Anda di halaman 1dari 28

MODUL ADMINISTRASI PAJAK

KD. 3.1 KELAS XI SMK


Kompetensi Keahlian Akuntansi Keuangan dan Lembaga

XI AKL
NAMA :
KELAS :
No. Absen :
NIS :
BAB 1
PERAN, FUNGSI DAN MANFAAT PAJAK

Kompetensi Dasar

1. Menganalisis peran, fungsi dan manfaat pajak


2. Mempresentasikan peran, fungsi dan manfaat pajak

Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mendiskripsikan pengertian pajak.


2. Mengidentifikasi unsur-unsur pajak.
3. Mengidentifikasi jenis-jenis pajak.
4. Mendiskripsikan fungsi pajak.
5. Mendiskripsikan peranan pajak
6. Menjelaskan manfaat pajak
7. Menjelaskan sistem pemungutan pajak.
8. Mendiskripsikan asas pemungutan pajak
9. Mendiskripsikan syarat pemungutan pajak
10. Mendiskripsikan cara pemungutan pajak

Materi Pokok

1. Pengertian Pajak
2. Unsur-Unsur Pajak
3. Jenis-Jenis Pajak
4. Fungsi Pajak
5. Peranan Pajak
6. Manfaat pajak
7. Sistem Pemungutan Pajak
8. Asas Pemungutan pajak
9. Syarat Pemungutan Pajak
10. Cara Pemungutan Pajak
PETA KONSEP
A.

Amatilah Paparan materi dibawah ini dan temukan dan temukan permasalahan yang dapat ditanyakan

a. Pengertian Pajak

Pengertian pajak menurut menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H.,


dalam bukunya “Dasar-dasar Hukum Pajak dan Pajak Pendapatan” (
1990:5) adalah sebagai berikut:
“ Pajak adalah iuran kepda kas Negara berdasarkan undang-undang ( yang
dapat dipaksakan ) dengan tidak mrndpatkan jasa timbal (kontraprestasi),
yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membayar
pengeluaran umum”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa cirri-ciri melekat pada


pngertian pajak:
1. Pajak dipungut berdasarkan undang-undang beserta aturan
pelaksanaanya.
2. Dalam pembayaran pajak dapat ditunjukkan adanya kontraprestasi
individual oleh pemerintah.
3. Pajak dipungut oleh Negara naik pemerintah pusat
maupun pemerintah daerah,
4. Pajak diperuntukkan bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah, yang
bila dari pemasukkannya masih terdapat surplus, dipergunakan untuk
membiayai Publik Instrument.
5. Pajak dapat pula mempunyai tujuan yang bukan bugeter.
1
b. Unsur-Unsur Pajak

Terdapat beberapa unsur dalam perpajakan diantaranya diantaranya adalah:

1. Subyek Pajak
Subjek pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan, dalam
Undang-Undang nomor 36 tahun 2008 disebut Wajib Pajak. Menurut pasal
2 undang-undang nomor 36 tahun 2008 yang termasuk subyek pajak
adalah:

a. Orang pribadi sebagai subjek pajak dapat bertempat tinggal atau


berada di Indonesia ataupun di luar Indonesia. Warisan yang belum
terbagi sebagai satu kesatuan merupakan subjek pajak pengganti,
menggantikan mereka yang berhak yaitu ahli waris. Penunjukan
warisan yang belum terbagi sebagai subjek pajak pengganti
dimaksudkan agar pengenaan pajak atas penghasilan yang berasal dari
warisan tersebut tetap dapat dilaksanakan.
b. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan
kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan
usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer,
perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau badan usaha milik
daerah dengan nama dan dalam bentuk apa pun, firma, kongsi,
koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan,
organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya,
lembaga, dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif
dan bentuk usaha tetap
Gb b.1

Subyek pajak adalah orang atau badan usaha

2. Obyek Pajak
Yang dimaksud obyek pajak
adalah mencakup segala hal yang
akan digunakan sebagai
perhitungan pajak yang akan
dipungut. Yang dapat digunakan
sebagai obyek pajak misalnya :

a. Penghasilan seseorang yang mewah


menurut undang-undang
dikenakan pajak misalnya
penghasilan gaji, royalty,
atau penghasilan lain yang
sah.
b. Keuntungan yang
diperoleh badan usaha.
c. Tanah dan bangunan
sebagai obyek pajak PBB
d. Barang sebagai obyek
pajak penjualan barang
Gambar b.2
Pajak merupakan pendapatan negara
yang terbesar
Tarif Pajak
Tarif pajak biasanya ditentukan dengan % (prosentase) yang besarnya sesuai dengan ketentuan u
Tarif tetap yaitu tarif pajak yang dikenakan terhadap obyek pajak yang jumlahnya tetap dengan ju
Tarif pajak proporsional yaitu tarif pajak yang dikenakan dengan % yang tetap terhadap jumlah ob
Tarif pajak regresif/degresif yaitu tarif pajak yang dikenakan
semakin turun jika obyek pajaknya semakin tinggi.

C. Jenis-Jenis pajak

aitu pajak langsung dan pajakn tidak langsung.

iri oleh wajib pajak yang bersangkutan, tida k boleh dilimpahkan kepada orang lain. Pajak langsung misalnya Pajak penghasilan (PPh), P

ebannya dapat dilimpahkan kepada pihak ketiga atau konsumen. misalnya PPN, pajak penjualan maupun cukai dari ketiga contoh terse
Gambar C.1

Setiap orang menjual tanah atau bangunan wajib membayar pajak


penghhasilan

2. Menurut Sifatnya
Menurut Sifatnya pajak dibagi menjadi dua yaitu pajak subjektif dan
pajak objektif
a. Pajak Subjektif ( bersifat perorangan)
Pajak subjektif adalah pajak yang memperhatikan pertama-tama
keadaan pribadi Wajb Pajak untuk menetapkan pajaknya harus
ditemukan alasan-alasan yang objektif yang berhubungan dengan
keadaan materialnya. misalnya pajak penghasilan melihat siapa
yang punya penghasilan, pajak bumi dan bangunanmelihat siapa
yang punya bumi dan bangunannya.

b. Pajak Objektif ( bersifat kebendaan)


Pajak objektif pertama-tama melihat keadaan objkenya baik itu
berupa benda, keadaan, perbuatan atau peristiwa yang
mengakibatkan timbulnya kewajiban membayar, kemudian barulah
dicari subjeknya yang
bersangkutan langsung, dengan tidak mempersoalkan apakah
subjek pajak ini berkediaman di Indonesia atau tidak. misalnya pajak
pertambahan nilai (PPN), pajak penjualan (PPn) yang menjadi obyek
pajak adalah pertambahan5 nilai suatu barang/jasa dan penjualan
siapapun wajib pajaknya.
Menurut Lembaga Pemungutnya
Menurut lembaga pemungutnya pajak di bagi menjadi 2 yaitu pajak Negara(pusat) dan pajak daerah.

Pajak pusat
Pajak pusat adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat yang penyelenggaraannya dilaksanakan ole
Pajak Penghasilan (PPh)

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 3). Pajak Penjualan (PPn)


Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang akhir-akhir ini pengelolaannya diserahkan kepada pemerintah daerah

BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

b.Pajak Daerah
Pajak daerah adalah pajak yang dipungut oleh daerah seperti propoinsi, kabupaten kotamadya berdasarkan

6
D. Fungsi Pajak

1. Fungsi Stabilitas
Fungsi stabilitas pajak yaitu pajak memberikan kesempatan pada
pemerintah untuk menjalankan kebijakan yang berhubungan dengan
stabilitas harga sehingga dapat mengendalikan laju inflasi. Fungsi
stabilitas ini dapat berjalan dengan cara mengatur peredaran uang di
masyarakat, pemungutan pajak, dan penggunaan pajak seefisien
mungkin.
2. Fungsi Budgeeter ( Anggaran )
Fungsi budgeter pajak yaitu pajak menjalankan fungsinya untuk
membiayai pengeluaran negara, baik pengeluaran yang bersifat rutin
maupun pembangunan, belanja pegawai, belanja barang, pemeliharaan
dan sebagainya.
3. Fungsi Retribusi Pendapatan
Fungsi retribusi pendapatan pajak yaitu pajak dipungut untuk
digunakan membiayai semua kepentingan umum. Salah satunya
adalah untuk meningkatkan jumlah lapangan kerja yang bermanfaat
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat luas.
4. Fungsi Regulatif ( Mengatur )
Fungsi regulative pajak yaitu pemerintah memiliki peluang yang lebih
baik untuk mengatur pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan pajak.
Disini pajak dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai suatu
tujuan, seperti kebijakan pengurangan pajak dalam hal penanaman
modal.
Gambar d.1
Pembangunan bandara Suta dibiayai dengan dana APBN dibawah
kewenangan Kementrian perhubungan sesuai dengan fungsi alokasi pajak.

E. Peranan Pajak

contoh: pembayaran pajak reklame, pajak banner, pajak billboard, dan lain-lain) karena pajak merupakan sumber pendapatan negara u
besar dalam APBN kita.

merupakan sumber penerimaan yang terbesar.


iayaan pembangunan nasional sangat besar.
masyarakat,sarana dan prasarana masyarakat umumnya dapat dipenuhi dari penerimaan pajak.
Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang terbesar di Indonesia.
Tentunya sangat besar manfaatnya untuk membiayai seluruh kegiatan kenegaraan. Adapun manfaat paj

Membiayai pengeluaran-pengeluaran negara seperti pengeluaran yang bersifat self liquiditing (contohny
Membiayai pengeluaran reproduktif (pengeluaran yang memberikan keuntungan ekonomis bagi masyara
Membiayai pengeluaran yang bersifat tidak self liquiditing dan tidak reproduktif (contohnya adalah peng
Membiayai pengeluaran yang tidak produktif (contohnya adalah pengeluaran untuk membiayai pertahan

Gambar E.1
Hasil pembangunan ini merupakan salah satu manfaat dari pajak
Gambar E.2
Gambar
Pembangunan
Jalan

F. Sistem Pemungutan Pajak

mberi wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak terutang

mber wewenang kepercayaan, tanggung jawab kepada wajib pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar, dan

mber wewenang kepada pihak ketiga untuk memotong atau memungut besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak.
Dalam pemungutan pajak terdapat beberapa asas yang harus diperhatikan
yaitu:

Asas Domisili, yaitu cara pemungutan pajak yang didasarkan pada domisili (tempat tinggal) wajib pajak. Wa
Asas Sumber, yaitu cara pemungutan pajak yang didasarkan pada sumber pendapatan. misalnya, bila di Ind
Asas Kebangsaan, yaitu cara pemungutan pajak yang tidak tergantung kepada kebangsaan wajib pajak. Misa
Indonesia tetapi bertempat tinggal di Indonesia dipungut pajak

Gambar g.1
Orang asing yang bekerja di Indonesia dipungut pajak sesuai azas
kebangsaan dalam pemungutan pajak
H. Syarat Pemungutan Pajak

Agar pemungutan pajak tidak menimbulkan hambatan atau


perlawanan, maka pemungutan pajak harus memenuhi syarat
sebagai berikut:

1. Pemungutan pajak harus adil (syarat keadilan).


Sesuai dengan tujuan hukum, yakni mencapai keadilan
undang-undang dan pelaksanaan pemungutan haruslah
adil. Adil dalam perundang-undangan diantaranya
mengenakan pajak secara umum dan merata, serta
disesuaikan dengan kemampuan masing-masing. Sedang
adil dalam pelaksanaannya yakni dengan memberikan
hak bagi wajib pajak untuk mengajukan keberatan,
penundaan dalam pembayaran dan mengajukan banding
kepada Majelis Pertimbangan Pajak.
2. Pemungutan pajak harus berdasarkan undang-undang
(Syarat Yuridis).
Di Indonesia, pajak diatur dalam UUD 1945 pasal 23 ayat
2. Hal ini memberikan jaminan hukum untuk
menyatakan keadilan, baik bagi negara maupun
warganya.
3. Tidak mengganggu perekonomian (Syarat Ekonomis).
Pemungutan tidak boleh menganggu kelancaran
kegiatan produksi maupun perdagangan, sehingga tidak
menimbulkan kelesuan perekonomian masyarakat.
4. Pemungutan pajak harus efisien (Syarat Finansiil).
Sesuai dengan fungsi budgetair, biaya pemungutan
pajak harus dapat ditekan sehingga lebih rendah dari
hasil pemungutannya.
5. Sisitem pemungutan pajak harus sederhana.
Sisitem pemungutan yang sederhana akan memudahkan
dan mendorong masyarakat dalam memenuhi kewajiban
perpajakannya. Syarat ini telah dipenuhi oleh undang-
undang perpajakan yang baru.
I.Cara Pemungutan Pajak

\Cara pemungutan pajak terdiri dari :

1. Stelsel Nyata ( riil)


Pegenaan pajak didasarkan pada objek (penghasilan) yang nyata,
sehingga pemungutannya baru dapat dilakukan padaakhir tahun
pajak, yakni setelah penghasilan yang sesunggunya dapat diketahui.
Kelebihn stelsel ini adalah pajak yang dikenakan lebih realistis.
Kelemahannya adalah pajak baru dapat dikenakan pada akhir
periode (setelah penghasilan riil diketahui)
2. Stelsel Anggapan
Pengenaan pajak didasarkan pada suatu anggapan yang diatur
oleh undang-undang. Kelebihan stelsel ini adalah pajak dapat
dibayar selama tahun berjalan, tanpa harus menunggu pada akhir
tahun.
Kelemahannya adalah pajakyang dibayar tidak berdasarkan keadaan
yang sesungguhnya.
3. Stelsel Campuran
Stelsel ini merupakan kombinasi antara stelsel nyata dan stelsel
anggapan . Pada awal tahun, besarnya pajak dihitung berdasarkan
suatu anggapan kemudian pada akhir tahun besarnya pajak
dsisesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya. Apabila besarnya
B.
TUGAS INDIVIDU

ngan bimbingan guru untuk membedakan mana yang merupakan macam-macam pajak langsung, pajak tidak langsung, pa

ngunan (PBB), PPN, pajak penjualan maupun cukai dari ketiga, BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan), Pajak
PAJAK SUBJEKTIF
.

1. ……………………………………………………………………

2. ……………………………………………………………………

3. ……………………………………………………………………

4. ……………………………………………………………………

PAJAK PUSAT
.

1. ……………………………………………………………………

2. ……………………………………………………………………

3. ……………………………………………………………………

4. ……………………………………………………………………
C.
TUGAS KELOMPOK

h dapat membedakan macam-macam pajak coba diskusian soal-soal dibawah ini dengan anggota kelompok masing-masing
kelompok membuat video untuk mempresentasikan hasil diskusi nya, kemudian kirim ke GCR!

Jelaskan apa yang dimaksud dengan pajak !


Sebut dan jelaskan jenis-jenis pajak!
Sebutkan dan jelaskan unsur-unsur pajak!
Sebut dan jelaskan Fungsi pajak!
Sebut dan jelaskan peran dan manfaat pajak!
Sebut dan jelaskan Sistem pemungutan pajak!
Sebut dan jelaskan syarat pemungutan pajak!
Sebut dan jelaskan cara pemugutan pajak

SELAMAT MENGERJAKAN
Setelah dikerjakan paparkanlah hasil pengerjaan bersama anggota kelompok ked

gota kelompok coba dianalisa ketepatan jawaban masing- masing kelompok, jika ada jawaban yang kurang tepat coba ko

da pagi hari ini coba kita buat rangkuman dan menyipulkan akan pembelajara pada hari ini, serta kita buat refleksi apa m
D

RANGKUMAN
KESIMPULAN PELAJARAN HARI INI

REFLEKSI PELAJARAN HARI INI


Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dari empat alternative yang tersedia, jika
tidak ada jawaban yang tepat pilihlh huruf E

1. Pajak adalah iuran kepda kas Negara berdasarkan undang-undang ( yang


dapat dipaksakan ) dengan tidak mrndpatkan jasa timbal
(kontraprestasi), yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk
membayar pengeluaran umum”. Pengertian Pajak tersebut merupakan
pendapat dari:
a. S.I. Djajadiningrat
b. R.Santoso B
c. Rochmat Sumitro
d. Sinnighe damste
2. Berikut ini cirri-ciri yang melekat pada pengertian pajak, kecuali
a. Pajak dipungut berdasarkan undang-undang beserta aturan pelaksanaanya
b. Dalam pembayaran pajak dapat ditunjukkan adanya kontraprestasi
individual oleh pemerintah.
c. Pajak dipungut oleh Negara naik pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah,
d. Tidak adanya kontra prestasi individu oleh pemerintah
3. Menurut golongannya pajak dibagi menjadi :
a. Pajak Penghasilan dan Pajak Pertambahan nilai
b. Pajak langsung dan pajak tidak langsung
c. Pajak Subjektif dan Pajak Objektif
d. Pajak Negara dan Pajak Daerah
4. Fungsi pajak untuk memasukkan uang ke kas Negara merupakan definisi dari
fungsi pajak :
a. Fungsi mengatur
b. Fungsi tidak langsung
c. Fungsi sumber keuangan
d. Fungsi langsung
5. Dibawah ini yang termasuk unsure-unsur pajak, Kecuali:
a. Objek Pajak
b. Subjek pajak
c. Tarif pajak
d. Asas pajak
6. Tarif dengan jumlah atau angka tetap berapapun yang menjadidasar
pengenaan angka pajak:
a. Tarif Tetap
b. Tarif Proporsional
c. Tarif Prpgresive
d. Tarif Regresive
7. Berikut ini bukan merupakan cara penmungutan pajak
a. Stelsel campuran
b. Stelsel anggapan
c. Stelsel nyata
d. Stelsel tunggal
8. Jika besarnya pajak yang terhutang dipungut/dipotong oleh pihak
ketiga, maka sistem pemungutan pajak yang ditetapkan adalah:
a. With holding system
b. Official Assessment System
c. Self Assessemnt System
d. Self Assessemnt System
9. Pada awal tahun, pajak dipungut berdasar suatu anggapan. Kemudian pada
akhir tahun, besarnya pajak disesuaiakan dengan kenyataan. Hal ini
termasuk dalam stelsel:
a. Nyata
b. Anggapan
c. Campuran
d. Langsung
10. Dibawah ini yang bukan merupakan asas pemungutan pajak adalah:
a. Asas iussanguinis
b. Asas sumber
c. Asas kebangsaan
d. Asas Domisili

PETUNJUK

 Setiap jawaban
benar bernilai 1 MASUKKAN
Nilai= Jawaban NILAIMU
benar x 10

 Tingkat penguasaan:
A = Baik Sekali = 90-100
B = Baik = 80-90
C = Cukup = 70-80
D = Kurang = <69
GLOSARIUM

Pajak Iuran kepda kas Negara berdasarkan undang-undang (


yang dapat dipaksakan ) dengan tidak mrndpatkan jasa
timbal (kontraprestasi), yang langsung dapat ditunjukkan
dan
digunakan untuk membayar pengeluaran umum
kontrapresrasi Jasa Timbal Balik
Asas Dasar ( sesuatu yang menjadi tumpuan berfikir/pendapat)
System Suatu kesatu an yang terdiri dari komponen /elemen yang
dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran
informasi, materi, energy untuk mencapai suatu tujuan
Stabilitas Kemantapan atau keseimbangan
Daftar Pustaka:

Waluyo dan Wirawan B. Ilyas.1999.Perpajakan Indonesia.Penerbit Salemba


Empat:Jakarta.

Tjahjono, Achmad dan Muhammad Fakhri Husein.2005.Perpajakan.Unit


Penerbitan dan Percetakan Akademi Perusahaan YKPN: Yogyakarta.

https://pureliefde.wordpress.com/2010/02/12/syarat-syarat-pemungutan-pajak/
22/04/16 14.13

http://www.softilmu.com/2015/06/Pengertian-Fungsi-Unsur-Jenis-Macam-Pajak-
Adalah.html 22/04/16 14.07

http://setiawatiita.blogspot.co.id/2012/05/manfaat-pajak-bagi-perekonomian.html
22/04/16 14

Anda mungkin juga menyukai