Anda di halaman 1dari 4

Penggolongan Corak Batik Berdasarkan Bentuknya

By Batik Solo | Published: October 21, 2011 Penggolongan Corak Batik Berdasarkan Bentuknya Secara garis besar, corak batik berdasarkan bentuknya dibagi menjadi dua golongan, yaitu golongan ragam hias geometris dan non geometris. a) Corak Hias Geometris Corak hias geometris adalah corak hias yang mengandung unsur-unsur garis dan bangun, seperti garis miring, bujur sangkar, persegi panjang, trapesium, belah ketupat, jajaran genjang, lingkaran, dan bintang, yang disusun secara berulang ulang membentuk satu kesatuan corak. Yang termasuk ragam hias gemoetris adalah sebagai berikut: 1. Corak Ceplok Corak ceplok atau ceplokan adalah corak-corak batik yang didalamnya terdapat gambarangambaran bentuk lingkaran, roset, binatang, dan variasinya. Beberapa nama corak ceplok yaitu ceplok nogo sari, ceplok supit urang, ceplok truntum, dan ceplok cakra kusuma. 2. Corak Ganggong Banyak orang menganggap corak ganggong adalah corak ceplok karena sepintas hampir sama. Namun kalau diperhatikan dengan detail, akan terlihat perbedaan antara corak ganggong dengan corak ceplok. Biasanya orang yang paham batik akan memerhatikan perbedaan ini, terutama bila batik akan digunakan untuk kepentingan tertentu. Ciri khas yang membedakan corak ganggong dengan ceplok adalah adanya bentuk isen yang terdiri atas seberkas garis yang panjangnya tidak sama, dan ujung garis yang paling panjang berbentuk serupa tanda +. Nama-nama corak ganggong antara lain ganggong arjuna, ganggong madusari, dan ganggong sari. 3. Corak Parang dan Lereng Corak parang merupakan salah satu corak yang sangat terkenal dalam kelompok corak garis miring. Corak ini terdiri atas satu atau lebih ragam hias yang tersusun membentuk garis-garis sejajar dengan sudut kemiringan 45. Contoh corak parang dan lereng adalah parang rusak dan lereng ukel. 4. Corak Banji

Corak banji berdasar pada ornamen swastika, dibentuk atau disusun dengan menghubungkan swastika pada garis-garis, sehingga membentuk sebuah corak. Swastika ini menggambarkan kekerasan yang diterima oleh masyarakat pada masa pendudukan Jepang di Indonesia. Batik dengan corak banji memang berkembang pesat di saat terjadi penjajahan Jepang. Di masa kini, corak ini tetap digunakan untuk melambangkan perjuangan melawan ketidakadilan. Namanama corak banji antara lain banji guling, banji bengkok, banji kerton, dan banji lancip. b) Corak Hias Nongeometris Pola nongeometris merupakan pola dengan susunan tidak terukur, artinya polanya tidak dapat diukur secara pasti, meskipun dalam bidang luas dapat terjadi pengulangan seluruh corak. Pola yang termasuk ke dalam golongan pola ini yaitu: 1. Corak Semen Ragam hias utama yang merupakan ciri corak semen adalah meru, suatu gubahan menyerupai gunung. Meru berasal dari nama Gunung Mahameru. Hakikat meru adalah lambang gunung atau tempat tumbuh-tumbuhan bertunas (bersemi) hingga corak ini disebut semen. Semen berasal dari kata dasar semi. Ragam hias utama semen adalah garuda, sawat, lar, maupun mirong. Contoh corak semen adalah semen jolen dan semen gurdha. 2. Corak Lung-lungan Sebagian besar corak lung-lungan mempunyai ragam hias serupa dengan corak semen. Berbeda dengan corak semen, ragam hias corak lung-lungan tidak selalu lengkap dan tidak mengandung ragarn hias meru. Corak lung-lungan di antaranya adalah grageh waluh dan babon angrem. 3. Corak Buketan Corak buketan mudah dikenali lewat rangkaian bunga atau kelopak bunga dengan kupu-kupu, burung, atau berbagai bentuk dan jenis satwa kecil yang mengelilinginya. Berbagai unsur tersebut tampil sebagai satu susunan yang membentuk satu kesatuan corak. 4. Corak Pinggiran Corak ini disebut corak pinggiran karena unsur hiasannya terdiri atas ragam hias yang biasa digunakan untuk hiasan pinggir atau hiasan pembatas antara bidang yang memiliki hiasan dan bidang kosong pada dodot, kemben, dan udheg. 5. Corak Dinamis Corak dinamis adalah corak-corak yang masih dapat dibedakan menjadi unsur-unsur corak, tetapi ornamen di dalamnya tidak lagi berupa ornamen-ornamen tradisional. Corak ini merupakan peralihan corak batik klasik dan modern.

Corak-corak ini terus mengalami perkembangan dan perluasan sehingga semakin memperbanyak corak batik di Indonesia. Namun secara umum, corak batik masih berkisar pada corak-corak tersebut. Selain untuk mengembangkan kreativitas, corak-corak baru dibuat untuk memperoleh pelanggan baru yang akan meningkatkan pemasaran. Incoming search terms:
ciri batik solo (15), batik geometris (4), batik geometris dan non geometris (4), pengertian motif hias geometris (4), batik swastika (3), gambar motif hias geometris (3), motif rgam hias geometris (3), corak corak batik (3), penggolongan batik (3), batik banji (3), beda ornamen meru dan ornamen garuda (3), arti batik isen isen (3), perbedaan antara pola hias motif hias dan ragam hias (2), motif ragam hias geometris (2), motif isen isen kembang jeruk (2), perbedaan motif batik geometris dan motif non geometris (2), motif hias atau corak batik solo (2), ciri batik (2), motif batik solo ceplok (2), Apakah arti pola ragam hias geometris (2), ornamen banji (2), pengertian ragam hias batik solo (2), motif dan corak batik solo terbaru (2), contoh ragam hiasan banji (2), CONTOH GAMBAR BATIK (2), contoh motif geometris swastika (2), gambar hiasan kain (2), ragam hias non geometris (2), motif banji (2), sejarah batik banji (2), batik madusari (2), ragam hias swastika (2), batik motif non geometris (2), batik banji bengkok (2), batik non geometris (2), daerah motif batik suastika (2), motif batik banji (2), corak ornamen (2), corak hias yang mengandung (2), ornamen hiasan pinggir (1), Pengertian pola hias motif hias (1), ornamen batik swastika (1), ornamen surakarta dan makna ornamennya (1), motif batik swastika (1), pengertian pola hias lar (1), ornamen-ornamen dan motif batik indonesia (1), pengertian pola bati pinggiran (1), pengertian banji swastika (1), motif hias batik tumbuh-tumbuhan disebut juga (1), non geometris (1), nama-nama motif batik dan contohnya (1), motif hias yang lain (1), Motif hias tumbuh-tumbuhan disebut juga (1), motif hias swastika (1), motif hias nongeomertis (1), motif hias non geometris (1), motif hias geometris dan non geometris ? (1), motif hias batik geometris (1), motif hias batik swastika (1), motif hiasan sudut (1), Motif ragam hias batik geometris dan non geometris (1), motif geometris dan motif nongeometris (1), nama-nama isen-isen batik (1), motif ornamen batik sawat (1), nama nama corak batik (1), nama dan gambar batik solo (1), nama dan corak batik solo (1), nama batik dan corak batik solo (1), motiv hiasan yang bentuk nya sama (1), motif swastika atau banji (1), motif hias geometris (1), pengertian ragam corak masyarakat (1), yang termasuk motif hias geometris (1), ragam hias seni ornamen (1), ragam hias non geometris solo (1), yang termasuk motif hias geometris adalah (1), ragam hias nama nama motif batik (1), ragam hias lereng (1), ragam hias lar (1), Ragam hias Geometris (1), ragam hias batik surakarta berupa sawat atau lar mengandung simbol? (1), Ragam hias batik sawat (1), ragam hias tradisional swastika (1), sangkar motif arjuna (1), unsur batik terdiri dari dua hal yaitu ornamen dan (1), unsur batik terdiri dari dua hal yaitu isen-isen dan (1), termasuk motif hias (1), tentang corak non (1), tentang batik solo dengan contoh nya (1), sudut batik (1), simbol ragam hias lung-lungan (1), sejarahmotif lar merak (1), sejarah batik pinggiran (1), ragam geometris (1), ragam corak batik solo (1), penjelasan batik motif banji (1), penggolongan motif batik dan contohnya (1), penggolongan motif batik (1), perbedaan motif dan ornamen (1), penggolongan corak batik berdasarkan bentuknya (1)

sumber: http://www.batiksolo.asia/penggolongan-corak-batik-berdasarkanbentuknya.php Saturday, January 14, 2012 at 8:57 AM

Anda mungkin juga menyukai