FRANSISKA VERONIKA BR KETAREN (7193144013) SILVIA NOVA RAMADANI (7193144012) YESI GOK MARIA BR SIMBOLON (7192444007) MAGHFIRA WIRYA (7192144002) A. KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN
Peraturan perundang-undangan perpajakan yang mengatur
tentang “Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan” adalah UU No. 6 tahun 1983, sebagaimana telah diubah dengan UU No. 9 tahun 1994, dengan UU No. 16 tahun 2000, terakhir dengan UU No. 28 tahun 2007. Undang-undang tentang “Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan” dilandasi falsafah Pancasila dan UUD 1945. UU No. 28 tahun 2007 pada dasarnya mengatur hak dan kewajiban Wajib Pajak, wewenang dan kewajiban aparat pemungut pajak, serta sanksi perpajakan. Sistem perpajakan yang dianut di Indonesia adalah self assesment, yaitu Wajib Pajak diberikan kepercayaan untuk mendaftarkan diri, menghitung pajak yang terutang, menyetornya, serta melaporkan penghitungan dan penyetoran pajak tersebut •Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan difunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. •Wajib pajak (WP) adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar B. PENGERTIAN- pajak, pemotong pjak, dan pemungutan pajak, yang mempunyai hak dan PENGERTIAN kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan- DALAM undangan perpajakan. KETENTUAN •Masa pajak adalah jangka waktu yang menjadi dasar bagi Wajib Pajak UMUM DAN untuk menghitung, menyetor, dan melaporkan pajak yang terutang dalam TATA CARA suatu jangka waktu tertentu. Jangka waktu lainnya yang ditetapkan dengan PERPAJAKAN keputusan Menteri Keuangan paling lama 3 (tiga) bulan takwin. •Tahun Pajak Pada umumnya tahun pajak sama dengan tahun takwim atau tahun kalender. Akan tetapi Wajib Pajak dapat menggunakan tahun pajak tidak sama dengan tahun takwim dengan syarat konsisten (taat asas) selama 12 bulan, dan melapor/memberitahu kepada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) setempat. C. KEWAJIBAN WAJIB PAJAK
1. Mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP
2. Melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP 3. Menghitung dan membayar sendiri pajak dengan benar. 4. Mengisi dengan benar SPT, dan memasukkan ke Kantor Pelayanan Pajak dalam batas waktu yang telah ditentukan. 5. Menyelenggarakan pembukuan/pencatatan. 6. Jika diperiksa wajib: a) Memperlihatkan dan atau meminjamkan buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasarnya dan dokumen lain yang berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek yang terutang pajak. b) Memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruangan yang dipandang perlu dan memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan. D. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK
1. Persyaratan subjektif adalah persyaratan yang sesuai dengan
ketentuan mengenai subyek pajak dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan 1984 dan perubahannya 2. Persyaratan objektif adalah persyaratan bagi subjek pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan atau diwajibkan untuk melakukan pemotongan/pemungutan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Pajak Penghasilan 1984 dan perubahannya. Persyaratan pendaftaran NPWP khusus bagi Wajib Pajak Perseorangan Usahawan dan Wajib Pajak Badan sebagaiman diatur dalam keputusan Nomor Kep-34/PJ.2/1989 tanggal 10 Juli 1989 disempurnakan dengan SE-07/PJ.24/1993 tanggal 7 Juli 1993 dan PER-24/PJ./2009 tanggal 16 Maret 2009 sehingga menjadi sebagai berikut: 1. Untuk Wajib Pajak Perseorangan Usahawan: Pendaftaran NPWP dilampiri dengan: • Fotocopy KTP atau fotocopy Kartu Keluarga; • Untuk karyawan harus dilengkapi dengan surat keterangan dari perusahaan; 2. Untuk pengusaha, fotocopy Surat Izin Usaha atau Surat Keterangan Tempat Usaha dari Instansi yang berwenang; - Untuk Wajib Pajak Badan; Pendaftaran NPWP dilampiri dengan: • Fotocopy KTP atau Paspor salah seorang pengurus dan fotocopy kartu keluarga; • Fotocopy Surat Izin usaha atau Surat Keterangan Tempat Usaha dari Instansi yang berwenang. Berikut langkah-langkah untuk mendapatkan NPWP melalui internet: •Cari situs Direktorat Jenderal Pajak di Internet dengan alamat www.pajak.go.id; •Selanjutnya anda memilih menu e-reg (electronic registration); •Pilih menu “buat account baru” dan isilah kolom sesuai yang diminta; •Setelah itu anda akan masuk ke menu “Formulir Registrasi Wajib Pajak Orang Pribadi”. Isilah sesuai dengan KTP yang anda miliki; •Anda akan memperoleh Surat Keterangan Terdaftar sementara yang berlaku selama 30 (tiga puluh) hari sejak pendaftaran dilakukan. Cetak SSKT sementara ttersebut beserta formulir registrasi wajib pajak orang pribadi sebagai bukti anda sudah terdaftar sebagai wajib pajak; •Tanda tangani formulir registrasi, kemudian kirimkan/sampaikan langsung bersama SKT sementara serta persyaratan lainnya ke Kantor Pelayanan Pajak seperti yang tertera pada SKT sementara anda. Setelah itu anda akan menerima kartu NPWP dan SKT asli. •Pajak sendiri terdiri dari berbagai jenis yaitu berdasarkan lembaga pemungutan dibagi menjadi pajak pusat (PPN, PPH, PPNBM, dan bea mterial) dan pajak daerah (pajak kendaraan bermotor, hotel, rokok, dan sebagainya), berdasarkan cara pemungutan dibagi menjadi pajak langsung (PBB, PKB, dan PPH) dan pajak tidak langsung (Pajak ekspor, bea masuk, E. KEWAJIBAN dan PPN), dan berdasarkan sifatnya dibagi menjadi pajak subjektif MEMBAYAR (memperhatikan kemampuan keuangan wajib pajak) dan pajak objektif (PPN PAJAK dari barang yang dikenakan pajak). •Pungutan lain selain pajak mencakup retribusi, cukai, bea masuk, dan sumbangan. Contoh pembayaran pajak yang bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari saya ialah ketika makan di restoran dalam struk pembayaran terdapat tarif pajak sebesar 10%, saat bekerja dan memperoleh gaji akan dipotong dengan pajak, saat berbelanja di supermarket akan dikenakan pajak, dan sebagainya. F. SANKSI PAJAK APABILA MELANGGAR KEWAJIBAN MENDAFTARKAN DIRI DAN MEMBAYAR PAJAK
Dikenal 2 macam sanksi :
1. Sanksi Administrasi : Pembayaran kerugian kepada negara, khususnya yang berupa bunga dan kenaikan. Seperti Bunga 2% per tahun, Denda administrasi dsb. 2. Sanksi Pidana : Siksaan/Penderitaan merupakan suatu alat terakhir atau benteng hukum yang digunakan fiskus agar norma perpajakan dipatuhi. Seperti denda pidana, kurungan, dan penjara. KESIMPULAN Seperti halnya negara demokrasi yang menyebutkan bahwa pemerintahan dari, oleh dan untuk rakyat, begitu pula dengan pajak.Bisa dikatakan bahwa pajak berasal dari, oleh dan untuk rakyat sendiri. Maksud dari hal tersebut yaitu penghasilan atau anggaran dana suatu negara berasal dari rakyat yang dilakukan melalui pemungutan pajak atau berasal dari kekayaan alam yang terdapat dalam negara tersebut yang harus dibayar oleh rakyat atau bisa juga disebut sebagai peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada kas negara yang digunakan untuk membiayai kepentingan pemerintah dan kesejahteraan rakyat umum. Terima kasih :> Tetap jaga kesehatan yaaa • Pakai masker • Jaga jarak • Rajin cuci tangan