Anda di halaman 1dari 8

Batik Motif Geometris dan Non Geometris

9/21/12

Pada dasarnya penggolongan motif batik yang ada di indonesia di bagi menjadi dua macam
yaitu motif geometris dan motif non geometris berikut ini adalah pengertian dan contoh
motifnya :

Motif geometris adalah motif batik dengan ornamen susunan geometris dengan ciri khas
berbentuk seperti ilmu ukur biasa, seperti segiempat yang panjang atau lingkaran,
contoh: Ganggang, Kawung , golongan Banji, Ceplok. Pada motif ini juga ada yang tersusun
dalam garis miring, sehingga bentuknya berbentuk belah ketupat,
seperti contohnya: golongan parang dan udan liris.

Motif Non Geometris merupakan jenis motif batik dimana bentuk motifnya tidak teratur jika
dilihat menurut geometris atau di buat secara acak .

Pada Motif yang ada pada motif non geometris terdiri dari beberapa bentuk ornamen-
ornamen tumbuhan, Pohon Hayat, Candi, Binatang, Meru, Burung, Garuda, Ular
dimana dalam susunan tidak teratur Contoh: Buketan, Semen, Terang Bulan.

Posted by baju batik at 8:17 AM


Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook
Labels: ragam motif
CONTOH MOTIF BATIK

A. Motif Kawung

Kawung dalam bahasa sunda berarti buah aren atau kolang-kaling. Motif kawung menyerupai
buah kawung yang dipotong-potong sehingga kelihatan empat bijinya. Mungkin motif kawung
meniru
buah aren atau kolang-kaling seperti di atas. Berikut contoh gambar motif kawung :

gbr. Motif Kawung gbr. Motif Kawung

B. Motif Tumpal

Motif Tumpal adalah motif yang menyerupai bentuk dasar segitiga sama kaki. Pada
perkembangannya bentuk motif tumpal mengalami banyak variasi. Gambar di bawah ini hanya
beberapa contoh saja :

gbr. Motif Tumpal gbr. Motif Tumpal di tengah kain

C. Motif Lereng

Motif Lereng disebut juga motif liris atau parang, Yaitu motif yang tersusun menurut garis
miring. Motif ini mempunyai banyak coraknya. Ada motif udan liris, Parang rusak, Parang
kusuma, Parang teja dan lain-lain.

gbr. motif Lereng gbr. Salah satu motif Lereng


D. Motif Pilin

Motif Pilin artinya spiral atau pir. Motif ini mempunyai bentuk dasar huruf "S", selain bentuk S
tunggal juga terdapat Motif S berkait (saling berhubungan/ bergabung) yang disebut pilin
berganda.

Motif Pilin

Motif Pilin

E. Motif Swastika

Motif Swastika adalah motif yang mempunyai bentuk dasar huruf Z bersilang. Apabila motif
swastika ini disambung-sambung maka akan membentuk motif baru yang disebut dengan motif
banji. Perhatikan contoh gambar di bawah ini :

Motif Banji
beberap bentuk motif swastika

F. Motif Ceplokan

Motif Ceplokan yaitu motif yang memiliki bentuk dasar segi empat, lingkaran, belah ketupat,
elips, dan sebagainya yang tersusun teratur berulang-ulang dalam satu motif. Biasanya bentuk
dasar tersebut diisi dengan berbagai gambar seperti bunga, binatang, garis-garis, dan sebagainya.

gbr. Motif Ceplok segi empat gbr. Motif ceplok bentuk


lingkaran
G. Motif Tumbuhan

Motif tumbuhan adalah motif yang terdiri dari daun, bunga, dahan, kuncup, dan sebagainya.
Berikut beberapa contoh motif tumbuhan :

Motif Tumbuhan Motif Tumbuhan

Motif Hewan Motif Hewan


Corak dan motif yang ditampilkan pada tiap-tiap kain batik sebagian besar memang memiliki ciri
khas yang berbeda satu sama lain. Namun tahukah anda jika motif batik itu sendiri sebenarnya
hanya dibedakan menjadi 2 jenis?. Motif yang dimaksud yaitu berupa motif batik geometris dan
motif batik non geometris. Mau tahu apa perbedaannya?.

Motif Batik Geometris

Dari segi penamaannya, motif batik geometris dapat didefinisikan sebagai motif batik yang
ornamennya tersusun secara geometris. Jenis batik yang termasuk ke dalam golongan ini
umumnya mempunyai bentuk dasar yang sangat standar misal segiempat, persegi panjang,
lingkaran, layang-layang maupun bentuk lainnya.

Sumber : https://tekoneko.net/

Beberapa jenis corak batik yang dapat diklasifikasikan ke dalam motif batik geometris
diantaranya berupa motif batik swastika, motif batik banji, motif batik pilin, motif batik
meander, motif batik kawung, motif batik tumpal, dan motif batik ceplokan.

Motif batik swastika merupakan jenis motif batik yang memiliki bentuk dasar huruf Z yang
saling berlawanan. Motif batik swastika ini biasanya lebih banyak digunakan sebagai hiasan
pinggir.

Sumber : http://pesona-craft.blogspot.co.id/

Motif batik “banji” termasuk pola batik tertua, berupa silang yang diberi tambahan garis-garis
pada ujungnya dengan gaya melingkar kekanan dan kekiri. Motif batik ini biasanya digunakan
sebagai penghias bidang.
Sumber : http://pesona-craft.blogspot.co.id/

Motif batik pilin digambarkan sebagai motif batik yang mempunyai bentuk dasar lengkung spiral
atau lengkung kait. Dalam variasinya ada juga yang berbentuk SS (pilin ganda). Motif batik ini
banyak difungsikan untuk hiasan pinggir dan juga pengisi bidang.

Sumber : https://id.pinterest.com/

Motif batik meander dengan bentuk dasar huruf T atau garis berliku (berkelok-kelok) termasuk
ke dalam jenis motif batik yang banyak digunakan sebagai hiasan pinggir. Pada zaman
prasejarah motif ini sering diaplikasikan pada tembikar dan bejana perunggu.

Sumber : http://senibudayasenirupaku.blogspot.co.id/

Motif batik kawung sebenarnya dulu sempat dikategorikan sebagai salah satu jenis motif batik
larangan. Ragam hias motif kawung umumnya memiliki bentuk seperti layaknya buah aren yang
dipotong melintang.
Sumber : http://athinadolls.blogspot.co.id/

Memiliki bentuk dasar bidang segitiga dengan pola yang berderet, motif batik satu ini sangat
mudah dijumpai pada batik pesisir yang banyak mendapat pengaruh dari China. Motif batik
tumpal biasanya lebih sering digunakan sebagai hiasan tepi.

Sumber : https://potrebatik.wordpress.com/

Motif batik ceplokan adalah ragam hias yang terdiri atas satu motif dan disusun berulang-ulang.
Oleh sebagian orang motif batik ini juga sering disebut sebagai motif kertas tempel.

Sumber : https://id.pinterest.com/

Motif Batik Non Geometris

Sedikit berbeda dengan motif sebelumnya, motif batik non geometris kebanyakan memiliki
bentuk dan susunan motif yang tidak teratur. Pola hias yang termasuk ke dalam golongan motif
batik non geometris diantaranya tersusun dari ornamen tumbuhan, candi, maupun binatang
dalam susunan yang tidak teratur.
Sumber : https://azzamaviero.com/

 Ragam hias tumbuhan yang diaplikasikan pada motif batik bisa diadaptasi dari bentuk
daun, tangkai, kuncup, bunga, sulur, dan sebagainya.
 Sementara motif binatang yang bisa dijadikan sebagai sumber inspirasi untuk
menciptakan motif batik dapat diambil dari bentuk kupu-kupu, burung, sayap, kijang, dan
sebagainya.

Sumber : http://kursusjahityogya.blogspot.co.id/

Semoga bermanfaat.

Mau tahu lebih banyak tentang keunikan dan makna filosofi dari motif-motif batik klasik
Indonesia? Sahabat Fitinline bisa mendownload E-Book kami Di Sini.

Anda mungkin juga menyukai