BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pajak
Berdasarkan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang
Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, dijelaskan bahwa pajak itu
adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan
negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Singkatnya, pajak merupakan iuran wajib yang dibayarkan oleh wajib
pajak kepada negara untuk kepentingan negara dan kesejahteraan
masyarakat secara umum.
Sifatnya yang wajib ini membuat para wajib pajak tidak bisa mengelak
dari pembayaran pajak ini. Sebab, ada konsekuensi hukum yang menanti bagi
para pelanggar pajak.
Karena itu, sebagai warga negara yang baik, bagi kamu yang sudah
tergolong wajib pajak agar melakukan pembayaran pajak sesuai dengan
aturan yang berlaku.
2
1. Jenis Pajak Berdasarkan Instansi Pemungut
Penggolongan jenis pajak berdasarkan instansi atau lembaga
pemungutnya dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pajak pusat dan pajak
daerah.
a. Pajak Pusat
Pajak Pusat merupakan pajak yang pemungutannya dilakukan
oleh pemerintah pusat. Pajak hasil pungutan jenis ini sebagian
besar dikelola oleh Direktorat Jenderal Pajak Kementerian
Keuangan.
Hasil dari pungutan ini akan dimanfaatkan oleh pemerintah
pusat untuk belanja negara, seperti pembangunan jalan,
pembangunan sekolah, dan bantuan kesehatan.
Contoh pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat adalah
pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, cukai, pajak bumi dan
bangunan, pajak migas, dan sebagainya.
b. Pajak Daerah
Pajak Daerah merupakan pajak yang dipungut dan dikelola oleh
pemerintah daerah, baik itu di tingkat provinsi maupun di tingkat
kabupaten/kota. Pajak ini hanya terbatas pada masyarakat di
daerah itu sendiri.
Contoh pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah ini adalah
pajak hotel, pajak restoran, pajak kendaraan bermotor, pajak
hiburan, dan sebagainya.
3
a. Pajak Langsung (Direct Tax)
Pajak langsung atau direct tax adalah pajak yang harus
ditanggung oleh wajib pajak itu sendiri, tanpa bisa dialihkan kepada
pihak lain.
Pajak jenis ini dibayarkan secara berkala yang didasari oleh surat
ketetapan pajak yang berlaku. Surat ketetapan pajak yang
keluarkan oleh kantor pajak tersebut memuat jumlah pajak yang
wajib dibayarkan oleh wajib pajak.
Contoh pajak langsung adalah pajak bumi dan bangunan serta
pajak penghasilan.
4
b. Pajak Objektif
Pajak Subjektif merupakan pajak yang pungutannya dilakukan
dengan mempertimbangkan kondisi subjeknya atau si wajib pajak.
Dengan kata lain, besaran pajak yang harus dibayarkan bergantung
pada kemampuan dari wajib pajak.
Conton pajak subjektif adalah pajak kekayaan dan pajak
penghasilan.
C. Fungsi Pajak
Sebagai pendapatan utama bagi negara, pajak tentu memiliki peranan
yang sangat penting dalam keberlangsungan pembangunan suatu negara.
Pendapatan dari pajak tersebut akan dimanfaatkan untuk berbagai
kebutuhan hidup bernegara.
Beberapa fungsi pajak dalam menopang kehidupan bernegara dapat
dilihat dari uraian di bawah ini.
5
3. Fungsi Stabilitas
Pajak juga memiliki fungsi stabilitas. Dengan adanya pajak,
pemerintah bisa menjalankan kebijakan yang berkaitan dengan stabilitas
perekomonian.
Di sisi ini, pajak dapat dimanfaatkan sebagai pengendali inflasi.
Pemerintah dapat mengatur peredaran uang di masyarakat, serta
mengatur perihal pungutan pajak.
6
4. Membiayai pengeluaran yang tidak produktif. Contohnya, pengeluaran
untuk membiayai pertahanan negara atau perang dan pengeluaran
untuk penghematan di masa yang akan datang yaitu pengeluaran
untuk anak yatim piatu.
7
7. Menjaga stabilitas harga (fungsi stabilitas).
8. Memperbaiki ketimpangan pendapatan (fungsi redistribusi
pendapatan).
8
Berdasarkan undang-undang yang berlaku di Indonesia, Pajak Penjualan
Atas Barang Mewah (PPnBM) merupakan pajak yang dikenakan pada
barang yang tergolong mewah yang dilakukan oleh produsen (pengusaha)
untuk menghasilkan atau mengimpor barang tersebut dalam kegiatan
usaha atau pekerjaannya.
4. Bea Meterai
Bea Meterai adalah pajak atas dokumen yang terutang sejak dokumen
tersebut ditandatangani oleh pihak-pihak berkepentingan, atau saat
dokumen tersebut selesai dibuat atau diserahkan kepada pihak lain, jika
dokumen tersebut hanya dibuat oleh satu pihak.
5. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
PBB termasuk Pajak Negara yang diatur berdasarkan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunanan dan telah
diperbaharui dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994. Oleh karena
itu, sebagai wajib pajak anda mempunyai kewajiban untuk tepat waktu
dalam membayar pajak.
9
3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
PBBKB adalah pajak atas penggunaan bahan bakar kendaraan bermotor,
yaitu semua jenis bahan bakar cair atau gas yang digunakan untuk
kendaraan bermotor. Pemungutan PBBKB diatur dalam UU Nomor 34
Tahun 2000 yang telah direvisi menjadi UU Nomor 28 Tahun 2009 Tentang
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD).
4. Pajak Air Permukaan
Pajak Air Permukaan berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009
tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah adalah pajak atas
pengambilan dan/atau pemanfaatan air permukaan yang berasal dari
semua air yang terdapat pada permukaan tanah, tidak termasuk air laut,
baik yang berada di laut maupun darat.
5. Pajak Rokok
Definisi. Pajak rokok adalah pungutan atas cukai rokok yang dipungut oleh
pemerintah daerah yang berwenang bersamaan dengan pemungutan
cukai rokok. Tujuan utama penerapan pajak rokok adalah untuk
melindungi masyarakat terhadap bahaya rokok.
6. Pajak Kabupaten/Kota.
Pajak Daerah adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang
oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
Undang-Undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat.
Pajak Kabupaten/Kota meliputi: Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak
Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Mineral Bukan
Logam dan Batuan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang Burung
Walet, Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan, Bea
Perolehan Hak atas Tanah atau Bangunan.
10
G. TARIF PAJAK DI INDONESIA
Tarif pajak adalah persentase atau jumlah uang yang harus dibayarkan
sebagai pajak atas penghasilan atau transaksi bisnis Anda.
Berikut adalah 4 jenis tarif pajak yang berlaku di Indonesia :
1. Tarif Pajak Tetap (Konstan)
Yang pertama, tarif pajak tetap. Tarif ini juga dikenal sebagai tarif pajak
konstan, di mana jumlah pajak yang harus dibayar tetap sama terlepas
dari besarnya penghasilan atau keuntungan. Contohnya, pajak yang harus
dibayar sebesar Rp 1.000.000 per tahun.
2. Tarif Pajak Degresif (Menurun)
Yang kedua adalah tarif pajak degresif. Tarif ini berarti persentase pajak
yang harus dibayar akan semakin menurun seiring dengan meningkatnya
jumlah penghasilan atau keuntungan. Ini berarti semakin besar
penghasilan Anda, semakin rendah persentase pajak yang harus dibayar.
Misalnya, tarif pajak degresif mulai dari 30% untuk penghasilan Rp 0 - 50
juta, turun menjadi 20% untuk penghasilan Rp 50 - 250 juta, dan turun
lagi menjadi 10% untuk penghasilan di atas Rp 250 juta.
3. Tarif Pajak Progresif (Meningkat)
Yang ketiga yaitu tarif pajak progresif. Tarif ini berarti persentase pajak
yang harus dibayar akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya
jumlah penghasilan atau keuntungan. Ini berarti semakin besar
penghasilan atau keuntungan Anda, semakin tinggi persentase pajak yang
harus dibayar.
Contohnya, tarif pajak progresif mulai dari 5% untuk penghasilan Rp 0 -
50 juta, naik menjadi 15% untuk penghasilan Rp 50 - 250 juta, dan naik
lagi menjadi 25% untuk penghasilan di atas Rp 250 juta.
4. Tarif Pajak Proporsional (Sebanding)
Terakhir, tarif pajak proporsional. Tarif ini juga disebut sebagai tarif pajak
sebanding, di mana persentase pajak yang harus dibayar tetap sama
terlepas dari jumlah penghasilan atau keuntungan yang diperoleh.
Misalnya, tarif pajak proporsional sebesar 10% berarti bahwa pajak yang
harus dibayar tetap 10% dari jumlah penghasilan atau keuntungan yang
diperoleh.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.cekaja.com/info/jenis-jenis-pajak-dan-fungsinya-bagi-
negara#:~:text=Fungsi%20Pajak%20bagi%20Negara%201%201.%20Fungsi%20Ang
garan,fungsi%20stabilitas.%20...%204%204.%20Fungsi%20Retribusi%20Pendapat
an
https://www.cermati.com/artikel/manfaat-pajak-bagi-masyarakat-dan-
negara#:~:text=Fasilitas%20umum%20dan%20infrastruktur%2C%20seperti%2C%2
0jalan%2C%20jembatan%2C%20sekolah%2C,Dana%20Pemilu.%20Pengembangan
%20alat%20transportasi%20massa%2C%20dan%20lain-lainnya
https://lifepal.co.id/media/fungsi-pajak/
12