KERAJINAN TEKSTIL
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa , karena berkat rahmat dan karunia-Nya,
Makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu,
harapan dan mendapat daya dukung sarana. Makalah ini
berjudul Kerajinan Tekstil. Makalah ini di selesaikan
dengan kemampuan dan keterbatasan Penulis. Kami
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
banyak kekurangan yang masih memerlukan banyak
perbaikan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun untuk penyempurnaan
makalah ini.
Kami selaku penyusun berharap semoga hasil-hasil
yang dituang dalam Makalah ini ada manfaatnya bagi
masyarakat, lingkungan , dan ilmu pengetahuan siswa
siswi SMA Negeri 1 Bontang
Bontang,06 Agustus
2016
Daftar Isi
Kata Pengantar.....i
Daftar Isi...........ii
Bab 1 Kerajinan Tekstil...................1
A.Pengertian Kerajinan Tekstil...........................................................................................1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
BAB 1
KERAJINAN TEKSTIL
A. PENGERTIAN KERAJINAN TEKSTIL
Kerajinan tekstil merupakan karya seni atau kerajinan yang dibuat
atau memakai tekstil sebagai bahan utama. Tekstil adalah bahan yang
berasal dari serat yang diolah menjadi benang atau kain sebagai bahan
untuk pembuatan busana dan berbagai produk kerajinan lainnya. Dari
pengertian tekstil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa bahan/produk
tekstil meliputi produk serat, benang, kain, pakaian dan berbagai jenis
benda yang terbuat dari serat. Pada umumnya bahan tekstil
dikelompokkan menurut jenisnya sebagai berikut:
1. Berdasar jenis produk/bentuknya: serat staple, serat filamen,
benang, kain, produk jadi (pakaian / produk kerajinan dll)
2. Berdasar jenis bahannya: serat alam, serat sintetis, serat
campuran
3.
Berdasarkan
jenis
warna/motifnya:
putih,
berwarna,
bermotif/bergambar
4. Berdasarkan jenis kontruksinya: tenun, rajut, renda, kempa.
benang tunggal, benang gintir.
Perkembangan industri tekstil berkembang sangat pesat. Saat ini
banyak perancang atau desainer yang menghasilkan karya-karya busana
modern. Tetapi tidak sedikit yang mengembangkan ide dari kerajinan
tekstil tradisional Indonesia agar dikenal luas oleh dunia. Berikut
pembagian kerajinan tekstil Indonesia.
BAB 2
JENIS JENIS KERAJINAN TEKSTIL
1. Batik
2. Songket
3. Tenun
4. Jahit tindas
tekstil dengan cara mengisi atau melapiskan kain dengan bahan pelapis,
kemudian dijahit pada bagian atas kain sesuai dengan desain.
Jenis jahit tindas:
1. Jahit tindas pengisi lembaran (wadded quilting) merupakan teknik
menjahit dengan cara mengisi atau melapisi diantara dua kain dengan
bahan pelapis yang berupa lembaran, kemudian dijahit sesuai pola
(gambar).
2. Jahit tindas pengisi susulan (padded/stuffed quilting) merupakan teknik
menjahit tindas datar tetapi pada bagian tertentu ditambahkan isian
susulan (busa, dakron) untuk mendapatkan kesan yang lebih menonjol.
3. Jahit tindas pengisi tali (corded quilting)
Pada prinsipnya sama dengan pengisi susulan, bedanya menggunakan
tali, penyelesaian bisa dijahit mesin atau tangan.
4. Jahit tindas efek bayangan merupakan gabungan dari jahit tindas
pengisi lembaran, susulan/tali hanya ada penambahan kain transparan
pada permukaan kain.
Bahan pelapis: - Koldore - Dakron - Busa - Tali - Kapas
5. Sulam
Bordir atau sulaman adalah hiasan yang dibuat di atas kain atau
bahan-bahan lain dengan jarum jahit dan benang. Selain benang, hiasan
untuk sulaman atau bordir dapat menggunakan bahan-bahan seperti
potongan logam, mutiara, manik-manik, bulu burung, danpayet
Hasil akhir sulaman dapat dibedakan menjadi:
Sulam datar: hasil sulaman rata dengan permukaan kain
Sulam terawang (kerawang): hasil sulaman berlubang-lubang,
6. Perca
7. Tapestri
8. Cetak saring
9. Makrame
BAB 3
MOTIF RAGAM HIAS PADA KERAJINAN TEKSTIL
Ragam Hias Tekstil
Ragam hias adalah bentuk dasar hiasan yang biasanya akan menjadi
pola yang diulang-ulang dalam suatu karya kerajinan atau seni.Ragam
hias Nusantara dapat ditemukan pada motif batik, tenunan, anyaman,
tembikar, ukiran kayu, dan pahatan batu. Ragam hias ini muncul dalam
bentuk-bentuk dasar yang sama namun dengan variasi yang khas untuk
setiap daerah. Dalam karya kerajinan atau seni Nusantara tradisional,
sering kali terdapat makna spiritual yang dituangkan dalam stilisasi ragam
hias.
Terdapat ragam hias asli Nusantara, yang biasanya merupakan
stilisasi dari bentuk alam atau makhluk hidup (termasuk manusia), dan
ada pula ragam hias adaptasi pengaruh budaya luar, seperti dari
Tiongkok, India, Persia.
Pada kerajinan tekstil, estetika atau keindahannya dimunculkan oleh
bentuk kerajinan, tekstur material, warna serta yang paling menonjol
adalah ragam hiasnya. Ragam hias dan warna pada tekstil tradisional
umumnya memiliki simbol dan makna tertentu, sedangkan pada tekstil
modern ragam hias cenderung berfungsi sebagai nilai tambah estetika
atau keindahan.
1. Ragam Hias Murni, ialah ragam hias yang hanya berfungsi untuk
memberi nilai tambah estetika pada benda tersebut dan tidak
berhubungan dengan nilai fungsi benda tersebut. Salah satu contoh
ragam hias murni adalah ragam hias pada pakaian (bordir dan
batik),
2. Ragam Hias Simbolis, ialah ragam hias yang selain berfungsi
memperindah juga memiliki makna tertentu yang bersumber dari
adat istiadat, agama maupun sistem sosial, yang harus ditaati
norma-normanya untuk menghindari salah pengertian bagi
pengguna ragam hias tersebut. Contoh ragam hias ini di antaranya
kaligra , ragam hias pohon hayat, ragam hias burung phoenix,
ragam hias swastika, dan sebagainya. Misalnya Simbol dari pedang
Dzul Fiqar, yang diabadikan dalam bentuk motif batik periode awal
masuknya budaya Islam Arab di bumi Nusantara
Secara garis besar, ragam hias pada masyarakat yang hidup di
pesisir pantai banyak menggunakan bentuk-bentuk binatang laut,
maupun bentuk alam seperti awan, bintang, bulan dan matahari.
Masyarakat yang tinggal di tepi hutan dan pegunungan banyak
menggunakan ragam hias dari bentuk tumbuh-tumbuhan, buah, burung,
dan serangga yang sering mereka jumpai di lingkungannya. Namun, tidak
Ragam Hias
1.
2.
Ragam
Hias
Tumbuh-tumbuhan
adalah ragam hias yang mengambil
inspirasi dari tumbuh-tumbuhan pada
wilayah tertentu untuk dimodi kasi
menjadi
ragam
hias
yang
mencerminkan ciri khas wilayah
tersebut.
3.
Contoh
4.
1.
2.
Jenis
pola
ulang
himpunan
(assemblage), yaitu bentuk pola yang
tiap
bagian
merupakan
suatu
kelompok
dan
kumpulan
dari
beberapa bentuk atau unsur yang
masih bersifat satu kesatuan.
3.
Contoh
Pola pada ragam hias biasanya terdiri atas ragam hias pokok, ragam
hias pendukung, dan ragam hias isian atau pelengkap. Proses penataan
ragam hias secara garis besar dapat dikelompokkan dalam proses sebagai
berikut.
1.
Proses pengulangan sejajar, baik secara vertikal maupun horizontal,
disusun dalam posisi yang sama, jarak dan ukuran yang sama. Proses
tersebut sangat mudah dijumpai dalam ragam hias geometris sebagai
desain tepi maupun dalam susunan diagonal dan sudut.
2.
Proses pengulangan berpotongan, yaitu pada proses pembuatan
motif saling bertumpangan dan berpotongan terhadap bidang gambar.
Ragam hias pada tekstil tradisional pada umumnya menggunakan
proses pengulangan yang disusun simetris. Pada tekstil modern, proses
pengulangan ragam hias, baik yang sejajar maupun yang berpotongan,
selain disusun secara simetris sering pula digunakan secara asimetris,
bahkan bersifat acak. Ragam hias tekstil memiliki manfaat untuk
memperindah tampilan tekstil, membuat tekstil bernilai jual tinggi, lebih
diminati banyak orang.
BAB 4
BAHAN DAN ALAT PEMBUATAN PRODUK
KERAJINAN TEKSTIL
Bahan yang dapat digunakan dalam pembuatan produk kerajinan
tekstil diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu: bahan utama dan bahan
pelengkap. Pada pembuatan produk kerajinan tekstil bahan yang
digunakan harus disesuaikan dengan jenis benda yang akan dibuat, fungsi
dari benda tersebut, serta teknik yang akan digunakan.
Secara umum bahan utama yang dapat dipergunakan dalam
pembuatan produk kerajinan tekstil adalah bahan tekstil yang tebuat dari
serat alam atau serat polyester baik itu berupa kain tenun, rajut, kempa,
ataupun berupa benang/tali, contoh bahan-bahan tekstil yang dapat
dipergunakan dalam pembuatan produk kriya tekstil adalah kain katun,
kain satin, benang katun, benang nylon, tali koor, kain flanel, dan pita.
Pada pembuatan produk kerajinan tekstil bahan pelengkap memiliki
fungsi memperindah atau menyempurnakan tampilan benda yang dibuat.
Penggunaan bahan pelengkap pun sama dengan bahan utama yaitu harus
disesuaikan dengan jenis benda yang dibuat,fungsi benda, serta teknik
pembuatan yang digunakan. Bahan pelengkap yang umumnya digunakan
adalah bahan tekstil yang terbuat dari serat alam ataupun polyester
seperti kain pelapis/pengeras, busa pelapis, dakron, kain furing, renda,
pita dan retsluiting.
Alat yang dapat digunakan dalam pembuatan produk kerajinan tekstil
dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu: alat utama dan alat penunjang.
Alat utama terdiri dari: mesin jahit, alat-alat menjahit, gunting, pita ukur,
papan landasan dan lain-lain. Adapun alat penunjang terdiri dari: mata
itik, lem, lilin bakar, pemidangan, jarum T dan lain-lain.
BAB 5
MANFAAT PENGEMASAN KERAJINAN KARYA TEKSTIL
Dalam suatu kerajinan tekstil tentulah akan ada proses pengemasan
dan proses ini bermanfaat untuk :
1. kemampuan /daya membungkus yang baik untuk memudahkan
dalam penanganan.
2. kemampuan melindungi isinya dari berbagai resiko dari
luar,misalnya dingin/panas.
3. kemampuan sebagai sumberdaya tarik konsumen.
4. sebagai persyaratan ekonomi,artinya kemampuan dalam memenuhi
keinginan pasar
5. mempunyai ukuran,bentuk,dan bobot yang sesuai dengan standar
yang ada.
PENGEMASAN TEKSTIL
Pengemasan dan perawatan memiliki kesamaan tujuan, yaitu untuk
membuat produk menjadi awet dan tahan lama. Pengemasan melindungi
produk agar tidak mengalami penurunan kualitas pada saat sampai ke
pembeli. Selain befungsi sebagai pelindung, kemasan juga memiliki fungsi
untuk kembudahan membawa serta pengiriman, memberikan informasi,
dan
untuk
menjadi
daya
tarik
bagi
calon
pembeli.
Pengemasan produk kerajinan selain menjagakebersihan dan kualitas
produk tetap baik, juga akanmemudahkan dalam proses pengiriman produ
k. Pengemasan datu kodi. Teknik pengemasan yang baik akan menjaga
kualitas produk dalam pengiriman ke tempat tujuan.
BAB 6
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Jadi kesimpulannya adalah Pengetahuan tentang jenis dan sifat serat
tekstil merupakan modal dasar bagi mereka yang akan terjun di Industri
tekstil dan fashion Pengetahuan tentang jenis dan sifat serat tekstil
sangat
diperlukan
untuk
mengenali,
memilih,
memproduksi,
menggunakan dan merawat berbagai produk tekstil seperti serat, benang,
kain, pakaian dan tekstil lenan rumah tangga lainnya. Karakteristik dan
sifat bahan tekstil sangat ditentukan oleh karakteristik dan sifat serat
penyusunnya. Disamping itu sifat-sifat bahan tekstil juga dipengaruhi oleh
proses pengolahannya sperti dari serat dipintal menjadi benang, dari
benang ditenun menjadi kain kemudian dilakukan proses penyempurnaan
hingga menjadi produk jadi. Oleh karena itu untuk memahami lebih jauh
tentang bahan tekstil diperlukan pengetahuan tentang karakteristik dan
sifat berbagai jenis serat dan teknik pengolahannya menjadi bahan tekstil.
B.KRITIK DAN SARAN
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan
sampaikan
kepada
kami.
Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema'afkan dan
memakluminya, karena kami adalah hamba Tuhan yang tak luput dari
kesalahan.