WP yang piutangnya
WP BUT menghentikan dihapuskan akibat tidak Dirjen Pajak menganggap
kegiatannya di Indonesia. memiliki kekayaan atau perlu, atas WP tertentu.
meninggal tanpa warisan.
NPPKP
Kewajiban pendaftaran untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP),
berlaku untuk:
1. Pengusaha yang memiliki peredaran bruto melebihi Rp 4.800.000.000,00
(batasan pengusaha kecil).
2. Pengusaha kecil yang memilih dikukuhkan.
SPT Tahunan
1. SPT Tahunan WP Badan : Rp 1.000.000
2. SPT Tahunan WP OP : Rp 100.000
PEMBETULAN DAN
PENGUNGKAPAN
KETIDAKBENARAN DAN
PENELITIAN SPT
PEMBETULAN
&
PENGUNGKAPAN KETIDAKBENARAN SPT
WP Hitung,
Self
Setor, Risiko
Asessment
Lapor kesalahan
System
Sendiri
PEMBETULAN SPT
WP Hitung,
Self
Setor, Risiko
Asessment
Lapor kesalahan
System
Sendiri
• Pembetulan: dilakukan untuk membetulkan SPT yang sudah sebelumnya dilaporkan
• Dilakukan sebelum dilakukan pemeriksaan
• Jika SPT yang hendak dibetulkan memiliki status rugi/lebih bayar, max 2 tahun sebelum daluarsa penetapan
• Hari ini (Juli 2022) belum dilakukan pemeriksaan atas SPT PPh Badan PT Cemerlang Tahun Pajak 2021. Namun
disadari bahwa terdapat kesalahan input angka kredit pajak PPh 23 yang dimaksud (terlapor Rp 20.000.000,
seharusnya Rp. 10.000.000)
• Apa yang perlu dilakukan?
PENELITIAN SPT
• Penelitian adalah proses menilai kelengkapan pengisian SPT beserta
lampirannya, termasuk kebenaran penulisan dan penghitungannya
• Penelitian formal SPT Masa
• Penelitian formal SPT Tahunan
• Penelitian formal pelaporan SPT Masa/Tahunan
• Penelitian material
PENELITIAN SPT
Penelitian adalah proses menilai kelengkapan pengisian SPT beserta lampirannya, termasuk
kebenaran penulisan dan penghitungannya
1 dan/
2
atau
Tujuan lain dalam rangka
Menguji kepatuhan melaksanakan ketentuan
pemenuhan kewajiban peraturan perundang-
perpajakan undangan perpajakan.
PEMERIKSAAN DENGAN TUJUAN PENGUJIAN
KEPATUHAN
PEMERIKSAAN LAPANGAN
PEMERIKSAAN KANTOR
Meliputi suatu jenis pajak atau seluruh jenis
Meliputi suatu jenis pajak tertentu baik tahun
pajak, untk tahun berjalan dan atau tahun-
berjalan dan atau tahun sebelumnya yang
tahun sebelumnya dan atau untuk tujuan
dilakukan di Kantor Direktorat Jendral Pajak
lain yang dilakukan di tempat wajib pajak
Jenis Pemeriksaan Berdasar Sifat
38
HAK WAJIB PAJAK
1. meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk
memperlihatkan Tanda Pengenal Pemeriksa Pajak dan 5. menerima Surat Pemberitahuan Hasil
Surat Perintah Pemeriksaan; Pemeriksaan;
Hak WP
6. menghadiri Pembahasan Akhir Hasil
2. meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memberikan Pemeriksaan pada waktu yang telah
surat pemberitahuan pemeriksaan sehubungan dengan ditentukan;
pelaksanaan pemeriksaan lapangan; 7. mengajukan permohonan untuk dilakukan
pembahasan dengan Tim Quality Assurance
3. meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk
memperlihatkan surat yang berisi perubahan tim Pemeriksaan, dalam hal masih terdapat hasil
Pemeriksa Pajak apabila susunan tim Pemeriksa Pemeriksaan yang belum disepakati antara
mengalami perubahan; Pemeriksa Pajak dengan Wajib Pajak pada saat
Hak WP
Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan;
4. meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memberikan 8. memberikan pendapat atau penilaian atas
penjelasan tentang alasan dan tujuan Pemeriksaan; pelaksanaan Pemeriksaan oleh Pemeriksa
Pajak melalui pengisian Kuesioner
Pemeriksaan.
39
WEWENANG PEMERIKSA
Pemeriksaan lapangan
1. Melihat/ meminjam buku atau catatan, dokumen 1. Memanggil WP untuk datang ke kantor DJP
2. mengakses dan/atau mengunduh data yang dikelola secara 2. Melihat/ meminjam buku atau catatan, dokumen
elektronik; 3. meminta kepada Wajib Pajak untuk memberi bantuan
3. memasuki dan memeriksa tempat atau ruang, yang diduga guna kelancaran Pemeriksaan
digunakan untuk menyimpan buku/catatan 4. meminta keterangan lisan dan/atau tertulis dari Wajib
/dokumen/uang/barang Pajak
4. meminta kepada Wajib Pajak untuk memberi bantuan 5. Meminjam kertas kerja pemeriksaan yang dibuat oleh
guna kelancaran Pemeriksaan Akuntan Publik melalui Wajib Pajak
5. melakukan penyegelan tempat atau ruang tertentu serta 6. meminta keterangan dan/atau bukti yang diperlukan dari
barang bergerak dan/atau tidak bergerak; pihak ketiga yang mempunyai hubungan dengan WP
Pemeriksaan Kantor
6. meminta keterangan lisan dan/atau tertulis dari Wajib melalui kepala UP2
Pajak;
7. meminta keterangan dan/atau bukti yang diperlukan dari
pihak ketiga yang mempunyai hubungan dengan WP
melalui kepala UP2
40
KEWAJIBAN WAJIB PAJAK
Pemeriksaan
2. Memberi kesempatan pemeriksa untuk
Lapangan
mengakses/mengunduh data elektronik 2. Memperlihatkan/meminjamkan catatan/dokumen
3. Memberi kesempatan pemeriksa untuk memasuki 3. Memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan
tempat/ruang yang patut diduga digunakan sebagai
tempat menyimpan buku/catatan/dokumen/uang /barang. 4. Menyampaikan tanggapan secara tertulis atas SPHP
4. Memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan 5. Meminjamkan kertas kerja pemeriksaan yang dibuat
Pemeriksaan Kantor
oleh Akuntan Publik
5. Menyampaikan tanggapan secara tertulis atas SPHP
6. Memberikan lisan/tertulis yang diperlukan
6. Memberikan keterangan lisan/tertulis yang diperlukan
41
YANG HARUS DILAKUKAN SAAT
PEMINJAMAN DOKUMEN
Apabila dalam bentuk fotokopi/data elektronik, harus dibuat pernyaan bahwa bahwa
fotokopi dan/ atau data yang dikelola secara elektronik yang dipinjamkan kepada
Pemeriksa Pajak adalah sesuai dengan aslinya.
TAHAPAN PEMERIKSAAN
PERSIAPAN
Instruksi Pemeriksaan
Ketetapan Pajak PEMERIKSAA
Rencana N
Input Nota
Hitung Pemeriksaan
Penyusunan Program Pemeriksaan
LHP
PEMERIKSA PELAKSANAA
AN N
Pembahasan Akhir
Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan
PEMERIKSAAN
Pemberitahuan Pemeriksaan
Proses Pengujian Pertemuan dengan WP
Pemeriksaan di Kantor atau Tempat Peminjaman Dokumen
WP
PENOLAKAN PEMERIKSAAN
Dalam hal Wajib Pajak tidak memenuhi kewajiban permintaan data, catatan, dokumen, memasuki
tempat, dan memberikan keterangan sehubungan dengan pelaksanaan Pemeriksaan, Wajib Pajak harus
menandatangani surat pernyataan penolakan Pemeriksaan.
Dalam hal Wajib Pajak menolak menandatangani surat pernyataan penolakan Pemeriksaan sebagaimana
dimaksud pada poin sebelumnya, Pemeriksa Pajak membuat berita acara penolakan Pemeriksaan yang
ditandatangani oleh Pemeriksa Pajak.
Apabila Wajib Pajak tidak memenuhi panggilan Pemeriksa Pajak dalam rangka Pemeriksaan Kantor,
Pemeriksa Pajak membuat berita acara tidak dipenuhinya panggilan Pemeriksaan oleh Wajib Pajak.
Dapat dijadikan dasar untuk penetapan pajak secara jabatan atau diusulkan Pemeriksaan Bukti Permulaan:
tidak memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruang tertentu serta
barang bergerak dan/atau tidak bergerak; dan/atau
tidak memberi bantuan guna kelancaran Pemeriksaan yang antara lain berupa tidak
memberikan kesempatan untuk mengakses data yang dikelola secara elektronik
dan/atau membuka barang bergerak dan/atau tidak bergerak.
PEMERIKSAAN BUKTI
PERMULAAN DAN PENYEDIKAN
PAJAK
PEMERIKSAAN BUKTI
PERMULAAN
Bukti Permulaan adalah keadaan, perbuatan, dan/atau bukti berupa keterangan, tulisan, atau benda
yang dapat memberikan petunjuk adanya dugaan kuat bahwa sedang atau telah terjadi suatu tindak
pidana di bidang perpajakan yang dilakukan oleh siapa saja yang dapat menimbulkan kerugian pada
pendapatan negara.
Pemeriksaan Bukti Permulaan adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendapatkan Bukti
Permulaan tentang adanya dugaan telah terjadi tindak pidana di bidang perpajakan.
WP Ditemukan Dianalisis
Menolak/Tdk Indikasi
Kooperatif Pidana Pajak
Ada indikasi
pidana pajak
Ditemukan
BP adanya • WP mengungkap ketidakbenaran
pidana • SKPKB (alpa, baru pertama kali)
• WP meninggal
• Tidak ditemukan BP pidana
Penyidikan
Pemeriksaan BP
Dihentikan
TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN
BUKTI PERMULAAN
a. ditindaklanjuti dengan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan, dalam hal ditemukan
Bukti Permulaan tindak pidana di bidang perpajakan;
b. tidak ditindaklanjuti dengan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan, yang dapat berupa:
1) pemberitahuan tertulis bahwa tidak dilakukan penyidikan, karena pengungkapan
ketidakbenaran perbuatan WP telah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, dalam hal
Pemeriksaan Bukti Permulaan secara terbuka;
2) penerbitan SKPKB, dalam hal WP yang karena alpa untuk pertama kali melakukan tindak
pidana di bidang perpajakan sebagaimana diatur dalam Pasal 13A UU KUP, dalam hal
Pemeriksaan Bukti Permulaan secara terbuka;
3) penghentian Pemeriksaan Bukti Permulaan, dalam hal
- WP OP yang dilakukan Pemeriksaan Bukti Permulaan meninggal dunia atau tidak
ditemukan adanya Bukti Permulaan tindak pidana di bidang perpajakan, termasuk WP dan
penanggung pajak tidak ditemukan
PENYIDIKAN
Penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan adalah serangkaian
tindakan yang dilakukan oleh penyidik untuk mencari serta
mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak
pidana di bidang perpajakan yang terjadi serta menemukan
tersangkanya
Penyidikan
Ditetapkan jenis
Penghentian
pidana, tersangka dan
Penyidikan
hukuman
PIDANA
ALPA SENGAJA
a. tidak mendaftarkan diri untuk diberikan NPWP atau untuk
dikukuhkan sebagai PKP;
Tidak menyampaikan Surat b. menyalahgunakan NPWP atau Pengukuhan PKP;
Pemberitahuan; c. tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan;
menyampaikan Surat Pemberitahuan, tetapi d. menyampaikan Surat Pemberitahuan dan atau keterangan yang
isinya tidak benar atau tidak lengkap, atau isinya tidak benar atau tidak lengkap;
melampirkan keterangan yang isinya tidak e. menolak untuk dilakukan pemeriksaan
benar f. memperlihatkan pembukuan, pencatatan, atau dokumen lain yang
palsu atau dipalsukan
g. tidak menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan
h. tidak menyimpan buku, catatan, atau dokumen yang menjadi dasar
pembukuan
i. tidak menyetorkan pajak yang telah dipotong atau dipungut
PIDANA
ALPA SENGAJA
Denda 1-2 kali kekurangan pajak/pajak yg Denda 2-4 kali kekurangan pajak/pajak yang tidak dibayar
tidak dibayar
DAN
ATAU
Kurungan 6 bulan – 6 tahun
Kurungan 3 bulan – 1 tahun
GIZELING
PIDANA
PENGULANGAN PERCOBAAN
WP memohon
WP Membayar
Persetujuan Keputusan
kerugian
Menteri Jaksa Agung
negara + sanksi
Keuangan
1-3 x lipat
Pengakuan
Bersalah
Implementasi Self Assessment System
Verifikasi
Pemeriksaan
SPT DIlapor Kekurangan Bayar Surat Ketetapan
Pokok Pajak Pajak
Self Assessment
Pemeriksaan
Ulang
SKP
Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak,
bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak, DJP dapat menerbitkan SKPKB dalam hal-hal sebagai berikut:
• apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain pajak yang terutang tidak atau
kurang dibayar;
• apabila Surat Pemberitahuan tidak disampaikan dalam jangka waktunya dan setelah ditegur
secara tertulis tidak disampaikan pada waktunya sebagaimana ditentukan dalam Surat Teguran;
• apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain mengenai PPN dan PPnBM ternyata
tidak seharusnya dikompensasikan selisih lebih pajak atau tidak seharusnya dikenai tarif 0% (nol
persen);
• apabila kewajiban pembukuan dan pencatatan tidak dipenuhi sehingga tidak dapat diketahui
besarnya pajak yang terutang; atau
• apabila kepada WP diterbitkan NPWP dan/atau dikukuhkan sebagai PKP secara jabatan
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan
DJP dapat menerbitkan SKPKBT dalam jangka waktu 5 (lima) tahun setelah saat
terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun Pajak, atau Tahun
Pajak apabila ditemukan data baru yang mengakibatkan penambahan jumlah pajak
yang terutang setelah dilakukan tindakan pemeriksaan dalam rangka penerbitan
SKPKBT.
• SKP KBT merupakan koreksi dari SKPKB yang sebelumnya telah terbit
• Jika SKP sebelumnya terbit dari PEMERIKSAAN, maka perlu dilakukan
PEMERIKSAAN ULANG untuk diterbitkan SKPKBT
Surat Ketetapan Pajak Nihil
• Pasal 1 angka 20 UU KUP: STP adalah surat untuk melakukan tagihan pajak
dan/atau sanksi administrasi berupa bunga dan/atau denda.
• Pasal 14 ayat (2) UU KUP: STP mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan
surat ketetapan pajak sehingga dalam hal penagihannya dapat juga dilakukan
dengan Surat Paksa.
• STP tidak termasuk dalam definisi surat ketetapan pajak karena pada prinsipnya
penerbitan STP tidak mengandung sengketa dengan WP
Daluarsa Penetapan
Pasal 13 ayat (4) UU KUP: Besarnya pajak yang terutang yang diberitahukan oleh
Wajib Pajak dalam Surat Pemberitahuan menjadi pasti sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan apabila dalam jangka waktu 5 (lima)
tahun, setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun
Pajak, atau Tahun Pajak tidak diterbitkan surat ketetapan pajak, kecuali Wajib Pajak
melakukan tindak pidana di bidang perpajakan dalam masa pajak, bagian tahun
pajak atau tahun pajak yang dimaksud.
SKP WP • Setor
Selesai • Restitusi
menyetujui
Penetapan
Pajak
• Tingkat DJP
WP tidak Upaya • Tingkat Badan
STP menyetujui Hukum Peradilan Pajak
Jenis-Jenis Upaya Hukum atas Ketetapan
Pajak Tingkat DJP Tingkat Badan Tingkat
Peradilan Pajak Mahkamah
1. Pembetulan Agung
1. Banding
2. Keberatan 1. Peninjauan Kembali
2. Gugatan
3. Pengurangan/Penghapusan Sanksi
Administrasi
4. Pengurangan/Pembatalan Ketetapan Pajak
yang Tidak Benar
5. Pengurangan/Pembatalan Surat Tagihan
Pajak yang Tidak Benar
6. Pembatalan Hasil Pemeriksaan atau Surat
Ketetapan Pajak Hasil Pemeriksaan
DJP >> Pembetulan
• Apabila produk hukum yang diterbitkan mengandung kesalahan, maka DJP dapat melakukan pembetulan
• Pembetulan karena permintaan WP
• Pembetulan karena jabatan
• Kesalahan
• Salah tulis
• Salah hitung
• Keliru menerapkan peraturan
• Kesalahan dan kekeliruan tersebut tidak mengandung persengketaan antara fiscus dan WP
• Pembetulan harus dilakukan dalam waktu 6 bulan setelah permohonan WP. Jika tidak, maka permohonan
WP akan langsung disetujui sesuai yang diminta WP.
DJP >> Keberatan
SKPKB WP
SKPKBT Selesai
menyetujui
Penetapan SKPLB
Pajak
WP tidak
SKPN Keberatan
menyetujui
BPP >> Banding
SKPKB WP
SKPKBT Selesai
menyetujui
Penetapan SKPLB WP
Pajak Selesai
menyetujui
WP tidak
SKPN Keberatan
menyetujui
WP tidak
Banding
menyetujui