Nama Kelompok:
1. I Gusti Ngurah Agung Raditya Dwipayana (08)
2. Komang Dhimex Zhamber Prabu Fladi Wiyasa (23)
3. Ketut Bagus Ngurah Darmayasa (22)
4. I Wayan Juli Hartawan (19)
5. Kadek Datatria Brahmanda Santika (20)
6. Ni Made Ayu Galuh Gayatri (35)
7. Ni Kadek Evalina Putriani (30)
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu,
Atas Asung Kertha Wara Nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan
Yang Maha Esa) saya telah dapat menyusun/menyelesaikan makalah
Agama Hindu ini. Adapun tujuan judul makalah yang kami sajikan ini
adalah “ Menghubungkan Nilai-Nilai Ajaran Dharmasastra dengan
Kaliyuga”.
1
Daftar Isi
Halaman
Kata pengantar.................................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2.Rumusan Masalah............................................................................. 2
1.3.Tujuan............................................................................................... 2
1.4.Manfaat............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Dharmasastra.................................................................. 3
2.2. Pengertian Kaliyuga………………………………………................... 3
2.3. Kutipan sloka-sloka………………………………………………….4
2.4. Nilai-nilai Dharmasastra dengan Kaliyuga………………………...5
BAB III PENUTUP
3.1. Simpulan.......................................................................................... 6
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa sumber-sumber hukum Hindu?
2. Apa saja sloka-sloka yang terkandung dalam ajaran Dharmasastra dengan
Kaliyuga?
3. Apa saja nilai-nilai Dharmasastra yang ada pada zaman Kaliyuga?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sumber-sumber hukum Hindu
2. Untuk mengetahui apa saja sloka-sloka yang terkandung dalam ajaran
Dharmasastra dengan Kaliyuga?
3. Untuk mengetahui nilai-nilai Dharmasastra pada zaman Kaliyuga
1.4 Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui sumber-sumber hukum
hindu yang salah satunya ada dalam Dharmasastra dan untuk menuntaskan semua
penilain dalam mata pelajaran Agama Hindu.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
2.3. Kutipan sloka-sloka
Didalam kitab Parasara Dharmasastra dijumpai beberapa uraian tentang aturan
keimanan, aturan aturan kebajikan, kewajiban keagamaan, dan pelaksanaan upacara
keagamaan yang harus dipatuhi dan ditaati oleh umat manusia atau para anggota
keempat golongan manusia (Catur Varna) pada kelahiran atau kehadirannya di zaman
Kali. Sloka sloka Parasara Dharmasastra (Maswinara, 2001:23-27) tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Penerapan amal sedekah (danam) pada masa Kali (Parasara
Dharmasastra,1.23)
2. Sumber hukum Parasara diperuntukan pasa zaman Kali (Parasara
Dharmasastra,1.24)
3. Zaman Kali seseorang manusia yang berdosa itu adalah dirinya sendiri
(Parasara Dharmasasatra, 1.25)
4. Zaman Kali, perbuatan dia sendirilah yang merendahkan derajat seseorang
manusia (Parasara Dharmasastra, 1.26)
5. Sumber energi utama terdapat dalam makanan (dari seseorang) pada
zaman Kali. (Parasara Dharmasastra, 1.30)
6. Kudus, terberkahi dan terbebas dari dosa merupakan keputusan dari
Parasara yang telah diajarkan bagi kesejahteraan dan teguhnya
kesalehan(Parasara Dharmasastra, 1.36)
2.5. Nilai-nilai Dharmasastra dengan Kaliyuga.
6
BAB III PENUTUP
3.1. Simpulan
Berdasarkan materi yang telah dirangkum, dapat disimpulkan bahwa
Dharmasastra mengandung nilai-nilai positif yang harus diterapkan pada
setiap Zaman yang bisa dijadikan pedoman atau tuntunan hidup agar hidup lebih
sejahtera dan untuk mencapai Sorga/Moksa. Adapun aturan tentang keimanan dan
etika yang diberlakukan pada zaman (yuga) ini disebabkan oleh karena para
penyampai hukum (para murni) telah membuat suatu gradasi (peningkatan) pada
pelaksanaan doa penebusan dosa sesuai dengan kapasitas penyesalan.
7
8
alam nasihat agama Hindu, Kaliyuga (Dewanagari: कलीयु ग) (disebut juga "zaman
kegelapan") adalah salah satu dari empat jenjang 100 tahun yang merupakan siklus
dari Yuga. Jenjang lainnya bernama Dwaparayuga, Tretayuga, dan Satyayuga. Menurut
Surya Siddhanta (kitab ilmu astronomis yang menjadi dasar perhitungan kalender Hindu
dan Buddha), Kaliyuga dimulai tengah malam pada pukul 00.00 (atau 24.00), pada
tanggal 18 Februari 3102 SM menurut perhitungan kalender Julian, [1] atau tanggal 23
Januari 3102 SM menurut perhitungan kalender Gregorian, yang mana pada masa
tersebut diyakini oleh umat Hindu sebagai masa ketika Kresna berpulang. Kali Yuga
berlaku selama 432.000 tahun. Pada 100 tahun Kaliyuga, tingkat moralitas yang tersisa
hanya seperempat dari yang hadir pada 100 tahun Satyayuga, sehingga lembu dharma
hanya berdiri dengan satu kaki saja