UP DATE

2018
PELATIHAN BREVET PAJAK AB
IAI WILAYAH JAWA TIMUR
SURABAYA

Drs. Mudjiaman Hardjo Warsito, MM

1

BIO DATA
 Mudjiaman Hardjo Warsito K/5
 Jl. Dukuh Kupang 14 No. 14 No. HP 0811 55 44 66
 mudjiaman_hw@yahoo.co.id
 Panggil saja : Pak Mudji
 Magelang / Tgl 1 Oktober 1946
 1965 Lulus SMA Sos Magelang
 1969 Lulus Akademi Ajun Akuntan Pajak Semarang
 1975 Lulus Institut Ilmu Keuangan Jakarta
 1999 Lulus S2 Magister Manajemen Akuntansi Untag Sby
 1966 – 2003 PNS Direktorat Jenderal Pajak
 2003 – Sekarang :
• Konsultan Pajak,
• Dosen Luar Biasa D3 Perpajakan Unair, S1,S2 Unair,
• Ints Pelatihan Brevet A/B Pajak Ubaya, IAI, Perbanas, UPH
• Ketua IKPI Cabang Surabaya 2007-2010
• Wakil Ketua IKPI Cabang Surabaya 2010 – 2016
• Anggota AKP2I Cabang Surabaya mulai 2017

2
PENDAHULUAN
 DAFTAR ISI
 PENDAHULUAN  Hal. 1 – 10
 PENGERTIAN PPH  Hal. 11 – 40
21, PENGHASILAN,
PTKP
 DOMTEK PPH 21,  Hal. 41 – 57
FORMULA,
PENERAPAN TARIP
 Hal. 58 – 93
 CONTOH PERHIT I
 Hal. 94 – 148
 FORMULIR 1721
 Hal. 149 – 164
 TAXPLANNING 21
 Hal. 165 - 181
 CONTOH PERHIT II

3
Pendahuluan
35 PASAL UU PPH

PS 21 PS 15
PS 22 PS 26
PS 23

PS 4(2) DTP

4
ISTILAH PENGHASILAN
 PENGHASILAN
PS 4 PPH

Setiaptamb kemampu-
a n e k o n o m i s ….

yg d i t e r i m a a t a u d i -
p e r o l e h W A J I B P A J A K ….
 dr Ind ataupun d r l u a r Ind,


.. dg nama&dlm bentuk a p a p u n,

Bisa dipakai u/ k o n s u m s i atau

u/ menambah k e k a y a a n.
5

PAJAK PENGHASILAN
PAJAK PENGHASILAN

PAJAK ATAS PENGHASILAN

DITERIMA ATAU DIPEROLEH
SUBYEK PAJAK
DALAM TAHUN PAJAK
YANG BERSANGKUTAN
( Pasal 1 UU PPH )

6
KETERKAITAN PPH VS PPH POTPUT
 PELUNASAN PPH

21, 22, 23, 24, 25, 29 4 ( 2 ) , D T P , 15

ISTILAH PEMOTONGAN 7
ISTILAH PEMOTONGAN

21 23 26 PPH 4 (2) 15

Kewajiban memotong ada

pada P I H A K YANG M
E M B A Y A R K A N bukan pada
Pihak yang menerima pembayaran.
( PEMBERI KERJA, BANK, PT BAYAR DIVIDEN )

PENGHASILANNYA
BERKURANG !
8

ISTILAH PEMUNGUTAN
 ISTILAH PEMUNGUTAN
22 22
imp bbm IMPOR
22 22 PPH BEND
22 INDUS
BuE indus
bend

Kewajiban memungut ada pada

pihak yang M E N E R I M A
P E M B A Y A R A N bukan pada
pihak yang membayarkan.
( PERTAMINA, BENDAHARAWAN, BANK DEVISA, BC )

PENGHASILANNYA
TIDAK BERKURANG 9
ILUSTRASI SEDERHANA
 ILUSTRASI SEDERHANA

KAP HANZ & HARS KANTOR PENGACARA

KKP RAISHA KAP HANZ & HARS K PENGACARA
NAF S.H.NAF SH

PPH PS 21 PPH PS 23 PPH PS 21

PPH PASAL 21 10
 PPH PS 21
PPH
ATAS PENGHASILAN :
SEHUB PEKERJAAN , JASA & KEGIATAN ,
PRIBADI WP OP DN

PENGERTIAN PPH PASAL 21

11
 PPH PS 21
 PAJAK ATAS PENGHASILAN
sehub dengan :INDIVIDUAL
• P E K E R J A A N al. PTT , PT , PENUPAH.
• J A S A al. Penceramah, Dosen, Konsultan,
• K E G I A T A N al. Peserta Perlombaan, Rapat , OR

 NAMA & BENTUK APAPUN

gaji, upah, natura, fasilitas, ditanggung perus, honor dsb
* C A S H B A S I S (DITERIMA) ATAU A C R U
A L (DIPEROLEH)
 W P OP DALAM NEGERI
BUKAN WP LUAR NEGERI
Bukan WP LN
12

PEMOTONG PPH PS 21
 PEMOTONG PPH PASL 21
1. PEMBERI KERJA
2. BEND/PEMEG KAS PEMERINTAH
3. PENGELOLA DANA PENSIUN
4. PENYELENGGARA JAM SOS TEK
5. OP MEL KEGIATAN USAHA
6. OP MEL PEKERJAAN BEBAS
7. BADAN (PT,CV,KOP,YYS,PERK)
8. PENYELENG KEGIATAN ( EO )

13
BUKAN PEMOT PPH PS 21
 TIDAK TERMASUK PEMOTONG
PEMOTONG PPH PASAL 21

1. KANTOR PERWAK NEG ASING

2. ORG INTERNASIONAL MENKEU
3. PEMBERI KERJA OP YANG
TIDAK MEL KEGIATAN USAHA /
PEK BEBAS YANG SEMATA-MATA
MEMPEKERJA KAN OP U/ MEL PEK
RT ATAU PEK BUKAN DLM RANGKA
MEL KEGIATAN USAHA ATAU PEK
BEBAS ( MAJIKAN )
14
KEWAJIBAN PEMOT PPH PS 21
 KEWAJIBAN PEMOTONG
PEMOTONG PPH 21/26

MASA MASA
UMUM 4M–BPNPT ACHIR
4M–BPPT
Daft u/ NPWP Menghitung; Menghitung NPT,
Memotong; Menghit kembali
Menyetor; PT tahun/ ms
achir ;
Melapor;
Memotong ;
&
Menyetor ;
Buk Pot Non
Peg Tap Melapor ;
Bukti Pot Peg
Tap 15
WAJIB PAJAK PPH 21
 WAJIB PAJAK PPH PS 21/26
( PENERIMA PENGHASILAN )

I. PEGAWAI : III. PESERTA KE

1. PEGAWAI TETAP GIATAN
2. PEGAWAI TIDAK TETAP 1. PESERTA L O M B A
- UMUM 2. PESERTA R A P A T
- PEN UPAH HR 3. PESERTA LOKAKARYA
- PEN UPAH SAT
- PEN UPAH BOR 4. PESERTA S E M I N A R

II. PENERIMA : IV. BUKAN PEG

3. UANG PESANGON 1. SEHUB DG PEK
4. UANG PENSIUN / THT / JHT 2. SEHUB DG JASA
5. UANG P E N S I U N/ THT/JHT - PENCERAMAH
(TERMASUK AHLI WARISNYA) - TENAGA AHLI
4. PENARIK DANA PENSIUN - MODERATOR
5. TEBUSAN PENSIUN/THT/JHT - PEMUSIK
- SUTRADARA
- DISTR MLM
- MAGANG

16

PESERTA KEGIATAN & BUKAN PEGAWAI

 CONTOH
BUKAN PEGAWAI &
PESERTA KEGIATAN
1. A G E N I K L A N
2. P E N G A W A S PROYEK
3.
1.
P EBUKAN
N G E L OPEGAWAI
L A PROYEK
4. P 1.
EMB AWA
SEHUB DGPPEK
ESANAN
5. P 2.
ERA N T ADG
SEHUB RAJASA
6. PENJAJA BARANG DAGANGAN
7. P D L A S U R A N S I
8. DISTRIBUTOR M L M
9. DISTRIBUTOR DIRECT SALING
10. T E N A G A A H L I

1. PESERTA L O M B A OR/SENI/ KETANGKASAN/IPTEK/ LAINNYA

2. PESERTA RAPAT /KONF/ PERTEMUAN/ KUNJUNGAN KERJA
3. ANG SUATU KEPANITIAAN
4. PESERTA DIKLAT /MAGANG/ 5. DLL
2. PESERTA KEGIATAN
1. SEHUB DG KEIKUT SERTAANNYA
2. SEHUB DG KEGIATAN

17
YANG DIMAKSUD PENGHASILAN
 PENGERTIANPENGHASILAN
YANG TERKAIT DENGAN PPH PS 21
1
 Teratur & tidak 4
Penghasilan PTT PEG TDK TAP

teratur Peg Tap

PEG TETAP atau TKL : UH, UM,
2
 Teratur & tidak US, UB atau U yg
Penerima PensiunPENSIUN dibay kan bulanan

3 Pesangon, Uang 
5 Imbalan kepada
Manfaat Pens, Bukan
BUKANPegawai
PEGAWAI al
THT, JHT dibay Honor ,Komi
sekaligus dua th s i, F e e , sehub
sejak Peg ybs tdk dengan jasa yang
bekerja
TIDAKBEKERJA dilakukan

18
LANJUT
6
Imb kpd Peserta 8
 Jasa Produksi,
Kegiatan
PESERTA KEGIATAN al : Tantiem,
uang saku,uang Gratifikasi,
representasi, Bonus & Imb
uang rapat , Lain yg bersifat
honor, hadiah & tidak teratur
penghargaan Mantan
MANTANPegawai.
PEGAWAI
7
 Honorarium yg 9
 Penarikan Dana
tdk teratur dite Pens PENARIKAN

rima Dewan Ko peserta Program

misaris
KOMISARIS &/PENGAWAS
Penga Pensiun yang
was yg tdk mera pendirian nya
ngkap PT pd disahkan oleh
perus lama. Menkeu. 19
TDK TERMASUK OBYEK
 Tidak Termasuk Obyek PPh Pasal 21
1
Pembay manfaat 3
 Iuran
atau santunan
• Pensiun kpd Dn
Ass Kesehatan,
Pensiun
Kecelakaan, 
4 Zakat
Dwiguna, Bea
• yang diterima OP
Siswa
yg berhak dr
2 Natura &/ Bdn/Lbg Amil
Kenikmatan dlm Zakat
bentuk apapun 
5 Bea Siswa
diberikan oleh : • Ps 4 (3) l UU PPh.( Lih
Hal 24 )
• WP
• P e m e r i ntah 20

BIC DAN BIK

 PENGHASILAN
KARYAWAN / PEGAWAI

Berupa
BENEFIT IN KIND
CASH

Gaji, Upah, Honor, THR, berupa Uang Tunai

Beras, Gula, Terigu, Fasilitas, Minyak dll

21
BENEFIT IN CASH
BENEFIT IN CASH
Imbalan atau
Penggantian,
berkenaan dg pekerjaan &/
berkenaan dengan Jasa &/ Kegiatan

pribadi
PRIBADI

gaji,upah,tunj, hon, u.pens dll

B BERUPA
E R U P A UUANG
A N G TTUNAI
UNAI

BENEFIT IN KIND 22
BENEFIT IN KIND
P e n g g a n t i a n atau
Imbalan
berkenaan dengan
Pekerjaan atau
Jasa,Kegiatan PRIBADI
kepada orang pribadi
berupa ….

NATURA N
/A TURA
KENIKMATAN
ATAU

KENIKMATAN
23
BIK SEBAGAI OBYEK PPH PASAL 21
 BENEFIT IN KIND
SEBAGAI OBYEK

al : WP 46/23
Kantor Perwkl Neg
Asing (KPNA) Apartement Perus Pelayaran
Org Internasional Kontraktor < 1M DN
sebelum 2009 Perus Penerb DN
(OI)
Semua Perus Pelayaran LN
Kontraktor Perus Penerb LN
sejak 2010 Kantor Perwak Dag
WP PP WPLN di Ind
46/2013 yo
PP 23/2018
TABEL 24
 TABEL
BENEFIT IN CASH & BENEFIT IN KIND
PEMBERI BIC BIK
PENGHASILAN
Pemerintah Obyek Pajak Non Obyek Pajak
Non Wajib Pajak Obyek Pajak Obyek Pajak
( Kantor Perwak Neg
Asing, Org Int )
WP PPh Final Obyek Pajak Obyek Pajak
( SPBU, Apartement)
WP Norma Perhitungan Obyek Pajak Obyek Pajak

Khusus
( Pelayaran Nas, Charter
Pesawat )
WP lainnya Obyek Pajak Non Obyek Pajak

BEA SISWA YANG BUKAN PENGHASILAN 25

BEA SISWA YANG BUKAN OBYEK PPH PASAL 21
 Per 246 merupakan aturan
pelaksanaan Ps 4 (3) huruf l
UU 36/08
 Pengertian :
• Penghasilan berupa
beaya siswa yang
diterima atau diperoleh
WNI dari WP Pemberi
Bea Siswa
• Dlm rangka mengikuti
pendidikan di D N
• Pendik D a s a r
• Pendik M e n e n g a h
• Pendik T i n g g i
PENGERTIAN PEG AWAI CFM PER 31/2009
 Tidak berlaku apbl
penerima bea siswa tsb
memp hub ist dg Pemilik,
Komisaris, Direksi atau
Pengurus dari WP
Pemberi Kuasa.
 Komponen Bea Siswa
:
• Bi Pendidikan
• Bi Ujian
• Bi Litbang
• Bi Pembelian Buku
• Bi Hidup yang wajar
sesuai kondisi setem-
pat tempat belajar
26
 PEGAWAI
PER – 31 / PJ / 2009 YO PER – 32 / PJ / 2015

 ORANG PRIBADI  MEMPEROLEH IMBALAN :

 BEKERJA PADA PK
• BAIK SEBAGAI PT
• BAIK SEBAGAI PTT
• BAIK SEBAGAI TKL
 B/ KESEPAKATAN TER
-TULIS / TDK TERTULIS
 TERMASUK :
 U/ MELAKS SUATU PEK
DLM JAB / KEGIATAN
TERTENTU
• Yg dibaykan b/ periode
tertentu
• Yg dibayarkan b/
penyelesaian pekerjaan
• Yg dibayar b/ ketentuan
lain
Yg ditetapkan PK
• OP yg mel pek jab Negeri
• OPyg mel pek BUMN/D

27
PEGAWAI TETAP
PEGAWAI TETAP
 ORANG
P R I B A D I yang
 bekerja pada P E M B E R I K E R
JA
 Menerima/memperoleh
gaji/Imbalan
 dlm J U M L A H T E R T E N T U
 SECARA BERKALA

28
PEGTAP TERMASUK JUGA
 PEGAWAI TETAP
PER – 31 / PJ / 2009 yo PER- 06 / PJ / 2014
YO PER-32/PJ/2015

 ANGGOTA DEWAN KO
-M I S A R I S / P E N G A W A S
 PEGAWAI
• Yang secara teratur
 Yang menerima /
terus menerus ikut
memperoleh
mengelola kegiatan
PENGHASILAN DLM
perus secara langsung
JUML TERTENTU  PEGAWAI KONTRAK
 SECARA TERATUR  Penghsl jmlh tertentu
teratur
termasuk
TERMASUK ……… • Sepanjang fulltime dlm pek
tsb

29
PEG TDK TETAP
 PEGAWAI TIDAK TETAP
 ORANG PRIBADI
 BEKERJA PADA PEMBERI
KERJA

 T I D A K DIBERIKAN
IMBALAN SECARA BERKALA
 T A P I DIKAITKAN DG HARI
ATAU UNIT SATUAN ATAU
BORONGAN

30
PEGAWAI LEPAS
 PEGAWAI LEPAS
 orang pribadi
 bekerja pada Pemberi Kerja
yang menerima imbalan :
 apabila ybs b e k e r j a ,
 abl ada Jumlah unit hasil pek
DIKAITKAN yang d i h a s i l k a n
DENGAN HARI
SATUAN
 atau p e n y e l e s a i a n
ATAU yang diminta oleh Pemberi
BORONGAN Kerja
Meliputi al :
• Penerima Upah Harian,
• Penerima Upah Satuan,
• Penerima Upah Borongan
31
PENGERTIAN PEG HARIAN LEPAS
 PEGAWAI HARIAN LEPAS
PER 31/PJ/ 2009

 PEGAWAI
 YGHANYAMENERIMA PENGHA
SILAN
 APABILA YBS BEKERJA
berdasarkan :
. JMLH H A R I BEKERJA
• JMLH U N I T HASIL PEKERJAAN YANG
DIHASILKAN
• ATAU B/ PENYELESAIAN SUATU JENIS PEK
 YANG D I M I N T A O L E H P K

32
BUKAN PEGAWAI
 PENERIMA PENGHASILAN
BUKAN PEGAWAI
PER – 31 / PJ / 2009 YO PER-32/PJ/2015

 OP SELAIN PT/PTT/TKLM i s a l :
 Yg menerima / mempunyai  TENAGA AHLI
penghasilan dg NAMA &  PENCERAMAH
BENTUK APAPUN  TUKANG SERVICE AC
 Sebagai imbalan :
 TUKANG SERVICE IT
• A/ pekerjaan  Berdasarkan :
• A/ j s t e r t e n t u • Perintah PK
• A/ K e g i a t a n t e r t • Permintaan PK
tentu
33
SIAPA PESERTA KEGIATAN
 PENERIMA PENGHASILAN
PESERTA KEGIATAN
PER – 31 / PJ / 2009

 OP SELAIN PT/PTT/TKL 4. Pendidikan

 YANG TERLIBAT DALAM
SUATU KEGIATAN 5. Pertunjukan
TERTENTU 6. Olah Raga
7. Kegiatan lain
 TERMASUK
mengikuti
1. Rapat  MENERIMA/MEMPEROLEH
IMBALAN SEHUB KEIKUT
2. Seminar SERTAANNYA DLM
KEGIATAN TSB

3. Lokakarya
34

PTKP SETAHUN
 BESARNYA
PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK
(PTKP) Tahun 2013 vs 2015 S E T A H U N
Pasal 11 ayat (1) Yo. 122/PMK.010/2015 Tgl 29 Juni 2015 Per 1 Juli 2015

Th 2013 Th 2015 Th 2016

1 Juli 2015 1 Jan 2016
24.300.000 36.000.000 UNTUK DIRI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
54.000.000
2.025.000 3.000.000 TAMBAHAN UNTUK WAJIB PAJAK KAWIN
4.500.000
2.025.000 3.000.000
TAMBAHAN UNTUK SETIAP ANGGOTA
4.500.000
KELUARGA SEDARAH SEMENDA DALAM
GARIS KETURUNAN LURUS SERTA ANAK
ANGKAT YG MENJADI TANGGUNGAN
SEPENUHNYA MAKSIMAL 3 ORANG

PENERAPAN PTKP DITENTUKAN OLEH KEADAAN

PADA AWAL TAHUN KALENDER
ATAU
AWAL BULAN DARI BAGIAN TAHUN KALENDER
(Pasal 11 ayat (5) dan (6)

PTKP SEBULAN 35
 BESARNYA
PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK
(PTKP) Tahun 2013 vs 2015 SEBULAN
Pasal 11 ayat (1) Yo 122/PMK.010/2015 Tgl 29 Juni 2015 Per 1 Juli 2015

Th 2013 Th 2015 Th 2016

Rp 1.025.000 3.000.000 UNTUK DIRI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

4.500.000
Rp 168.750 250.000 TAMBAHAN UNTUK WAJIB PAJAK KAWIN
375.000
TAMBAHAN UNTUK SETIAP ANGGOTA
Rp 168.750 250.000 KELUARGA
375.000 SEDARAH SEMENDA DALAM GARIS
KETURUNAN LURUS SERTA ANAK ANGKAT YG
MENJADI TANGGUNGAN SEPENUHNYA
1 Juli 2015 1 Jan 2016MAKSIMAL 3 ORANG

PENERAPAN PTKP DITENTUKAN OLEH KEADAAN

PADA AWAL TAHUN KALENDER
ATAU
AWAL BULAN DARI BAGIAN TAHUN KALENDER
(Pasal 11 ayat (5) dan (6)

36
PTKP SEHARI
 BESARNYA
PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK
(PTKP) Tahun 2013 vs 2015 SEHARI
Pasal 11 ayat (1) Yo. 122/PMK.010/2015 Tgl 29 Juni 2015 Per 1 Juli 2015

Th 2013 Th 2015 Th 2016

Rp 67.500 120.000 150.000

UNTUK DIRI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

Rp2.250 8.335 TAMBAHAN

12.500 UNTUK WAJIB PAJAK KAWIN

TAMBAHAN UNTUK SETIAP ANGGOTA

12.500
Rp 1.466 8.335 KELUARGA SEDARAH SEMENDA DALAM GARIS
KETURUNAN LURUS SERTA ANAK ANGKAT YG
1 Juli 2015 1 Jan 2016 TANGGUNGAN SEPENUHNYA
MENJADI
MAKSIMAL 3 ORANG

PENERAPAN PTKP DITENTUKAN OLEH KEADAAN

PADA AWAL TAHUN KALENDER
ATAU
AWAL BULAN DARI BAGIAN TAHUN KALENDER
(Pasal 11 ayat (5) dan (6)
BPTKP 37
 BESARNYA
BAGIAN PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK
(BPTKP) Tahun 2009 vs 2013 SEHARI
Pasal 11 ayat (1) Yo. 122/PMK.010/2015 Tgl 29 Juni 2015 Per 1 Juli 2015

Th 2013 Th 2015 Th 2016

Rp 250.000 300.000 450.000 UNTUK UPAH RATA2 SEHARI

Rp 2.025.000 3.000.000 4.500.000 KOMULATIF SEBULAN

5%
Rp 5% 5% TARIP

1 Juli 2015 1 Jan 2016

PTKP WANITA KAWIN

38
 PTKP UTK KARYAWATI
STATUS KAWIN
SUAMI
STATUS STATUS
TDK MENERIMA/
KAWIN MEMPEROLEH TDK KAWIN
PENGHASILAN

- UTK DIRI SENDIRI

HANYA SEBAGAI WP
- UTK DIRI SENDIRI
SEBAGAI WP
UTK DIRI -STATUS KAWIN
- TANGGUNGAN
- TANGGUNGAN
SENDIRI MAKS 3 ORANG
MAKS 3 ORANG

SYARAT:
MENUNJUKKAN KET. TERTULIS DARI PEMERINTAH DAERAH SETEMPAT
SERENDAH-RENDAHNYA CAMAT BAHWA SUAMI TIDAK MENERIMA/
MEMPEROLEH PENGHASILAN

Pasal 11 ayat (3) dan (4)

TARP PPH PS 21 39
 TARIF PPH ORANG PRIBADI
Ps. 17 ayat (1) huruf a UU PPh

LAPISAN
TARIF
PENGHASILAN KENA PAJAK

SAMPAI DENGAN
Rp 50 JUTA 5%

DI ATAS Rp 50 JUTA
SAMPAI DENGAN 15%
Rp 250 JUTA
DIATAS Rp 250 JUTA
SAMPAI DENGAN 25%
Rp 500 JUTA

DI ATAS Rp 500 JUTA 30%

DOMTEK PPH PASALL 21

 DOMTEK 32/PJ/2015
TGL 7 AGUSTUS 2015

CONTOH PENGHITUNGAN
PPH 21 &/ 26

DASAR PENGENAAN DAN PEMOTONGAN SEBELUM 2013 41

 SEJAK 2013
SD JUN 2015
PPH PASAL 21 &/ 26

PKP > 200.000 50%X P.BRUTO P BRUTO

1. Pegawai Tetap 1. Pegawai 1. Tenaga Ahli 1. Penerima

2. PENSIUNAN Tidak Tetap, yang penghasil
3. PTT Bulanan Harian,ming melakukan an selain
guan, pekerjaan penghasil
4. PTT Komulatif
satuan, bebas an tsb
> 2.025.000
borongan diatas
5. BP sepanjang 2. Subyek
Berkesinambu secara Pajak LN
ngan komulatif <
6. WP. 2.025.000
24.300.000
7. TANGG.
2.025.000

42
DASAR PERHITUNGAN PPH PASAL 21 SEJAK JULI 2015
 SEJAK JULI 2015
SD DES 2015
PPH PASAL 21 &/ 26

PKP > 300.000 50%X P.BRUTO P BRUTO

1. Pegawai Tetap 1. Pegawai 1. Tenaga Ahli 1. Penerima

2. PENSIUNAN Tidak Tetap, yang penghasil
3. PTT Bulanan Harian,ming melakukan an selain
guan, pekerjaan penghasil
4. PTT Komulatif
satuan, bebas an tsb
> 3.000.000
borongan diatas
5. BP sepanjang 2. Subyek
Berkesinambu secara Pajak LN
ngan komulatif <
6. WP. 3.000.000
36.000.000
7. TANGG .
3.000.000
DASAR PERHITUNGAN PPH PASAL 21
43
 SEJAK JAN 2016
SD SEKARANG

PPH PASAL 21 &/ 26

PKP > 450.000 50%X P.BRUTO P BRUTO

1. Pegawai Tetap 1. Pegawai 1. Tenaga Ahli 1. Penerima
2. PENSIUNAN Tidak Tetap, yang penghasil
3. PTT Bulanan Harian,ming melakukan an selain
guan, pekerjaan penghasil
4. PTT Komulatif
satuan, bebas an tsb
> 4.500.000
borongan diatas
5. BP sepanjang 2. Subyek
Berkesinambu secara Pajak LN
ngan komulatif <
6. WP. 4.500.000
54.000.000
7. TANG.
4.500.000

44
DASAR PERHITUNGAN PPH PASAL 21
 2013 - 2014

PKP PN PTKP KARYAWATI

1. PT 1. PTT Setahun : 1. PTKP
2. PENSIUNAN 2. PENS  24.300.000 untuk
 2.025.000 dirinya
sendiri
 24.300.000
(kawin)
PN – PTKP PB – BIJAB –  2.025.000
2. PTKP +
IPENS tang max 3
tangungan
PTT /THT/JHT
3. (tidak
4. BP Sehari : kawin)
 110..000 3. PTKP u/
PB - PTKP PB - BIPENS  5.625 dirinya +
BLN  110.000 Status
 5.625 Kawin +
Tangg.
(suami
nggangur)

45
DASAR PERHIT PKP SEJAK TAHUN 2015
 2015

PKP PN PTKP KARYAWATI

1. PT 1. PTT Setahun : 1. PTKP
2. PENSIUNAN 2. PENS  36.000.000 untuk
 3.000.000 dirinya
sendiri
 36.000.000
(kawin)
PN – PTKP PB – BIJAB  3.000.000
2. PTKP +
– IPENS tang max 3
tangungan
PTT /THT/JHT Sehari :
3. (tidak
4. BP  300.000 kawin)
 8.335 3. PTKP u/
PB - PTKP PB - BIPENS  300.000 dirinya +
BULANAN  8.335 Status
Kawin +
Tangg.
(suami
nggangur)

46
DASAR PEHIT PPH 21 SEJAK TAHUN 2016
 SEJAK 2016

PKP PN PTKP KARYAWATI

1. PT 1. PTT Setahun : 1. PTKP
2. PENSIUNAN 2. PENS  54.000.000 untuk
 4.500.000 dirinya
sendiri
 54.000.000
(kawin)
PN – PTKP PB – BIJAB  4.500.000
2. PTKP +
– IPENS tang max 3
tangunga
PTT /THT/JHT Sehari :
3. n (tidak
4. BP  450.000 kawin)
 12.500 3. PTKP u/
PB - PTKP PB - BIPENS  450.000 dirinya +
BULANAN  12.500 Status
Kawin +
Tangg.
(suami
nggangur)

47
FORMULA
MENGHITUNG PPH PASAL 21

48
PEG TETAP BULANAN
 FORMULA PEGAWAI TETAP BULANAN
 Gaji - Biaya Jab 5% x Bruto
 Tunjangan Max Rp 500.000 sebln
- Iuran Pens / JHT / THT
 P.Bruto yg dibayar sendiri ; tidak
 Biaya Jabatan ada Maximalnya.
 Iuran pensiun / JHT / THT - Menyethunkan 12 x atau
 P.Neto sebulan bL tersisa dlm Th ybs.
- PTKP tergantung status
 P.Neto setahun apa tanggungan berapa.
 PTKP setahun - Tarip 20% lbh tinggi dlm
 PKP hal ybs tdk ber NPWP
- Beri Bukti Potong di
 Tarip Ps 17 achir Desember
 PPh setahun - Setor pl lambat Tgl 10
 PPh sebulan 1/12 x PPh bulan berikut.
setahun - Lapor pl lambat Tgl 20
bulan berikut

49
PENERAPAN TARIP
 BER NPWP DAN YANG TIDAK BER NPWP
Penjelasan Ps 21 (5) a

 Kepemilikan NPWP dapat dibuktikan oleh

WP, al dg menunjukkan Kartu NPWP.
 Contoh : PKP Rp 75 juta,-
 Bagi yang memiliki NPWP :
• 5% x 50.000.000 = 2.500.000
• 15% x 25.000.000 = 3.750.000
• Jumlah = 6.250.000
 Bagi yang tidak memiliki NPWP
• 5% x 120% x 50.000.000 = 3.000.000
• 15% x 120% x 25.000.000 = 4.500.000
• Jumlah = 7.500.000

50
PENERAPAN TARIP PPH
 BER NPWP DAN YANG TIDAK BER NPWP
Penjelasan Ps 21 (5) a

 Kepemilikan NPWP dapat dibuktikan oleh

WP, al dg menunjukkan Kartu NPWP.
 Contoh : PKP Rp 555 juta,-
 Bagi yang memiliki NPWP :
• 5% x 50.000.000 = 2.500.000
• 15% x 200.000.000 = 30.000.000
• 25% X 250.000.000 = 62.500.000
• 30% x 55.000.000 = 16.500.000
• Jumlah = 111.500.000

51

PENERAPAN TARIP
 BER NPWP DAN YANG TIDAK BER NPWP
Penjelasan Ps 21 (5) a

 Kepemilikan NPWP dapat dibuktikan oleh

WP, al dg menunjukkan Kartu NPWP.
 Contoh : PKP Rp 555 juta,-
 Bagi yang tidak memiliki NPWP
• 5% x 120% x 50.000.000 = 3.000.000
• 15% x 120% x 200.000.000 = 36.000.000
• 25% x 120% x 250.000.000 = 75.000.000
• 30% x 120% x 55.000.000 = 19.800.000
• Jumlah = 133.800.000

52

FORMULA PPH 21 THR

 FORMULA PEG TETAP + PENGHS TIDAK
TERATUR ( MISAL THR )
SESUDAH
SEBELUM
GAJI + TUNJANGAN SETAHUN
THR
 Gaji
P. BRUTO SETAHUN
 Tunjng
B. JAB
 P.Bruto
IURAN PENS
 Biaya Jabatan
 Iuran pensiun
P. NETO SETAHUN
 P.Neto sebulan
PTKP SETAHUN
 P.Neto setahn
PKP
 PTKP
Tarip Ps 17
PPH
 PKP
21 GAJI+THR = X
PPH
 Tarip PsGAJI
21 A/ 17 SAJA = Y X
PPH
 PPh21 setahun
A/ THR = X - Y Y

53

FORMULA PTT BULANAN

 FORMULA PEGAWAI TIDAK TETAP
BULANAN

PTT PADA UMUMNYA PTT MLM / DIRECT SALING

 Peng Bruto  Penghs Bruto 1

 Peng Bruto 1 bulan
th  50%
 PTKP  PTKP bulanan
 PKP  PKP bulan ybs
 Tarip Ps 17  Tarip Ps 17
 PPh 21  PPh 21 bulan
setahun BUKAN PEG & PESERTA
ybs 54
 FORMULA PENHIT PPH 21 BAGI
BUKAN PEGAWAI DAN PESERTA KEGIATAN
 AGEN IKLAN
 P E N G A W A S PROYEK
1. BUKAN PEGAWAI
 P E N G E L O L A PROYEK
1. SEHUB DG PEK
 P E M B A W A PESANAN
2. SEHUB DG JASA
 PERANTARA
 PENJAJA BARANG DAGANGAN
 PDL ASURANSI
 DISTRIBUTOR M L M
 DISTRIBUTOR DIRECT SALING
DPP = 50% X BRUTO  TENAGA AHLI

 PESERTA L O M B A OR/SENI/
KETANGKASAN/IPTEK/ LAINNYA
 PESERTA RAPAT /KONFERENSI/
PERTEMUAN/ KUNJUNGAN KERJA
 ANGGOTA SUATU KEPANITIAAN
 PESERTA DIKLAT/MAGANG/DLL
DPP = 100% X BRUTO
2. PESERTA KEGIATAN
1. SEHUB DG KEIKUT
SERTAANNYA
55
2. SEHUB DG KEGIATAN
UPAH TIDAK DIBAYARKAN BULANAN
 FORMULA PENERIMA UPAH HARIAN
TIDAK DIBAYARKAN BULANAN
 Upah sehari
 ( UTKP/BPTKP sehari )

 UKP sehari

 Tarip Terendah Ps 17

 PPh 21 HDP

FORMULA UPAH HARIAN BAYAR BULANAN

56
 PENERIMA UPAH HARIAN
DIBAYARKAN BULANAN
 Upah sebulan
 Upah disetahunkan
 PTKP
 PKP
 Tarip Ps 17
 PPh 21 setahun
 PPh 21 sebulan

57

CONTOH PERHIT 2016

 58
KASUS 1 DAN 2 PEG TETAP BULANAN
 KASUS 1 dan 2
MENGHIT PPH 21 2016 PEG TETAP BULANAN
URAIAN CONTOH 1 CONTOH 2
( RETN0 ) ( BAMBANG EKO )
GP + TUNJ + Premi Kecel/Kemat 3.750.000 6.000.000
B.JAB 5% 187.500 30.000
IURAN PENS 100.000 18.000
IURAN JHT 287.500 48.000
P.NETO 1 BLN 3.462.500 6.048.000
P.NETO SETAHUN 41.550.000 302.400
PTKP (K/0) 100.000
402.400
5.645.600
67.747.200
PTKP 58.500.000 58.500.000
- 9.247.200
PKP - 9.247.000
PKP BULAT 1 1. Retno Peg Tetap -K/0 ber NPWP 462.350
PPH 1 TAHUN Gapok+ T. Tran + Tun Dik+ Tun Jab Rp 3.750.000,- sebulan
- 38.529
IPENS Rp 100.000 S u a m i t d k b e r p e n g h a s i l a n
PPH PS 21 1 BULAN 1/12
2 2. Bambang Eko Peg Tetap- K/0 ber NPWP
Gapok+J.Kecel 0,5%+ J.Kemat dibay PK 0,03% - = Rp 6.048.000,- sebulan Bijab
59 5%
IPENS Rp 100.000
-
 KASUS 3
PEG TETAP GAJI BULANAN
 7.500.000
 TANTI AGUSTIN
 2.000.000
 OVERTIME 2.000.000
 PegTap. PT DHARMA UTAMA
 9.500.000
 GAJI SEBULAN
 475.000
7.500.000  50.000
 BAYAR IURAN PENSIUN  525.000
50.000 SETIAP BULAN  8.975.000
 SUAMI TIDAK 107.700.000 PBS
BERPENGHASILAN  54.000.000
 K/0  4.500.000
 I PENS 50.000  58.500.000 PTKP
 49.200.000 PKP
 2.460.000
PPH
 PPH 21 5%
 205.000
 PPH 21 BL JULI 2016 ? PPH 1 BLN

60
KASUS N0. 4 SUAMI PNS
 KASUS 4
PEG TETAP GAJI BULANAN
 IKHA HAPSARI / SUAMI PNS BER
NPWP GAPOK 3.000.000 PERHITUNGAN :
PROG PENS & BPJS DIBAY SINAR
5.000.000


UNGGUL 40.000 (bukan premiass)
 OVERTIME 2.000.000  30.000
 Pegawai PT. Sinar Unggul  9.000
 5.039.000 PK
 SU BAYAR IJHT 1% & JK  -251.950
0,30% DARI GAJI (premisass)  -30.000
 SU BAYAR PROG PENS & BPJS
40.000 & 0,30 % DARI GAJI
 -60.000
(bukan premiass)  -341.950 PENGHSL
 SU MENANGGUNG IURAN JHT  4.697.050 PB
3,70 % DARI GAJI (bukan pre  56.364.600
miass) PB SE TH
 PEGTAP IKHA H BAYAR IURAN
 54.000.000
PTKP
PENSIUN SINDIRI 30.000
 IKHA HAPSARI BAYAR  2.364.600 PKP
SENDIRI IURAN JHT 2 %  2.364.000 PKP BULAT
DARI GAJI SETIAP BLN 60.000
 TK/0 …… RP. 54.000.000,-
 118.200 PPH
 PPH 21 BULAN JULI 2016 ?
 9.850
PPH 1 BLN
SU = PT. SINAR UNGGUL

61
ISTERI KARYAWATI : SUAMI TDK BERPENGHASILAN : SIMPLE
 KASUS 5
DOKTER KARYAWATI GAJI BULANAN+TENAGA AHLI
INFORMASI KARYAWATI DOKTER

JAM PRAKTEK 08.00 – 12.00 PERHITUNGAN : 25.000.000

5 HARI SATU MINGGU  20.000.000 50%
 Dr. AULIA RAIS K/3  500.000 12.500.000
 BER NPWP  200.000
 PEG TETAP RS. SEHAT  700.000
5%
TENTREM KARYAWATI 625.000
 19.300.000
 GAJI SEBULAN 20.000.000
231.600.000
 JASA MEDIS 25.000.000 DIHITUNG
 54.000.000
 IURAN PENSIUN BAYAR SECARA
 177.600.000 BER
SENDIRI RP 200.000
KESINAM
SETIAP BULANNYA
 20.590.000 BUNGAN
 PPH 21 1 TH 5% + 15%
 SUAMI BERPENGHASILAN
SEBAGAI
 1.715.833 TENAGA
 PPH 21 AGUSTUS 2016 ? AHLI

62
CONTOH NO. 6 ; GAJI TETAP GAJI MINGGUAN
 KASUS 6

PEGAWAI TETAP GAJI MINGGUAN

 OKA SAGALA A
PERHITUNGAN :
B
PERHITUNGAN :
A/B 4.000.000 8.000.000 
 PEGTAP PT.MAHAGONI 200.000
GEMILANG
  400.000
 BER NPWP  0  0
 3.800.000  7.600.000
 GAJI A RP 1.000.000,-  45.600.000  91.200.000
DIBAYAR MINGGUAN.
 GAJI B RP 2.000.000,-
 54.000.000  54.000.000
 GAJI SEBULAN DIANGGAP
4 X GAJI MINGGUAN  - 8.400.000  37.200.000
 GAJI SEBULAN DISETAHKN
 TK/0
 -  1.860.000
 PKP  -  35.769
 PPH SETAHUN

 PPH 21 ATAS GAJI

MINGGU PERTAMA ?
PEGTAP GAJI HARIAN
63
 CONTOH 7

PEG TETAP GAJI HARIAN

A  3.900.000 B 7.800.000
I N D H R A D E A/B

  39.000  78.000
 Peg Tap. PT. REJO INDONUSA  11.700  23.400

GAJI150.000 GAJI HARIAN  3.950.700  7.901.400
 197.535 395.070
 GAJI 300.000 GAJI HRIAN 
 25.000  25.000
 K/1
 78.000  156.000
 MASUK PROGRAM BPJS KETENAGA
 300.535  556.070
KERJAAN
 3.650.165  7.345.330
 PREMI ASS & KEMAT 1% & 0,3% 43.801.980
DIBAYAR PEM KERJA
  88.143.960
 54.000.000  54.000.000
 PT.RI BAYAR IURAN JHT 3,70%
DR GAJI
 4.500.000  4.500.000
 INDHRADEE BAYAR SENDIRI
 4.500.000  4.500.000
IURAN PENS RP 25.000  63.000.000  63.000.000
 INDHRADEE BAYAR SENDIRI JHT  - 19.198.020  25.243.960
2% DR GAJI  0  25.243.000
 SATU BULAN = 26 HARI  0  1.262.150
 PPH 21 SEHARI ?  0  3.505
 TAKE HOME PAY  150.000  296.495

64
RAPEL
 CONTOH 8
L 5.000.000,- RP. 10.000.000,-
PEGAWAI TETAP R A P E RP.
LAMA RETTO RETTA
RETTO&RETTA
 4.000.000
 5.000.000  7.000.000
BER N P W P
 200.000
 -250.000  -300.000
 100.000
 -100.000  -100.000
BULAN J U N I 300.000 -350.000

MENERIMA KENAIKAN
  -400.000
 3.700.000
GAJI R A P E L 4.650.000  6.600.000
 44.400.000
RETTO : 5 JUTA,  55.800.000

54.000.000
 79.200.000
RETTA : 10 JUTA 00  4.500.000 54.000.000
  54.000.000
JAN S/D M E I 2016
 4.500.000  4.500.000
 58.500.000
 58.500.000  58.500.000
K/0  -14.100.000
 - 2.700.000  20.700.000
PegTap bayar IPENS  0  0  1.035.000
100.000  0  0
PPH 21 A/R A P E L ? 0
 0
  1.035.000
 0  0
PPh Ps 21 atas Rapel
TAKE HOME PAY • 5.000.000 • 5.965.000

65
PEGTAP DAPAT THR ( simple)
 KASUS 9
PENGHITUNG PPH 21 A/ B O N U S
PLUS BONUS TANPA BONUS
 SUDIRO
 PEGTAP. PT.  42.000.000  42.000.000 SETAHUN

QOLBU JAYA  5.000.000  0 BONUS

 BER NPWP
 47.000.000  42.000.000 JUMLAH
 2.350.000  2.100.000
 GAJI SEBULAN BIJAB
 720.000 720.000
3.500.000

IPENS
 3.070.000  2.820.00
 TK/0 43.930.000
JUMLAH
  39.180.000
 BONUS 5.000.000  54.000.000  54.000.000
PBS

PTKP
 IPENS 60.000  - 10.070.000  - 14.820.000
PKP
 0  0
PPH
BONUS

 PPH 21 ATAS
BONUS ? 0
 TAKE HOME 5.000.000 TAKE HOME
BONUS BONUS

PEGTAP+THR ( IPENS+PREMI ASS ) 66

 KASUS 10
KARYAWATI PEGTAP DAPAT BONUS TAHUNAN
 SHANAYA AQEELA PLUS BONUS
 TANPA BONUS
 BER NPWP  42.000.000  42.000.000 SETHN
 BPJS KETENAGAAN  4.000.000  0 BONUS
KERJA  420.000  420.000 JKK
 PEGTAP PT PRABU  126.000  126.000 JKM
KEDATON 46.546.000 JMLH
  42.546.000
 GAJI 3.500.000 SE BLN 2.327.300 BIJAB
  2.127.300
 TK/0 600.000 IPENS
  600.000
 PK BAYAR JKK 1% DARI 840.000 ITHT
GAJI
  840.000
 3.767.300  3.567.300
JUMLH
 PK BAYAR JK 0.30% PBS
DARI GAJI
 42.778.700  38.978.700 PTKP
 PK BAYAR IURAN JHT
 54.000.000  54.000.000 PKP
3,70% DARI GAJI  - 11.221.300 - 15.021.300
 SA BAYAR IURAN PENS  0  0 PPH
50.000  0  0
 SA BAYAR IURAN JHT
SENDIRI 2 % DARI GAJI
 APRIL 2016 TERIMA
BONUS 4.000.000,-

 PPH 21 ATAS BONUS ? 0 PPH BONUS

67
Pertanggungjawaban PPh 21 Pegtap Pindah
 KASUS 11
PEGAWAI TETAP
YANG DIPINDAH TUGASKAN JAN
 – MEI
 DIDIN QOMARUDIN KANTOR PUSAT JAKARTA 2016
 BER NPWP GP 4 5 BL
 3.500.000  17.500.000
 PEGTAP PT 175.000 BIJAB 5
  875.000
NUSANTRA MANDIRI
BL
 100.000  500.000 IPENS 5
JAKARTA 1.375.000
BL
 275.000 
 GAJI 3.500.000
SEBULAN  3.225.000
 16.125.000 *)
PBS 5 BL

 TK/0  38.700.000
 38.700.000 DISETHN
KAN

AS BAYAR IURAN
 54.000.000 PTKP
  54.000.000
PENS 100.000
 - 15.300.000
 - 15.300.000  0
PKP

 SEJAK 1 J U N I 2016  0  0
DIPINDAH TUGASKAN  0  0
KE BANDUNG; PER 1  0  NIHIL
OKT 2016 DIPINDAH  NIHIL
PPH 5
BULAN
TUGASKAN LAGI KE
GARUT
 PPH 21 TAHUN 2016 ? 1721-A1 JAKARTA

*) PN 5 BULAN DI JAKARTA

68
1721A1 DI BANDUNG
 CONTOH 12 B ( LANJUTAN )
PEGAWAI TETAP YANG DIPINDAH TUGASKAN
KANTORCABANG BANDUNG JUNI
– SEP
 DIDIN QOMARUDIN 2016
 BER NPWP  14.000.000
 PegTap PT NUSATARA
 17.500.000 GP 4 BL
 700.000
MANDIRI JAKARTA  875.000 BIJAB 4 BL
 400.000
GAJI 3.500.000
 500.000 IPENS 4 BL
  1.100.000
SEBULAN 1.375.000 PBS 4 BL
12.900.000**)
 TK/0 16.125.000*) PBS 5 BL
16.125.000
 AS BAYAR IURAN  29.025.000 PBS 9 BL
PENS 100.000  54.000.000  38.700.000 PTKP
 SEJAK 1 JUNI 2016  - 24.975.000  54.000.000
DIPINDAH TUGASKAN  0  -15.300.000 PKP
KE BANDUNG; PER 1  0  0
OKT 2016 DIPINDAH  0
TUGASKAN LAGI KE
 0
 0
GARUT
 0
 PPH 21 TAHUN 2016 ?  0
NIHIL
 0

NIHIL PPH 21 9 BLN
 NIHIL
NIHIL 5 BULAN JAKARTA

1721 A1 - 9 BULAN JKT + BANDUNG

4 BULAN DI BANDUNG 69
1721A1 DI GARUT
 CONTOH 12 C (LANJUTAN) OKT –
PEGAWAI TETAP YANG DIPINDAH TUGASKAN DES 2016

 DIDIN QOMARUDIN KANTOR CABANG


GARUT
 BER NPWP GP 3 BLN
 10.500.000 
 PegTap PT NUSATARA  525.000 BJ 3 BLN
MANDIRI JAKARTA  300.000  IP 3 BLN
 GAJI 3.500.000  825.000 
JUMLH
SEBULAN  9.675.000 
PB 3 BLN
 TK/0  16.125.000*)
 16.125.000
 AS BAYAR IURAN  12.900.000**)
 12.900.000 PB 4 BLN

PENS 100.000  38.700.000***) 

PB 5 BLN
 SEJAK 1 JUNI 2009  54.000.000 PBS 1 TH
DIPINDAH TUGASKAN  - 15.300.000 PTKP
KE BANDUNG; PER 1  0  00 PKP
OKTOBER DIPINDAH  0
TUGASKAN LAGI KE  0
GARUT  0 

 PPH 21 TAHUN 2016 ?  NIHIL PPH

NIHIL JAKARTA + BANDUNG

1721 A1 - GARUT
PEGTAP MULAI KERJA DI TH JLN 3 BULAN DI GARUT
70
 CONTOH 13
PEG TAP WNI MULAI BEKERJA TAHUN BERJALAN
 SUWONDO WNI  11.000.000
 PEGTAP. PT.  500.000
XIANG MALAM  150.000
 BER NPWP  650.000
 GAJI SEBULAN
11.000.000  10.350.000 PBS 1 BLN
 K/0  41.400.000 1 TH = 4 BLN
 PER 1 SEPTEMBER  54.000.000
2016  4.500.000
 IPENS 150.000  58.500.000
SEBULAN PTKP
 - 17.100.000 PKP
 PKP
 0
PPH 21
 PPH 21 SEBULN ?  0
PPH 21 SEBULAN

71
PEGTAP EXPATRIATE MULAI KERJA DI TAHUN BERJALAN
 CONTOH 14
PT ( PENDATANG ) MULAI BEKERJA TAHUN
BERJALAN
 DAVID RAISITA  20.000.000 PK 1 BULAN
 PEGTAP PT. XIANG  500.000 BIJAB
MALAM  19.500.000 PBS 1 BULAN
 BER NPWP
 78.000.000
 GAJI SEBULAN PBS 4 BULAN
20.000.000  234.000.000
 K/3  54.000.000 PBS 12 BULAN
 PER 1 SEPTEMBER  4.500.000
2016  13.500.000
 BEKERJA S/D  72.000.000 PTKP
AGUSTUS 2018
 162.000.000
PKP
PKP 12 BULAN …
 19.300.000
 SEP S/D DES ………..  6.433.333 PPH
 PPH 21 SEBULAN ?  1.608.333 PPH 1 BLN 1/12

72
PEGTAP BERHENTI BEKERJA TDK UNTUK SELAMANYA
 CONTOH 15
PT BERHENTI BEKERJA PER BULAN
9 BULAN
 SULIS WIBOWO
 PEGTAP PT MAHKAM
 4.500.000  40.500.000 Gaji

UTAMA JOGYA  225.000  2.025.000 Bijab

 BER NPWP  100.000  900.000 Ipens

 GAJI SEBULAN
4.500.000
 325.000  2.925.000 Juml
ah
 TK/0  4.175.000  Pbs

 PER 1 OKTOBER  50.100.000  37.575.000 Di 1 Th

2016 BERHENTI  54.000.000  54.000.000 PTKP

 IPENS 100.000
SEBULAN  - 3.900.000  - 16.425.000 PKP

 0  0 PPH
 PPH 21 SEBULAN ?
 1721A1 PD W
BERHENTI ?
 0  0 TDP

8X
 0 K/L

PEMOTONGAN SUDAH S/ AGUSTUS PERHITUNGAN S/D SEPTEMBER

73
PEG TAP MENINGGALKAN IND SELAMANYA
 CONTOH 18
PT SEBAGIAN / SELURUHNYA MUA
 NEILL Mc LEARY  KOTOR
 2,000
 PT. PT. MAHAKAM  KURS
UTAMA JOGYA
 11.250  RUPIAH
 BER NPWP
 22,500,000  BIJAB
 GAJI SEBULAN $
 500.000  DISETAHUNKAN
2,000  22.000.000  PTKP
 KURS 11.250 PER 1$  264.000.000
 K/1  54.000.000
 4.500.000
 4.500.000
 63.000.000
 5% x 50 jt  201.000.000  PKP
 15% x 151, jt  2.500.000  TARIP 5%
 22.650.000  TARIP 15%
 25.150.000  JUMLAH

 1/12 X PPH 21
 PPH 21 SEBULAN ?  2.095.833

74
PPH 21 NYA DT PERUSAHAAN
 CONTOH 19
Pegawai Tetap
SEBAGIAN/SELURUHNYA DT PK
 HADI PUTRO  5.500.000  GAJI
 PT. PT. LAUTAN  275.000  BIJAB
OTOMATA  IPENS
 150.000  JUMLAH
 BER NPWP  425.000  BERSIH
 GAJI SEBULAN  5.075.000
5.500.000  60.900.000  DISETAHUNKAN
 PPH 21 DTPK  54.000.000  PTKP
 IPENS 150.000  4.500.000
 K/0  58.500.000
 PKP
 PPH 21
 2.400.000  PPH 21 BULAN
 120.000 YBS
 PPH 21 SEBULAN ?  10.000 Ditanggung PK
(Bukan
Penghsilan
Apbl PK: Bukan WP atau WP Final atau
WP Norma Penghit Khusus, maka kenikmatan berupa Pegawai)
Pajak yang DT PK, kenikmatan berupa Pajak yg DTPK
ditambahkan ke dlm penghasilan peg ybs.

75
PPH21 BERUPA TUNJ PAJAK
 CONTOH 20
Pegawai Tetap
MENERIMA TUNJANGAN PAJAK
 EDWARD  5.000.000  GAJI
SIMATUPANG  25.000  TUNJANGAN PAJAK
PT. KARTIKA  JUMLAH
  5.025.000
KAWASHIMA  BIJAB
 251.250 IPENS
PIONIRINDO 
 25.000  JUMLAH
 BER NPWP  276.250  BERSIH
 GAJI SEBULAN4
5.000.000
 4.748.750  DISETAHUKAN
 56.985.000  PTKP
 TUNJANGAN PPH 21  PKP
25.000  54.000.000  PPH 21
 IPENS 25.000  2.985.000  PPH 21 DTP
 TK/0  149.250  SELISIH :
 25.000 Selisih dapat :
 PPH 21 SEBULAN ?  124.250 dipotong Gaji PT
ditanggung PK
Selisih Rp 149.250 – Rp 25.000
sebesarRp. 124.250,-
apabila DT PK bukan biaya Perusahaan
76

MENGHIT RP NATURA
 CONTOH 21
PEGAWAI TETAP PENGHASILAN NATURA
 MAYDINA 3.500.000  BIC
APRILIANTO  500.000  BIK
PEGTAP.  BIK
  80.000
PERWKILAN  JUMLAH
 4.080.000
DAGANG ASING  204.000  BIJAB
 DEEMED PROFIT  3.876.000  BERSIH
 BER NPWP  46.512.000  DISETAHUNKAN
 GAJI SEBULAN PTKP
3.500.000
 54.000.000 

 BERAS 50 KG  PKP
 GULA PASIR 10 KG
 - 7.488.000
 TK/0
 HARGA PASAR
BERAS 10.000/KG
PPH
0

 HARGA GULA PASIR 
 PPH 21
8.000 / KG  0  PPH 21 HDP
 PPH 21 SEBULAN ?  0

Ber NPWP DALAM TAHUN BERJALAN 77

 CONTOH 20
Pegawai Tetap
BER NPWP DALAM TAHUN BERJALAN
 ADI PUTRA  5.500.000 JUNI
TARIGAN  275.000  1/12 X 315.000
 PEGTAP. PT.  200.000  26.250
SUMBER MELATI  475.000
DISKI  Seharusnya
 5.025.000 cukup 5x26.250=
 BER NPWP  60.300.000 131.250
 GAJI + TUNJANGAN 

SEBULAN 5.500.000
 54.000.000
6.300.000 PERHIT SD MEI
 TK/0 120 % x 131.250
IPENS BAYAR
 315.000
 = 157.500
SENDIRI 200.000  26.250  5 bulan
SEBULAN  378.000
 NPWP PERPER JUNI
 31.500 PERHIT DI 26.250
JUNI
ADA LEBIH SETOR =
2016
JUNI  Ada Lb Rp
 157.500
 131.250
 26.250
 PPH 21 JUNI 2016 ?  26.250
 0
TIDAK PERLU DIPOTONG

78
NPWP TAHUN BERJALAN DIKAITKAN DENGAN KEWJIBAN 1770 NYA
 CONTOH 24

PPH 21 UPAH HARIAN

 NURCAHYO  450.000 UPAH HR
 BURUH HARIAN BER  450.000 UTKP
NPWP  0
 PT HARAPAN SENTOSA PADA
 S/D
HARIHR KEKE
10 10
 UPAH HARIAN 450.000  NIHIL
 BEKERJA 10 HARI  450.000 TAKE HOME PAY
 TK/0 PADAPD

HARIHR KEKE
11 11
 PPH 21 ?  4.950.000 BRUTO > 4.500.000
PTKP HR : 11 X (54000000/360)  1.650.00
 3.300.000 PKP S/D HARI KE 11
 165.000
 0 PPH 21 S/D HR KE 11
 165.000 PPH 21 HARUS DIPOT PD HR KE 11
 285.000
TAKE HOME PAY  PD HR KE 12
PADA HARI
 KE 12
450.000
PTKP HARIAN  150.000
 300.000
PKP HARIAN
 15.000
PPH 21 HARIAN
 435.000
TAKE HOME PAY 79

LANJUT
 CONTOH 25

PPH 21 UPAH HARIAN

SD HARI KE 9
 NANANG
HERMAWAN
 500.000 TAKE HOME PAY 492.500
 BER NPWP
 450.000
 BURUH HARIAN
 50.000 S/D HR KE 6 :
 PT GERBANG
 2.500 9 X 2.500 = 22.500
TRANSINDO  S/D HR KE 9
 UPAH HARIAN  PD HR KE
SD HARI 10
KE 10 SAAT DIKET > RP 4.500.000
500.000  5.000.000
 BEKERJA 10 HARI  1.500.000 PTKP HARI KE 10
 TK/0  3.500.000 PKP HARI KE 10
 PTKP 10X150.000  175.000
PPH S/D HARI KE 10
 PKP  22.500
 PPH 21 ?  152.500
 PD HR KE 11 TAKE HOME PAY 301.250
PD HARI KE DST
11 DST
 500.000
 150.000
 350.000
 17.500
 482.500
TAKE HOME PAY 282.500 80
UPAH SATUAN
 CONTOH 26

PPH 21 UPAH SATUAN

 RIZAL FAHMI  4.800.000  4.800.000
: 6
 PERAKIT T V 24 : 6
X 200.000 dalam 1
MINGGU  Upah sehari  800.000
 PT GERBANG  Upah sehari  450.000
TRANSINDO diatas
BUTKP
 350.000
 UPAH 200.000
PER SATUAN
Upah
 6 X 350.000
 1 MINGGU 6 HARI 

 DIHASILKAN 24 seminggu
BUAH TV YANG terutang
DIRAKIT pajak
 DIBAYARKAN TIAP  2.100.000
MINGGU PPh 21
 TK/0 Mingguan  5%
 PPH 21 ?   105.000

UPAH BORONGAN 81
 CONTOH 27

PPH 21 UPAH BORONGAN

A B
 ZAIDAN A/B  650.000  1.500.000
 DEKORASI  : 2  : 2

RUMAH  325.000  750.000

 A UBOR  450.000  450.000
650.000  - 125.000  300.000
 UBOR B.
1.500.000
0  15.000
 SELESAI 2  0  15.000
HARI
 0  30.000
 BPTKP
 650.000  1.470.000
 PKP
 PPH 21 HDP
 TAKE HOME UPAH DIBARKAN BULANAN 82
 CONTOH 28

PPH 21 UPAH DIBAYARKAN BULANAN

 BAGUS HERMANTO  5.000.000 Penghasilan
 NPWP  60.000.000 selama 20 hari
dianggap sebulan.
 PERUSAHAAN
ELEKTRONIK  54.000.000 Penghasilan
 UPAH SEHARI  4.500.000 sebulan tsb
250.000 disetahunkan
 BEKERJA 20 HARI  58.500.000 Dikurangi PTKP
 K/0 setahun
 PKP  1.500.000
 DIBAY BULANAN Diperoleh PKP
 75.000 setahun
 PPH 21 ? Cari PPh s/ Ps 17
 PPH 21 BLN YBS  6.250 Dibagi 12
 TAKE HOME Diperoleh Take
 4.993.750 Home Pay.

83
MANTAN PEGAWAI MEMPEROLEH PENGHASILAN
 CONTOH 29

PPH 21 MANTAN
I PEGAWAI
II

 ANGGRAENI 50.000.0
5%   50.000.000

 NPWP 15% 00  105.000.000

KOM

 5.000.00 5% 2.500.000

 PT.FAJAR  8.250.000
WISESA 0 15%
 10.750.000
 2.500.00
 1 J A N 1 6 3.250.000  3.250.000
PENSIU 0 3.250.000
 7.500.000
 750.000
N
Apabila dlm th kalender ybs,
 BLN MARET  3.250.00
dibayarkan penghsilan kpd Mantan Peg
0 dihit dg menerapkan
>1 kali, maka PPh Ps 21 atas pembay
16 DAPAT J pengh berikutnya
A S A P R O D tarif Ps 17 (1) a UU PPh atas Jmlh Bruto
komulatif yg diterima dengan mem
U K S I 2015 perhitkan penghs yh telah diterima
sebelumnya
 I. 55.000.000 84


 CONTOH 30

PPH 21 PENARIKAN DANA PENSIUN

 ZAKARIAS SAFAAT  PERHITUNGAN :
 Peg Tap PT 
II.
SAMPURNA SEJATI  20.000.000
 GAJI RP 2.000.000  1.000.000 TERKENA TARIP 5%
 IPENS 100.000  19.000.000
DIBAYAR PT SS II.
II
 IPENS DIBAY ZS  15.000.000 MASIH TERKENA 5%
50.000  750.000
I APR 09


MENGAMBIL
 III.
III
IURAN DANA  25.000.000
SEBAGIAN TERKENA 5%
PENS 20.000.000  750.000
 1.500.000
II J U N I 09 NARIK
 SEBAGIAN
HARUS TERKENA 15%
LAGI 15.000.000  2.250.000

III O K T 0 9 NARIK


LAGI 25.000.000  4.000.000

 TOTAL PPH 21 ?
85
 CONTOH 31

PPH 21 T E N A G A A H L I PEK BEBAS

URAIAN JASA KOTOR YANG DITERIMA TAX BASE 50%XJASA KOTOR
 Dr. ABDUL GOPAR  45.000.000 JAN 2016
 BER NPWP 22.500.000
 SPESIALIS
JANTUNG  49.000.000 FEB 2016 24.500.000
 RS HARAPAN
JANTUNG SEHAT
 SETIAP JASA DARI  47.000.000 MAR 2016 3.000.000
RS SEBAGAI
PENGHASILAN RS  20.500.000
 SETIAP BAGIAN
DIBAYARKAN KPD
DR ABDUL GOPAR
MRPK PENGHSL DR  40.000.000 APR 2016 20.000.000
 DIBAYARKAN PADA
SETIAP AKHIR
 44.000.000 MEI 2016 22.000.000
BULAN  52.000.000 JUN 2016 26.000.000
 PPH 21 ?
_____________________________
 277.000.000 JUML 138.500.000
_____________________________ 86
 CONTOH 31

PPH 21 T E N A G A A H L I PEK BEBAS

URAIAN JASA KOTOR YANG DITERIMA TAX BASE 50%XJASA KOTOR
 Dr. ABDUL GOPAR  40.000.000 JUL 2016
 BER NPWP 20.000.000
 SPESIALIS
JANTUNG  35.000.000 AG 2016 17.500.000
 RS HARAPAN
JANTUNG SEHAT
 SETIAP JASA DR RS  45.000.000 SEP 2016 22.500.000
SEBAGAI
PENGHASILAN RS  20.500.000
 SETIAP BAGIAN
DIBAYARKAN KPD
DR ABDUL GOPAR  44.000.000 OKT 2016 22.000.000
MRPK PENGHS DR
 43.000.000 NOP 2016 21.500.000
 YANG DIBAYARKAN  40.000.000 DES 2016 8.000.000
PADA SETIAP AKHIR
BULAN 12.000.000
 PPH 21 ?
 524.000.000 JML 262.000.000

87
 CONTOH 31 LANJUTAN

PPH 21 TENAGA AHLI PEK BEBAS TAX BASE KOMULATIF

 22.500.00X5%= 45.000.000 JAN 16

1.125.000 22.500.000
 24.500.000X5%=
1.225.000  49.000.000 FEBR 16 24.500.000
 3.000.000X5%=
150.000  47.000.000 MAR 16 3.000.000
 20.500.000X15%=
3.075.000 
 20.000.000X15%= 20.500.000
3.000.000
 22.000.000X15%=  40.000.000 APR 16 20.000.000
3.300.000

 44.000.000 MEI 16 22.000.000

11.875.000  TOTAL PPH PS 21 YANG HARUS DIPOTONG

180.000.000 JML 90.000.000
88
 CONTOH 31 LANJUTAN

PPH 21 TENAGA AHLI PEK BEBAS TAX BASE KOMULATIF

 26.000.00X15%= 52.000.000 JUN 16

3.900.000 26.000.000
 20.000.000X15%=
3.000.000  40.000.000 JUL 16 20.000.000
 17.500.000X15%=
2.625.000  35.000.000 AGT 16 17.500.000
 22.500.000X15%=
3.375.000  45.000.000 SP 16 22.500.000
 22.000.000X15%=
3.300.000
 21.500.000X15%=  44.000.000 OKT 16 22.000.000
3.225.000
 8.000.000x15%=PM
 43.000.000 NOV 16 21.500.000
 12.000.000X25%=
 40.000.000 DES 16 8.000.000
3.000.000
TOTAL PPH PS 21 YANG HARUS DIPOTONG 89

35.500.000
 CONTOH 32

PPH 21 UPAH BUKAN PEGAWAI

 NASRUN 5.000.000 FEE
BERLIANTO
 5%X50%X FEE TAX BASE
 NPWP
 5.0000.000 5%
 PT.CAHAYA
KURNIA 125.000 PPH 21 HDP

 FEE JASA
KOMPUTER KALAU TDK BER
FEE
5.000.000 NPWP
FEE TAX BASE
 BEKERJA 20 120%X5%X50
HARI %X5.000.000
6%

 K/0 PPH 21 HDP

 PPH 21 ? 150.000
 TAKE HOME 5.875.000 5.860.000
90
 CONTOH 33
PPH 21 UPAH DENGAN MEMPERKERJAKAN ORANG LAIN
 ARIP NUGROHO UPAH KOTOR
 10.000.000
 NPWP UPAH PEKERJA
 4.500.000
 PERAWATAN AC SPAREPART
 1.000.000
 IMBALAN  5.500.000 UPAH BERSIH
10.000.000
 4.500.000 50%
 MEMPERKEJAKAN 4
ORANG @ 375.000
 50% UPAH BERSIH
 UPAH 4 ORANG
 2.250.000 KENA PAJAK
5%
4.500.000  5%
 BELI SPAREPART  112.500 HDP

1.000.000
 TAKE HOME  4.387.500 TAKE HOME

91
 CONTOH 34
PPH 21 ATAS PENGHASILAN DARI KEGIATAN

 SONY GEMILANG  200.000.000 KOTOR

TARIP UMUM
PPH 21 :
 NPWP  2.500.000 TARIP

 PEMAIN BULU  22.500.000 s/d 50 jt 5%

200 jt 15%
TANGKIS  250 jt
 HADIAH  25.000.000 HDP 25%
200.000.000  500 jt 30%

 JUARA
INDONESIA
 TAKE HOME 175.000.000 TAKE HOME

92
 CONTOH 35

PPH 26 WP LUAR NEGERI

 EDUARD
IMMANUEL  US$ 2.500 KOTOR VA

 PEGAWAI ASING  11.500 KURS

 KURANG DARI  28.750.000 KOTOR RP

183 HARI  20%

TARIP PS 26

 MARET 2016  5.750.000 PS 26 HDP

DAPAT GAJI US $
2.500
 KURS 11.500
TAKE HOME
23.000.000
 TAKE HOME

93
FORMULIR 1721 TAHUN 2013

94
 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR PER- 14/PJ/2013
 
TENTANG

BENTUK, ISI, TATA CARA PENGISIAN DAN

PENYAMPAIAN

SURAT PEMBERITAHUAN MASA

( SPT MASA )
PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26

SERTA

BENTUK BUKTI PEMOTONGAN

PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26
95
 Pasal 1
yangdimaksud
Dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini yang dimaksud
dengan:


1. Kantor Pelayanan Pajak
yang selanjutnya disebut dengan K P P
adalah

Kantor Pelayanan Pajak tempat

Pemotong PPh Pasal 21
dan/atau Pasal 26 terdaftar.
96
 Pasal 1
yang dimaksud
Dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini yang dimaksud dengan:


Kantor Pelayanan,
2.

Penyuluhan dan Konsultasi

Perpajakan yang selanjut nya disebut dengan
KP2KP
adalah

Kantor Pelayanan, Penyuluhan

dan Konsultasi Perpajakan
yang berada dalam wilayah
KPP. 97
 Pasal 1
Dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini yang
yangdimaksud dengan:
dimkasud dengan :


Pemotong PPh Pasal 21
3.

dan/atau Pasal 26 yang selanjutnya

Pemotong adalah W P orang
disebut dengan

pribadi atau WP badan,

termasuk Bentuk Usaha Tetap,
yang mempunyai kewajiban
untuk melakukan pemotongan
pajak atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa,
dan kegiatan orang pribadi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21
dan Pasal 26 Undang-Undang Pajak Penghasilan.

98

4. Penerima Penghasilan
yang dipotong PPh Pasal 21 adalah
orang

pribadi subjek
dengan status sebagai

pajak dalam negeri yang

menerima atau memperoleh penghasilan dengan nama dan

sepanjang tidak
dalam bentuk apapun,

dikecualikan dalam
peraturan perundang-undangan perpajakan, dari Pemotong
sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan, jasa atau
kegiatan yang dilakukan baik dalam hubungannya sebagai
pegawai maupun bukan pegawai, termasuk penerima pensiun.

99

5. Penerima Penghasilan yang
Dipotong PPh Pasal 26 adalah orang

pribadi subjek
dengan status sebagai

pajak luar negeri yang

menerima atau memperoleh penghasilan dengan nama dan

sepanjang
dalam bentuk apapun,

tidak dikecualikan dalam

peraturan perundang-undangan perpajakan, dari Pemotong
sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan, jasa atau
kegiatan yang dilakukan baik dalam hubungannya sebagai
pegawai maupun bukan pegawai, termasuk penerima pensiun.
100
 6.

Penerima Penghasilan
adalah Penerima Penghasilan yang

meliputi Penerima
Penghasilan yang dipotong
PPh Pasal 21
dan/atau

Penerima Penghasilan yang

dipotong PPh Pasal 26.
 

101

7. e-SPT adalah :

data SPT Pemotong

dalam b e n t u k e l e k t r o n i k
yang

dibuat oleh Pemotong PPh

dengan menggunakan aplikasi e

-SPT
yang disediakan

oleh Direktorat Jenderal Pajak.

 
102

Media elektronik adalah
8.

sarana penyimpanan data

elektronik
yang

dapat digunakan untuk

memindahkan data
dari suatu komputer ke
komputer lainnya,
antara lain

Flash Disk dan Compact Disc (CD).

 
103

9. e-Filing
cara penyampaian SPT
adalah suatu

yang dilakukan
secara on-line yang real time
melalui website Direktorat Jenderal
Pajak (www.pajak.go.id)
atau Penyedia Jasa Aplikasi
atau

Application Service Provider (ASP).

 

104
 Pasal 2

Surat Pemberitahuan Masa

(1)

Pajak Penghasilan Pasal 21

dan/atau
Pasal 26 (SPT Masa PPh
Pasal 21 dan/atau Pasal 26)
sebagaimana ditetapkan
dalam Peraturan Direktur
Jenderal Pajak ini terdiri dari
:
105
 Pasal 2

. Induk SPT Masa PPh

a

Pasal 21 dan/atau Pasal

26 –
( Formulir
1721) ;

106
 Pasal 2


b.Daftar Pemotongan Pajak
Penghasilan Pasal 21 bagi
Pegawai
Tetap dan Penerima Pensiun atau Tunjangan
Hari
Tua/Jaminan Hari Tua Berkala serta bagi Pegawai Negeri
Sipil, Anggota Tentara Nasional Indonesia, Anggota Polisi
Republik Indonesia, Pejabat Negara dan Pensiunannya -

(Formulir 1721-I);

107
 Pasal 2


Daftar Bukti
b.

Pemotongan Pajak
Penghasilan Pasal 21 Tidak
Final dan atau PPh Pasal 26
(Formulir 1721-II);

108
 Pasal 2


Daftar Bukti
b.

Pemotongan Pajak
Penghasilan Pasal 21 Final
(Formulir 1721-III);

109
 Pasal 2


b. Daftar Surat Setoran
Pajak Penghasilan Pasal 21
dan atau Bukti PBK
(Formulir 1721-IV);

110
 Pasal 2


b.Daftar Biaya Bagi WP
yang tidak wajib
menyampaikan SPT
Tahunan PPh Tahunan
(Formulir 1721-V);

111
 Pasal 2


b.Bukti Pemotongan PPh
Pasal 21 Final atau PPh
Pasal 26 (Formulir 1721-
VI);

112
 Pasal 2


b.Bukti Pemotongan PPh
Pasal 21 Final
(Formulir 1721-VII);

113
 Pasal 2


b.Bukti Pemotongan PPh
Pasal 21 Pegawai Tetap.
(Formulir 1721-A1);

114
 Pasal 2


Bukti Pemotongan PPh
b.

Pasal 21 Pegawai Tetap

PNS, Anggota TNI / Polri ,
Pejabat Negara dan
Pensiunannya (Formulir
1721-A2);

115
FORM FORMULIR 1721

116
 a. Induk SPT Masa PPh Pasal 21 dan/atau Pasal 26 - (Formulir 1721); DITEMPEL
DI ISI
OLEH
PETUGAS
JUMLAH
MASA LEMBAR
DES DI ISI
MEMBUAT OLEH
MASA
2 SPTDES PETUGAS
MEMBUAT
INDUK
2 SPT
INDUK
INDUK
INDUK PENGISIAN
UTK
UTK MASA PADA
MASA
DES
DES DANDAN PRINSIPNYA
MASA
MASA11TH SAMA DENGAN
JAN
TH S.D
JAN YANG LAMA
DES
S.D DES ( TDK ADA LAGI
KOTAK-2 UTK
NPWP )

ADA
NAMA TAMBAHAN
PEMOTONG KOLOM
KODE OBYEK
PAJAK

PENGISIAN /
PENGHITUNG
AN
PRINSIPNYA
SAMA
DENGAN
117
YANG LAMA
 PENGISIAN/
PENGHITUNG
AN
PADA
PRINSIPNYA
SAMA
DENGAN
YANG LAMA

PENGISIAN/
PENGHITUN
GAN
PADA
PRINSIPNYA
SAMA
DENGAN
YANG LAMA

5. BERILAH TANDA “ X “ PADA (KOTAK PILIHAN) YANG

PETUNJUK UMUM
1.UKURAN KERTAS F 4 /FOLIO MINIMAL BERAT 70
GRAM
2. KERTAS TIDAK BOLEH DILIPAT ATAU KUSUT.
3. SEBELUM MELAKUKAN PENGISIAN, SILAKAN
TERLEBIH DAHULU MEMBACA PETUNJUK
PENGISIAN SPT
4. PENGISIAN SPT DENGAN HURUF CETAK & TINTA
HITAM
SESUAI.
6. KOLOM IDENTITAS WAJIB DIISI OLEH PEMOTONG
ATAU KUASA SECARA LENGKAP DAN BENAR.
DALAM MENGISI KOLOM-KOLOM YANG BERISI NILAI
RUPIAH, HARUS TANPA NILAI DESIMAL. CONTOH:
DALAM MENULISKAN SEPULUH JUTA RUPIAH ADALAH:
10.000.000(BUKAN 10.000.000,00). ; CONTOH : 125
BUKAN 125,50 / 125,- 118
 NPWP
PEMOTONG
HARUS DIISI
DAFTAR
BUKTI
POTONG TDK
FINAL YANG
1721 I UTK DIPOTONG
FINAL
1 MASA PJK
PERHITUNGAN
PADA
DAFTAR
PRINSIPNYA
BUKTI
SAMA
POTONG TDK
FINAL
1721 I UTK DAFTAR
1 THN PJK SSP &/ PBK
MASA
DESEMBER
JADI BLN DES DAFTAR BIAYA
MEMBUAT 2 BAGI WP YG TDK
SET MELAPOR KAN
SPT PPH BADAN
BUKTI ( CABANG )
POTONG TDK
FINAL
1721 II SSP &/
UTK 1 MASA PBK
PJK

DAFTAR
BUKTI
POTONG
FINAL
1721 III PERHATIAN !!! TANDA
UTK 1 MASA WAJIB PAJAK YG MELAPORKAN SPT MASA BLN DES TH 2013 LEWAT TGL TANGAN &
PJK 20 JANUARI 2014 MAKA HARUS MENGGUNAKAN FORM YG BARU CAP 119
(MEMBUAT 2 SET MASA DES & MASA DES UTK 1 THN ) (STEMPEL )
 b. Daftar Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 bagi Pegawai Tetap dan
Penerima Pensiun atau Tunjangan Hari Tua/Jaminan Hari Tua Berkala
serta bagi P N S, Anggota T N I, Anggota POLRI , Pejabat Negara dan
Pensiunannya – (Formulir 1721-I);
DILAPORKAN
TIAP BLN
ATAS
PEMOTONGAN
PETUNJUK PPH PSL 21
KHUSUS

NPWP
PEMOTONG
PEMOTONGAN
KURANG
DR 20 PEGAWAI
BOLEH FORM
KERTAS/ HARD
COPY atau DGN
e SPT

MASA KARYAWAN
PEROLEHAN ASING DIISI
KODE OBYEK
mmmm KODE NEGARA
PAJAK DPT
0112 BISA DILIHAT
DILIHAT DI DILAMPIRAN
SEKALI FORM 1721 VI PETUNJUK SPT
MENGGUNAKAN e
PPH PSL 21
SPT TDK BOLEH
GANTI
MENGGUNAKAN
HARD COPY

JUMLAH PEGAWAI
DIBAWAH PTKP
PEMOTONGAN JUMLAHNYA JUMLAH
LEBIH DARI 20 ORANG DLM 1 PENGHSASILAN
MASA BRUTO
UTK PJK FINAL ; TDK FINAL ; SSP
&/ PBK
HRS DGN e SPT (TDK DGN e SPT
DIANGGAP TDK MENYAMPAIKAN 120
SPT
c. Daftar Bukti Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 (Tidak Final)
dan/atau Pasal 26 - (Formulir 1721-II);

DIISI
DARI
BUKTI
POTONG
PEG TDK
TETAP &
TDK
FINAL
DARI
FORM
1721 VI

121
         
                                             
                
DAFTAR BUKTI PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 (TIDAK FINAL)  
DAN/ATAU PASAL 26 FORMULIR
 
Formulir ini digunakan untuk melaporkan pemotongan PPh dengan bukti 1721-II
pemotongan menggunakan formulir 1721-VI
 

     
                           Lembar ke-
        1:u/ KPP
KEMENTERIAN MASA         Lembar ke-
KEUANGAN RI PAJAK :         2:u/ Pemotong
H 12 - 2016 NPWP
DIREKTORAT
[mm - .0     PEMOTONG : 01.234.567.3 - 014 . 000    
JENDERAL PAJAK
yyyy] 1 H.02
                                                                                                                                              
 
BUKTI PEMOTONGAN KODE
KODE JUMLAH PPh NEGAR
NO NPWP NAMA TANGGAL (dd - OBJEK PENGHASILAN DIPOTONG A
NOMOR
mm - yyyy) PAJAK BRUTO (Rp) (Rp) DOMIS
ILI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. - WANIPIRO       100.000.000 12.000.000  
2. - MOMON       100.000.000 8.400.000  
21-100-
3. - NY.MERINDA     75.200.000 1.655.000  
04
4. - ADIPURO       150.000.000 21.000.000  
5. - AHMED       7.000.000 210.000  
6. - BEJO       1.500.000 0  
7. - DADANG       200.000 0  
8. - HARTONO       140.000.000 19.200.000  
21-100-
9. - TENAGAAHLI     250.000.000 6.250.000  
07
JUMLAH (PENJUMLAHAN ANGKA 1 S.D. ANGKA 20) 823.900.000 68.715.000    
                                        
      
122
d. Daftar Bukti Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 ( Final )
- (Formulir 1721-III);

DIISI
DARI
BUKTI
TGL BLN POTONG
THN FORM
1721 VII

JUMLAH
KODE PENGHS
OBYEK BRUTO
PAJAK
HRS DI
ISI

123
              
                                            
    DAFTAR BUKTI PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21               
(FINAL)    
Formulir ini digunakan untuk melaporkan pemotongan PPh dengan bukti pemotongan FORMULIR
   
menggunakan formulir 1721-VII 1721-III
   
                                 Lembar ke-
       1:untuk KPP
       Lembar ke-
KEMENTERIAN MASA 2:untuk
KEUANGAN RI PAJAK :        Pemotong
H. 12 - 2016 NPWP
DIREKTORAT
[mm - 0     PEMOTONG : - 014 . 000      
JENDERAL PAJAK
yyyy] 1 H.02 01.234.567.3
                                                                                                                                                
   
BUKTI PEMOTONGAN KODE JUMLAH  
PPh DIPOTONG
NO NPWP NAMA TANGGAL (dd - OBJEK PENGHASILAN
NOMOR (Rp)  
mm - yyyy) PAJAK BRUTO (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)  
1. - TRIONO NO. 1 1 OKTOBER 2016 21-401.01 35.000.000 1.750.000  
2.               
3.               
4.               
5.               
6.               
7.               
8.               
9.               
10.               
JUMLAH (PENJUMLAHAN ANGKA 1 S.D. ANGKA 20) 35.000.000 1.750.000  
                                          

124
 e. Daftar Surat Setoran Pajak (SSP) dan/atau Bukti Pemindah
bukuan (Pbk) untuk Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21
dan/atau Pasal 26 - (Formulir 1721- IV);

DIISI DARI
KODE SSP / PBK
AKUN 0 : UTK SSP
PJK 1 : UTK SSP
DILIHAT PSL 21
DARI DITANGGNG
SSP PEMERINTH
DIISI
2 : UTK
TGL
BUKTI PBK
BLN DIISI
TAHUN NTPN/NO
DARI BUKTI
KODE
SSP/P Pbk DARI
JENIS
bk SSP
SETORAN
DILIHAT
DARI SSP
JUMLAH
PPH
125 DI
YANG
SETOR
 f.
f. Daftar Biaya - (Formulir 1721-V);
sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.

DIISI
KHUSUS
BLN DES
DILAMPIRK
AN DI SPT
PSL 21
TAHUNAN
BAGI WP
YG TDK
MEMASUKA
N SPT PPh
BDN
( CABANG)

126
 Bukti Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pasal 26
sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini terdiri dari:
1.3 kode pemot
mm : masa pjk
a. Bukti Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 (Tidak Final) yy : di isi 2 digit
Npwp atau Pasal 26 - (Formulir 1721-VI); terakhir th pjk
Nama No urut
Alamat
Yg
dipotong HARUS DIISI
NO KTP /
PASPOR

WP ORG KODE
WP ORG NEGARA BISA
ASING
ASING
BERI
BERI DILIHAT
TANDA
TANDA DILAMPIRAN
SILANG
SILANG INI

DI ISI
KODE
OBYEK
PAJAK BERI TANDA
SILANG
TARIF LEBIH
TINGGI 20%

KODE
OBYEK
PAJAK

127
b. Bukti Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 (Final)
NPWP (Formulir 1721-VII);
NAMA
ALAMAT
YG NIK / NO
DIPOTONG PASPOR

PPH YG DI
POTONG
PPh FINAL
NPWP
NAMA
SI
PEMOTONG

TANGGAL
TANDA
TANGAN
KODE
PEMOTONG
OBYEK
CAP /
PAJAK &
STEMPEL
PENGHAS
ILAN YG
DIKENAK
AN PPh 128
FINAL
 c. Bukti Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 bagi 1.1 kode bkti
Pegawai
pemot
Tetap atau Penerima Pensiun atau TunjanganmmHari : masa pajak
yy : 2 DIGIT
NO 1-1 : KODE Tua/Jaminan Hari Tua Berkala - (Formulir 1721-A1);
TERAKHIR THN PJK
BUKTI NO URUT
PEMOTONGAN PEMOTONGAN
PEG SWASTA
MASA
PEROLEHAN
PENGHASIL
NPWP
NAMA AN
PEMOTONG mm -- mm

STATUS
/JUMLAH
NO TANGGU
NIK NGAN
/PASPOR
NAMA
ALAMAT
YG
DIPOTON NAMA
G
NAMA JABATAN
ALAMAT MIS :
DIREKTUR

KALAU ORG ASING

KODE NEGARA HRS
DITULIS LIHAT DI PERHITU
LAMPIRAN
MIS: AUS TRALIA
NGAN
(AUS) PADA
AMERIKA (USA) PRINSIP
NYA
SAMA
129
 PADA
PRINSIPNYA
PERHITUNGAN
SAMA DENGAN
YG LAMA

Tgl – bln – tahun

Tanda tangan & cap
/stempel
130
 d. Bukti Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 Bagi Pegawai
Negeri Sipil atau Anggota Tentara Nasional Indonesia atau
Anggota Polisi Republik Indonesia atau Pejabat Negara atau
1.2 : kode
pemotongan
Pensiunannya - (Formulir 1721-A2);
NAMA NPWP
INSTANSI
/ BDN
BENDAHARA
LAIN &
NAMA
BENDAHAR
A
JENIS
KELAMIN &
NIK KTP
HARUS DIISI

STATUS /
JUMLAH
TANGGUNGAN

NPWP NAMA
/NIP/ JABATAN
NRP
NAMA
PEGAWAI
&
PANGKAT PENGHITUNGAN
/ GOL PENGISIAN
ALAMAT PADA
DI ISI PRINSIPNYA
LENGKAP SAMA

131
 PENGHITU
NGAN /
PENGISIA
N PADA
PRINSIPN
YA SAMA
DENGAN
YANG
LAMA

BAGIAN INI
HANYA DIISI A
PENGHASILAN
KURANG DARI
SATU TAHUN
KALENDER
DENGAN CARA
MEMBERI
TANDA SILANG
PADA KOTAK
YANG SESUAI.

TANGGAL
&
TANDA
NPWP ; NAMA ; TANGAN
NIP/NRP BENDAHA
BENDAHARAWAN RA SERTA
CAP
132
INSTANSI
 Pasal 3

(1) SPT
Masa PPh Pasal 21 dan/atau Pasal 26
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat
(1) dapat berbentuk:

a. Formulir Kertas
(hard copy );
atau
b. e-SPT.

133
 Pasal 3
PENJELASAN

(2)SPT Masa PPh Pasal 21 &/ Pasal 26

baik dalam bentuk
formulir kertas (hard copy)
maupun
e-SPT dapat digunakan oleh Pemotong yang :

134
Pasal 3
P E N J E LASAN

a. melakukan pemotongan PPh

Pasal 21 terhadap pegawai
tetap dan penerima pensiun
atau THT/JHT berkala dan/atau
terhadap PNS,TNI; POLRI, pejabat
negara dan pensiunannya yang
jumlahnya tidak lebih dari 20 orang
dalam 1 masa pajak; &/

135
Pasal 3
P E N J E LASAN
(2)
b. melakukan pemotongan PPh Pasal 21
(Tidak Final) dan/atau Pasal 26 selain
pemotongan PPh sebagaimana
dimaksud pada huruf a dengan bukti
pemotongan yang jumlahnya tidak
lebih dari 20 dokumen dalam 1 masa
pajak; dan/atau
c.

136
Pasal 3
P E N J E LASAN

(2)
c. melakukan pemotongan PPh Pasal 21
(Final) dengan bukti pemotongan yang
jumlahnya tidak lebih dari 20 dokumen
dalam 1 masa pajak; &/
d.

137
 (3) d. melakukan penyetoran
pajak dengan SSP dan/atau
bukti
Pbk yang jumlahnya lebih
dari 20 (dua puluh) dokumen
dalam 1 (satu) masa pajak.

138

(4) Dalam hal SPT Masa
PPh Pasal 21 dan/atau Pasal
26
• disampaikan dalam bentuk
formulir kertas (hard copy),
bentuk, isi, dan ukuran SPT
Masa PPh Pasal 21 dan/atau
Pasal 26 sebagaimana
ditetapkan dalam Lampiran I
Peraturan Direktur Jenderal
Pajak ini tidak boleh diubah.
 
139

(5) Dalam hal SPT Masa
PPh Pasal 21 dan/atau Pasal
26
• disampaikan dalam bentuk
e-SPT, Pemotong harus
menggunakan aplikasi e-SPT
yang telah disediakan oleh
Direktorat Jenderal Pajak.

140
 Pasal 4
 Pemotong yang telah
menyampaikan SPT Masa PPh Pasal
21
 dan/atau Pasal 26 dalam bentuk e-
SPT tidak diperbolehkan lagi
 menyampaikan SPT Masa PPh Pasal
21 dan/atau Pasal 26 dalam
bentuk formulir kertas (hard
copy) untuk masa-masa pajak
 berikutnya.
  
 Pasal 5

(1) Pemotongdianggap tidak
menyampaikan SPT Masa PPh
Pasal 21
dan/atau Pasal 26 dalam hal
SPT Masa PPh Pasal 21 dan/atau
Pasal 26 sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 ayat
(3) tidak
disampaikan dalam bentuk e-
SPT.
142
 Pasal 5


Pemotong dianggap
(1) (2)

tidak menyampaikan SPT

Masa PPh Pasal 21
dan/atau Pasal 26
dalam hal tidak
memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4.
 (3)
143
 Pasal 5


Pemotong sebagaimana
(1) (3)

dimaksud pada ayat (1)

dan ayat (2)
dikenai sanksi sesuai
dengan ketentuan
peraturan
perundangundangan
perpajakan.

144
 Pasal 6

(1) SPTMasa PPh Pasal 21 dan/atau Pasal 26
dapat disampaikan
oleh Pemotong dengan cara:
a. langsung ke KPP atau KP2KP;
b. melalui pos dengan bukti pengiriman
surat ke KPP;
c. melalui perusahaan jasa ekspedisi atau
jasa kurir dengan
bukti pengiriman surat ke KPP; atau
d. e-filing yang tata cara
penyampaiannya diatur dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.
 (2)  
145
 Pasal 6
 (1)

(2)SPT Masa PPh Pasal 21
dan/atau Pasal 26 yang
disampaikan
oleh Pemotong dengan cara
sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a, b dan c meliputi SPT
Masa PPh Pasal 21 dan/atau Pasal
26 yang berbentuk:
a. formulir kertas (hard copy); dan
b. e-SPT yang disampaikan dalam
media elektronik.
  146
 Pasal 7

 (1) SPT Masa PPh Pasal 21

dan/atau Pasal 26 dalam
bentuk
formulir kertas (hard copy)
tidak perlu dilampiri dengan:
a.

147
 Pasal 7

a. Formulir 1721-I dalam hal tidak

ada pemotongan PPh Pasal
21 bagi Pegawai Tetap, Penerima
Pensiun, Tunjangan Hari
Tua/Jaminan Hari Tua Berkala
serta bagi Pegawai Negeri
Sipil, Anggota Tentara Nasional
Indonesia, Anggota Polisi
Republik Indonesia, Pejabat Negara
dan Pensiunannya;

148
 Pasal 7

Formulir 1721-II
b.

dalam hal tidak ada

pemotongan PPh Pasal
21 (Tidak Final) dan
Pasal 26 dengan
menggunakan
Formulir 1721-VI;

149
 Pasal 7

Formulir 1721-III
c.

dalam hal tidak ada

pemotongan PPh Pasal
21 (Final) dengan
menggunakan Formulir
1721-VII;

150
 Pasal 7

Formulir 1721-IV
d.

dalam hal tidak ada

penyetoran dan
pemindahbukuan PPh
Pasal 21 dan Pasal 26
dengan
menggunakan SSP dan
Bukti Pbk;
151
 e. Formulir 1721-V dalam hal
Pemotong wajib menyampaikan
SPT Tahunan;
 f. Formulir 1721-VI;
 g. Formulir 1721-VII;
 h. Formulir 1721-A1;
 i. Formulir 1721-A2;

152
 (2) SPT Masa PPh Pasal 21
dan/atau Pasal 26 dalam bentuk
e-SPT
harus disampaikan dengan
disertai Induk SPT Masa PPh
Pasal
21 dan/atau Pasal 26 dalam
bentuk formulir kertas (hard
copy).

153
 (1) Dalam hal Pemotong melakukan
penyampaian SPT Masa PPh
Pasal 21 dan/atau Pasal 26 dan/atau
pembetulan SPT Masa PPh Pasal 21
dan atau Pasal 26 untuk masa pajak
sampai dengan Masa Pajak November
2013 yang dilakukan sejak berlakunya
Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini,
penyampaian dan/atau pembetulan
tersebut dilakukan dengan
menggunakan formulir SPT Masa PPh
Pasal 21 dan/atau Pasal 26
sebagaimana ditetapkan dalam
Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.
154
 (2) Dalam hal Pemotong
melakukan penyampaian SPT
Masa PPh
Pasal 21 dan/atau Pasal 26
dan/atau pembetulan SPT Masa
PPh Pasal 21 dan/atau Pasal
26 untuk masa pajak Desember
2013 yang dilakukan:

155
a.Sampai dengan tanggal20
Januari 2014, penyampaian dan/atau
pembetulan tersebut dilakukan dengan
menggunakan formulir SPT Masa PPh
Pasal 21dan/atau Pasal 26 sebagai mana
ditetapkan dalam Peraturan Direktur
Jenderal Pajak Nomor PER-32/PJ/2009
tentang Bentuk Formulir Surat Pemberi
tahuan Masa Pajak Penghasilan Pasal
21dan/atau Pasal 26 dan Bukti
Pemotongan / Pemungutan Pajak
Penghasilan Pasal 21 dan / atau Pasal 26;

156
 b. Setelah tanggal 20 Januari
2014, penyampaian dan/atau
pembetulan tersebut dilakukan
dengan menggunakan
formulir SPT Masa PPh Pasal
21 dan/atau Pasal 26
sebagaimana ditetapkan dalam
Peraturan Direktur Jenderal
Pajak ini.

157
 Pasal 9
 Pada saat Peraturan Direktur Jenderal
Pajak ini mulai berlaku, Peraturan
Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-
32/PJ/2009 tentang Bentuk Formulir
Surat Pemberitahuan Masa Pajak
Penghasilan Pasal 21 dan /atau
Pasal26 dan Bukti
Pemotongan/Pemungutan Pajak
Penghasilan Pasal 21dan/atau Pasal
26 dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.

158
 Pasal 10
 Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini
mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari
2014.
 Agar setiap orang mengetahuinya,
pemerintahan pengumuman Peraturan
Direktur Jenderal Pajak ini dengan
penempatannya dalam
 Berita Negara Republik Indonesia.
 Ditetapkan di Jakarta
 pada tanggal 18 April 2013
 DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

 FUAD RAHMANI

159
160
PENGERTIAN TAX PLANNING PPH 21
MEMINIMUMKAN
MEMINIMUMKAN
KEWAJIBAN PPH PASAL 21
PPH 21

LAWFULL
LAWFULL UNLAWFULL UNLAWFULL

TAX AVOIDANCE TAX EVASION

TAX AVOIDANCE TAX EVASION
TAX PLANNING
TAX PLANNING

YAKIN TRANS KENA TIDAK MELANGGAR UU

DIKECUALIKAN MASUK AKAL SECARA BISNIS

DITUNDA PEMBAYNYA BUKTI PENDUKUNG

161
 Strategi Pertama
STRATEGI EFISIENSI BIC ATAU BIK
 Pada Perus yang PKP untuk Tahun 2008 dan
sebelumnnya diatas Rp 100 juta dan
pengenaan pajaknya tidak final atau Untuk
Tahun 2010 Omzet > Rp 50 Milyar,-

seminimal mungkin
diupayakan
diberikan kesejahteraan
karyawan dalam bentuk BIK
karena pengeluaran BIK adalah Non.
deductible
 sebaiknya berikan secara BIC
karena Deductible.
162
 Strategi Kedua
STRATEGI EFISIENSI BIC ATAU BIK

 Bagi Perus yang masih rugi,

PEMBERIAN BIK akan
menurunkan PPh Ps 21
sementara PPh Badan masih
Nihil
163
 Strategi Ketiga
STRATEGI EFISIENSI BIC ATAU BIK


Perusahaanyang masih rugi
perlu meningkatkan
penghasilan Karyawan
dalam bentuk BIK

164
 Strategi Keempat
STRATEGI EFISIENSI BIC ATAU BIK
sebelum menentukan alternatif BIK atau
BIC
 supaya mempertimbangkan nilai
penghasilan yang diterima atau
diperoleh pegawai yang memperoleh
penghasilan di atas Rp 200 juta untuk
Tahun 2008 dan sebelumnnya ; atau Rp
500 juta untuk Tahun 2009 dst
 dalam hal ini setiap –penghasilan yang
diberikan dalam bentuk BIK akan
lebih efisien karna tarif PPh Badan
35% atau 28 % / 25% Tahun 2009/ tahun165

2010 dst sedangkan Tarif OP maximal

 Strategi Kelima
EFISIENSI UANG TIPS YANG DICATAT
DALAM BIAYA ENTERTAINMENT

 kadangkala uang tips, uang pengurusan

dokumen atau ijin, uang jamuan pimpinan proyek
dicatat ke dalam Biaya
Entertainment atau Biaya Lain-lain;
 sementara Daftar Nominatif tidak dibuat;
 akibatnya akan dikoreksi ketika menghitung
PPh Badan.
166
 Strategi Keenam
EFISIENSI UANG TIPS YANG
DICATAT DALAM BIAYA
ENTERTAINMENT
 dalam hal perusahaan masih
Rugi, pembebanan dalam Biaya
Entertainment dapat
dilakukan;

karena masih Rugi

PPh Badannya tidak kena pajak.
167
 Strategi Ketujuh
EFISIENSI UANG TIPS YANG DICATAT
DALAM BIAYA ENTERTAINMENT
 dalam hal perusahaan sudah untung,

 agar penghematan dapat dilakukan,

 perusahaan dapat mereklasifikasikan biaya tersebut

dalam

 Pemberian Honor atau Imbalan

Kepada Pihak Ketiga dengan
cara Gros Up,
 hanya akan dikenakan tarif 5%
168
 Strategi Kedelapan
TIP MENENTUKAN BIC ATAU BIK

Strategi Efisiensi BIK atau BIC …

SANGAT TERGANTUNG DARI

KONDISI PERUSAHAAN

169
 Strategi Kesembilan
TIP MENENTUKAN BIC ATAU BIK

PERUSAHAAN DG PKP TARIF TERTINGGI
DAN PERUS WP PPH FINAL

UPAYAKAN SEMINIMAL MUNGKIN
 DIBERIKAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN DLM
BENTUK NATURA DAN KENIKMATAN (BIK)

 KRN PENGEL INI NON DEDUCTIBLE

 DAN AKAN DIANGGAP PENGHASILAN

KARYAWAN
170
 Strategi Kesepuluh
TIP MENENTUKAN BIC ATAU BIK
• APABILA ADA PEG YG MEMPEROLEH
PENGHASILAN > 200 JUTA RUPIAH atau TERKENA
PKP TERTINGGI

• LEBIH BAIK SETIAP TAMBAHAN

PENGHASILANNYA

• DIBERIKAN DLM BENTUK BIK;

• KRN U/ WP OP TARIF TERTINGGI 35% UNTUK

PENGHASILAN DIATAS 200 JUTA,
171

•
 Strategi Kesebelas
TIP MENENTUKAN BIC ATAU BIK
 PERUSAHAAN YANG MASIH RUGI

 BIK ATAU “FRINGE BENEFIT” AKAN

MENURUNKAN PPH PS 21

SEMENTARA PPH BADAN TETAP
MASIH NIHIL

 PENGHASILAN KARYAWAN
 BISA DITINGKATKAN DLM
BENTUK BIK
172
 Strategi Kedua belas
TIPS EKUALISASI BIAYA YANG
TERKAIT DG OBYEK PPH PS 21
 Akun-akun yang mrpkn obyek
PPh Ps 21,


yang terkait dengan
khususnya
pegawai Tetap,

 dikumpulkan menjadi satu kelompok

Akun
.
173
 Strategi Ketigabelas
TIPS EKUALISASI BIAYA YANG
TERKAIT DG OBYEK PPH PS 21

Untuk setiap transaksi yang masih
terkait dg Obyek PPh Ps 21

dan nantinya dilaporkan dalam
1721-B,
 harus diberi kode khusus pada
diskripsinya,

untuk memudahkan proses
ekualisasi
 pada akhir tahun
174
 Strategi Keempat belas
TIPS EKUALISASI BIAYA YANG
TERKAIT DG OBYEK PPH PS 21
 Obyek PPh Ps 21


yang tersebar di Akun-akun
biaya/beban
 menurut Buku Besar
 kumpulkan menjadi satu

dan bandingkan dengan
 SPT Tahunan 1721 atau SPT Masa
Desember Th ybs ( 2009 dst ) 175
 CONTOH
 Hanz bekerja di PT. Emgar selama
bulan Jan-Feb-Maret 2016
 Gaji Jan Rp 5,4 juta, Feb. Rp 2,2 juta
dan Mar Rp 5,6 Juta
 Iuran Pensiun dibayar sendiri Rp
50.000,-
 Hitung PPh Ps 21 Bulan Jan, Feb dan
Maret 2017 masing2.

176
Uraian Jan Feb Mar
Gapok 4,9 Jt 3,9 Jt 4,9 Jt
Lembur 0,5 Jt 0,5 Jt 0,5 Jt
Medical Reim 0 0,8 Jt 0,2 Jt
Total 5,4 Jt 5,2 Jt 5,6 Jt
Bi Jab 0,27 Jt 0,26 Jt 0,28 Jt
Ipens 0,05 Jt 0,05 Jt 0,05 Jt
Total Pengur 0,32 Jt 0,31 Jt 0,33 Jt
P.Neto se bulan 5,08 Jt 4,89 Jt 5,27 Jt
Perkiraan sethn 60,96 jt 58,68 jt 63,24 Jt
PTKP 54,00 Jt 54,00 Jt 54,00 Jt
PKP 6,96 Jt 4,68 Jt 9,24 Jt
PPH 21 setahun 348 Ribu234 Ribu642 Ribu
PPH 21 bulan 29 Ribu 19,5 Ribu 38,5 Ribu
================================ 177
 CONTOH PENGHIT PPH 21
BUKAN MASA TERACHIR

 Gaji Pokok 6.000.000

 Tunjab 500.000
 Tuntrans 500.000
 Tunmak 500.000
 JKK 250.000
 JKM 250.000
 Jumlah 8.000.000

178
 Bijab 400.000
 Ipens sendiri 350.000
 IJHT sendiri 300.000
 Jml pengur 1.050.000
 P Neto 6.950.000
 P Neto setahun 83.400.000
 PTKP K2 63.000.000
 PKP 20.400.000
 PPH sethun 1.020.000
 PPH 21 sebulan 85.000
 ======================= 179
 PENGHIT PPH 21 MASA PAJAK TERACHIR

 Jan 12.800.000 456.446

 Feb 12.400.000 454.446
 Mar 12.900.000 456.900
 Apr 12.700.000 456.660
 Mei 12.500.000 454.000
 Juni 12.600.000 454.040
 Juli 12.800.000 456.446
 Agus 12.400.000 454.446
 Sep 12.200.000 454.444
 Okt 12.200.000 454.444
 Nop 12.200.000 454.444
 Des 12.600.000 -
 Jumlah 150.300.000 5.006.716

180
 Jumlah P. Bruto 150.300.000

 Bijab 6.000.000
 Ipens 4.200.000
 IJHT 3.600.000
 Jumlah 13.800.000

 P.Neto setahun 136.500.000

 PTKP 63.000.000
 PKP 73.500.000

 PPh 21 terutang 6.025.000

 PPh Ps 21 TDP 5.006.716
 PPh Ps 21 Ms terchir Peg Tap 1.018.284
 ====================================
=
181
 CONTOH PERHIT PEGTAP BERHENTI DI AWAL JULI

 Jan 12.800.000 456.446

 Feb 12.400.000 454.446
 Mar 12.900.000 456.900
 Apr 12.700.000 456.660
 Mei 12.500.000 454.000
 Jun 12.600.000
 Jumlah 75.900.000 2.278.452

 Pengur 6.900.000
 P. Neto 69.000.000

182
 P.Neto 6 bln/ 1 Th 69.000.000
 PTKP setahun 63.000.000

 PKP 6.000.000

 PPh 21 Terutang 300.000

 PPh 21 TDPT 2.278.452

 PPh 21 Lebih Dipotong ( 1.978.452 )

 Harus dikembalikan bersamaan dengan

pemberian Bukti Potong
 ==============================

183
 PERHIT PPH 21 ATAS THR

 Gaji Pokok 6.000.000

 Tunjab 500.000
 Tuntrans 500.000
 Tunmak 500.000
 JKK 250.000
 JKM 250.000
 Jumlah 8.000.000 96.000.000 Teratur
 Bijab 400.000 6.000.000 Bonus
 Ipens 350.000 6.000.000 THR
 IJHT 300.000
 Jumlah 1.050.000 108.000.000

184
 108.000.000
5.400.000 Bijab
4.200.000 Ipens
3.600.000 IJHT
63.000.000 PTKP

31.800.000
 P.Neto teratur sebulan 6.950.000
 P.Neto teratur setahun 83.400.000
 PTKP 63.000.000
 PKP 20.400.000. 31.800.000
 PPh Terutang Teratur + THR = 1.590.000
 PPh Teratur 5% x 20.400.000 = 1.020.000
 PPh Terutang THR 570.000
 ====================================
=
185
 CONTOH PENGHIT PPH 21 PEG TETAP YANG
DISETAHUNKAN
 PEG TETAP YG PINDAH CABANG
 PEG TETAP YG BARU DATANG KE
INDONESIA DLM BAGIAN TAHUN
PAJAK
 PEG TETAP YG MENINGGALKAN
INDONESIA UNTUK SELAMA-
LAMANYA
 PEG TETAP YG MENINGGAL
DUNIA
186
 CONTOH
 Jacky WNA datang ke Indonesia pada
tanggal 1 April 2016 dan
menandatangani Kontrak Kerja
selama 2 (dua) tahun di Indonesia
sejak 1 April 2016.
 Penghasilan Bruto sebesar Rp. 60
juta,-
 Berapa PPh 21 YHDP

187
 Pengh Bruto 60.000.000
 Bijab 500.000
 Pengh Neto 59.500.000
 Pengh Neto setahun 12/9 714.000.000
 PTKP 67.500.000
 PKP 646.500.000
 PPh Terutang setahun 138.950.000
 PPh Terutang 9 bulan 110.625.000
 PPh Terutang April 2016 11.579.167

188
 PERHIT PPH 21 PEG TIDAK TETAP TIDAK
DIBAYAR BULANAN
 Upah sehari Rp. 450.000
 BPTKP Rp. 450.000
 PKP -

 Upah sehari Rp 500.000

 BPTKP Rp 450.000
 PPH 21 5% Rp 2.500

 Upah 10 hr Rp 5.000.000
 BPTKP Rp 4.500.000
 PPh 21 5% Rp 25.000
189
 PERHITUNGAN PPH 21 BUKAN PEGAWAI
BERSIFAT BERKESINAMBUNGAN, BER NPWP
 Honorarium 200.000.000
 DP Terif 50% 100.000.000
 PTKP 4.500.000
 PKP 95.500.000
 PPH Terutang 9.325.000
• 5% x 50 Juta
• 15% x 45,5 Juta

190
 PERHIT PPH 21 DARI P BRUTO
 Honorarium atau Imbalan yg bersifat tidak
teratur Dewan Komisaris, Dewan Pengawas
yg tidak merangkap sebagai Peg Tetap
 Jasa Produksi, Tantiem, Gratifikasi, Bonus,
Imb Lain yg bersifat tdk teratur Mantan Peg
 Penarikan Dana Pensiun peserta Program
Pensiun yg masih berstatus sebagai Peg.
 Untuk setiap pembayaran yg bersifat utuh &
tidak dipecah yang diterima Peserta
Kegiatan
 Sehub dengan keikut sertaan dlm kegiatan.
(Perlombaan, Rapat, Kepanitiaan, Diklat )

191
 PPH PS 21 BERSIFAT FINAL
 Uang Pesangon
 Uang manfaat Pensiun
 THT
 JHT
 Yang dibayarkan sekaligus
 Tarif :
• 0% s/d Rp 50 juta
• 5% > Rp 50 Juta s/d Rp 100 Juta
• 15% > Rp 100 Juta s/d Rp 500 juta
• 25% > Rp 500 juta

192
 terimakasih

SUKSES UNTUK ANDA

MUDJIAMAN HARDJO WARSITO DAN REKAN

HP. 0811554466
mudjiaman_hw/yahoo.co.id

193