Anda di halaman 1dari 4

Nama : I Gusti Ayu Kartika Prami Dewi

No : 12
Kelas : XII MIPA 2

Dasa Yama Brata


1. a. Etika => Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah
sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas
yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan
penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab
b. tata susila => Tata susila adalah peraturan tingkah laku yang baik dan mulia, yang harus
menjadi pedoman hidup manusia
c. sesana => Sesana adalah ajaran moral dan etika dalam tata pergaulan dengan orang
tua, guru dan anggota masyarakat secara luas
d. tata krama => Tata krama adalah sebuah tata atau aturan bersopan santun yang baik yang
dianjurkan untuk dilakukan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari
e. norma => Norma adalah suatu aturan atau kaidah yang disepakati sebagai pedoman
perilaku masyarakat untuk mewujudkan sesuatu yang baik dan diinginkan atau lebih tepatnya
norma merupakan pedoman bertingkah laku yang berisi perintah, anjuran, dan larangan
f. adat => Adat adalah gagasan kebudayaan yang terdiri dari nilai-nilai kebudayaan,
norma, kebiasaan, kelembagaan, dan hukum adat yang lazim dilakukan di suatu daerah
g.sopan => Sopan ialah suatu tingkah laku yang amat populis dan nilai yang natural.
Sopan santun sebagai sebuah konsep nilai tetapi bukan dipahami. Sopan santun sebuah
ideologi yang memerlukan konseptualisasi
h. santun => Sikap santun yaitu baik, hormat, tersenyum, dan taat kepada suatu
peraturan
i. patuh => Menuruti perintah yang ada
j. taat => Mengikuti aturan yang ada secara konsisten
k. akhlak => Akhlak menurut bahasa adalah sifat , tabiat, budi pekerti atau perangai
seseorang yang melekat pada diri seseorang ini. Sedangkan secara istilah akhlak artinya adalah
sifat seseorang yang melekat dalam dirinya yang kemudian dapat terlihat dari perilaku orang
tersebut
l. pekerti => Pekerti adalah penampilan, perilaku, dan aktualisasi
2. Bagian – bagian Dasa Yama Brata :
a. Anrsangsya => harimbawa, berarti tidak mementingkan diri sendiri saja
b. Ksama => tahan akan panas dan dingin
c. Satya => tidak berkata bohong
d. Ahimsa => berbuat bahagianya makhluk
e. Dama => sabar serta dapat menasihati diri sendiri
f. Arjawa => tulus, berterus terang
g. Priti => sangat welas asih
h. Prasada => kejernihan hati
i. Madhurya => manis pandangan (muka manis) dan manis perkataan
j. Madarwa => kelembutan hati
3. Tujuan ajaran Dasa Yama Brata :
a. Tujuan dari ajaran Ànrsangsya (Dasa Yamabrata) ini adalah untuk dapat mewujudkan
ketenangan, kententeraman, kedamaian keabadian, dan usia yang panjang dalam hidup
berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan bersikap welas-asih.
b. Tujuan dari ajaran Ksma (Dasa Yamabrata) ini adalah untuk dapat mewujudkan ketenangan,
kententeraman, kedamaian keabadian, dan usia yang panjang dalam hidup berkeluarga,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan sikap yang dimotivasi oleh sifat-sifat
pengampun, pemaaf, serta sabar dan tahan uji.
c. Tujuan dari ajaran Satya (Dasa Yama Brata) ini adalah untuk dapat mewujudkan ketenangan,
kententraman, kedamaian, keabadian, dan usia yang panjang dalam hidup berkeluarga,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan sikap yang dimotifasi oleh sifat-sifat
kebenaran, kesetiaan, dan kejujuran.
d. Tujuan dari ajaran Ahimsa (Dasa Yama Bratha) ini adalah untuk dapat mewujudkan
ketenangan, kententeraman, kedamaian, keabadian, dan usia yang panjang dalam hidup
berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan sikap yang dimotivasi oleh sifat-
sifat menyiksa, dan menyakiti sesama-Nya.
e. Tujuan dari ajaran Dama (Dasa Yama Bratha) ini adalah untuk dapat mewujudkan
ketenangan, kententeraman, kedamaian, keabadian, dan usia yang panjang dalam hidup
berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan sikap yang dimotivasi oleh sifat-
sifat sabar dan dapat menasehati diri sendiri.
f. Tujuan dari ajaran Àrjawa (Dasa Yamabrata) ini adalah untuk dapat mewujudkan ketenangan,
kententeraman, kedamaian, keabadian, dan usia yang panjang dalam hidup berkeluarga,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan sikap yang dimotivasi oleh sifat-sifat berterus
terang.
g. Tujuan dari ajaran Prtti (Dasa Yamabrata) ini adalah untuk dapat mewujudkan ketenangan,
kententeraman, kedamaian, keabadian, dan usia yang panjang dalam hidup berkeluarga,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan sikap yang dimotivasi oleh sifat-sifat sangat
welas asih.
h. Tujuan dari ajaran Prasāda (Dasa Yamabrata) ini adalah untuk dapat mewujudkan
ketenangan, kententeraman, kedamaian, keabadian, dan usia yang panjang dalam hidup
berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan sikap yang dimotivasi oleh sifat-
sifat kejernihan hati.
i. Tujuan dari ajaran Mādhurya (Dasa Yamabrata) ini adalah untuk dapat mewujudkan
ketenangan, kententeraman, kedamaian, keabadian, dan usia yang panjang dalam hidup
berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan sikap yang dimotivasi oleh sifat-
sifat manis pandangan.
j. Tujuan dari ajaran Mārdawa (Dasa Yamabrata) ini adalah untuk dapat mewujudkan
ketenangan, kententeraman, kedamaian, keabadian, dan usia yang panjang dalam hidup
berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan sikap yang dimotivasi oleh sifat-
sifat kelembutan hati.
Dasa Nyama Brata
1. Bagian – bagian Dasa Nyama Brata :
a. Dana => pemberian – pemberian makanan dan minuman, dan lain – lain
b. Ijya => pujaan kepada Dewa, kepada leluhur, dan lain - lain
c. Tapa => pengekangan hawa nafsu jasmani
d. Dhyana => merenung memuja Tuhan
e. Swadhyaya => mempelajari Weda
f. Upasthanigraha => pengekangan hawa nafsu kelamin
g. Bratha => pengekangan hawa nafsu terhadap makanan
h. Upawasa => pengekangan diri
i. Mona => pengendalian kata – kata
j. Snana => melakukan pemujaan degan Trsi Sandhya
2. Manfaat dari ajaran Dasa Nyama Brata :
a. Manfaat dari ajaran Dana (dalam ajaran Dasa Nyamabratha) ini adalah dapat membentuk
umat sedharma menjadi insan yang berkepribadian luhur dan mencapai kesempurnaan batin
“moksa” dengan sikap-mental yang dimotivasi oleh sifat-sifat suka berderma (bersedekah)
berupa makan dan minum dan bentuk pemberian lain yang sejenis dengan itu.
b. Manfaat dari ajaran Ijya (dalam ajaran Dasa Nyamabratha) ini adalah dapat membentuk umat
sedharma menjadi insan yang berkepribadian luhur untuk mewujudkan kesempurnaan batin
“moksa” dengan sikap-mental yang dimotivasi oleh sifat-sifat pemuja Tuhan Yang Maha Esa,
para Deva, para leluhur, dan pemujaan lainnya yang sejenis dengan itu.
c. Manfaat dari ajaran Tapa (dalam ajaran Dasa Nyamabratha) ini adalah dapat membentuk
umat sedharma menjadi insan yang berkepribadian luhur dan mencapai kesempurnaan batin
“moksa” dengan sikap-mental yang dimotivasi oleh sifat-sifat pengekangan atau memunahkan
nafsu amarah.
d. Manfaat dari ajaran Dhyana (dalam ajaran Dasa Nyamabratha) ini adalah dapat membentuk
umat sedharma menjadi insan yang berkepribadian luhur dan mencapai kesempurnaan batin
“moksa” dengan sikap-mental yang dimotivasi oleh sifat-sifat suka merenung untuk memuja
Deva Siwa sebagai wujud keyakinan kita semua.
e. Manfaat dari ajaran Swadhyaya (dalam ajaran Dasa Nyamabratha) ini adalah dapat
membentuk umat sedharma menjadi insan yang berkepribadian luhur dan mencapai
kesempurnaan batin “moksa” dengan sikap-mental yang dimotivasi oleh sifat-sifat suka
mempelajari Veda dan kita yang sejenis dengan itu.
f. Manfaat dari ajaran Upasthanigraha (dalam ajaran Dasa Nyamabratha) ini adalah dapat
membentuk umat sedharma menjadi insan yang berkepribadian luhur dan mencapai
kesempurnaan batin “moksa” dengan sikap-mental yang dimotivasi oleh sifat-sifat
pengendalian atau pengekangan nafsu birahi yang ada pada pribadinya.
g. Manfaat dari ajaran Brata (dalam ajaran Dasa Nyamabratha) ini adalah dapat membentuk
umat sedharma menjadi insan yang berkepribadian luhur dan mencapai kesempurnaan batin
“moksa” dengan sikap-mental yang dimotivasi oleh sifat-sifat suka melakukan pengekangan
nafsu terhadap makanan.
h. Manfaat dari ajaran Upawasa (dalam ajaran Dasa Nyamabratha) ini adalah dapat membentuk
umat sedharma menjadi insan yang berkepribadian luhur dan mencapai kesempurnaan batin
“moksa” dengan sikap-mental yang dimotivasi oleh sifat-sifat suka melakukan pengekangan
diri.
i. Manfaat dari ajaran “mona” (dalam ajaran Dasa Nyama Bratha) ini adalah dapat membentuk
umat sedharma menjadi insan yang berkepribadian luhur dan mencapai kesempurnaan batin
“moksa” dengan sikap-mental yang dimotivasi oleh sifat-sifat selalu mengusahakan untuk
berbicara yang baik dan suci.
j. Manfaat dari ajaran Snana (dalam ajaran Dasa Nyamabratha) ini adalah dapat membentuk
umat sedharma menjadi insan yang berkepribadian luhur dan mencapai kesempurnaan batin
“moksa” dengan sikap-mental yang dimotivasi oleh sifat-sifat kesucian yang secara tekun
melakukan pemujaan dengan ‘Tri Sandhya, dan do’a sehari-hari’ yang lainnya.
3. Korelasi ajaran Dasa Nyama Brata ke dalam 18 (delapan belas) nilai-nilai dan karakter budaya
bangsa
a. Dana => Bersedekah kepada orang kurang mampu, memberi bantuan kebutuhan
pokok kepada korban bencana (korelasi dengan karakter peduli sosial)
b. Ijya => Rajin melakukan Tri Sandya setiap hari ( Pagi, Siang, Sore ), rajin
sembahyang setiap saat, rajin melakukan persembahyangan pada hari raya, rajin melakukan
meditasi dan berjapa, dll (korelasi dengan karakter religius)
c. Tapa => Berlatih hidup sederhana agar tahan uji terhadap penderitaan, Berlatih
diri mengendalikan pikiran seperti berusaha untuk berpikir jernih, berpikir yang baik agar tahan
uji terhadap masalah yang mengganggu pikiran (korelasi dengan karakter disiplin)
d. Dhyana => Saat belajar di kelas perlu memusatkan pikiran tentang pelajaran yang
sedang diajarkan, memusatkan pikiran pada saat mengendarai sepeda motor/mobil, berlatih
melakukan pemusatan pikiran dengan melakukan Pranayama, berlatih melakukan pemusatan
pikiran dengan sembahyang (korelasi dengan karakter religius)
e. Swadhyaya => Tekun belajar jangan cepat putus asa, berusaha belajar secara mandiri
artinya belajar tanpa diperintah dan belajar menemukan jawaban sendiri, jangan malu bertanya
kepada orang lain tentang suatu masalah yang tidak dimengerti atau tidak diketahui, rajin
membaca buku kerohanian dan buku-buku lain yang berguna dalam kehidupan. (korelasi
dengan karakter kerja keras dan gemar membaca)
f. Upasthanigraha => Menghindari berduaan dengan lawan jenis di tempat yang sepi,
mengindarkan diri dari pikiran kosong agar tidak berpeluang menghayal terhadap hal-hal yang
porno, tidak menonton tayangan televisi yang menyiarkan film-film dewasa, hindari membaca
komik atau menonton VCD Porno, sibukkanlah diri dengan kegiatan-kegiatan positif, seperti
olahraga, kursus, ekstra kulikuler, belajar menari, Pramuka, megambel. (korelasi dengan
karakter disiplin)
g. Bratha => Berjanjilah dari lubuk hati yang paling dalam, taatilah apa yang menjadi
janjimu, seperti; saya ingin menjadi orang yang berguna, saya ingin menjadi orang yang berbakti
kepada orang tua, saya ingin menjadi orang yang berguna dalam keluarga, janji dalam hati
bukan untuk diingkari tetapi untuk ditaati (korelasi dengan karakter jujur, disiplin, dan tanggung
jawab)
h. Upawasa => Hindari memakan makanan yang berlebihan karena nafsu belaka, aturlah
jadwal makan, misalnya makan teratur yaitu sarapan pagi, makan siang dan makan sore secara
teratus, mengendalikan nafsu makan, misalnya makanlah secukupnya sesuai kebutuhan tubuh,
jangan makan yang berlebihan, menghindari sikap rakus (korelasi dengan karakter disiplin)
i. Mona => Hindari berkata kasar, hindari perkataan mencaci maki, hindari
perkataan bohong, hindari mengeluarkan tata-kata hinaan maupun ejekan, jangan
mengeluarkan perkataan mengancam, hindarkan diri untuk tidak berkata yang kotor dan jorok
(korelasi dengan karakter jujur, toleransi, komunkatif, dan cinta damai)
j. Snana => Rajin mandi 2 kali sehari yaitu pagi hari sebelum sekolah dan sore hari,
rajin merawat badan, misalnya: memotong rambut yang panjang, memotong kuku, menyikat
gigi, mencuci pakaian sendiri, mandi dengan menggunakan air bersih dan memakai sabun, rajin
sembahyang baik di sekolah dengan Tri Sandya dan di rumah di sore hari melaksanakan Tri
Sandya dan Kramaning Sembah (korelasi dengan karakter religius, dan disiplin)

Anda mungkin juga menyukai