Anda di halaman 1dari 19

DASAR HUKUM

• Surat Edaran Nomor : SE-05/PJ/2022 ( 10 februari 2022 ) yang telah menghapus


SE-39/PJ/2015 Tentang Pengawasan Wajib Pajak Dalam Bentuk Permintaan
Penjelasan Atas Data dan/atau Keterangan, dan Kunjungan (Visit) Kepada Wajib
Pajak.
Surat Permintaan Penjelasan atas Data
dan/atau Keterangan (SP2DK)
• SPD2K adalah surat yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak
(KPP) untuk meminta penjelasan atas data dan/atau keterangan kepada
wajib pajak terhadap dugaan belum dipenuhinya kewajiban perpajakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
perpajakan.
• Self Assessment System (SAS), WP memiliki hak untuk menghitung,
membayar dan melaporkan sendiri. DJP juga memiliki hak untuk
mengawasi, salah satunya dengan SP2DK untuk menegakkan Kepatuhan
Pajak.
Penyebab Mendapatkan SP2DK
1. Ada Kewajiban Perpajakan yang belum dilaksanakan
2. Ada Pemenuhan Kewajiban Perpajakan belum sesuai ketentuan
3. DJP Menerima Informasi (data lain) yang belum sesuai dengan SPT
4. Gagal Ekualisasi (Pendapatan, Biaya, Potput)
5. Kewajaran Penghasilan dan Pertumbuhan Aset
6. Target DJP belum terpenuhi
SP2DK ditanggapi atau diabaikan?
Setiap SP2DK yang diterima oleh WP memiliki
risiko berbeda-beda sesuai dengan data yang
diminta klarifikasi oleh DJP.

Meski risiko rendah tetap harus ditanggapi (agar


close pada sistem DJP)
Langkah Selanjutnya oleh KPP
➔ Apabila Wajib Pajak/Kuasanya mengakui kebenaran data dan bersedia
untuk melaksanakan pembetulan Surat Pemberitahuan (SPT), Account
Representative KPP (AR) wajib melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan pembetulan tersebut
➔ AR membuat Laporan Pelaksanaan Klarifikasi paling lambat 7 (tujuh) hari
setelah pelaksanaan klarifikasi berakhir.
Dampak Pembetulan SPT
• Pembetulan Sendiri atas Kemauan Sendiri ➔ Setor KB + STP
• Pembetulan atas Saran AR Temuan SP2DK ➔ Setor KB + STP
• Koreksi Pemeriksa atas Temuan Pemeriksaan ➔ SKPKB + STP
• Pengungkapan Ketidak benaran saat Pemeriksaan Bukper ➔ Setor Pokok +
Sanksi 100%
Agar Tidak Mendapat SP2DK
1. Ungkap Data (Khususnya yang terhubung dengan pihak ketiga)
2. Ekualisasi SPT Tahunan dan PPN (Omzet & Penjualan), SPT Tahunan dan
PPh 21 (Beban Gaji), SPT Tahunan dan PPh 4 (2), SPT Badan dan PPh
Potput
3. Perhatikan nilai kewajaran/rasio (Pertumbuhan Aset dan Penghasilan)
4. Cermati dalam Pengisian Kolom HPP pada SPT Tahunan Badan (Jika
terdapat beban/jasa/sewa pastikan ekual)
5. Cermati dokumen dengan lawan transaksi (Faktur Pajak, Bukti Potong,
dll)
Ekualisasi
1. SPT Tahunan dan PPN (Omzet & Penjualan)
2. SPT Tahunan dan PPh 21 (Beban Gaji)
3. SPT Tahunan dan PPh 4 (2)
4. SPT Badan dan PPh Potput

Anda mungkin juga menyukai