KELAS E
KELOMPOK 1
Nama Kelompok :
1. Anisa Salsabila (B10018027)
2. Raisah Lathifah (B10018054)
3. Yolanda Siregar (B10018055)
4. Shidqi Archieyevia M.K. (B10018255)
5. Uswatun Kamila (B10018130)
6. Diaz Dado MJ (B10018041)
FUNGSI PAJAK
Fungsi Pajak
1. Fungsi Anggaran (Fungsi Budgeter)
Fungsi pajak sebagai alat untuk mengoptimalkan pendapatan negara
dari rakyatnya tanpa timbal balik secara langsung.
2. Fungsi Mengatur (Fungsi Regulasi)
Pajak merupakan alat kebijakan pemerintah untuk mencapai
ketentuan tertentu.
3. Fungsi Distribusi
Negara menggunakan pajak untuk pemerataan kesejahteraan melalui
jaminan kesehatan, bantuan, dan pemberian fasilitas publik.
4. Fungsi Stabilisasi
Negara dapat menggunakan pajak untuk menstabilkan harga di
masyarakat agar inflasi dapat dikendalikan
ASAS-ASAS
PEMUNGUTAN PAJAK
Asas-asas Pemungutan Pajak
• Asas Domisili
Asas domisili atau asas tempat tinggal adalah asas
pemungutan pajak berdasarkan tempat tinggal atau domisili
seseorang. Ketentuan dalam asas ini adalah negara berhak
mengenakan pajak atas seluruh penghasilan seorang wajib
pajak yang bertempat tinggal di negara tersebut baik dari
dalam negeri maupun luar negeri.
• Asas Sumber
Asas sumber adalah asas pemungutan pajak yang dilakukan
berdasarkan sumber tempat penghasilan. Dalam arti lain
setiap orang yang memperoleh penghasilan di suatu negara,
akan dikenakan pajak atas penghasilan yang diperolehnya di
negara tersebut.
• Asas Kebangsaan
Asas kebangsaan adalah asas pemungutan pajak berdasarkan pada
kebangsaan suatu negara. Negara akan memungut pajak dari para
Wajib Pajak. Misalnya pajak bangsa asing di Indonesia dikenakan
atas setiap orang asing yang bukan berkebangsaan Indonesia yang
bertempat tinggal di Indonesia.
2.Pajak objektif
adalah pengenaan pajak yang pertama-pertama dilihat keadaan objek pajaknya,
baik yang berupa keadaan atau perbuatan atau peristiwa yang menyebabkan
timbulnya hutang pajak. Setelah diketahui objek pajaknya, barulah mencari subjek
pajak yang memiliki hubungan hukum dengan objek tersebut.
Contoh : Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tidak melihat apakah wajib pajak tersebut
memiliki tanggungan atau tidak karena kalaupun ada tanggungan, hal itu tidak dapat
menjadi pengurang dan mengurangi jumlah pajak terutang.
C. Berdasarkan pihak yang memungut :
Penggolongan pajak berdasarkan pihak yang memungut dapat dibedakaN
menjadi 2, yaitu :
1. Pajak pusat
adalah pajak-pajak yang dikelola dan dipungut oleh pemerintah pusat,
dalam hal ini yang yang menjadi pengelolanya adalah Kementerian
Keuangan yaitu oleh Direktorat Jenderal Pajak.