Anda di halaman 1dari 76

Ketentuan Umum dan Tata

Cara Perpajakan (KUP)


Penagihan Pajak dengan
Surat Paksa (PPSP)
Pengadilan Pajak (PP)
NOMOR POKOK WAJIB
PAJAK DAN
PENGUKUHAN
PENGUSAHA KENA PAJAK
SUBJEK PAJAK
FUNGSI NPWP
Tanda pengenal diri atau
identitas WP dalam
administrasi perpajakan.

Sarana untuk Sarana melaksanakan


mendapatkan pelayanan hak dan kewajiban
dari instansi tertentu. perpajakan.
PENGHAPUSAN NPWP
WP OP berikut ahli waris
WP Badan berada dalam WP OP wanita menikah
tidak lagi memenuhi
proses likuidasi atau dan tidak melaksanakan
syarat subjektif atau
pembubaran. kewajiban pajak sendiri.
objektif.

WP yang piutangnya
WP BUT menghentikan dihapuskan akibat tidak Dirjen Pajak menganggap
kegiatannya di Indonesia. memiliki kekayaan atau perlu, atas WP tertentu.
meninggal tanpa warisan.
NPPKP
Kewajiban pendaftaran untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP),
berlaku untuk:
1. Pengusaha yang memiliki peredaran bruto melebihi Rp 4.800.000.000,00
(batasan pengusaha kecil).
2. Pengusaha kecil yang memilih dikukuhkan.

Pengusaha dengan NPPKP memiliki kewajiban


terkait PPN
PEMBAYARAN DAN
PELAPORAN PAJAK
PEMBAYARAN PAJAK

• Kode Akun Pajak


• Kode Jenis Pajak
PELAPORAN PAJAK
PELAPORAN PAJAK
PELAPORAN PAJAK

SPT Masa: maksimal 20 hari setelah akhir masa pajak.


SPT Tahunan PPh WP OP: maksimal 3 bulan paska akhir tahun pajak.
SPT Tahunan PPh WP Badan: maksimal 4 bulan paska akhir tahun
pajak.

Batas waktu dapat diperpajang maksimal 2 bulan, apabila WP mengajukan


pemberitahuan yang disertai penghitungan sementara.
SANKSI
SPT Masa
1. SPT Masa PPN : Rp 500.000
2. SPT Masa Lainnya : Rp 100.000

SPT Tahunan
1. SPT Tahunan WP Badan : Rp 1.000.000
2. SPT Tahunan WP OP : Rp 100.000
PEMBETULAN DAN
PENGUNGKAPAN
KETIDAKBENARAN DAN
PENELITIAN SPT
PEMBETULAN
&
PENGUNGKAPAN KETIDAKBENARAN SPT

WP Hitung,
Self
Setor, Risiko
Asessment
Lapor kesalahan
System
Sendiri
PEMBETULAN SPT
WP Hitung,
Self
Setor, Risiko
Asessment
Lapor kesalahan
System
Sendiri
• Pembetulan: dilakukan untuk membetulkan SPT yang sudah sebelumnya dilaporkan
• Dilakukan sebelum dilakukan pemeriksaan
• Jika SPT yang hendak dibetulkan memiliki status rugi/lebih bayar, max 2 tahun sebelum daluarsa penetapan

• Pembetulan sebelum pemeriksaan


• Berdasarkan kemauan sendiri
• Berdasarkan hasil penelitian material
PEMBETULAN SPT
WP Hitung,
Self
Setor, Risiko
Asessment
Lapor kesalahan
System
Sendiri
Sanksi Pembetulan
• Jika pembetulan mengakibatkan kurang bayar: sanksi administrasi berupa
bunga sesuai tarif bunga per bulan yang ditetapkan Menteri keuangan
• Bagian dari bulan dihitung 1 bulan, saat perhitungan sanksi bunga
PENGUNGKAPAN KETIDAKBENARAN
SPT
1. Pengungkapan Ketidakbenaran Dalam Proses Pemeriksaan
2. Pengungkapan Ketidakbenaran Sebelum Proses Penyidikan
3. Sanksi
a. Pengungkapan ketidakbenaran pengisian Surat Pemberitahuan
mendapatkan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 50% (lima
puluh persen) dari pajak yang kurang dibayar,
b. Walaupun telah dilakukan tindakan pemeriksaan, tetapi belum dilakukan
tindakan penyidikan mengenai adanya ketidakbenaran yang dilakukan
Wajib Pajak dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar 150%
(seratus lima puluh persen) dari jumlah pajak yang kurang dibayar.
PEMBETULAN & PENGUNGKAPAN
KETIDAKBENARAN SPT
• SPT PPh PT Cemerlang untuk tahun pajak 2021 telah disetor dan dilapor sebagai berikut:
• Hutang pajak : Rp. 100.000.000
• Kredit pajak PPh 23: Rp. 20.000.000
• Angsuran PPh 25: Rp. 30.000.000
• Setoran PPh 29: Rp. 50.000.000 (sudah dilaksanakan 20 April 2022)
• Pelaporan SPT PPh sudah dilaksanakan 25 April 2022

• Hari ini (Juli 2022) belum dilakukan pemeriksaan atas SPT PPh Badan PT Cemerlang Tahun Pajak 2021. Namun
disadari bahwa terdapat kesalahan input angka kredit pajak PPh 23 yang dimaksud (terlapor Rp 20.000.000,
seharusnya Rp. 10.000.000)
• Apa yang perlu dilakukan?
PENELITIAN SPT
• Penelitian adalah proses menilai kelengkapan pengisian SPT beserta
lampirannya, termasuk kebenaran penulisan dan penghitungannya
• Penelitian formal SPT Masa
• Penelitian formal SPT Tahunan
• Penelitian formal pelaporan SPT Masa/Tahunan
• Penelitian material
PENELITIAN SPT
Penelitian adalah proses menilai kelengkapan pengisian SPT beserta lampirannya, termasuk
kebenaran penulisan dan penghitungannya

1.Penelitian Formal Kelengkapan SPT Masa


PENELITIAN FORMAL 2.Penelitian Formal Kelengkapan SPT Tahunan
3.Penelitian Formal Kepatuhan Pelaporan SPT
Masa/Tahunan

1.Penelitian Kepatuhan Pembayaran/Penyetoran


PENELITIAN MATERIAL
2.Penelitian Kebenaran Material
PENELITIAN SPT
• Penelitian formal SPT Masa
• Kesesuaian SPT dengan SSP
• Tanda tangan
• File CSV
• Kesalahan input
PENELITIAN SPT
• Penelitian formal SPT Tahunan (PER 02/PJ/2019), SPT Tahunan dinyatakan tidak
lengkap apabila:
• NPWP dan nama WP tidak dicantumkan dengan benar, lengkap, jelas
• SPT Induk tidak ditandatangani WP atau kuasa
• SPT Induk ditandatangani kuasa, namun tidak dilengkapi dengan surat kuasa
• Terdapat elemen SPT yang tidak diisi lengkap
• SPT Tahunan kurang bayar namun tidak dilengkapi SSP
• Lampiran tidak lengkap
PENELITIAN SPT
• Penelitian formal kepatuhan pelaporan SPT Masa/Tahunan
• Melihat apakah SPT dilaporkan tepat waktu atau tidak
• Sanksi keterlambatan lapor SPT dapat dikenakan

• Penelitian material, untuk meyakinkan:


• Apakah pembayaran dilakukan tepat waktu, dan memberikan keyakinan apakah SPT yang
dilaporkan telah benarr
• Dapat dikenakan: sanksi terlambat pembayaran, diberikan surat himbauan
PEMERIKSAAN PAJAK
Fungsi Wajib Pajak:
1.Hitung
2.Setor
3.Lapor
Fungsi Fiskus
1. Penyuluhan/Pembinaan
2. Administrasi/pelayanan
3. pengawasan (penegakan hukum
DASAR HUKUM PEMERIKSAAN
PAJAK
1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak dan Pemenuhan Kewajiban
Perpajakan;
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.03/2013 tentang Tata Cara Pemeriksaan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.03/2015;
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 87/PMK.03/2013 tentang Tata Cara Permintaan Keterangan atau Bukti dari Pihak-
Pihak yang Terikat oleh Kewajiban Merahasiakan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 235/PMK.03/2016;
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 239/PMK.03/2014 tentang Tata Cara Pemeriksaan Bukti Permulaan Tindak
Pidana di Bidang Perpajakan.
6. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 12/KMK.03/2017 tentang Penetapan Aplikasi, Prosedur Pengajuan, Tata Naskah
Dinas Elektronik, dan Kode Khusus Naskah Dinas, Usulan pembukaan Rahasia Bank Secara Elektronik.
7. PER-07/PJ/2017 tentang Pedoman Pemeriksaan Lapangan dalam rangka Pemeriksaan untuk Menguji Kepatuhan
Pemenuhan Kewajiban Perpajakan.
Pemeriksaan adalah serangkaian
kegiatan:

• mencari, mengumpulkan mengolah data dan atau keterangan lainnya


• yang dilaksanakan secara objektif dan profesional
• berdasarkan suatu standar pemeriksaan 
• untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau
untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
JENIS PEMERIKSAAN PAJAK
Pemeriksaan Kantor, yaitu Pemeriksaan yang dilakukan di kantor DJP.

Pemeriksaan Lapangan, adalah Pemeriksaan yang dilakukan di tempat


tinggal atau tempat kedudukan WP, tempat kegiatan usaha atau pekerjaan
bebas WP, dan/atau tempat lain yang dianggap perlu oleh Pemeriksa
Pajak
TUJUAN PEMERIKSAAN PAJAK

1 dan/
2
atau
Tujuan lain dalam rangka
Menguji kepatuhan melaksanakan ketentuan
pemenuhan kewajiban peraturan perundang-
perpajakan undangan perpajakan.
PEMERIKSAAN DENGAN TUJUAN PENGUJIAN
KEPATUHAN

1. SPT menunjukkan kelebihan pembayaran pajak termasuk yang telah diberikan


pengembalian pendahuluan kelebihan pajak
2. SPT Tahunan PPh menunjukkan Rugi
3. SPT tidak disampaikan atau disampaikan tidak pada waktu yang ditetapkan
4. SPT yang memenuhi kriteria seleksi yang ditentukan Oleh DJP
5. Ada indikasi kewajiban Pajak selain SPT tidak dipenuhi
PEMERIKSAAN DENGAN TUJUAN LAIN
1. Pemberian NPWP
2. Penghapusan NPWP
3. Pengukuhan dan Pencabutan PKP
4. Wajib Pajak Mengajukan Keberatan
5. Pengumpulan bahan guna menyusun Norma Penghasilan Neto
6. Pencocokan data dan /atau alat keterangan
7. Penentuan Wajib Pajak berlokasi di daerah terpencil
8. Penentuan satu atau lebih tempat terhutang pajak pertambahan nilai
9. Penentuan saat mulai berproduksi atau perpanjangan kompensasi dalam rangka
pemberian fasilitas perpajakan
10. Memenuhi permintaan informasi dari Negara mitra P3B
Jenis Pemeriksaan Berdasar Lingkup dan Lokasi
PEMERIKSAAN LENGKAP PEMERIKSAAN SEDERHANA LAPANGAN PEMERIKSAAN SEDERHANA KANTOR
Meliputi seluruh jenis pajak dan atau Meliputi seluruh jenis pajak dan atau tujuan Meliputi seluruh jenis pajak dan abaik tahun
tujuan lain, baik tahun berjalan dan lain, baik tahun berjalan dan atau tahun- berjalan dan atau tahun-tahun sebelumnya
atau tahun-tahun sebelumnya yang tahun sebelumnya yang dilakukan dengan yang dilakukan dengan menerapkan teknik
dilakukan dengan menerapkan teknik menerapkan teknik pemeriksaan dengan pemeriksaan dengan bobot dan
pemeriksaan yang lazim digunakan bobot dan kedalaman yang sederhana kedalaman yang sederhana
dalam pemeriksaan pada umumnya Jangka Waktu 1 bulan dan diperpanjang 2 Jangka Waktu 4 minggu dan diperpanjang
Jangka Waktu 2 bulan dan bulan 6 minggu
diperpanjang 8 bulan

PEMERIKSAAN LAPANGAN
PEMERIKSAAN KANTOR
Meliputi suatu jenis pajak atau seluruh jenis
Meliputi suatu jenis pajak tertentu baik tahun
pajak, untk tahun berjalan dan atau tahun-
berjalan dan atau tahun sebelumnya yang
tahun sebelumnya dan atau untuk tujuan
dilakukan di Kantor Direktorat Jendral Pajak
lain yang dilakukan di tempat wajib pajak
Jenis Pemeriksaan Berdasar Sifat

PEMERIKSAAN RUTIN PEMERIKSAAN KHUSUS

Pemeriksaan yang dapat dilakukan


Pemeriksaan yang dapat dilakukan
oleh unit pemeriksa tanpa harus ada
setelah ada persetujuan terlebih
persetujuan terlebih dahulu dari unit
dahulu dari unit atasan
atasan

SPT Lebih Bayar Indikasi SPT Tidak Benar


SPT Rugi Indikasi adanya tindak pidana perpajakan
SPT yang menyalahi norma perhitungan Sebab LAin
Kewajiban Pemeriksa
KEWAJIBAN PEMERIKSA Kewajiban Pemeriksa

1. menyampaikan surat pemberitahuan pemeriksaan (pemeriksaan


5. menuangkan hasil pertemuan dengan Wajib Pajak dalam
lapangan) atau surat panggilan (pemeriksaan kantor) kepada Wajib
bentuk berita acara hasil pertemuan;
Pajak.
6. menyampaikan SPHP
2. memperlihatkan Tanda Pengenal Pemeriksa Pajak dan Surat
7. memberikan hak hadir kepada WP dalam rangka
Perintah Pemeriksaan
Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan pada waktu yang
3. Memperlihatkan Surat yang berisi perubahan Tim Pemeriksa Pajak
telah ditentukan;
kepada WP apabila susunan tim Pemeriksa Pajak mengalami
8. Menyampaikan kuesioner pemeriksaan kepada Wajib Pajak
perubahan;
9. Melakukan pembinaan kepada Wajib Pajak dalam
4. Melakukan pertemuan dengan Wajib Pajak dalam rangka
memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan
memberikan penjelasan mengenai:
• alasan dan tujuan Pemeriksaan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan
• hak dan kewajiban Wajib Pajak selama dan setelah pelaksanaan dengan menyampaikan saran secara tertulis
Pemeriksaan; 10. mengembalikan buku atau catatan, dokumen yang dipinjam
• hak Wajib Pajak untuk mengajukan permohonan untuk dilakukan dari WP
pembahasan dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan dalam hal terdapat 11. merahasiakan kepada pihak lain yang tidak berhak segala
hasil Pemeriksaan yang belum disepakati antara Pemeriksa Pajak dengan sesuatu yang diketahui atau diberitahukan WP dalam rangka
Wajib Pajak pada saat Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan;
• Kewajiban WP untuk memenuhi permintaan buku, catatan, dan/atau
pemeriksaan
dokumen yg menjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dan dokumen
lainnya, yang akan dipinjam dari WP

38
HAK WAJIB PAJAK
1. meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk
memperlihatkan Tanda Pengenal Pemeriksa Pajak dan 5. menerima Surat Pemberitahuan Hasil
Surat Perintah Pemeriksaan; Pemeriksaan;

Hak WP
6. menghadiri Pembahasan Akhir Hasil
2. meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memberikan Pemeriksaan pada waktu yang telah
surat pemberitahuan pemeriksaan sehubungan dengan ditentukan;
pelaksanaan pemeriksaan lapangan; 7. mengajukan permohonan untuk dilakukan
pembahasan dengan Tim Quality Assurance
3. meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk
memperlihatkan surat yang berisi perubahan tim Pemeriksaan, dalam hal masih terdapat hasil
Pemeriksa Pajak apabila susunan tim Pemeriksa Pemeriksaan yang belum disepakati antara
mengalami perubahan; Pemeriksa Pajak dengan Wajib Pajak pada saat

Hak WP
Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan;
4. meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memberikan 8. memberikan pendapat atau penilaian atas
penjelasan tentang alasan dan tujuan Pemeriksaan; pelaksanaan Pemeriksaan oleh Pemeriksa
Pajak melalui pengisian Kuesioner
Pemeriksaan.
39
WEWENANG PEMERIKSA

Pemeriksaan lapangan
1. Melihat/ meminjam buku atau catatan, dokumen 1. Memanggil WP untuk datang ke kantor DJP
2. mengakses dan/atau mengunduh data yang dikelola secara 2. Melihat/ meminjam buku atau catatan, dokumen
elektronik; 3. meminta kepada Wajib Pajak untuk memberi bantuan
3. memasuki dan memeriksa tempat atau ruang, yang diduga guna kelancaran Pemeriksaan
digunakan untuk menyimpan buku/catatan 4. meminta keterangan lisan dan/atau tertulis dari Wajib
/dokumen/uang/barang Pajak
4. meminta kepada Wajib Pajak untuk memberi bantuan 5. Meminjam kertas kerja pemeriksaan yang dibuat oleh
guna kelancaran Pemeriksaan Akuntan Publik melalui Wajib Pajak
5. melakukan penyegelan tempat atau ruang tertentu serta 6. meminta keterangan dan/atau bukti yang diperlukan dari
barang bergerak dan/atau tidak bergerak; pihak ketiga yang mempunyai hubungan dengan WP

Pemeriksaan Kantor
6. meminta keterangan lisan dan/atau tertulis dari Wajib melalui kepala UP2
Pajak;
7. meminta keterangan dan/atau bukti yang diperlukan dari
pihak ketiga yang mempunyai hubungan dengan WP
melalui kepala UP2

40
KEWAJIBAN WAJIB PAJAK

1. Memperlihatkan/meminjamkan buku, catatan, dokumen. 1. Memenuhi panggilan untuk datang menghadiri


pemeriksaan

Pemeriksaan
2. Memberi kesempatan pemeriksa untuk

Lapangan
mengakses/mengunduh data elektronik 2. Memperlihatkan/meminjamkan catatan/dokumen

3. Memberi kesempatan pemeriksa untuk memasuki 3. Memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan
tempat/ruang yang patut diduga digunakan sebagai
tempat menyimpan buku/catatan/dokumen/uang /barang. 4. Menyampaikan tanggapan secara tertulis atas SPHP

4. Memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan 5. Meminjamkan kertas kerja pemeriksaan yang dibuat

Pemeriksaan Kantor
oleh Akuntan Publik
5. Menyampaikan tanggapan secara tertulis atas SPHP
6. Memberikan lisan/tertulis yang diperlukan
6. Memberikan keterangan lisan/tertulis yang diperlukan

41
YANG HARUS DILAKUKAN SAAT
PEMINJAMAN DOKUMEN

 Harus dibuat bukti peminjaman

 Apabila dalam bentuk fotokopi/data elektronik, harus dibuat pernyaan bahwa bahwa
fotokopi dan/ atau data yang dikelola secara elektronik yang dipinjamkan kepada
Pemeriksa Pajak adalah sesuai dengan aslinya.
TAHAPAN PEMERIKSAAN
PERSIAPAN
Instruksi Pemeriksaan
Ketetapan Pajak PEMERIKSAA
Rencana N
Input Nota
Hitung Pemeriksaan
Penyusunan Program Pemeriksaan
LHP

PELAPORAN Sarana & Prasarana

PEMERIKSA PELAKSANAA
AN N
Pembahasan Akhir
Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan
PEMERIKSAAN
Pemberitahuan Pemeriksaan
Proses Pengujian Pertemuan dengan WP
Pemeriksaan di Kantor atau Tempat Peminjaman Dokumen
WP
PENOLAKAN PEMERIKSAAN
 Dalam hal Wajib Pajak tidak memenuhi kewajiban permintaan data, catatan, dokumen, memasuki
tempat, dan memberikan keterangan sehubungan dengan pelaksanaan Pemeriksaan, Wajib Pajak harus
menandatangani surat pernyataan penolakan Pemeriksaan.

 Dalam hal Wajib Pajak menolak menandatangani surat pernyataan penolakan Pemeriksaan sebagaimana
dimaksud pada poin sebelumnya, Pemeriksa Pajak membuat berita acara penolakan Pemeriksaan yang
ditandatangani oleh Pemeriksa Pajak.

 Apabila Wajib Pajak tidak memenuhi panggilan Pemeriksa Pajak dalam rangka Pemeriksaan Kantor,
Pemeriksa Pajak membuat berita acara tidak dipenuhinya panggilan Pemeriksaan oleh Wajib Pajak.

 Dapat dijadikan dasar untuk penetapan pajak secara jabatan atau diusulkan Pemeriksaan Bukti Permulaan:

• Surat pernyataan penolakan Pemeriksaan


• berita acara penolakan Pemeriksaan
• berita acara tidak dipenuhinya panggilan Pemeriksaan
• surat pernyataan penolakan membantu kelancaran Pemeriksaan
• berita acara penolakan membantu kelancaran Pemeriksaan,
PENYEGELAN

Pemeriksa Pajak berwenang melakukan penyegelan dalam hal Wajib Pajak :

 tidak memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruang tertentu serta
barang bergerak dan/atau tidak bergerak; dan/atau

 tidak memberi bantuan guna kelancaran Pemeriksaan yang antara lain berupa tidak
memberikan kesempatan untuk mengakses data yang dikelola secara elektronik
dan/atau membuka barang bergerak dan/atau tidak bergerak.
PEMERIKSAAN BUKTI
PERMULAAN DAN PENYEDIKAN
PAJAK
PEMERIKSAAN BUKTI
PERMULAAN
Bukti Permulaan adalah keadaan, perbuatan, dan/atau bukti berupa keterangan, tulisan, atau benda
yang dapat memberikan petunjuk adanya dugaan kuat bahwa sedang atau telah terjadi suatu tindak
pidana di bidang perpajakan yang dilakukan oleh siapa saja yang dapat menimbulkan kerugian pada
pendapatan negara.

Pemeriksaan Bukti Permulaan adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendapatkan Bukti
Permulaan tentang adanya dugaan telah terjadi tindak pidana di bidang perpajakan.

Permeriksaan Bukti Permulaan berbeda dengan Pemeriksaan mengingat Pemeriksaan Bukti


Permulaan memiliki tujuan yang sama dengan penyelidikan sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang hukum acara pidana, yaitu untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga
sebagai tindak pidana guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan Penyidikan
Informasi
Pemeriksaan
Data
Laporan
Pengaduan

WP Ditemukan Dianalisis
Menolak/Tdk Indikasi
Kooperatif Pidana Pajak

Ada indikasi
pidana pajak

Pemeriksaan Bukti Permulaan


PEMERIKSAAN BUKTI
PERMULAAN
SECARA TERBUKA SECARA
TERTUTUP
Dilakukan dengan pemberitahuan secara tertulis Dilakukan tanpa pemberitahuan kepada WP
kepada WP Jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan dapat
Jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan dapat diperpanjang paling lambat 7 (tujuh) hari
diperpanjang paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum jangka waktu 6 (enam) bulan tersebut
sebelum jangka waktu 6 (enam) bulan tersebut berakhir, dengan laporan perkembangan
berakhir, dengan dilampiri laporan Pemeriksaan Bukti Permulaan.
perkembangan Pemeriksaan Bukti Permulaan. .
Pemeriksaan Bukti Permulaan

Ditemukan
BP adanya • WP mengungkap ketidakbenaran
pidana • SKPKB (alpa, baru pertama kali)
• WP meninggal
• Tidak ditemukan BP pidana

Penyidikan

Pemeriksaan BP
Dihentikan
TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN
BUKTI PERMULAAN
a. ditindaklanjuti dengan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan, dalam hal ditemukan
Bukti Permulaan tindak pidana di bidang perpajakan;

b. tidak ditindaklanjuti dengan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan, yang dapat berupa:
1) pemberitahuan tertulis bahwa tidak dilakukan penyidikan, karena pengungkapan
ketidakbenaran perbuatan WP telah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, dalam hal
Pemeriksaan Bukti Permulaan secara terbuka;
2) penerbitan SKPKB, dalam hal WP yang karena alpa untuk pertama kali melakukan tindak
pidana di bidang perpajakan sebagaimana diatur dalam Pasal 13A UU KUP, dalam hal
Pemeriksaan Bukti Permulaan secara terbuka;
3) penghentian Pemeriksaan Bukti Permulaan, dalam hal
- WP OP yang dilakukan Pemeriksaan Bukti Permulaan meninggal dunia atau tidak
ditemukan adanya Bukti Permulaan tindak pidana di bidang perpajakan, termasuk WP dan
penanggung pajak tidak ditemukan
PENYIDIKAN
Penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan adalah serangkaian
tindakan yang dilakukan oleh penyidik untuk mencari serta
mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak
pidana di bidang perpajakan yang terjadi serta menemukan
tersangkanya
Penyidikan

Ditetapkan jenis
Penghentian
pidana, tersangka dan
Penyidikan
hukuman
PIDANA
ALPA SENGAJA
a. tidak mendaftarkan diri untuk diberikan NPWP atau untuk
dikukuhkan sebagai PKP;
Tidak menyampaikan Surat b. menyalahgunakan NPWP atau Pengukuhan PKP;
Pemberitahuan; c. tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan;
menyampaikan Surat Pemberitahuan, tetapi d. menyampaikan Surat Pemberitahuan dan atau keterangan yang
isinya tidak benar atau tidak lengkap, atau isinya tidak benar atau tidak lengkap;
melampirkan keterangan yang isinya tidak e. menolak untuk dilakukan pemeriksaan
benar f. memperlihatkan pembukuan, pencatatan, atau dokumen lain yang
palsu atau dipalsukan
g. tidak menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan
h. tidak menyimpan buku, catatan, atau dokumen yang menjadi dasar
pembukuan
i. tidak menyetorkan pajak yang telah dipotong atau dipungut
PIDANA
ALPA SENGAJA

Denda 1-2 kali kekurangan pajak/pajak yg Denda 2-4 kali kekurangan pajak/pajak yang tidak dibayar
tidak dibayar
DAN
ATAU
Kurungan 6 bulan – 6 tahun
Kurungan 3 bulan – 1 tahun

GIZELING
PIDANA
PENGULANGAN PERCOBAAN

a. melakukan tindak pidana menyalahgunakan atau


Melakukan lagi tindak pidana di bidang
menggunakan tanpa hak NPWP atau Pengukuhan PKP,
perpajakan sebelum lewat 1 (satu) tahun,
atau
terhitung sejak selesainya menjalani
b. menyampaikan Surat Pemberitahuan dan atau keterangan
pidana penjara yang dijatuhkan
yang isinya tidak benar atau tidak lengkap, dalam rangka
mengajukan permohonan restitusi atau melakukan
kompensasi pajak atau pengkreditan pajak,
PIDANA
PENGULANGAN PERCOBAAN

Pidana min 6 bulan, denda 2-4 kali permohonan restitusi


Dihukum lebih berat: 2 kali lipat
PENGHENTIAN PENYIDIKAN
1. Permohonan WP
2. Keputusan Menteri Keuangan
3. Keputusan Jaksa Agung

WP memohon
WP Membayar
Persetujuan Keputusan
kerugian
Menteri Jaksa Agung
negara + sanksi
Keuangan
1-3 x lipat
Pengakuan
Bersalah
Implementasi Self Assessment System

• Produk hukum penetapan pajak oleh DJP:


• SKP (Surat Ketetapan Pajak)
• STP (Surat Tagihan Pajak)
SURAT KETETAPAN PAJAK
SKP Surat Ketetapan Pajak

Verifikasi

Pemeriksaan
SPT DIlapor Kekurangan Bayar Surat Ketetapan
Pokok Pajak Pajak
Self Assessment
Pemeriksaan
Ulang

Pemeriksaan Surat Tagihan


Bukti Sanksi
Pajak
Permulaan
Surat Ketetapan Pajak

SKP

SKPKB SKPKBT SKPN SKPLB

SKPKB: Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar


SKPKBT: Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan
SKPN: Surat Ketetapan Pajak Nihil
SKPLB: Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar

Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak,
bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak, DJP dapat menerbitkan SKPKB dalam hal-hal sebagai berikut:
• apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain pajak yang terutang tidak atau
kurang dibayar;
• apabila Surat Pemberitahuan tidak disampaikan dalam jangka waktunya dan setelah ditegur
secara tertulis tidak disampaikan pada waktunya sebagaimana ditentukan dalam Surat Teguran;
• apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain mengenai PPN dan PPnBM ternyata
tidak seharusnya dikompensasikan selisih lebih pajak atau tidak seharusnya dikenai tarif 0% (nol
persen);
• apabila kewajiban pembukuan dan pencatatan tidak dipenuhi sehingga tidak dapat diketahui
besarnya pajak yang terutang; atau
• apabila kepada WP diterbitkan NPWP dan/atau dikukuhkan sebagai PKP secara jabatan
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan

DJP dapat menerbitkan SKPKBT dalam jangka waktu 5 (lima) tahun setelah saat
terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun Pajak, atau Tahun
Pajak apabila ditemukan data baru yang mengakibatkan penambahan jumlah pajak
yang terutang setelah dilakukan tindakan pemeriksaan dalam rangka penerbitan
SKPKBT.
• SKP KBT merupakan koreksi dari SKPKB yang sebelumnya telah terbit
• Jika SKP sebelumnya terbit dari PEMERIKSAAN, maka perlu dilakukan
PEMERIKSAAN ULANG untuk diterbitkan SKPKBT
Surat Ketetapan Pajak Nihil

• DJP, setelah melakukan pemeriksaan, menerbitkan SKPN apabila jumlah kredit


pajak atau jumlah pajak yang dibayar sama dengan jumlah pajak yang terutang,
atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak atau tidak ada pembayaran
pajak.
• SKPN diterbitkan untuk:
• PPh dan/atau PPN apabila kredit pajak sama dengan pajak yang terutang, atau
pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak; atau
• PPnBM apabila pajak yang dibayar sama dengan pajak yang terutang, atau
pajak tidak terutang dan tidak ada pembayaran pajak.
Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar

Dasar penerbitan SKPLB:


• hasil Verifikasi terhadap kebenaran atas permohonan pengembalian kelebihan pajak
yang seharusnya tidak terutang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) UU
KUP terdapat pembayaran pajak yang seharusnya tidak terutang;
• hasil Pemeriksaan terhadap:
• SPT terdapat jumlah kredit pajak atau jumlah pajak yang dibayar lebih besar
daripada jumlah pajak yang terutang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17
ayat (1) UU KUP; atau
• permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 17B UU KUP terdapat jumlah kredit pajak atau jumlah
pajak yang dibayar lebih besar daripada jumlah pajak yang terutang.
Surat Tagihan Pajak (STP)

• Pasal 1 angka 20 UU KUP: STP adalah surat untuk melakukan tagihan pajak
dan/atau sanksi administrasi berupa bunga dan/atau denda.

• Pasal 14 ayat (2) UU KUP: STP mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan
surat ketetapan pajak sehingga dalam hal penagihannya dapat juga dilakukan
dengan Surat Paksa.

• STP tidak termasuk dalam definisi surat ketetapan pajak karena pada prinsipnya
penerbitan STP tidak mengandung sengketa dengan WP
Daluarsa Penetapan

Maksimal 5 (lima) tahun

Pasal 13 ayat (4) UU KUP: Besarnya pajak yang terutang yang diberitahukan oleh
Wajib Pajak dalam Surat Pemberitahuan menjadi pasti sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan apabila dalam jangka waktu 5 (lima)
tahun, setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun
Pajak, atau Tahun Pajak tidak diterbitkan surat ketetapan pajak, kecuali Wajib Pajak
melakukan tindak pidana di bidang perpajakan dalam masa pajak, bagian tahun
pajak atau tahun pajak yang dimaksud.
SKP WP • Setor
Selesai • Restitusi
menyetujui

Penetapan
Pajak
• Tingkat DJP
WP tidak Upaya • Tingkat Badan
STP menyetujui Hukum Peradilan Pajak
Jenis-Jenis Upaya Hukum atas Ketetapan
Pajak Tingkat DJP Tingkat Badan Tingkat
Peradilan Pajak Mahkamah
1. Pembetulan Agung
1. Banding
2. Keberatan 1. Peninjauan Kembali
2. Gugatan
3. Pengurangan/Penghapusan Sanksi
Administrasi
4. Pengurangan/Pembatalan Ketetapan Pajak
yang Tidak Benar
5. Pengurangan/Pembatalan Surat Tagihan
Pajak yang Tidak Benar
6. Pembatalan Hasil Pemeriksaan atau Surat
Ketetapan Pajak Hasil Pemeriksaan
DJP >> Pembetulan
• Apabila produk hukum yang diterbitkan mengandung kesalahan, maka DJP dapat melakukan pembetulan
• Pembetulan karena permintaan WP
• Pembetulan karena jabatan

• Kesalahan
• Salah tulis
• Salah hitung
• Keliru menerapkan peraturan

• Kesalahan dan kekeliruan tersebut tidak mengandung persengketaan antara fiscus dan WP
• Pembetulan harus dilakukan dalam waktu 6 bulan setelah permohonan WP. Jika tidak, maka permohonan
WP akan langsung disetujui sesuai yang diminta WP.
DJP >> Keberatan

SKPKB WP
SKPKBT Selesai
menyetujui

Penetapan SKPLB
Pajak

WP tidak
SKPN Keberatan
menyetujui
BPP >> Banding

SKPKB WP
SKPKBT Selesai
menyetujui

Penetapan SKPLB WP
Pajak Selesai
menyetujui

WP tidak
SKPN Keberatan
menyetujui

WP tidak
Banding
menyetujui

Anda mungkin juga menyukai