah Verifikasi
• Dirjen Pajak melakukan pemeriksaan atau penelitian kebenaran pembayaran.
Penerbitan SKPLB
• Apabila diketemukan kredit pajak atau pajak yang telah dibayar melebihi
pajak terutang, atau terdapat pajak yang seharusnya tidak terutang, seperti:
• Kredit PPh melebihi PPh terutang.
• PPN Masukan melebihi PPN Keluaran.
• PPnBM yang dibayar melebihi PPnBM terutang.
• SKPLB dapat diterbitkan lebih dari satu kali.
136
page 136
SKPLB
PASAL 17 Dirjen Pajak menerbitkan SKPLB dalam hal:
137
page 137
Ketentuan Umum Restitusi
Pasal 17B, dan PMK No. 17/ PMK 03/ 2013 jo
PMK No.184/PMK.03/2015
138
page 138
SKPLB
PASAL 17B WP MENGAJUKAN RESTITUSI
SKPN SKPLB
PERMOHONAN
WP
12 SKPKB 1
bulan =
bulan
SPT
PEMERIKSAAN
SKPLB
ketentuan 12 bulan tidak berlaku terhadap WP yang sedang dilakukan pemeriksaan Buper
139
page 139
SKPPKP
(SURAT KEPUTUSAN PENGEMBALIAN PENDAHULUAN KELEBIHAN PAJAK)
Permohonan WP
Penelitian
Ps. 11 (1) UU
diperhitungkan dengan utang
KUP
pajak Ps. 26 PP 74
SKPKPP
1 bulan sejak tanggal SKPPKP
Pasal 25 & 26 page 140
Penerbitan SKPPKP (Surat Keputusan
Pengembalian Pendahuluan Kelebihan
Pembayaran)
Pasal 17C Ayat (1), (4), dan (5)
141
page 141
SKPPKP
PASAL 17C WP KRITERIA TERTENTU
SK
PERMOHONAN Pengembalian
WP
PENELITIAN
Pendahuluan
DAPAT
DIPERIKSA skp
Kelebihan Pajak
PPh
PPN
3 Bulan
1 Bulan
5 tahun
SANKSI
SKPKB KENAIKAN
100%
142
page 142
WP Kriteria Tertentu Berhak Atas
SKPPKP
Pasal 17C Ayat (2), (6), dan PMK No. 74/ PMK. 03/ 2012
Merupakan WP yang Kecuali apabila
memenuhi syarat berikut: WP menemui
• Tepat waktu menyampaikan SPT kondisi berikut:
Tahunan 3 tahun terakhir. • WP dikenai
• Tidak terlambat melaporkan SPT penyidikan pidana
Masa lebih dari 3 kali dalam setahun perpajakan.
terakhir. Keterlambatan tidak • WP terlambat
melampaui batas penyampaian SPT melaporkan SPT
Masa berikutnya dan tidak berturut - Masa pajak tertentu
turut. selama 2 kali
• Tidak memiliki tunggakan pajak, berturutan atau 3 kali
kecuali angsuran atau penundaan tidak berturutan
yang diizinkan. dalam 1 tahun.
• Laporan keuangan diaudit, predikat • WP terlambat
WTP selama 3 tahun terakhir. melaporkan SPT
• Tidak pernah divonis atas pidana Tahunan.
perpajakan selama 5 tahun terakhir.
143
page 143
PENCABUTAN WAJIB PAJAK KRITERIA TERTENTU
SK
PERMOHONAN Pengembalian DAPAT
WP PENELITIAN
Pendahuluan DIPERIKSA skp
Kelebihan Pajak
PPh
PPN
3 Bulan
1 Bulan 5 tahun
SANKSI
SKPKB KENAIKAN
100%
147
Pengembalian Kelebihan Pembayaran
Pajak
Pasal 11, PMK No. 16/ PMK.03/ 2011
• Pengembalian kelebihan pembayaran pajak diberikan atas
permohonan WP, setelah diperhitungkan dengan utang pajak tersisa.
Kelebihan tersebut dapat berasal akibat:
• SKPLB (Pasal 17 dan 17B)
• SKPPKP (Pasal 17C dan 17D)
• Berbagai Surat Keputusan dan Putusan lain (Pasal 9, 16, dan 36)
148