Karakteristik bahan serat alam yang menjadi perhatian adalah pada permukaan seratnya, seperti
kehalusan, kekuatan, daya serap, dan kemuluran atau elastisitas. Bahan tekstil dari selulosa (kapas)
memiliki beberapa karakteristik seperti, bahan terasa dingin dan sedikit kaku, mudah kusut,mudah
menyerap keringat, rentan terhadap jamur, dan mudah terbakar.
Sementara serat sutra mempunyai ciri-ciri berkilau, sangat bagus dan lembut, tidak mudah kusut,
sangat halus, kekuatannya tinggi, tahan terhadap sinar matahari, daya serap cukup tinggi, tidak mudah
berjamur, mudah terbakar, berbau seperti rambut terbakar, bekas pembakaran berbentuk abu hitam, bulat,
serta mudah dihancurkan.
Serat wol mempunyai ciri-ciri agak kuat, tidak berkilau, keriting, kekenyalan tinggi, elastisitas
tinggi, dan merupakan penahan panas yang baik, tahan terhadap jamur dan bakteri. Berdasarkan
karakteristik tersebut, kita dapat melakukan perawatan pada bahan serat alam lebih maksimal. Hal ini
dilakukan agar kualitas bahan serat tetap terjaga dan tahan lama.
Bahan-bahan serat hewan dapat diolah dengan berbagai cara dan dilakukan dengan beberapa
tahap pengolahan, seperti pencukuran, pembersihan dengan cara pencucian, pengeringan, dan kemudian
dipintal. Hasil dari pemintalan diperoleh benang yang dapat dijadikan sejumlah produk yang bernilai jual
tinggi. Produk yang dihasilkan dari bulu domba sering diolah dengan teknik tenun. Serat bulu domba atau
wol memiliki kelebihan di antaranya berat, hangat, dan halus. Oleh sebab itu, bahan serat ini cocok
dimanfaatkan sebagai produk fesyen.