Pengantar
Anggah-ungguhing basa Bali adalah istilah untuk tingkatan-tingkatan bahasa dalam
bahasa Bali, yang pemakaiannya telah diresmikan dalam Pesamuhan Agung (Loka Karya)
Bahasa Bali III tahun 1974 di Singaraja. Sebelumnya ada beberapa istilah untuk menyebutkan
tingkatan-tingkatan bahasa dalam bahasa Bali, antara lain : Masor Singgih atau Sor Singgih
Basa, Kasar-Alus, Undag-undagan Basa, dan Warna-warna Bahasa (Suasta: 14). Dari beberapa
istilah trsebut, yang paling sering kita dengarkan dan sering diucapkan masyarakat suku Bali
sampai sekarang adalah Sor Singgih Basa.
Berdasarkan tatacara pembentukan anggah-ungguhing basa Bali, maka yang paling
mendasar untuk dipahami dalam ussaha meningkatkan kemampuan berbicara dengan bahasa Bali
adalah perbedaan rasa bahasa kata-kata bahasa Bali. Berdasarkan rasa bahasanya kata-kata
bahasa Bali dapat dibedakan menjadi empat, yaitu : (1) kata alus; (2) kata mider; (3) kata andap;
dan (4) kata kasar.