Anggaran perusahaan ??
Anggaran perusahaan adalah perencanaan dalam perusahaan atau organisasi
yang disusun pada periode yang sudah ditentukan.
Dalam perusahaan, anggaran adalah bentuk perencanaan sebagai upaya
mengestimasikan keuangan perusahaan
Setiap organisasi bisnis atau organisasi profit tentunya memiliki tujuan untuk
mencari laba. Laba dikategorikan menjadi tiga, yaitu :
Pengertian Keuangan
Keuangan adalah seni dan ilmu dalam mengelola uang (Dewi Utari, dkk, 2014).
Pengelolaan uang adalah aktivitas untuk memperoleh sumber pendanaan dengan
biaya yang semurah-murahnya dan menggunakannya dengan seefektif dan
seefisien mungkin. Dalam dunia bisnis, tentunya sangat mengharapkan
mendapatkan keuntungan tertentu dengan biaya yang relative rendah. Maka
tugas pengelola keuangan adalah memastikan bahwa organisasi yang dikelolanya
tidak mengalami deficit keuangan/anggaran atau paling tidak mencapai titik
impas.
Pola Pikir dan Perilaku Bagian Keuangan :
Penggunaan Dana
1. Harta Lancar
2. Harta Tetap
3. Harta Lain – Lain
Sumber Dana
1. Utang
2. Modal Pemilik
3. Laba Ditahan
4. Penyusutan
Secara umum, tujuan dari pengelolaan keuangan perusahaan hanya ada dua.
Pertama adalah untuk mendapatkan profit. Kedua adalah untuk menghindari
kepailitan, menjaga stabilitas dan keamanan serta mengendalikan resiko.
1. Asas Umum
Keuangan pribadi maupun organisasi perlu untuk dikelola dengan baik. Tiap
organisasi pada umumnya memiliki kebijakannya masing-masing. Namun,
terdapat prinsip-prinsip yang berlaku secara global.
Berikut ini penjelasan mengenai prinsip-prinsip pengelolaan keuangan secara
global.
2. Asas Klasik
3. Asas Pengelolaan Keuangan Negara
Asas pengelolaan keuangan negara tercantum dalam Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
Selain asas-asas klasik, terdapat asas-asas baru dalam pengelolaan keuangan
negara yang diperkenalkan melalui Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 dan
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih, Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
b) Biaya administrasi ialah semua biaya yang terdapat dalam lingkungan atau
ruang (gedung) tempat kegiatan administrasi dilakukan.
4. Anggaran Keuangan
Anggaran keuangan merencanakan tenteng keadaan atau posisi keuangan
perusahaan pada satu periode. Anggaran keuangan dapat pula disebut dengan
anggaran neraca (balance sheet budget). Berdasarkan komponen
pembentukannya, anggaran neraca dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a. Anggaran Induk Neraca
Merupakan anggaran yang menyampaikan posisi harta, utang, dan modal
sendiri dari sebuah perusahaan untuk satu periode yang akan datang. Anggaran
ini hanya menjadi gambaran kondisi dan posisi keuangan perusahaan saja.
b. Anggaran Pendukung Neraca
Merupakan gambaran tentang posisi harta, utang, dan modal sendiri dari
perusahaan yang merupakan gambaran lebih rinci dari anggaran induk neraca.
Ada beberapa jenis anggaran yang termasuk kedalam anggaran pendukung
neraca yaitu:
1) Anggaran kas (cash budget)
2) Anggaran piutang (receivable buudget)
3) Anggaran persediaan barang (inventory budget)
4) Anggaran perubahan aktiva tetap (capital addition budget)
5) Anggaran utang (payable budget)
6) Anggaran modal sendiri (owners equity budget)
2. Perputaran Piutang
Perputaran piutang dapat dihitung melalui rumus berikut ini :
Perputaran Piutang = 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
Pada manajemen piutang, jumlah hari rata-rata pengumpulan piutang
merupakan hal yang penting. Perputaran piutang yang tinggi menjadi kurang baik
bagi perusahaan, karena investasi dalam piutang rendah dan arus kas masuk
menjadi lambat. Begitu juga sebaliknya, jika investasi dalam piutang tinggi , maka
perusahaan memiliki arus kas masuk yang cepat.
3. Pengumpulan Piutang
Umumnya perusahaan memiliki pelaggan dengan pembelian kredit. Kondisi
yang demikian akan mempengaruhi kas perusahaan. Jika mengetahui jumlah
piutang yang diterima setiap bulannya, maka dapat diketahui jumlah penerimaan
perusahaan.
4. Bentuk Anggaran Piutang
Anggaran piutang merupakan anggaran pendukung bagi anggaran neraca.
Dengan demikian pembuatannya harus disusun secara sistematis dan terperinci
agar tidak ada kesalahan dalam penghitungan anggaran neraca.