Antikorupsi
Modul Penguatan Nilai-nilai Antikorupsi pada
Pendidikan Dasar dan Menengah
Tingkat SMA/MA/SMK/MAK
Pendidikan Antikorupsi. Modul Penguatan Nilai-nilai Antikorupsi pada Pendidikan Dasar
dan Menengah. Tingkat SMA/MA/SMK/MAK
Komisi Pemberantasan Korupsi 2017
Pengarah:
Komisioner KPK
Deputi Bidang Pencegahan
Penanggung jawab:
Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat
Sujanarko
Supervisi:
Dony Mariantono
Irawati
Handayani
Gumilar Prana Wilaga
Penyusun:
Ir. Akhmad Supriyatna, M.Pd
Dr. Maulia D. Kembara
Editor:
Ahmad Farid
Abdul Hanan Hasanudin
Diterbitkan oleh:
Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat
Kedeputian Bidang Pencegahan
Komisi Pemberantasan Korupsi
Jl. Kuningan Persada Kav. IV Setiabudi Kuningan Jakarta Selatan 12950.
www.kpk.go.id
www.acch.kpk.go.id
www.aclc.kpk.go.id
Cetakan 1: Jakarta, 2017
Buku ini boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya, diperbanyak untuk tujuan
pendidikan dan non-komersial lainnya, dan bukan untuk diperjualbelikan.
Pendidikan
Antikorupsi
Modul Penguatan Nilai-nilai Antikorupsi pada
Pendidikan Dasar dan Menengah
Tingkat SMA/MA/SMK/MAK
--KOENTJARANINGRAT--
Agustus, 2017
Pimpinan
Komisi Pemberantasan Korupsi
Referensi.....68
Kontributor .....70
1
Mulailah dengan Langkah Pertama. Pada
bagian ini kita mencoba memahami
mengapa perlu pendidikan Antikorupsi.
Kita selami kondisi kita sebagai bangsa,
kondisi sekolah sebagai pembangun
budaya, dan cara pandang kita sendiri se-
bagai makhluk Tuhan. Apakah kita sudah
antikorupsi? Apakah antikorupsi itu aturan
atau kebutuhan? Mengapa harus sekolah
yang memotori?
Patut diingat bahwa dalam pendidikan,
yang utama adalah membangun watak,
bukan penguasaan pengetahuan.
2
kan sekaligus? Apakah teknisnya tidak
merepotkan?
Sadari dan yakini bahwa nilai-nilai an-
tikorupsi itu sudah ada dalam jiwa setiap
individu. Tugas kita, sebagai orang de-
wasa adalah menguatkan nilai itu melalui
pengkondisian dalam semua aktivitas
kehidupan secara konsisten.
4
mulaikan meluaskan pendidikan
antikorupsi seperti di Langkah Keem-
pat. Deklarasikan pengamalan yang
kita lakukan dengan langkah Tindak
Lanjut. Tularkan budaya antikorupsi
ke sekolah lain dalam satu wilayah.
Kemudian luaskan ke wilayah lain.
Jadikan sekolah kita sebagai lokomotif
penyebaran budaya antikorupsi di
wilayah di mana kita berada.
3
Selanjutnya mulailah mempraktekkan antikorupsi.
Teknisnya ada di Langkah Ketiga. Pada bagian ini kita
diajak memulai pembelajaran dengan terlebih dahulu
mengamalkan antikorupsi untuk diri kita sendiri, dan
menjadi contoh bagi peserta didik. Setelah itu kita
membuat kondisi agar nilai-nilai antikorupsi dalam
diri peserta didik melekat kuat dan diamalkan dalam
praktek kehidupan sehari-hari.
Bagaimana pengkondisian harus dilakukan? Ikuti taha-
pannya pada bagian ini.
a. Sebagai guru, kita senantiasa melengkapi diri
dengan perangkat (instrumen) untuk mengecek
ketercapaian hasil belajar anak/peserta didik sesuai
indikator pencapaian hasil belajar untuk menentu-
kan langkah-langkah tindak lanjut;
b. Agar konsisten, Sekolah melengkapi diri dengan
perangkat (instrumen) untuk mengecek keterlaksa-
naan apakah proses pengkondisian antikorupsi di
sekolahnya berjalan atau tidak.
Setiap manusia terlahir dibekali poten- ada dalam setiap jiwa individu.
si dan sikap positif agar kehadirannya
Dalam kaitan itulah pendidikan ber-
mampu menyelamatkan diri pribadi,
fungsi sebagai proses untuk memupuk
keluarga, lingkungan, masyarakat,
dan menguatkan nilai-nilai yang sudah
bangsa dan negaranya. Itulah fitrah
tertanam dalam diri setiap individu.
manusia, yang diutus Tuhan sebagai
Oleh karena itu pendidikan harus lah
rahmat bagi seluruh alam. Fitrah inilah
tanpa paksaan.
yang membedakan manusia den-
gan makhluk Tuhan lainnya. Dengan Untuk mewujudkan hal itu perlu
demikian sebetulnya cikal bakal dan desain pendidikan yang utuh, yang
bibit menjadi orang yang berbudaya memosisikan anak agar aktif mem-
antikorupsi sudah ada dalam diri bangun gerakan antikorupsi melalui
manusia. prakarsa-prakarsa individu maupun
kelompok. Artinya, anak diposisikan
Ki Hajar Dewantara mengungkapkan
sebagai produsen yang aktif dalam
bahwa pendidikan itu hanya suatu
segala hal.
“tuntunan” di dalam tumbuhnya anak-
anak kita. Hidup tumbuhnya anak di Ini perlu dilakukan untuk mengem-
luar kecakapan dan kehendak kita balikan iklim dunia pendidikan yang
kaum pendidik. selama ini, anak diposisikan sebagai
konsumen yang harus menampung
Maka dari itu, untuk menyelesaikan
semua yang diinginkan orang dewasa.
segala persoalan akibat kelemahan
Pola ini kontraproduktif dengan upaya
perilaku, tidak ada jalan lain selain
membangun karakter.
menguatkan bibit perilaku baik yang
PENDIDIKAN KARAKTER
BERSIFAT JANGKA PANJANG
Pengetahuan
PT
Usia PAUD dan SD adalah
fase pendidikan karakter. Porsi
pembelajaran terkait pengeta-
SMA huan sangat kecil.
Makin meningkat usia, porsi
pengetahuan makin banyak.
SMP
Hal ini bukan berarti, makin
bertambah usia, pendidikan
SD karakter dianggap tidak
penting. Melainkan, karakter
yang tertanam di usia rendah
diharapkan sudah melekat
Karakter PAUD kuat dan sudah diamalkan se-
cara konsisten. Bahkan sudah
menjadi prinsip hidup.
Sumber: Ki Hajar Dewantara (1977)
SD Menguatkan pe-
Kelas 1-3 nyadaran dalam
pembiasaan dan
pengamalan ten-
tang manfaat
PAUD Memperkenalkan aturan bagi kehidu-
melalui pembiasaan pan, baik kehidupan
dan pengamalan, diri pribadi maupun
semua aturan moral di kehidupan sosial
rumah, sekolah dan dan lingkungan.
lingkungan tempat
tinggal dan diperkuat
dengan cerita, per-
mainan, aktivitas dan
simbol-simbol keta-
atan.
SMA
Kelas 10-12
• Integritas • Kepedulian
• Kesederhanaan
• Kejujuran
• Keadilan
• Tanggung
PERILAKU
• Keberanian ANTIKORUPSI
jawab • Kebersyukuran
• Kerja keras • Optimisme
• Kemandirian
• Kedisiplinan
Disiplin
Berpegang teguh pada
prinsip-prinsip tentang ke-
disiplinan dalam setiap aspek
kehidupan
Kerja Keras
Berpegang teguh pada prin-
sip-prinsip tentang kerja keras
dalam setiap aspek kehidupan
Berani
Berpegang teguh pada prin-
sip-prinsip tentang keberanian
dalam setiap aspek kehidupan;
Adil
Berpegang teguh pada prin-
sip-prinsip tentang keadilan
dalam setiap aspek kehidupan;
—JAMES REDFILLE—
1
setiap aktivitas mulai dari dalam pem-
belajaran di kelas, lalu kaitkan dengan
aktivitas di luar kelas.
Perlu dua utama, yakni, pertama, guru
mengamalkan semua nilai pembentuk
perilaku antikorupsi dalam kehidupan-
nya, sehingga ia bisa menjadi contoh
bagi seluruh peserta didik. Langkah
Pahami
berikutnya, guru melakukan pengkon-
disian agar nilai-nilai tersebut diamal-
kan seluruh peserta didik. Pengkon-
disian dilakukan melalui berbagai jenis
kegiatan pembelajaran dan dilakukan
koneksi dengan kegiatan di sekolah,
di rumah, dalam kegiatan bermain, Menciptakan situasi
dan di masyarakat. Cermati uraiannya atau mengkondisikan
di bagian ini.
agar anak mengenal,
Lebih dalam lagi, setiap nilai harus mengetahui, men-
bersifat substantif, bukan sekadar
istilah, melainkan dipraktekkan secara
gerti, memaklumi,
nyata dalam sikap dan perilaku indi- perlunya nilai antiko-
vidu. rupsi dalam menjala-
Pembelajaran dilakukan melalui pen- ni kehidupan.
gondisian di segala aspek. Pada satu
sisi nilai-nilai antikorupsi sudah ada
dalam diri setiap anak sebagai fitrah. pada intinya adalah mengolah yang
Pada sisi lain, setiap mata pelajaran, sudah ada yaitu melalui olah pikir, olah
mengandung nilai-nilai tersebut. Den- rasa, olah hati, olah karsa, dan olah
gan demikian proses pembelajaran raga.
Contoh:
Guru menjadikan dirinya sebagai
pribadi yang jujur dalam hidupnya. Di
manapun, kapanpun dan dalam situasi
apapun dia menjadi pribadi yang jujur
sehingga menjadi role model.
2
Teman
Bermain
SEKOLAH
Sekolah mengkondisikan suasana
sekolah sehingga peserta didik terbi-
asa mengamalkan dan berperan aktif
dalam penerapan nilai-nilai antikorupsi
di semua kegiatan atas dasar prinsip
yang diyakini,melalui:
1. Menjadikan semua orang dewasa
yang berada di lingkungan sekolah
menjadi role model;
2. Menyediakan simbol-simbol audio,
Keluarga
visual, audio visual, serta gerakan yang
terkait dengan pengamalan dan pen-
egakan prinsip nilai-nilai antikorupsi;
3. Mengadakan kegiatan, permainan,
cerita, film, atau bentuk lainnya yang
membiasakan pengamalan dan pen- Kelas
egakan prinsip nilai-nilai antikorupsi
dalam semua situasi;
Sekolah
4. Memberikan apresiasi dalam berb-
agai bentuk untuk merangsang peran
aktif dalam pengamalan dan penega- Lingkungan
kan prinsip nilai-nilai antikorupsi.
5. Mendorong peserta didik untuk
1
mendeklarasikan diri sebagai bukti
pengamalan dan keteguhan pada
prinsip nilai-nilai antikorupsi dalam
berbagai kegiatan di sekolah.
6. Menerapkan nilai antikorupsi dalam
pengelolaan sekolah, mulai dari pen-
erimaan peserta didik, administrasi,
KELAS
hingga layanan pasca sekolah. Guru mengkondisikan proses pembelajaran di
kelas sehingga peserta didik terbiasa menga-
malkan dan berperan aktif dalam penerapan
nilai-nilai antikorupsi di semua kegiatan atas
dasar prinsip yang diyakini, melalui:
1. Menjadi role model bagi peserta didik;
2. Menjaga konsistensi peserta didik dalam
mengamalkan dan memegang prinsip nilai-nilai
4TEMAN BERMAIN
agai cara;
3 KELUARGA
Orang tua mengkondisikan suasana
keluarga yang mendukung semua aktivitas
anak untuk menunjukkan pengamalan dan
Guru dan Orang tua mengkondisikan suasana
bermain anak yang dapat menunjukkan penga-
malan dan berperan aktif dalam penerapan nilai-
nilai antikorupsi di semua kegiatan atas dasar
prinsip yang diyakini, melalui:
1. Mendorong anak untuk menjadi contoh bagi
penegakan prinsip nilai-nilai antikorupsi, teman-teman sepermainan dalam mengamalkan
melalui: dan menegakkan prinsip nilai-nilai antikorupsi;
1. Menjadikan semua anggota keluarga 2. Mendorong anak untuk menolak ajakan
sebagai role model; teman untuk melakukan hal-hal yang melanggar
2. Mengadakan kegiatan yang secara nilai-nilai antikorupsi;
konsisten membiasakan perilaku penga- 3. Memberikan apresiasi dan dorongan agar
malan nilai-nilai antikorupsi dalam segala anak selalu memiliki keberanian untuk mengajak
hal dalam keluarga; teman-temannya untuk mengamalkan dan ber-
3. Memberikan apresiasi dalam berbagai pegang pada prinsip nilai-nilai antikorupsi;
bentuk untuk menjaga konsistensi pen- 4. Mendorong anak berperan aktif membentuk
gamalan dan penegakan prinsip nilai-nilai kelompok-kelompok sosial bersama teman sep-
antikorupsi. ermainan dalam pengamalan dan penegakan
prinsip nilai-nilai antikorupsi.
antikorupsi di semua kegiatan dan proses pembe- 5. Mendorong peserta didik untuk
lajaran; mendeklarasikan diri seba-gai bukti
pengamalan dan keteguhan pada prinsip
3. Mendorong dan memberikan apresiasi agar pe- nilai-nilai antikorupsi dalam berbagai
serta didik berperan aktif dalam dalam mengamal- kegiatan di kelas.
kan dan memegang prinsip nilai-nilai antikorupsi
di semua kegiatan dan proses pembelajaran; 6. Melakukan evaluasi pencapaian kom-
petensi dengan cara kreatif dan inovatif
4. Melakukan berbagai kegiatan pembelajaran sehingga peserta didik menganggap rugi
yang mendorong anak untuk terbiasa mengamal- dan tidak ada manfaatnya apabila mel-
kan, berperan aktif dan memegang prinsip dalam akukan pelanggaran terhadap nilai-nilai
penerapan nilai-nilai antikorupsi di semua kegiatan antikorupsi.
dan proses pembelajaran;
LANGKAH UMUM
3
Perbanyak Kegiatan, Event, yang secara
konsisten mendorong anak untuk makin kuat
memegang prinsip dalam mengamalkan nilai-
nilai antikorupsi.
6
Buat Evaluasi yang Kreatif dan Inovatif agar
anak terhindar dari perilaku tidak antikorupsi,
seperti mencegah anak menyontek, tidak ber-
tanggungjawab, dan lain-lain
3
yang membiasakan perilaku jujur. Beberapa
game Produk KPK bisa digunakan, seperti: Ular
Tangga, Terajana, PDKT, Keranjang Bolong,
atau game lain yang dikembangkan sendiri
oleh guru. Juga seriusi pengelolaan Kantin
Kejujuran, Lost & found, dan event lain.
6
berbeda tiap anak. Yang tidak membuka pe-
luang anak menyontek. Misalnya: mengaitkan
setiap soal dengan keluarga masing-masing,
kampung, atau lingkungan, sehingga anak
tidak bisa menyontek.
2
Tentukan Indikator
3
Tentukan Materi
Tentukan materi pembe-
lajaran sebagai alat untuk
mencapai kompetensi
yang utuh
Dokumen
4
Rancang Proses
Lesson Plan
Pembelajaran
Rancang tahap demi tahap
Diperlukan kepekaan dan keter-
kegiatan untuk membela-
ampilan guru untuk memancing
jarkan peserta didik dan membangkitkan kecerdasan
berpikir peserta didik di setiap taha-
pan proses pembelajaran sehingga
peserta didik dapat menyadari
nilai-nilai yang terkandung di dalam
proses tersebut.
1Kompetensi
• Membiasakan diri bersikap sesuai dengan nilai-nilai yang ter
kandung dalam Pancasila dan proaktif menegakkan nilai-nilai
Pancasila dalam menyikapi berbagai permasalahan terkait
dengan penyimpangan/penyalahgunaan hak dan kewajiban
warga negara
1.1.Menghargai perbedaan sebagai anugerah
Tuhan yang Maha Esa
2.1. Bersikap responsif dan proaktif terhadap
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban
warga negara dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara
3.1. Menganalisis nilai-nilai Pancasila terkait den-
gan kasus-kasus pelanggaran hak dan penging-
karan kewajiban warga negara dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
4.1. Menyaji hasil analisis nilai-nilai Pancasila
3
terkait dengan kasus kasus pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban warga negara dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara
2 Guru membagikan beberapa lembar kertas kecil bertu- Kertas kecil Guru berpeluang memancing
liskan atau bergambarkan beberapa contoh “Hak dan bertuliskan atau dan menguatkan kemamp-
Kewajiban Warga Negara” dan beberapa contoh peny- bergambarkan uan siswa untuk berkata jujur,
impangan, penyalahgunaan, atau pelanggaran terhadap contoh-con- mandiri dan berani mengam-
hak dan kewajiban seperti pelanaggaran rambu-rambu toh “Hak dan bil keputusan dan menilai
lalu lintas, obat atau surat-surat palsu, makanan meng- Kewajiban Warga keputusannya sendiri
gunakan bahan pengawet, Tindak Korupsi dan berbagai Negara”
pelanggaran lainnya. Text
3 Siswa secara bersamaan mengangkat kertas yang bertu- Kertas kecil Guru berpeluang memancing
liskan/bergambarkan tentang Hak, atau kewajiban, atau bertuliskan atau dan membangkitkan krea-
pengingkaran/[elanggaran terhadap hak dan kewajiban bergambarkan tivitas dan keberanian siswa
untuk memastikan bahwa siswa dapat membedakan contoh-con- menyampaikan pendapat
antara hak, kewajiban, dan berbagai jenis pelanggaran toh “Hak dan
atau penginkaran terhadap hak dan kewajiban. Kewajiban Warga
Negara”
4 Permainan (Game) “make a match” dengan lang- Beberapa Game Guru dan peserta didik
kah-langkah sebagai berikut: Produk KPK yang secara bersama-sama mel-
dapat digunakan, akukan konfirmasi ke sumber
• Guru membagi peserta didik menjadi empat kelompok seperti: Ular yang valid sebagai langkah
(disesuaikan dengan jumlah peserta didik). Tangga, Teraja- pembiasan berpikir ilmiah
• Peserta didik di setiap kelompok membagi peran ada na, PDKT, Ker- (jujur, disiplin, bertangggu-
anjang Bolong, ngjawab)
yang bermain di games dan ada yang berperan mencari atau game lain
jawaban dari pertanyaan yang keluar dalam games yang dikembang-
tersebut. kan sendiri oleh
• Setiap angka dalam papan ular tangga mengandung soal guru
yang harus dijawab secara berdiskusi kelompok
• Setelah semua soal terjawab guru bersama peserta didik
melakukan koreksi terhadap jawaban hasil diskusi
5 Peserta didik memberikan kesimpulan atas pembe- Bahan paparan Guru berpeluang memancing
lajaran dan catatan reflektif berkaitan dengan respon siswa berupa dan membangkitkan kreativi-
proaktif terhadap penegakkan hak dan kewajiban secara gambar/tabel/ tas, keseriusan dan ketekunan
konsisten dan upaya pencegahan terhadap penyimpan- catatan dan menilai keputusan dan
gan berkomitmen untuk menga-
malkan nilai-nilai antikorupsi
(jujur, peduli, mandiri, berani
dan tanggung jawab secara
konsisten
SD
Kelas 4-6
SMA
Kelas 10-12
SMP
SMP
Kelas 7-9
Kelas 7-9
Indikator Hasil Belajar SMA/
MA/SMK/MAK
• Berpegang teguh pada prinsip-prin-
sip antikorupsi (satu kesatuan antara
kata dan perbuatan, jujur, bertanggu-
ngjawab, dan kerja keras) dalam
setiap aspek kehidupan
• Berani mendeklarasikan diri sebagai
Indikator Hasil Belajar SMP/MTs orang orang yang antikorupsi dalam
• Terbiasa secara konsisten mengamal- segala aspek kehidupan;
kan nilai-nilai antikorupsi kapanpun, di • Berperan aktif dalam mendorong
manapun, dan dalam situasi apapun; orang lain untuk mengamalkan peri-
• Terbiasa secara konsisten meng- laku antikorupsi secara konsisten;
hindari perilaku yang bertentangan • Berperan aktif dalam tindakan
dengan nilai-nilai antikorupsi; pencegahan perilaku tidak antikorup-
• Berperan aktif dalam mengajak si secara kreatif dan inovatif;
teman dalam pengamalan nilai-nilai • Terbiasa melakukan evaluasi diri da-
antikorupsi di semua kegiatan secara lam pengamalan perilaku antikorupsi.
konsisten;
• Berperan aktif dalam mengajak
teman dalam menghindari perilaku
yang bertentangan dengan nilai-nilai
antikorupsi di semua kegiatan secara
konsisten;
• Menghasilkan berbagai karya sebagai
bukti pengamalan nilai-nilai antikorup-
si dalam berbagai kegiatan;
(KATA BIJAK)
Budaya itu dianut dan diyakini bersa- masyarakat. Sekolah, sekali lagi dipo-
ma, diwariskan dan dipelajari. Proses sisikan, sebagai lokomotif penggerak.
mempelajari budaya (enkulturasi) Setelah kita mengamalkan, kelas dan
dilakukan melalui semua aspek ke- sekolah kita terkondisi secara konsist-
hidupan keseharian manusia dalam en, mulailah meluaskan ke sekolah lain
satu komunitas. Pendidikan merupa- dan wilayah lain.
kan salah satu proses pembentukan
Pendidikan antikorupsi harus dilakukan
budaya. Untuk itu harus dilakukan
dengan pendekatan kewilayahan yang
aktivitas konsisten di berbagai tempat.
bergerak seperti bola salju. Dilakukan
Oleh karena itu, pendidikan antiko- terus menerus, konsisten, pelibatan
rupsi adalah pembangunan budaya publik secara aktif, dan akan lebih
yang harus melibatkan semua elemen optimal dimulai dari daerah pinggiran
Masyarakat
RW Kelura-
han
RT
Kec
Ru-
mah Iba-
dah PNF PT Pasar
SMK/
Puskes- MAK Usaha
mas PAUD
Keluarga
SMA/ Industri
Pos MA
Yandu SD/MI
SMP/
MTs Tele-
komuni-
dll asi
Kel. Lem/
Tani Keuan-
Trans- gan
portasi
SMK MA
PNF SMA
Kabupaten
Keluarga Berbudaya Antikorupsi
MTs
PAUD
SMP
SD
MI
Masyarakat
Kecamatan
Berbudaya Antikorupsi
Pemerintah/Institusi
menginisiasi pendidikan
antikorupsi di satu wilayah
terkecil (desa/kecamatan)
yang kemudian dikem-
bangkan ke wilayah yang
lebih luas.
Provinsi
Berbudaya Antikorupsi