KONSULTAN PAJAK
INDONESIA
INSTRUKTUR :
DR. H. HERU TJARAKA, SE, MSI, BKP, BAK, AK, CA
CURICULUM VITAE
TERDIRI DARI :
• BAGIAN PERTAMA
• BAGIAN KEDUA
• BAGIAN KETIGA
BAGIAN PERTAMA
PRINSIP DAN DASAR ETIKA PROFESI :
1. Merupakan kaidah moral yang menjai pedoman
dalam berfikir, bersikap dan bertindak bagi
setiap anggota dalam melaksanakan tugas
profesi secara profesional, objektif, independen
dan berdedikasi tinggi serta penuh tanggung
jawab
2. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila dan
UUD 1945
BAGIAN KEDUA
Penerapan kerangka konseptual Kode Etik :
a. Mematuhi ketentuan hukum dan peraturan perpajakan
b. Menjaga citra martabat profesi
c. menjaga kerahasiaan dalam menjalankan profesi, kecuali
untuk memenuhi perintah UU
d. Menjunjung tinggi integritas, martabat dan kehormatan
e. Bersikap profesional
f. Menjaga kerahasiaan dalam hubungannya dengan WP
g. Hubungan dengan teman saling menghormati
h. Penggunaan papan nama konsultan pajak
i. Sengketa sesama anggota
Bersikap Profesional
1. Senantiasa mengunakan pertimbangan moral
dalam pemberian jasa yang dilakukan,
2. Senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan
dan menghormati kepercayaan masyarakat dan
Pemerintah,
3. Senantiasa melaksanakan kewajibannya dengan
penuh kehati-hatian, dengan mempertahankan
pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki,
4. Senantiasa bersikap adil, bebas dan bersikap
objektif.
BAGIAN KETIGA
Menjunjung tinggi integritas, martabat dan
kehormatan,
1. Dengan memeilihara kepercayaan masyarakat,
2. Bersikap jujur dan berterus terang tanpa
mengorbankan rahasia penerima jasa,
3. Dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja
dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak
boleh menerima kecurangan atau
mengorbankan prinsip
Larangan & Pengawasan
LARANGAN :
a. Larangan bagi konsultan pajak rangkap jabatan
b. Larangan terkait dengan pelanggan
c. Hubungan dengan teman
d. Pasang iklan
PENGAWASAN :
a. Pengawasan pemeriksaan dan pemberian sanksi atas
pelanggaran kode etik dilaksanakan oleh Pengawas,
b. Pengawasan dan pemberian keputusan atas
pelanggaran kode etik dilakukan oleh Majelis
Kehormatan yang dibentuk oleh Pengawas
Sanksi KPI
• Sanksi diberikan berdasarkan usulan dari
Organisasi Profesi Konsultan Pajak
• Jenis sanksi yaitu :
a. Teguran tertulis → RINGAN
b. Pembekuan sementara ijin praktek →
SEDANG
c. Pencabutan ijin praktek → BERAT
• Sanksi diberitahukan secara tertulis
SANKSI bagi KPI
1. SANKSI TEGURAN TERTULIS :
a. Tidak mematuhi kode etik Konsultan Pajak dan/atau standar
profesi Konsultan Pajak
b. Memberikan jasa konsultasi tidak sesuai dengan tingkat
keahliannya
c. Tidak memenuhi satuan kredit pengembangan profesional
berkelanjutan
d. Tidak menyampaikan laporan tahunan Konsultan Pajak
e. Tidak melakukan kegiatan Konsultan Pajak selama 2 tahun
berturut-turut yang dibuktikan dari laporan Konsultan Pajak
f. Tidak menyampaikan permohonan untuk memperpanjang kartu ijin
praktik
• WNI,
• Berjiwa Pancasila dan setia kepada UUD 1945,
• Berdomisili di Indonesia,
• Memiliki NPWP.
ORGANISASI PROFESI
KONSULTAN PAJAK
ASOSIASI KONSULTAN PAJAK
PUBLIK INDONESIA (AKP2I)
• Merupakan organisasi profesi
Konsultan Pajak Publik Indonesia,
Pendidik Perpajakan, Konsultan
Hukum Pajak, Akuntan, dan Teknisi
Perpajakan Indonesia
AKP2 I
• Dasar Hukum :
PMK No. 111/PMK.03/2014 tanggal 9 Juli 2014
tentang Konsultan Pajak
• Berdiri :
3 Januari 2015 (berbadan Hukum) dan 11 Maret
2015 telah terdaftar sbg Asosiasi Konsultan Pajak
pada DJP Kemenkeu RI.
• Terdaftar sbg WP:
di KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Dua
• Kedudukan : di Ibukota negara (Pusat)
AKP2I
• VISI :
menjadi wadah pemersatu profesi Konsultan
Pajak Publik, Teknisi Perpajakan, Akuntan
Pajak, Pendidik/Dosen Perpajakan, dan para
pensiunan auditor Pemerintah, serta mantan
pegawai DJP yang mempunyai komitmen kuat
untuk kemajuan bangsa dan NKRI di bidang
perpajakan dan akuntansi.
AKP2I
MISI :
a) Membina perstuan Konsultan Pajak Publik, mantan pegawai pajak,
Akuntan Pajak, Konsultan Hukum Pajak, Pendidik, dan Teknisi
Pajak di Indonesia.
b) Menjadi mitra strategis bagi Pemerintah/DJP dalam meningkatkan
penerimaan negara, sekaligus menciptakan masyarakat sadar akan
hak dan kewajiban perpajakannya
c) Menyusun Standar Kompetensi Kerja nasional Indonesia (SKKNI) di
bidang perpajakan dan akuntansi
d) Menciptakan organisasi profesi yang berkualitas, berintegritas,
bersih, dan berwibawa, kompeten yang dibuktikan dengan
sertifikat kompetensi yang berlaku khusus, nasional dan
internasional dari LSP berlisensi dari BNSP serta beretika sesuai
kode etik dan standar profesi konsultan pajak publik
e) Menjaga kualitas hubungan harmonis dengan Pemerintah, dunia
usaha dan industri serta sesama organisasi profesi
AKP2I
MISI :
f) Meningkatkan kompetensi di bidang akuntansi dan
perpajakan melalui Lembaga Diklat Profesi (LDP),
Lembaga Pelatihan Kerja (LPK), dari Dirjen PAUDI
serta LSP dari BSNP
g) Menerapkan kurikulum diklat profesi berbasis KKNI,
sesuai dengan Perpres Nomor 8 tahun 2012 dengan
kualifikasi teknisi akuntansi pratama, penyelia muda
dan madya (level I, II, dan III), teknisi perpajakan
penyelia muda, dan madya (level IV, V dan VI),
konsultan pajak madya dan utama (level VII dan VIII)
Keanggotaan AKP2I
a. ANGGOTA BIASA → pemilik sertifikat
kompetensi dan teknisi perpajakan level VI,
b. ANGGOTA LUAR BIASA → Akuntan, Akuntan
Pajak, Akuntan Manajemen, Konsultan Hukum
Pajak, Akuntan Pendidik, Pendidik Teknisi
Perpajakan,
c. ANGGOTA KEHORMATAN → orang perseorangan
yang berjasa dan atau dianggap berjasa kepada
perkumpulan,
d. ANGGOTA MUDA → pemilik sertifikat
kompetensi teknisi perpajakan level I sd V.
PERKOPPI
• Perkumpulan Konsultan Praktisi
Perpajakan Indonesia (Perkoppi)
• Perkoppi didirikan berdasarkan Surat
Keterangan Terdaftar Asosiasi Konsultan
Pajak No: 01/AKP/PJ/2019 tanggal 18
Oktober 2019
PERAN PERKOPPI
• Perkoppi menambah jumlah asosiasi
konsultan pajak di INDONESIA yang ada
sebelumnya.
• Seblumnya hanya 2, yaitu IKPI dan
Asosiasi Konsultan Pajak Publik Indonesia
(AKP2I) → 2 konsultan pajak ini
sebelumnya adalah mitra pemerintah
dalam penyelenggaraan Ujian Sertifikasi
Konsultan Pajak (USKP).
TERIMA KASIH
atas perhatiannya