Anda di halaman 1dari 15

Laporan Tugas Praktek Sejarah

Oleh :

I Gusti Ayu Kartika Prami Dewi


12
XII MIPA 2

Tahun Pelajaran 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan laporan Ujian Praktek Sejarah ini.
Terima kasih saya ucapkan kepada ibu Ni Putu Shanti Pramitha Dewi,S.Pd. yang
telah membantu saya baik secara moral maupun materi.
Saya menyadari, bahwa laporan ujian praktek yang kami buat ini masih jauh dari
kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, saya
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi
acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Semoga laporan ujian praktek ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan keterampilan.

Badung, 17 Februari 2021

Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar isi
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Laporan

Bab II Pembahasan

2.1 Pembangunan infrastruktur usai Reformasi 1998


2.2 Temuan-temuan Ilmu Pengetahuan di Indonesia
2.3 Hubungan Internasional Indonesia dengan Negara Lain

Bab III Penutup

3.1 Refleksi diri


3.2 Simpulan
Daftar Pustaka
BAB 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Sejarah Indonesia meliputi suatu rentang waktu yang sangat panjang yang dimulai sejak
zaman prasejarah berdasarkan penemuan "Manusia Jawa" yang berusia 1,7 juta tahun yang lalu.
Periode sejarah Indonesia dapat dibagi menjadi lima era: Era Prakolonial, munculnya kerajaan-
kerajaan Hindu-Buddha danIslam di Jawa, Sumatra, dan Kalimantan yang terutama mengandalkan
perdagangan; Era Kolonial, masuknya orang-orang Eropa (terutama Belanda, Portugis, dan Spanyol)
yang menginginkan rempah-rempah mengakibatkan penjajahan oleh Belanda selama sekitar 3,5 abad
antara awal abad ke-17 hingga pertengahan abad ke-20; Era Kemerdekaan Awal, pasca-Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia (1945) sampai jatuhnya Soekarno (1966); Era Orde Baru, 32 tahun masa
pemerintahan Soeharto (1966–1998); serta Orde Reformasi yang berlangsung sampai sekarang.
Sejarah Indonesia merupakan kajian mengenai berbagai peristiwa yang terkait dengan asal-
usul dan perkembangan serta peranan masyarakat dan bangsa Indonesia pada masa lampau untuk
menjadi pelajaran dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Sejarah Indonesia dapat juga
dimaknai sebagai kajian tentang kemegahan/keunggulan dan nilai-nilai kejuangan bangsa Indonesia
untuk ditransformasikan kepada generasi muda sehingga melahirkan generasi bangsa yang unggul
dengan penuh kearifan.

Menurut Widja (Sutrisno, 2011: 50) pembelajaran Sejarah adalah perpaduan antara aktivitas
belajar dan mengajar yang didalamnya mempelajari tentang peristiwa masa lampau yang erat
kaitannya dengan masa kini. Dari pendapat yang ada dapat disimpulkan bahwa pembelajaran sejarah
adalah proses belajar yang ada dalam sebuah lingkungan yang mempelajari kejadian-kejadian masa
lampau yang dipelajari dimasa kini sebagai pedoman untuk melangkah kedepan.

Pembelajaran sejarah bertujuan agar siswa memperoleh kemampuan berpikir historis dan
pemahaman sejarah. Melalui pembelajaran sejarah siswa mampu mengembangkan kompetensi untuk
berpikir secara kronologis dan memiliki pengetahuan tentang masa lampau yang dapat digunakan
untuk memahami dan menjelaskan proses perkembangan dan perubahan masyarakat serta keragaman
sosial budaya dalam rangka menemukan dan menumbuhkan jati diri bangsa di tengah-tengah
kehidupan masyarakat dunia. Pembelajaran sejarah juga bertujuan agar siswa menyadari adanya
keragaman pengalaman hidup pada masing-masing masyarakat dan adanya cara pandang yang
berbeda terhadap masa lampau untuk memahami masa kini dan membangun pengetahuan serta
pemahaman untuk menghadapi masa yang akan datang. Tujuan pembelajaran sejarah adalah
menanamkan semangat cinta tanah air, mengetahui proses terbentuknya negara Indonesia,
meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan bagi peserta didik, dan mengetahui proses peradaban
manusia Indonesia khususnya dan masyarakat dunia pada umumnya darimasa dulu hingga sekarang.
Dengan adanya Tugas Ujian Praktek ini secara tidak langsung tujuan dari pembelajaran dari Sejarah
Indonesia ini dapat terlaksana dengan baik,Sejarah Indonesia tak luput dari keadaan negara kita
sendiri dimana, Indonesia sendiri merupakan negara yang setiap tahunnya melakukan banyak sekali
pembangunan-pembangunan infrastruktur baru dimana hal tersebut dilakukan agar Indonesia menjadi
negara yag maju dan sejahtera. Tak hanya itu untuk membuat Indonesia menjadi negara yang lebih
maju lagi banyak sekali anak=anak bangsa yang menciptakan penemuan-penemuan baru yang bisa
mengukir perkembangan tersebut dalam sejarah Indonesia. Terlepas dari kemajuan pada bisang
infrastruktur dan pengetahuan Indonesia juga melakukan berbagai macam kerjasama Interasional
dengan banyak negara dimana hal tersebut dilakukan agar Indonesia tidak menjadi negara yang
tertinggal dan terbelakang.

1.2 Rumusan Masalah


 Bagaimanakah pembangunan infrastruktur usai dilakukannya Reformasi 1998?
 Apa sajakah temuan-temuan penegtahuan yang dibuat oleh anak bangsa?
 Bagaimanakah bentuk-bentuk hubungan bangsa Indoensia dengan bangsa lain yang ada
di dunia?
1.3 Tujuan Laporan
 Untuk mengetahui apa saja pembangunan-pembangunan infrastruktur yang terjadi di
Indonesia setelah masa reformasi 1998.
 Untuk mengetahui apa saja temuan-temuan pengetahuan yang telah dibuat oleh anak
bangsa.
 Untuk mengetahui bentuk-bentuk kerjasama apa saja yang dilakukan Indonesia di dunia
Internasional.
BAB 2
Pembahasan

2.1 Pembangunan Infrastruktur/Perkembangan Lainnya Usai Dilakukannya Reformasi 1998

2.1.1 Artikel 1

(Percepatan Pembangunan Infrastruktur)


Sumber : bappenas.go.id

Pembangunan infrastruktur merupakan bagian integral Pembangunan nasional dan roda


penggerak pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur diyakini sebagai
motor Pembangunan suatu kawasan. Infrastruktur juga mempunyai peran Yang penting dalam
memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Jaringan transportasi dan telekomunikasi dari Sabang
sampai Merauke serta Sangihe Talaud ke Rote merupakan salah satu perekat Utama Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan tulang punggung Distribusi baik barang, penumpang maupun jasa,
serta merupakan Aspek penting dalam peningkatan produktivitas sektor produksi. Ketersediaan
utilitas perumahan dan permukiman, seperti layanan air Minum dan sanitasi secara luas dan merata
serta pengelolaan sumber Daya air yang berkelanjutan turut menentukan tingkat kesejahteraan
Masyarakat.

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk Menyediakan fasilitas dan layanan
infrastruktur yang berkualitas, Baik dalam bentuk pengaturan dengan kerangka regulasi maupun
Kerangka investasi melalui rehabilitasi dan peningkatan kapasitas Fasilitas infrastruktur yang rusak,
serta pembangunan baru. Kerangka Kebijakan regulasi dan investasi, diharapkan akan meningkatkan
Ketersediaan fasilitas dan layanan infrastruktur. Namun, ketersediaan Infrastruktur masih perlu
untuk terus ditingkatkan agar banyaknya Kecelakaan di sektor transportasi, terjadinya krisis listrik,
serta lamanya pemulihan infrastruktur akibat bencana gempa, tanah longsor, banjir, dan semburan
lumpur yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir dapat ditekan. Ketimpangan akibat terbatasnya
kemampuan pembiayaan pemerintah, tingginya kebutuhan masyarakat akan infrastruktur, dan
adanya potensi pengikutsertaan investasi swasta dalam pembangunan infrastruktur mendorong
pemerintah untuk melakukan reformasi untuk mempercepat pembangunan infrastruktur.
Reformasi tersebut mengandung tiga pokok pembaharuan, yaitu 1) penghapusan bentuk
monopoli dengan mendorong terciptanya kompetisi; 2) penghilangan diskriminasi dan hambatan
bagi swasta dan koperasi dalam penyediaan infrastruktur; dan 3) reposisi peran pemerintah pembuat
kebijakan dan fungsi operasi
Pemerintah senantiasa memberikan prioritas bagi pembangunan dan berfungsinya
infrastruktur dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut ditunjukkan oleh porsi
alokasi pendanaan pembangunan infrastruktur (yang dilaksanakan oleh gabungan Departemen
Pekerjaan Umum, Departemen Perhubungan, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, serta
Departemen Komunikasi dan Informatika khususnya Ditjen Pos dan Telekomunikasi) lebih besar
dibandingkan dengan alokasi bidang lain (pendidikan, pertahanan keamanan, kesehatan, dll).

Dalam empat tahun terakhir, pemerintah memprioritaskan reformasi sektoral dan lintas
sektoral untuk mendorong peran serta swasta dalam pembangunan infrastruktur dengan
mengedepankan prinsip kemitraan yang adil, terbuka, transparan, kompetitif, dan saling
menguntungkan. Komitmen pemerintah dalam kemitraan ini di antaranya terlihat dari berbagai
penyempurnaan kebijakan, peraturan perundang-undangan, dan kelembagaan, serta pengaturan
tentang dukungan pemerintah dan pengelolaan risiko dalam proyek kerja sama antara pemerintah
dan swasta (KPS). Di beberapa sektor, bentuk KPS bahkan juga sudah diimplementasikan dalam
penyediaan fasilitas dan layanan infrastruktur di wilayah non- komersial dengan insentif pemerintah
sebagai pendorong. Selain itu,pembangunan infrastruktur juga dilakukan melalui kerja sama antara
pemerintah pusat dan pemerintah daerah sejalan dengan kebijakan desentralisasi dan otonomi
daerah, serta kerja sama antara pemerintah dan masyarakat/komunitas.
Dalam upaya mendorong KPS, pada akhir Maret 2009 telah diterbitkan buku Public Private
Partnerships Infrastructure Projectdi Indonesia sebagai upaya dalam memberikan informasi kepada
dunia usaha atas proyek-proyek yang akan dikembangkan dengan skema KPS. Selain itu, pada tahun
2008 dan tahun 2009 ini sedang dilakukan revisi Kepres No. 67 tahun 2005 tentang Kerja Sama
Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur untuk lebih menjamin kepastian
pengembangan proyek dengan skema KPS dan memberikan keadilan bagi swasta yang pembangunan
infrastruktur juga dilakukan melalui kerja sama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah
sejalan dengan kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah, serta kerja sama antara pemerintah dan
masyarakat/komunitas. Dalam upaya mendorong KPS, pada akhir Maret 2009 telah diterbitkan buku
Public Private Partnerships Infrastructure Projectdi Indonesia sebagai upaya dalam memberikan
informasi kepada dunia usaha atas proyek-proyek yang akan dikembangkan dengan skema KPS.
Selain itu, pada tahun 2008 dan tahun 2009 ini sedang dilakukan revisi Kepres No. 67 tahun 2005
tentang Kerja Sama Pemerintah dengan BadanUsaha dalam Penyediaan Infrastruktur untuk lebih
menjamin kepastian pengembangan proyek dengan skema KPS dan memberikan keadilan bagi swasta
yang memprakarsai proyek KPS.
Komentar atau Tanggapan :
Artikel tersebut menyatakan bahwa dalam 4 tahun terakhir pemerintah melakukan reformasi besar –
besaran untuk memperbaiki dan memperbaharui infrastruktur. Ketersediaan infrastruktur masih perlu
ditigkatkan lagi agar berbagai bencana seperti kecelakaan di sektor transportasi, terjadinya krisis
listrik, serta lamanya pemulihan infrastruktur akibat bencana gempa, tanah longsor, banjir, dan
semburan lumpur yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir dapat ditekan. Namun pemerintah masih
kekurangan dana untuk melanjutkan pembangunan. Oleh karena itu kita sebagai warna negara
Indonesia harus menjaga dan merawat dengan baik semua fasilitas maupun infrastruktur yang telah
disediakan karena biaya yang diperlukan untuk menyediakan infrastruktur tersebut tidak sedikit.

2.1.2 Artikel 2

20 Tahun Reformasi Ekonomi Indonesia


Sudah 20 tahun Indonesia menempuh perjalanan panjang demokrasi dan pluralisme berbalut
pakem reformasi. Selama itu pula pemerintah berupaya memangkas berbagai hambatan dan
inefesiensi perekonomian guna mewujudkan keinginan masyarakat kala krisis moneter 1998.
Adapun dalam perjalanan reformasi itu terekam sejumlah peristiwa baik secara politik, sosial, budaya,
keamanan, hingga ekonomi. Tentu masyarakat masih mengingat betul ketika era reformasi dimulai
yang menggantikan era orde baru yang dipimpin Presiden Soeharto. Hantaman keras dari krisis
moneter nyatanya menghempas Soeharto dari kursi kepresidenan.
  Di 1998, kata-kata 'keajaiban' seakan hilang ketika krisis ekonomi mendobrak keras
fundamental perekonomian Indonesia. Usai merasakan pertumbuhan ekonomi yang mengagumkan di
tahun-tahun sebelumnya, Tanah Air harus merasakan guncangan luar biasa yang membuat indikator
ekonomi berubah drastis dan memberikan beban berat bagi masyarakat.
Mulai dari nilai tukar rupiah yang menembus level Rp16.800 per USD, tingkat inflasi
bergerak sangat liar sehingga harga kebutuhan pokok merangkak tinggi yang membuat masyarakat
sulit mendapatkan bahan pokok yang murah, hingga rusaknya stabilitas sosial dan keamanan telah
memporak-porandakan tatanan perekonomian Indonesia saat itu.
Medcom.id mencoba merangkum perjalanan reformasi terutama dari sisi ekonomi. Dimulai
setelah Soeharto mundur dan tampuk kepemimpinan berpindah tangan ke Presiden Bacharuddin Jusuf
Habibie. Untuk menyelesaikan krisis moneter, Habibie menelurkan sejumlah kebijakan.
Kebijakan itu di antaranya merekapitulasi perbankan dan menerapkan independensi Bank
Indonesia, mengesahkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 mengenai Larangan Praktik Monopoli
dan Persaingan yang Tidak Sehat, serta Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 mengenai Perlindungan
Konsumen.
Kebijakan itu rupanya mampu mengembalikan nilai tukar rupiah yang semula menyentuh
Rp16.800 per USD menjadi Rp8.000 per USD dalam kurun satu tahun menjabat. Habibie juga
melikuidasi beberapa bank yang bermasalah lewat pinjaman International Monetary Fund (IMF).
Namun IMF saat itu menghentikan sementara pinjamannya karena pemerintah menolak
mengumumkan hasil audit Bank Bali kepada publik.
Saat Abdurrahman Wahid atau Gus Dur terpilih sebagai Presiden pada Oktober 1999, kondisi
ekonomi mulai membaik tapi belum sepenuhnya stabil. Gus Dur menghadapi dua permasalahan
utama dalam mengimplementasikan program reformasi meski telah membentuk Dewan Ekonomi
Nasional (DEN).
Penundaan revisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2001 serta adanya
masalah Amandemen UU Nomor 23 tahun 1999 mengenai Bank Indonesia, dan penerapan otonomi
daerah (kebebasan daerah untuk pinjam uang dari luar negeri) membuat IMF kembali menahan
bantuannya.
Persoalan tersebut kemudian diwariskan pada masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri.
Di masa itu, keadaan ekonomi mulai stabil dengan kurs rupiah yang terjaga. Pemerintah menunda
pembayaran utang senilai USD5,8 miliar, kemudian melakukan pembayaran utang luar negeri senilai
Rp116,3 triliun serta melakukan privatisasi BUMN.
Hal itu sejalan dengan pedoman pelaksanaan pembangunan ekonomi berupa Tap MPR RI No.
IV/ MPR/1999 tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara 1999-2004. Sayangnya, iklim investasi
memburuk karena lambatnya usaha privatisasi yang diperparah dengan pembatalan Undang-undang
Kelistrikan oleh Mahkamah Konstitusi pada 2003.
Upaya perbaikan ekonomi terus berlanjut di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY). Ia mengeluarkan kebijakan pengurangan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM)
untuk memperkuat fiskal, meluncurkan program Bantuan Langsung Tunai (BLT), serta melunasi
utang IMF senilai USD3,1 miliar.
Tapi, perbaikan iklim investasi di sektor infrastruktur masih tersendat karena pemerintah
dianggap gagal mengeluarkan regulasi yang tepat. Kendati demikian, selama dua periode menjabat,
SBY mencatatkan pertumbuhan ekonomi rata-rata lima persen per tahun.
Komentar atau Tanggapan :
Artikel diatas menyebutkan bahwa dalam perjalanan reformasi itu terekam sejumlah peristiwa baik
secara politik, sosial, budaya, keamanan, hingga ekonomi. Pada tahun 1998 krisis ekonomi
mendobrak perekonomian di Indonesia, akibatnya Indonesia porak poranda. Seperti inflasi besar –
besaran yang menyebabkan nilai rupiah anjlok ke Rp16.800,00 per USD, ini mengakibatkan harga
kebutuhan sangat murah sehingga timbul kerusuhan serta mengancam keamanan Indonesia. Setelah
Habibie menjabat sebagai presiden, kondisi Indonesia semakin membaik dan megembalikan nilai
rupiah ke Rp8000,00 per USD. Seiring berjalannya waktu dan bergantinya presiden, kondisi ekonomi
Indonesia semakin membaik hingga saat ini. Untuk menghindari hal seperti itu terjadi lagi,
pemerintah harus pintar mengatur perekonomian Indonesia agar tidak mengalami inflasi dan tidak
menyebabkan kerusuhan.

2.1.3 Artikel 3

20 TAHUN REFORMASI:
Ini 5 Tantangan Struktural Ekonomi Versi Menteri Sri Mulyani

Bisnis.com, JAKARTA -- 20 tahun lalu, Indonesia memasuki babak baru setelah gerakan
mahasiswa berhasil membuat Presiden Soeharto lengser. Banyak perubahan yang terjadi dalam 2
dekade terakhir, termasuk dari sisi ekonomi. Dalam 20 tahun tersebut, perjalanan tidak selamanya
mulus. Setelah krisis 1998, kembali terjadi krisis pada 2008.
Meski pertumbuhan ekonomi Indonesia sekarang di atas 5%, tapi masih banyak pekerjaan
rumah yang harus dilakukan. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebutkan ada lima
tantangan struktural utama yang harus diatasi Pertama, pembangunan manusia. Jumlah penduduk
Indonesia sekarang sekitar 259 juta orang dan didominasi penduduk usia muda, tapi konsep
pembangunan manusianya belum terumuskan dengan baik dan koheren. "Mulai dari pembangunan
manusia sejak usia dini, pelayanan kesehatan universal yang baik, pembangunan pendidikan dan
pelatihan, hingga rancangan jaring pengaman sosial dan pensiun yang dan sustainable," ungkapnya
kepada Bisnis, Minggu (21/5/2018). Kebijakan pendidikan dan kesehatan yang didelegasikan ke
daerah diakui membuat koordinasi menjadi sulit dan kualitasnya tidak merata. Padahal, program
pembangunan yang fokus pada perbaikan kualitas manusia menjadi sangat mendesak seiring revolusi
teknologi yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk memperbaiki produktivitas, daya saing, serta
kualitas hidup bangsa. Kedua, kualitas tenaga kerja Indonesia yang rendah sebagai implikasi
pembangunan manusia yang tertinggal.
Menurut Menkeu, penciptaan pekerjaan yang berkualitas dihadapkan pada kualitas ratarata
penduduk indonesia yang hanya berpendidikan dasar dan menengah. Ketiga, koordinasi pusat dan
daerah dan antar daerah, tata ruang dan urbanisasi, serta infrastruktur yang tidak tertata. Jika ini
diperbaiki, seharusnya bisa meningkatkan produktivitas ekonomi dan menjadi penunjang mobilitas
serta produktivitas masyarakat. Sri Mulyani menuturkan sejak reformasi, daerah tidak hanya tertinggal
dalam pembangunan infrastruktur. Perkembangan kabupaten, kota, provinsi lebih mengikuti pola
daerah dan koordinasi nasional pun menjadi lemah.
Akibatnya, Indonesia tidak bisa menciptakan pola urbanisasi dan konektivitas yang
menunjang transformasi ekonomi menuju modernisasi serta pemerataan pembangunan.
"Pembangunan masih terpusat di Jawa/Jakarta. Indonesia belum mampu memanfaatkan proses
urbanisasi untuk perbaikan daya saing dan produktivitas ekonomi dan masyarakat serta menciptakan
pemerataan kesejahteraan," paparnya. Urbanisasi yang tidak tertata dan terencana pun akhirnya malah
memunculkan berbagai masalah baru, seperti ekonomi biaya tinggi (biaya transportasi/komuter, biaya
perumahan), biaya sosial dan kesehatan (kemacetan, polusi), serta keamanan. Keempat, komoditas
masih mendominasi ekonomi Indonesia. Sementara itu, industrialisasi justru mengalami stagnasi sejak
reformasi dan perkembangan serta pendalaman industri manufaktur belum terwujud maksimal.
Kelima, perkembangan sektor keuangan yang belum mendalam dan maju. Hal ini membuat ekonomi
Indonesia mudah tertekan gejolak global. Menkeu menilai industri keuangan, pasar modal, dan
lembaga keuangan bukan bank masih sangat terbatas. Oleh karena itu, sangatlah mendesak untuk
membangun sektor ini. Caranya, dengan meningkatkan tabungan domestik, mengembangkan
instrumen tabungan dan investasi, membangun tata kelola yang baik dan andal, memperbaiki
integritas pelaku pasar uang baik swasta maupun BUMN, serta memperkuat regulatornya.
Tanggapan atau Komentar ;
Dalam artikel tersebut dinyatakan bahwa pada saat ini pembangunan infrastruktur lebih
banyak atau masih difokuskan hanya di pulau Jawa dan Jakarta saja dimana hal tersebut terjadi karena
kurangnya biaya untuk membangun infrastruktur yang ada, hal ini menyebabkan di Indonesia terjadi
tidak meratanya pembangunan yang ada khususnya di luar daerah Jawa. Menurut saya pemerintah
seharusnya bisa mengolah keuangan dan melakukan pemerataan dengan baik, setidaknya di luar pulau
Jawa dibuatkan infrastruktur yang mendasar meskipun tidak secanggih dan selengkap yang ada di
pulau Jawa setidaknya rakyat yang ada diluar pulau Jawa merasakan fasilitas tesebut.

2.2 Temuan-temuan Ilmu Pengetahuan di Indonesia

2.2.1 Artikel 1

Temuan dari Indonesia Masuk 10 Terobosan Besar Ilmu Pengetahuan Tahun 2014

KOMPAS.com — Jurnal Science terbitan American Association for Advancement of Science


(AAAS) di Amerika Serikat merilis 10 terobosan besar ilmu pengetahuan tahun 2014. Temuan
ilmuwan Indonesia ternyata masuk di dalamnya. Penemuan dari Indonesia itu adalah lukisan tertua di
dunia di Leang Timpuseng, kawasan karst Maros, Sulawesi. Publikasi di jurnal Nature pada 9 Oktober
2014 lalu menyatakan bahwa lukisan itu adalah stensil tangan tertua di dunia.
Lukisan goa tertua itu terungkap berkat kerja sama riset antara M Aubert dan Adam Brumm
dari University of Wollongong, T Sutikna dan EW Saptomo dari Pusat Arkeologi Nasional, Budianto
Hakim dari Balai Arkeologi Makassar, serta Muhammad Ramli dari BPCB Makassar.
Gambar cadas berusia puluhan ribu tahun sebelumnya banyak ditemukan di Eropa. Di Asia,
gambar serupa absen. Temuan di Sulawesi menunjukkan bahwa Asia Tenggara pun kaya gambar
cadas berusia tua.
Selain gambar cadas dari Sulawesi, keberhasilan pendaratan wahana Philae milik Badan
Antariksa Eropa (ESA) di permukaan komet 67P/Churyumov-Gerasimenko pada 12 November 2014
pukul 23.03 WIB juga masuk dalam terobosan tahun ini versi jurnal Science.
Meski harus mati suri akibat kekurangan energi Matahari setelah tiga hari pendaratan, Philae
berhasil mengungkap permukaan komet 67P/CG yang ternyata lebih hitam serta mencium adanya
molekul organik di komet itu. Penemuan lain yang dimasukkan dalam terobosan tahun 2014 antara
lain sel punca untuk pengobatan diabetes, manipulasi ingatan, robot yang bisa bekerja sama, dan
terungkapnya evolusi dinosaurus menjadi burung.
Argumen :
Penemuan ini berdampak besar bagi Indonesia dan Dunia. Penemuan sebuah lukisan tertua di
dunia yang ditemukan di Leang Timpuseng, kawasan karst Maros, Sulawesi membawa nama
Indonesia masuk ke 10 besar terobosan besar ilmu pengetahuan tahun 2014. Temuan ini menambah
daftar benda prasejarah yang ditemukan di Indonesia.

2.2.2 Artikel 2
Josaphat Tetuko Sri Sumantyo;
Penemu Radar Satelit Pengamatan Permukaan Bumi Asal Indonesia
Prestasinya sangat mengagumkan. Associate Professor Center for Environmental Remote
Sensing, Chiba University, Jepang ini tercatat sebagai penemu radar satelit untuk pengamatan
permukaan bumi. Teknologi temuannya berbasis microwave remote sensing dan mobile satellite
communications.
Prof Josaphat Tetuko Sri Sumantyo PhD, begitulah nama lengkapnya, telah melahirkan
sejumlah antena tipis mikrostrip untuk keperluan mobile satellite communications masa depan yang
telah diuji dengan menggunakan Japan Engineering Test Satellite (ETS-VIII).
Pria yang akrab dipanggil Josh ini dikenal getol berkarya. Karya terbarunya adalah circularly
polarized synthetic aperture radar (CP-SAR) sensor yang bisa dipasang pada pesawat tanpa awak
bernama Josaphat Experimental Aircraft JX-1 dan microsatellite untuk monitoring permukaan bumi
di masa depan.
Rencananya produk ini akan diluncurkan lima tahun mendatang. Sensor CP-SAR ini
mengatasi kelemahan-kelemahan sensor observasi bumi atau penginderaan jarak jauh pendahulunya.
Selain itu, sensor ini mampu menembus awan, kabut, asap, bahkan kelebatan hutan, serta tidak
terganggu oleh pengaruh Faraday rotation di lapisan ionosfer dan perubahan posisi platform satellite.

Penelitian terbaru lainnya berupa teknologi untuk membuat antena dengan ukuran dua mikron
untuk keperluan alat komunikasi dan medis masa depan, seperti radar yang sangat kecil, robot mikro,
serta array antenna untuk pemindaian partikel darah dan pergerakan otot.
Bahkan, pria kelahiran Bandung, 25 Juni 1970, ini sedang mengembangkan GPS SAR atau
sistem radar imaging dengan menggunakan sinyal GPS untuk keperluan pemetaan permukaan bumi
hingga pelacakan pesawat dan kapal siluman (stealth). Yang mencengangkan, karya-karyanya selama
ini sudah terekam dalam bentuk paten di 118 negara, misalnya antena untuk pesawat, bullet train,
roket dan smart car masa depan.
Bahkan, ia menjadi visiting professor, adjunct professor dan head division di Universitas
Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjajaran, Universitas Hasanuddin dan
Universitas Gadjah Mada.
Argumen :
Berdasarkan artikel diatas Bapak Sri Sumantyo telah membantu kemajuan teknologi dunia atas
temuannya yaitu radar satelit untuk pengamatan permukaan bumi. Dengan ditemukannya radar
tersebut membuat Indonesia semakin dikenal dan dipandang berbagai negara Internasional. Bahkan
akan mendorong dunia Industri Indonesia menjadi semakin maju dan bersaing dengan negara-negara
lainnya.

2.2.3 Artikel 3

Menristek Perkenalkan Dua Alat Deteksi Covid-19 Buatan Anak Bangsa,


GeNose dan CePAD

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset


Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro memperkenalkan dua alat deteksi Covid-19 yang
dibuat anak bangsa, yakni GeNose dan CePAD. GeNose merupakan penemuan dari Universitas
Gadjah Mada, sementara CePAD ditemukan Universitas Padjajaran.
"Kami ingin memperkenalkan dua lagi inovasi anak bangsa yang mempunyai peran penting
dalam penanganan covid 19 pertama dalam upaya kita melaksanakan tiga T, yakni testing, tracing,
dan treatment," ujar Bambang dalam konferensi pers virtual, Senin (28/12/2020). Meski begitu,
Bambang memastikan alat ini hanya untuk kebutuhan screening. Sementara untuk pengetesan atau
testing tetap melalui alat PCR yang merupakan gold standard.
CePAD dan GeNose, menurut Bambang, dapat memperkuat pemantauan perkembangan
Covid-19 di Indonesia.
"Bagian dari penggunaan alat yang akan diperkenalkan ini memang terkait dengan surveilans.
Surveilans adalah satu upaya yang tidak boleh ditinggalkan dalam upaya kita menangani Covid-19,"
ucap Bambang.
Seperti diketahui, GeNose telah mengantongi izin edar dari Kementerian Kesehatan sejak
Kamis (24/12/2020). Sementara CePAD telah ditetapkan sebagai satu dari 27 produk inovasi hasil
Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19.
Argumen :
Dengan ditemukannya alat pendeteksi covid GeNose yang ditemukan oleh mahasiswa
Universitas Gajah Mada dan CePAD yang ditemukan oleh mahasiswa Universitas Padjajaran,
pendeteksian covid di Indonesia menjadi semakin mudah dan harga juga semakin murah. Namun alat
ini saat ini hanya bisa digunakan untuk keperluan screening dan tidak dapat digunakan untuk
keperluan bepergian.

2.3 Hubungan Internasional Indonesia dengan Negara Lain

Sekilas Hubungan Bilateral Indonesia dan Jerman


Hubungan Diplomatik Indonesia – Jerman dibuka secara resmi pada tahun 1952. Namun
Hubungan Jerman dengan Indonesia merupakan hubungan persahabatan Jerman terlama dengan
negara di luar Eropa., jauh sebelum kemerdekaan. Istilah Indonesia, yang menjadi nama negara kita,
juga dipopulerkan oleh orang Jerman. Adolf Bastian dalam laporannya menyebut „Hindia“ yang
disambung dengan kata bahasa Yunani “nesus“ yang berarti pulau.
  Juga hubungan dagang Jerman – Indonesia bisa ditelusuri sejak abad ke-19. Sebagai contoh
tujuh tahun setelah Siemens didirikan di Jerman pada tahun 1854, Rumah Siemens sudah aktif di
Surabaya. Selain itu Indonesia juga memainkan peranan yang tidak bisa diabaikan dalam sejarah
kesusasteraan dan seni Jerman pada abad ke-19. Pelukis Indonesia Raden Saleh (1807-1880)
mengabadikan perkembangan seni di Dresden, Jerman secara signifikan.
  Hubungan Republik Indonesia dan Republik Federal Jerman, sejak tahun 2012, kembali
mencapai milestone baru dengan disepakatinya dokumen the German-Indonesian Joint Declaration
for a Comprehensive Partnership: Shaping Globalization and Sharing Responsibility oleh Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono dan Kanselir Angela Merkel di Jakarta tanggal 10 Juli 2012. Dalam
dokumen tersebut, kedua pemimpin telah menyepakati 5+3 area kerja sama yang perlu dikembangkan
yaitu: Economic Cooperation (Trade and Investment), Education, Research and Technology, Health,
Defense Industry, Food Security, Food Energy, Transportation.  Sejak tahun 2012, kedua negara telah
menjadi mitra strategis komprehensif yang bertekad untuk terus mengembangkan hubungan bilateral
secara positif, konstruktif, dan saling menghormati kedaulatan masing-masing.
Dalam perkembangannya, hubungan bilateral RI-RFJ tersebut semakin meningkat dan erat
dengan adanya momentum Kunjungan Resmi Presiden Joko Widodo ke Berlin pada 17-18 April
2016. Presiden Joko Widodo dan Kanselir Angela Merkel telah menyepakati kembali penguatan
hubungan kemitraan strategis (stepping up strategic partnership) kedua negara melalui 3 (tiga) fokus
bidang kerja sama yaitu (1) pendidikan vokasi (technical vocational education training), (2) energi
terbarukan (renewable energy), (3) maritime (maritime cooperation) demi kebutuhan negara dan
kepentingan nasional RI-RFJ di masa mendatang.
 
Kerjasama Ekonomi
Kerja sama ekonomi merupakan prioritas utama hubungan bilateral Indonesia dan Jerman. Hal ini
dikarenakan dimensi dan cakupan kerjasama ekonomi Indonesia dan Jerman yang bersifat multi-
dimensi sehingga tidak hanya terbatas pada perdagangan dan investasi. Sektor strategis lainnya yang
turut memperkuat kerja sama ekonomi bilateral kedua negara, di antaranya: i) kerjasama
pembangunan; ii) kesehatan; iii) lingkungan hidup; iv) perubahan iklim; v) sosial dan tenaga kerja; vi)
energi; vii) infrastruktur; dan viii) transportasi.
Di sektor perdagangan, Jerman merupakan salah satu mitra dagang utama bagi Indonesia.
Produk-produk ekspor unggulan Indonesia ke Jerman, antara lain minyak kelapa sawit, alas kaki,
peralatan elektronik, pakaian dan asesoris pakaian, karet dan produk dari karet, mesin-mesin mekanik,
kopi-teh & rempah-rempah, alat fotografi, kayu dan mebel. Sementara, produk ekspor Jerman ke
Indonesia umumnya barang manufaktur seperti kendaraan bermotor, kendaraan pengangkut, mesin
untuk industri yang memproduksi produk plastik, packaging, peralatan, perkapalan, peralatan
komunikasi, barang kimia, peralatan laboratorium, dan produk metal.
Saat ini, terdapat sekitar 250 perusahaan multinasional Jerman yang melakukan bisnis di
Indonesia. Proyek investasi Jerman di Indonesia masih didominasi sektor-sektor metal dan machinery
industry, industri kimia dan farmasi, transportasi, storage, dan industry komunikasi. Beberapa
perusahaan Jerman yang melakukan investasi di Indonesia antara lain Deutsche Post, Robert Bosch,
Bayer, VW, Mercedes-Benz, Adidas, Allianz, BASF, dan BMW.

Pendidikan
Jerman menjadi satu dari tujuan pendidikan utama bagi mahasiswa dan para ilmuwan
Indonesia sejak generasi pertama pasca  kemerdekaan Indonesia. Sejak Indonesia merdeka,
diperkirakan sebanyak 27.000 pelajar Indonesia telah melanjutkan studi di Jerman. Berdasarkan data
lapor diri (LaDi) KBRI Berlin bulan Oktober 2017, saat ini terdapat 6.371 orang mahasiswa Indonesia
di Jerman dalam berbagai jenjang mulai dari sekolah bahasa hingga program doktoral
Kerjasama pendidikan antara Indonesia dan Jerman secara formal didasarkan pada perjanjian
tahun 1979. Perjanjian ini    mencakup bidang pendidikan, riset dan ilmu pengetahuan serta
pengembangan teknologi. Salah satu tindaklanjut perjanjian tersebut adalah kerja sama
Bundesministerium für Bildung und Forschung (BMBF) dengan Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi (BPPT) tahun 1988 tentang Initiative Biotechnology Indonesia-Germany.

Pendapat :
Dengan adanya kerjasama antara Indonesia dengan Jerman, ini membawa dampak positif
seperti di bidang perekonomian dan penddikan. Di sektor perdagangan, Jerman merupakan salah satu
mitra dagang utama bagi Indonesia. Produk-produk ekspor unggulan Indonesia ke Jerman, antara lain
minyak kelapa sawit, alas kaki, peralatan elektronik, pakaian dan asesoris pakaian, karet dan produk
dari karet, mesin-mesin mekanik, kopi-teh & rempah-rempah, alat fotografi, kayu dan mebel.
Sementara, produk ekspor Jerman ke Indonesia umumnya barang manufaktur seperti kendaraan
bermotor, kendaraan pengangkut, mesin untuk industri yang memproduksi produk plastik, packaging,
peralatan, perkapalan, peralatan komunikasi, barang kimia, peralatan laboratorium, dan produk metal.
Di bidang pendidikan, terlihat dari banyaknya mahasiswa asal Indonesia yang kuliah di
Jerman sejak generasi pertama pasca kemerdekaan Indonesia.
BAB III
Penutup

3.1 Refleksi Diri

Kesan :
Kesan penulis terhadap Tugas Ujian Praktek Sejarah Indonesia ini adalah sangat
menyenangkan, dimana dalam membuat tugas dalam bentuk portofolio ini penulis bisa tau
bagaimana cara membuat portofolio yang baik dan benar. Selain itu, dengan menulis portofolio ini,
penulis dapat menambah wawasan seperti yang telah tertulis pada portofolio

Pesan:
Pesan saya terhadap pembuatan Tugas Ujian Portofolio ini adalah, sebelumnya penulis ingin
meminta maaf sebagai manusia yang tak luput dari kesalahan mungkin portofolio ini jauh dari kata
sempurna dan terdapat kesalahan-kesalahan penulisan di dalamnya namun saya sangat berharap
bahwa tugas portofolio yang saya buat ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu pembaca setelah
membacanya.

3.2 Kesimpulan
Pembangunan infrastruktur bila dilakukan dengan baik, tepat sasaran dan merata akan
memperbaiki perekonomi yang ada di negara kita sendiri agar Indonesia bisa menjadi negara yang
maju. Penemuan-penemuan yang ditemukan oleh anak bangsa bisa membuat Indonesia dikenal
banyak negara dan penemuan ini dapat memudahkan Indonesia di bidang pengetahuan dan tidak lagi
bergantung pada penemuan/produk luar. Dampak positif terhadap perkembangan negara Indonesia
sendiri seperti pada bidang Ekonomi, dan Ilmu Pendidikan, membuat Indonesia semakin mudah
menjadi negara yang maju dan dapat memenuhi kebutuhan negrinya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.bappenas.go.id/files/7013/5027/4514/bab-
33__20091007094529__2158__34.pdf

https://www.medcom.id/ekonomi/analisa-ekonomi/ob3VMBmN-20-tahun-reformasi-
ekonomi-indonesia

https://ekonomi.bisnis.com/read/20180521/9/797446/20-tahun-reformasi-ini-5-tantangan-
struktural-ekonomi-versi-menteri-sri-mulyani

https://ekonomi.kompas.com/read/2014/12/22/18402231/Temuan.dari.Indonesia.Masuk.10.T
erobosan.Besar.Ilmu.Pengetahuan.Tahun.2014

Tetuko Sri Sumantyo; Penemu Radar Satelit Pengamatan Permukaan Bumi Asal Indonesia –
Universitas Malahayati|sumber: id.wikipedia.org

https://www.tribunnews.com/corona/2020/12/28/menristek-perkenalkan-dua-alat-deteksi-
covid-19-buatan-anak-bangsa-genose-dan-cepad

https://kemlu.go.id/berlin/id/read/sekilas-hubungan-bilateral-indonesia-dan-jerman/1287/etc-
menu

Anda mungkin juga menyukai