Anda di halaman 1dari 12

BAB 1

MENERAPKAN RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL

Ragam hias bersumber dari bentuk-bentuk flora, fauna, alam benda, geometris dan
figurative yang sudah distilisasi/ stilasi ( digayakan). Ragam hias dapat diterapkan untuk
menghias atau memperindah berbagai produk, baik produk dari bahan buatan maupun produk
dari bahan alam. Produk dari bahan buatan artinya barang atau benda yang dibuat oleh manusia
dengan cara mengolah bahan-bahan tertentu sehingga menghasilkan bahan yang berbeda dari
sifat bahan dasarnya. Ragam hias pada bahan buatan contohnya pada produk-produk dari bahan
kaca, keramik, plastic, fiber, tekstil, kertas, dan sebagainya. Pada pembelajaran ini akan kita
pelajari tentang penerapan ragam hias pada bahan buatan khususnya bahan tekstil.

Mengamati.
1 2 3

4 5 6

7 8 9
1. Penerapan ragam hias pada bahan apa sajakah yang terdapat pada gambar diatas ?
2. Gambar nomor berapakah yang merupakan ragam hias pada bahan tekstil ?
3. Sesuai gambar tersebut, teknik apa sajakah yang lazim digunakan untuk menerapkan
ragam hias pada bahan tekstil ?

Informasi
Indonesia merupakan Negara kepulauan yang sangat kaya dengan berbagai jrnis ragam
hias yang diterapkan pada bahan tekstil. Hasil ragam hias tersebut dipengaruhi oeh adat istiadat,
lingkungan alam, keadaan social masyarakat, dsb. Setiap ragam hias dari berbagai daerah di
Indonesia terutama yang bersifat tradisional, kebanyakan memiliki makna simbolis sesuai
dengan kepercayaan masyarakat daerah setempat. Contohnya motif batik sidomukti dan motif
tenun Batak.
Motif batik Sidomukti, menurut asal katanya sido berarti jadi mukti berarti
makmur/sejahtera. Batik ini dipakai oleh pengantin laki-laki dan perempuan dengan harapan
setelah menikah bisa membina rumah tangga yang hidup sejahtera dan bahagia.
Selain motif batik, motif tenun dari berbagai daerah di Indonesia juga memiliki makna
filosofis yang mendalam, contohnya motif tenun Dayak. Ciri khas dari tenun Dayak adalah motif
manusia yang disebut mansia. Motif tenun ikat Dayak banyak menerapkan unsur-unsur motif
yang bersumber dari alam seperti tanaman yang mirip dengan pucuk rebung dan hewan seperti
ular, biawak, dan naga. Pucuk rebung atau pakis menandakan kesejahteraan , rejeki dan
kebaikan dari dewa. Setiap motif dari kain tidak boleh ditenun sembarangan. Ada kepercayaan
bahwa setiap penenun harus mendapatkan mimpi terlebih dahulu. Jika tidak mendapatkan
mimpi, mereka tidak membuat kain, atau tidak dapat menyelesaikan tenun baru. Ada juga
pantangan yang menyebutkan bahwa tenun tidak boleh dibuat ketika ada sanak saudara yang
meninggal. Diyakini bahwa pelanggaran ketentuan ini akan menyebabkan adanya anggota
keluarga yang jatuh sakit. Jadi ada kesan magis yang menyelimuti kain tenun khas suku Dayak,
yang menambah daya tarik pada kain tersebut.

Batik Sido Mukti Motif tenun Dayak

Selain contoh diatas masih banyak lagi berbagai ragam dias pada bahan tekstil khas
Indonesia yang memiliki makna filosofis yang unik sesuai dengan adat istiadat daerahnya.
Keragaman dan keunikan ragam hias tekstil di Indonesia dapat juga dijadikan sebagai sumber
inspirasi dalam penciptaan karya seni.

A. Jenis-jenis Bahan Tekstil


Bahan tekstil adalah bahan yang berasal dari serat yang diolah menjadi benang atau kain
sebagai bahan untuk pembuatan busana dan berbagai produk kerajinan lainnya. Jenis bahan
tekstil atau biasa disebut kain ada beberapa jenis, diantaranya :
 Kain katun, sifat kain jenis ini memiliki serat yang halus, mudah menyerap air, mudah
kusut dan lentur tetapi memiliki kekuatan jika diseterika dengan temperature tinggi.

 Kain wol, dibuat menggunakan bahan alami seperti bulu domba, kambing, kelinci, dll.
Dengan warna dasar putih, coklat, dan silver. Kain wol mempunyai sifat yang sangat
lentur, tidak mudah kusut, serta dapat menahan panas.

 Kain sutera, kain jenis ini memiliki serat yang halus, bersifat lembut, licin, lentur,
memgkilap dan kuat, sangat menyerap air (higroskopik) dan bersifat sejuk jika
digunakan.
 Kain polyester, kain ini terbuat dari bahan seperti nilon sehingga berrsifat tidak tahan
panas, tidak mudah kusut. Kain jenis ini akan tampak halus dan cepat kering jika dicuci,
sehingga tidak perlu diseterika.

 Kain blaco, kain jenis ini sifat serat-seratnya tebal dan agak kasar.kain blaco banyak
digunakan untuk membuat tas atau barang yang lainnya.

B. Bahan Pewarna Tekstil


Bahan pewarna yang digunakan untuk menerapkan ragam hias pada bahan tekstil ada 2
jenis, yaitu:
1. Pewarna Sintetis/ buatan yaitu pewarna yang dibuat dari bahan kimia. Pewarna sintetis
misalnya naphtol (jenis pewarna yang degunakan dengan teknik celup), dan indigosol
( jenis pewarna yang digunakan dengan teknik celup dan bantuan sinar matahari).
Pewarna jenis ini memiliki sifat tidak mudah luntur dan awet. Selain itu ada cat rubber
(cat karet) untuk teknik sablon. Ada juga cat acrylic dan cat minyak untuk menerapkan
ragam hias pada bahan tekstil dengan teknik lukis.
2. Pewarna alami adalah jenis pewarna yang dibuat dari ekstrak tumbuh-tumbuhan dan
bahan alami lainnya. Ekstrak tumbuhan dapat dariakar,daun,buah,kulit,kayu,
dan sebagainya. Bahan alam ini biasanya digunakan untuk pewarnaan pada teknik batik.
Contoh bahan pewarna alami. Kayu jati untuk pewarna merah kecoklatan, kayu nangka
untuk pewarna kuning muda, daun teh untuk menghasilkan warna coklat, daun alpukat
untuk menghasilkan warna hijau kecoklatan, kunyit untuk pewarna kuning, kulit manggis
untuk pewarna ungu, putri malu untuk menghasilkan warna kehijau-hijauan.
C. Teknik Penerapan Ragam Hias Pada Bahan Tekstil
Penerapan ragam hias pada bahan tekstil artinya pemberian hiasan pada produk lain.
Keindahan produk tekstil sering kali tergantung bagaimana ornament atau ragam hias itu
diterapkan. Penerapan dengan menggunakan jenis pola yang baik akan menghasilkan
hiasan yang baik pula. Ragam hias dan teknik yang diterapkan pada bahan tekstil adalah:
Teknik batik, teknik tenun, teknik border, teknik sulam, teknik sablon, teknik digital,
teknik lukis, teknik cetak lubang, dsb.

Teknik Batik Teknik Tenun

Teknik Bordir Teknik Sulam

Teknik sablon Teknik digital


Teknik Lukis Teknik Cetak Lubang

1. Teknik Batik

Teknik batik merupakan teknik yang paling khas dan banyak disukai di Indonesia.
Hampir disetiap daerah di Indonesia memiliki jenis kerajinan batik yang unik dan
sekaligus menjadi Ciri khas daerah masing-masing. Adapun yang menjadi ciri khas
daerah kebanyakan bukan karena tekniknya, tetapi dari motifnya yang dikembangkan
dari bentuk-bentuk flora, fauna, geometris, maupun bentuk ragam hias figurative
dengan berbagai keunikan. Pada dasarnya teknik batik adalah cara menerapkan ragam
hias pada bahan tekstil dengan prinsip tutup celup. Artinya proses membatik
dilakukan dengan menutup permukaan kain ( menggunakan lilin/ malam) agar serat
kain tidak dapat menyerap warna, kemudian mencelupkan kain pada bahan
pewarnaan tekstil dengan tujuan agar serat kain yang tidak diberi malam dapat
menyerap warna. Ada beberapa teknik batik, yaitu :
a. Teknik batik tulis , yaitu membatik dengan cara:
 Membuat desain/pola pada kain menggunakan pensil.
 Menorehkan lilin panas/cair sesuai pola pada kain menggunakan alat canting.
 Kain dicelup pada bahan pewarna tekstil.
 Kain direbus agar lilin luntur/ lepas dari permukaan kain (dilorot)
 Jadilah kain batik dengan motif yang bagus.
b. Teknik Cap (printing), yaitu membatik dengan cara :
 Menyiapkan cetakan sesuai dengan desain/pola
 Mengecap kain dengan cetakan yang sudah ditempelkan pada lilin panas/cair.
 Kain dicelup pada bahan pewarna tekstil
 Kain direbus agar lilin luntur dari permukaan kain ( dilorot)
 Jadilah kain batik denga n motif yang bagus.

c. Teknik Jumputan, yaitu membatik dengan cara :


 Mengikat kain dengan tali karet atau raffia pada bagian-bagian yang
dikehendaki.
 Kain dicelup pada bahan pewarna tekstil.
 Ikatan kain dilepas.
 Jadilah kain batik dengan motif yang unik.

2. Teknik Tenun
Teknik tenun adalah salah satu dari beberapa teknik penerapan ragam hias pada bahan
tekstil yang memerlukan waktu yang paling lama, mulai dari pembuatan desain,
pewarnaan benang, hingga proses penenunanyang memerlukan teknik dan
ketrampilan khusus. Teknin tenun pada dasarnya adalah teknik menganyam benang
pakan (benang yang melintang) pada lungsi ( benang yang membujur / vertical)
secara sambung menyambung sampai menjadi sehelai kain yang indah. Masyarakat
tradisional dalam menenun menggunakan alat tenun tradisional yang disebut
gedogan. Di Jepara desa yang banyak menghasilkan kain tenun yaitu Desa Troso.
3. Teknik Bordir
Pada dasarnya teknik bordir adalah membuat hiasan pada kain dengan cara menyulam
benang pada kain menggunakan mesin khusus (mesin bordir). Hasil dari bordir berbentuk
timbul . Jadi bahan utama teknik bordir adalah benang warna-warni sesuai kebutuhan.
Dalam pemilihan warna kita tidak bisa bereksperimen sebebas teknik batik dan teknik lukis,
karena warnanya tergantung dengan warna benang yang disediakan oleh pabrik.

4. Teknik Sulam
Penerapan ragam hias pada tekstil dengan teknik sulam ini hampir sama dengan teknik
bordir. Dilihat dari bahan utamanya yaitu benang, hasilnya juga relatif sama, yang
membedakan adalah pada bentuk jarumnya, selain itu teknik sulam banyak dikerjakan
dengan manual atau menggunakan tangan manusia.
5. Teknik Sablon
Penerapan ragam hias pada bahan tekstil dengan teknik sablon adalah proses mencetak secara
manual (tidak menggunakan mesin) dengan menggunakan saringan khusus (screen), rakel (alat
pengesut cat pada permukaan screen), meja sablon, dan cat sablon untuk kain. Teknik sablon dapat
digunakan untuk membuat hiasan pada kain dalam jumlah yang sangat banyak dengan proses yang
relatif singkat.

6. Teknik Digital
Teknik cetak digital untuk menerapkan ragam hias pada bahan tekstil pada dasarnya adalah
mencetak dengan perangkat komputer. Untuk membuat ragam hias pda bahan tekstil dengan teknik
digital ada dua cara, yaitu :
a. Teknik Cetak DTG ( Direct To Garment)
Teknik membuat hiasan pada tekstil jenis ini menggunakan printer khusus untuk bahan kain
khususnya kaos. Teknik ini mencetak gambar dari computer secara langsung dengan printer
khusus (printer DTG). Tinta yang digunakan printer ini tidak seperti tinta biasa yang kita
pakai untuk print kertas, tapi tinta khusus yang digunakan untuk bahan yang terbuat dari kain.
Teknik ini banyak diterapkan pada perusahaan garmen.

b. Teknik Transfer
Teknik transfer adalah cara menempelkan gambar hasil cetakan perangkat computer pada
kain. Alat yang dibutuhkan adalah perangkat computer dan printer yang menggunakan bahan
tinta sublimation dan kertas transfer . Prosedur kerjanya :
 Gambar dibuat pada computer.
 Gambar diprint pada kertas transfer untuk kain.
 Gambar hasil print dicapkan pada kain dengan cara dipres menggunakan alat hot press.
 Pres dilepas dan gambar pada kertas transfer telah berpindah pada kain
7. Teknik Lukis
Penerapan ragam hias pada bahan tekstil dengan teknik lukis adalah menerapkan
ornament/ hiasan pada media kain dengan cara mewarnai pola hiasan dengan mengoleskan
cat pada kain. Jenis cat yang cocok untuk menggambar pada bahan kain , anatara lain cat
acrylic, cat minyak, cat rubber (cat karet yang biasa digunakan untuk menyablon kaos), dan
sebagainya.
Teknik ini cukup mudah dikerjakan karena tidak memerlukan peralatan-peralatan mesin.
Prosedur teknik lukis adalah sbb :
 Membuat desain ragam hias diatas kertas.
 Menyalin desain dari kertas ke permukaan kain dengan cara mengeblat dengan pensil
(Untuk kain warna terang)
 Membentangkan bagian kain yang akan dilukisi pada spanram atau benthang.
 Menyiapkan pewarna / cat yang sesuai, beserta palet dan kuas gambar.
 Melukis pada permukaaan kain menggunakan kuas gambar ,sesuai dengan desain.
 Keringkan hasilnya dengan cara diangin-anginkan atau menggunakan hair dryer.
8. Teknik Cetak Lubang
Penerapan ragam hias pada bahan tekstil dengan teknik cetak lubang, dapat dilakukan
dengan prosedur sebagai berikut :
 Membuat desain pada kertas
 Membuat cetakan dengan cara melubangi kertas menggunakan cutter, sesuai desain.
 Bentangkan kain pada tripleks.
 Letakkan cetakan lubang dari kertas diatas kain , maka ada bagian yang tertutup da nada
bagian yang terbuka.
 Sambil memegang erat cetakan lubang, warnailah bagian kain yang terbuka dengan cara
menekan cat menggunakan busa atau kuas.
 Jikabagian yang berlubang sudah diberi cat semua lepaskan cetakan lubang dan
permukaan kain dengan hati-hati.
 Keringkan hasilnya dengan cara diangin-anginkan atau menggunakan hair dryer.

Anda mungkin juga menyukai