a. Cara umum
Dilakukan dengan menggunakan tarif pajak untuk mengadakan perubahan.
Tarif merupakan persentase atau jumlah yang dikenakan terhadap basis pajak.
b. Cara khusus
(1) Bersifat positif
Terhadap kegiatan masyarakat yang dipandang positif oleh pemerintah, akan
mendapat dukungan.
Pemerintah memberikan dorongan (tax incentive) dalam bentuk pemberian
fasilitas perpajakan berupa:
- kelonggaran berbentuk tax holiday (pembebasan pajak)
- penghapusan
- pengurangan
- kompensasi
(2) Bersifat negatif
Cara pemerintah mengatur dengan maksud mencegah
perkembangan kehidupan masyarakat ke arah tujuan
tertentu.
Pajak digunakan untuk menghalang-halangi tindakan
masyarakat selaku wajib pajak (des incentive tax) yang
sekaligus berfungsi:
Pemberian hambatan
Pencegahan atas pemakaian
pemberatan
E. Subjek Pajak, Wajib Pajak dan Penanggung
Pajak
1. Subjek Pajak
Subjek pajak adalah orang atau badan yang telah
memenuhi syarat subjektif.
Menurut UU PPh subjek berupa orang, badan, warisan
yang belum terbagi sebagai satu kesatuan termasuk
bentuk usaha tetap.
Untuk menjadi subjek pajak, syarat subjektif harus
dipenuhi yaitu lahir di Indonesia, berdomisili di
Indonesia, berkedudukan atau didirikan di Inonesia.
Apabila tidak tinggal di Indonesia, maka memiliki
kekayaan atau memperoleh penghasilan dari Indonesia.
2. Wajib Pajak
Wajib pajak adalah subjek pajak yang telah
memenuhi syarat objektif, selain juga syarat
subjektif.
Syarat objektif adalah syarat yang berkaitan dengan
sasaran pengenaan pajak (Objek Pajak).
Subjek pajak/wajib pajak dibedakan menjadi subjek
pajak/wajib pajak dalam negeri dan luar negeri.
3. Penanggung Pajak Dalam menjalankan hak dan kewajiban
sesuai dengan ketentuan peraturan
Penanggung pajak adalah perundang-undangan perpajakan, wajib
orang pribadi atau badan pajak diwakili dalam hal:
yang bertanggung jawab a. Badan oleh pengurus
b. Badan yang dinyatakan pailit oleh
atas pembayaran pajak, kurator
termasuk wakil yang c. Badan dalam pembubaran oleh orang
menjalankan hak dan atau badan yang ditugasi untuk
memenuhi kewajiban melakukan pemberesan
d. Badan dalam likuidasi oleh
wajib pajak sesuai
likuidator;
ketentuan peraturan e. Warisan yang belum terbagi oleh
perundang-undangan salah seorang ahli warisnya
perpajakan (pasal 1.28 UU f. Anak yang belum dewasa oleh wali
KUP) atau pengampunya.
4. Fiskus
Fiskus adalah aparatur pemerintah yang menangani
pemasukan uang dari rakyat berupa pajak untuk
dimasukkan ke kas negara (petugas pajak).
F. OBJEK PAJAK
Objek pajak (tatbestand) atau sasaran pengenaan pajak
adalah keadaan, peristiwa dan perbuatan yang menurut
ketentuan undang-undang memenuhi syarat bagi
dikenakannya pajak.
1. Keadaan
Pajak dapat dikenakan terhadap suatu keadaan tertentu yang
menurut undang-undang harus dikenakan pajak.
contoh : PPh, seorang yang dalam keadaan memperoleh
penghasilan dalam jumlah tertentu yang telah memenuhi
syarat dapat dikenakan pajak, dalam hal ini keadaan adalah
dalam rangka memperoleh penghasilan.
PBB, seorang dalam keadaan memiliki bumi dan atau
bangunan pada suatu awal tahun tertentu dapat dikenakan
pajak jika bumi dan atau bangunan telah memenuhi syarat
dikenakan pajak.
2. Peristiwa
contoh: peristiwa kematian
Dengan terjadinya kematian maka status orang tsb sebagi
subjek hukum perdata akan terhapus.
Apabila terjadi kematian maka akan terbuka adanya warisan,
yaitu peralihan harta dari orang yang telah meninggal dunia
(pewaris) kepada yang berhak menerimanya (ahli waris).
apabila yang meninggal meninggalkan warisan berupa tanah
dan bangunan maka ahli waris yang memperoleh warisan akan
dikenakan pajak berupa Bea Perolehan Hak atas Tanah dan atau
Bangunan (BPHTB)
3. Perbuatan
Perbuatan yang terjadi di dalam masyarakat dapat
menjadi objek pajak jika memenuhi syarat.
Contoh:
4. Telah terjadi pinjam meminjam uang, maka akan
dibuatkan surat kontrak yang memuat nilai pinjaman
dengan dikenakan pajak bea materai.
2. Perbuatan penyerahan Barang Kena Pajak yang
dikenakan PPN.
G. Pendekatan Terhadap Pajak
1. Dari Segi Hukum Cirinya adalah:
a. Pajak merupakan sebuah perikatan;
Pajak ditinjau dari segi
b. Perikatan mewajibkan seseorang
hukum adalah perikatan yang yang memenuhi syarat subjek dan
timbul karena undang-undang syarat objek;
yang mewajibkan seseorang c. Syarat itu ditentukan undang-
memenuhi syarat yang undang;
ditentukan undang-undang d. Kewajiban itu adalah untuk
untuk membayar sejumlah membayar sejumlah uang kepada
negara;
tertentu kepada negara yang
e. Pembayaran tsb dapat dipaksakan;
dapat dipaksakan, dengan tidak
f. Pembayaran tsb tanpa
mendapat imbalan langsung, kontraprestasi langsung;
yang digunakan untuk g. Digunakan untuk membiayai
membiayai pengeluaran negara pengeluaran negara.
2. Dari Segi Ekonomi
Pajak ditinjau dari segi ekonomi dilihat dari sisi
mikroekonomi dan makroekonomi.
Dari segi mikroekonomi dapat mengurangi income
individu, mengurangai daya beli, mengurangi
kesejahteraan individu, mengubah pola hidup wajib
pajak
Dari segi makroekonomi pajak merupakan income
bagi negara tanpa menimbulkan kewajiban pada
negara terhadap wajib pajak
Pendekatan pajak dari sisi ekonomi memadukan antara
sisi mikroekonomi yang mengutamakan individu
dengan sisi makro, yaitu kepentingan masyarakat
bersama
Pajak di masyarakat digunakan sebagai alat untuk
mencapai tujuab ekonomi, sisalnya untuk
menggairahkan ekspor, memberi rangsangan untuk
mendatangkan investor dengan memberi insentif,
untuk menekan inflasi, untuk memeratakan pendapatan
masyarakat melalui penerapan tarif progresif, dll
3. Dari Segi Finansial
Dari segi finansial pajak menekankan pada seberapa
besar hasil pemasukan pajak bagi keuangan negara.
Pajak diposisikan menggantikan sumber pemasukan
bagi anggaran negara yang bersumber dari minyak dan
gas bumi.
Di dalam APBN, (Penerimaan Rutin) terdapat
pembagian ke dalam Penerimaan Pajak dan
Penerimaan Negara Bukan Pajak.
Sumber penerimaan negara selain pajak yaitu dari
sumber daya alam, BUMN, hasil sitaan dsb.
4. Dari Segi Pembangunan
Ditinjau dari segi pembangunan pajak digunakan
untuk mendanai pembangunan di segala bidang, baik
pembangunan fisik maupun non fisik.
Pembangunan akan meningkatkan kesejahtreaan
masyarakat.
Jika rakyat sejahtera maka kemampuan masyarakat
akan bertambah sehingga akan meningkatkan peran
masyarakat dalam pembangunan nasional melalui
pajak,