Anda di halaman 1dari 20

Tujuan Perkuliahan

• Mahasiswa dapat memahami penagihan pajak


dan dasar penagihan pajak dengan Surat Paksa
• Mahasiswa dapat mengetahui pejabat penagihan
pajak beserta tindakan dan kewenangan pejabat
melaksanakan penagihan pajak dengan Surat
Paksa
• Mahasiswa dapat memahami prosedur/Tata Cara
Pelaksanaan Penagihan dengan Surat Paksa
• Mahsiswa dapat Memahami tentang sengketa
pajak dan penyelesai sengketa pajak
MATERI KULIAH PPSP

• Pendahuluan tentang penagihan pajak


• Pejabat dan juru sita pajak
• Pelaksanaan surat paksa
• Penyitaan
• Pemblokiran dan penyitaan di bank
• Penyitaan diluar wilayah kerja pejabat yang berwenang
• Penjualan barang sitaan
• Pencegahan dan Penyanderaan
• Sengketa pajak dan Pengadilan Pajak
• Penyelesai Sengketa pajak secara Internal :Keberatan, Pengurangan atau
Pembatalan atas Ketetapan Pajak; Pengurangan atau Penghapusan Sanksi
Administrasi; dan Pembetulan;
• Penyelesaian Sengketa pajak melalui Pengadilan : Banding Gugatan
• Penyelesaian Sengketa Pajak melalui MA : Peninjauan Kembali
REFRENSI
Buku-Buku
• PPSP: Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa Edisi Kedua, M. Rusjdi
• Pengadilan dan Penyelesaian Sengketa di Bidang Pajak (Edisi Revisi), Y. Sri Pudyatmoko,Gramedia
• Dasar - Dasar Penagihan Pajak dengan Surat Paksa Oleh Juru Sita Pajak Pusat dan Daerah, Moeljo Hadi, Rajawali
Pers
• Asas Dan Dasar Perpajakan (1) (Edisi Revisi), Rochmat Soemitro, Dewi Kania Sugiharti, Refika aditama
• KUP: Ketentuan Umum & Tatacara Perpajakan (Edisi 4), M. Rusjdi
Peraturan Perundang-undangan
• Undang-Undang Nomor 6 TAHUN 1983 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007.
• Undang-Undang Nomor 19 TAHUN 2000 Tentang Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa
• Peraturan Pemerintah Nomor 3 TAHUN 1998 Tentang Tata Cara Penyitaan Dalam Rangka Penagihan Pajak Dengan
Surat Paksa.
• Peraturan Pemerintah Nomor 4 TAHUN 1998 Tentang Tata Cara Penjualan Barang Sitaan Yang Dikecualikan Dari
Penjualan Secara Lelang Dalam Rangka Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa.
• Peraturan Pemerintah Nomor 5 TAHUN 1998 Tentang Penyanderaan Dalam Rangka Penagihan Pajak Dengan Surat
Paksa
• Keputusan Menteri Keuangan Nomor 335/KMK.04/1996 Tentang Tata Cara Penghapusan Piutang Pajak Dan Penetapan
Besarnya Penghapusan
• Keputusan Menteri Keuangan Nomor 561/KMK.04/2000 Tentang Tata Cara Penagihan Seketika dan Sekaligus dan
Pelaksanaan Surat Paksa Tanggal 26 Desember 2000
• Peraturan Menteri Keuangan - 24/PMK.03/2008 tentang TATA CARA PELAKSANAAN PENAGIHAN DENGAN SURAT
PAKSA DAN PELAKSANAAN PENAGIHAN SEKETIKA DAN SEKALIGUS
• Keputusan Menteri Keuangan Nomor 565/KMK.04/2000 Tentang Tata Cara Penghapusan Piutang Pajak Dan Penetapan
Besarnya Penghapusan tanggal 26 Desember 2000.
• Keputusan Menteri Keuangan Nomor 147/KMK.04/1998 Tentang Penunjukan Pejabat Untuk Penagihan Pajak Pusat, Tata
Cara dan Jadwal Waktu Pelaksanaan Penagihan Pajak.
• Keputusan Menteri Keuangan Nomor 267/KMK.04/1995 Tentang Perubahan Keputusan Menteri Keuangan Nomor
608/KMK.04/1994 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Penagihan Pajak dan Penunjukan Pejabat Yang berwenang
Pengertian Penagihan

• Penagihan adalah suatu proses untuk:


membuat, meminta, mengingatkan atau
menuntut supaya seseorang membayar utang.
• Atau: Serangkaian perbuatan yang bertujuan
agar pihak yang berutang membayar
utangnya. (Arti Umum (Bahasa etimologi –
KBBI)
Pengertian Penagihan

• Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H.


dalam bukunya “Azas dan Perpajakan 2”:
“Penagihan adalah serangkaian tindakan dari
Aparatur Direktorat Jenderal Pajak karena
Wajib Pajak tidak mematuhi ketentuan
undang undang khususnya mengenai
pembayaran pajak. “(Soemitro, 1991: 76)
Pengertian Penagihan

• Menurut pasal 1 point 9 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2000 tentang


Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa:
– Penagihan pajak adalah serangkaian tindakan agar Penanggung
Pajak melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan
menegur atau memperingatkan, melaksanakan penagihan seketika
dan sekaligus, memberitahukan Surat Paksa, mengusulkan
pencegahan, melaksanakan penyitaan, melaksanakan
penyanderaan, menjual barang yang telah disita.
Penagihan memiliki 4 (empat) unsur
yaitu:

• Serangkain Tindakan :Maksudnya bahwa penagihan dilakukan tahap


demi tahap dan diterbitkannya Surat Teguran, Surat Paksa, Surat
Perintah Melakukan Penyitaan dan Permohonan jadwal waktu, tempat,
tanggal, bulan pada kantor lelang.
• Aparatur Direktorat Jenderal Pajak :Maksudnva adalah juru sita pajak
negara yang telah memenuhi syarat telah mendapatkan pendidikan
khusus, diangkat serta disumpah terlebih dahulu.
• Wajib Pajak yang tidak melunasi sebagian atau seluruh kewajiban
perpajakan yaitu utang pajak yang terdapat dalam STP/SKP/SKPT
• Menurut Undang-undang Perpajakan ialah Undang-undang Nomor 16
Tahun 2000 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan dan
Undangundang Nomor 19 Tahun 2000 tentang Penagihan Pajak Dengan
Surat Paksa
Obyek Penagihan Pajak

Tidak dibayarnya UTANG PAJAK

Akan menjadi TUNGGAKAN PAJAK


Untuk menegakkan ketentuan UU
pajak dilakukan tindakan penagihan
pajak.
UTANG
(R.SOEMITRO ASAS DAN DASAR PERPAJAKAN 2.1988:1)

• PERDATA: KEWAJIBAN SALAH SATU PIHAK


(ORANG/BADAN) UNTUK (TIDAK)
MELAKUKAN SESUATU KEPADA PIHAK LAIN

• PAJAK : UTANG WAJIB PAJAK YANG HARUS


DIBAYAR KEPADA NEGARA  TIMBUL
KARENA UNDANG-UNDANG
UTANG PAJAK
• Utang Pajak adalah pajak yang masih harus
dibayar termasuk sanksi administrasi berupa
bunga, denda atau kenaikan yang tercantum
dalam surat ketetapan pajak atau surat
sejenisnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
(UU.PPSP ps. 1 btr 8)
Timbulnya UTANG PAJAK

• Ada 2 (dua) ajaran yang mengatur tentang


timbulnya utang pajak tersebut, yaitu:
– Ajaran Formil, yaitu hutang pajak timbul karena dikeluarkannya Surat Ketetapan
Pajak oleh fiskus. Ajaran ini diterapkan pada Official Assessment System. Contoh :
hutang pajak si A baru akan timbul sesudah fiskus menerbitkan Surat Ketetapan Pajak
(SKP). Jadi, si A tidak mempunyai kewajiban membayar pajak penghasilan/
pendapatannya jika fiskus belum menerbitkan SKP nya.
– Ajaran Materiil, yaitu utang pajak timbul karena berlakunya undang – undang.
Seseorang dikenai pajak karena suatu keadaan dan perbuatan. Ajaran ini diterapkan
pada Self Assessment System. Contohnya : Jika si A telah bertempat tinggal atau
berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka waktu dua belas bulan, dan si A
telah mempunyai penghasilan setahun di atas PTKP, maka sudah timbul utang pajak
bagi si A. Dia tidak perlu menunggu fiskus menerbitkan SKP. Timbulnya utang pajak
menurut faham materiil secara sederhana dapat dikatakan karena Undang-Undang
atau karena sasaran perpajakan, yaitu „rangkaian dari keadaan-keadaan, perbuatan-
perbuatan dan peristiwa-peristiwa yang dapat menimbulkan utang pajak‟.
UTANG PAJAK
•FORMIL
•MATERIL (official assessment)
(self assessment) UTANG TIMBUL KARENA
UTANG YANG TIMBUL (TATBESTAND)
ADANYA TAGIHAN/
KARENA UNDANG-UNDANG PENETAPAN OLEH APARAT
SAJA. PAJAK
TANPA HARUS ADA
PENETAPAN DARI APARAT
PAJAK PENAGIHAN
PENAGIHAN
UTANG PAJAK PAJAK
DENGAN
SURAT PAKSA
PPSP
Obyek Penagihan Pajak

BIAYA PENAGIHAN PAJAK


1. PELAKSANAAN SURAT PAKSA.
2. SURAT PERINTAH PELAKSANAAN PENYITAAN.
3. PENGUMUMAN LELANG
4. PEMBATALAN LELANG
5. JASA PENILAI
6. BIAYA LAINNYA SEHUBUNGAN DENGAN
PENAGIHAN
PENANGGUNG PAJAK
SUBYEK YANG DITAGIH PAJAK

ORANG PRIBADI
BADAN:
- PENGURUS
 AHLI WARIS (WARISAN BELUM TERBAGI)
WALI/ PENGAMPU (ANAK BELUM DEWASA – DALAM PENGAMPUAN)

KUASA KHUSUS (DITUNJUK DJP)


DASAR PENAGIHAN

• Menurut pasal 18 ayat 1 Undang-undang Nomor


16 Tahun 2000 tentang Ketentuan Umum dan
Tata Cara Perpajakan yang menyatakan bahwa:
– Surat Tagihan Pajak, Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
Tambahan, Surat Keputusan Pembetulan, Surat
Keputusan Keberatan, Putusan Banding, yang
menyebabkan jumlah pa/ak yang harus dibayar
bertambah, merupakan dasar penagihan.
DASAR PENAGIHAN
Dasar Penagihan (Pasal 18 KUP)

STP

SKPKB

SKPKBT

SK Pembetulan

SK Keberatan

Putusan Banding

Peninjauan Kembali
BENTUK PENAGIHAN PAJAK

• Penagihan Pasif adalah tindakan yang dilakukan


oleh Kantor Pelayanan Pajak dengan cara
melakukan pengawasan atas kepatuhan
pembayaran masa dan pembayaran lainnya
yang dilakukan oleh Wajib Pajak.
• Penagihan Aktif adalah penagihan yang
didasarkan pada surat tagihan pajak/surat
ketetapan pajak/surat ketetapan pajak tambahan
dimana undang-undang telah menetukan
tanggal jatuh tempo yaitu satu bulan setelah
atau dan saat surat tagihan pajak/surat
ketetapan pajak/surat ketetapan pajak tambahan
diterbitkan.
Prosedur Penagihan Pajak
dengan Surat Paksa
Terima Kasih
Atas
Perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai