Anda di halaman 1dari 4

BAB II KERAJINAN TEKSTIL

Banyak Kerajinan Indonesia yang telah dikenal di mancanegara. Contohnya batik.


Batik merupakan dalah satu kekayaan bangsa Indonesia yang tersebar ke seluruh
pelosok negeri. Kerajinan batik merupakan karya kerajinan tekstil khas Indonesia
yang telah menjadi warisan budaya bangsa. Kekhasan batik tercermin dari
banyaknya motif batik yang ada di Indonesia.

A. Fungsi dan Prinsip Kerajinan Tekstil

Tekstil adalah sebuah bahan berasal dari serat yang diolah menjadi benag atau kain
untuk dijadikan sebagai bahan pembuatan pakaian atau kerajinan lainnya.

Berikut diuraikan berbagai tujuan dari produk kerajinan tekstil:

1. Fungsi penghias, kerajian dibuat sebagai hiasan dan tidak memiliki makna tertentu
selain menghias. Contohnya hiasan dinding.

2. Fungsi benda pakai, kerajinan dibuat berdasarkan tujuan untuk digunakan sebagai
kebutuhan sehari-hari. Contohnya busana, tas, dan aksesori

3. Fungsi kelengkapan Ritual, kerajian yang mengandung simbol-simbol tertentu dan


berfungsi sebagai benda magis berkaitan dengan kepercayaan dan spiritual.
Contohnya ulos yang dikenakan saat upacara penikahan, pemakaman, dan pesta adat
lainnya.

4. Fungsi simbolik, kerajinan tekstil tradisional sebagai hiasan juga berfungsi


melambangkan hal tertentu yang berhubungan dengan nilai spiritual. Contohnya
tapestri, tenun dan batik yang dibuat dengan motif simbolik.

B. Jenis dan Karakteristik Kerajinan Tekstil

Berikut bahan tekstil dikelompokkan menurut jenisnya:

1. Serat alam yaitu serat yang berasal dari alam.

2. Serat sintetis yaitu serat yang molekulnya disusun dengan sengaja oleh manusia.
Contohnya rayon, nilon, dan poliester.

3. Serat campuran yaitu serat campuran serat alam dan serat sintetis.
Berikut dua teknik dalam pembuatan kerajinan tekstil, yaitu structural dan decorative.

a. Structural technic adalah susunan garis, bentuk warna, dan tekstur dari suatu
kerajinan tekstil yang dibentuk dari bahan yang dijalin sesuai teknik pembuatannya.
Contohnya tas yang dibuat dengan teknik rajut.

b. Decorative technic adalah sentuhan/perlakuan yang diberikan pada permukaan


busana yang memperindah penampillan.

C. Proses Produksi Kerajinan Tekstil

1. Kerajinan Tapestri

Istilah tapestri berasal dari kata “tapiesseries” (bahasa Prancis) yang berarti penutup
lantai atau bahasa latin trapesium. Sedangkan dalam bahasa Indonesiadisebut
permadani. Tapestri adalah sebuah teknik membuat karya tekstil dengan cara
menenun benang-benang, serat-serat, dan bahan lain.

Alat dan Bahan pembuatan tapestri yaitu:

a. Bentangan (Spanram), digunakan untuk mengaitkan benang lungsi dan lajinan pakan
yang membentuk corak atau motif tenunan. Spanram dapat dibuat degan bahan kayu
yang salah satu sisinya saling berhadapan diberi paku dengan ukuran 1 cm
antarpakunya.

b. Gunting

c. Sisir, digunakan untuk merapatkan benang-benang yang sudah di tenun.

d. Paku penggulung, digunakan untuk menyisipkan benang pakan pada benang lungsi
sehingga membentuk corak atau motif tertentu.

e. Jarum pipih kayu, berfungsi untuk memasukkan benang pakan.

f. Benang, sebagai bahan utama untuk membuat tenun tapestri.

Teknik tapestri ada dua diantaranya :

1) Teknik tenun simetris yaitu teknik dengan memasukkan benang pakan sejajar
dengan tenunan benang pakan lainnya, dan terkait diantara benang lungsi sehingga
membentuk ragam hias.

2) Teknik tenun Asimetris yaitu teknik menenun dengan benang pakan ditenun
menyilang pada benang lungsinya dan dilakukan berulang-ulang sesuai dengan
desain ragam hias yang dibuat.

2. Kerajinan Batik

Kerajinan batik merupakankarya kerajinan tekstil khas Indonesia yang telah menjadi
warisan budaya bangsa. Kekhasan batik tercermin dari banyaknya motif batik yang
ada di Indonesia.

 Batik pedalaman (Klasik) adalah pengkategorian batik yang berkembang di masa lalu.
Dahulu pembatik-pembatik hanya ditemui di daerah pedalaman. Selain itu, juga tidak
sembarang orang dapat melakukan proses pembatikan, sehingga jarang dijumpai di
lingkungan masyarakat luas.
 Batik pesisir adalah batik yang berkembang di masyarakat yang tinggal di luar benteng
keraton, sebagai akibat dari pengaruh budaya daerah di luar pulau Jawa. Selain itu,
adanya pengaruh budaya asing seperti Cina dan India, termasuk agama Hindu dan
Budha, hal ini menyebabkan batik tumbuh dengan berbagai corak yang beraneka
ragam.

Beberapa contoh motif batik pesisir yaitu motif trumtum yang merupakan
lambang cinta kasih yang tulus tanpa syarat, abadi, dan semakin lama semakin terasa
subur berkembang (tumaruntum). Motif bunga dan tumbuhan memiliki makna untuk
selalu menjaga kelestarian alam.

a. Bahan Produksi Batik

 Kain putih yang baisanya berbahan katun.

 Malam/Lilin adalah bahan yang dipergunakan untuk membantik. Sebelum digunakan,


lilin dicairkan terlebih dahulu di atas kompor. Lilin akan menutupi bagian kain yang
tidak diwarnai.

 Zat pewarna digunaikan untuk mewarnai kain. Terdapat dua jenis zat pewarna, yaitu
pewarna sintetis dan pewarna alami. Pewarna sintetis untuk batik terdiri dari napthol,
indigosol, reaktif, dan frozen. Pewarna alami contohnya kayu kacang, kulit manggis,
daun indigo, dan jelawe.

b. Alat Produksi Batik

 Canting adalah alat yang dipakai untuk memindahkan atau mengambil cairan. Canting
berfungsi sebagai peda, yang diisi lilin malam cair sebagai tintanya. Cating juga ada
yang lebih modern yaitu cating elektrik. Kemudian juga ada cating cap yang terbuat
dari tembaga yang berbentuk sesuai dengan gambar atau motif yang dikehendaki.

 Kompor adalah alat yang digunakan untuk membuat api untuk memanaskan lilin.

c. Proses pembuatan Batik

Ada 3 teknik dalam pembuatan batik, yaitu teknik cap, teknik tulis serta teknik
campuran tulis dan cap. Batik tulis dikerjakan menggunakan canting dengan lilin.
Berikut istilah yang digunakan dalam pembatikan :

1. Nganji yaitu pemberian kanji setelah kain di cuci

2. Ngemplong yaitu penghalusan permukaan kain dengan cara dipukul-pukul


menggunakan alat pemukul dari kayu agar kain tidak kaku dan mudah menyerap
warna.

3. Nyungging yaitu membuat pola di atas kertas

4. Nuaplak yaitu menjiplak pola dari kertas ke kain

5. Nglowong yaitu memberi lilin pada kain sesuai pola


6. Ngiseni yaitu memberi isian motif ke dalam pola besar.

7. Nembok yaitu penutupan pada bagian-bagian tertentu dengan lilin agar terlihat tetap
berwarna putih saat di lorot.

8. Nyolet yaitu memberi warna dengan kuas atau kayu dengan ujung spon

9. Nyelup yaitu memberi warna pada kain dengan pencelupan

10. Mopok yaitu memberi isian pada latar belakang pola

11. Nglorod yaitu membuang lilin yang sudah tidak diperlukan lagi agar motif batik
terlihat

12. Nanahi yaitu memberi isian dengan malam pada latar belakang pola

13. Selanjutnya dapat dilakukan pencelupan warna terakhir dan pelorotan.

3. SULAM

Sulam atau bordir merupakan hiasan dari benang yang dijahitkan pada kain. Pada
umumnya sulaman dengan benang menggunakan beberapa jenis tusuk dasar seperti
tusuk silang, tusuk lurus, diagonal, tusuk ikal, dan tusuk bintang.

Hasil akhir sulaman dapat dibedakan seperti berikut :

a. Sulam datar : hasil sulaman rata dengan permukaan kain,

b. Sulam terawang (kerawang) hasil sulaman berlubang-lubang. Misalnya untuk taplak


meja dan pinggiran kebaya.

c. Sulam timbul, hasil sulaman membentuk tekstur di permukaan kain sesuai motif yang
dibuat.

Anda mungkin juga menyukai