Anda di halaman 1dari 3

MATERI PRAKARYA KELAS VII

BAB II
KERAJINAN TEKSTIL

A. PENGERTIAN KERAJINAN
Kerajinan adalah bagian dari seni terapan dalam membuat sesuatu untuk tujuan fungsional dan
keindahan.

B. FUNGSI KERAJINAN TEKSTIL


 Fungsi penghias, kerajian yang dibuat sebagai hiasan. Contoh : hiasan dinding.
 Fungsi benda pakai, kerajinan yang dibuat untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh :
pakaian, tas, dan aksesoris.
 Fungsi kelengkapan ritual, kerajinan yang mengandung simbol-simbol tertentu sebagai benda magis
yang berkaitan dengan spiritual dan kepercayaan. Contoh : ulos dan kain tenun yang dikenakan saat
upacara tertentu.
 Fungsi simbolik, kerajinan tekstil tradisional yang selain sebagai hiasan juga berhubungan dengan
spiritual. Contoh : tapestri, tenun, batik.

C. PRINSIP KERAJINAN FUNGSI HIAS DAN FUNGSI PAKAI


 Keunikan bahan kerajinan
Keunikan dan karakteristik bahan dasar yang digunakan dalam kerajinan akan mempengaruhi teknik
pengerjaan kerajinan tersebut. Selain itu, teknik pengerjaan kerajinan juga dipengaruhi oleh alat yang
digunakan. Misalny, teknik jahit untuk tekstil menggunakan mesin jahit, teknik ukir menggunkan alat
pahat, dan sebagainya.
 Keterampilan tangan
 Unsur estetik
Nilai estetik karya kerajinan dapat dilihat dari aspek bentuk, warna, ragam hias, dan komposisi.
Fungsi warna sebagai penunjang keindahan dan juga sebagai perlambangan.
 Unsur hiasan (ornament)
Unsur hiasan merupakan unsur dekorasi yang dibuat dengan berbagai cara diantaranya, diukir dan
dicetak. Cara penerapan unsur hiasan pada produk kerajinan yaitu hiasan pada permukaan produk
(hiasan yang dibuat setelah produk kerajinan selesai) dan hiasan terstruktur (hiasan yang dibuat
sejak awal kerajinan dibuat sehingga menyatu dengan produk tersebut).
Ragam hias yang ditampilkan pada produk kerajinan tekstil bertujuan untuk keindahan dan keunikan.

D. TEKNIK DALAM PEMBUATAN KERAJINAN TEKSTIL


 Structural technic
Yaitu susunan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur dari suatu kerajinan tekstil yang dibentuk dari
bahan yang dijalin sesuai teknik pembuatannya. Contoh : tas yang dibuat dengan teknik rajut.
 Decorative technic
Yaitu sentuhan/perlakuan yang diberikan pada permukaan busana yang memberikan efek visual dan
memperindah penampilan. Contoh : tas kain katun yang dijahit lalu diberi hiasan dengan sulam pita.

E. PRODUK KERAJINAN TEKSTIL


1. Tapestri
Yaitu proses penenunan menggunakan 2 benang saling bersilangan. 2 benang tersebut adalah
benang yang sejajar dengan panjang disebut wrap (benang lungsin) dan benang yang sejajar dengan
lebar disebut weft (benang pakan).
Bahan pembuatan hiasan tapestri adalah benang tipis untuk lungsin (sebagai dasar bidang tenunan)
dan benang tebal untuk pakan (sebagai pembuat warna atau motif terstruktur).
Alap pembuatan tapestri adalah kayu spanram yang diberi paku untuk lungsin dan batang kayu
seperti sumpit sebagai pengikat benang yang berjalan.
MATERI PRAKARYA KELAS VII

2. Batik (Merintang kain)


Macam-macam batik :
 Batik pedalaman (klasik)
Yaitu batik yang berkembang pada masa dahulu. Pada masa kejayaan kerajaan Majapahit, batik
hanya digunakan oleh kalangan raja-raja dan petinggi keraton. Batik keraton berkembang diatas
dasar-dasar filsafat kebudayaan Jawa yang mengacu pada nilai spiritual.
Ragam hias batik keraton bernuansa kontemplatif, tertib, simetris, bertata warna terbatas (hitam,
biru tua/wedelan, dan soga/cokelat. Motif pun macam-macam seperti, motif truntum (lambang
cinta kasih) dan motif bunga.
 Batik pesisir
Yaitu batik yang berkembang dalam masyarakat di luar benteng keraton. Ragam hias batik pesisir
cenderung bebas, spontan, dan kasar. Warna yang digunakan lebih dinamis, seperti merah, biru,
hijau, kuning.
Bahan produksi batik yaitu :
o Kain putih (kain primissima, kain prima, kain merses, kain sutera, dan kain katun doby).
o Malam/lilin berfungsi untuk merintang warna agar tidak masuk ke dalam serat kain di bagian
yang tidak dikehendaki. Bagian yang akan diwarnai dibiarkan tidak ditutupi malam. Sebelum
digunakan, malam harus dipanaskan di atas kompor agar mencair. Malam/lilin bersifat cepat
menyerap pada kain, tidak mudah lepas saat pencelupan, tetapi mudah lepas saat pelorotan.
o Zat pewarna batik yaitu pewarna alami (kayu secang, kulit manggis, daun indigo, dan jelawe)
dan pewarna buatan/sintetis (napthol, indigisol, reaktif, dan frozen).

Alat produksi batik yaitu L


o Canting yaitu alat untuk memindahkan dan mengambil cairan. Canting berfungsi semacam
pena yang diisi lilin cair sebagai tintanya. Canting terbagi dua yaitu canting tulis dan canting
cap.
o Kompor
o Wajan

Proses pembuatan batik :


o Nganji : pemberian kanji setelah kain dicuci.
o Ngemplong : penghalusan permukaan kain dengan cara dipukul-pukul menggunakan alat
pemukul dari kayu agar kain tidak kaku dan mudah menyerap warna.
o Nyungging : membuat pola di atas kertas.
o Nuaplak : menjiplak pola dari kertas ke kain.
o Nglowong : memberi lilin/malam pada kain sesuai pola.
o Ngiseni : memberi isian motif ke dalam pola besar.
o Nembok : penutupan pada bagian-bagian tertentu dengan malam agar tetap berwarna putih
saat dilorot.
o Nyolet : memberi warna dengan kuas atau kayu dengan ujung spons.
o Nyelup memberi warna pada kain dengan pencelupan.
o Mopok : memberi isian pada latar belakang pola.
o Nglorod : membuang lilin/malam yang sudah tidak diperlukan lagi agar motif terlihat.
o Nanahi : memberi isian dengan malam pada latar belakang pola.
o Pencelupan warna terakhir dan pelorotan.

3. Sulam / Bordir
Yaitu hiasan yang dibuat di permukaan kain atau bahan-bahan lain dengan jarum jahit dan benang.
Bahan yang digunakan yaitu kain atau benang dari wol, linen, sutera, katun/rayon. Sulaman dengan
benang umunya menggunakan beberapa tusuk dasar yaitu tusuk jelujur, tikam jejak, silang, flanel,
feston, rantai, melekat benang, batang, dan sebagainya.
MATERI PRAKARYA KELAS VII

Jenis sulam :
o Sulaman fantasi : sulaman yang menerapkan beberapa tusuk hias dengan memakai berbagai
warna benang. Motif hiasnya berupa pemandangan, bunga, geometris. Biasanya dibuat pada kain
polos seperti poplin, tetoron, berkolin, harmonis, mori, dan kontras sehingga terlihat sedikit
menonjol
o Sulaman prancis : sulaman yang timbul menggunakan tusuk rantai sebagai penebal. Biasanya
dibuat pada blus, pakaian anak-anak, dan kemeja. Menggunakan tusuk jelujur, tusuk balut, dan
tusuk pipih untuk bagian tepi dan tusuk rantai untuk mengisi daerah kosong.
o Sulaman hongkong : sulaman yang dijahit secara bolak-balik menggunakan variasi tusuk pipih
yang dikombinasikan dengan warna yang bertingkat di seluruh permukaan motif. Motif nya
berupa tumbuhan dan hewan dengan campuran warna hitam putih.
o Sulaman terawang : sulaman dengan hias geometris dengan bentuk empat persegi panjang yang
memiliki lubang dihias dengan trens (rentangan benang) dan bisa dihias menggunakan teknik
sisipan.

4. Jahit Aplikasi
Yaitu teknik menghias permukaan kain dengan cara menempelkan guntingan kain pada kain yang
berbeda warna dengan dasar kain, selanjutnya diselesaikan dengan jahit tangan teknik sulam
menggunakan tusuk hias feston.
Jenis-jenis jahit aplikasi :
o Jahit aplikasi standar (onlay)
Yaitu teknik membuat benda kerajinan tekstil yang dikerjakan dengan cara membuat gambar
pada kain kemudian digunting dan ditempel pada lembaran kain kemudian diselesaikan dengan
teknik sulam.
o Jahit aplikasi pada potong sisip (inlay)
Yaitu teknik menghias permukaan kain dengan melubangi bagian dasar kain yang telah digambari
motif sesuai rencana kemudian ditempel kain dengan warna berbeda kemudian diselesaikan
dengan tusuk hias feston
o Jahit aplikasi potong motif
Yaitu teknik menghias permukaan kain dengan cara memotong motif yang ada pada kain
kemudian ditempel pada permukaan kain.
o Jahit aplikasi pada lipat potong
Yaitu teknik menghias permukaan kain yang dikerjakan dengan tangan atau mesin, caranya
melipat lembaran kain kemudian dipotong sesuai rencana kemudian ditempel pada dasar kain.
Cara ini bisa dipadukan dengan sulam datar.
o Jahit aplikasi pengisian
Yaitu teknik menghias permukaan kain yang dikerjakan secara manual atau mesin, caranya
menambah potongan kain yang berbeda warna atau penambahan pita dan renda.

Alat produksi jahit aplikasi : jarum jahit, gunting,pentul, bantalan jarum, tudung jari, alat pemasuk
benang, pemidangan, pensil/kapur jahit, cukil/pendedel, dan setrika.
Bahan produksi jahit aplikasi : benang jahit/benang sulam dan kain bermotif atau polos dan kain
felt.

Anda mungkin juga menyukai