mendapat sisipan (seselan) el dan akiran (pangiring) an menjadi beladbadan dan 10. Masaung pleting (tundak-tundak- kemudian karena pengaruh pengucapan lalu tundik) menjadi bladbadan. Badbad artinya ulur dan bladbadan artinya pemuluran atau 11. Odak susu (buat-buatang) perpanjangan. Jadi blabbadan, adalah suatu kalimat yang dimulurkan atau diperpanjang, 12. Nelung dasa lima (pasasur-ngangsur) sehingga dapat melukiskan apa yag dimaksud oleh si pembicara. Kalau kita 13. Kubur Bali (sema-semaya) perhatikan bladbadan itu sebenarnya terdiri dari tiga untai, yaitu: 14. makunyit dialas (temu-matemu)
1. Kalimat pertama, adalah kalimat 15. madasar meka( rasa-rasain)
biasa dan merupakan tumpuan bagi kalimat berikutnya (dadi 16. Melalawar gerang ( sager- giing/bantang) menyanggerang)
2. Kalimat kedua, adalah merupakan 17. Mesok gedenan (bodang-ngodag-
arti sejati daripada apa yang ngodag) dimaksud oleh kalimat pertama (arti sejati) 18. majaring bukal ( tepis-nepis)
3. Kalimat ketiga, adalah merupakan 19. Mablauk ngindang (capung-
arti paribahasa (kias), yang didapat ngapung) dengan jalan mengambil persamaan bunyi (sajak) daripada kalimat kedua 20. Makutun lambang (seksek- dan bila perlu diberi imbuhan ngaseksek)
dimaksud adalah ngambul, biasanya kalimat kedua tidak disebut lagi, cukup hanya dalam 22. Matulang nyuh (kau-tau) pikiran saja. Jadi dengan mengatakan : Majempong bebek, orang sudah mengerti, 23. Maraab umah (genteng genting) bahwa yang dimaksud ialah ngambul. 24. Maraab umah ( lalang-alangan) Contoh-contoh, umpamanya : 25. Muwat pandan (bagu-ngagu) 1. Macarang nyuh (papah-ngepah) 26. Mabukun tiing (lawas-lawas=lama) 2. madamar di langit (bulan-bulanan- bulanan) 27. Matabia cenik ( tabia krinyi-krinyi)