Anda di halaman 1dari 5

Pertemuan ke-2

BAB I

KONSEP DASAR ADMINISTRASI KEUANGAN

A. Ruang Lingkup Administrasi Keuangan


1. Pengertian Umum
a. Berdasarkan UU RI No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
1) Perusahaan negara adalah badan usaha yang seluruh modalnya dimiliki oleh
pemerintan pusat.
2) Perusahaan daerah adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian modalnya
dimiliki oleh pemerintah daerah.
3) Pendapatan daerah adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai
penambah nilai kekayaan bersih..
4) Belanja daerah adalah kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai
pengurang nilai kekayaan bersih.
5) Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali atau
pegeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya.

b. Berdasarkan UU RI No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah


1) Pemerintah daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintah oleh
pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas
otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam
sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945.
2) Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan kepentingan
masyarakat setempat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3) Asas otonomi Indonesia adalah prinsip dasar penyelenggaraan pemerintah
daerah berdasarkan otonomi daerah.
4) Desentralisasi adalah penyerahan urusan pemerintah oleh pemerintah pusat
kepada daerah otonom berdasarkan asas otonomi.
5) Dekonsentrasi adalah pelimpahan sebagai urusan pemerintah yang menjadi
kewenangan pemerintah pusat kepada gubernur sebagai wakil pemerintah
pusat, kepada instansi verrtikal diwilayah tertentu, atau kepada gubernur dan
bupati atau walikota sebagai penanggung jawab urusan pemerintah umum.

2. Fungsi Administrasi Keuangan


a. Administrasi Keuangan
Menurut The Liang Gie, Administrasi adalah proses perencanaan, penyediaan,
dan penggunaan uang dalam suatu perusahaan atau organisasi. Pelaksanaan
administrasi keuangan yang baik akan berdampak positif pada produktivitas dan
juga bagi suasana kerja. Administrasi keuangan dapat dibagi menjadi dua jenis,
yaitu sebagai berikut.
1) Dalam arti sempit
Administrasi keuangan adalah semua aktivitas yang berhubungan dengan
pencatatan pemasukan dan pengeluaran untuk pembiayaan berbagai kegiatan
organisasi. Administrasi keuangan dapat berbentuk tata usaha atau tata
keuangan pembukuan keuangan.
2) Dalam arti luas
Administrasi keuangan adalah suatu kebijakan mengenai pengadaan dan
penggunaan keuangan organisasi untuk mewujudkan kegiatan organisasi
tersebut berupa pengelolaan keuangan, meliputi perencanaan, peraturan,
pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan.

b. Fungsi Administrasi Keuangan


1) Funsi investasi yaitu aktivitas pengelolaan dana kedalam aset yang dipakai
untuk mencapai tujuan organisasi. Invesetasi dibagi menjadi dua kelompok,
yaitu:
a) Investasi jangka pendek, misalnya kas, piutang, dan persediaan.
b) Investasi jangka panjang, misalnya tanah, gedung, dan kendaran.
2) Fungsi pencarian dana, yaitu mencari modal untuk membiayai semua aktivitas
yang dilakukan oleh organisasi serta memilah berbagai sumber daya yang
tepat untuk tiap-tiap jenis kebutuhan.
3) Fungsi pembelanjaan, yaitu semua kegiatan yang berkaitan dengan
penggunaan dana yang digunakan untuk membiayai seluruh kegiatan.
4) Fungsi pembagian laba, yaitu kegiatan pembuatan dan penentuan aturan
pembagian keuntungan hasil usaha.

3. Ruang Lingkup Administrasi Keuangan


a. Administrasi Keuangan Negara
UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara menyebutkan bahwa
keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dinilai dengan uang
serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan
milik negara dan berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.
Administrasi keuangan negara adalah seagala pebuatan yang berhubungan
dengan faktor penggunaan uang dalam rangka usaha untuk mencapai tujuan
negara.

b. Administrasi Keuangan Daerah


Dalam Peraturan Pemerintah RI No. 58 tahun 2005 disebutkan bahwa
keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk
didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban
daerah tersebut.

B. Pengelolaan Keuangan Negara


1. Bidang Pengelolaan Keuangan Negara
a. Subbidang pengelolaan fiskal, yaitu segala kegiatan yang mencangkup penerimaan
dan pengeluaran uang yang dilakukan oleh pemerintah. Tujuan kebijakan fiskal
adalah mencangkup alokasi sumber dana keuangan, distribusi dan stabilisasi
ekonomi, mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan kerja,
dan menjaga kestabilan harga-harga umum.
b. Subbidang pengelolaan moneter, yaitu kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah
dibidang keuangan yang berkenaan dengan jumlah uang yang beredar dalam
masyarakat, ketetapan mengenai cadangan wajib pajak, tingkat diskonto, kebijakan
pengendalian kredit dan kebijakan pasar tebuka, serta termasuk kurs valuta asing.
Tujuan kebijakan moneter adalah menyesuaikan uang yang beredar di masyarakat,
mempertahankan penggunaan uang agar nilai rupiah dapat dipertahankan
kestabilannya.
c. Subbidang pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan adalah komponen
keuangan negara yang pengelolaannya diserahkan kepada perusahaan yang seluruh
atau sebagian modal atau sahamnya dimiliki oleh negara, berupa Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

2. Tujuan Pengelolaan Keuangan Negara


a. Memengaruhi pertumbuhan ekonomi
b. Menjaga stabilitas ekonomi
c. Merealokasi sumber daya ekonomi
d. Mendorong redistribusi pendapatan

3. Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Negara


Berdasarkan UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Presiden
adalah pemegang kekuasaan umum pengelolaan keuangan negara. Menteri keuangan
sebagai pembantu Presiden dalam bidang keuangan pada hakikatnya adalah Chief
Financial Officer (CFO) yang berwenang dan bertanggung jawab atas pengelolaan
aset dan kewajiban negara secara nasional. Fungsi pemegang kekuasaan umum atas
keuangan negara tersebut dijalankan dalam bentuk >
a. Selaku pengelola fiskal dan wakil pemerintah dalam kepemilikan kekayaan negara
yang dipisahkan dikuasakan kepada menteri keuangan.
b. Selaku pengguna barang negara dikuasakan kepada tiap-tiap pimpinan.
c. Penyerahan kepada kepala pemerintahan daerah untuk mengelola keuangan daerah
dan mewakili pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang
dipisahkan.
d. Kekuasaan dibidang fiskal tidak termasuk kewenangan dibidang moneter.

4. Asas Umum Pengelolaan Negara


a. Akuntabilitas yang berorientasi pada hasli, artinya setiap kegiatan dan hasil akhir
dari kegiatan pengelolaan keuangan negara harus dapat dipertanggung jawabkan
kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara.
b. Profesionalitas, artinya mengutamakan keahlian dan kompetensi yang
berlandaskan kode etik dan ketenyuan perundang-undangan.
c. Proporsionalitas, artinya mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban
penyelenggaraan negara.
d. Keterbukaan, yaitu asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk
memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang
pengelolaan negara dengan memperhatikan perlindungan atas hak-hak asasi
pribadi, golongan, dan rahasia negara.
e. Keuangan oleh badan pemeriksa keuangan yang bebas dan mandiri, yang dalam
praktiknya dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK RI).

Anda mungkin juga menyukai