Soal ujian berikut adalah sebuah soal kasus dimana Anda harus menganalisis kondisi Wajib
Pajak bernama Gilbert dengan NPWP 24.877.115.3-299.000 (status menikah dengan kondisi
penghasilan istri digabung). Kondisi yang dianalisis meliputi rincian sumber penghasilan,
jenis penghasilan, dan dilanjutkan dengan menghitung pajak terutang pada akhir tahun.
Hasil dari pekerjaan Anda adalah mengisi SPT Tahunan PPh OP 1770 dan perhitungan PPh
Pasal 25 tahun berikutnya untuk Tuan Gilbert.
Tuan Gilbert
Laporan Perhitungan Laba Rugi
Tahun 2016
Selain informasi penghasilan diatas, diketahui Tuan Gilbert juga memiliki penghasilan yang
dapat dirangkum sebagai berikut:
Bunga Deposito dari Bank X Cabang Papua Rp40.000.000
Pembagian Laba dari CV Abalabal Rp37.000.000
Hibah dari Mertua Rp340.000.000
Dividen dari PT Putera Pabatua setelah dipotong PPh Rp56.000.000
Bunga Obligasi dari PT XDG Tbk setelah dipotong PPh Rp6.000.000
Sewa Rumah setelah dipotong PPh Rp30.000.000
Sewa Mobil setelah dipotong PPh Rp36.000.000
Royalti dari Nia Record untuk anak atas nama Citra (Putri Rp92.000.000
Tuan Gilbert) setelah dipotong PPh
Tuan Gilbert memiliki Istri bernama Dr. Rebecca, SpM yang merupakan seorang dokter
spesialis mata, ia memutuskan untuk melaporkan penghasilannya dengan cara digabung
dengan penghasilan suaminya, Tuan Gilbert. Rebecca memiliki tiga sumber penghasilan
yaitu penghasilannya sebagai karyawan di Rumah Sakit Harapan Bunda dan sebagai dokter
mitra di Rumah Sakit Medika, serta penghasilan dari praktik sendiri. Berikut rincian
penghasilan yang diperoleh Rebecca.
Sepanjang tahun pajak 2016 Tuan Gilbert telah melakukan pembayaran PPh Pasal 25
sebesar Rp5.000.000/bulan dan pada tahun pajak 2015 terdapat rugi fiskal yang masih
dapat menerima kompensasi sebesar Rp40.000.000.
Dengan demikian bantulah Tuan Gilbert untuk melakukan hal sebagai berikut:
1. Menggambarkan dan Mengidentifikasi sumber penghasilan yang dimilikinya dan
harus dilaporkan didalam SPT Tahunan PPh 1770 a.n. Tuan Gilbert (skor 10)
2. Membuat Kertas Kerja Rekonsiliasi untuk menentukan laba fiskal (skor 20)
3. Menghitung PPh Pasal 29 (kurang bayar) atau pasal 28 (lebih bayar) pada akhir tahun
2016 (skor 15)
4. Menghitung PPh Pasal 25 terutang untuk tahun pajak berikutnya (skor 10)
5. Mengisi SPT Tahunan PPh 1770 (skor 45)